Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Salma Luthfiyah Sani; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Asih Setiarini, Tiara Luthfie
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor praktik pemberian makan anak, faktor higiene sanitasi, faktor pemanfaatan layanan kesehatan, dan faktor sosiodemografi terhadap kejadian diare pada anak 6-23 bulan. Penelitian dengan metode cross sectional ini menganalisis data sekunder dari 4.030 anak 6-23 bulan pada SDKI tahun 2017. Analisis dengan uji chi-square dan regresi logistik ganda dengan confidence interval 95% dilakukan untuk mengetahui faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian diare. Prevalensi kejadian diare pada anak 6-23 bulan di Indonesia tahun 2017 adalah 19,8%.
Read More
S-10721
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hesti Atasasih; Pembimbing: Endang Laksminingsih; Penguji: Besral; Tiara Lutfie; Asril
Abstrak:

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh kekurangan asupan zat gizi dan / atau penyakit infeksi kronis berulang yang ditunjukkan dengan nilai z-score tinggi badan menurut usia (TB/U) < -2 SD. Prevalensi stunting di provinsi Riau  25,1% sedangkan Kota Pekanbaru sebesar 23.9% berdasarkan hasil PSG 2017, hal ini sudah  termasuk dalam kategori masalah kesehatan masyarakat. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian  stunting pada anak  usia 6 - 23 bulan di  Kota Pekanbaru tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif, pengambilan sampel  menggunakan teknik multi stage random sampling (CI 95 %) dan (1-β 80%), didapatkan sampel sebanyak 269 anak. Data dikumpulkan melalui  wawancara, food recall  2x24 jam. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi square (bivariat) dan regresi logistik ganda (multivariat). Hasil penelitian menunjukkan prevalensi  stunting  26,8%. Hasil bivariat menunjukkan ada hubungan  yang signifikan antara berat lahir,  riwayat pemberian ASI Eksklusif, asupan protein dan zink, serta  panjang lahir dengan kejadian stunting (CI 95%). Analisis multivariat menunjukkan berat lahir merupakan faktor dominan  yang berhubungan dengan kejadian stunting dengan  nilai OR 2,712 (95% CI : 1,373 -5,359). Kesimpulan penelitian ini adalah berat lahir merupakan faktor dominan berhubungan dengan kejadian stunting. Kata Kunci : stunting, berat badan lahir, anak usia 6 – 23 bulan


Stunting is a linear growth disorder caused by a deficiency in nutrient intake and / or chronic recurrent infectious diseases as indicated by the z-score score of height by age (TB / U) <-2 SD. The prevalence of stunting in Riau is 25.1% while Pekanbaru is 23.9% based on PSG 2017 results, it is included in the category of public health problem. The purpose of research is to know factors related to stunting in toddlers aged 6 - 23 months in Pekanbaru 2018. This research use analytic observational method, cross sectional research design with quantitative approach, using multi stage random sampling technique (95% CI) and (1-β 80%), obtained a sample of 269 toddlers. Data collected through interviews, food recall 2x24 hours. Processing and data analysis using chi square test (bivariate) and multiple logistic regression (multivariate). The results showed the prevalence of stunting 26.8%. Bivariate results showed significant relationship between birth weight, exclusive breastfeeding, protein and zinc intake, and birth length with stunting (95% CI). Multivariate analysis showed that birth weight was the dominant factor associated with stunting with OR of 2,712 (95% CI: 1,373 -5,359). The conclusion of this study is birth weight is the dominant factor associated with stunting. Keyword: stunting, birth weight, toddlers 6-23 months

Read More
T-5182
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Setia Nugraha; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Asih Setiarini, Tiara Lutfie
Abstrak: Pendidikan gizi sangat penting diajarkan pada anak sejak usia dini. Dengan pengetahuan gizi yang rendah maka akan mempengaruhi pola makan anak dan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perubahan pengetahuan gizi pada siswa di 2 sekolah dasar.Intervensi dilakukan dengan menggunakan media komik Gizi Seimbang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian praeksperimental dengan desain one-group pre-test post-test. Penelitian dilakukan terhadap 83 siswa SDN 01 Pondok Cina dan 67 siswa MI Nurul Iman Depok pada Mei 2014. Penelitian menggunakan kuesioner sebelum, sesudah dan 2 minggu sesudah dilakukan intervensi. Analisis statistik data menggunakan uji t berpasangan dan uji t independen. Hasil uji t berpasangan menunjukkan adanya rata-rata skor pengetahuan yang lebih tinggi saat post-test dan post-test 2 dibandingkan dengan pre-test pada kedua kelompok. Hasil uji t independen menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kenaikan skor pada kelompok SDN 01 Pondok Cina dan MI NurulIman. Selain itu berdasarkan hasil uji t independen didapat bahwa ada perbedaan yang signifikan pada karakteristik responden pekerjaan ayah terhadap peningkatan skor pengetahuan gizi. Sedangkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara karakteristik keterpaparan sumber informasi, pekerjaan ibu, pendidikan ayah,pendidikan ibu dan pendapatan keluarga terhadap peningkatan skor pengetahuan gizi. Oleh karena itu, komik merupakan media yang efektif dalam menyampaikan pesan mengenai Pedoman Gizi Seimbang pada anak usia sekolah.
Kata Kunci: Pengetahuan Gizi; Komik Pendidikan; Siswa Sekolah Dasar; Karakteristik Orang Tua, Kenaikan Skor Pengetahuan
Nutrition education is very important to be taught at an early age. Lowknowledge about nutrition will affect eating behavior in children and will increasethe risk of degenerative diseases. The purpose of this study is to find out the changesin nutrition knowledge in students of two elementary schools. Intervention wasperformed using the Gizi Seimbang (Balanced Nutrition) comic media. This studywas used pre-experimental design research with one-group pre-test-post-test design.Study was conducted on 83 students of SDN 01 Pondok Cina and 67 students of MINurul Iman Depok in May 2014. This study used questionnaire before, after, and 2weeks after the intervention performed. Statistical analysis of the data uses paired-T-test and independent-T-test.Results of the paired-T-test showed that the average of knowledge score ishigher if post- and post-test 2 had given, compared to pre-test, in both groups. Resultof the independent-T-test showed no significant differences in score between SDN01 Pondok Cina and MI Nurul Iman. However, based on results of the latter T-testfound that there is significant difference on respondents with characteristics onfather‟s occupation to the improvement of nutrition education. While there was nosignificant difference between the characteristics of the exposure of information,mother‟s occupation, father‟s education, mother‟s education, and family income toimprovement of nutrition education. Therefore, comic is an effective medium toconveying message about Pedoman Umum Gizi Seimbang (General Guidelines onBalanced Nutrition) for school-age children.
Key words: Nutrition education; Educational comic; Elementary school students;Parent characteristical; Improvement of nutrition education
Read More
S-8322
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ery Irawan; Pembimbing: Endang Laksminingsih Achadi; Penguji: Asih Setiarini, Tiara Lutfie
Abstrak: Kalsium merupakan salah satu mineral penyusun tulang pada masa-masa pertumbuhanmanusia. Susu merupakan salah satu sumber asupan kalsium yang baik bagi tubuh.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan konsumsi susu terhadapkecukupan asupan kalsium dengan dikontrol oleh kebiasaan sarapan, jenis kelamin,pengetahuan gizi, aktivitas fisik, konsumsi soft drink, pendidikan orang tua dan uangsaku. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan jumlahresponden 290 mahasiswa reguler Rumpun Ilmu Kesahatan angkatan 2013 pada bulanapril hingga mei 2014. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesionerumum, kuesioner pengetahuan, food frequency questionare dan 2x24 jam food recall. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan uji Chi square dan regresi logistikganda. Hasil penelitian menunjukan 86,6% Memiliki asupan kalsium yang kurang. Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan bermakna antara konsumsi susudan jenis kelamin. Hasil analisis multivariat menunjukan kebiasaan sarapan merupakan faktor yang mengontrol konsumsi susu terhadap kecukupan kalsium.Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan mahasiswa calon tenaga kesehatan dapatmenjaga kesehatan serta asupan makanan mereka agar terhindar dari resiko penyakittulang.Kata kunci: Asupan, Kalsium, Konsumsi Susu, kebiasaan sarapan.
Calcium is a mineral constituent of bone in the human growth period. Milk is a goodsource of calcium for the body. This study purpose to determine the effect of milkconsumption habits of the adequate intake of calcium is controlled by the breakfasthabits, gender, knowledge of nutrition, physical activity, consumption of soft drinks,and parental education. The study design is cross-sectional, the number of respondents290 regular students Health Science Faculty in April 2013 until May 2014. Data wascollected through questionnaires general, knowledge questionnaire, food frequencyquestionare and 2x24 hour food recall. Statistical analysis in this study using Chisquare test and multiple logistic regression. The results showed 86.6% Have lesscalcium intake. The results of the bivariate analysis revealed that there is a significantrelationship between Calcium intake with milk consumption and sex. Multivariateanalysis showed the breakfast habit is a factor that controls the influence dairyconsumption with calcium intake. Based on these results, prospective students areexpected to maintain the health of health workers as well as their food intake in orderto avoid the risk of bone disease.Keyword: Intake, Calcium, Dairy Consumption, breakfast.
Read More
S-8455
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizka Kharisma Putri; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Ayu Dewi Sartika, Tiara Lutfie
S-8375
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sari Nur Arofah; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Adang Bachtiar, Anhari Achadi, Mugiya Wardhani, Tiara Lutfie
Abstrak:
Pemantauan tumbuh kembang adalah proses pengamatan tumbuh kembang anak melalui pengukuran antropometri secara berkala dibandingkan dengan standar untuk mengukur pertumbuhan yang cukup dan mengidentifikasi secara dini ganguan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan balita bertujuan untuk memastikan setiap anak berkembang sesuai dengan jalur tumbuh kembang anak yang sehat sehingga dapat menjadi langkah deteksi dini gangguan tumbuh kembang pada anak, termasuk stunting. Pelaksanaan pemantauan pertumbuhan balita di Kota Tangerang telah dilaksanakan sesuai dengan amanat dalam Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Pemantauan pertumbuhan balita di Kota Tangerang dimulai dari posyandu dengan memanfaatkan aplikasi SiData untuk pencatatan hasil pengukuran sebagai feeder e-PPGBM. Manajemen pemantauan balita dalam surveilas gizi di Kota Tangerang ditinjau menggunakan teori evaluasi Model CIPP dari stufflebeam yang menganalisa dari komponen konteks, input, proses dan produk. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian menggunakan wawancara mendalam, focuss group discussion (FGD) dan observasi dokumen. Pemilihan informan ditentukan menggunakan purpose sampling. Informan dalam penelitian ini dipilih karena terlibat langsung dan mendukung pelaksanaan kegiatan sedangkan peserta FGD merupakan kader posyandu. Data yang dikumpulkan adalah data primer berupa hasil wawancara mendalam dan FGD sedangkan data sekunder diperoleh melalui observasi dokumen. Penelitian ini menggambarkan pelaksanaan pemantauan pertumbuhan balita dalam pelaksanaan surveilans gizi di Kota Tangerang yang menganalisa dari komponen konteks (latar belakang, masalah dan sumber daya), komponen input (strategi dan implementasi), komponen proses (pengembangan dan implementasi) dan komponen produk (dampak, efektifitas dan keberlanjutan). Pelaksanaan pemantauan pertumbuhan balita di Kota Tangerang dilaksanakan dengan dukungan sumber daya, anggaran dan memanfaatkan digitalisasi aplikasi SiData sebagai alat bantu pencatatan dan pelaporan serta keterlibatan beberapa pihak. Namun pelaksanaan pemantauan pertumbuhan balita masih terdapat beberapa kendala antara lain belum optimalnya koordinasi, monitoring dan dukungan beberapa pihak di wilayah setempat. Belum tercapainya hasil cakupan di e-PPGBM melalui SiData tidak dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan jika data pengukuran belum mencapai 100%. Regulasi dan SOP di Tingkat Kota yang mengatur pembagian tugas dan fungsi pemanfaatan aplikasi SiData diperlukan agar pelaksanaan pemantauan pertumbuhan balita dapat berjalan optima

Growth monitoring is the process of observing a child's growth and development through regular anthropometric measurements compared to standards to measure adequate growth and early identification of growth disorders. Monitoring the growth of toddlers aims to ensure that each child develops according to a child's healthy growth and development path so that it can be a step in early detection of growth and development disorders in children, including stunting. Monitoring the growth of toddlers in Tangerang City has been carried out in accordance with the mandate in Presidential Regulation No. 72 of 2021 concerning the Acceleration of Reducing Stunting. Monitoring the growth of toddlers in Tangerang City starts from the posyandu by using the SiData application to record measurement results as an e-PPGBM feeder. The management of monitoring toddlers in nutritional surveillance in Tangerang City is reviewed using the CIPP Model evaluation theory from Stufflebeam which analyzes the components of context, input, process and product. This research is descriptive qualitative research. The research method uses in-depth interviews, focus group discussions (FGD) and document observation. The selection of informants was determined using purpose sampling. The informants in this research were chosen because they were directly involved and supported the implementation of activities, while the FGD participants were posyandu cadres. The data collected was primary data in the form of in-depth interviews and FGDs, while secondary data was obtained through document observation. This research describes the implementation of monitoring toddler growth in the implementation of nutritional surveillance in Tangerang City which analyzes the context component (background, problems and resources), the input component (strategy and implementation), the process component (development and implementation) and the product component (impact, effectiveness and sustainability). Monitoring the growth of toddlers in Tangerang City is carried out with the support of resources, budget and utilizing the digitization of the SiData application as a recording and reporting tool as well as the involvement of several parties. However, the implementation of monitoring the growth of toddlers still has several obstacles, including lack of optimal coordination, monitoring and support from several parties in the local area. If coverage results have not been achieved in e-PPGBM via SiData, it cannot be used to make a decision if the measurement data has not reached 100%. Regulations and SOPs at the City Level that regulate the division of tasks and functions for using the SiData application are needed so that monitoring the growth of toddlers can run optimally.
Read More
T-7156
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive