Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 39381 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Jesslyn; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Hendra, Puti Aspita Yulianti
Abstrak: Cedera jari dan tangan sangatlah umum terjadi pada Divisi Maintenance. Hal inidikarenakan tipe pekerjaan pada Divisi Maintenance adalah pemasangan danpelepasan komponen yang bervariasi tahapannya, pekerjaan dilakukan saatberjalannya proses, menggunakan mesin yang rumit dan bekerja dengan tekananwaktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran kecelakaankerja dan analisis penyebab kecelakaan kerja pada insiden cedera jari dan tangandi Divisi Maintenance PT X. Penelitian ini menggunakan desain penelitiancampuran (mixed methods research) yang diawali dengan pengumpulan 102 datakecelakaan kemudian wawancara mendalam pada 6 orang yang mengalamicedera jari dan tangan, pengawas dan manajemen. Penyebab langsung palingbanyak adalah tidak mengetahui adanya potensi bahaya, mengambil keputusanyang tidak tepat dan penggunaan perkakas secara tidak tepat. Penyebab dasarpaling banyak adalah pengembangan PSP yang tidak memadai, perilaku amanyang penting tidak cukup diidentifikasi. Pekerja masih kurang memiliki kesadaranterkait kesehatan dan keselamatan kerja. Peran supervisor dalam mencegahkecelakaan adalah dengan mengingatkan pekerja terkait aspek keselamatan.Manajemen berperan dalam membuat dan mengembangkan prosedur kerja dalammencegah kecelakaan.
Kata kunci :Kecelakaan kerja, cedera jari dan tangan, divisi maintenance,penyebab langsung, penyebab dasar.
Hand and finger injuries commonly happen in maintenance division. This happenbecause type of work in maintenance division have various stage, workingalongside a running process, using complicated machinery, and time contraints.The objective of this study was to describe occupational accident and analyzeaccident causes hand and finger injury in Maintenance Division PT X. Thisresearch use mixed method research, that start with collecting accident data and indepth interview to 6 person hand and finger injuried, supervisor and management.The most direct causes were lack of knowledge of hazards present, improperdecision making or lack of judgement, and improper use of tools. The underlyingcauses were inadequate development of policies / standards / procedures andinadequate identification of critical safe behaviors. Workers have inadequateawareness to health and safety. The roles of supervisor are reminder workersabout safety issues. Management have made and developed work procedure toprevent accident.
Key words : accident, finger and hand injury, maintenance division, direct causes, underlying causes, supervisor, management.
Read More
S-9161
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Allif Fahriyani Masiha; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Chandra Satrya, Hendra, Taufik Akbar Dermawan, Irma Lestari
Abstrak:
Dewasa ini industri minyak dan gas bumi mengalami peningkatan kejadian insiden. Data IOGP (2022) menyebutkan bahwa, total keseluruhan tingkat cedera yang tercatat adalah 0,77, 10% lebih tinggi dari tahun 2020 yaitu 0,70. Peningkatan ini menunjukkan bahwa industri hulu migas masih menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan kinerja keselamatannya. Salah satu insiden yang sering terjadi adalah cedera tangan dan jari. Hal ini sejalan dengan data di PT. XYZ yang bergerak di industri eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Terjadinya kenaikan insiden cedera tangan dan jari pada PT. XYZ di tahun 2021-2022, dikhawatirkan dapat mengganggu produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis insiden cedera tangan dan jari yang terjadi di PT. XYZ pada tahun 2021-2022, dengan menggunakan metode Human Factors Analysis and Classification System (HFACS). Desain penelitian yang digunakan adalah pengkajian mendalam bersifat deskriptif analitik untuk mendapatkan gambaran mengenai insiden, dilaksanakan pada Maret – Juni 2023. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen dari data sekunder PT. XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. XYZ mengalami lima kasus cedera tangan dan jari dengan penyebab yang berbeda-beda. Dari hasil analisis investigasi insiden menggunakan HFACS diketahui bahwa faktor yang paling mempengaruhi terjadinya insiden adalah unsafe act sebesar 34%. Dapat dikatakan bahwa unsafe act menjadi active failure yang paling dominan sebagai penyebab terjadinya insiden cedera tangan dan jari. Namun hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi laten pada lapisan lainnya dalam kerangka HFACS. Disarankan kepada PT. XYZ untuk melakukan pencegahan insiden dengan pendekatan yang holistik, melibatkan perubahan di berbagai tingkatan, dari individu hingga tingkat organisasi. Melalui pemahaman yang mendalam tentang semua lapisan ini, langkah-langkah pencegahan yang efektif dapat diambil untuk mengurangi insiden cedera pada tangan dan jari, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman secara keseluruhan.

In recent times, the oil and gas industry has experienced an escalation in incident occurrences. According to IOGP data (2022), the overall recorded injury rate is 0.77, which is 10% higher than the rate of 0.70 in 2020. This increase signifies that the upstream oil and gas industry still faces various challenges in enhancing its safety performance. One of the frequently occurring incidents is hand and finger injuries. This aligns with the data at PT. XYZ, which operates in the oil and gas exploration and exploitation sector. The rise in hand and finger injury incidents at PT. XYZ in 2021-2022 is concerning as it can potentially disrupt productivity. This study aims to analyze hand and finger injury incidents that occurred at PT. XYZ in 2021-2022 using the Human Factors Analysis and Classification System (HFACS) method. The research design is an analytical descriptive in-depth assessment. The study was conducted from March to June 2023. Data collection was performed through document review of secondary data from PT. XYZ. The results of the study reveal that PT. XYZ encountered five cases of hand and finger injuries with varying causes. From the analysis of incident investigations using HFACS, it is evident that the most influential factor in incident occurrence is unsafe acts, accounting for 34%. Unsafe acts can be considered the most dominant active failure leading to hand and finger injury incidents. However, this is also influenced by latent conditions in other layers within the HFACS framework. It is recommended that PT. XYZ undertakes incident prevention with a holistic approach, involving changes at various levels, from individual to organizational levels. Through an in-depth understanding of all these layers, effective preventive measures can be implemented to reduce hand and finger injury incidents and create an overall safer working environment.
Read More
T-6826
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nathania Andine Nariswari; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Mohammad Adiwirabrata
Abstrak:
Sektor konstruksi yang memiliki proses dan tahapan kerja yang kompleks membuat tempat kerjanya berisiko tinggi mengalami berbagai jenis kecelakaan kerja, tidak terkecuali cedera tangan dan jari. Cedera tangan dan jari, mulai dari luka sayat hingga cacat permanen pada tangan dan jari dapat mempengaruhi produktivitas bahkan dapat mengakhiri karir seseorang. PT X merupakan perusahaan sektor konstruksi dengan persentase cedera tangan dan jari yang mendominasi selama beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran risiko terkait cedera tangan pada sektor konstruksi, lebih tepatnya pada proses pemasangan dan pembongkaran aluminium formwork di Jobsite Y PT X. Penelitian menggunakan desain studi deskriptif dengan metode campuran, yaitu metode kualitatif dengan observasi lapangan dan konsultasi, serta metode semi kuantitatif untuk analisis risiko. Analisis risiko dilakukan secara mendalam mulai dari mengidentifikasi bahaya mekanik dan kejadian tak terduga, menganalisis tingkat kemungkinan, pajanan, dan konsekuensi, serta menghitung penurunan risiko dari upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh PT X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko tertinggi terkait cedera tangan dan jari memiliki dampak tangan atau jari terputus, serta terendah dengan dampak cedera ringan akibat terkilir. Terdapat rata-rata penurunan risiko sebesar 37,53% dari upaya pengendalian yang telah dilakukan Jobsite Y PT X terkait cedera tangan dan jari.

The construction sector, which has complex work processes and stages, puts workplaces at high risk of experiencing various types of work accidents, including hand and finger injuries. Hand and finger injuries, ranging from cuts to permanent defects in the hands and fingers, can affect productivity and can even end a person's career. PT X is a construction sector company with a dominant percentage of hand and finger injuries over the last few years. This research aims to provide an overview of the risks related to hand injuries in the construction sector, more precisely in the process of installing and dismantling aluminum formwork at Jobsite Y PT X. The research uses a descriptive study design with mixed methods, namely qualitative methods with field observations and consultations, as well as semi-quantitative methods for risk analysis. Risk analysis is carried out in depth starting from identifying mechanical hazards and unexpected events, analyzing the level of probability, exposure and consequences, as well as calculating risk reduction from control efforts that have been carried out by PT X. The results of the study showed that the highest level of risk related to hand and finger injuries was due to a severed hand or finger, and the lowest was due to minor injuries due to sprains. There is an average risk reduction of 37.53% from the control efforts that have been carried out by Jobsite Y PT X regarding hand and finger injuries.
Read More
S-11669
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kusmiyati; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Hendra; Puti Aspita Yulianti
Abstrak: Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara penghasil batubara terbesar di dunia. Karakteristik pertambangan yang padat teknologi membuat industri tambang tidak luput dari risiko kecelakaan kerja yang disebabkan oleh banyak faktor. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran penyebab langsung dan penyebab dasar kecelakaan kerja pada kegiatan penambangan batubara terbuka di divisi Mining Operation PT X Tahun 2015. Penelitian ini mengacu pada teori Domino dan Loss Causation Model. Desain penelitian yang digunakan adalah mixed methods research. Data kuantitatif menggunakan data sekunder berupa laporan investigasi kecelakaan untuk melihat distribusi gambaran penyebab kecelakaan kerja yang kemudian dilanjutkan dengan studi kualitatif analisis penyebab kecelakaan kerja pada insiden property damage dan lost time injury. Adapun teknik penelitian yang digunakan adalah SCAT dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan penyebab langsung yang berkontribusi paling banyak adalah pengambilan keputusan yang tidak tepat dari operator, pelanggaran, dan kondisi lingkungan yang berbahaya. Sementara penyebab dasar mencakup: sikap agresif yang tidak tepat, kelelahan dan perilaku selamat yang penting tidak cukup diidentifikasi. Tindakan perbaikan saat ini telah dilakukan oleh operator dengan mengetahui dan mematuhi prosedur kerja. Supervisor akan meningkatkan pengawasan dan manajemen melakukan refreshment terhadap prosedur kerja untuk mencegah kecelakaan serupa tidak terulang kembali.
Kata kunci: kecelakaan kerja, tambang, penyebab langsung, penyebab dasar
Indonesia is one of the ten largest coal producing country in the world. Mining characteristics which complicated and surrounded with high technology make the risk of workplace accidents in mining industry unavoidable which occur due to many factors. The purpose of this study is to describe the immediate causes and basic causes of occupational accidents on surface coal mining activities in Mining Operation Division PT X in 2015. This study refers to Domino and Loss Causation Model theory. The design uses a mixed methods research. The quantitative data using secondary data from the accident investigation reports to get the accident causes distribution, then followed by a qualitative study which analyzing occupational accident causes of property damage and lost time injury incidents. The research tools use SCAT and in-depth interview. The results show that the most contributing factor as a direct cause are improper decision making, violation, and hazardous environmental conditions. While the basic causes include: inappropriate aggression, fatigue and inadequate identification of critical safe behaviors. Improvement behavior is now performed by operators by obey the work procedures. Supervisors will upgrade supervision intensively and management will do the refreshment of working procedures to prevent similar accidents happen again in the next day.
Keywords: Occupational Accidents, mining, direct cause, basic cause
Read More
S-9098
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diah Kusumawati; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Fatma Lestari, Ridwan Zahdi Syaaf, Fajar Seno Jati, Doni Agus Sumitro
Abstrak:
Pendahuluan: Di dalam industri hulu migas, cedera tangan dan jari merupakan tantangan besar. Setidaknya 50% dari kasus cedera di dalam industri migas merupakan cedera tangan dan jari. Di beberapa perusahaan, proporsi tersebut dapat menjadi lebih besar. Dalam analisis yang pernah dilakukan terhadap kecelakaan di perusahaan anggota IOGP, lebih dari delapan puluh persen diakibatkan karena factor manusia, baik yang disebabkan oleh faktor pribadi ataupun faktor organisasi. Studi ini dilakukan untuk menganalisis factor manusia di dalam kasus cedera tangan dan jari yang teradi di PT. X sepanjang tahun 2014 hingga 2020 dengan menggunakan kerangka HFACS. Metode: Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder berupa data kasus cedera tangan dan jari di PT. X dari tahun 2014 hingga 2020. Hasil: Cedera tangan dan jari paling banyak disebabkan oleh skill-based errors dan routine violations. Kasus cedera yang diakibatkan skilled-based errors juga diperparah oleh pelanggaran aturan yang dilakukan bersama secara terus menerus (routine violations). Kondisi yang menjadi prekondisi dari tindakan tidak aman yang berkontribusi dalam cedera tangan dan jari paling banyak terkait crew/ resource management. berbagai faktor yang termasuk ke dalam kategori ini di antara lain komunikasi, koordinasi, perencanaan dan kerja tim yang mempengaruhi kinerja. Pengawasan yang tidak aman yang paling banyak terjadi adalah failed to correct known problems dan inadequate supervision. Inadequate supervision terkait dengan pengelolaan personil dan sumber daya termasuk pelatihan, panduan professional dan kepemimpinan operasional. Sedangkan failed to correct known problems terkait dengan kekurangan pada individu, peralatan, pelatihan atau area keselamatan lain “diketahui” oleh supervisor, namun dibiarkan tidak dikoreksi. Di level 4, pengaruh organisasi yang terbesar adalah Organisational Process. Organisational process adalah proses formal di mana visi sebuah organisasi dijalankan termasuk operasi, prosedur, dan kesalahan di antaranya. Kesimpulan: Gambaran HFACS pada kasus cedera tangan dan jari di PT. X sejalan dengan gambaran umum HFACS yang ada dalam industri hulu migas, kecuali di level 2 yakni preconditions for unsafe acts. Sistem pembelajaran kejadian di PT. X masih dipengaruhi oleh teori domino dan belum mengintegrasikan konsep faktor manusia secara menyeluruh. Kerangka HFACS dapat membantu PT. X dalam menelaah lebih dalam defisiensi di dalam faktor manusia untuk dapat menetapkan tindakan perbaikan yang lebih tepat.
Introduction: Hand and finger injuries have always been major challenges in upstream oil and gas industry. At least 50% of injuries in upstream oil and gas impacting hand and fingers. In some companies, the proportion could be larger. More than 80% of incidents in IOGP members were caused by human factors, both personal and organizational factors. This study aims to analyze human factors in hand and finger injuries at PT. X by using HFACS framework. Methodology: The study was conducted by applying qualitative descriptive analysis by using secondary data, investigation report of hand and finger injures from 2014 to 2020. Results: Skill-based errors and routine violations contributed in most of hand and finger injuries in PT.X. Routine violations were found as aggravating factors in skill-based errors injuries/ crew resource management were dominating level 2, preconditions for unsafe acts, it consists of coordination, communication, planning and team work that impacting performance. Unsafe supervision that occurred the most are inadequate supervision and failed to correct known problems. Inadequate supervision related to personnel and resources management including trainings, professional guidance and operational leadership. Failed to correct known problems related to deficiencies in individual, equipment, training or the safety area “known” to supervisor but left uncorrected. In level 4, Organizational process was the weak chain of organizational influences. Organizational process is a formal process where organization’s vision is implemented on Site, including operations, procedures. Conclusion: HFACS of hand and finger injuries in PT. X is in line with general HFACS description in upstream oil and gas industry, except for level 2, pre-conditions for unsafe acts. Learning from incident system in PT. X was still highly influenced by domino theory and has not yet integrated human factors. HFACS framework can help PT. X to dig deeper in human factors deficiencies in organization so PT. X can define more effective mitigation & preventive measures.
 
Read More
T-6942
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurcahyo Kurniawan Prihatsono; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Abdul Kadir, Doni Hikmat Ramdhan, Alwahono dan Ridha Renaldi
Abstrak:
Industri pertambangan dikenal sebagai lingkungan kerja dan aktivitas operasional dengan risiko tinggi, bahkan dikategorikan sebagai salah satu aktivitas paling berbahaya pada industri modern. Industri ini berada di antara peringkat tertinggi yang mengalami cedera dan hari kerja hilang, terdapat banyak jenis cedera yang terjadi dan cedera adalah salah satunya. Jari dilaporkan menjadi salah satu bagian tubuh yang paling sering mengalami cedera. Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan tambang di Indonesia, PT X, dalam jangka waktu lina tahun (2018-2022) menggunakan data hasil investigasi kecelakaan. Dalam periode ini data statistik menunjukkan adanya tren peningkatan dan berdasarkan hasil investigasi kecelakaan menggunakan metode RCA ditemukan bahwa 74% kasus akibat dari perilaku atau kegagalan manusia. Analisis lebih mendalam dilakukan menggunakan kerangka kerja HFACS-MI untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kegagalan dalam berbagai lapisan pertahanan di dalam perusahaan. Faktor penyebab terbesar dibandingkan dengan jumlah kasus adalah kategori Organizational Influences (196,17%) dikuti oleh Unsafe Acts (156,28%), Precondition for Unsafe Acts (117,49%), dan Unsafe Leadership (97,27%).

Mining industries are known as high-risk working environments and operational activities, they are categorized as one of the most dangerous activities in modern industry today. It ranks among the highest producers of injuries and lost working days, there are many types of injuries that contribute to this, finger injury is one of them. Fingers are reported to be one of the most injured body parts. This research carried out in a mining company in Indonesia, PT X, within a period of five years (2018-2022) based on their accident investigation data. Within this period statistical data shows an increasing trend and referring to accident investigation conducted using RCA method it was found that 74% due to behavior or human error. Further analysis conducted using HFACS-MI framework to find out causal factors contributing to failure in various defence layer within organization. The biggest contributing factors, compared to number of cases, are Organizational Influences category (196.17%) followed by Unsafe Acts (156.28%), Precondition for Unsafe Acts (117.49%), and Unsafe Leadership (97.27%).
Read More
T-7090
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Taufik Ikhsan Derana; Pembimbing: Sjahrul M. Nasri; Penguji: Fatma Lestari, Tata Soemitra, Febry Afrianto Setyawan
T-3240
Depok : FKM UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rysha Dwi Septerini; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Auliah Rahmi
Abstrak:
Program 'Behavior Based Safety' dirancang untuk melindungi pekerja dari risiko bahaya dan mencegah kecelakaan kerja. Meskipun tujuannya positif, implementasi program ini sering dihadapkan pada tantangan, termasuk kurangnya partisipasi dan penolakan oleh beberapa pekerja. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai aspek yang berkaitan dengan program 'Behavior Based Safety' dari Penerapan program, analisis tren kecelakaan, pengaruh sikap dan perilaku pada penerapan program 'Behavior Based Safety' terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja. Penelitian ini dilakukan di PT. X dengan lokasi di beberapa wilayah di Indonesia, antara April hingga Juli 2023. Studi melibatkan 299 karyawan dari berbagai jenis layanan di 35 lokasi PT. X. program dinilai dengan menganalisis data kecelakaan selama periode FY15-FY16 dan FY18-FY20. Studi ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan melibatkan data primer yang diperoleh melalui kuesioner, mengukur sikap dan perilaku terkait program ini. Data sekunder juga digunakan untuk mendukung penelitian ini. Data dianalisis menggunakan berbagai metode statistik, termasuk analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square. Dalam penerapan program ‘Behavior Based Safety’, responden memiliki beberapa sikap dan perilaku baik/kurang baik yang tidak berbeda secara signifikan maupun yang berbeda secara signifikan. Sebagian besar responden memiliki sikap yang baik terhadap safety walk, safety observation dan nearmissed report serta sebagian besar responden memiliki perilaku yang baik terhadap risk assessment, safe system of work serta training & supervision. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa program Behavior Based Safety secara statistik berpengaruh terhadap angka kecelakaan kerja, namun sikap dan perilaku pekerja penerapan program tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap kejadian kecelakaan kerja. Maka perlu meningkatkan program Behavior Based Safety dan memastikan pekerja konsisten dalam penerapan program Behavior Based Safety

The 'Behavior Based Safety' program is designed to protect workers from hazards and prevent work accidents. Despite the positive goals, implementation of these programs has often been met with challenges, including lack of participation and resistance by some workers. This study aims to examine various aspects related to the 'Behavior Based Safety' program from program implementation, analysis of accident trends, the influence of attitudes and behavior on the implementation of the 'Behavior Based Safety' program for Occupational Accidents. This research was conducted at PT. X with locations in several regions in Indonesia, between April and July 2023. The study involved 299 employees from various types of services in 35 locations of PT. X. program was assessed by analyzing accident data during the period FY15-FY16 and FY18-FY20. This study uses a descriptive analysis approach involving primary data obtained through questionnaires, measuring attitudes and behavior related to this program. Secondary data is also used to support this research. Data were analyzed using various statistical methods, including univariate analysis and bivariate analysis with the chi-square test. In implementing the 'Behavior Based Safety' program, respondents had several good/bad attitudes and behaviors that were not significantly different or significantly different. Most of the respondents had a good attitude towards safety walk, safety observation and near-missed report and most of the respondents had good attitude towards risk assessment, safe system of work and training & supervision. The results of this study prove that the Behavior Based Safety program statistically has an effect on the number of work accidents, but the attitude and behavior of workers implementing the program has no significant effect on the occurrence of work accidents. Therefore, it is necessary to enchance the Behavior Based Safety program and ensure that employees are consistent in implementing the Behavior Based Safety program
Read More
T-6813
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lina Mulyaningsih; Pembimbing: Suharnyoto Martomulyono; Penguji: Hendra, Indri Hapsari Susilowati
S-4790
Depok : FKM-UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syamsul Arifin; Pembimbing: Hendra; Penguji: Chandra Satrya, Mila Tejamaya, Arief Yunan, Roslinormansyah
Abstrak: Porsi terbesar kecelakaan kerja di pengeboran, workover, dan wellservice berdasarkan bagian tubuh terjadi pada jari dan tangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pekerjaan, faktor manusia, pekerjaan, dan organisasi yang berkontribusi pada kejadian cedera tangan. Penelitian ini mempergunakan disain studi kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pekerjaan yang terdapat kasus cedera tangan memberikan porsi yang hampir sama namun dengan konsekuensi cedera yang berbeda. Faktor manusia yang berkontribusi pada kejadian cedera tangan yaitu: mistake/mental slip, prosedur tidak dilakukan, analisa bahaya tidak dipergunakan, dan penggunaan alat yang tidak benar. Faktor pekerjaan yang berkontribusi yaitu: desain tidak memadai dan tidak tersedia peralatan standar. Faktor organisasi yang berkontribusi yaitu: analisa bahaya tidak memadai/bahaya tidak teridentifikasi, prosedur tidak memadai, prosedur tidak ada, tidak ada analisa resiko, tidak dilatih, dan arahan kerja tidak memadai. Kata kunci: kecelakaan, kerja, cedera, tangan, manusia, pekerjaan, organisasi, pengeboran, workover, wellservice.
Read More
T-4443
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive