Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Tika Dwi Tama; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Ratna Djuwita, Erlina Burhan, Sulistyo
T-4250
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Chalida Zia Firdausi; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah; Penguji: Mondasri Korib Sudaryo, Erlina Burhan
S-8593
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Farchan Azzumar; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Dwi Oktavia, Erlina Burhan
Abstrak:
Varian Delta menyebabkan pelonjakan kasus COVID-19 di DKI Jakarta pada pertengahan tahun 2021. Sementara itu, vaksinasi COVID-19 yang dimulai pada Januari 2021 mengalami akselerasi pada pertengahan tahun 2021. Kedua kondisi ini memungkinakn terjadinya vaksinasi pada orang yang sedang terinfeksi SARS-CoV-2. Belum ada literatur ilmiah yang membahas respon imun tubuh manusia jika vaksinasi dan infeksi terjadi secara bersamaan. Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif yang bertujuan untuk melihat dampak vaksinasi COVID-19 jika diberikan dalam 7 hari sebelum atau sesudah hari pengambilan sampel indeks. Hasilnya, pemberian 1 dosis vaksin COVID-19 masa infeksi akut berdampak pada proteksi terhadap kematian dalam 30 hari setelah tanggal pengambilan sampel indeks HR 0,32 (95%CI 0,11 – 0,48). Hasil penelitian ini memberikan pelajaran masa pandemi COVID-19 bahwa strategi vaksinasi pada saat sakit malah memberikan proteksi terhadap kematian.

The Delta variant caused a surge in COVID-19 cases in DKI Jakarta in mid-2021. Meanwhile, COVID-19 vaccinations, which began in January 2021, accelerated in mid-2021. These conditions made it possible for vaccination to occur in individuals who were currently infected with SARS-CoV-2. There is no scientific literature yet that discusses the human immune response when vaccination and infection occur simultaneously. This study uses a retrospective cohort design aimed at observing the impact of COVID-19 vaccination if administered within 7 days before or after the index sample collection date. The results show that administering a single dose of the COVID-19 vaccine during the acute infection period had a protective effect against death within 30 days after the index sample collection date, with an HR of 0.32 (95% CI 0.11 – 0.48). This study provides a lesson learnt from COVID-19 pandemic that evidence vaccination strategies during the acute infection may elicit protection against death.
Read More
T-7160
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Priyanti Soepandi; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Mardiati Nadjib, Prastuti C. Soewondo, Erlina Burhan, Dyah Armi Riana
Abstrak:

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang hasil pengobatan dan variasi biaya TBMDR/ XDR di RSUP Persahabatan Jakarta dengan menggunakan strategi Programatic Management Drug Resistance Tuberculosis (PMDT), yang memerlukan jangka waktu pengobatan yang lama 18-24 bulan serta memerlukan biaya yang sangat tinggi. Tujuan umum adalah mengetahui hasil pengobatan dan variabel-variabel biaya TB-MDR/XDR. Penelitian ini adalalah penelitian operasional dengan metode campuran kuantitatif dan kualitatif. Sampel adalah semua pasien TB-MDR/XDR yang mulai diobati Agustus 2009 sampai 31 Desember 2010, berjumlah 104 pasien. Hasil pada penelitian ini lama pengobatan TB-XDR lebih panjang dan angka keberhasilan (lengkap dan sembuh) lebih rendah yaitu 42,9 % dan 80,9% jika dibandingakan dengan TB-MDR, tetapi angka keberhasilan ini jauh lebih tinggi dari angka keberhasilan di dunia. Biaya pasien sampai sembuh dan lengkap pada pasien TB-XDR Rp 91.704.767,33 lebih tinggi dari TB-MDR Rp 72.260.081,73. Biaya pasien TB-XDR yang meninggal Rp 63.246.069,- lebih tinggi dari TB-MDR Rp 34.142.692,44. Hal ini juga terjadi pada total biaya pengobatan TB-XDR dengan efek samping ringan lebih tinggi biayanya dari pada pasien TB-MDR. Penambahan lama pengobatan mempunyai peluang peningkatan biaya sebesar Rp 115.205,- per hari Jenis kelamin laki-laki yang bertempat tinggal di Jakarta Timur dengan lama pengobatan kurang dari 569 hari memiliki peluang 1.7 kali lebih tinggi mengalami kesembuhan dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan, yang bertempat tinggal di daerah dan lama pengobatan yang sama. Kesimpulan : Angka keberhasilan pada TB-MDR dan TB-XDR pada penelitian ini lebih tinggi dari angka keberhasilan di dunia . Biaya total pengobatan TBXDR jauh lebih tinggi dari TB-XDR dan terdapat keeratan hubungan antara variabel biaya pengobatan dengan lama pengobatan.

ABSTRACT This research captured the Programmatic Management of Drug resistant Tuberculosis (PMDT) at Persahabatan Hospital, Jakarta which required long treatment duration which is 18-24 months and especially the treatment outcome and variation cost. The study aimed to know regarding the treatment outcome as well as cost variaties of MDR/XDR-TB patients. This is a operational research using a mixture of quantitative and qualitative methods. The samples were all treated MDR/XDR-TB patients who started treatment from August 2009 until December 31, 2010. Total number of sample were 104 patients. The results of this study revealed that duration of treatment for XDR-TB patients is longer than MDR-TB patients with lower success rate which are 42,9% and 80,9% respectively and was statistically significant. However this result is relatively higher than reports from many countries in the world. The cost per patient for those who cured and completed treatment was US$ 9,357 and US$ 7,373 for the XDR-TB patients and MDR-TB patients respectively which was statistically significant. The cost spent for XDR-TB patients who died during treatment was higher compare to MDR-TB ones, US$ 6,453 and US$ 3,484 respectively. The same finding was similar higher when comparing the total cost of mild side effect for XDR-TB and MDR-TB. Additional time for length of treatment would give the probability of spending US$ 11,75 per day. Male patients who live in East Jakarta with length of treatment was less than 569 days have the chance to cured 1.7 fold compare to females patient with the same condition in term of length of stay and residencial. Conclusion: Success Rate of MDR/XDR-TB in this study is higher than those being reported worldwide. Cost for XDR-TB is extremely high than for MDR-TB. There is an association found between cost and length of treatment.

Read More
B-1570
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Esty Febriani; Promotor: Adik Wibowo; Kopromotor: Purwantyastuti, Erlina Burhan; Penguji: Agustin Kusumayati, Syahrizal Syarif, Kholis Ernawati, Trihono, Timothy Mienke
D-334
Depok : FKM-UI, 2016
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fatimah; Promotor: Sudijanto Kamso; Kopromotor: Purwantyastuti, Erlina Burhan; Penguji: Purnawan Junadi, Bachti Alisjahbana, Soewarta Kosen, Artha Budi Susila Duarsa, Besral
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Disertasi ini membahas tentang determinan infeksi tuberkulosis laten pada wargabinaan pemasyarakatan di Rutan klas 1 Bandung. Penelitian ini menggunakandesain cross sectional dan dianalisis dengan regresi logistik berganda. Hasilpenelitian ini menunjukan prevalensi infeksi TB laten sebesar 76,9 dan TB aktif2,3 . Risiko tinggi dan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadianinfeksi TB laten yaitu kebiasan merokok sering sebesar 12,99 kali dan kebiasanmerokok kadang-kadang sebesar 9,34 kali. Determinan lainnya yang berisikomengalami infeksi TB laten yaitu riwayat kontak TB diluar rutan sebesar 3,02kali, status gizi kurang dari normal sebesar 2,64 kali dan status gizi lebih darinormal sebesar 0,21 kali, penahanan lebih dari 1 kali sebesar 0,44 kali, usia lebihdari 26-34 tahun sebesar 0,23 kali, usia 34-42 tahun sebesar 0,41 kali dan usialebih dari 42 tahun sebesar 0,63 kali. TB laten sangat tinggi sehingga diperlukanskrining TB laten agar dapat memutus mata rantai TB. Determinan utama TBlaten adalah merokok sehingga perlu pembatasan penjualan rokok dan membuatregulasi hingga kebiasaan merokok warga binaan pemasyarakatan berhenti. Selainitu, juga perlu meningkatkan status gizi sesuai dengan angka kecukupan gizi.
 

 
ABSTRACT
 
 
This dissertation discusses the determinant latent tuberculosis infection ofprisoners in state prison class 1 Bandung. This study used cross sectional designand analyzed by multiple logistic regression. The results of this study show theprevalence of latent TB infection is 76.9 and active TB is 2.3 . The highest riskand the most dominant factors associated with the incidence of latent TB infectionwho have smoking habits frequently are 12.99 times and intermitent smokinghabits are 9.34 times. Other determinants who have risk of latent TB infectioninclude a history of TB contact outside the prison is 3.02 times, less nutritionalstatus from normally is 2.64 and nutritional status more than normally is 0.21times, incarceration more than once is 0,44 times, age range of 26 34 years old is0.23 times, the age 34 42 years is 0.41 times and the age more than 42 years is0.63 times. The occurence of latent TB is very high that latent TB screening isnecessary to be able to cut the transmission of TB. The main determinant of latentTB is smoking so it is necessary to restrict the sale of cigarettes and make aregulation to stop smoking habits of prisoners. In the other hand, it also needs toimprove nutritional status in accordance with the nutritional adequacy rate.
Read More
D-371
Depok : FKM-UI, 2017
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tirta Darmawan Susanto; Promotor: Asri C. Adisasmita, Kopromotor: Suzy Yusna Dewi; Penguji: Purwantyastuti Ascobat, Allen Widysanto, Martina Wiwie S. Nasrun, Nicolaski Lumbuun, Erlina Burhan, Mardiati Nadjib
Abstrak:
TB tercatat sebagai salah satu penyakit yang mematikan. Angka kejadian multidrug-resistant Tuberculosis (MDR TB) di dunia juga masih cukup tinggi. Kejadian putus obat pada MDR TB lebih tinggi dibandingkan dengan kejadian putus obat pada TB sensitif obat. Psikopatologi dan perilaku merupakan salah satu penghalang utama kepatuhan terhadap pengobatan. Mindfullness therapy merupakan bagian dari cognitive behavioural therapy yang menggunakan pendekatan pencegahan psikologis. Mindfullness therapy diharapkan dapat menurunkan angka putus obat pada pasien yang mendapat regimen terapi MDR TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi klinis metode mindfulness therapy dalam menurunkan kejadian putus obat pada pasien pasien yang mendapat regimen terapi MDR TB disertai analisis terhadap biaya yang diperlukan
Read More
D-430
Depok : FKM-UI, 2020
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive