Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Hana Fauziyah Khairunnisa; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Artha Prabawa, Rahma Dewi
Abstrak: Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia masih tergolong tinggidibandingkan dengan negara-negara penduduk terbanyak di dunia. Pertumbuhanpenduduk Indonesia saat ini adalah 1,1 persen per tahun dengan angka kelahirantotal 2,4 anak per perempuan. Preferensi fertilitas wanita untuk memiliki anaklagi merupakan variabel prediksi perilaku fertilitas yang berperan penting untukmengetahui rencana kehamilan wanita di masa mendatang. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan faktor-faktor yang dapatmempengaruhi preferensi fertilitas wanita memiliki anak lagi. Data yangdigunakan dalam penelitian merupakan data Survei Demografi KesehatanIndonesia (SDKI) tahun 2017. Sampel yang digunakan adalah wanita berstatusmenikah, telah memiliki anak dari pernikahannya, telah memutuskankeinginannya untuk anak lagi di masa mendatang, dan masih dalam masasuburnya, dari kriteria tersebut didapatkan sebanyak 7.610 sampel wanita.Analisis yang dilakukan meliputi univariat, bivariat, dan multivariat. Hasilnyamenunjukan bahwa 39,6 persen wanita di Indonesia masih menginginkan anaklagi. Peresentase wanita yang menginginkan anak lagi paling tinggi terdapat padakategori umur 15-24 tahun sebanyak 88,3 persen, wanita dengan status tidakbekerja 43,1 persen, wanita dengan suami berpendidikan SMP/SMA sebanyak42,0 persen, wanita yang memiliki satu anak sebanyak 84,1 persen, wanita yangmemiliki anak laki-laki saja sebanyak 60,1 persen, dan wanita dengan indekskesejahteraan sangat miskin sebanyak 44,0 persen. Berdasarkan hasil regresilogistik ditemukan bahwa variabel yang berhubungan dengan keinginan wanitamenambah anak lagi diantaranya adalah umur wanita, pendidikan suami, jumlahanak hidup, komposisi jenis kelamin anak dan indeks kesejahteraan. Sedangkanstatus pekerjaan tidak berhubungan secara statistik dengan wanita yangmenginginkan anak lagi di Indonesia. Berdasarkan analisis multivariat diketahuibahwa umur merupakan faktor paling dominan, dengan peluang 23,6 kali lebihbesar pada wanita umur 15-24 tahun. Peluang menginginkan anak lagi akansemakin kecil seiring bertambahnya umur wanita.
Kata kunci: Indeks kesejahteraan; jumlah anak ideal; keinginan memiliki anaklagi; komposisi jenis kelamin anak; preferensi fertilitas; pendidikan suami; statuspekerjaan; dan umur wanita.
Indonesia's population growth is still relatively high compared to mostpopulation countries in the world. Current population growth in Indonesia is 1.1percent per year with a total fertility rate (TFR) of 2.4 children per woman.Women's fertility preferences for having another children are predictive variableof fertility behavior that plays important role in knowing future female pregnancyplans. This study aims to determine the description and relationship of factors thatcan affect fertility preferences of women for having another children. The dataused in the study is the data of the Indonesian Demographic Health Survey (DHS)in 2017. The samples used are married women, have children from theirmarriages, have decided their wishes for more children in the future, and still intheir fertile period, from these criteria there were 7,610 female samples. Theanalysis carried out included univariate, bivariate, and multivariate. The resultshows that 39.6 percent of women in Indonesia still want more children. Thehighest percentage of women who want more children is in the category of 15-24years old 88.3 percent, women with unemployed status 43.1 percent, women whohad husbands with junior high / high school education 42.0 percent, women whohave one child 84.1 percent, women who have only boys 60.1 percent, and womenin a very poor wealth index 44.0 percent. Based on the results of logisticregression, it was found that variables related to women's fertility preferences forhaving another children are included the age of the woman, husband's education,the number of children living, children gender composition and wealth index.While the employment status is not statistically related to women who want morechildren in Indonesia. Based on multivariate analysis, it is known that age is themost dominant factor, with an opportunity of 23.6 times greater in women aged15-24 years. Opportunities for more children will be smaller as increasing ofwomen age.
Keywords: Children gender composition; desire to having another children;employment status; female age; fertility preference; husband's education; idealnumber of children; and wealth index.
Read More
S-10134
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fathia Dea Aulia; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Dian Ayubi, Rahma Dewi
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan MKJP pada wanita usia 15-49 tahun di Indonesia dengan menggunakan data SDKI tahun 2017, yang menggunakan desain studi cross-sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 10.813 dari 49.627 wanita usia subur yang memenuhi kriteria : wanita berusia 15-49 tahun, berstatus kawin, dan memakai kontrasepsi. Uji chi square digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel.
Read More
S-10546
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ema Maratus Sholihah A; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Iwan Ariawan, Rahma Dewi
S-8844
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurkhaira Manel; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Martya Rahmaniati, Rahma Dewi, Teti Tejayanti
Abstrak: AKI di Indonesia masih jauh dari target SDGs. Kematian ibu dapat dicegah jika ibu hamil dapat mengakses perawatan antenatal berkualitas (ANC) namun secara global pada tahun 2017 hanya 64% perempuan menerima perawatan antenatal empat kali atau lebih selama kehamilan mereka. Berdasarkan data yang ada masih terdapat disparitas antar wilayah perdesaan dan perkotaan untuk cakupan ANC, masih ditemukan ibu hamil yang tidak menerima pelayanan ANC serta masih adanya dari standar pelayanan ANC yang belum berjalan optimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor perilaku ibu dalam menggunakan layanan kesehatan dilihat dari segi kuantitas (cakupan K4) dan kualitas (pelayanan sesuai standar 8 T) antenatal care (ANC) di indonesia. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain crossectional study. Sumber data dalam penelitian ini adalah data mencakup seluruh wilayah di Indonesia yang didapatkan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017. Hasil penelitian mendapatkan bahwa faktor perilaku ibu yang mempengaruhi penggunaan layanan kesehatan dilihat dari segi kuantitas pelayanan ANC sesuai standar adalah status ekonomi, pengdidikan rendah, dukungan pasangan, status perencanaan kehamilan, umur saat hamil, asuransi kesehatan dan urutan kelahiran. Dilihat dari segi kualitas, faktor perilaku ibu yang mempengaruhi penggunaan layanan ANC sesuai standar adalah status perencanaan kehamilan, riwayat komplikasi
Read More
T-6351
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ry Eny Mian Marisi Br. Simanjuntak; Pembimbing: Kemal N. Siregar, Sudijanto Kamso; Penguji: Milla Herdayati, Rahma Dewi, Mugia Bayu Raharja
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor predisposisi dan faktor pemungkin serta faktor penguat terhadap status Penggunaan Kontrasepsi Pada Remaja yang Berperilaku Seks Berisiko. Remaja merupakan kelompok penduduk yang sangat besar jumlahnya, yaitu sekitar 64 juta jiwa atau 28,6 persen dari 222 juta jiwa penduduk Indonesia. Secara global ada sekitar 50 juta remaja dengan unmet need untuk kontrasepsi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data sekunder SDKI tahun 2017 pada komponen Kesehatan Reproduksi Remaja. Hasil penelitian menunjukkan 54,9 % dari 1.109 remaja status penggunaan kontrasepsi berisiko. Faktor yang berpengaruh terhadap status penggunaan kontrasepsi pada remaja yang berperilaku seks berisiko di Indonesia tahun 2017 adalah pengetahuan tentang alat/cara KB, akses terhadap layanan konseling kesehatan reproduksi, jenis kelamin, pendidikan dan tempat tinggal. Akses terhadap layanan konseling kesehatan reproduksi merupakan faktor yang paling dominan, responden yang tidak pernah mengakses layanan konseling kesehatan reproduksi berisiko 28 kali untuk tidak menggunakan kontrasepsi saat berperilaku seks berisiko setelah dikontrol oleh faktor lain (OR 27,620; 95% CI: 1,435-531,57). Penting untuk melakukan penguatan pelaksanaan konseling dan edukasi bagi remaja sejak dini dalam rangka memenuhi kebutuhan remaja akan informasi akurat dan lengkap tentang kesehatan, kesehatan reproduksi, dan kesehatan seksual serta kehidupan berkeluarga.

This study aims to determine the effect of predisposing and enabling factors and reinforcing factors on the status of contraceptive use among adolescents who have risky sexual behavior. Teenagers are a very large population group, which is around 64 million  9  Universitas Indonesia people or 28.6 percent of the 222 million inhabitants of Indonesia. Globally there are around 50 million adolescents with unmet need for contraception. This type of research is quantitative with a cross sectional approach, using secondary data from the 2017 IDHS on the Adolescent Reproductive Health component. The results showed that 54.9% of 1,109 adolescents were using risky contraception. Factors that influence the status of contraceptive use in adolescents who have risky sex behavior in Indonesia in 2017 are knowledge of FP methods, access to reproductive health counseling services, gender, education and place of residence. Access to reproductive health counseling services is the most dominant factor, respondents who have never accessed reproductive health counseling services have a 28 times risk of not using contraception when having risky sexual behavior after being controlled by other factors (OR 27,620; 95% CI: 1,435-531,57 ). It is important to strengthen the implementation of counseling and education for adolescents from an early age in order to meet the needs of adolescents for accurate and complete information about health, reproductive health, and sexual health and family life.

Read More
T-5922
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratu Nabila Rizky Fauzia; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Rahma Dewi
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah anak dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan di Indonesia pada wanita pernah kawin usia 15-49 tahun. Penelitian ini menggunakan data SDKI 2017 dengan rancangan studi potong lintang. Sampel penelitian yaitu wanita pernah kawin usia 15-49 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 1989 responden. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat.
Read More
S-10545
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nofia Caecilia Lae; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Kemal N. Siregar, Dien Anshari, Rahma Dewi, Wira Hartiti
Abstrak:
Tesis ini membahas pengaruh penegathuan dan penggunaan MKJP terhadap fertilitas pada remaja putri usia 15-24 tahun yang sudah kawin. Penerapan program KB sebagai langkah mengontrol fertilitas diIndonesia sudah dijalankan namun belum mencapai target total fertility rate (TFR) yang dicanangkan pemerintah Indonesia sendiri, kondisi ini berbeda dengan capaian contraceptive prevelance rate (CPR) yang bahkan telah melampaui target, salah satu peneyebabnya adalah masih masih rendahnya pengetahuan dan penggunaan metode kontraspsi MKJP sebagai pilihan alat kontraspsi yang paling baik dibandingkan yang lainnya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, sampel dalam penelitian ini sebanyak 1396 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat pengaruh antara pengetahuan dan penggunaan MKJP terhadap fertilitas remaja putri kawin di Indonesia setelah dikontrol varibel jumlah anak ideal dengan OR sebesar 3,4 kali, sehinggah perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan KB khususnya MKJP terutama pada kalangan remaja usia 15-24 tahun.

The focus of this study is discusses about the effects of long-term contraception (MKJP) on fertility in young women aged 15 to 24 who are married. The implementation of the family planning program until now can’t control the fertility in Indonesia, and can’t reached the target by Indonesia government, seen from the TFR in Indonesia until now was 2.4. This condition differs from reaching the level of contraceptive use (CPR), which is higher than the goal, one of the causes is still low expectations of knowledge and attitudes using the MKJP contraceptive method as the choice of the best contraceptive tool compared to others. This research is a quantitative study with a cross-sectional design, sampel in this research was 1396 respondent. The results have a relation signifikan between and the use of MKJP on the fertility of married female adolescents in Indonesia after control the ideal number of children with OR 3.4-fold, so goverment must in order to improve the quality of KB expecially MKJP services.

Read More
T-5839
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurul Muchlisa; Pembimbing: Helda; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Tri Yunis Miko Wahyono, Rahma Dewi, Mugia Bayu Raharja
Abstrak:
Pada penelitian SDKI 2017 prevalensi remaja pria yang melakukan hubungan seksual pranikah di Indonesia tahun 2017 sebesar 8%, sementara berdasarkan SDKI tahun 2003 hanya 4,9% prevalensi remaja pria yang melakukan hubungan seksual pranikah, ini mengalami peningkatan dari data-data tahun sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap seks pranikah dengan praktik seksual pranikah pada remaja pria di Indonesia dengan menganalisis data SDKI-KRR 2017. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 10.849, sampel diambil berdasarkan total sampling data yang masuk dalam kriterian inklusi dan eksklusi penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi remaja pria yang melakukan praktik seksual pranikah yaitu 8,4%. Hasil multivariat hubungan sikap terhadap seks pranikah dengan praktik seksual pranikah memiliki p-value 0,001 dengan POR 17,618 (95% CI 13,70722,645), ini berarti remaja pria yang memiliki sikap setuju terhadap seks pranikah memiliki risiko 18 kali untuk melakukan seksual pranikah dibandingkan dengan remaja pria yang memiliki sikap tidak setuju terhadap seks pranikah.

In the 2017 IDHS study, prevalence of male adolescents who had premarital sexual relationships in Indonesia in 2017 was 8%, while based on the 2003 IDHS only 4,9% the prevalence of male adolescents who had premarital sexual relations. This has increased from the previous year’s data. The purpose of this study was to determine the relationship between attitudes toward premarital sex with premarital sexual practices in young men in Indonesia by analyzing IDHS 2017 data. Design of this research used cross sectional study, sample wich suitable from inclusion and exclusion criteria was 10.849 respondens. The results showed the proportion of male adolescents who engage in premarital sexual practices is 8,4%. The multivariate results of attitude towards premarital sex with premarital sexual practices have a p-value 0,001 with a POR 17,618 (95% CI 13,707-22,645), this means that male adolescent who have an agreed attitude towards premarital sex have an 18 times risk of having premarital sex compared to male adolescent who have disagreeing attitude towards premarital sex.

Read More
T-5966
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive