Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33032 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Lulu Octaviani; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Asih Setiarini, Agus Triwinarto
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terapi kombinasi pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilakukan selama bulan April 2015 di UPF Puskesmas Bojonggede. Responden dalam penelitian ini berjumlah 105 penderita hipertensi berusia ≥ 30 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kuesioner, semi quantitative food frequency questionnaire, dan pengukuran antropometri. Penelitian menunjukkan bahwa responden yang patuh menjalankan terapi kombinasi hanya 39%. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara usia (OR = 0,301) dan dukungan tenaga kesehatan (OR = 2,769) dengan kepatuhan menjalankan terapi kombinasi. Kata Kunci: Kepatuhan, terapi kombinasi, hipertensi
Read More
S-8700
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sriyanti Wijayanti; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Agus Triwinarto
Abstrak: Lingkar pinggang merupakan salah satu pengukuran antropometri yang digunakan sebagai ukuran sederhana untuk mengetahui adanya penumpukkan lemak viseral tubuh. Ukuran lingkar pinggang yang melebihi cut-off (≥80 cm pada perempuan dan ≥90 cm pada laki-laki), dan hipertensi dikenal sebagai sindrom metabolik dan dapat mengakibatkan kondisi yang kronis. Di Indonesia, prevalensi penderita hipertensi yang memiliki ukuran lingkar pinggang melebihi cut-off mencapai 25%. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran dan faktorfaktor yang berhubungan dengan lingkar pinggang pada penderita hipertensi usia 30- 65 tahun di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan teknik purposive sampling dan sampel sebesar 105 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan April tahun 2015 menggunakan kuesioner dengan wawancara dan Semi Quantitative Questionnaire. Variabel dependen pada penelitian ini adalah lingkar pinggang, sedangkan variabel independen terdiri dari usia, jenis kelamin, pengetahuan,sikap dan riwayat kegemukan, aktivitas fisik, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, asupan serat, durasi tidur, indeks massa tubuh dan stres. Uji statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat (t-test dan korelasi-regresi sederhana). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 67% responden yang memiliki lingkar pinggang di atas cut-off, (≥80 cm pada perempuan dan ≥90 cm pada laki-laki), 68,5% pada perempuan, dan 56,2% pada laki-laki. Pada analisis bivariat, terdapat hubungan antara riwayat kegemukan, asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat, dan indeks massa tubuh dengan lingkar pinggang pada penderita hipertensi usia 30-65 tahun di Puskesmas Bojonggede. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 67% responden yang memiliki lingkar pinggang di atas cut-off. Diperlukan adanya sosialisasi dan pengukuran lingkar pinggang, serta penerapan pola hidup sehat pada penderita hipertensi. Kata Kunci: lingkar pinggang, hipertensi, sindrom metabolik, riwayat kegemukan, asupan gizi.
Read More
S-8742
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nunung Nurjanah; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Endang Laksminingsih, Titus Priyo Harjatmo
Abstrak: Kadar gula darah yang tidak normal menjadi masalah kesehatan yang penting, tak terkecuali pada penderita hipertensi yang mengarah pada komplikasi penyakit yang serius seperti diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah pada penderita hipertensi ysng dilakukan di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggunakan desain studi cross sectional dan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia 30-65 tahun yag termasuk kelompok usia dewasa dan lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 30,2% responden memiliki kadar gula darah tinggi. Terdapat hubungan bermakna antara usia (OR = 3,5 95% CI 1,361-8,890), jenis kelamin (OR = 5,1 95% CI 1,655-15,570), indeks glikemik (OR = 2,587 95% CI 1,089-6,141), dan lingkar pinggang terhadap kejadian kadar gula darah. Modifikasi gaya hidup dianjurkan seperti rutin melakukan olahraga dan konsumsi makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman dengan IG rendah dan sedang, monitoring berat badan dan lingkar pinggang, serta pemeriksaan gula darah secara rutin sangat dianjurkan untuk mencegah peningkatan kadar gula darah.
 

Blood sugar levels are not normal become important health problem, not least in patients with hypertension leading to serious complications of the disease such as diabetes. This study aims to determine the factors associated with blood sugar levels in patients with hypertension. This research was conducted at the health center Bojonggede, Bogor, West Java using cross sectional study design and purposive sampling method with a total sample of 105 people consisting of men and women aged 30-65 years including age group adults and elderly. The results showed that 30.2% of respondents have high blood sugar levels. There is a significant relationship between age (OR = 3.5 95% CI 1.361 to 8.890), gender (OR = 5.1 95% CI 1.655 to 15.570), the glycemic index (OR = 2.587 95% CI 1.089 to 6.141), and waist circumference on the incidence of blood sugar levels. Lifestyle modification is recommended such as exercise frequently and food consumption suitable with the guidelines of balanced nutrition. In addition, the consumption of foods and beverages with low and medium GI, monitoring body weight and waist circumference, and blood sugar tests are routinely highly recommended to prevent an increase in blood sugar levels.
Read More
S-8890
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asri Puspitasari; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Agus Triwinarto
Abstrak: Obesitas merupakan salah satu masalah gizi pada dewasa. Prevalensi obesitas pada dewasa di beberapa negara cukup tinggi, bahkan pada penderita hipertensi menunjukkan angka yang sangat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada penderita hipertensi. Penelitian dilakukan di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 105 responden laki-laki dan perempuan umur 30-65 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 49,5 % responden mengalami obesitas. Ada hubungan signifikan antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein, asupan lemak, dan riwayat obesitas keluarga (p < 0,05) dengan kejadian obesitas. Perlunya pembatasan asupan zat gizi makro untuk mencegah terjadinya obesitas. Selain memerhatikan asupan makanan, untuk mencegah obesitas dapat dilakukan dengan mengurangi tingkat stres dan peningkatan aktivitas fisik. Kata kunci : Obesitas, penderita hipertensi Obesity is one of the nutritional problems in adults. The prevalence of obesity in adults in some countries is quite high, even in hypertension patients showed a very high number. The aim of this study is to know the factors associated with obesity in hypertension patients. This research was conducted at PHC Bojonggede, Bogor Regency, West Java using cross sectional study design. Sampling using purposive sampling method. The sample in this study amounted to as much as 105 respondents men and women aged 30-65 years. The results showed that 49,5 % of respondents experiencing obesity. There is a significant relationship between energy intake, carbohydrate intake, protein intake, fat intake and history of family obesity (p < 0,05) with obesity. The limitation of total macronutrients intake in diet need to prevent obesity. In addition to pay attention to food intake, to prevent obesity can be done by reducing levels of stress and increased physical activity. Key words : Hypertension patients, obesity
Read More
S-8669
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fhadilla Amelia; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Agus Triwinarto
Abstrak: Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi penderita hipertensi terbesar di Provinsi Jawa Barat, selain itu kepatuhan diet penderita hipertensi di wilayah tersebut masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet berdasarkan Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) pada penderita hipertensi dengan pendekatan teori Health Belief Model. Penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Unit Pelayanan Fungsional (UPF) Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor ini menggunakan desain studi cross sectional dan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa 49,52% responden cukup patuh dan 50,48% resonden kurang patuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi manfaat (OR= 3.9 95% CI 1.18-12.9) dan persepsi hambatan (OR= 3.007 95% CI 1.34-7.05) dengan kepatuhan diet. Instansi terkait diharapkan mampu memotivasi penderita hipertensi untuk lebih patuh dalam menerapkan diet melalui edukasi gizi, monitoring dan evaluasi pola makan, serta pengembangan media KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) yang efektif dan efisien. Kata Kunci: DASHI, Health Belief Model, Hipertensi, Kepatuhan Kabupaten Bogor is the one place in West Java Province with highest prevalence of hypertension people, yet the dietary adherence among them still poor. The objective of this studi was to identify factors related to dietary adherence based on Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) among hypertensive patient in Health Belief Model Theory point of view. This study was conducted in work area of UPF Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor by using cross sectional design with purposive sampling method. The total samples of this study was 105 persons. The result showed that 49,52% respondents are having enough adherence to dietary recommendation and 50,48% respondents still poor. There were significant associations between percevied benefits (OR= 3.9 95% CI 1.18-12.9) and perceived barriers (OR= 3.007 95% CI 1.34-7.05) with dietary adherence. Institutions are hoped to motivate hypertensive patient to get more adherence in dietary recommendation through nutrition education, monitoring and evaluation of dietary pattern, and developed KIE (Communication, Information, and Education) media which are effective and efficient. Keywords: Adherence, DASHI, Health Belief Model, Hypertension
Read More
S-8667
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siseana Gabriela; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Oki Kurniawan
Abstrak: Tekanan darah pada penderita hipertensi dapat dipastikan tinggi, namun bukan berarti tidak dapat dikontrol. Sebaliknya, tekanan darah pada penderita hipertensi harus dikontrol, karena tekanan darah yang tinggi secara kontinu mampu menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tekanan darah pada penderita hipertensi berdasarkan asupan zat gizi makro dan mikro (makromineral) serta faktor risiko lainnya, menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode recall-24h di antara 106 penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil. 84.9% penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil mengalami tekanan darah tidak terkontrol. Kesimpulannya, ditemukan perbedaan yang bermakna pada tekanan darah berdasarkan asupan kalium (p=0,037) dan kalsiumnya (p=0,033). Blood pressure among the hypertensive patients are known to be high, but it does not mean cannot be controlled. On the contrary, the blood pressure among the hypertensive patients must be controlled, otherwise it will lead into higher risks of diseases and causing death. The purpose of this study is to determine the differences between blood pressure among the hypertensive patients based on dietary macronutrient and macromineral intake using cross-sectional design study. This study is using 24h-recall method among 106 hypertensive patients at Puskesmas Tegal Gundil. 84,9% of the hypertensive patients at Puskesmas Tegal Gundil suffers from uncontrolled high blood pressure. In conclusion, significant differences were found between blood pressure among hypertensive patients based on dietary intake of potassium (p=0,037) and calcium (p=0,033).
Read More
S-9634
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eunike Bunga Putriani; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Asih Setiarini, Salimar
Abstrak: Stunting atau pendek untuk anak seusianya, didefinisikan sebagai PB/U <-2 SD darimedian standar pertumbuhan anak milik WHO. Stunting memiliki dampak jangkapendek dan jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktordominan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Babakan Madangtahun 2019. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Gizi dan Kesehatan BalitaBabakan Madang dengan jumlah sampel 283 anak yang memenuhi kriteria inklusi daneksklusi, serta memiliki data yang lengkap. Variabel dependen yang digunakan yaitustunting, sementara variabel independennya adalah pendapatan keluarga, tingkatpendidikan ibu, usia ibu saat hamil, tinggi badan ibu, pemberian kolostrum, usia mulaipemberian MPASI, dan kerutinan kunjungan ke posyandu. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa prevalensi stunting pada anak usia 6-23 bulan mencapai 33,2persen, yang termasuk dalam kategori tinggi menurut klasifikasi WHO pada tahun1995. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan bahwa terdapathubungan antara kerutinan kunjungan ke posyandu dengan kejadian stunting. Hasilanalisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa kerutinankunjungan ke posyandu merupakan faktor dominan kejadian stunting (OR= 2,102; 95%CI 1,268-3,486). Berdasarkan hasil penelitian, saran bagi posyandu, yaitu menetapkanwaktu teratur untuk pelaksanaan posyandu, rutin memberikan penyuluhan terkait gizidan kesehatan ibu hamil, bayi, dan balita, serta melakukan kunjungan rumah pada ibuatau pengasuh bayi dan balita yang tidak rutin ke posyandu. Saran bagi masyarakat,yaitu untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu. Kemudian, saran untukpeneliti lain, yaitu melakukan penelitian dengan cakupan yang lebih luas danmendalam.Kata kunci:Anak usia 6-23 bulan; kerutinan kunjungan ke posyandu; stunting.
Read More
S-10268
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kurnia Hariyani Sudarman; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Trini Sudiarti, Oki Kurniawan, Armein Sjuhary Rowi
Abstrak: Sebanyak 40% kematian yang diakibatkan hipertensi tidak terkendali, salahsatunya karena ketidakpatuhan diet, Makanan yang dimakan akan berpengaruh terhadapkestabilan tekanan darah. Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian(DASHI) direkomendasikan karena dapat mengendalikan tekanan darah bagi penderitahipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepatuhan diet DASHIterhadap perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi usia 25-65 tahun. Desain penelitian ini adalah studi longitudinal yang dilakukan dari bulan Meihingga September 2017, dengan menggunakan data primer. Hasil uji Reapeted MeasureAnova menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh kepatuhan diet (DASHI) terhadapperbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi, namunberdasarkan perbandingan pada setiap hasil pengukuran terdapat perbedaan perubahantekanan darah sistolik dan diastolik berdasarkan kepatuhan diet DASHI diantaranyaadalah pengukuran bulan pertama dibandingkan bulan ketiga, serta pengukuran bulankedua dibandingkan dengan bulan ketiga, dengan nilai p-value <0.05. Hasil uji Mancovamenunjukan terdapat pengaruh kepatuhan diet (DASHI) terhadap perbedaan tekananandarah sistolik setelah dikontrol oleh kovariat merokok dengan nilai p value <0.05 selainitu terdapat pengaruh diet (DASHI) terhadap perbedaan tekanan darah diastolik setelahdikontrol kovariat kepatuhan minum obat dan merokok dengan nilai p-value <0.05.Kata kunci:Kepatuhan DASHI, penderita hipertensi, tekanan darah
As many as 40% of deaths caused by uncontrolled hypertension, one of them dueto dietary disobedience, Food eaten will affect the stability of blood pressure. DietaryApproach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) is recommended, because it cancontrol blood pressure for people with hypertension. The purpose of this study to seewhether there is influence of (DASHI) diet adherence to differences in systolic anddiastolic blood pressure changes in patients with hypertension 25-65 years old. The designof this study was a longitudinal studies conducted from May to September 2017 usingprimary data. There is no effect of dietary compliance (DASHI) on the difference ofsystolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients, but based on the comparisonon each measurement result there is difference of systolic and diastolic blood pressurechanges based on DASHI diet compliance including first month compared to third month,and second month measurement compared with third month, with p-value <0.05.Mancova test results showed there was an effect of (DASHI) dietary compliance to thedifference in systolic blood preassure after controlled smoking habit covariate, and therewas an effect of (DASHI) dietary compliance to difference in diastolic blood pressureafter controlled medication compliance and smoking habit covariate.Key words:DASHI compliance, patients with hypertension, blood pressure.
Read More
T-5194
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sharon Ferrani; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Trini Sudiarti, Kencana Sari
Abstrak:

Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, dengan konsekuensi serius seperti stroke dan penyakit jantung koroner jika tidak segera ditangani. Dalam beberapa tahun terakhir, hipertensi semakin banyak terjadi pada dewasa muda, khususnya mereka yang berusia 25-34 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada dewasa muda di Provinsi Jawa Barat tahun 2018 serta tindakan pencegahan melalui pengendalian faktor risiko. Desain penelitian yang digunakan adalah cross- sectional dengan sampel sebanyak 1.059 responden usia 25-34 tahun di Jawa Barat. Analisis data dilakukan menggunakan seperangkat komputer. Berdasarkan hasil analisis data, sebesar 22,7% responden mengalami hipertensi, dengan hipertensi sistolik sebesar 9,8% dan hipertensi diastolik sebesar 20,6%. Responden perempuan memiliki prevalensi hipertensi yang lebih tinggi (27,2%) dibandingkan dengan laki-laki (21,8%). Faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan hipertensi meliputi jenis kelamin (p=0,001), indeks massa tubuh (IMT) (p=0,000), dan kebiasaan merokok (p=0,000). Untuk hipertensi sistolik, faktor signifikan adalah IMT (p=0,000), konsumsi makanan tinggi lemak (p=0,002), kebiasaan merokok (p=0,004), dan stres (p=0,024), sedangkan untuk hipertensi diastolik, faktor yang berpengaruh signifikan meliputi jenis kelamin (p=0,000), IMT (p=0,000), asupan natrium (p=0,015), dan kebiasaan merokok (p=0,00). IMT diidentifikasi sebagai faktor dominan. IMT tinggi meningkatkan risiko hipertensi tiga kali lipat (OR=3,003). Penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi hipertensi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan langkah-langkah pencegahan, seperti pengendalian asupan garam, menjaga IMT, mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, terutama yang ditargetkan pada kelompok dewasa muda.


Hypertension is a major health problem in Indonesia, with serious consequences such as stroke and coronary heart disease if not treated immediately. In recent years, hypertension has been increasingly common in young adults, especially those aged 25-34 years. The purpose of this study was to identify factors associated with the incidence of hypertension in young adults in West Java Province in 2018 and preventive measures through risk factor control. The study design used was cross-sectional with a sample of 1,059 respondents aged 25-34 years in West Java. Data analysis was carried out using a computer set. Based on the results of data analysis, 22.7% of respondents had hypertension, with systolic hypertension of 9.8% and diastolic hypertension of 20.6%. Female respondents had a higher prevalence of hypertension (27.2%) compared to male respondents (21.8%). Factors significantly associated with hypertension included gender (p=0.001), body mass index (BMI) (p=0.000), and smoking habits (p =0.001). For systolic hypertension, significant factors were BMI (p=0.001), high-fat food consumption (p=0.002), smoking habit (p=0.004), and stress (p=0.024), while for diastolic hypertension, significant factors included gender (p=0.000), BMI (p=0.000), sodium intake (p=0.015), and smoking habit (p=0.000). BMI was identified as the dominant factor. High BMI increased the risk of hypertension threefold (OR=3.003). Further studies are recommended to explore other factors associated with hypertension and increase public awareness of preventive measures, such as controlling salt intake, maintaining BMI, reducing high-fat food consumption, especially targeting young adults.

Read More
S-11815
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aylinda Wahyuni Putri; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Triyanti, Widjaja Lukito, Agus Triwinarto
Abstrak: Prevalensi gizi lebih (overweight dan obesitas) pada penderita hipertensi cukup tinggi di Indonesia. Penderita hipertensi yang mengalami gizi lebih dikaitkan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui trend dan determinan gizi lebih pada penderita hipertensi usia 25-69 tahun di Kota Bogor tahun 2015-2017. Penelitian ini adalah penelitian longitudinal dengan analisis time series menggunakan data sekunder dari studi kohor faktor risiko penyakit tidak menular yang dilakukan oleh Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI. Faktorfaktor yang diteliti mempengaruhi kejadian gizi lebih pada penderita hipertensi adalah asupan zat gizi makro (energi, karbohidrat, protein, lemak), aktifitas fisik, stres, kebiasaan merokok, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan. Prevalensi gizi lebih pada penderita hipertensi tahun 2015-2017, yaitu 69%, 66,1% dan 62,6%. Penderita hipertensi mengalami peningkatan IMT yang tidak signifikan selama tahun 2015-2017, baik pada kelompok gizi lebih maupun kelompok gizi normal. Ratarata asupan zat gizi makro (energi, karbohidrat, protein, lemak) pada kelompok gizi lebih mempunyai trend yang lebih tinggi dibandingkan kelompok gizi normal. Sedangkan aktifitas fisik pada kelompok gizi normal mempunyai trend yang lebih tinggi daripada kelompok gizi lebih. Berdasarkan hasil analisis multivariat menunjukkan determinan gizi lebih pada penderita hipertensi tahun 2015 adalah jenis kelamin setelah dikontrol dengan asupan karbohidrat, asupan protein, asupan lemak, aktifitas fisik dan tingkat penghasilan. Determinan gizi lebih pada penderita hipertensi tahun 2016 adalah asupan lemak setelah dikontrol dengan asupan karbohidrat, tingkat pendidikan dan jenis kelamin. Sedangkan pada tahun 2017, determinan gizi lebih pada penderita hipertensi adalah asupan protein dan asupan karbohidrat setelah dikontrol dengan variabel asupan lemak.
The prevalence of overnutrition (overweight and obesity) in patients with hypertension is high in Indonesia. Patients with hypertension in overweight or obese are at high risk of developing metabolic syndrome. The objective of this study was to determine trends and determinants of overnutrition in patients with hypertension age 25-69 years in Bogor City in 2015-2017. This research is a longitudinal study using secondary data from a cohort study of risk factors for non-communicable diseases conducted by the Indonesian Ministry of Health. Factors analyzed in relation to the incidence of overnutrition in hypertensive patients are intake of macro nutrients (energy, carbohydrates, protein, fat), physical activity, stress, smoking habits, age, gender, education level and income level. Patients with hypertension had an insignificant increase in BMI during 2015-2017, both in the overnutrition and normal groups. The average intake of macro nutrients (energy, carbohydrate, protein, fat) in the overnutrition group had a higher trend than in the normal group. Meanwhile, physical activity in the normal group had a higher trend than in the overnutrition group. Based on the results of multivariate analysis, the determinants of overnutrition in hypertensive patients in 2015 were gender after being controlled by carbohydrate intake, protein intake, fat intake, physical activity and income. Determinant of overnutrition in hypertensive patients in 2016 is fat intake after being controlled by carbohydrate intake, education and gender. Whereas in 2017, the determinants of overnutrition in hypertensive patients are protein intake and carbohydrate intake after being controlled by fat intake.
Read More
T-6013
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive