Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 20109 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Priscilla Sharon; Pembimbing: Hafizzurachman; Penguji: Artha Prabawa, Purnawan Junadi, Lanjar Sugiyanto
B-1630
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Purnama Dewi Ritonga; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Puput Oktamianti, Kurnia Sari, Supriyantoro, Vrilia Adirasari
Abstrak: Rekam medis elektronik (RME) telah diimplementasikan di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit AN-NISA Tangerang sejak Februari 2019 yaitu di poliklinik rawat jalan. Hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadap RME. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif (mixed methods) dengan desain sequential explanatory untuk menganalisis pengaruh persepsi pengguna tentang aspek presentation, information, economics, control, efficiency dan service terhadap penerapan RME. Penelitian kuantitatif dilakukan terlebih dahulu dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh pengguna RME yaitu dokter, perawat, administrator, staf radiologi, staf farmasi, dan staf laboratorium sebanyak 206 responden, sedangkan penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi linier. Pada penelitian ini, dari hasil analisis deskriptif, 67.0 % responden menyatakan bahwa aspek presentation pada penerapan RME adalah baik, pada aspek information 60,2 % responden menyatakan baik, pada aspek economics 47,6% responden menyatakan baik, pada aspek control 55,8 % responden menyatakan cukup, pada aspek efficiency 82,5% responden menyatakan baik, dan pada aspek service 85,4% responden menyatakan baik. Seluruh variabel penelitian yaitu aspek Presentation, Information, Economics, Control, Efficiency dan Service berpengaruh terhadap penerapan RME. Hasil analisis kuantitatif sejalan dengan analisis kualitatif dimana masih dijumpai beberapa variabel yang belum optimal pelaksanaannya di poliklinik rawat jalan RS AN-NISA Tangerang dikarenakan dalam aplikasi RME masih ada yang harus dilengkapi.
Read More
B-2123
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Marina Intansari; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Puput Oktamianti, Supriyantoro, Prima Yunika D. Ruswanti
Abstrak: Tesis ini membahas tentang pandangan dokter, staf farmasi, dan staf IT di RSAwal Bros Pekanbaru mengenai pelaksanaan penggunaan resep elektronik di RSAwal Bros Pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif denganpendekatan analisis deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode FocusGroup Discussion (FGD), Wawancara Mendalam, dan Observasi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pelaksanaan pembuatan resep elektronik ditentukan darikemauan, kemampuan adaptasi dan sikap dari pengguna sistem tersebut. Komponen utama yang menunjang hal tersebut adalah kemudahan sistem yangdigunakan, kelengkapan informasi yang dibutuhkan, dan kesesuaian denganproses/alur kerja yang berlangsung.
Kata kunci : resep elektronik, e-resep, resep online, pelayanan farmasi, rumahsakit.
Read More
B-1772
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vika Wahyudi Anggiri; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Ede Surya Darmawan, Septiara Putri, Iin Dewi Astuty, Hadijah Tahir
Abstrak: Resep elektronik merupakan salah satu sistem informasi berpusat kepada pelayanan dengan menghubungkan antara dokter dan apoteker yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien, mengurangi ketidakefisienan dan mengurangi kesalahan pemberian obat. Penyelenggaraan resep elektronik bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Namun, faktor kegunaan dan manfaat dari teknologi ini akan bergantung dari penerimaan pengguna dalam memanfaatkan teknologi yang ada. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh penerimaan penggunaan terhadap resep elektronik dengan pendekatan Technology Acceptance Model di RS PON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Juli tahun 2020 menggunakan desain penelitian studi cross sectional dengan pendekatan metode kuantitatif. Uji hipotesis menggunakan analisis Partial Least Square dengan probabilitas dua arah dimana nilai T-statistik lebih besar dari 1,96 maka hasil signifikan dengan memiliki pengaruh yang bermakna. Penerimaan teknologi resep elektronik di RS PON Prof. Dr. dr. Mahar Marjono dikategorikan cukup dengan nilai 69,6%. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh desain layar, terminologi dan pelatihan serta sikap terhadap penggunaan dan kecenderungan penggunaan dipengaruhi oleh persepsi kegunaan. Kondisi nyata penggunaan sistem terjadi penurunan jumlah penggunaan resep elektronik dan didapatkan nilai rata-rata penggunaan resep manual sebesar 5,4%. Implementasi resep elektronik di RS PON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono sudah berjalan cukup baik dan diperlukan peningkatan kemampuan sistem dengan tujuan meningkatkan kinerja dan kualitas layanan rumah sakit.
Electronic prescribing is one of the information systems focusing on automated service that connects doctors and pharmacists, which potentially improves safety care, reduces inefficiencies and prescription errors. Electronic prescribing assists users in delivering their daily works. However, the usefulness factor and benefits of electronic prescribing relies on the user acceptance to optimize the advantages of this technology. This research aims to find and to analyze the effect of user acceptance towards electronic prescribing by using Technology Acceptance Model approach at National Brain Center Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Hospital. The research was conducted in June to July 2020 by employing cross sectional research design and quantitative method approach. The hypothesis testing is developed by using Partial Least Square analysis with a twoway probability where if the value of T-Statistics is higher than 1,96, the effect is significant and meaningful. User acceptance towards electronic prescribing at National Brain Center Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Hospital is categorized as sufficient with a value of 69,6%. The research finds that perceived ease of use was influenced by screen design, terminology and training, while attitude towards using and behavioral intention were influenced by perceived usefulness. The actual system use signifies a decline in electronic prescribing usage and the average value of using manual prescribing was 5,4%. Implementation of electronic prescribing at National Brain Center Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Hospital has been running quite well and it is necessary to increase system capabilities with the aim of improving the performance and quality of hospital services.
Read More
B-2160
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Azizah Rukmawati; Pembimbing: Hendrianto Trisnowibowo
B-655
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raden Vasthu Broto Ariyo; Pembimbing: Anhari Achadi, Ede Surya Darmawan, Purnawan Junadi
Abstrak:
Penggunaan teknologi di bidang kesehatan bukanlah hal yang baru. Pemanfaatan teknologi informasi memberikan dampak pemberian pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas. Resep elektronik merupakan salah satu terobosan teknologi di bidang kesehatan, yang digunakan oleh dokter di fasilitas Kesehatan, namun belum semua dokter menggunakannya. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi nyata penggunaan resep elektronik di RS Permata Cibubur melalui pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). TAM merupakan suatu model yang menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yang berlandaskan atas kepercayaan (beliefs), sikap (attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain non-eksperimental dan analisis dengan pendekatan cross sectional, kemudian dilakukan wawancara mendalam dan observasi terhadap informan. Didapatkan hasil yang signifikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung oleh aspek persepsi kemudahan penggunaan terhadap kondisi nyata penggunaan resep elektronik, aspek persepsi tentang kemanfaatan berpengaruh secara tidak langsung terhadap kondisi nyata penggunaan resep elektronik, serta aspek minat perilaku untuk menggunakan memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kondisi nyata penggunaan resep elektronik. Sedangkan pada aspek sikap terhadap penggunaan tidak berpengaruh secara signifikan dengan kondisi nyata penggunaan resep elektronik. Dalam upaya peningkatan penerimaan penggunaan resep elektronik, aspek persepsi kemudahan penggunaan menjadi pertimbangan utama yang harus diperhatikan dengan seksama. Semakin mudah penggunaan, maka akan semakin berminat untuk menggunakan resep elektronik tersebut. Yang menjadi tantangan ke depan pada pengembangan resep elektronik adalah jaringan internet yang lambat, sistem resep yang sering mengalami error, desain dan terminologi sistem yang tidak user friendly, fitur atau kemampuan sistem yang belum sesuai dengan kebutuhan dokter, sosialisasi petunjuk atau pedoman penggunaan belum menyeluruh, serta pelatihan penggunaan yang belum dilakukan secara berkala dan menyeluruh. 

The use of technology in the health sector is nothing new. Utilization of information technology has an impact on providing better and quality health services. Electronic prescriptions are one of the technological breakthroughs in the health sector, which are used by doctors in health facilities, but not all doctors use them. This research aims to determine the real conditions of using electronic prescriptions at Permata Cibubur Hospital through the Technology Acceptance Model (TAM) approach. TAM is a model that describes information technology user behavior based on beliefs, attitudes, intentions and user behavior relationships. This is a quantitative research with non-experimental design and analysis using a cross-sectional approach, and then conducted in-depth interviews and observation of informants. Significant results were obtained that there was an indirect effect by the perceived ease of use aspect on the real conditions of using electronic prescriptions, the perceived usefulness aspect indirectly influenced the real conditions of using electronic prescriptions, and the behavioral interest aspect to use had a significant direct effect on real conditions use of electronic prescriptions. Meanwhile, the attitude towards use aspect does not significantly influence the real conditions of using electronic prescriptions. In an effort to increase acceptance of the use of electronic prescriptions, aspects of perceived ease of use are the main considerations that must be considered carefully. The easier it is to use, the more interested it will be to use the electronic prescriptions. The challenges going forward in the development of electronic prescriptions are slow internet networks, prescription systems that often experience errors, system design and terminology that are not user friendly, system features or capabilities that are not in accordance with doctor's needs, dissemination of instructions or usage guidelines that are not comprehensive, as well as usage training that has not been carried out periodically and thoroughly.
Read More
B-2372
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hari Soesetyo; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: HM. Hafizurrachman, Peter Pattinama, Yetti Hersunaryati
B-906
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herlia Susilawati; Pembimbing: Hendrianto Trisnowibowo; Penguji: Purnawaj Junadi, Sandi Iljanto, Budi Utomo, Efo Prapiatna
Abstrak:

Farmasi rawat jalan Rumah Sakit Haji Jakarta dari tahun ke tahun semakin meningkat kedatangan resepnya, namun masih ada pasien yang tidak membeli obat pada farmasi rawat jalan RSHJ yang salah satu kemungkinan penyebabnya adalah waktu tunggu yang lama.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu tunggu seorang pasien dalam membeli obat, faktor-faktor yang menyebabkannya dan mengembangkan model yang lebih baik yang dapat mempersingkat waktu tunggu.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Cross Sectional atau penelitian operasional dengan analisa kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh lembar resep yang datang ke farmasi rawat jalan RSHJ pada pukul 08.00 - 14.00 mulai tanggal 27 Mei sampai dengan 1 Juni 2002.Analisa data dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kedatangan resep per jam selama seminggu adalah sebesar 30 lembar per jam. Rata-rata tingkat kedatangan pada saat waktu sibuk sekitar dua kali lebih besar dibandingkan rata-rata tingkat kedatangan pada saat tidak sibuk. Pola pelayanan obat jadi lebih singkat daripada pola pelayanan obat racikan, khususnya pada tahap penyiapan obat. Sedangkan lama waktu tunggu dalam sistem pada tahap penyiapan obat jadi selama 22 menit 27 detik, dan lama waktu tunggu pada tahap penyiapan obat racikan selama 41 menit 3 detik.Untuk mengurangi lamanya waktu tunggu dibuatlah model antrian M/G/2/I/I pada tahap penyiapan obat jadi dan tahap penulisan etiket dan pengemasan obat. Hasil simulasi dari model tersebut menunjukkan bahwa lama waktu dalam sistem dapat berkurang selama lebih kurang 2.5 menit.


 

Development of the Prescription's Queuing System Model in the Outpatient's Pharmacy of RSHJ in 2002The prescriptions of out patients in RSHJ have increased from year to year. Some of the outpatient do not buy drug in RSHJ pharmacy. One of the reasons, probably, is the waiting time of the service.The aim of this study was to know the waiting time in buying drug, of the outpatient the contribution factors, and how to develop a better model for shorten the waiting time.The research uses the cross sectional or operational research by using quantitative analysis. The sample has taken from the whole prescriptions in outpatient's pharmacy in RSHJ from 08.00 AM until 02.00 PM, from May 27 th up to June 1 st, 2002.The result from analysis by using computer. Has revealed that the average of the prescriptions per hour during one week was 30 prescriptions. The average of arrival rate at peak hours was about twice longer than the average of arrival rate at UN peak hours. The non-dispensed medicine prescription has shortened than the dispensed medicine prescriptions, especially in the prepared time. The result show the waiting time for non-dispensed medicine prescriptions is 22 minutes 27 seconds, and for the dispensed medicine prescriptions is 41 minutes 3 seconds.The queuing model M/G/2/I/I, has use as a model in this study to analysis how to shorten the waiting time in preparing the non-dispensed medicine prescriptions, descriptions etiquette drugs, and drug's packaging. The simulation of this model show the waiting time can be shorten for about 2,5 minutes.

Read More
B-639
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
M. Eriex Fornando Suka; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Wiku Adisasmitro, Bakti Bawono. Ferdy D. Tiwow, Dini Handayani
B-2090
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Suprihati; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Popy Yuniar, Santi Purna Sari, Teuku Nebrisa Zagladin, Amelia Rahayu
Abstrak:
Implementasi sistem resep elektronik merupakan bagian dari digitalisasi layanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan. Penelitian ini menganalisis implementasi resep elektronik di RS Izza Karawang tahun  2025 menggunakan kerangka HOT-Fit. Fokus analisis mencakup gambaran implementasi resep elektronik berdasarkan aspek human, organization, technology , dan net benefit, serta hubungan antara ketiga aspek HOT terhadap pencapaian net benefit. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix-method dengan desain sequential explanatory, data kuantitatif dilakukan  survei terhadap 71 responden pengguna sistem dan dilakukan analisis dengan metode partial least square-structural equation modeling (PLS-SEM) sedangkan data kualitatif diperoleh dengan wawancara semi terstruktur terhadap 6 informan dan dianalisis dengan metode analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara variabel human, organization, dan technology terhadap net benefit (p<0,05). Secara kualitatif, teridentifikasi bahwa implementasi sistem resep elektronik di RS Izza Karawang sudah berjalan cukup baik. Keberhasilan implementasi sistem resep elektronik ditentukan oleh sinergi antara teknologi yang andal, dukungan organisasi yang kuat, pengguna yang siap dan puas, serta hasil nyata berupa manfaat sistem. Namun masih terdapatnya kendala seperti kurang optimalnya fitur sistem dan kebutuhan akan pelatihan berkelanjutan. Disarankan agar rumah sakit meningkatkan kapasitas pengguna, memperkuat dukungan organisasi serta mengembangkan infrastruktur teknologi guna mendukung keberlanjutan sistem. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kerangka HOT-Fit efektif dalam menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan implementasi resep elektronik.


The implementation of an electronic prescription system is part of the digitalization of health services that aims to improve the efficiency and quality of service. This study analyzes the implementation of electronic prescriptions at Izza Karawang Hospital in 2025 using the HOT-Fit framework. The focus of the analysis includes an overview of the implementation of electronic prescriptions based on human, organizational, technological, and net benefit aspects, as well as the relationship between the three HOT aspects to achieving net benefits.This study uses a mix-method approach with a sequential explanatory design, quantitatively were surveyed on 71 respondents who used  the system and analyzed using the partial least square-structural equation modeling (PLS-SEM) method while qualitative data were obtained through semi-structured interviews with 6 informants and analyzed using thematic analyzis method. The results showed that there was a significant relationship between human, organization, and technology variables on net benefits (p<0,05). Qualitatively, it was identified that the implementation of the electronic prescription systen at Izza Karawang Hospital had been running quite well. The succes of the implementionof the electronic prescription system is determined by the synergy between reliable technology, strong organizational support, ready and satisfied users, and real results in the form of system benefits. However, there are still obstacles such as less than optimal system features and the need for ongoing training. This study also shows that the HOT-Fit framework is effective in explaining factors that influence the succes of e-prescription implementation. 

Read More
B-2527
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive