Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33018 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Hario Wicaksono; Pembimbing: Sandi Iljanto; Jaslis Ilyas, Pujiyanto, Erni Endah, Sitti Nuraini
Abstrak: Komitmen organisasi pegawai di sektor publik sangat diperlukan, terutama yangbersentuhan dengan pelayanan kepada masyarakat.Saat ini terdapat penilaian yangberedar dimasyarakat terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) di indonesiayang masih cukup rendah, khususnya pada pekerja yang bekerja di pemerintahan,atau yang dikenal dengan sebutan pegawai negeri sipil (PNS). Penelitian inibertujuan mengetahui hubungan antara motivasi dan iklim komunikasi organisasidengan komitmen organisasi PNS Sekretariat Badan PPSDM Kesehatanmenggunakan studi cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruhpegawai Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan dengan status PNS. Jumlah Totalpopulasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 143 orang. Berdasarkan hipotesapenelitian mengenai hubungan antara motivasi dengan komitmen organisasi PNSSekretariat Badan PPSDM Kesehatan menggunakan uji korelasi pearsondidapatkan nilai korelasi sebesar (r=0,616) yang menyatakan motivasimenunjukkan hubungan yang kuat dengan komitmen organisasi (Sugiyono, 2010)dan nilai signifikansi (p=0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasiberhubungan secara signifikan dengan komitmen organisasi PNS Sekretariat BadanPPSDM Kesehatan, selanjutnya hipotesa penelitian mengenai hubungan antaraiklim komunikasi organisasi dengan komitmen organisasi PNS Sekretariat BadanPPSDM Kesehatan didapatkan nilai korelasi sebesar (r=0,523) dan mempunyainilai signifikansi (p=0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa iklim komunikasiorganisasi berhubungan secara signifikan dengan komitmen organisasi PNSSekretariat Badan PPSDM Kesehatan. Dalam analisis multivariat ditemukan bahwamotivasi adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan komitmenorganisasi, sementara iklim komunikasi organisasi tidak memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap komitmen organisasi setelah dilakukan uji secara bersama.Dengan tidak signifikannya variabel iklim komunikasi organisasi setelah dilakukanuji secara bersama-sama dengan variabel motivasi bukan berarti variabel iklimkomunikasi organisasi ini menjadi tidak penting, namun variabel lain harus dapatmenjadi bahan pertimbangan dan dapat diteliti kembali untuk dikombinasikansehingga menjadi variabel yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi jika diuji secara bersama-sama.Kata kunci: pegawai negeri sipil, motivasi, iklim komunikasi organisasi, komitmenorganisasi
Organizational commitment of employees in the public sector is necessary,especially in contact with public services. Currently, in the community assessmentof the quality of human resources (HR) in Indonesia is still low, especially inworkers who work in government, or known as civil servants (PNS). This studyaims to determine the relationship between motivation and organizationalcommunication climate and organizational commitment Civil Servant of Secretaryof The Agency for Development and Empowerment Human Resources of Healthusing a cross sectional study. The population of this research are all employees ofSecretary of The Agency for Development and Empowerment Human Resourcesof Health with civil servant status. Total population in this study were a total of 143people. Based on the research hypotheses on the relationship between motivationand organizational commitment using Pearson correlation test obtained correlationvalue of (r = 0.616), which states the motivation showed a strong relationship withorganizational commitment (Sugiyono, 2010) and the value of significance (p =0.000 ), so it can be concluded that motivation significantly related toorganizational commitment, further research hypothesis on the relationship betweenorganizational communication climate and organizational commitment obtained acorrelation value of (r = 0.523) and has a significance value ( p = 0.000), so it canbe concluded that organizational communication climate significantly related toorganizational commitment. In multivariate analysis found that motivation is themost dominant variable related to organizational commitment, while theorganizational communication climate does not have a significant effect onorganizational commitment after the test together. With no significant climatevariables organizational communications after the test together with the variables ofmotivation not mean organizational communications climate variables is notimportant, but the other variables must be taken into consideration and be examinedagain to be combined so that a variable that affects the organizational commitmentif tested together.Keywords : civil servants , motivation , organizational communication climate ,organizational commitment
Read More
T-4784
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Trisia; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Sandi Iljanto, Pujiyanto, Abdurrahman, Gunawan Widjaja
Abstrak: Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (PPJK) merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas Kementerian Kesehatan di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan. Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal, suatu organisasi perlu didukung dengan struktur organisasi yang mencerminkan sasarandan strategi organisasi. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan melakukan penelusuran literatur dan wawancara ahli untuk mencari dan memberikan pandangan mengenai peran, tugas, dan fungsi PPJK agar dapat mendukung pembangunan kesehatan secara nasional melalui upaya pembiayaan kesehatan. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi penataan struktur organisasi PPJK yang sesuai dengan perubahan lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal.Kata kunci : organisasi, perubahan organisasi, pembiayaan kesehatan
Center For Health Financing And Social Health Insurance (PPJK) is a supportingelement for the implementation of the duties of the Ministry of Health in healthfinancing and insurance sectors. To be able to perform its duties and functionsoptimally, an organization needs to be supported with an organization structurethat reflects its goals and strategies. This is a qualitative research with sourcing ofliterature and interviewing the experts to search and obtain their views in theroles, duties, and functions of PPJK which is supporting the development ofnational health programs through the health financing. At the end, this research isexpected to provide input for the organizational structure of PPJK that align withthe environtmental strategic changing, in both internally and externally.Keywords: organization, organizational change, health financing
Read More
T-4205
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
S.A Mutaqin; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Sandi Ilyanto, Vetty Yulianty Permanasari, Liliana Lazuardy, Mirna Putriantiwi
Abstrak:

ABSTRAK
Kinerja Satuan Pemeriksa Internal (SPI) di Rumah Sakit BLU dalam pengendalian internal dirasakan masih belum optimal karena masih terdapatnya temuan auditor ekternal yang tidak terdeteksi oleh SPI dan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) oleh BPK terhadap laporan keuangan Kemenkes Tahun 2011. Laporan tersebut menunjukan adanya kelemahan atas kegiatan pengendalian internal yang memerlukan perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai hubungan kompetensi, motivasi, independensi dan pemahaman good governance terhadap kinerja SPI di 15 Rumah Sakit BLU Kemenkes R.I Tahun 2013. Penelitian ini memiliki disain cross sectional dengan dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Pengukuran variabel menggunakan kuesioner dengan merujuk pada penelitian sebelumnya dan analisa data dilakukan dengan regresi linier berganda. Penelitian ini membuktikan bahwa dari hasil anlisis bivariat bahwa seluruh variabel mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja SPI. Sedangkan dari hasil analisis multivariat membuktikan variabel motivasi tidak berhubungan sedangkan variabel kompetensi, independensi dan pemahaman good governance memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja SPI. Variabel independensi memiliki hubungan yang paling kuat. Ditingkatnya kemampuan kompetensi, pengakuan dan kejelasan karier auditor, jaminan bekerja secara independen, dan pemahaman tata kelola yang baik akan meningkatkan kinerja SPI di rumah sakit.


ABSTRACT
Performance of the Internal Audit Unit (IAU) at BLU Hospital in perceived internal control is still not optimal, is still the presence of external auditors' findings were not detected by the SPI and opinions Fair With exceptions (WDP) by BPK on the financial statements of Ministry of Health in 2011 showed the weakness of the activities internal controls that need improvement. This study aimed to obtain information about the relationship of competence, motivation, independence and understanding of good governance on the performance of SPI in BLU Strathmore University Hospital in 2013. This study has a cross-sectional design using primary data and variable measurement is done with a questionnaire with reference to previous research. This study proves that the results of the bivariate analysis results prove competence, motivation, independence and understanding of good governance significantly related to the performance of SPI. In multivariable motivational variables are unrelated and independent variables have the greatest relationship. Increased ability competence, recognition of the results of the examination, warranty work independently, and understanding of good governance will improve the performance of SPI in the hospital.

Read More
T-3882
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adi Prawira; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Purnawan Junadi, Wahyu Sulistiadi, Andi Heryono, Clara Undap
Abstrak: Teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja sehingga kegiatan dapat terselesaikan dengan cepat, tepat, akurat dan meningkatkan produktifitas kerja. Penelitian ini menganalisa implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di Rumah Sakit X dengan metode penelitian kualitatif dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan adanya kendala dari implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang bernama Hospit dilihat dari variabel komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur organisasi. Didapatkan sistem yang out of date, kompetensi SDM yang kurang di bidang IT. Pedoman, panduan, petunjuk teknis dan SOP mengenai Hospit ini pun tidak ada. Saran untuk permasalahan diatas adalah mengganti sistem Hospit atau mengembangkan versinya menjadi yang terbaru serta pengembangan dari kompetensi SDM di bagian IT.
Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, kebijakan, implementasi
Read More
T-4807
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aryani Dwi Hartanti; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Purnawan Junadi, Abdul Hafiz, Ahadi Wahyu Hidayat
Abstrak:
Penelitian ini ini bertujuan untuk melakukan analisis dan strategi mitigasi risiko, sampai dengan memberikan alternatif kebijakan dalam penyelenggaraan kesehatan haji terhadap obat dan perbekalan kesehatan. Dinamika penyelenggaraan kesehatan haji mempengaruhi rangkaian penyelenggaraan mulai dari di Indonesia (pra operasional), di Arab Saudi (operasional), dan kembali ke Indonesia (pasca operasional). Hasil mitigasi risiko dilakukan analisis untuk mendapatkan alternatif kebijakan terhadap faktor risiko penyelenggaraan kesehatan haji terhadap jemaah serta obat dan perbekalan kesehatan. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif berdasarkan makna. Desain penelitian menggunakan metode mitigasi risiko Gray and Larson yang terbagi ke dalam 4 tahapan yaitu tahap identifikasi risiko, penilaian risiko, pengembangan risiko, dan mengontrol respon risiko. Hasil penelitian menggunakan metode Risk Breakdown Structur (RBS) diperoleh 20 faktor risiko yang dikelompokkan ke dalam masa pra operasional, operasional, dan pasca operasional. Dari risiko yang diidentifikasi dilakukan analisis dan matriks yang mengkategorikan status risiko yaitu level 5 (sangat tinggi) sebanyak 8 risiko, level 4 (tinggi) 5 risiko, level 3 (sedang) 6 risiko, dan level 2 (rendah) 1 risiko. Masing-masing risiko dilakukan mitigasi sampai dengan alternatif penanganan risiko. Beberapa masukan dan saran diberikan kepada Kementerian Kesehatan (Pusat Kesehatan Haji, Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian), dan Kementerian Agama sebagai alternatif kebijakan di masa mendatang.

This research aims to carry out risk analysis and mitigation strategies, up to providing alternative policies in organizing Hajj health regarding medicines and health supplies. The dynamics of Hajj health management influence the series of activities starting from Indonesia (pre-operational), Saudi Arabia (operational) and returning to Indonesia (post-operational). The results of risk mitigation are analyzed to obtain alternative policies regarding the risk factors for organizing Hajj health care for pilgrims as well as medicines and health supplies. The research method used was a qualitative research method based on meaning. The research design uses the Gray and Larson risk mitigation method which is divided into 4 stages, namely risk identification, risk assessment, risk development and risk response control. The results of research using the Risk Breakdown Structure (RBS) method obtained 20 risk factors which were grouped into pre-operational, operational and post-operational periods. From the identified risks, an analysis and matrix is carried out which categorizes the risk status, namely level 5 (very high) with 8 risks, level 4 (high) with 5 risks, level 3 (medium) with 6 risks, and level 2 (low) with 1 risk. Each risk is mitigated through alternative risk management. Several inputs and suggestions were given to the Ministry of Health (Hajj Health Center, Directorate of Management and Pharmaceutical Services), and the Ministry of Religion as alternative policies in the future.
Read More
T-7149
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fakhira Dwi Awliyawati Saleh; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Adang Bachtiar, Dumilah Ayuningtyas, Eti Rohati, Purwati
Abstrak: Masih banyak indikator Agenda Pembangunan Millenium (MDGs) 2015 yang belumtercapai secara global dalam hal kesehatan seksual reproduksi sehingga kembali dimasukkandalam poin agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs). Komitmen pemerintah Indonesiauntuk mencapai target diwujudkan dengan cara menjamin pelayanan seksual reproduksidalam paket manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penelitian ini bertujuan untukmenganalisa implementasi JKN di Kota Depok, Kabupaten Mimika dan KabupatenKepulauan Selayar. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Kebijakan denganpendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui diskusi kelompok terarah,wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwapelaksanaan kebijakan di ketiga lokasi belum berjalan optimal dilihat dari variabelkomunikasi, struktur birokrasi, sumber daya, dan disposisi. Kendala Implementasi yang adaberagam di tiap-tiap lokasi penelitian: di Depok yang merupakan wilayah urban justrubanyak ditemukan informasi yang keliru baik dari pelaksana kebijakan maupun yang beredarsecara luas di sosial media, kasus di Selayar menunjukkan bahwa standar peserta penerimabantuan iuran jaminan kesehatan nasional yang ada selama ini belum memasukkan prinsippengarusutamaan gender, sedangkan di Timika napas universal health coverage yangdiusung dalam JKN belum nampak karena masih banyak jenis jaminan kesehatan yang tidaksaling terintegrasi. Kendala impelementasi yang ada perlu segera dibenahi agar dapatmemaksimalkan implementasi kebijakan.Kata Kunci:Analisis Kebijakan Kesehatan, Implementasi JKN, Kesehatan Seksual Reproduksi.
Read More
T-5461
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ernisfi; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Anhari Achadi, Vetty Yulianty Permanasari, Enny Ekasari, Novi Andriani
Abstrak: Tesis ini membahas mengenai kinerja Puskesmas dan peningkatan kinerja Puskesmas dalam pencapaian standar pelayanan minimal bidang kesehatan di Kota Depok tahun 2018. Tesis ini menggunakan teori sistem dimana peneliti mendeskripsikan faktor input Puskesmas, factor proses puskesmas berupa penyelenggaraan pelayanan puskesmas dan output Puskesmas yaitu Kinerja Puskesmas berdasarkan 12 indikator SPM. Meode penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed methods, yaitu penelitian kuantitatif dari univariate hingga multivariate dengan menggunakan data sekunder. Metode kualitatif menggunakan wawanara mendalam dan diskusi terarah. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kinerja Puskesmas terhadap pencapaian SPM sangat rendah, fackor yang berpengaruh terhadap kinerja Puskesmas adalah factor bangunan, alat kesehatan dan BMHP serta factor ketenagaan,. Hasil uji regresi logistik menunjukan faktor yang paling berpengaruh adalah faktor ketenagaan
Read More
T-5652
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ari Sulandari; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Anhari Achadi, Pujiyanto, Enggar Utari, Lia Susanti
T-4290
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ias Tarina Puspitasari; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Lis Prifina, Sri Kartinah
Abstrak:
Undang-undang No 23 tahun 2014 menyebutkan pembagian urusan pemerintah bidang kesehatan antara pemerintah pusat dan daerah, salah satunya perencanaan SDMK. Berdasarkan telaah dokumen perencanaan kebutuhan SDMK provinsi Banten, terdapat ketidakseragaman dokumen perencanaan kebutuhan jika dibandingkan dengan Permenkes No 33 tahun 2015. Menurut data SISDMK masih terdapat 46.4% puskesmas di provinsi Banten yang belum lengkap 9 jenis tenaga kesehatan sesuai standar. Capaian indikator Kota Tangerang sebesar 83.78% dan Kota Serang sebesar 25%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan SDMK di Kota Serang dan Kota Tangerang, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian merupakan penelitian non-eksperimental dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan SDMK di Kota Serang dan Kota Tangerang belum berjalan sesuai dengan Permenkes 33 tahun 2015. Ketersediaan SDM baik dari kuantitas maupun kualitas berpengaruh terhadap implementasi kebijakan. Adanya pembinaan dan pengawasan sangat berpengaruh terhadap implementasi kebijakan untuk meningkatkan komitmen dan komunikasi dalam penyusunan perencanaan kebutuhan SDMK di tingkat Kab/Kota. Selain itu ketersediaan insentif dan pendanaan juga perlu dilakukan peningkatan. Menurut hasil penelitian, faktor SOP tidak berpengaruh terhadap implementasi kebijakan. Namun perlu dilakukan penyusunan SOP untuk mempermudah proses monitoring terhadap tahapan penyusunan perencanaan kebutuhan SDMK

Law No. 23 of 2014 stipulates the division of government affairs in the health sector between the central and local governments, one of which is HRH planning. Based on a review of the HRH needs planning documents for Banten province, there is a lack of uniformity in planning needs documents when compared to Permenkes No 33 of 2015. According to SISDMK data, there are still 46.4% of puskesmas in Banten province who do not have nine types of health workers according to standards. The achievement indicator for Kota Tangerang is 83.78% and Kota Serang is 25%. The aim of this study was to determine the implementation of the policy for preparation of HRH needs planning documents and the factors influenced. This research is a non experimental research with a qualitative approach. Data collection was carried out through in-depth interviews and document review. The results of the study show that the implementation of the policy for preparing planning documents for HRH requirements in the Kota Serang and Kota Tangerang has not been carried out in accordance with Permenkes 33 /2015. The availability of human resources, both in terms of quantity and quality, has an effect on policy implementation. The existence of guidance and supervision greatly influences the implementation of policies to increase commitment and communication in the preparation of HRH planning needs at the District/City level. In addition, the availability of incentives and funding also needs to be increased. According to the research results The SOP has no effect on policy implementation. However, it is necessary to prepare SOPs to facilitate the monitoring process for the stages of preparing HRH planning needs.
Read More
T-6700
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Emma Rahmadhanti; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Suprijanto Rijadi, Nur Ratih Purnama, Cici Sri Suningsih
Abstrak: Pembaharuan izin harus dilakukan oleh industri obat tradisional paling lama 2 (dua) tahun sejak diundangkan (23 Februari 2012) sesuai dengan Permenkes Nomor 006 tahun 2012. Capaian pembaharuan izin IOT di Propinsi DKI Jakarta hingga Maret 2015 belum optimal yaitu sebesar 36,36%. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kendala dalam implementasi pembaharuan izin IOT di Propinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali informasi secara mendalam dari 4 (empat) IOT pada bulan April-Juni 2015. Hasil penelitian menunjukkan tujuan kebijakan telah dipahami oleh pelaksana sehingga memiliki tingkat kepatuhan cukup baik. Kendala yang dihadapi dalam CPOTB terkait sumber daya finansial, karena membutuhkan investasi yang cukup besar untuk pemenuhannya. Penetapan klaster terhadap kemampuan pemenuhan CPOTB bagi IOT yang terdaftar serta pendampingan dalam memenuhi seluruh persyaratan diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan pembaharuan izin IOT. Kata kunci : implementasi, industri obat tradisional, pembaharuan izin
Read More
T-4544
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive