Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Khairuna Maniar; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Milla Herdayati, Heni Rudiyanti
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku tenaga kependidikan Fakultas Kesehatan dengan Fakultas Non Kesehatan Univeritas Indonesia terhadap pencegahan COVID-19 tahun 2020. Desain studi yang digunakan adalah studi cross-sectional dengan data primer. Sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah tenaga kependidikan dari Fakultas kesehatan dengan Fakultas Non Kesehatan Univeritas Indonesia. Total sampel pada penelitian ini, yaitu sebesar 83 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan Fakultas Kesehatan mendapatkan nilai pengetahuan (83,33%), sikap (59,52%) dan perilaku (97,61%) baik lebih tinggi dibandingkan dengan Fakultas Non Kesehatan.
Read More
S-10562
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Darmayanti Siregar; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Besral, Flourisa Juliaan, Heni Rudiyanti
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan penerimaan informasiKB dari petugas kesehatan, petugas lapangan keluarga berencana dan mediaterhadap keikutsertaan KB di perkotaan dan di pedesaan diantara kelompok wanitausia subur (WUS) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data surveyperformance monitoring accountability2020 (PMA2020) dengan melibatkan 33propinsi di seluruh Indonesia tahun 2015. Desain penelitian ini adalah crosssectional dengan menggunakan analisis regresi logistik. Peneriman informasi KBtersebut berasal dari petugas kesehatan, petugas lapangan keluarga berencana, danmedia. Informasi KB yang diterima dari petugas kesehatan secara statistik memilikihubungan yang signifikan dengan keikutsertaan KB baik di kota maupun di desa.WUS di perkotaan yang pernah mendapatkan informasi KB dari petugas kesehatanmemiliki peluang untuk menggunakan kontrasepsi 2,4 kali (OR 2.4, 95%CI 1.18-3.92; p-value 0.013) dibandingkan dengan yang tidak pernah mendapatkaninformasi sedangkan di pedesaan memiliki peluang 2,3 kali (OR 2.3, 95%CI: 1.40-3.67; p-value 0.0001) untuk menggunakan kontrasepsi. Informasi KB yang diterimadari PLKB dan media tidak memiliki hubungan yang signifikan secara statistik baikdi kota maupun di desa. Diharapkan BKKBN dapat membuat pelatihan kepadaPLKB untuk meningkatkan perannya dalam mengubah sikap WUS terhadappemakaian kontrasepsi serta meningkatkan kualitas dan kuantitas PLKB demimenghindari beban kerja yang seharusnya demi mensukseskan program KB.Kerjasama dengan Bagian Promosi Kesehatan untuk menciptakan iklan yang lebihmenarik dan persuasifKata kunci:petugas kesehatan, PLKB, media, kontrasepsi
The purpose of this study was to analyze the relationship between the acceptanceof healthworkers, community heathworker, and media against the participation offamily planning in urban and rural from group of childbearing age women inIndonesia. With these objectives, this study used survey data performancemonitoring accountability2020 (PMA2020) involving 33 provinces in Indonesia2015. It was cross sectional using logistic regression analysis to determine therelationship of the information acceptance of family planning (FP) in urban andrural. FP information came from healthworkers, community healthworker, and themedia. FP information received from healthworkers had a statistically significantassociation with the participation of family planning in both urban and rural. InUrban, women of childbearing age who received planning information fromhealthworkers have the opportunityto use contraception 2.4 times (OR 2.4, 95%CI1.18 to 3.92; p-value 0.013) compared with who are not, whereas in the rural havea oppurtunity 2.3 times (OR 2.3, 95%CI: 1.40 to 3.67; p-value 0.0001) to usecontraception compared with who are not. But both FP information were receivedfrom community healthworker and media had no significant association statisticallyin both urban and rural. Hopefully, by this result, BKKBN could improveknowledge and skill of community healtworkers by more training and supervisionto enhance their role in changing women attitudes towards contraception use.Improve the quality and quantity of community healthworkers in order to avoid theover workload to achieve sucessfull of the family planning program. BKKBN withHealth Promotion section make ads more attractive and persuasive.Keyword:healthworker, community healthworker, media, contraception
Read More
T-4724
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Leny Sang Surya; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: Besral, Ella Nurlaela Hadi, Heni Rudiyanti, Saraswati
Abstrak: Secara universal prevalensi penyakit periodontal di Dunia sebesar 5-20% (2005).Prevalensi penyakit periodontal di Indonesia mengalami peningkatan sebesar42,8% (1995), 70% (2001), 96,58% (2004), hampir seluruh wilayah di Indonesiamemiliki prevalensi penyakit periodontal lebih dari 15% (2015). Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lokal, faktor sistemik dan faktorperilaku terhadap kejadian penyakit periodontal di Indonesia tahun 2013. Desainpenelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan datasekunder Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Uji statistik yangdigunakan adalah regresi logistik ganda. Prevalensi penyakit periodontal diIndonesia sebesar 9,77%. Faktor lokal yang berhubungan dengan penyakitperiodontal yaitu calculus, missing dan crowded. Faktor sistemik yangberhubungan dengan penyakit periodontal yaitu diabetes melitus, stres dan IMT.Faktor perilaku yang berhubungan dengan penyakit periodontal yaitu perilakumenyikat gigi dan perilaku merokok. Disarankan untuk selalu menjaga kebersihangigi dan mulut dengan melakukan sikat gigi minimal dua kali sehari, segeramengganti gigi yang hilang dengan menggunakan gigi palsu, memperbaikisusunan gigi yang berjejal di dalam lengkung rahang, menghindari rokok,menjaga pola makan dan aktivitas fisik untuk menghindari terjadinya obesitas danpenyakit diabetes melitus, serta periksa gigi minimal setiap enam bulan sekali.Kata Kunci : penyakit periodontal, faktor lokal, faktor sistemik, faktor perilaku
Prevalence of periodontal disease in the world by universal is 5-20% (2005). Theprevalence of periodontal disease in Indonesia increased by 42,8% (1995), 70%(2001), 96,58% (2004), almost all regions in Indonesia have periodontal diseaseprevalence is more than 15% (2015). This study aims to determine the associationof local factors, systemic factors and behavior factors of periodontal diseaseincidence in Indonesia 2013. The study design used is cross sectional usingsecondary data Basic Health Research (Riskesdas) in 2013. The statistical testused multiple logistic regression. The prevalence of periodontal disease inIndonesia is 9,77%. Local factors associated with periodontal disease are calculus,missing and crowded. Systemic factors associated with periodontal disease arediabetes mellitus, stress and IMT. Behavior factors associated with periodontaldisease is tooth brushing behavior and smoking behavior. It is advisable to alwaysmaintain oral hygiene by brush your teeth at least twice a day, immediatelyreplace the missing teeth by using partial dentures, correct arrangement of teethcrowding in the arch, avoid smoking, maintain a diet and physical activity toprevent obesity and diabetes mellitus, as well as dental checup at least every sixmonths.Keywords: periodontal disease, local factors, systemic factors, behavior factors
Read More
T-4758
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratia Radiani; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Besral, Dian Ayubi, Rina Hasriana, Heni Rudiyanti
Abstrak: Meningkatnya jumlah penderita hipertensi dan belum diketahui bagaimana pengendalian hipertensi di wilayah Puskesmas Telagasari, dapat menimbulkan permasalahan kesehatan yang sangat serius dan berdampak besar pada kualitas hidup apabila tidak mendapatkan perhatian dan penanganan yang intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam pengendalian tekanan darah di wilayah Puskesmas Telagasari Kabupaten Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 125 penderita hipertensi yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak (59,2%) responden memiliki tingkat kepatuhan yang buruk. Ada hubungan yang bermakna antara keterpaparan informasi (p=0,001) dan pengetahuan (p=0,016) dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam pengendalian tekanan darah. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan adalah keterpaparan informasi. Penderita hipertensi dengan keterpaparan informasi yang tinggi berpeluang untuk memiliki tingkat kepatuhan yang baik sebesar 2,7 kali lebih besar dibandingkan penderita hipertensi dengan keterpaparan informasi rendah setelah dikontrol dengan variabel pengetahuan dan dukungan keluarga (95% CI; 1,13-6,26). Dari hasil penelitian ini perlu peningkatan upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan dalam pengendalian tekanan darah serta perlu kerjasama dengan lintas sektor lainnya termasuk swasta. Kata kunci : Kepatuhan, penderita hipertensi, pengendalian tekanan darah The increased number of patients with hypertension and the lack of information to control hypertension in Telagasari Public Health Center can lead to serious health problems and will give a big impacts on quality of life if there is no serious concern and intensive treatment. The purpose of this research is to analyze the factors related to the adherence of the patience with hypertension in controling blood pressure in Telagasari Public Health Center. Quantitative method and crosssectional design were used to analyze the data. The writer using consecutive sampling methods by interviewing 125 the respondents with hypertension using questionaire. The results showed that (59.2%) respondents were having poor adherence. There was a significant correlation between exposure of information (p = 0,001) and knowledge (p = 0,016) with adherence of hypertension patient in blood pressure control. The most dominant factor associated with adherence is the exposure of information. Hypertensive patients with high information exposure has an opportunity to have a good adherence level of 2.7 times greater than hypertensive patients with lower information exposure after controlling for the variables of knowledge and family support (95% CI; 1,13-6,26). The result of this research shows that it need to improve health promotion efforts in order to improve adherence in controlling blood pressure and need good cooperation with other cross-sector including private. Keywords: Adherence, hypertension, blood pressure control
Read More
T-4980
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Martina Pakpahan; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Anwar Hasan, Sutanto Priyo Hastono, Heni Rudiyanti, Niken Wastu Palupi
Abstrak: Penyakit tidak menular dan penyakit menular berkaitan erat dengan perilaku tidaksehat. Menurut Riskesdas tahun 2013, capaian proporsi rumah tangga berperilaku hidupbersih dan sehat (PHBS) secara nasional sebesar 32,3 %, provinsi Sumatera Utara sebesar24,6 % sedangkan di Kabupaten Samosir sebesar 14,7 %. Penelitian bertujuan untukmenganalisa determinan perilaku sehat rumah tangga di Kabupaten Samosir tahun 2016.Penelitian dilakukan ditiga Kecamatan; Pangururan, Simanindo dan RonggurNihuta. Penelitian menggunakan metodologi kuantitatif dan kualitatif (mix method)dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 187 ibu rumah tangga. Informanwawancara mendalam adalah petugas Dinas Kesehatan, petugas Puskesmas serta tokohagama/tokoh masyarakat.Hasil penelitian menunjukkan perilaku sehat rumah tangga di Kabupaten Samosirsebesar 12.8 %. Variabel yang berhubungan bermakna dengan perilaku sehat setelahdikontrol variabel lainnya yaitu; sikap (nilai p=0.001; OR=8.79; CI 95%=2.68-28.82),penghasilan (nilai p=0.001; OR=7.92; CI 95%=2.56-24.6), serta ketersediaan danketerjangkauan fasilitas kesehatan (nilai p=0,049; OR=3.32; CI 95%=1.01-10.95). Sikapmerupakan variabel dominan. Hasil wawancara mendalam, diketahui determinan perilakusehat yaitu; ekonomi masyarakat, karakteristik masyarakat, infrastruktur dan akses. Perluditerapkan strategi promosi kesehatan yang paripurna dalam mengatasi determinanperilaku sehat rumah tangga.Kata Kunci : determinan, Kabupaten Samosir, perilaku sehat, rumah tangga, strategipromosi kesehatan.
Read More
T-4618
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Shinta Rengganis; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Tri Krianto, Evi Martha, Irwan Panca Wariaseno, Heni Rudiyanti
Abstrak: Temuan penyakit demam tifoid tertinggi di Jawa Tengah berasal dari tiga kabupaten,salah satunya adalah Kabupaten Cilacap. Peningkatan kasus demam tifoid terjadi selamatiga tahun berturut-turut di Puskesmas Kroya I. Salah satu perilaku penyebab penularanpenyakit demam tifoid adalah perilaku cuci tangan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku cuci tangan di Kecamatan Kroya.Penelitian dilakukan di Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap, menggunakan desain crosssectional dengan jumlah sampel sebanyak 136 anak usia 9-14 tahun. Data dikumpulkanmelalui wawancara dengan pedoman kuesioner yang telah diuji validitas danreliabilitasnya serta dianalisis menggunakan regresi logistik ganda melalui aplikasistastitik. Hasil penelitian menunjukkan 73,5% responden berperilaku cuci tangan kurangbenar. Hasil analisis menunjukkan pengetahuan, sikap, dan dukungan teman berhubungansecara signifikan dengan perilaku cuci tangan. Pengetahuan merupakan variabel dominandalam perilaku cuci tangan pada anak usia 9-14 tahun, responden dengan pengetahuantinggi berpeluang untuk berperilaku cuci tangan baik 11,86 kali dibandingkan respondendengan pengetahuan rendah. Puskesmas diharapkan memperkaya materi penyuluhankepada anak dan orangtua serta lebih memaksimalkan program dokter kecil sebagai peereducator anak.Kata Kunci: Perilaku Cuci Tangan, Anak, Pengetahuan.
Read More
T-5338
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atidira Dwi Hanani; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Triyanti; Heni Rudiyanti, Enny Ekasari
Abstrak: Aktivitas fisik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk pencegahan berbagaipenyakit. Namun, masih banyak pelajar di Indonesia tidak melakukan aktivitas fisiksecara rutin. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan 33,4% remaja usia 15-19 tahun di JawaBarat kurang aktif dalam melakukan aktivitas fisik, dan Kota Depok merupakan kotadengan proporsi penduduk kurang aktif tertinggi di Provinsi Jawa Barat (40,5%).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan aktivitas fisik pada siswa SMANegeri di Kota Depok Jawa Barat tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara mandiri oleh 358 siswayang dipilih secara acak dari lima SMA Negeri di Depok, dan dianalisis menggunakanuji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 54,2% siswaaktif dalam aktivitas fisik. Penelitian ini membuktikan pengetahuan (p=0,002OR=2,379, 95% CI 1,383-4,091), sikap (p=0,005 OR=1,888, 95% CI 1,209-2,949), danfasilitas (p=0,036 OR=1,673, 95% CI 1,035-2,704) berhubungan dengan aktivitas fisiksiswa, sedangkan dukungan keluarga sebagai variabel konfonding. Pengetahuanmerupakan faktor dominan yang berhubungan dengan aktivitas fisik, siswa yangmemiliki pengetahuan tinggi berpeluang 2 kali untuk aktif secara fisik dibandingkandengan siswa yang berpengetahuan rendah setelah dikontrol oleh sikap, fasilitas, dandukungan keluarga. Untuk itu, penyampaian informasi kesehatan mengenai aktivitasfisik, sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat di masyarakat, dan anjuran untukberaktivitas fisik di sekolah perlu dilakukan sebagai upaya untuk mendorong siswamenjadi lebih aktif.Kata kunci : aktivitas fisik, siswa, SMA
Physical activity has many health benefits, including the prevention of various diseases.However, many students in Indonesia were not physically active. The result of BasicHealth Research 2013 showed that 33.4% of adolescents aged 15-19 years in West Javawere not active in physical activity, and Depok was the city with the highest proportionof the least active population in West Java which was 40.5%. This study aimed todetermine the determinants of physical activity on senior high school students in Depok,West Java 2018. This study used cross sectional design, data was collected using self-administered questionnaire on 358 randomly selected students from five senior highschools in Depok, and analyzed using chi-square and multiple logistic regression tests.The result showed 54.2% students were sufficiently active. These findings revealed thatknowledge (p=0,002 OR=2,379, 95% CI 1,383-4,091), attitudes (p=0,005 OR=1,888,95% CI 1,209-2,949), and facilities (p=0,036 OR=1,673, 95% CI 1,035-2,704) relatedto physical activity while family support as confounding. Highly knowledgeablestudents had two-fold chance of being active in physical activity than low-knowledgestudents after being controlled by attitudes, facilities, and family support. Therefore, it isnecessary to deliver health information about physical activity, socialization of healthylifestyle in the community, and the encouragement for physical activity in schools as aneffort to encourage students to be more active.Key words : physical activity, student, senior high school.
Read More
T-5421
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hestilin Kartini Seilatu; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Dien Anshari, Evi Martha, I Nyoman Putra , Heni Rudiyanti
Abstrak: Kewaspadaan standar merupakan salah satu prinsip upaya pencegahan dan pengendalian infeksi dengan tujuan mencegah terjadinya penularan penyakit di lingkungan sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kewaspadaan standar petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok tahun 2023 berdasarkan teori Health Belief Model. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel sebesar 140 orang petugas yang diambil secara simple random sampling. Pengumpulan data dengan cara responden mengisi sendiri kuesioner. Analisis univariat, bivariat (Chi Square), dan multivariat (regresi logistik ganda) dilakukan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok memiliki perilaku kewaspadaan standar yang baik. Faktor persepsi individu yang berhubungan dengan perilaku kewaspadaan standar adalah efikasi diri. Faktor modifikasi yang berhubungan dengan perilaku kewaspadaan standar adalah pelatihan. Efikasi diri adalah faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku kewaspadaan standar petugas, petugas yang memiliki efikasi diri rendah berpeluang 4,07 kali untuk memiliki perilaku kewaspadaan standar yang kurang dibandingkan petugas dengan efikasi diri yang tinggi (OR= 4,07 95% CI 1,788 – 9,286). Untuk itu Kementerian Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dapat bekerja sama untuk melakukan upaya guna meningkatkan efikasi diri petugas melalui penyelenggarakan program pelatihan yang intensif dan komprehensif bagi petugas sehingga penerapan perilaku kewaspadaan standar dapat lebih maksimal.


Standard precautions are one of the principles of infection prevention and control efforts with the aim of preventing disease transmission in the environment around health care facilities. This study aims to determine the factors associated with the standard vigilance behavior of Tanjung Priok Class I Port Health Office officers in 2023 based on the theory of the Health Belief Model. This study used a cross sectional study design. A sample of 140 officers was taken by simple random sampling. Data collection by means of respondents filling out the questionnaire themselves. Univariate, bivariate (Chi Square), and multivariate (multiple logistic regression) analyzes were performed in this study. The results showed that Tanjung Priok Class I Port Health Office Officers had good standard precautionary behavior. The individual perception factor associated with standard vigilance behavior is self-efficacy. The modifying factor associated with standard vigilance behavior is training. Self-efficacy is the most dominant factor associated with standard vigilance behavior of officers, officers who have low self-efficacy are 4.07 times more likely to have less standard vigilance behavior than officers with high self-efficacy (OR= 4.07 95% CI 1.788 - 9.286). For this reason, the Ministry of Health and the Tanjung Priok Class I Port Health Office can work together to make efforts to increase the self-efficacy of officers through the implementation of intensive and comprehensive training programs for officers so that the implementation of standard precautionary behaviors can be maximized. Keywords: Standard precautions, behavior, officers, Class I Tanjung Priok Port Health Office.
Read More
T-6729
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rona Monika Sihaloho; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Dian Ayubi, Tri Krianto, Heni Rudiyanti, Wiwi Hartuti
Abstrak:
Program Badan POM Goes to Community merupakan program inovasi untuk mengkampanyekan/mempromosikan Cek KLIK kepada masyarakat, agar selalu menerapkan Cek KLIK saat membeli/memilih, mengonsumsi/menggunakan produk obat tradisional, suplemen kesehatan dan kosmetik yang aman, bermanfaat dan bermutu sehingga terhindar dari produk yang mengandung BKO/bahan berbahaya dan TIE yang merugikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kader pada kegiatan KIE beserta determinannya, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross-sectional pada 90 kader program Badan POM Goes to Community yang dipilih dengan cara simple random sampling. Data variabel dependen dikumpulkan dengan metode wawancara, sedangkan data variabel independen dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara mandiri melalui link google form. Seluruh data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil analisis menunjukkan jumlah kader yang berperan aktif lebih banyak daripada kader yang berperan kurang aktif. Motivasi sebagai faktor yang berhubungan dengan peran kader (p-value = 0,037; OR = 2,762) dimana kader yang memiliki motivasi tinggi berpeluang 2,8 kali untuk berperan aktif pada kegiatan KIE dibandingkan kader yang memiliki motivasi rendah setelah dikontrol oleh pelatihan dan insentif yang merupakan confounding pada hubungan tersebut. Motivasi kader dapat ditingkatkan melalui perlombaan kreativitas dalam rangka mempromosikan Cek KLIK dan pendampingan berkesinambungan dari mentor Badan POM kepada kader

The NA-DFC Goes to Community program is an innovative program to campaign/promote Check KLIK to the public, so that they always apply Check KLIK when buying/choosing, consuming/using traditional medicine products, health supplements and cosmetics that are safe, useful and of high quality so as to avoid products containing BKO/hazardous ingredients and TIE that are harmful to health. This study aims to analyze the role of cadres in IEC activities and its determinants, using a quantitative approach with a cross-sectional design on 90 cadres of the NA-DFC Goes to Community program selected by simple random sampling. Data on the dependent variable were collected by interview method, while data on the independent variable were collected by filling out the questionnaire independently through the google form link. All data were analyzed univariately, bivariately and multivariately. The results of analysis showed that the number of cadres who played an active role was more than cadres who played a less active role. Motivation as a factor associated with the role of cadres (p-value = 0,037; OR = 2,762), where cadres who have high motivation are 2,8 times more likely to play an active role in IEC activities than cadres who have low motivation after controlling for training and incentivies, which are confounding the relationship. The motivation of cadres can be increased by holding creativity contests to promote Check KLIK and by providing mentoring from NA-DFC mentors of cadres.
Read More
T-6984
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive