Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Putu Ayu Novianitri; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Adang Bachtiar, Sri Henni Setiawati, I.B.G. Fajar Manuaba
Abstrak: Indikator kinerja rawat inap di RSU Bintang Klungkung diketahui masih berada di bawah standar yang telah ditetapkan. Salah satu indikatornya adalah BOR dan TOI. Indikator yang berada dibawah rata-rata menunjukkan efektifitas dan efisiensi pelayanan.Perbedaan jumlah kunjungan pasien di unit rawat inap dan poliklinik bagian kebidanan kandungan dan anak cukup signifikan. Perlu pengukuran kinerja untuk mengetahui perspektif apa saja yang menyebabkan kinerja di unit rawat inap dan poliklinik belum maksimal. Tujuan penelitian adalah untuk menilai kinerja pelayanan dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard di unit rawat inap dan poliklinik bagian kebidanan kandungan dan anak di RSU Bintang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan data primer (wawancara mendalam dan kuesioner) serta data sekunder (data dari humas dan bagian keuangan). Hasil penelitian kinerja keuangan cukup baik, akan tetapi efektifitas biaya masih kurang pada unit rawat inap anak, perspektif pelanggan cukup memuaskan, perspektif bisnis internal cukup baik ditunjukan dengan dijalankannya SOP dan telah memiliki prosedur rujuk pasien, akan tetapi pada rujukan keluar dan fasilitas rs masih kurang di semua unit layanan. Kinerja perspektif pertumbuhan pembelajaran baik ditunjukan dengan angka turn over karyawan yang menurun, akses terhadap pelatihan dan pendidikan yang semakin baik namun perlu dievaluasi efektivitasnya, serta sistem informasi yang telah baik pula namun perlu dukungan keakuratan informasi. Kinerja unit rawat inap kebidanan kandungan relatif lebih baik jika dibandingkan dengan kinerja rawat inap anak oleh karena tingkat efektivitas keuangan unit rawat inap anak masih belum baik. Sedangkan pada poliklinik kandungan dan anak memiliki kinerja yang sama-sama baik. Saran yang diberikan adalah manajemen hendaknya lebih teliti dalam membuat perencanaan anggaran dan tepat menentukan strategi yang baik dengan cara membuat kendali mutu kendali biaya serta clinical pathways (CPW). Rumah sakit hendaknya melakukan pengembangan kualitas SIM RS untuk efisiensi pelayanan. Manajemen berkoordinasi dengan kepala ruangana untuk menerapkan kepemimpinan transformasional, serta melakukan monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.

The inpatient indicator at Bintang General Hospital is known to be below the established standard. One of the indicators is BOR and TOI. Indicators that are under average show the effectiveness and efficiency of the service. The difference in the number of patient visits in the inpatient unit and the policlinic of the obstetric and gynecological parts is significant. It needs performance measurement to find out what perspectives cause performance in inpatient unit and polyclinic not maximal yet. The purpose of this study was to assess service performance by using balanced scorecard approach in inpatient unit and polyclinic of children, obstetric and gynecology section at Bintang Hospital. This research is a quantitative and qualitative research using primary data (in-depth interview and questionnaire) and secondary data (data from public relations and finance department). The results of financial performance research is quite good, but the cost effectiveness is still less on the inpatient unit of children, customer perspective is quite satisfactory, internal business perspective is quite well aimed at the implementation of SOP, and has had patient referral procedures, but on outgoing referrals and hospital facilities are lacking in all service units. The performance of the learning growth perspective is well aimed at decreasing employee turnover, better access to training and education but needs to be evaluated for effectiveness, as well as information systems that have been good but need to support the accuracy of information. The performance of inpatient obstetric care unit is relatively better compared to the performance of the inpatient because the effectiveness level of the in-patient unit's financial unit is still not good. While the policlinic content and children have a performance that is equally good. The advice given is that management should be more careful in making budget planning and appropriately determine a good strategy with quality control of cost control and clinical pathways (CPW). Hospitals should develop quality of information system for service efficiency. Management coordinates with the head of the room to implement transformational leadership, as well as conducting ongoing monitoring and evaluation. 
Read More
B-2066
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nining Tri Maryani; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Helen Andriani, Puput Oktamianti, Pamudji Utomo, I.B.G. Fajar Manuaba
Abstrak:
Tesis ini membahas analisis faktor-faktor keterlambatan klaim rawat inap BPJS Kesehatan kasus kecelakaan lalu lintas di rumah sakit khusus bedah Karima Utama Surakarta tahun 2020.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor input dan faktor-faktor proses yang mempengaruhi keterlambatan proses pengajuan klaim BPJS Kesehatan pada kasus kecelakaan lalu lintas di rumah sakit khusus bedah Karima Utama Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat analitik dengan pendekatan kualitatif dan observasi. Dari penelitian ditemukan masih adanya keterlambatan klaim rawat inap BPJS Kesehatan kasus kecelakaan lalu lintas dengan lama hari 2-29 hari. Keterlambatan terjadi pada tahap input data pada aplikasi penjaminan kecelakaan lalu lintas oleh petugas baik petugas rumah sakit, kepolisian maupun jasa raharja. Keterlambatan juga terjadi pada tahap kodefikasi yaitu pada kelengkapan anamnesa dan resume medik pasien. Hasil penelitian menyarankan yaitu perbaikan pada faktor man yaitu peningkatan kualitas SDM, faktor method dengan pembuatan regulasi rumah sakit yang menjadi acuan petugas dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya, peningkatan supervisi dari pimpinan sekaligus melakukan pembinaan kepada staf serta peningkatan koordinasi antara rumah sakit dengan kepolisian, jasa raharja dan BPJS Kesehatan. Diharapkan DPJP juga tertib dalam pengisian rekam medik dan usulan peningkatan rekam medik dengan rekam medik elektronik

This thesis discusses the analysis of BPJS K inpatient claim late claims in traffic accident cases at the Karima Utama Surakarta hospital in 2020. The purpose of this study is to determine the input factors and process factors that influence the delay in the BPJS claim submission process Health in the case of a traffic accident at the special hospital operating in Karima Utama Surakarta. This research is an analytic study with a qualitative approach and observation. From the research it was found that there were still delays in the BPJS K inpatient claims for traffic accident cases with a duration of 2- 29 days. Delays occur at the data input stage in the traffic accident guarantee application by officers both hospital staff, police and jasa raharja. Delay also occurs in the phase of coding that is the completeness of the patient's medical history and resume. The results of the study suggest improvement in the human factor, namely improving the quality of human resources, method factors by making hospital regulations as a reference for officers in carrying out their duties and responsibilities, increasing supervision from the leadership as well as providing guidance to staff and increasing coordination between the hospital and the police, jasa raharja and BPJS Kesehatan. It is expected that the DPJP is also orderly in filling out medical records and proposals to increase medical records quality with electronic medical records.

Read More
B-2150
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Made Agus Suarsana; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Puput Oktamianti, Mardiati Nadjib, IBG Fajar Manuaba, Nanin Susanti
Abstrak: Pemberian pelayanan kesehatan memerlukan sumber daya berkualitas agar menghasilkan luaran yang baik. Dengan demikian, sumber daya manusia harus dipandang sebagai aset bahkan investasi rumah sakit. Perawat yang merupakan proporsi ketenagaan terbesar dalam layanan kesehatan akan memberikan sumbangan bagi keberhasilan pelayanan bila dapat melakukan tugas dan fungsinya sesuai standar. Perawat yang memiliki kemampuan dan motivasi yang baik akan berkontribusi terhadap tugas penyelenggaraan pelayanan kesehatan rumah sakit melalui layanan keperawatan. Sebaliknya, perawat yang tidak melakukan asuhan keperawatan dengan baik dan benar dapat menimbulkan masalah pada pelayanan terhadap pasien. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk melihat hubungan antara kemampuan, motivasi dan supervisi perawat terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat RSU Imanuel Sumba. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional kuantitatif dengan metode pengambilan data potong lintang yaitu dengan melakukan pengamatan atau pengukuran terhadap setiap variabel penelitian satu kali dalam satu waktu. Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah perawat di RSU Imanuel. Subjek diminta mengisi kuesioner kemampuan, motivasi dan supervisi. Skor untuk setiap item kuesioner dijumlahkan. Nilai total adalah 100%, nilai 65% atau lebih dianggap baik sedangkan nilai < 65% dianggap kurang. Dari 22 responden perawat yang bertugas di ruang rawat inap RSU Imanuel Sumba, yang kemudian ditelusuri asuhan keperawatannya, didapatkan 8 orang (36,4 % ) perawat yang kelengkapan asuhan keperawatannya termasuk katagori baik, dan sisanya 14 orang (63,6% ) kelengkapan asuhan keperawatannya termasuk katagori kurang baik. Perawat yang memiliki pengetahuan yang baik 17 (77,3%) dan kurang baik 5 (22.7%). Perawat yang mempunyai keterampilan baik 16 (72,7%) dan kurang baik 6 (27,3%). Perawat dengan motivasi baik 5 (22,7%) dan kurang 17 (77,3%). Perawat yang menyatakan supervisi baik 9 (40,9%) dan kurang 13 (59,1%). Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan (p value=0,613) dan keterampilan (p value =0,624) dengan kelengkapan asuhan keperawatan. Ada hubungan yang bermakna antara motivasi (p value=0,039) dan supervisi (p value=0,043) dengan kelengkapan asuhan keperawatan
Providing health services requires quality resources to produce a good outcome. Thus, human resources should be viewed as assets and even hospital investments. Nurses who are the largest proportion of workforce in health services will contribute to the success of the service if they can perform their duties and functions according to standards. Nurses who have good ability and motivation will contribute to the task of administering hospital health services through nursing services. Conversely, nurses who do not perform nursing care properly and correctly can cause problems in patient care. Therefore, this research was conducted with the aim of looking at the relationship between the abilities, motivation and supervision of nurses on the completeness of nursing care documentation in the Imanuel Hospital Sumba ward. This study used a quantitative observational research design with cross-sectional data collection methods by observing or measuring each research variable once at a time. In this study, the research subjects were nurses at Imanuel General Hospital. Subjects were asked to fill out a questionnaire on ability, motivation and supervision. The scores for each questionnaire item are summed. A total score is 100%, a score of 65% or more is considered good, while a score less than 65 is considered insufficient. Of the 22 nurse respondents who served in the inpatient room of Imanuel Sumba Hospital, whose nursing care was then traced, there were 8 nurses (36.4%) whose complete nursing care was categorized as good, and the remaining 14 people (63.6%) had complete care. nursing is in a poor category. Nurses who have good knowledge 17 (77.3%) and less good 5 (22.7%). Nurses who have good skills are 16 (72.7%) and less good 6 (27.3%). Nurses with good motivation are 5 (22.7%) and less 17 (77.3%). Nurses who stated good supervision were 9 (40.9%) and less 13 (59.1%). There is no significant relationship between knowledge (p value = 0.613) and skills (p value = 0.624) with the completeness of nursing care. There is a significant relationship between motivation (p value = 0.039) and supervision (p value = 0.043) with the completeness of nursing care
Read More
B-2191
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Putu Sri Wahyuni; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Adik Wibowo, Vetty Yulianty Permanasari, Dewa Putu Alit Parwita, I.B.G. Fajar Manuaba
Abstrak: Pelayanan kesehatan saat ini sudah mulai bergeser dengan menempatkan pasien sebagai pusat pelayanan kesehatan. Kesinambungan pelayanan berjalan baik jika semua pemberi pelayanan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bertujuan untuk menganalisis faktor - aktor yang mempengaruhi penerapan patient centered care di ruang rawat inap RSUD Wangaya Denpasar. menggunakan metode potong lintang (cross sectional), Data dianalisis menggunakan analisis tabulasi silang dan chi square. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan 70 responden yang terpilih dan sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian didapatkan 50% responden menerapkan pelayanan berfokus pada pasien dengan baik, 81,43 % responden memiliki tingkat pengetahuan baik tentang pelayanan yang berfokus pada pasien, 44,29 % responden mempunyai katagori sikap baik, 48,57 % responden memiliki motivasi tinggi, 50% memiliki ketrampilan baik dalam penerapan pelayanan yang berfukus pada pasien, Hasil uji regresi logistic menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan dalam penerapan pelayanan berfokus pada pasien. Ini ditunjukkan dengan signifikansi (0,048) yang lebih kecil dari nilai taraf nyata (α = 0,05). Koefisien regresi dari Pengetahuan perawat (1,848) yang bertanda positif menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan, nilai Nagelkerke R Square. Nilai tersebut adalah sebesar 0,372. Ini berarti kontribusi pengaruh dari pengetahuan perawat, sikap, motivasi dan keterampilan terhadap penerapan PCC adalah sebesar 37,2%
Health services have begun to shift by placing patients at the center of health services. Continuity of service runs well if all service providers are able to provide the information needed to make the right decisions. This research was conducted to analyze the factors that influence the implementation of patient centered care in the inpatient room of Wangaya Hospital in Denpasar. The method in this study use a quantitative method using a descriptive analytic design with a cross Sectional approach. Data were analyzed using cross tabulation analysis and chi square analysis. Data were collected through a questionnaire given to 70 respondents who were selected and in accordance with the inclusion and exclusion criteria. The results showed that 50% of respondents applied patient-focused services well, 81.43% of respondents had a good level of knowledge about patient-focused services, 44.29% of respondents had a good attitude category, 48.57% of respondents had high motivation, 50 % have good skills in the application of patient-focused services. The logistic regression test results show that knowledge is the most dominant factor in the application of patient-focused services. This is indicated by the significance (0.048) which is smaller than the real level value (α = 0.05). The regression coefficient of Nurse Knowledge (1,848) which is positive indicates a positive and significant influence, the Nagelkerke R Square value. This value is 0.372. This means that the contribution of the influence of the nurse's knowledge, attitude, motivation and skills to the application of PCC is 37.2%
Read More
B-2168
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive