Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 151 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Suhandi Lubis; Pemb. Budi Hidayat; Penguji: Atik Nurwahyuni, Nurjamil, Ismawiningsih
T-3971
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mohammad Irfan Satrio; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Atik Nurwahyuni, Citra Jaya
Abstrak: Dalam rangka pencapaian universal health coverage, mekanisme asuransi kesehatan wajib merupakan satu langkah yang dapat ditempuh untuk mencapai hal tersebut. Namun, ditemukan permasalahan yang terjadi di berbagai negara, yaitu sulitnya mengintegrasikan sektor informal dalam program yang akhirnya menghambat negara dalam pencapaian UHC. Selain itu, tidak adanya lembaga yang menaungi sektor informal serta tidak adanya mekanisme efektif yang memaksa. sektor informal untuk bergabung dalam program merupakan kondisi yang memprihatinkan karena sektor informal rentan terhadap bahaya kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat determinan status kepesertaan aktif dalam program asuransi kesehatan wajib pada kalangan sektor informal serta untuk menelaah inovasi yang dilakukan diberbagai negara ketika mengintegrasikan sektor informal dalam kepesertaan program. Literature review merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Sumber data diperoleh dari 5 online database yaitu, PubMed, ProQuest, ScienceDirect, Scopus, dan WileyOnline Library. Terdapat 12 studi yang terinklusi dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas studi menggunakan asuransi kesehatan sosial dalam menerapkan program asuransi kesehatan wajib. Fungsi financial protection pada seluruh negara temuan kurang adekuat karena tingkat out-of-pocket masih diatas ambang batas WHO. Ditemukan 5 determinan yang berhubungan dengan enrollment dan 7 determinan terkait kepesertaan aktif. Terdapat 4 determinan yang dapat diberikan intervensi, yaitu pengetahuan, tingkat pendidikan, sosialisasi oleh pihak penyelenggara serta metode pembayaran. Ditemukan inovasi seperti menerapkan kajian wajib untuk program, pemberian insentif dan mengembangkan strategi komunikasi efektif
Read More
S-10926
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayuna Rifqi; Pembimbing: Prastuti C. Soewondo; Penguji: Atik Nurwahyuni, Diana Mustikasari
Abstrak: Penelitian ini membahas penyebab tingginya Rasio Rujukan Non Spesialistik pada pasienpeserta JKN di Puskesmas melalui analisis input dan proses pelayanan dan rujukan pasiendi Puskesmas. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan sampel penelitianPuskesmas yang memiliki rata-rata RRNS > 5% selama bulan Januari-Agustus 2018.Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara mendalam dan observasi. Inputdalam penelitian ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Keuangan(SDK), ketersediaan sarana, prasarana alat kesehatan dan obat serta pedoman. Prosesdalam penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring serta evaluasi.Hasil penelitian menunjukkan RRNS tinggi dipengaruhi permasalahan dalam prosespenginputan data rujukan non spesialistik. Peneliti memberi rekomendasi kepada BPJSKesehatan supaya lebih meningkatkan pemahaman baik kepada peserta maupun pemberipelayanan kesehatan, serta rekomendasi untuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuklebih meningkatkan koordinasi dalam perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia(SDM), sarana prasarana dan obat.
Kata kunci:Rasio Rujukan Non Spesialistik, Puskesmas, BPJS Kesehatan.
Read More
S-10142
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Nur Santi; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Atik Nurwahyuni, Reza Rahman
Abstrak: Skripsi ini menganalisis tentang perbandingan angka rujukan berdasarkan karakteristik peserta JKN di Puskesmas Kebayoran Lama Utara dan Puskesmas Petogogan periode Januari-Maret 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam, telaah dokumen dan telaah literatur. Hasil penelitian menunjukkan angka rujukan di Puskesmas Kebayoran Lama Utara lebih tinggi sebesar 21,49% dibandingkan dengan angka rujukan di Puskesmas Petogogan sebesar 9,1%. Hal tersebut terkait dengan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang terbatas, minimnya pemahaman tenaga kesehatan mengenai gatekeeper dan masih terdapat pasien yang meminta rujukan Atas Permintaan Sendiri sehingga dapat meningkatkan rujukan pasien ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut.

Kata kunci: Angka Rujukan, Puskesmas, BPJS Kesehatan

This study analyzes the comparation of number of patients referred based on the characteristics of JKN users in Puskesmas North Kebayoran Lama and Puskesmas Petogongan in the period of January to March 2020. This study uses qualitative methods such as indepth interview, document review and literature review. The result of this study is that the number of patients referred in Puskesmas North Kebayoran Lama is 21,49% higher than in Puskesmas Petogongan. It caused by the limited health facilities, the lack of knowledge about gatekeeper among health providers and there are plenty of patients who submits the referral process by their own requests so it may increases the number of patients referred in the advanced medical facility.

Key words: Number of Patients Referred, Public Health Center, BPJS Kesehatan
Read More
S-10401
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fahira Ilza Andesti; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Atik Nurwahyuni, Donni Hendrawan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan dan dampak dari implementasi sistem gatekeeping di berbagai negara. Informasi pada penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil penelusuran website dan jurnal yang telah dipublikasikan dengan bantuan akses online database seperti ScienceDirect, PubMed, Proquest, dan WileyOnline.Terdapat 10 studi yang termasuk kedalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukah bahwa sistem gatekeeping telah dilakukan di berbagai negara dengan kebijakan yang berbeda-beda. Faktor dukungan dari unsur tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai dan status pendidikan pasien berkontribusi dalam efektivitas pelaksanaan sistem gatekeeping.
Read More
S-10656
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Ganesha Asturini; Pembimnbing: Kurnia Sari; Penguji: Atik Nurwahyuni, Rahmi Handayani
Abstrak:

ABSTRAK Keberhasilan universal health coverage di Indonesia sangat ditentukan oleh utilisasi sumber daya yang efisien di rumah sakit. Variasi biaya yang tinggi untuk perawatan tertentu menunjukkan indikasi bahwa rumah sakit belum cukup efisien dalam memanfaatkan sumber dayanya untuk menyediakan pelayanan. Length of stay (LOS) adalah salah satu faktor penting penentu biaya yang banyak digunakan sebagai indikator efisiensi rumah sakit dalam penggunaan sumber daya. LOS dan biaya perawatan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang merupakan karakteristik pasien maupun faktor terkait manajemen di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar hubungan antara karakteristik pasien dengan variasi LOS dan biaya perawatan,dan mengetahui gambaran penerapan clinical pathway sebagai upaya kendali mutu dan biaya pada pasien JKN rawat inap di RSUP Fatmawati dari tahun 2015 – September 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi usia, jumlah diagnosis, jumlah prosedur dan kelas rawat hanya dapat menjelaskan sedikit variasi LOS dan biaya perawatan (R 2 <34%). Sementara itu clinical pathway sebagai salah satu pendekatan manajemen untuk kendali mutu dan biaya belum diterapkan secara optimal. Berbagai upaya kreatif perlu dilakukan manajemen antara lain implementasi care plan, difungsikannya kembali case manager, pengisian CP secara elektronik dan identifikasi inefisiensi dalam pelayanan menggunakan data unit cost rumah sakit. Kata kunci: Length of stay (LOS), biaya (costs), efisiensi, clinical pathway, CMG


ABSTRACT Efficient use of resources in hospitals will contribute to successful implementation of universal health coverage in Indonesia. Substantial variation in hospital costs for certain diagnosis or procedure is an indication of resource use inefficiency. Length of stay is a well-accepted measure of resource utilization and a key driver to hospital costs. Variation in LOS and costs can be influenced by patient demographic and clinical factors that are outside a hospital’s control, in the meanwhile there are also factors within the control of a hospital. This research focuses on five Casemix Main Groups and aims to identify how patient characteristic factors contribute to variation in LOS and costs, and to investigate qualitatively the implementation of Clinical Pathway as a management approach to control LOS as well as hospital costs for JKN patients at RSUP Fatmawati, a class-A teaching hospital in Jakarta, from 2015 to September 2017. The result indicates that the variance in LOS and cost is not significantly correlated to patient’s age, number of diagnoses, number of procedures and room types as independent variables. The hospital has numerous clinical pathways that have not been optimally implemented yet for LOS and cost control. This research provides information for hospital management team to improve LOS performance by implementing care planning, intensive case management and to use cost data for identification of inefficiency of certain types of care. Keywords: Length of stay (LOS), costs, efficiency, clinical pathway, CMG

Read More
B-1945
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Juliani Sitompul; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Atik Nurwahyuni, Heru Susmono
S-7409
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tresnasari Satya Putri; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Atik Nurwahyuni, Jamal Zaini
Abstrak:

Abstrak

Pada tahun 2011, 235 juta orang di dunia menderita asma (WHO, 2011). Di Indonesia, prevalensi asma terus mengalami peningkatan yaitu sekitar 4,0% (Kemenkes, 2008). Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan biaya perawatan pasien asma di RSUP Persahabatan. Desain penelitian adalah potong lintang (cross sectional). Sumber data primer didapatkan dari catatan rekam medik pasien. Sampel pada penelitian berjumlah 41 orang. Penelitian ini melibatkan 41 pasien terdiri dari 29 orang (70,7%) perempuan dan 12 (29,3%), 58,5% pasien tidak bekerja, 53% pasien menggunakan askes. Sebanyak 31,7% pasien asma menderita penyakit penyerta non TB dimana 36,6% pasien dirawat di kelas 1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan total biaya perawatan pasien asma di RSUP Persahabatan adalah cara pembayaran, kelas perawatan, dan lama hari rawat.


In 2011, as many as 235 million people worldwide suffer from asthma (WHO, 2011). In Indonesia, the prevalence of asthma is increasing at about 4.0% (Ministry of Health, 2008).The general objective of this study was to analyze the factors associated with patient care costs of asthma in the department of Friendship.The study design was cross-sectional (cross-sectional). Sources of primary data obtained from the patient medical record. The samples in this study amounted to only 41 people. The study involved 41 patients, including 29 men (70.7%) women and 12 (29.3%) of men who had an average age of 43.60 years. 58.5% of patients did not work, 53% of patients using the health insurance payment. A total of 31.7% of patients with asthma suffer from comorbidities non TB where 36.6% of patients admitted to class 1. Factors associated with the total cost of patient care in the department of Friendship asthma among other means of payment, classroom maintenance, and long day care.

Read More
T-3896
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Rizal; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Atik Nurwahyuni, Agus Rahmanto
Abstrak: Skripsi ini membahas kebijakan tarif cukai pada minuman berpemanis (sugarsweetened beverages) yang diterapkan di negara Arab Saudi, Amerika Serikat, Barbados, Chili, Filipina, Inggris, Jerman, Meksiko, Perancis, Spanyol, dan Zambia. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui hubungan penerapan kebijakan tersebut terhadap penurunan konsumsi minuman berpemanis dan kejadian overweight dan obesitas. Penelitian ini menggunakan metode literature review yang dilakukan pada 20 artikel terpilih dengan tahun publikasi dari 2010-2020. Hasil penelitian didapatkan bahwa kebijakan tarif cukai dapat menurunkan konsumsi minuman berpemanis, sehingga berpotensi mencegah kejadian overweight dan obesitas. Keberhasilan penerapan kebijakan tarif cukai ini didorong oleh beberapa faktor seperti dukungan antar lembaga, skema pajak yang diterapkan, hingga kesadaran masyarakat. Kata kunci: Tarif cukai, kebijakan pajak, minuman berpemanis This thesis discusses the implementation of excise tax policy on sugar-sweetened beverages (SSB) in various countries, such as Saudi Arabia, United States, Barbados, Chili, Philippine, United Kingdom, Germany, Mexico, France, Spain, and Zambia as an effort to prevent noncommunicable diseases. The aim is to find out the relationship between the application of the policy to the decrease in consumption and the incidence of overweight and obesity. This study is a qualitative research with a literature review approach on 20 published articles between 2010-2020. The results showed that excise tax policy can reduce the consumption of SSB, so that it could potentially prevent overweight and obesity. The successful implementation of the excise policy encourages several factors such as inter-agency support, scheme of tax applied, to public awareness. Key words: Excise tax, tax policy, sugar-sweetened beverages
Read More
S-10332
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Renatha Gloria Sudyat; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Atik Nurwahyuni, Sri Luviyanti
Abstrak: Program promotif preventif penyakit kronis atau program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) atau manajemen penyakit kronis adalah salah satu program asuransi kesehatan sosial untuk mendukung dan mewujudkan perilaku hidup sehat terkendali dalam masyarakat yang memiliki penyakit kronis dan demi terciptanya Universal Health Coverage (UHC), program promotif preventif penyakit kronis harus dirasakan oleh seluruh masyarakat dengan memberikan jaminan kesehatan yang menyeluruh/terintegrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dari jurnal, text book, dan website dalam negeri maupun luar negeri. Hasil penelitan menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang kompeten, fasilitas yang mencukupi, pendanaan yang baik dan mencukupi, kebijakan yang ada dan diterapkan dengan baik, perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan program yang terkoordinasi dengan baik dapat membuat tercapainya tujuan program tersebut, di samping adanya hambatan yang terjadi. Oleh karena itu, badan penyelenggara dan FKTP harus membuat strategi untuk mengatasi hambatan yang ada. Adapun pelajaran yang kita dapat dari negara lain adalah Indonesia harus memiliki sistem pendanaan yang lebih kuat dan terkoordinasi, memperkuat dasar program promotif preventif penyakit kronis asuransi kesehatan sosial. Kesimpulannya, penyelenggaraan Prolanis di Indonesia masih kurang baik, target Prolanis belum tercapai. Negara lain pun masih memiliki kekurangan, tetapi saran penulis untuk BPJS Kesehatan dan FKTP harus mempelajari kelebihan dari sistem yang sudah baik di negara lain dan mencontoh beberapa strateginya. Kata kunci : Prolanis BPJS Kesehatan, manajemen penyakit kronis, asuransi kesehatan soaial, sumber daya, pembiayaan/pendanaan, kebijakan. Chronic promotive and preventive program or chronic disease management program (Prolanis) is one of the social health insurance programs that supports the realization of healthy living behavior in a controlled society with chronic diseases and for the creation of Universal Health Coverage (UHC), a promotive program prevention of chronic diseases must be felt by the whole community by providing comprehensive/integrated health insurance. The research method used is literature review from journals, text books, and websites in the country and abroad. The results of the research show that competent human resources, adequate facilities, good and sufficient funding, existing and wellimplemented policies, planning, organizing, and implementing a well-coordinated program can make achievement of the program's objectives, in addition to obstacles that happened. Therefore the organizing body and FKTP must make a strategy to overcome existing obstacles. As for the lessons we have learned from other countries, Indonesia must have a stronger and coordinated funding system, strengthening the basis of a preventive chronic health disease preventive health insurance program. In conclusion, the implementation of Prolanis in Indonesia is still not good, the Prolanis target has not been reached. Other countries still have shortcomings, but the writer's suggestion for BPJS Health and FKTP must study the advantages of a good system in another country and follow some of its strategies. Keywords: Prolanis BPJS Kesehatan, chronic disease management, social health insurance, resources, financing / funding, policies.
Read More
S-10396
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive