Ditemukan 35342 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Asduki D. Athari; Pembimbing: Sjahrul M. Nasri; Penguji: Chandra Satrya, Hendra, Elsye As Safira
T-4234
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tiara Nurhafizhah; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Mila Tejamaya, Muthia Ashifa
Abstrak:
Kebutuhan energi batu bara yang masih menempati urutan ke-2 di dunia dengan karakterisiknya yang dikenal tinggi resiko menjadikan bahasan mengenai kesehatan pekerja tambang batu bara penting untuk didiskusikan. Salah satu risiko yang terdapat dalam kegiatan pertambangan batu bara adalah buruknya kualitas udara dalam ruangan (KUDR) akibat banyaknya bahaya dalam udara pertambangan batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil pengukuran kualitas udara dalam ruangan kantor PT X. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif yang berasal dari data sekunder. Variabel yang diukur adalah NO2, SO2, CO2, CO, Pb, PM10, suhu, kelembapan, dan kebisingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat masalah KUDR yakni pada kebisingan, suhu dan kelembapan yang melewati persyaratan. Manajemen KUDR yang sudah dilakukan oleh PT X masih dapat dikembangkan menjadi manajemen KUDR yang lebih sistematis dan komprehensif. Kata kunci: Tambang batu bara, kualitas udara dalam ruangan, parameter kimia, parameter fisik Coal still ranks the second largest source of total global energy demand. Complemented with high risk nature of coal mining activity make the topic about health of coal workers important to discuss. One of the risks exist in coal mining activities is the poor indoor air quality (IAQ) due to high concetration of airborne pollutant in coal mining air. This study aims to evaluate the results of air quality measurements in the office of PT X. This research used descriptive approach with quantitative data derived from secondary data. The measured variables are NO2, SO2, CO2, CO, Pb, PM10, temperature, humidity, and noise. The results showed that there was IAQ problem, namely noise, temperature and humidity which exceed the recommendations. IAQ management that has been carried out by PT X can still be developed into a more systematic and comprehensive IAQ management. Key words: Coal mining, office air quality, chemical parameter, physical parameter
Read More
S-10476
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rory Pratiwi; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Baiduri Widarnako, Muhammad Soffiudin
Abstrak:
Polusi udara dalam ruangan diduga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan kualitas udara yaitu Sick Building Syndrome (SBS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas fisik udara dalam ruangan dihubungkan dengan gejala SBS. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Variabel yang diukur adalah parameter fisik kualitas udara dalam ruangan (suhu, kelembaban relatif, pertukaran udara) dan personal faktor (umur, jenis kelamin, lama kerja, status merokok, riwayat penyakit). Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan suhu udara telah memenuhi standar Baku Mutu yang ditetapkan Kepmenkes No 1405 tahun 2002, sedangkan kelembaban relatif melebihi standar. Untuk hasil pengukuran pertukaran udara telah memenuhi standar kecuali dilantai 16. Dari hasil analisis tidak ditemukan hubungan kualitas fisik udara dalam ruangan (suhu, kelembaban realif, pertukaran udara) dengan gejala SBS pada karyawan PT X Tahun 2016. Kata kunci : Sick Building Syndrome, Kualitas fisik udara Air pollution in a room expected can cause of health problems relating to the air quality is sick building syndrome (SBS) . This study aims to analyze physical qualities of indoor air linked to the Sick Building Syndrome ( SBS ) symptoms. This research is quantitative study with the design study cross sectional. Variable measured is the parameter physical indoor air quality (temperature , the relative humidity , exchange air) and personal factors (age , sex , old workings , the status of smoking , disease history). Based on the measurement result obtained temperature have met the standards of quality standard set Kepmenkes no 1405 year 2002 , while the relative humidity exceed standard. To the measurement result of exchange air have met the standards except on the floor 16. From the results of the analysis not found relations physical qualities of indoor air (temperature, the relative humidity, exchange air) with SBS symptoms on employees PT X 2016. Key words : Sick Building Syndrome, The physical quality of air
Read More
S-9127
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lulu Djanatha; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Mila Tejamaya, Henry V. Matakupan
Abstrak:
Penelitian mengenai Analisis Hasil Pengukuran Kualitas Udara Dalam Ruangan Perusahaan XXX di Jakarta Tahun 2015, penelitian ini dilakukan terkait beberapa keluhan karyawan mengenai kualitas udara dalam ruangan kantor dan hasil dari pengukuran kualitas udara dalam kantor yang telah dilaksanakan pada September 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas dalam ruangan perusahaan XXX sudah sesuai dengan standar dari pemerintah RI. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif, pengambilan data dari penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data hasil pengukuran kualitas udara dalam ruangan dan pelaksanaan wawancara dan observasi lapangan. Hasil dari analisis kadar SO2, CO2, O2, Temperatur, Kelembaban, dan Laju Ventilasi pada beberapa area pengukuran tidak memenuhi standard. Saran yang penulis ajukan terkait menyesuaikan sistem udara (HVAC) dan pengontrolan kadar CO2 dalam ruangan. Serta melakukan penelitian lebih mendalam terkait kemungkinan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan kualitas udara dalam ruangan.
Kata kunci: kualitas udara dalam ruangan, gangguan kesehatan terkait kualitas udara dalam dalam ruangan, higiene industri
Read More
Kata kunci: kualitas udara dalam ruangan, gangguan kesehatan terkait kualitas udara dalam dalam ruangan, higiene industri
S-8727
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yudi Handradika; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Mila Tejamaya, Budiawan, Heni D. Mayawati, Elsye As Safira
Abstrak:
Pekerja di lapangan migas, khususnya di lepas pantai memiliki risiko yangtinggi terhadap pajanan BTX di area kerja. Pajanan bersumber dari aktifitas yanglangsung bersentuhan dengan uap dan gas hidrokarbon yang sifatnya mudahmenguap pada suhu kamar (Volatile organic compounds - VOC) sehinggamemungkinkan terhisap oleh para pekerja dan menimbulkan efek kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan tingkat risiko nonkarsinogenik dankarsinogenik dari Pajanan BTX terhadap pekerja lepas pantai beserta manajemenrisiko yang harus dilakukan. Penelitian ini merupakan studi potong lintangmenggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) yangmeliputi 4 langkah penting: identifikasi bahaya, analisis dosis-respon, analisispajanan dan karakterisasi risiko. Jumlah sampel berupa 95 orang pekerja tetap diperusahaan hulu migas X. Data penelitian diperoleh melalui wawancara danpengukuran langsung, tingkat risiko dihitung dengan cara membagi asupandengan dosis referensi BTX. Sebagai pembanding (control) dilakukan jugaperhitungan terhadap 7 orang pekerja lepas pantai yang bekerja hanya di kantor(office). Hasil penelitian menunjukkan risiko pajanan benzene non karsinogenikharus diwaspadai bagi pekerja lepas pantai dimana dari perhitungan diketahuinilai RQ (Risk Quotient) yang lebih dari satu baik untuk pajanan realtime (ada21,05% pekerja) maupun pajanan lifetime (61,05% pekerja). Sementara untukrisiko pajanan non karsinogenik dari toluene dan xylene termasuk rendah. Iniditunjukkan dari hasil perhitungan RQ untuk realtime maupun lifetime yangsemuanya (100%) bernilai kurang dari satu (RQ <1). Untuk risiko kesehatanpajanan karsinogenik benzene, diperoleh bahwa 20% pekerja lepas pantaimemiliki efek karsinogenik pada pajanan realtime dan 60% pekerja pada pajananlifetime. Disimpulkan bahwa perlu dilakukan manajemen risiko terhadap pajanansenyawa benzene di lingkungan kerja lepas pantai, agar pekerja terhindar daririsiko kesehatan baik risiko nonkarsinogenik dan risiko karsinogenik jangkapanjang.
Kata kunci:Analisis Risiko, BTX, Pekerja Lepas Pantai
This research has objective to predict carsinogenic and non carcinogeniceffect of BTX exposure to offshore workers and the risk management required. Itis cross sectional study which utilize the environmental health risk assessmentapproach. Sample consists of 95 offshore workers in upstream oil and gascompany X. research data is compiled from direct interview and companymeasurement data. As a control, 7 administrative workers are involved incalculation. The result of this research is non carcinogenic exposure of benzenemust become a high concern which has risk quotient - RQ 21.05% at realtimeexposure and 61.05% at lifetime exposure. There is little risk related to tolueneand xylene. Its respectively RQ is lower than 1 for both of them. For carcinogenichealth risk of benzene, 20% of offshore workers and 60% of offshore workers hascarcinogenic effect to their health risk.It can be concluded that risk management isrequired for being applied in order to minimize the benzene health effect tooffshore workers.
Keyword: Risk Analysis, BTX, Offshore worker.
Read More
Kata kunci:Analisis Risiko, BTX, Pekerja Lepas Pantai
This research has objective to predict carsinogenic and non carcinogeniceffect of BTX exposure to offshore workers and the risk management required. Itis cross sectional study which utilize the environmental health risk assessmentapproach. Sample consists of 95 offshore workers in upstream oil and gascompany X. research data is compiled from direct interview and companymeasurement data. As a control, 7 administrative workers are involved incalculation. The result of this research is non carcinogenic exposure of benzenemust become a high concern which has risk quotient - RQ 21.05% at realtimeexposure and 61.05% at lifetime exposure. There is little risk related to tolueneand xylene. Its respectively RQ is lower than 1 for both of them. For carcinogenichealth risk of benzene, 20% of offshore workers and 60% of offshore workers hascarcinogenic effect to their health risk.It can be concluded that risk management isrequired for being applied in order to minimize the benzene health effect tooffshore workers.
Keyword: Risk Analysis, BTX, Offshore worker.
T-4438
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ririen Nathalia Anggita; Pembimbing: Chandra Starya; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Eva Dewi Puspitasari
Abstrak:
Perusahaan X adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi beton, dimana pada proses kerja melibatkan alat transportasi seperti truck, tanki, loader, mobil, dan lain sebagainya. Jenis kecelakaan kerja yang sering terjadi berupa kecelakaan kerja lalu-lintas. Pengendalian-pengendalian telah dilakukan dan diterapkan namun angka kecelakaan tetap saja tinggi. Agar pengendalian tepat sasaran, diperlukan analisis atau kajian terhadap bahaya dan risiko keselamatan lalu-lintas di dalam plant perusahaan X. Analisis risiko yang tajam dan mendalam menghasilkan pengendalian yang tepat sasaran. Analisis risiko dilakukan dengan menggunakan standard AZ/NZS 4360 : 2004 dengan mempertimbangkan probability, konsekuensi, dan tingkat risikonya. Metode yang digunakan adalah kualitatif bersifat deskriptif melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 32 potensi bahaya dan 46 risiko keselamatan lalu lintas di dalam plant perusahaan X dimana hasil analisis tingkat risiko berdasarkan pengendalian yang sudah ada, terdapat 16 risiko sangat tinggi, 15 risiko tinggi, 5 sedang, dan 10 rendah. Enam belas risiko sangat tinggi merupakan 12 faktor pengendara dab 4 faktor jalan. Kata Kunci: Analisis Risiko, Keselamatan Lalu-lintas, Kecelakaan Kerja, Kecelakaan Lalu-Lintas, Pengendara, Jalan, Kendaraan, Lingkungan.
X company is one of a company that produce ready use concrete. Most of their work process are involving vehicle (truck, tank, loader, car, etc). The type of workplace accident that usually happened is traffic accident. Controls are being planned and applied, but the accident still happen. To make an appropriate controls, company needs to do the risk analysis about risk, hazard, and unexpected event in the plant. Risk analysis can be done by the use of AS/NZS 4360 : 2004 standard and assess the probability, consequences, and level of risk. Method that used is descriptive-qualitative including observation and deep interview. The result showed that the potential hazard found are 32 and risk found are 46, which is the level of risk is 16 extremely high, 15 high, 5 moderete, and 10 low. Keywords: Risk Analysis, Traffic Safety, Workplace Accident, Traffic Accident, Road, Vehicle, Road User, Environment.
Read More
X company is one of a company that produce ready use concrete. Most of their work process are involving vehicle (truck, tank, loader, car, etc). The type of workplace accident that usually happened is traffic accident. Controls are being planned and applied, but the accident still happen. To make an appropriate controls, company needs to do the risk analysis about risk, hazard, and unexpected event in the plant. Risk analysis can be done by the use of AS/NZS 4360 : 2004 standard and assess the probability, consequences, and level of risk. Method that used is descriptive-qualitative including observation and deep interview. The result showed that the potential hazard found are 32 and risk found are 46, which is the level of risk is 16 extremely high, 15 high, 5 moderete, and 10 low. Keywords: Risk Analysis, Traffic Safety, Workplace Accident, Traffic Accident, Road, Vehicle, Road User, Environment.
S-8914
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Henri Murti Prabowo; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Dadan Erwandi, Riana Eva
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran stres kerja karyawan dan melihat faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stres kerja. Penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif. Pengumpulan data melalui kuesioner dengan jumlah responden 52 orang. Hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan tingkat stres kerja didominasi karyawan yang mengalami tingkat stres tinggi 46,2%, tingkat stres menengah 40,4%, tingkat stres rendah 11,5%, dan tingkat stres sangat tinggi 1,9%. Perlu adanya strategi manajemen stres atau coping untuk mengelola stres yang terjadi pada karyawan PT. Bank X pada tahun 2016, sehingga dapat meningkatkan motivasi karyawan, produktivitas kerja, lebih siap menghadapi stres, dan menurunkan angka absensi karyawan. Kata kunci: Stres kerja, Tingkat Stres, Coping. Purpose of this research is to see description of work stress on employees and to get risk factors that related with work stress occurrence. This study is a descriptive survey research. The collecting data of this research through questionnaires with total of respondents 52 people. Result of this research shows work stress levels dominated by employees that have high stress level 46,2%, medium stress level 40,4%, low stress level 11,5%, and very high stress level 1,9%. There is a need about stress management strategies or coping to manage stress that occurs on employees PT. Bank X year 2016, so that increasing employee motivation, work productivity, prepared to deal with stress, and decrease employee absence number. Keywords : Work stress, Stress level, Coping.
Read More
S-9275
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
I Ketut Sudiatmika; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Fatma Lestari, Eko Pudjadi
Abstrak:
Skripsi ini membahas tentang sistem rekrutmen dan seleksi tenaga keperawatan di Bagian Personalia Rumah Sakit Hermina Depok tahun 2014 berdasarkan pendekatan sistem. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif melalui pendekatan kualitatif dan didapatkan melalui wawancara mendalam kepada beberapa orang instrumen, hasil dari observasi, dan menelaah data sekunder. Hasil penelitian menyarankan agar membuat Surat Keputusan (SK) Direktur mengenai tim rekrutmen dan seleksi tenaga keperawatan, perlu memiliki ketentuan anggaran atau dana khusus pada tahap pelaksanaan rekrutmen dan seleksi, tidak perlu mengadakan ruangan khusus wawancara, tetapi memanfaatkan ruangan yang telah ada dan dilengkapi dengan sarana yang memenuhi syarat, formulir berkas lamaran diisi sebelum pemanggilan pelamar lewat telepon, perlu mengembangkan instrumen karakter, membuat instrumen wawancara teknis, mengadakan tes kecerdasan atau psikotest, menambah pertanyaan pada tes tertulis, tes kesehatan sebaiknya dilakukan sebelum orientasi tenaga keperawatan baru berlangsung, perlu diadakannya tes buta warna dan tes pendengaran, mengadakan tes praktek, mengatur waktu dengan sebaik mungkin untuk memberikan informasi kepada pengajar orientasi, memperketat seleksi berkas, menyusun jadwal rekrutmen dan seleksi secara tertulis, memperbanyak pelamar yang dapat dicapai dengan menggunakan sumber serta metode rekrutmen yang tepat.
Kata kunci: Rekrutmen dan Seleksi Tenaga Keperawatan, Rumah Sakit, Sumber Daya Manusia.
Humans almost 90% spend time in their room, and indoor pollution is consistently 2 to 5 times greater than outdoor pollution (EPA, 1989). The health effects of indoor air quality can be poor allergens, carcinogens, irritants, and interfere with the immune response system (Hess-Kosa, 2002). This study aims to describe the concentration of chemical contaminants (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM 2.5, PM10, and SO2) and level of exposure to physical parameters (light, temperature, and humidity) indoor air quality in Mall X Depok, West Java in 2014. The quantitative and qualitative research is descriptive, observational cross-sectional approach. Quantitative research conducted by reviewing the concentration of chemical contaminants and exposure levels of physical parameters of indoor air quality as well as qualitative research carried out by the data supporting the subjective complaints of sick building syndrome in a structured interview. Results worst measurement of all parameters, namely, temperature (29,4oC), humidity (69%), light (240 lux), CO (32.5 ppm), CO2 (2345.7 ppm), HCHO (0.05 ppm) , NH 3 (0.3 ppm), NO2 (2.5 ppm), SO2 (2.4 ppm), PM2,5 (0.646 mg / m3 ), PM10 (0.654 mg / m3 ). The conclusion of this study, several indoor air quality parameters exceed the Threshold Limit Values set the CO, SO2, PM2,5, PM10, temperature, and humidity
Keywords: Indoor air quality, Mall, Physical parameter exposure, Chemical contaminant consentration
Read More
Kata kunci: Rekrutmen dan Seleksi Tenaga Keperawatan, Rumah Sakit, Sumber Daya Manusia.
Humans almost 90% spend time in their room, and indoor pollution is consistently 2 to 5 times greater than outdoor pollution (EPA, 1989). The health effects of indoor air quality can be poor allergens, carcinogens, irritants, and interfere with the immune response system (Hess-Kosa, 2002). This study aims to describe the concentration of chemical contaminants (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM 2.5, PM10, and SO2) and level of exposure to physical parameters (light, temperature, and humidity) indoor air quality in Mall X Depok, West Java in 2014. The quantitative and qualitative research is descriptive, observational cross-sectional approach. Quantitative research conducted by reviewing the concentration of chemical contaminants and exposure levels of physical parameters of indoor air quality as well as qualitative research carried out by the data supporting the subjective complaints of sick building syndrome in a structured interview. Results worst measurement of all parameters, namely, temperature (29,4oC), humidity (69%), light (240 lux), CO (32.5 ppm), CO2 (2345.7 ppm), HCHO (0.05 ppm) , NH 3 (0.3 ppm), NO2 (2.5 ppm), SO2 (2.4 ppm), PM2,5 (0.646 mg / m3 ), PM10 (0.654 mg / m3 ). The conclusion of this study, several indoor air quality parameters exceed the Threshold Limit Values set the CO, SO2, PM2,5, PM10, temperature, and humidity
Keywords: Indoor air quality, Mall, Physical parameter exposure, Chemical contaminant consentration
S-8587
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Meilita Syamsi; Pembimbing: Ridwan Z. Sjaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Sri Rochmaryati, Wien Goerindro
T-4090
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Delfina Siagian; pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Devie Fitri Octaviani
S-8285
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
