Ditemukan 29099 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
A. Haris Budi Widodo, Dibyo Pramono, Adi Heru Sutomo
JKY Vol.7, No.2
Jakarta : LP. Univ. Yarsi, 1999
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Angeline Gloria; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo; Penguji: Anwar Hassan, Kusdianti
Abstrak:
Berbagai permasalahan kesehatan reproduksi yang dialami remaja disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kesadaran akan reproduksi sehat. Penyuluhan kesehatan perlu diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mengenai kesehatan reproduksi remaja dan dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya metode ceramah dan diskusi kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan metode ceramah dan diskusi kelompok terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi remaja pada siswa SMP Negeri 281 Jakarta. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group. Subjek penelitian terdiri dari 27 siswa pada masing-masing kelompok eksperimen (metode ceramah dan diskusi kelompok) dan 31 siswa pada kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan responden yang bermakna antara metode ceramah dan metode diskusi kelompok. Terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan responden yang bermakna ketika metode ceramah ataupun metode diskusi kelompok dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terdapat perbedaan peningkatan sikap responden yang bermakna antara metode ceramah dan metode diskusi kelompok. Terdapat perbedaan peningkatan sikap responden yang bermakna ketika metode ceramah ataupun metode diskusi kelompok dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah dan metode diskusi kelompok tidak memberikan perbedaan pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa mengenai kesehatan reproduksi remaja.
Kata kunci: ceramah, diskusi kelompok, kesehatan reproduksi remaja, pengetahuan, sikap
Read More
Kata kunci: ceramah, diskusi kelompok, kesehatan reproduksi remaja, pengetahuan, sikap
S-8575
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dian Geumala Hayati; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Anwar Hasan, Ihwan
S-6601
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Leentje Salamah; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo
T-419
Depok : FKM UI, 1995
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wa Ode Analestariastuti, Hartati Bahar, Lymbran Tina
MKMI Vol.10, No.1
Tamalanrea : FKM Universias Hasanuddin, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nita Pratiwi; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Diah M Utari, Lola Lovita
S-6952
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
RM Tjahja Nurrobi; Promotor: Sudarto Ronoatmodjo; Kopromotor: Mondastri Korib Sudaryo, Besral; Penguji: Hadi Pratomo, Ratna Djuwita, Syahrizal Syarif, Syamsul Maarif, Wawan Mulyawan
Abstrak:
DKI Jakarta menempati peringkat pertama jumlah kasus COVID-19 di Indonesia, dengan 416.747 kasus kumulatif (15 kasus per 10.000 penduduk) dan 6.866 kematian kumulatif (CFR 1,64% atau 16 kematian per 1.000 kasus COVID-19) per tanggal 15 Mei 2021. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas COVID-19 ini disebabkan oleh faktor pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap COVID-19 yang rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku tersebut adalah dengan pelatihan. Dan pelatihan yang dianggap efektif pada masa pandemi COVID-19 ini adalah dengan menggunakan metode pelatihan e-learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan metode e-learning terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku kesiapsiagaan bencana pandemi COVID-19 level individu, keluarga dan komunitas pada kader Dasa Wisma di DKI Jakarta. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah Mixed Method. Pada pendekatan kuantitatif, peneliti menggunakan desain Interventional Pre Post Study pada 505 sampel kader Dasa Wisma dari 20 kelurahan di DKI Jakarta yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok intervensi mendapatkan pemberian e-modul dan pemaparan modul secara virtual. Sedangkan kelompok kontrol hanya pemberian e-modul saja. Kedua kelompok dibandingkan nilai pre-tes serta post-tes pada minggu ke 2 dan ke 4. Sementara studi kualitatif digunakan sebagai formative research serta untuk menganalisis kendala pada saat pelatihan dengan metode FGD, Wawancara Mendalam dan observasi. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah 1 bulan follow up, bila dibandingkan antara sebelum dan sesudah pelatihan, maka pelatihan metode e-learning baik yang tanpa pemaparan maupun yang dengan pemaparan e-modul kesiapsiagaan bencana pandemi COVID-19 pada umumnya dapat meningkatkan secara bermakna semua variabel kecuali variabel komunitas (COM) dan kebijakan (POL). Sedangkan bila dibandingkan antara kelompok kontrol dan intervensi, maka pelatihan metode elearning dengan pemaparan dapat meningkatkan secara bermakna variabel kesiapsiagaan individu (INCOV), kesiapsiagaan keluarga (FAMCOV), pengetahuan individu (KIN), pengetahuan keluarga (KFAM), perilaku individu (PIN), perilaku keluarga (PFAM) dan perilaku organisasi (PORG). Namun tidak berpengaruh bermakna pada variabel kesiapsiagaan komunitas (COMCOV), sikap individu (AIN), sikap keluarga (AFAM), komunitas (COM) dan kebijakan (POL)
Read More
D-458
Depok : FKM-UI, 2022
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tisa Indriyani; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Ella Nurlaella Hadi, Della Ariyani
Abstrak:
Kasus diare pada golongan umur 5-14 tahun memiliki jumlah yang cukup tinggi. Untuk meminimalisir resiko terjadinya penularan penyakit diare diperlukan tindakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) karena terbukti efektif untuk mematikan virus diare. Namun, kesadaran masyarakat terhadap CTPS masih terbilang rendah sehingga dibutuhkan pendidikan kesehatan salah satunya bisa dilakukan dengan metode demonstrasi dan metode ceramah. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan motivasi CTPS pada siswa-siswi sekolah dasar di Kecamatan Jiput. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner yang dibagikan kepada siswa SDN Banyuresmi 1 dan SDN Jiput 4. Jenis penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen yaitu one group pretest-posttest design. Analisis penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon untuk melihat adanya suatu perubahan pengetahuan, sikap, dan motivasi siswa mengenai CTPS sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kenaikan yang signifikan secara statistik dari pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap pengetahuan, sikap dan motivasi tentang cuci tangan pakai sabun siswa sekolah dasar di Kecamatan Jiput
Cases of diarrhea in the age group 5-14 years have a fairly high number. To minimize the risk of transmission of diarrheal disease, it is necessary to wash hands with soap because it is proven to be effective in killing the diarrhea virus. However, public awareness of washing hands with soap is still relatively low so that health education is needed, one of which can be done by the demonstration method and the lecture method. This study is to determine the effect of health education using the demonstration method and the lecture method on the level of knowledge, attitudes and motivation of washing hands with soap in elementary school students in Jiput District. Data were collected using a questionnaire that was distributed to students at SDN Banyuresmi 1 and SDN Jiput 4. The type of quantitative research and quasi-experimental research design was one group pretest-posttest design. The analysis of this study used the Wilcoxon test to see a change in students' knowledge, attitudes, and motivation regarding washing hands with soap before and after the intervention was given. The results showed that there was a statistically significant increase in the effect of health education with the demonstration method and the lecture method on the knowledge, attitudes and motivation of elementary school students about washing hands with soap in Jiput District. Keywords : Demonstration Method, Lecture Method, Washing Hands with Soap
Read More
Cases of diarrhea in the age group 5-14 years have a fairly high number. To minimize the risk of transmission of diarrheal disease, it is necessary to wash hands with soap because it is proven to be effective in killing the diarrhea virus. However, public awareness of washing hands with soap is still relatively low so that health education is needed, one of which can be done by the demonstration method and the lecture method. This study is to determine the effect of health education using the demonstration method and the lecture method on the level of knowledge, attitudes and motivation of washing hands with soap in elementary school students in Jiput District. Data were collected using a questionnaire that was distributed to students at SDN Banyuresmi 1 and SDN Jiput 4. The type of quantitative research and quasi-experimental research design was one group pretest-posttest design. The analysis of this study used the Wilcoxon test to see a change in students' knowledge, attitudes, and motivation regarding washing hands with soap before and after the intervention was given. The results showed that there was a statistically significant increase in the effect of health education with the demonstration method and the lecture method on the knowledge, attitudes and motivation of elementary school students about washing hands with soap in Jiput District. Keywords : Demonstration Method, Lecture Method, Washing Hands with Soap
S-11004
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Intan Silviana Mustikawati; Promotoor: Hadi Pratomo; Kopromotor; Evi Martha, Ade Iva Murty Penguji: Asri C. Adisasmita, Suginarti, Ekawaty Lutfia Haksari, Sutanto Priyo Hastono, Dian Ayubi
Abstrak:
Read More
Perawatan BBLR yang optimal dan keberlanjutan dengan Perawatan Metode Kanguru (PMK) di rumah sangat diperlukan untuk menjaga agar suhu bayi tetap stabil dan menghindari terjadinya gangguan kesehatan pada bayi khususnya neonatus. Namun perbedaan kondisi antara rumah sakit dan rumah akan berpengaruh pada praktek PMK ibu di rumah, dimana praktek PMK di rumah tidak seberhasil praktek PMK di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendampingan kader kesehatan terhadap pengetahuan, sikap, dan praktek PMK pada ibu dengan BBLR. Penelitian dilakukan terhadap 100 ibu yang mempunyai BBLR paska perawatan RSUD Koja, Jakarta Utara dengan pendekatan kuasi eksperimen (50 ibu kelompok intervensi dan 50 ibu kelompok kontrol). Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Di kelompok intervensi ibu BBLR mendapatkan booklet dan memperoleh pendampingan PMK 3 kali oleh kader kesehatan berupa kunjungan rumah yang diberikan pada 3 hari setelah BBLR keluar dari RS, minggu ke-2, dan ke-3. Sedangkan di kelompok kontrol, ibu BBLR hanya mendapatkan booklet dari kader kesehatan pada saat kunjungan akhir di rumah. Pada kedua kelompok dilakukan pengukuran sebanyak 4x yaitu sebelum pendampingan 1, setelah pendampingan 1, setelah pendampingan 2, dan setelah pendampingan 3. Pengumpulan data kualitatif dilakukan untuk melengkapi informasi hasil kuantitatif yang didapatkan dalam penelitian. Analisis bivariat dilakukan dengan independent t-test dan paired t-test, serta analisis multivariat dilakukan dengan General Linear Model-Repeated Measure untuk menganalisis pengaruh pendampingan kader kesehatan terhadap pengetahuan, sikap, dan praktek PMK ibu dengan mempertimbangkan faktor confounding. Hasil memperlihatkan bahwa pendampingan PMK oleh kader kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan PMK sebesar 12% (pengukuran 2), 3% (pengukuran 3), dan 1,67% (pengukuran 4). Pengaruh pendampingan terhadap sikap ibu terhadap PMK adalah sebesar 8,13% (pengukuran 2); 14,06% (pengukuran 3); dan 2,37% (pengukuran 4). Pendampingan berpengaruh terhadap peningkatan praktek PMK ibu sebesar 4,92% (pengukuran 2) dan 1,29% (pengukuran 3). Kesimpulan: Pendampingan PMK oleh kader kesehatan melalui kunjungan rumah selama 3 kali dalam 3 mingggu dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktek PMK pada ibu. Disarankan pelibatan kader kesehatan dalam pendampingan dan pemantauan PMK di rumah dimasukkan dalam kebijakan pemantauan BBLR. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktek PMK ibu BBLR di rumah pasca rawat rumahsakit.
D-429
Depok : FKM-UI, 2020
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Soekidjo Notoatmodjo
d-09
Depok : FKM-UI, 1988
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
