Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32911 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Annisa Darmawati; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Vetty Y. Permanasari, Meizi F. Achmad
Abstrak: Sistem kewaspadaan dini dan respon bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya indikasi KLB, mendorong program melakukan respon terhadap alert yang muncul, mengetahui kecenderungan penyakit potensial KLB setiap minggu, mengevaluasi dampak intervensi program terhadap alert yang muncul serta mengetahui pemetaan setiap penyakit potensial KLB setiap minggu. Tujuan penelitian ini untuk menilai kelengkapan, ketepatan, akurasi Puskesmas di Kab/Kota di provinsi terpilih dan hal-hal yang mempengaruhi kualitas data SKDR di provinsi Bangka Belitung, Bengkulu, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Papua, Sulawesi Barat dan Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Kelengkapan laporan SKDR pada minggu 1-20 tahun 2015 di tujuh provinsi sebesar 47 %. Ketepatan waktu melapor sebesar 29 %. Akurasi kasus penyakit di populasi sampel berdasarkan uji chi square , ditemukan data tidak akurat (nilai X ² hitung > X ² tabel) , Hal-hal yang mempengaruhi: tidak semua puskesmas mendapatkan pelatihan SKDR, double job, sarana kurang memadai, tidak ada dana khusus, server sering mengalami gangguan, adanya gangguan sinyal.
Kata kunci : sistem kewaspadaan dini dan respon, kelengkapan, ketepatan, akurasi
Early warning and response system aims to detect early indications of outbreaks, pushing the program to respond to the alert that appears, knowing the tendency of potential disease outbreaks every week, evaluate the impact of the program interventions that appear alert and aware mapping any potential disease outbreak every week. The purpose of this study was to assess the completeness, precision, accuracy of Puskesmas in regency/city in selected provinces and the things that affect the quality of the data SKDR in Bangka Belitung, Bengkulu, Gorontalo, Central Kalimantan, Papua, West Sulawesi and North Sumatra. The method used is quantitative and qualitative. Completeness report SKDR at 1-20 weeks of 2015 in seven provinces by 47%. Timeliness of reporting by 29%. Accuracy of cases of disease in a population-based sample chi square test, found inaccurate data (value X ² count > X ² table), things that affect: not all health centers receive training SKDR, double job, means less than adequate, there are no special funds , servers are often impaired, any signal interference.
Keywords: early warning systems and response, completeness, correctness, accuracy
Read More
S-8918
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Supinah; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Puput Oktamianti, Dumilah Ayuningtyas, Yout Savithri, Nanik Widayani
B-1852
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Selvi Relita Fitri; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Eko Budi Santoso, Purwanti Aminingsih
B-1714
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Risalino Christoforus Balu; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Pujiyanto, Andi Heryono, Ignatius Kusumo Budiono
Abstrak: Salah satu cara untuk melakukan efisiensi, meningkatkan mutu pelayanan danmeningkatkan keselamatan pasien di Amerika dengan menggunakan konsep LeanThinking yang diterapkan di rumah sakit menjadi Lean Hospital. Penelitian inimenganalisis alur pelayanan di rawat jalan Poliklinik Spesialis sebagai data untukperbaikan di Rumah Sakit X yang merupakan Rumah Sakit Swasta Kelas BPendidikan. Dengan menggunakan metodologi penelitian operational research,dilakukan observasi dan wawancara mendalam memperlihatkan bahwa kegiatannon value added bisa samapai 80% dan kegiatan value added hanya 20%. Datatersebut menunjukan bahwa telah terjadi pemborosan (waste) dan hasil analisisakar masalah menggunakan Root Cause Analysis (RCA) memperlihatkan adabeberapa faktor yang menyebabkan inefisiensi pelayanan rawat jalan poliklinikspesialis. Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan dibagi menjadi tigatahap, antara lain jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjangdiharapkan meningkatkan pelayanan rawat jalan dan kepuasan pasien.
Kata kunci: Konsep Lean, Lean Thinking, Lean Hospital, Rawat jalan
One way to improve efficiency, improve service quality and improve patient safetyin the United States by using the concept of Lean Thinking is applied in hospitalsbecome Lean Hospital. This study analyzes the service flow in Outpatient ClinicSpecialists as the data for improvement in Hospital X which is a Class B PrivateHospital Education. Using the methodology of operational research studies,conducted in-depth observation and interviews show that the non-value addedactivities can be up to 80% and value added activity is only 20%. The data showsthat there has been a waste (waste) and the results of the analysis of the roots ofthe problem using Root Cause Analysis (RCA) demonstrates that there are severalfactors that cause inefficiencies in ambulatory care specialist clinic. the proposedimprovements to reduce waste is divided into three stages, including the short-term, medium-term and long-term is expected to improve outpatient care andpatient satisfaction.
Keywords: Concepts Lean, Lean Thinking, Lean Hospital, Outpatient
Read More
B-1782
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ietje Susantin; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Mieke Savitri, Retno Wulanjari, Wirda Saleh
Abstrak: Instalasi farmasi merupakan salah satu bagian di rumah sakit yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan dan bersinggungan langsung dengan kesehatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma. Desain penelitian ini adalah analisa kualitatif dengan kerangka acuan DMAI (Define, Measure, Analyzedan Improve). Observasi mulai dari pasien menyerahkan resep sampai petugas memberikan obat yang dibagi menjadi 4 cycle (penerimaan resep, persiapan obat pemberian etiket dan penyerahan obat), wawancara mendalam, telaah dokumen. Hasil identifikasi value stream mapping dari 4 cycle di dapatkan penerimaan resep membutuhkan waktu 15 menit 13 detik, persiapan obat 5 menit 10 detik untuk obat non racikan dan 30 menit 14 detik untuk obat racikan, penyerahan obat 6 menit 28 detik. Proporsi non-value added untuk obat non racikan adalah 54% dan value added sebesar 46%, sedangkan non-value added untuk obat racikan adalah 39,4% dan value addedsebesar 60,6% dengan total waste selama 20 menit 50 detik. Hasil analisis Five Whys menunjukkan adanya bottleneck di penerimaan resep (15 menit 13 detik) dengan penyebab yaitu stok obat yang tidak sesuai dengan sistem komputer, sehingga bila ada stok yang kosong maka petugas perlu konfirmasi ke dokter dan menunggu kuitansi/bukti pembayaran dari kasir . Upaya penerapan lean six sigmadiharapkan dapat memperbaiki kinerja di instalasi farmasi, selain menghilangkan wastedan memaksimalkan nilai (value added), mengetahui akar masalah, perbaikan kualitas dan peningkatan efisiensi kinerja secara terus menerus
Read More
B-2137
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adeline Tjahjanto; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Anhari Achadi, Suprijanto Rijadi, Wawat Setiamiharja
Abstrak: Waktu tunggu yang lama di rawat jalan akan menghambat pelayanan, dan akanberdampak pada antrian yang menumpuk, serta mengakibatkan pelayanan menjaditidak efisien. Penelitian dengan metode kualitatif ini mengobservasi waktu yangdigunakan oleh pasien selama berada di Rumah Sakit dan bertujuan untukmeningkatkan efisiensi pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Sumber WarasCiwaringin dengan metode lean.Hasil penelitian menunjukkan, 90% waktu pelayanan merupakan kegiatan nonvalue added dan hanya 10% yang merupakan kegiatan value added. Usulanperbaikan dengan metode lean, yang dilakukan secara simulatif, menghasilkanperbaikan pada proses pelayanan rawat jalan dengan menurunkan kegiatan nonvalue added menjadi 70,59% dan meningkatkan kegiatan value added menjadi 29,41%.
Kata kunci: waktu tunggu, metode lean, kegiatan value added, kegiatan non valueadded.
Long waiting times in the outpatient care would hamper the service, have an impacton queues and will end up with an inefficient service. This qualitative research,using the lean method, observed the time spent by the outpatients while in hospitalwith the aim to improve the efficiency of outpatient services at the Sumber WarasHospital Ciwaringin with lean method.The results showed that 90% of the service time is non-value added activities andonly 10% is counted as value added activities. Simulation is applied and has leadto improvement in the process of outpatient services by decreasing the non valueadded activities to 70,59% and increasing the value added activities to 29,41%
Keywords: waiting time, lean methods, activities of value added, non-value addedactivities.
Read More
B-1755
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sari Amalia; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Etin Ratna Martiningsih
S-9003
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nilandari; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Pujiyanto, Puput Oktamianti, Andi Basuki Prima Birawa
Abstrak: Keterlambatan pengajuan klaim BPJS berakibat pada turunnya cashflow rumahsakit. Proses klaim saat ini berjalan tidak efisien dan efektif. Tujuan daripenelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis dan usulan perbaikan alur prosesdokumen klaim BPJS pasien rawat jalan dengan menerapkan konsep LeanHospital. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif inimengobservasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dokumen klaimsebelum diberikan kepada verifikator BPJS serta melakukan wawancaramendalam, observasi proses, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkanterjadi waste terbesar di unit mobilisasi dana yaitu selama 32,5 hari 18,8 menitdalam penyelesaian dokumen klaim. Jenis waste terbanyak adalah waiting dantransportation. Berdasarkan VSM diketahui Lead Time dari proses klaim saat iniadalah 33,9 hari. Usulan perbaikan yang diberikan dari penelitian ini adalahdengan optimalisasi tim Casemix yang baru saja dibentuk, sehingga lead timepengerjaan klaim yang dibutuhkan menjadi 6,44 menit. Standardisasi kerja danpenilaian kinerja berupa KPI, IKI, dan IKU dinilai perlu diterapkan agar kinerjapetugas menjadi optimal.
Kata Kunci: Lean Thinking, BPJS, klaim, value added activity, non value addedactivity, waste
Delay in the submission of BPJS claims resulted in decreasing hospital cash flow. The currentclaim process is not efficient and effective.The objective of this reseach is to analize and proposeimprovement in the claim process by applying Lean Hospital concept. This research usedquantitative and qualitative approaches to observed the time required to complete the claimprocess before submitted to the BPJS verificator and also have an in-depth interview, observe theprocess, and document review. The result showed most waste happened in mobilisasi dana unitfor 32.5 days 18.8 minutes in the settlement BPJS document claims. Based on Value StreamMapping, Lead Time of the claim process at this time is 33.9 day. Most types of waste arewaiting and transportation. Proposed improvement provided from the study is to optimizing thecasemix team which newly formed. By optimizing the casemix team, Lead Time required tocomplete the claims process is 6.44 minutes. Standardize work and performance appraisal (KPI,IKI, and IKU) consider to apply to reach employee best performance.
Keywords: Lean Thinking, BPJS, claim, value added activity, non value added activity, waste
Read More
B-1795
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ruth Oktavia Gresia Carolina; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Marsaulina Olivia
S-8997
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Nyoman Ari Wijaya; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Ede Surya Darmawan, Pujiyanto, Heri Iswanto, Muhammad Baharuddin
Abstrak: Pelayanan Farmasi merupakan pelayanan yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit. Lamanya waktu tunggu di farmasi akan memengaruhi mutu layanan di rumah sakit secara menyeluruh. Demikian juga di RSU Bali Royal, didapatkan waktu tunggu diatas dari standar pelayanan minimal rumah sakit. Lamanya waktu tunggu di farmasi rawat jalan disebabkan belum berjalannya manajemen mutu yang baik di RSU Bali Royal. Peneitian ini akan melihat bagaimana proses pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan metode lean, di tahun 2017 dengan observational action process research, dengan melakukan observasi terhadap 15 pasien dari bulan oktober 2017 sampai dengan Januari 2018 di farmasi rawat jalan RSU Bali Royal, dengan melihat waste yang ada. Ditemukan kegiatan yang bersifat value added sebesar 45,65% dan kegiatan non value added (waste) sebesar 54,28%. Waste yang banyak ditemukan adalah waste waiting dan waste defect. Eliminasi waste yang sudah ditemukan dengan implementasi intervensi antara lain: memindahkan konter kasir, merubah lay out farmasi, membuat loket antara konter farmasi dengan ruang pengerjaan obat mengunci pintu ruang farmasi dan merubah alur layanan farmasi rawat jalan, sehingga kegiatan non value added dapat di eliminasi menjadi 18,28% dan kegiatan value added menjadi 81,72%. Dari segi outcome dapat dilihat adanya perbaikan waktu tunggu, perbaikan kepuasan pelanggan, peningkatan kunjungan dan peningkatan omset di farmasi. Peneitian ini menyimpulkan adanya peningkatan mutu layanan setelah dilakukan perbaikan proses pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan metode lean.
Kata kunci : Mutu; Lean; Farmasi

Pharmaceutical Services is a service that cannot be separated from hospital services. The length of waiting time in the pharmacy will satisfy the overall quality of hospital services. Currently the waiting time in Bali Royal Hospital pharmacy for out patient is still above the standard waiting time, which is not in accordance with the hospital guidelines. The standard waiting time for outpatient pharmacy cannot be achieved due to lack of quality management at RSU Bali Royal. This study will look at how the process of outpatient pharmacy service using lean method, in 2017 with observational action process research, by observing 15 patients from October 2017 to January 2018 at outpatient pharmaceutical RSU Bali Royal, by looking at the waste. It is founded that there are 45.65% value added activities and non-value added activities (vaste) of 54.28%. Most of the wastes that are found are waste waiting and waste defect. Elimination of waste that has been done by the implementation of intervention, among others: moving cashier counters, changing the lay out of pharmacy, making counter between the pharmaceutical counter with space lock pharmaceutical door lock and change in outpatient pharmacy service, so that non value added activities can be eliminated to 18.28% and value added activities to 81.72%. In terms of outcome can be seen the improvement of waiting time, improvement of customer satisfaction, increased visits and increased turnover in pharmacy. This study concludes that there is a significant improvement of service quality after the refinement of outpatient pharmacy service process using lean method.
Keyword : Quality; Lean; Pharmacy
Read More
B-2003
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive