Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34536 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Deborah Katrin Yulia; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Johny Sulistio
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, status gizi (IMT), asupan gizi (purin dan protein), merokok, konsumsi air putih, konsumsi alkohol, konsumsi kopi, konsumsi soft drinks, dan suhu lingkungan kerja dengan kejadian hiperurisemia pada pekerja pabrik PT. X Cikarang tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan metode sampel acak sederhana (simple random sampling). Sampel yang diteliti adalah pekerja pabrik PT. X Cikarang dengan total 152 sampel. Data dikumpulkan dengan cara pengumpulan data rekam medis dan pencatatan suhu lingkungan kerja pabrik, serta pengisian kuesioner mandiri dan wawancara FFQ semikuantitatif. Hasil uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara IMT, asupan protein hewani dan konsumsi air putih dengan kejadian hiperurisemia (p-value < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat 23% pekerja pabrik mengalami hiperurisemia. Hiperurisemia dapat diatasi dengan membatasi asupan purin dan protein hewani (seafood, daging, ayam, jeroan, dan lain-lain) dan meningkatkan konsumsi air putih. Disarankan pihak perusahaan untuk membatasi frekuensi menu makanan yang mengandung purin tinggi seperti yang terkandung di dalam protein hewani (seafood, daging, ayam, jeroan, dan lain-lain) dan menyediakan Auto Urine Quality Detector Urinal untuk mengukur status hidrasi pada pekerja. Kata kunci : Hiperurisemia, IMT, asupan protein hewani, konsumsi air putih, suhu lingkungan kerja
Read More
S-8718
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Monika Nanda Ginagustin Wiseno; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Endang L. Achadi, Johny Sulistio
S-8726
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sheyla Nisya; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Andri Mursita
S-10526
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Innes Marinda; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Johny Sulistio
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi kelelahan fisik pada pekerja PT. X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2015 di PT. X. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner yang diisi secara mandiri, pengukuran antropometri, dan 24H food record dengan jumlah sampel 126 responden. Analisis data menggunakan uji Chi-square untuk melihat perbedaan proporsi antara variabel independen dengan variabel dependen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi antara asupan protein (P value =0,049), konsumsi air putih (P value=0,022), dan status merokok (P value=0,027) dengan kelelahan fisik. Sebaiknya perusahaan menyediakan botol untuk menampung urin, sehingga pekerja dapat mengukur warna urin dan mengetahui kecukupan konsumsi air putih selama bekerja. Kata kunci: Pekerja, kelelahan fisik, asupan gizi, status gizi
Read More
S-8730
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pebriani Pakpahan; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Rahmawati
S-8290
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Julius Caesar Panggabean; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Heny Mayawati
S-7983
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Afiyah Ratna Hastuti; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Anastu Regita Nareswara, Sulistywati Murbiningrum
Abstrak: Secara global terjadi peningkatan prevalensi kejadian obesitas. Prevalensi obesitas di Indonesia mengalami peningkatan tiap tahunnya, berdasarkan Riskesdas kejadian obesitas pada usia ≥18 tahun dari 14,8% (2013) menjadi 21,8% (2018). Pekerja menjadi populasi yang memiliki risiko tinggi untuk terkena obesitas dikarenakan menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola tidur, asupan makronutrien, dan faktor lainnya terhadap kejadian obesitas pada pekerja di PT Sango Ceramics Indonesia.Desain dalam penelitian ini merupakan pendekatan cross sectional yang dilakukan di PT Sango Ceramics Indonesia pada bulan Februari-Maret tahun 2024. Sampel merupakan pekerja usia dewasa dengan berjumlah 121 orang. Analisis bivariat menggunakan chi square sedangkan analisis multivariat penelitian ini menggunakan uji regresi logistik. Dari hsail analisis didapatkan persentase kejadi obesitas pada pekerja di PT Sango Cermaics Indonesia sebesar 51,3%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan prortein, pola tidur dan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas pada pekerja. Sementara itu tidak terdapat hubungan signifikan antara usia, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, status merokok, asupan serat, frekuensi makan, kebiasaan makan gorengan, kebiasaan makanan manis terhadap kejadian obesitas. Sedangkan berdasar hasil analisis multivariat didapatkan hasil bahwa asupan karbohidrat berkontribusi besar terhadap kejadian obesitas OR 9,113 (95% CI:2,320-35,786). Dapat diartikan bahwa asupan karbohidrat dapat meningkatkan kejadian obesitas 9 kali lebih tinggi dibandingkan asupan karbohidrat cukup.
Globally, there is an increase in the prevalence of obesity. The prevalence of obesity in Indonesia is increasing every year, based on Riskesdas, the incidence of obesity increase from 14.8% (2013) to 21.8% (2018). Workers are a population that has a high risk of developing obesity because they spend most of their time at work. This research aims to determine the relationship between sleep patterns, macronutrient intake and other factors on the incidence of obesity in workers at PT Sango Ceramics Indonesia. This study used a cross sectional design with total sample 121 adult workers carried out at PT Sango Ceramics Indonesia in February-March 2024. Bivariate analysis used chi square while multivariate analysis in this study used the logistic regression test. It was found that the percentage of obesity among workers at PT Sango Ceramics Indonesia was 51.3%. The results of bivariate analysis show that there is a significant relationship between energy intake, carbohydrate intake, fat intake, protein intake, sleep patterns and physical activity on the incidence of obesity in workers. Meanwhile, there was no significant relationship between age, gender, education, type of work, smoking status, fiber intake, eating frequency, fried food intake habits, sweet food intke habits and the incidence of obesity. Meanwhile, based on the results of multivariate analysis, it was found that carbohydrate intake contributed greatly to the incidence of obesity OR 9.113 (95% CI: 2.320-35.786). It can be interpreted that carbohydrate intake can increase the incidence of obesity 9 times higher than adequate carbohydrate intake.
Read More
T-7119
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raddin Fathinnisa; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Tria Astika Endah P.
Abstrak: Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan adanya satu atau lebih abnormalitas lipid tubuh. Gaya hidup tidak sehat seperti pola makan tinggi lemak, kurang asupan serat, kurang aktivitas fisik, merokok, kurangnya pengetahuan gizi yang sering dijumpai pada karyawan perkantoran di perkotaan menjadi faktor risiko terjadinya ketidakseimbangan kadar lipid tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan lemak dan faktor lainnya dengan kejadian dislipidemia pada 85 karyawan Perusahaan X yang berlokasi di Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada bulan April 2025. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional dengan data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner, serta data sekunder dari hasil pemeriksaan medical check up. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 52 responden (61,2%) yang mengalami dislipidemia serta terdapat hubungan yang signifikan antara asupan lemak (p=0,008), asupan energi (p=0,009), dan status gizi (p=0,010) dengan kejadian dislipidemia. Sementara itu, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan serat, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, pengetahuan gizi, dan jenis kelamin.
Dyslipidemia is a lipid metabolism disorder characterized by one or more abnormalities in body lipids. Unhealthy lifestyles such as high-fat diets, low fiber intake, lack of physical activity, smoking, and lack of nutritional knowledge, which are often found among office workers in urban areas, become risk factors for the occurrence of lipid imbalance in the body. This study aims to determine the relationship between fat intake and other factors with the incidence of dyslipidemia among 85 employees of Company X located in Rasuna Said, Kuningan, South Jakarta in April 2025. This study was conducted with a cross-sectional design using primary data collected through interviews and questionnaires, as well as secondary data from medical check-up results. The research results show that there are 52 respondents (61.2%) who experience dyslipidemia, and there is a significant relationship between fat intake (p=0.008), energy intake (p=0.009), and nutritional status (p=0.010) with the occurrence of dyslipidemia. Meanwhile, there is no significant relationship between fiber intake, physical activity, smoking habits, nutritional knowledge, and gender
Read More
S-11909
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nisrina Azra Fernandi; Pembimbing: Nurul Dina Rahmawati; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Imas Arumsari
Abstrak:
Status gizi lebih merupakan masalah kesehatan yang belum terkendali secara optimal baik di seluruh dunia, maupun di Indonesia, termasuk pada kalangan pekerja. Salah satu faktor utama terjadinya masalah ini adalah karena  mengonsumsi makanan yang padat energi, tinggi lemak, gula, dan garam, seperti Ultra-processed Food (UPF). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi UPF dan faktor lainnya dengan status gizi lebih pada karyawan PT X tahun 2025. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional yang melibatkan 123 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei melalui pengisian kuesioner secara online dan mandiri, yang dipandu di tempat oleh peneliti dan enumerator. Sebagian besar karyawan PT X tahun 2025 memiliki status gizi lebih (82,9%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square, ditemukan hubungan yang signifikan antara variabel usia (p-value = 0,049), konsumsi Sugar-sweetened Beverages (p-value = 0,037), dan aktivitas fisik (p-value = 0,007) dengan status gizi lebih. Hasil ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi PT X dalam menyusun kebijakan internal yang mendukung lingkungan kerja sehat, termasuk edukasi gizi, penyediaan pilihan makanan sehat, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Overnutrition remains a significant global health challenge, including in Indonesia, and increasingly affects the working population. One of the primary contributing factors is the high intake of energy-dense foods rich in fat, sugar, and salt, particularly Ultra-Processed Food (UPF). This study aimed to examine the association between UPF and other factors with overnutrition status among employees of PT X in 2025. A cross-sectional study design was employed, involving 123 respondents. Data were collected in May through self-administered online questionnaires, facilitated on-site by the researcher and enumerators. The majority of PT X employees in 2025 were classified as overnourished (82.9%). Chi-square statistical analysis showed significant associations between overnutrition and age (p-value = 0.049), sugar-sweetened beverage consumption (p-value = 0.037), and physical activity (p-value = 0.007). These results underscore the need for internal policy development at Company X to foster a healthier work environment, including nutrition education programs, access to healthier food options, and the implementation of regular health screenings.
Read More
S-11932
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ganisya Septry Hardinda; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Sandra Fikawati, Vitria Melani
Abstrak:
Pubertas adalah fase penting dalam perkembangan remaja, dan menarche merupakan tanda utama pada remaja perempuan. Menarche dini dapat berdampak negatif pada kesehatan, baik jangka pendek maupun panjang. Dalam jangka pendek, remaja dapat mengalami stres, sementara dampak jangka panjang seperti penyakit metabolik. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 114 siswa SD dan SMP X di Pondok Aren, Tangerang Selatan, usia 9-14 tahun. Data dikumpulkan secara primer melalui pengukuran status gizi, wawancara food recall, kuesioner aktivitas fisik, usia menarche ibu, dan konsumsi ultra-processed food. Hasil menunjukkan 48,2% responden telah mengalami menarche. Terdapat hubungan signifikan antara status gizi, aktivitas fisik, dan konsumsi ultra-processed food dengan menarche dini (p value < 0.05). Sementara tidak ada hubungan antara asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, dan usia menarche ibu terhadap kejadian menarche dini. Penelitian ini merekomendasikan penambahan variabel keterpaparan media sosial dan peran aktif pemerintah serta sekolah dalam program kesehatan reproduksi.

Puberty is a critical phase in adolescent development, with menarche being a primary milestone in girls. Early menarche can negatively impact health, both in the short and long term. Short-term effects include stress among adolescents, while long-term effects may lead to metabolic diseases. This cross-sectional study involved 114 students from elementary and middle schools in X Pondok Aren, South Tangerang, aged 9-14 years. Primary data collection methods included nutritional status measurements, food recall interviews, physical activity questionnaires, maternal menarche age, and ultra-processed food consumption. Results indicated that 48.2% of respondents had experienced menarche. Significant relationships were found between nutritional status, physical activity, and ultra-processed food consumption with early menarche (p value < 0.05). However, no associations were observed between energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrate intake, and maternal menarche age with early menarche occurrence. The study recommends incorporating variables related to social media exposure and emphasizes the active roles of government and schools in reproductive health programs.
Read More
S-11756
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive