Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37838 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rizka Kharisma Putri; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Ayu Dewi Sartika, Tiara Lutfie
S-8375
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Latifah; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Rahmawati
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap kecukupan asupan zat besi pada mahasiswa S-1 Reguler Angkatan 2013 Rumpun IlmuKesehatan Universitas Indonesia Tahun 2014. Desain yang digunakan adalahcross sectional, melibatkan 290 (perempuan=214; laki-laki=76) mahasiswa S-1Reguler Angkatan 2013 RIK UI yang berusia 17-20 tahun pada April-Mei 2014.Metode pengambilan sampel adalah proporsional cluster random sampling.Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dan wawancara asupan makanan 2x24 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa 83.8% responden tidak tercukupi kebutuhan zat besinya. Rata-rata asupan zat besi pada perempuan danlaki-laki adalah 12.3 mg/hari dan 16.0 mg/hari. Uji chi square menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (OR=7.56), perilaku konsumsi heme dan non heme (OR=2.86), konsumsi suplemen zat besi(OR=4.73), persepsi citra tubuh (OR=2.38), dan keterpaparan media massa(OR=3.01) terhadap kecukupan asupan zat besi. Analisis regresi logistik gandamenunjukan bahwa jenis kelamin (OR=19.17) dan konsumsi suplemen zat besi(OR=11.28) merupakan faktor dominan kecukupan asupan zat besi padamahasiswa S-1 Reguler Angkatan 2013 RIK UI Tahun 2014.
Kata Kunci :Jenis Kelamin, Perilaku Konsumsi Heme dan Non Heme, Konsumsi SuplemenZat Besi, Persepsi Citra Tubuh, Keterpaparan Media Massa, Kecukupan AsupanZat Besi.
Read More
S-8396
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurfida Fadhia; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Rahmawati
Abstrak: Skripsi ini membahas hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya denganasupan vitamin C. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengantotal sampel 290. Penelitian ini dilakukan di Rumpun Ilmu Kesehatan UniversitasIndonesia dengan sasaran mahasiswa RIK UI angkatan 2013 pada tahun 2014.Analisis hubungan menggunakan chi square, uji t independen, dan regresi logistikganda. Hasil yang didapat adalah sebanyak 62,4 % mahasiswa tidak mencukupikebutuhan vitamin C perhari dan faktor yang berhubungan secara bermakna adalah konsumsi buah dan sayur, uang saku, dan konsumsi suplemen vitamin C.Tetapi tidak ada hubungan yang bermakna dengan pengetahuan gizi, kebiasaan sarapan, jenis kelamin, perilaku diet, ketersediaan buah dan sayur, dan durasimenonton televisi. Faktor dominan pada penelitian ini adalah konsumsi suplemenvitamin C.
Kata kunci : asupan, vitamin C, suplemen, buah, sayur, uang saku
This paper discusses about the relationship of nutrition knowledge and otherfactors with vitamin C intake. This study used a cross-sectional design with 290 oftotal sample and was conducted in Science Health of Universitas Indonesia andthe target is college student batch 2013, Science Health of UI in 2014. Analyseused chi square, independent t-test, and multiple logistic regression. The resultwere 62,4 % of college student do not meet their recommended daily intake ofvitamin C and the factors that significantly associated are fruit and vegetableconsumption, pocket money, and consumption of vitamin C supplement. Nosignificant relationship with nutrition knowledge, breakfast habits, gender,dieting, fruit and vegetable availability, and duration of television viewing. Thedominant factor in this study was consumption of vitamin C supplement.
Keyword : vitamin C, intake, supplement, fruit, vegetable, pocket money
Read More
S-8229
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfi Puspa Nabilah; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Triyanti, Tria Astika Endah Permatasari
Abstrak:
Konstipasi fungsional merupakan salah satu masalah gastrointestinal yang paling umum terjadi. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa konstipasi fungsional juga banyak dialami oleh kelompok mahasiswa. Dampak konstipasi fungsional pada mahasiswa tidak dapat diabaikan, seperti menimbulkan perasaan tidak nyaman secara fisik dan psikososial yang berakibat pada menurunnya produktivitas dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui proporsi kejadian konstipasi fungsional dan hubungan antara beberapa faktor risiko dengan kejadian konstipasi fungsional pada mahasiswa S1 Reguler FKM UI tahun 2023. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kejadian konstipasi fungsional. Variabel independen dalam penelitian ini antara lain asupan serat pangan, asupan cairan, aktivitas fisik, jenis kelamin, stres, dan kualitas tidur. Penelitian ini dilakukan mulai Juli-Desember 2023 dengan metode penelitian kuantitatif dan desain studi cross-sectional. Responden penelitian ini merupakan mahasiswa aktif S1 Reguler FKM UI angkatan 2020-2022 sejumlah 122 orang yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner secara daring melalui Google Form. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dan Fisher-Exact. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan proporsi konstipasi fungsional sebesar 18,9%. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara asupan serat pangan, asupan cairan, aktivitas fisik, jenis kelamin, stres, dan kualitas tidur dengan kejadian konstipasi fungsional pda mahasiswa S1 Reguler FKM UI 2023. Meskipun begitu, terdapat kecenderungan bahwa kejadian konstipasi fungsional lebih banyak dialami oleh mahasiswa yang memiliki asupan serat pangan kurang dan asupan cairan kurang. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan meningkatkan konsumsi serat pangan dan cairan serta menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.

Functional constipation is one of the most common gastrointestinal disorders. Recent research shows that funstional constipation also occurs in student groups. The impact of functional constipation on students cannot be ignored, as it causes feelings of physical and psychosocial discomfort, resulting in decreased productivity and quality of life. This study aims to determine the proportion of functional constipation and the relationship between several risk factors with functional constipation among undergraduate students of the Faculty of Public Health, University of Indonesia, in 2023. The dependent variable of this study is functional constipation. The independent variables in this study include dietary fiber intake, fluid intake, sex, physical activity, stress level, and sleep quality. This research was conducted from July to December 2023 using quantitative methods and a cross-sectional study design. Respondents for this study were 122 active regular undergraduate students of FKM UI form the class of 2020-2022, selected through a simple random sampling technique. Data were obtained by filling out online questionnaires via Google Forms. Data were analyzed through univariate and bivariate analyses using the Chi-Square test and Fisher-Exact test. Based on the results, it was found that the proportion of functional constipation was 18,3%. The results of bivariate analysis showed that there was no significant relationship between dietary fiber intake, fluid intake, sex, physical activity, stress level, and sleep quality with functional constipation in regular undergraduate students at FKM UI in 2023. However, this research suggests that there is a tendency for functional constipation to be more frequent in students with lower dietary fiber intake and less fluid intake. Therefore, students are encouraged to increase their consumption of dietary fiber and fluids and adopt a healthier lifestyle
Read More
S-11523
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nabila Qotrun Nada; PembimnbingL: Asih Setiarini; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Imas Arumsari
Abstrak:
Latar belakang: Night Eating Syndrome (NES) adalah gangguan makan dengan peningkatan asupan makanan malam hari dan gangguan tidur, sering dikaitkan dengan stres, kualitas tidur buruk, serta disfungsi ritme sirkadian. Mahasiswa kesehatan memiliki risiko tinggi akibat tekanan akademik dan gaya hidup tidak teratur. Tujuan: Mengetahui prevalensi NES serta hubungannya dengan jenis kelamin, status gizi, kualitas dan durasi tidur, ritme sirkadian, depresi, stres, kecemasan, dan tempat tinggal pada mahasiswa S1 Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2024. Metode: Penelitian potong lintang dengan 148 responden. Data dikumpulkan menggunakan NEQ, DASS-21, PSQI, dan MEQ; dianalisis univariat dan bivariat (uji chi-square). Hasil: Prevalensi NES sebesar 37,8%. Status gizi gemuk memiliki hubungan signifikan dan bersifat protektif (p=0,019). Selain itu, NES berhubungan signifikan dengan depresi sedang (p=0,025) dan berat (p=0,001), kecemasan berat (p=0,001), stres berat (p=0,002), kualitas tidur buruk (p=0,042), ritme sirkadian tipe malam (p=0,001) dan netral (p=0,011), serta tempat tinggal tidak bersama keluarga (p<0,001). Jenis kelamin (p=0,770), status gizi kurus (p=0,209), dan durasi tidur (p=0,334) tidak signifikan. Kesimpulan: NES cukup tinggi ditemukan pada mahasiswa kesehatan dan berhubungan terutama dengan faktor psikologis, ritme sirkadian, kualitas tidur, serta tempat tinggal. Diperlukan upaya promotif dan preventif kampus, seperti edukasi manajemen stres, sleep hygiene, dan pemantauan kesehatan mental. 


Background: Night Eating Syndrome (NES) is an eating disorder characterized by increased food intake at night and sleep disturbances. NES is often linked to psychological stress, poor sleep quality, and circadian rhythm disruption. Health science students are at higher risk due to academic pressure and irregular lifestyles. Objective: To determine NES prevalence and its association with gender, nutritional status, sleep quality and duration, circadian rhythm, depression, stress, anxiety, and living arrangements among undergraduate students in the Health Sciences Cluster, Universitas Indonesia, class of 2024. Methods: Cross-sectional study with 148 respondents using NEQ, DASS-21, PSQI, and MEQ questionnaires. Data were analyzed with univariate and bivariate (chi-square) methods. Results: NES prevalence was 37.8%. Overweight status was significantly associated and found to be protective (p=0.019). NES was also significantly associated with moderate depression (p=0.025), severe depression (p=0.001), severe anxiety (p=0.001), severe stress (p=0.002), poor sleep quality (p=0.042), evening-type circadian rhythm (p=0.001), neutral type (p=0.011), and living apart from family (p<0.001). No significant association was found with gender (p=0.770), underweight status (p=0.209), or sleep duration (p=0.334). Conclusion: NES was relatively common among health science students and significantly associated with psychological factors, circadian rhythm, sleep quality, and living arrangements. Preventive and promotive interventions are necessary to reduce the risk of NES and improve student well-being. Preventive and promotive interventions are necessary to reduce the risk of NES and improve student well-being.
Read More
S-12040
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ery Irawan; Pembimbing: Endang Laksminingsih Achadi; Penguji: Asih Setiarini, Tiara Lutfie
Abstrak: Kalsium merupakan salah satu mineral penyusun tulang pada masa-masa pertumbuhanmanusia. Susu merupakan salah satu sumber asupan kalsium yang baik bagi tubuh.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan konsumsi susu terhadapkecukupan asupan kalsium dengan dikontrol oleh kebiasaan sarapan, jenis kelamin,pengetahuan gizi, aktivitas fisik, konsumsi soft drink, pendidikan orang tua dan uangsaku. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan jumlahresponden 290 mahasiswa reguler Rumpun Ilmu Kesahatan angkatan 2013 pada bulanapril hingga mei 2014. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesionerumum, kuesioner pengetahuan, food frequency questionare dan 2x24 jam food recall. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan uji Chi square dan regresi logistikganda. Hasil penelitian menunjukan 86,6% Memiliki asupan kalsium yang kurang. Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan bermakna antara konsumsi susudan jenis kelamin. Hasil analisis multivariat menunjukan kebiasaan sarapan merupakan faktor yang mengontrol konsumsi susu terhadap kecukupan kalsium.Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan mahasiswa calon tenaga kesehatan dapatmenjaga kesehatan serta asupan makanan mereka agar terhindar dari resiko penyakittulang.Kata kunci: Asupan, Kalsium, Konsumsi Susu, kebiasaan sarapan.
Calcium is a mineral constituent of bone in the human growth period. Milk is a goodsource of calcium for the body. This study purpose to determine the effect of milkconsumption habits of the adequate intake of calcium is controlled by the breakfasthabits, gender, knowledge of nutrition, physical activity, consumption of soft drinks,and parental education. The study design is cross-sectional, the number of respondents290 regular students Health Science Faculty in April 2013 until May 2014. Data wascollected through questionnaires general, knowledge questionnaire, food frequencyquestionare and 2x24 hour food recall. Statistical analysis in this study using Chisquare test and multiple logistic regression. The results showed 86.6% Have lesscalcium intake. The results of the bivariate analysis revealed that there is a significantrelationship between Calcium intake with milk consumption and sex. Multivariateanalysis showed the breakfast habit is a factor that controls the influence dairyconsumption with calcium intake. Based on these results, prospective students areexpected to maintain the health of health workers as well as their food intake in orderto avoid the risk of bone disease.Keyword: Intake, Calcium, Dairy Consumption, breakfast.
Read More
S-8455
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jusephina; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Fatmah, Marudut
Abstrak: Literasi gizi adalah tingkatan dimana seseorang memiliki kapasitas untuk menperoleh, memproses, dan memahami informasi dasar seputar gizi. Literasi gizi dapat memengaruhi pembentukan pola makan pada usia remaja dan dewasa muda. Skripsi ini meneliti tingkat literasi gizi pada mahasiswa untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengannya, antara lain jenis kelamin, rumpun ilmu kesehatan dan non kesehatan, dan tingkat uang saku. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional kepada 373 mahasiswa sarjana Universitas Indonesia angkatan 2017 dengan menggunakan instrumen kuesioner yang terdiri dari tiga domain literasi fungsional, interaktif, dan kritikal. Data dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 47.2% responden memiliki literasi gizi tidak adekuat. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan bermakna antara rumpun ilmu kesehatan dan non kesehatan dengan tingkat literasi gizi total (p = 0.000, OR = 4.6). Rumpun ilmu kesehatan dan non kesehatan juga berhubungan bermakna dengan literasi gizi fungsional (p = 0.000, OR = 2.9), dengan literasi gizi interaktif (p = 0.002, OR = 2.5), dan dengan literasi gizi kritikal (p = 0.001, OR = 2.7). Kata kunci: Jenis Kelamin, Literasi gizi, Mahasiswa sarjana tahun pertama, Rumpun ilmu kesehatan dan non kesehatan, Uang saku. Nutrition literacy is defined as the degree to which individual has the capacity to obtain, process, and understand about basic nutrition information. Nutrition literacy can affect the formation of different diet in adolescents and young adults. This thesis examines the level of nutrition literacy among first-year undergraduate students to know about the factors associated with it, including gender, clusters of health and non-health science, and allowance. This study used cross-sectional design to 373 first-year undergraduate students in University of Indonesia by using the questionnaire instrument consisting of three domains: functional, interactive, and critical. Data were analyzed by chi-square test. The result showed that 47,2% of respondents had inadequate nutrition literacy. The result of bivariate analysis showed that there is a significant correlation between health science and non health science cluster with the total nutrition literacy rate (p = 0.000, OR = 4.6). Health science and non health science cluster were also significantly associated with the functional nutrition literacy (p = 0.000, OR = 2.9), interactive nutrition literacy (p = 0.002, OR = 2.5), and critical nutrition literacy (p = 0.001, OR = 2.7). Key words: Allowance, First-year undergraduate students, Gender, Health science and non health science cluster, Nutrition Literacy
Read More
S-9748
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nofika Aisyah; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Rahmawati
Abstrak: Weight cycling adalah siklus berulang penurunan berat badan dengan sengaja melalui diet yang diikuti dengan kenaikan berat badan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap kejadian weight cycling pada mahasiswi S1 Reguler Angkatan 2014 Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Indonesia Tahun 2015. Variabel yang diteliti adalah keseimbangan asupan saat diet, frekuensi makan, aktivitas olahraga, dukungan sosial, dan eating self-efficacy. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Metode pengambilan sampel adalah systematic random sampling yang melibatkan 130 orang mahasiswi S1 Reguler Angkatan 2014 Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora Univeritas Indonesia yang berusia 16-20 tahun pada April-Mei 2015. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner secara mandiri dan wawancara semiquantitative food frequency questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan 40,8% responden mengalami weight cycling dan sebanyak 73,6% weight cycler mengalami weight cycling tingkat ringan. Uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian weight cycling dengan keseimbangan asupan saat diet (OR=4,013), frekuensi makan (OR=2,938), aktivitas olahraga (OR=4,243 dan OR=3,250), dan dukungan sosial (OR=3,866). Hasil uji regresi logistik ganda model prediksi menunjukkan bahwa aktivitas olahraga, terutama kelompok responden kurang aktif berolahraga (OR=6,597) merupakan faktor dominan terhadap kejadian weight cycling pada mahasiswi S1 Reguler Angkatan 2014 Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Indonesia Tahun 2015. Kata Kunci : Weight cycling, mahasiswi, keseimbangan asupan saat diet, frekuensi makan, aktivitas olahraga, dukungan sosial, eating self-efficacy.
Read More
S-8637
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Safira Adani; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Wahyu Kurnia, Ida Ruslita
S-8269
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fardilla Fitriyani Sumardi; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Heras Ganefi Tamara
Abstrak: Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapatmeningkatkan risiko hipertensi, dislipidemia, diabetes tipe 2, penyakit jantungkoroner, stroke, osteoartritis, dan kanker. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan perilaku sedentary, asupan gizi, pola makan, kebiasaanmengkonsumsi makanan dan minuman ringan tinggi energi, pengetahuan gizi, danjenis kelamin dengan obesitas pada mahasiswa S1 Reguler FIB UI. Penelitian inimenggunakan desain studi cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Februarihingga Juni 2017. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa S1 Reguler laki-lakidan perempuan sebanyak 151 mahasiswa dari setiap angkatan. Pengumpulan datadilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengisian kuesionermandiri, serta wawancara 2x24 hours food recall. Prevalensi obesitas sebesar22,5%. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara perilaku sedentary(p-value:0,004), kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan tinggi energi (p-value:0,024), dan kebiasaan mengkonsumsi minuman ringan tinggi energi (p-value:0,000) dengan obesitas. berdasarkan hasil penelitian disarankan agarmahasiswa lebih aktif secara fisik dan mengurangi konsumsi makanan danminuman ringan tinggi energi.
Kata kunci : Obesitas, mahasiswa, perilaku sedentary, kebiasaan konsumsimakanan dan minuman ringan tinggi energi
Read More
S-9570
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive