Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dhea Shavira; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Nindhita Priscillia Muharrani
Abstrak: Emotional eating merupakan kecenderungan seseorang untuk makan secara berlebihdalam menanggapi emosi negatif. Kecenderungan emotional eating erat hubungannyadengan konsumsi makanan tinggi gula, garam dan lemak, makanan bertekstur renyah,dan minuman berpemanis. Apabila pola konsumsi ini dilakukan secara terus menerus,akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan Diabetes Mellitus tipeII. Kecenderungan emotional eating dapat terjadi karena berbagai faktor seperti tingkatstres, stresor perkuliahan, status gizi, dan eating dysregulation. Untuk melihat hubunganemotional eating dengan faktor-faktor tersebut dilakukan penelitian cross-sectionalpada mahasiswi S1 Reguler FKM UI. Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukandengan metode stratified random sampling. Analisis data dalam penelitian ini dilakukandengan dua cara, yaitu uji chi square dan uji t independen. Hasil uji t independenmenunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan skor eating dysregulationberdasarkan kecenderungan emotional eating (p value = 0.011). Pada penelitian ini,tidak ada perbedaan proporsi yang signifikan kejadian emotional eating berdasarkanstatus gizi, namun ditemukan bahwa variabel eating dysregulation juga dapat menjadivariabel confounding yang mempengaruhi hubungan antara status gizi denganemotional eating (p value = 0.035).

Kata Kunci:Emotional eating, stres, status gizi, eating dysregulation, eating disorder.
Read More
S-10508
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Romauli Sihombing; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Ahmad Syafiq, Nindhita Priscillia Muharrani
Abstrak:
Emotional eating merupakan kecenderungan mengkonsumsi makanan secara belebih sebagai respon terhadap emosi negatif. Emotional eating dapat menyebabkan obesitas, eating disorder, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres, jenis kelamin, premenstrual syndrome (PMS), aktivitas fisik, citra tubuh, harga diri, kualitas tidur, penggunaan media sosial, tempat tinggal, dan culture shock dengan perilaku emotional eating pada mahasiswa UI angkatan 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2023 melaui kuesioner online, dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan chi-square dan uji t-independent. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebanyak 19% responden mengalami emotional eating. Terdapat hubungan yang signifikan antara emotional eating dengan stres (p-value = 0,003), dan terdapat perbedaan rata-rata skor citra tubuh yang signifikan pada kelompok dengan dan tanpa emotional eating (p-value = 0,005). Pada penelitian ini, terdapat 7 variabel yang berhubungan signifikan dan 3 varibel yang tidak berhubungan signifikan dengan perilaku emotional eating. Harapannya mahasiswa UI maupun kelompok usia dewasa muda mampu memperhatikan jenis stressor yang dialami dan mencari coping stres yang sesuai dengan karakteristik masing-masing individu.

Emotional eating is the tendency to overeat in response to negative emotions. Emotional eating can lead to obesity, eating disorders, diabetes mellitus, and cardiovascular disease. This study aims to look at the relationship between stress, gender, premenstrual syndrome (PMS), physical activity, body image, self-esteem, sleep quality, social media use, residence, and culture shock with emotional eating behavior in UI student batch 2022. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design. Data collection was carried out in June 2023 through an online questionnaire, with purposive sampling technique. Data analysis was performed using chi-square and independent t-test. The results of this study showed that 19% of respondents experienced emotional eating. There is a significant relationship between emotional eating and stress (p-value = 0.003), and there is a significant difference in average body image scores in groups with and without emotional eating (p-value = 0.005). In this study, there are 7 variables that are significantly related and 3 variables that are not significantly related to emotional eating behavior. It is hoped that UI students and young adults will be able to pay attention to the types of stressors experienced and find stress coping that suits the characteristics of each individual.
Read More
S-11395
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adinda Safira Salsabiela; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Nurul Dina Rahmawati, Nindhita Priscillia Muharrani
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi stres, kecemasan, stresor perkuliahan, penggunaan media sosial, riwayat terkonfirmasi positif COVID-19 pada individu dan anggota keluarga, serta mindfulness dengan kejadian emotional eating pada 106 mahasiswi tingkat akhir S1 Reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia selama pandemi COVID-19.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 20,8% responden mengalami emotional eating. Terdapat perbedaan rata-rata skor yang signifikan antara penggunaan media sosial (p-value = 0,029) dan observing facet (p-value = 0,032) terhadap emotional eating.
Read More
S-10715
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive