Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37945 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
I Gusti Ayu Satriani Pembimbing: P.M.H. Sinaga
T-289
Depok : FKM UI, 1992
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Made Nursari; Pembimbing: Ascobat Gani
S-434
Depok : FKM UI, 1988
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eny Yuniarti; Pembimbing: Robiana Modjo
S-3441
Depok : FKM UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Luluk Hariyati; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi
S-2337
Depok : FKM UI, 2001
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pristi Dwi Puspitasari; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Abdul Kadir, Robiana Modjo, Supriadi, Benedictus Kristo Wijayanto
Abstrak:
Tunjuk sebut merupakan teknik yang mengkombinasikan fungsi mata, gerakan tangan, mulut, otak, dan telinga untuk mencegah terjadinya kesalahan pada manusia. PT XYZ menerapkan tunjuk sebut secara resmi untuk mencegah kesalahan pada masinis sejak tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor individu, tempat kerja, pekerjaan dan organisasi terhadap performansi penerapan tunjuk sebut. Pengumpulan data diawali dengan proses wawancara terhadap tujuh informan untuk mendalami penerapan tunjuk sebut di perusahaan, mengkonfirmasi variabel yang disusun dari telaah literatur dan mengeksplorasi kondisi faktual di perusahaan. Selanjutnya data dikumpulkan dari 414 masinis melalui pengisian kuesioner. Distribusi performansi tunjuk sebut pada masinis menunjukkan bahwa 51,9% masinis menujukkan performansi tunjuk sebut baik, sedangkan 48,1% masinis menunjukkan performansi tunjuk sebut kurang. Hasil pengujian menggunakan chi square pada Confidence Interval (CI) 95% menunjukkan bahwa faktor individu yang berhubungan dengan performansi tunjuk sebut adalah usia, jabatan, pengalaman individu, kesadaran risiko, acceptance terhadap tunjuk sebut dan kesadaran diri. Sedangkan faktor tempat kerja yang berhubungan dengan performansi tunjuk sebut adalah otomasi kabin lokomotif, peralatan monitoring lokomotif, dan lingkungan kabin lokomotif. Faktor pekerjaan yang berhubungan dengan performansi tunjuk sebut adalah jenis kereta api yang sering didinasi oleh masinis, tingkat monoton dan kejelasan instruksi kerja. Faktor organisasi juga berhubungan dengan performansi tunjuk sebut diantaranya organizational leadership and commitment, prosedur tunjuk sebut, insentif keselamatan, masukan keselamatan, informasi keselamatan dan budaya keselamatan. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor individu, tempat kerja, pekerjaan dan organisasi berkaitan dengan kepatuhan dan konsistensi pelaksanaan tunjuk sebut di PT XYZ.

Pointing-and-calling is a technique that combines the functions of the eyes, hand movements, mouth, brain, and ears to prevent human error. PT XYZ has been officially implementing the pointing-and-calling to prevent train driver errors since 2012. This study aims to analyze the association of individual, workplace, job, and organizational factors with the performance of the pointing-and-calling implementation. Data collection began with an interview process with seven informants to explore the implementation of pointing-and-calling, confirm the variables compiled from the literature review, and explore the factual conditions in the company. Furthermore, data were collected from 414 train drivers through questionnaires. The distribution of pointing-and-calling performance among train drivers shows that 51,9% demonstrated good indicator performance, while 48,1% demonstrated poor indicator performance. The results of testing using chi-square at 95% Confidence Interval (CI) showed that individual factors associated with the performance of the pointing-and-calling implementation are age, position, individual experience, risk awareness, acceptance of designation, and self-awareness. While workplace factors associated with the performance of the pointing-and-calling implementation are locomotive cabin automation, locomotive monitoring equipment, and locomotive cabin environment. Job factors that are related to the performance of the pointing-and-calling implementation are the type of train that is often nominated by the train driver, the level of monotony, and the clarity of work instructions. Organizational factors also associated with the performance of the pointing-and-calling implementation include organizational leadership and commitment, pointing-and-calling procedures, safety incentives, safety feedback, safety information, and safety culture. The findings indicate that individual, workplace, job, and organizational factors are associated with the compliance and consistency of pointing-and-calling implementation.

Read More
T-7346
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Suryo Santoso; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika
S-1984
Depok : FKM UI, 2000
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Rahayu; Pembimbing: Suprijanto Rijadi
B-21
Depok : FKM UI, 1992
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Liazul Kholifah; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Hendra, Dudi Herna Gunandi, Alsen Medikano
Abstrak: Penelitian ini dilakukan pada perawat di RS X Jakarta Timur yang memiliki aktivitasberisiko mengalami stres kerja dan kelelahan kerja. Tujuan dilakukan penelitian iniuntuk mengetahui gambaran kelelahan kerja dan stres dengan melihat faktor risiko fisik,psikososial dan lingkungan. Penelitian dilakukan pada 87 orang perawat rawat inap dantenaga administrasi dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional denganmelakukan observasi, pengisian kuisioner, melakukan pengujian aktivasi enzim amylasedalam saliva dengan alat Cocorometer (Nipro Cocoro), pengukuran waktu reaksidengan aplikasi smartphone Sleep 2 Peak (S2P) dan pencahayaan dengan Luxmeter.Faktor karakteristik individu (usia, jenis kelamin, status gizi, status pernikahan, danmasa kerja), faktor risiko fisik (punggung statis, punggung dinamis, bahu/lengan,pergelangan tangan dan leher), faktor psikososial (beban kerja, shift kerja,perkembangan karir, dukungan sosial, peran di organisasi, dan kepuasan kerja) danlingkungan kerja (pencahayaan) menjadi faktor independen penelitian terhadap stres dankelelahan kerja. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quick ExposuresChecklist untuk menilai faktor risiko fisik, NIOSH Generic Job Stress untuk menilaifaktor risiko psikososial dan stres kerja. Kelelahan kerja diukur dengan menggunakankuesioner Sweedish Occupational Fatigue Inventory (SOFI). Hasil penelitian respondenberjenis kelamin perempuan (70,1%), sudah menikah (83,9%), dengan usia 36 tahundan masa kerja selama 134 bulan (11 tahun). Menggunakan uji Chi-Square terdapathubungan yang bermakna antara status pernikahan dengan kelelahan Pvalue <0,05(OR=4,20), masa kerja dengan terjadinya kelelahan Pvalue<0,05 (OR=3,26), faktorrisiko fisik (punggung bergerak) dengan terjadinya stres kerja dengan Pvalue <0,05(OR=4,37), faktor risiko fisik (bahu/lengan) dengan terjadinya stres kerja denganPvalue <0,05 (OR=2,90), beban kerja dengan terjadinya kelelahan kerja dengan Pvalue<0,05 (OR=3,85) dan terdapat hubungan yang bermakna antara kepuasan kerja denganterjadinya kelelahan dengan Pvalue (OR=0,24).
The object of this study is nurses in RS X East Jakarta who are at risk having workrelated stress and fatigue due to their task. The purpose of this study is to identify thephysical factors, psychosocial factors and environment factor of work related stress andfatigue. Population of the study is 149 people, and the sample is 87 responded. Thedesign used in this study is cross-sectional design by conducting the observation,sharing questionnaires and do the test of Salivary Amylase Activation (SAA) withCocorometer (Nipro Cocoro), the test of time reacting with Sleep 2 Peak application ona mobile phone and environment factor (lighting) with Luxmeter. The tools used in thisstudy are Quick Exposure Checklist to assess physical factors, NIOSH Generic JobStress to assess psychosocial factors and Salivary Amylase Activation teststo assesswork related stress and fatigue among nurses. Fatigue subjective measurement usestools from Swedish Occupational Fatigue Inventory (SOFI). Physic factors (back static,back movement, shoulder/arm, wrist/hand and neck), psychosocial factors (job demand,shift work, career development, social support, role in the organization, and jobsatisfaction) and environment factor (lighting) are the independent variables of workrelated stress and fatigue which are the dependent variable in this study. The result ofthis study is female (70,1%), married (83,9%), average age 36 years old and workingperiod for 134 months (11 years). The result of this study shows that risk factor(married) has a correlation with fatigue Pvalue 0,05 (OR=4, 20), years of service hascorrelation with fatigue Pvalue0, 05 (OR=3, 26). Physic factors (back movement) havecorrelation with stress Pvalue 0,05 (OR=4, 37), Physic factors (shoulder/arm) has acorrelation with stress Pvalue 0,05 (OR=2, 90), job demand has correlation with fatiguePvalue 0,05 (OR=3, 85) psychosocial factors (job satisfaction) have correlation withfatigue Pvalue (OR=0, 24).
Read More
T-5202
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Wahyu Harsawardhani; Pembimbing: Pujianto, Sumijatun; Penguji: Mieke Savitri, Kemala Rita Wahidi
Abstrak: Munculnya keluhan pasien mengenai sikap dan perhatian perawat yang kurang baik, disebabkan karena kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual kurang optimal. Keadaan ini sebenarnya tidak perlu terjadi apabila perawat caring terhadap kebutuhan pasien. Disisi lain perawat merupakan individu dimana dalam pekerjaannya dipengaruhi oleh lingkungan kerjanya dalam hal ini lingkungan internal organisasi sebagai konsekuensi metode penugasan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis adanya hubungan beban kerja, hubungan interpersonal dan kepemimpinan sebagai konsekuensi metode penugasan yang digunakan dengan sikap caring perawat pelaksana ruang rawat inap non intensif Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang (cross sectional). Uji Kai Kuadrat digunakan untuk menganalisa ada tidaknya hubungan antara beban kerja, hubungan interpersonal dan kepemimpinan dengan sikap caring perawat pelaksana. Sedangkan logistik regresi digunakan untuk melihat variabel mana yang dominan terhadap sikap caring perawat pelaksana. Populasi adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap non intensif dengan jumlah sampel 42 (total sampling) yang diambil dari lima ruangan. Instrumen penelitian dibuat dalam bentuk kuesioner, yang dikembangkan dari penelitian terdahulu serta dari teori-teori manajemen keperawatan untuk mengukur beban kerja perawat, hubungan interpersonal, kepemimpinan dan teori caring Watson untuk mengukur sikap caring perawat menurut persepsi perawat pelaksana. Instrumen telah di uji validitas dan reliabilitasnya di RS Puri Cinere. Hasil penelitian memperlihatkan proporsi responden yang bersikap caring sebesar 47,6% dan 52,4% bersikap kurang caring. Tiga variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan sikap caring yang dipersepsikan responden. Variabel hubungan interpersonal dan beban kerja merupakan variabel yang berhubungan paling kuat dan dominan secara signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin kurang baik hubungan interpersonal dan makin berat beban kerja akan mengakibatkan semakin kurang caring perawat pelaksana. Untuk itu penelitian ini merekomendasikan kepada pihak RS Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba terutama Perawat Pelaksana agar mempertimbangkan pentingnya komunikasi khususnya komunikasi terapeutik dan memperhatikan prioritas kerja dalam hal ini melaksanakan tugasnya sesuai etika keperawatan didalam menyusun rencana asuhan keperawatan yang efektif agar dapat meningkatkan sikap caring perawat guna meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Daftar Bacaan: 56 (1974-2005)
The patient?s complaints regarding the lack of attitude and care of a nurse emerges due to the un fulfillment of bio-psycho-social-spiritual needs. This should not happen if nurse cares to the need of patient. In other hand, a nurse is an individual whose job is affected by his work environment, in this case, internal environment of organization as a consequence of assignment method employed. This research is aimed at proving a hypothesis of the association among work loads; interpersonal relationship; and leadership as a consequence of assignment method employed, and caring attitude of non intensive care unit nurse of Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Hospital. This research employs cross sectional design. Chi Square Test was employed to analyze the association among work loads, interpersonal relationship and leadership; and caring attitude of the assigned nurse. Regression logistic was employed to see which variable is dominant toward caring attitude of assigned nurse. The population is the assigned nurse at non intensive care unit with total sampling of 42 taken from five rooms. Research instrument is made in the form of questioner which is developed from the previous research and nursing management theories to measure nurse-work-loads, inter personal relationship, leadership and Watson Caring Theory to measure nurse caring attitude according to the perception of assigned nurse. The validity and reliability of the instrument were tested at Puri Cinere Hospital. The result of the research shows that the proportion of 47.6% respondents have caring attitude while 52.4% have less caring attitude. Three (3) independent variables have significant association with caring attitude perceived by respondent. Interpersonal relationship and work loads variables are the strongest connected and significantly dominant variables. This research concludes that the less interpersonal relationship and the more work loads will cause the less caring assigned nurse. Therefore this research recommends Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Hospital, to be specific the Assigned Nurse to consider the importance of communication especially therapeutic communication and work priority as Nursing Ethics in order to improve caring attitude of nurse in the frame work of enhancing the quality of nursing care. Bibliography: 56 (1974-2005)
Read More
B-858
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive