Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40919 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ovi Norfiana; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Anhari Achadi, Vetty Yuianty Permanasari, Novianto Gozali
Abstrak: Penelitian ini bertujuan membandingkan pengelolaan program P2TB pada dua Puskesmas kecamatan dengan pencapaian CDR TB tinggi dan rendah di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur. Metode penelitian adalah kualitatif didukung dengan data kuantitatif faktor individu dan sosial dengan pendekatan cross sectional . Hasil penelitian menunjukkan perbedaan manajemen dimana Puskesmas dengan pencapaian CDR TB tinggi mempunyai kepala puskesmas dengan kemampuan manajerial program P2TB yang lebih baik, mekanisme transfer of knowledge yang lebih baik (Komponen Input); mempunyai perencanaan target berdasarkan permasalahan yang ada dan bertujuan meningkatkan CDR TB, melakukan penjaringan kasus secara aktif dengan melibatkan kader dan lintas sektor, adanya antisipasi hasil mutu laboratorium serta monitoring dan evaluasi yang lebih baik (Komponen Proses); telah memenuhi seluruh target indikator penemuan penderita TB (Komponen Output). Perbedaan pada sisi manajemen diperkuat dengan hasil penelitian dimana faktor individu (pengetahuan, sikap suspek terhadap bahaya dan cara pencegahan TB, persepsi suspek terhadap pelayanan kesehatan) dan faktor sosial (dukungan kader, KIE oleh petugas) lebih baik pada Puskesmas dengan pencapaian CDR TB tinggi. Disarankan agar melaksanakan pelatihan TB kepada top manajemen, melakukan penjaringan kasus secara aktif dengan melibatkan kader dan sektor non kesehatan, serta meningkatkan jejaring dan kerjasama lintas sektor. Kata Kunci : CDR TB; Manajemen Program P2TB; Puskesmas
Read More
T-4385
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Idris Ahmad; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Purnawan Djunadi, Nunuk Agustina
Abstrak: Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebebakan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. pada tahun 2012 mencapai prevalensi 12 juta prevalensi kasus dan 990 ribu kematian di dunia. Di Indonesia prevalensi penyakit ini sebesar 423/100.000 penduduk dan mortalitas sebesar 27/100.000 penduduk. Salah satu provinsi yang memiliki prevalensi yang lebih tinggi dari rata-rata nasional adalah Jawab Barat.Dalam sepuluh tahun terakhir pencapaian penemuan kasus baru TB BTA positif (CDR) kota Bekasi belum pernah mencapai target nasional. Selain itu, dari 31 puskesmas yang berada di wilayah Kota Bekasi hanya 3(10%) puskesmas yang mencapai target nasional.
 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan penemuan kasus baru TB BTA positif di puskesmas wilayah Kota Bekasi tahun 2012. Penelitian ini menggunkan metode cross sectional deengan analisis uji T dan Chi square. Penelitian ini dilakukan bulan April–Juni 2013 dengan menggunakan data sekunder baik register TB di puskesmas, dinas Kesehatan, dan laporan pendukung lainnya. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sistem.
 
Hasil didapatkan bahwa dilihat dari kondisi SDM, terdapat 14 (54,8%) puskesmas dengan kondisi kurang, tingkat tanggung jawab yang dimiliki oleh penanggung jawab program TB 23 (74,2%) puskesmas tinggi, terdapat 26 (83,9%) puskesmas dengan penanggung jawab program TB dengan tingkat pengetahuan baik, dan 16 (51,6%) puskesmas memiliki proporsi pelatihan tinggi. Dari kondisi sarana dan prasarana diperoleh bahwa terdapat 23 (74,2%) puskesmas memiliki kondisi sarana dan prasarana yang baik.
 
Berdasarkan alokasi dana tersebar merata 45,2% puskesmas untuk rendah ataupun tinggi. Dilihat dari angka penjaringan suspek diperoleh bahwa 16 (51,6%) puskesmas memiliki angka penjaringan suspek tinggi, dilihat menurut frekuensi kegiatan KIE TB terdapat 26 (83,9%) puskesmas dengan frekuensi KIE TB tinggi, terdapat 20 (64,5%) puskesmas dengan tingkat pemeriksaan kontak tinggi, dan terdapat 16 (51,6%) puskesmas dengan tingkat kemitraan masyrakat rendah.
 
Hasil analisis antara proses dan output didapatkan adalah terdapat hubungan yang signifikan antara angka penjaringan suspek dengan cakupan penemuan kasus baru TB BTA positif. Didapatkan hubungan yang tidak signifikan antara KIE TB, pemeriksaan Kontak, dan juga kemitraan masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah angka penjaringan suspek berpengaruh terhadap cakupan penemuan kasus TB BTA Positif.
 

Tuberculosis is a disease that caused by the Mycobacterium tuberculosis. In 2012, the prevalence of the cases reached 12 million and caused 990 thousand death cases in the world. In Indonesia, the prevalence of this disease is 423/100.000 with 27/100.000 for the mortality rate. One of the provinces which have a higher prevalence than the national average is West Java. Bekasi, as one of the city in West Java still has problem in TB control. In the last ten years, the Case Detection Rate has not reached the national target. In addition, there are only 3 (10%) health centers in Bekasi City which are achieved the national target.
 
This reaserch is aimed to determine the factors related to the scope of tuberculosis new cases detection in Bekasi Regional Health Center Area in 2012. It then cross-sectional analysis with the T and Chi square test. The research was conducted on April-June 2013 by using secondary data from health centers, health departments, and other supporting reports. Furthermore, a system approach is used in this study.
 
The results obtained that the human condition 14 (54.8%) in health centers with the low conditions, the level of responsibility held by the person in charge of the TB program 23 (74.2%) in health centers with a high level of responsibility, there were 26 (83.9% ) which had charge of the TB program with a good level of knowledge, and 16 (51.6%) with high training proportions. In term of infrastructure condition, it is obtained that there are 23 (74.2%) health centers in the good condition.
 
Based on the fund allocation, it is equally spread 45.2% for good and low condition. In crawl suspect, it is obtained that 16 (51.6%) health center with high crawl suspect, seen by the frequency of Communication, Information, and Education of TB (KIE TB) activities there were 26 (83.9%) centers with a high frequency of KIE TB, then there are 20 (64.5%) health center with high examination for the person in contact, and there are 16 (51.6%) health centers with low levels of society partnerships.
 
The result for the process and output is obtained that there is a significant correlation between the number of crawl suspected to number of coverage of the Tuberculosis (+) new case detection. Meanwhile, there is no significant correlation between KIE TB, contact examination and as well as community partnerships. The conclusion of this study is the crawl of the suspect affects number of coverage of the Tuberculosis (+) new case detection.
Read More
S-7886
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mayola Audita Hervyani; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Popy Yuniar, Harmiyani
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil evaluasi pelaksanaan SistemInformasi Kesehatan (SIK) di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi JakartaTimur pada tahun 2015. Jenis Penelitian cross sectional kualitatif denganmenganalisis efektivitas pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di SukuDinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur dengan dilakukan wawancaramendalam kepada narasumber yang disesuaikan dengan kerangka konsep. HasilPenelitian menunjukan bahwa sampai saat ini Suku Dinas Kesehatan KotaAdministrasi Jakarta Timur masih menggunakan Sistem Informasi Kesehatanberbasis komputerisasi Offline yang sejauh ini penggunaannya efektif dikarenakankecukupan SDM, pendanaan, alat, dan sudah adanya kebijakan/peraturan yangjelas tentang pelaporan data terkait pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan.Kata Kunci : Efektivitas, Evaluasi pelaksanaan, Kualitatif, Sistem InformasiKesehatan, Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi JakartaTimur,Evaluasi pelaksanaan.., Mayola Audita Hervyani, FKM UI, 2016.
This study aimed to obtain the evaluation of the Health Information System (HIS )at the Dept. of Health East Jakarta Administration in 2015. The study was crosssectional qualitative type by analyzing the effectiveness of the implementation ofthe Health Information System (HIS ) at the Dept. of Health East JakartaAdministration City with conducted in-depth interview to the informant that aretailored to the conceptual framework . Research shows that to date the Dept. ofHealth East Jakarta Administration still use Healthcare Information Systemcomputerized Offline is by far its use effectively due to adequacy of humanresources, funding , tools, and existing policies / clear rules on the reporting ofdata related to the implementation of the Information System Health.Keywords : Dept. of East Jakarta Administration City Health, Effectiveness,Evaluation of the implementation, Health Information Systems,Qualitative.
Read More
S-9068
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eliya Christin; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Pujiyanto, Maliah
Abstrak:
Indonesia memiliki angka cakupan pemberian dan konsumsi TTD yang masih belum memenuhi target nasional. Berdasarkan Renstra Kemenkes RI Tahun 2020-2024 target nasional konsumsi TTD bagi remaja putri sebesar 54% di tahun 2022. Tujuan penelitian ini untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi Program pemberian TTD remaja putri di Puskesmas Jatinegara dan Puskesmas Matraman Kota Administrasi Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kasus dan menggunakan metode Rapid Assessment Procedures (RAP). Penelitian dilakukan di Puskesmas Jatinegara, Puskesmas Matraman, SMK Paramita 2 & SMK Cahaya Sakti pada bulan April-Mei Tahun 2023 secara tatap muka dengan 11 Informan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan adanya ketidaksesuaian pelaksanaan program pemberian TTD pada variabel Dana, SDM, Sarana, Sosialisasi, Pencatatan, Komunikasi, Pelaporan, dan pemantauan.

Indonesia has coverage rates for iron supplement administration and consumption that still do not meet national targets. Based on the Republic of Indonesia Ministry of Health's Strategic Plan for 2020-2024, the national iron supplement consumption target for young women is 54% in 2022. The purpose of this study was to evaluate the implementation of the Iron Tablets program for young women at Jatinegara Health Center and Matraman Health Center, East Jakarta Administrative City. This research is a qualitative research with case studies and uses the Rapid Assessment Procedures (RAP) method. The research was conducted at the Jatinegara Health Center, Matraman Health Center, Paramita 2 Vocational School & Cahaya Sakti Vocational School in April-May 2023 with 11 informants. The data collected in this study consisted of primary data and secondary data. The results of this study indicate that there is a discrepancy in the implementation of the program for providing iron supplements to the variables of Funds, Human Resources, Facilities, Socialization, Recording, Communication, Reporting, and coaching.
Read More
T-6609
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Natasya Apriliana; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Umi Zakiati
Abstrak: Tuberkulosis merupakan penyakit yang masih menjadi tantangan global. Dalam rangka menanggulangi penyakit Tuberkulosis, terbentuklah kerangka kerja oleh WHO untuk mengendalikan tuberkulosis, yang kemudian menjadi strategi global yaitu DOTS atau Directly Observed Treatment Short-Course. Salah satu yang menghambat kemajuan dari penanggulangan tuberkulosis adalah adanya kasus Multidrug Resistant Tuberculosis atau MDR-TB. Kasus MDR TB terjadi salah satunya disebabkan oleh belum maksimalnya implementasi dari strategi DOTS. Di Kota Depok, Puskesmas Pancoran Mas dan Puskesmas Rangkapan Jaya Baru adalah puskesmas dengan angka MDR-TB tertinggi. Dari dua puskesmas tersebut, gambaran akan manajemen atau pengelolaan dari pelaksanaan strategi DOTS pada program Penanggulangan TB khususnya dalam merespon MDR-TB sangatlah menarik untuk dianalisis lebih jauh. Dengan metode kualitatif dan dengan pendekatan Logic Model, peneliti menelaah bagaimana keberlangsungan program di kedua puskesmas dari sudut pandang input, activity, dan output nya. Peneliti mengumpulkan data baik primer maupun sekunder, dengan melakukan telaah dokumen dan juga wawancara mendalam ke tiga belas informas. Dari penelitian ini ditemukan hasil bahwa kedua Puskesmas sebenarnya telah mengimplementasikan strategi DOTS dengan baik yaitu salah satunya dengan melakukan pengobatan sesuai dengan standar, namun terdapat beberapa kendala dalam pelaksananaan program tersebut yang dapat menjadi faktor pengahambat dari berjalannya program, baik masalah dari segi sumber daya seperti tidak adanya laboratorium disalah satu puskesmas, hingga dari segi pelaksanaan kegiatan, yang menyebabkan kedua puskesmas pada akhirnya tidak dapat mencapai target Penilaian Kinerja Puskesmas. Adanya berbagai macam kendala yang berasal dari berbagai aspek menjadi faktor masih belum sempurnanya pelaksanaan program penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas Pancoran Mas dan Rangkapan Jaya Baru.
Read More
S-9969
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zunelda; Pembbimbing: Hasbullah Thabrany; Penguji: Sandi Iljanto, Vetty Yulianty Permanasari, Resty Kiantini, Budi Hartono
Abstrak: Abstrak

Kegiatan posyandu bertujuan memantau pertumbuhan balita dengan indikator pencapaian adalah cakupan penimbangan balita (D/S). Pencapaian D/S tahun 2011 di Kota Padang terendah pada Puskesmas Nanggalo 42,7% dan tertinggi pada Puskesmas Ambacang 96,7%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor kader dan sarana posyandu dengan cakupan penimbangan di posyandu dua puskesmas Kota Padang tahun 2012. Desain penelitian adalah cross sectional.

Hasil penelitian rata ? rata D/S tahun 2012 puskesmas 66,01 % dengan proporsi cakupan tinggi 52,4 %. Pendidikan, lama kerja, pengetahuan, pelatihan, persepsi, jumlah kader dan sarana posyandu berhubungan bermakna dengan cakupan penimbangan balita. Perlu pelatihan kader, penambahan jumlah kader dan sarana posyandu.


Posyandu activities aimed at monitoring the growth of underfive children with indicators of achievement is the scope of child's weight (D/ S). Achievement of D / S of Padang in 2011, Nanggalo 42.7% and Ambacang 96.7%. Research purposes to determine the correlation between the cadres and the facilities posyandu to coverage of weighing in posyandu Padang City in 2012. The study design was cross-sectional.

The results the average D/ S in 2012 66,01% and propostion hight coverage of weighing 52,4 %. Education, Length of work, knowledge, training, perception, number of cadres and facilities posyandu significantly associated with coverage of weighting underfive children. Need training of cadres and increasing the number of cadres and facility.

Read More
T-3914
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rima Fadillah; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Sandi Iljanto, Vetty Yulianty Permanasari, Edwan
Abstrak:

ABSTRAK

Tesis ini mengenai kajian Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat( UKBM ) yang ada di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2013.Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancaramendalam dan Focus Group Discussion (FGD) pada kelompok pengguna danpengelola UKBM. Pengembangan RW Siaga merupakan pengembangan UKBM,RW Siaga merupakan wadah dimana UKBM berada. Pembiayaan UKBMmendapatkan dukungan dari APBD Provinsi DKI Jakarta. SDM yang terlibatdalam UKBM dalam segi kualitas sudah mencukupi namun dari segi kuantitasmasih kurang. Arah kebijakan penyusunan perencanaan semakin mendukungupaya preventif dan promotif kesehatan dengan mengacu pada Indikator KinerjaProgram (outcome) dan Kegiatan (output). Dari segi manajemen pelaksanaanUKBM dilaksanakan sesuai dengan tugas dan peran masing-masing lembaga yangterlibat dalam UKBM, namun perlu peningkatan koordinasi antar lembaga.Partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan UKBM masih tinggi. Upayakemitraan dan pemberdayaan masyarakat terlaksana dengan baik. Kesimpulannyadengan Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang memberikan kemudahan bagimasyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan gratis, namun UKBM sebagaiupaya preventif dan promotif kesehatan masih tetap dilaksanakan dengan baik.


 

ABSTRACT

This thesis is a study upon Public Health Efforts or known as Upaya KesehatanBersumber Daya Masyarakat (UKBM) in Indonesia. Geographically it focuses onthe condition in the administration of Central Jakarta Region in 2013.The research takes a qualitative approach by conducting in-depth interviews andFocus Group Discussions (FGD) with UKBM users and administrators. Thedevelopment of “RW Siaga” is the expansion of UKBM. RW Siaga is the livingfield form UKBM. UKBM receives it’s funding from the DKI Jakarta ProvincialBudget, or APBD. The human resource involved in UKBM is deemed adequate inquality but insufficient in quantity.The direction of future regulations continue to focus on promoting health, andpreventive health which refers to the Program Performance Indicator, divided intoProgram (outcome) and Activity (Output). UKBM’s management system iscatered to the tasks and role of each body involved, this must be followed bybuilding good coordination among these bodies.Public participation in UKBM is still very high. Partnership chances and publicempowerment is maintained and has been executed well.In conclusion, the Jakarta Health Card or Kartu Jakarta Sehat (KJS) which haseased public health service by providing free healthcare for residents. However, asa program that supports preventive health and promotes health, UKBM is stillconducted well in the society.

Read More
T-3959
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novi Priyanti Utami; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Puput Oktamianti, Wachyu Sulistiadi, Maryati Kasiman, Riana Dwi Sovyetwati
T-4336
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siska Yenny; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Rina Fitri Anni B
S-4903
Depok : FKM-UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hasna Noorjihan; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Pujiyanto, Ardiani Wilda
Abstrak: Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat serta berbagai faktor lainnya. Posbindu PTM dibentuk dalam rangka deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM sebagai upaya pelayanan kesehatan yang bersifat preventif promotif yang bertujuan untuk mengendalikan prevalensi PTM di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan dua Posbindu PTM oleh lansia di Puskesmas Kelurahan Kemanggisan tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross-sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu warga yang berumur 45-69 tahun dengan sampel 119 orang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian adalah lansia yang memanfaatkan Posbindu PTM sebanyak 63,9%. Variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan Posbindu PTM adalah jenis kelamin (p value 0,003), pendidikan (p value 0,0001), pengetahuan (p value 0,0001), dukungan keluarga (p value 0,0001), dukungan petugas kesehatan (p value 0,0001), dan kebutuhan akan Posbindu PTM (p value 0,0001).
Kata kunci: Pemanfaatan, Posbindu, Penyakit Tidak Menular

The prevalence of non-communicable diseases (PTM) in Indonesia is increasing every year. This happens due to an unhealthy lifestyle and various other factors. Posbindu PTM was formed in the context of early detection and monitoring of PTM risk factors as a preventive promotive health service effort aimed at controlling the prevalence of PTM in Indonesia. This study aims to determine the factors associated with the use of two Posbindu PTM by the elderly at the Kemanggisan Kelurahan Public Health Center in 2020. This research is a quantitative study using cross-sectional methods. The population in this study were residents aged 45-69 years with a sample of 119 people. This study used the Chi Square test for data analysis. The results of the study are 63.9% of elderly who use Posbindu PTM actively. Variables associated to the utilization of Posbindu PTM are gender (p value 0.003), education (p value 0.0001), knowledge (p value 0.0001), family support (p value 0.0001), health worker support (p value 0,0001), and the need for Posbindu PTM (p value 0,0001).
Key words: Posbindu, Utilization, Non-Communicable Disease
Read More
S-10369
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive