Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40617 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Elfira; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Wahyu Sulistiadi, Abdul Kadir, Lies Dina Liastuti
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian pelayanan dan pengklaiman diRSKD. Bila terdapat ketidak sesuaian, apakaf terjadi kecurangan atau fraud.Penetilitan ini adalah kualitatif dengan studi kasus. Sampel sebanyak 31 pasienJKN yang dilakukan mastektomi radikal tanpa rekonstruksi di RSKD selamaJanuari-Maret 2016. Pelayanan akan dibandingkan dengan clinical pathwaysedangkan pengklaiman akan dibandingkan dengan regulasi yang ada.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidak sesuaian dalam pelayanandan pengklaiman di RSKD. Kesesuain terdapat pada pelayanan obat anestesi dankeseuaian pengklaiman pada pengklaiman ruang rawat dan dan waktu klaim.Sedangkan ketidaksesuaian pelayanan terdapat pada penempatan ruang rawat,lama hari rawat, pelaksanaan hari operasi, obat-obatan non anestesi, pemerikasaanlaboratorium post operasi. Ketidaksesuaian klaim erdapat pada diagnosa klaimyang tidak sesuai dengan resume medis. Telah dilakukan konfirmasi kepadapelaksana dilapangan dan diketahui beberapa hal penting seperti ruang rawat kelasI yang sngat tinggi permintaannya sedangkan ketersediannya terbatas, oabt-obatandiberikan oleh DPJP sesuai dengan keluhan pasien, keterbatasan waktu DPJPuntuk visite karena kegiatan di dlam dan luar RS, pemeriksaan laboratorium postoperasi dialkukan bila kondisi pasien memerlukan, dan perbedaan diagnosa yangtelah dikonfirmasi ke rekam medis pasien dan DPJP.Ketidaksesuai yang terjadi saat ini tidak mengarah kepada kecurangan atau fraudkarena adanya penjelasan yang tidak mengarah kepada kesengajaan untukmendapkan keuntungan. Manajemen RS perlu melakukan beberap hal untukmemperbiki keadaan ini seperti evaluasi atau revisi clinical pathway yang ada,memasukkan kepatuhan terhadap clinical pathway kedalam penilaian kinerja,Mentelaah kembali ketidaksesuain agar tidak berlanjut dan menimbulkan persepsiterjadinya kecurangan.Kata Kunci : pelayanan, pengklaiman, clinical pathway, kecurangan, fraud.
The purpose of this study to determine the conformfity of services and claiming inRSKD. If there are discrepancies, it is a fraud or cheating. This study is aqualitative with case study. A sample of 31 patients JKN performed radicalmastectomy without reconstruction in RSKD during January-March 2016. Theservice will be compared with the clinical pathways, while claiming to becompared with the existing regulations.The results showed that there are discrepancies in service and claiming in RSKD.There is a service conformity in the service of anesthetic services and claimingconformity in claiming ward and time of claiming. There is a service discrepancyin the placement services ward, length of stay, the implementation of theoperation schedule, non-anesthetic medication, postoperative laboratoryexamination. There is a claiming discrepancy in diagnostics claims which is notcorresponding to the medical resume. The confirmation has been doneto theimplementers in duty and note some important things like patient room class Iwhich is high demand, while the availability is limited, medicines given by DPJPaccording to the patient's complaints, time constraints of DPJP for visite times dueto other activities inside and outside the hospital, postoperative laboratoryexamination to be done when the patient's condition requires, and the difference indiagnosis had been confirmed to the patient's medical record and DPJP.The discrepancies which happened today does not lead to cheating or fraudbecause of the explanation that does not lead to the intentional for gettingadvantage. Hospital management need to do something to fix these condition suchas evaluation or revision of existing clinical pathways, clinical pathwaysincorporate compliance into performance appraisal, rechecking thediscrepanciesso that will not continue and creates the perception of fraud.Keywords: service, claiming, clinical pathways, cheating, fraud.
Read More
B-1811
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fika Sastramaya Khayan; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Mieke Savitri, Budi Hartono, Denni J. Purwanto
B-1199
Depok : FKM UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Wayan Parna Arianta; Pembimbing: Atik Nurwahyuni;Penguji: Ede Surya Darmawan, R. Sutiawan; Agus Rahmanto; Tutik Kusumawardhani
B-2017
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Setyo Wibudi; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Purnawan Junadi, Pujiyanto, Budi Setianto, Amir H. Mauzzy
Abstrak: Proses pelayanan pasien lama rawat jalan umum di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita berkaitan dengan waktu tunggu pemeriksaan pasien poliklinik, belum mencapai target standar pelayanan minimal rumah sakit kurang dari 60 Menit. Hal ini mengakibatkan pelayanan menjadi tidak efisien. Metode Lean merupakan suatu metode yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pada proses pelayanan pasien lama rawat jalan umum. Penelitan kualitatif dengan menggunakan prinsip Lean Thinking untuk menggambarkan alur proses pelayanan pasien lama rawat jalan umum, menghitung Cycle Time dan Lead Time dan menganalisai Waste yang terjadi. Hasil penelitian digambarkan dalam current state value stream mapping menunjukkan bahwa 12% total waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan value added sedangkan 88% total waktu layanan merupakan waktu yang digunakan untuk kegiatan non value added (Waste). Usulan perbaikan dengan metode Lean dapat menurunkan presentasi non value added activity.
Kata Kunci : Lean; Non Value Added; Proses pelayanan; Value Added; Waste.

The service process of old patient at outpatient poly services in Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita related to waiting time examination of the patients, it has not reached the target of minimum service standards for hospital less than 60 minutes. This resulted in services being inefficient. Lean method is a method that is expected to improve efficiency in service process on old patients at outpatient general services. Qualitative research by using the principles of Lean Thinking to illustrate the process flow patient service on old patients at outpatient general services, calculated cycle time and lead time and analyzed waste that occurs. The results of the study are described in the current state value stream mapping showed that 12% of the total time required for value added activities, while 88 % of total service time is the time spent on non-value added activities (Waste). Proposed improvements with Lean methods can reduce non-value added activity presentation.
Keywords: Lean; Non Value Added; Process service; Value Added; Waste
Read More
B-1830
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fera Apriyanti; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Suprijanto Rijadi, Anhari Achadi, Irena Sakura Rini
B-1349
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Weny Rinawati; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Andi Basuki Prima B., Kemal Imran
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Weny Rinawati Program Studi : Kajian Administrasi Rumah Sakit Judul : Analisis biaya perawatan stroke berdasarkan Clinical Pathway di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta dalam pelayanan pasien Jaminan Kesehatan Nasional Latar belakang. Masalah yang sering dihadapi pada pelayanan pasien Jaminan Kesehatan Nasional adalah kesenjangan biaya perawatan pasien stroke dengan tarif INA-CBGs. Hal ini terkait dengan biaya perawatan dan Clinical Pathway. Tujuan. Mengetahui biaya perawatan pasien stroke di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Metoda. Penelitian kuantitatif deskriptif mengikutsertakan 277 subjek penyakit stroke yang diperoleh di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta selama Januari – Juni 2015. Biaya perawatan stroke dihitung berdasarkan biaya satuan (unit cost) dengan menggunakan metode activity based costing dan Clinical Pathway. Hasil. Biaya satuan perawatan stroke iskemik dan stroke hemoragik berdasarkan Clinical Pathway, dengan memperhitungkan biaya investasi dan biaya gaji, tanpa memperhitungkan jasa medis berturut-turut adalah Rp 311,860,860.83 dan Rp 585,083,610.01; dengan memperhitungkan biaya investasi, biaya gaji, dan jasa medis berdasarkan tarif rumah sakit adalah Rp 321,682,940.73 dan Rp598,929,450.01; dengan memperhitungkan biaya investasi, biaya gaji, dan jasa medis berdasarkan tarif IDI adalah Rp 318,360,860.73 dan Rp 594,333,610.01; tanpa memperhitungkan biaya investasi, biaya gaji, dan jasa medis adalah Rp30,361,681.00 dan Rp25,698,199.46; tanpa memperhitungkan biaya investasi dan biaya gaji, tetapi memperhitungkan jasa medis berdasarkan tarif rumah sakit adalah Rp 40,183,761.00 dan Rp 39,544,199.46; tanpa memperhitungkan biaya investasi dan biaya gaji, tetapi memperhitungkan jasa medis berdasarkan IDI adalah Rp 36,861,681.00 dan Rp 34,948,199.46. Simpulan: Dijumpai selisih biaya perawatan berdasarkan biaya satuan dan Clinical Pathway, baik yang memperhitungkan biaya investasi, gaji, dan jasa medis, maupun tanpa memperhitungkan biaya investasi, gaji, dan jasa medis, dengan tarif layanan existing dan tarif INA-CBGs Kata kunci : biaya, Clinical Pathway, INA-CBGs, stroke


ABSTRACT Name : Weny Rinawati Study Program : Hospital Administration Title : Cost of stroke treatment based on Clinical Pathway in National Brain Center Hospital, Jakarta Background. Problem often encountered in patient care National Health Insurance is the gap between the cost of stroke treatment with INA-CBGs tariff. This is related to the cost of treatment and the Clinical Pathway. Aim. Knowing the cost of stroke treatment in the National Brain Center Hospital Jakarta. Methods. Descriptive quantitative study involving 277 subjects stroke obtained at the National Brain Center Hospital Jakarta during January - June 2015. The cost of stroke treatment are calculated based on the unit cost using activity-based costing method and Clinical Pathway. Results. The unit cost of ischemic stroke and hemorrhagic stroke treatment by Clinical Pathway, taking into account investment costs and salary costs, regardless of medical services is IDR 311,860,860.83 and IDR 585,083,610.01; taking into account investment cost, salary cost, and medical services tariff based hospital is IDR 321,682,940.73 and IDR 598,929,450.01; taking into account investment cost, salary cost, and medical services tariff based IDI is IDR 318,360,860.73 and IDR 594,333,610.01; without taking into account investment cost, salary cost, and medical services are IDR 30,361,681.00 and IDR 25,698,199.46; without taking into account the investment cost and salary cost, but taking into account medical services tariff based hospital is IDR 40,183,761.00 and IDR 39,544,199.46; without taking into account the investment cost and salary cost, but taking into account medical services tariff based IDI is IDR 36,861,681.00 and IDR 34,948,199.46. Conclusion. Found difference in the cost of stroke treatment is based on unit cost and Clinical Pathway, both of which take into account the investment, salaries, and medical services cost, and without taking into account investment, salaries, and medical services cost, with existing services and tariff rates INA-CBGs Keywords: Clinical Pathway, cost, INA-CBGs, stroke

Read More
B-1786
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tria Yune Eriartasari; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Purnawan Junadi, Indrasari Aulia, Hermiati
Abstrak: Fenomena tingginya angka rujukan pasien yang diterima oleh rumah sakit di eraJaminan Kesehatan Nasional mengakibatkan penumpukan pasien yang berobat ke rumahsakit. Salah satu konsep yang dapat digunakan di era JKN untuk dapat memberikan kualitaspelayanan bagi pasien rujukan agar lebih efektif dan optimal, melakukan efisiensi biaya danjuga berorientasi kepada nilai walaupun dengan keterbatasan anggaran dan sumber daya yangdihadapi rumah sakit adalah dengan mengaplikasikan konsep Lean dalam pelayanankesehatan.Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penentu belum optimalnya pelayanan pasienrujukan JKN di poliklinik disebabkan oleh waktu tunggu berkas rekam medik lama, waktutunggu dokter spesialis lama, serta pasien yang menumpuk dan berkerumun menungguantrian. Berdasarkan Karakteristik Sistem Rujukan WHO, kurangnya SDM rekam medik,profesionalitas dokter, kurangnya kerjasama dan komunikasi pra rujukan, kelengkapanfasilitas sarana prasarana dan sumber daya pendukung yang kurang memadai, serta belumsempurnanya aplikasi SIMRS juga menyebabkan belum optimalnya pelayanan pasienrujukan JKN di poliklinik. Berdasarkan Current State Value Stream Mapping didapatkanaktivitas value added pada proses pelayanan hanya 7,32 % sampai 17,75 %, sedangkanaktivitas non value added mencapai 82,25 % sampai 92,6 %. Dengan memotong alurpelayanan, mengeliminasi waste yang ditemukan, dan implementasi tools Lean 5S, VisualManagement, Eror Proofing, dan Heijunka diharapkan pada Estimate Future State ValueStream Mapping akan menghasilkan penurunan waktu pelayanan sampai 87 menit, danmeningkatkan aktivitas value added sampai 34,95%.
Kata kunci : Pasien rujukan JKN, optimalisasi pelayanan, konsep lean, waktu tunggu.
The phenomenon of high rates of referral of patients received by the hospital in theera of National Health Insurance resulted in a buildup of patients treated at the hospital . Oneconcept that can be used in the era JKN to be able to provide quality care for the patientsreferral to be more effective and optimal, cost efficiency and also oriented to value althoughwith limited budgets and resources faced by hospitals is to apply the concept of Lean inhealthcare.This study shows that the decisive factor is not optimal patient care referral JKN inpolyclinic are caused by long waiting time for medical record file, long waiting timespecialist doctors, and patients who accumulate and clump waiting queue. Based ReferralSystem Characteristics WHO, lack of human resources in medical records, physicianprofessionalism, lack of cooperation and communication pre references, completeinfrastructure facilities and supporting resources are inadequate, and incomplete applicationSIMRS also lead to non-optimal patient care referral JKN in polyclinic. Based on the CurrentState Value Stream Mapping, value added activities in the service only 7.32 % to 17.75 %,while the non-value added activity reached 82.25 % to 92.6 %. By cutting the service flow,eliminate waste were found, and implementation tools of Lean 5S, Visual Management, ErrorProofing , and Heijunka expected at Estimate Future State Value Stream Mapping will resultin reduced service time to 87 minutes , and increase value added activities until 34.95 % .
Key word : referral patient of JKN, optimization services, lean concept, waiting time.
Read More
B-1785
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irmawati Ummi Masitha; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Syaifuddin Zuhri
S-6134
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Imas Rahmi Wisdiani; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Jaslis Ilyas, Djoni Darmadjaja
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Imas Rahmi Wisdiani Program Studi : Kajian Adminstrasi Rumah Sakit Judul Tesis : Analisis Implikasi Sistem Pembayaran JKN terhadap Pendapatan Rumah Sakit di Dua Rumah Sakit Swasta Kelas C di Karawang Tahun 2017 (Studi Kasus Herniotomi Tanpa Penyulit) Besaran tarif yang diatur dalam INA-CBG mendorong rumah sakit untuk menciptakan berbagai macam upaya khususnya berupa usaha pengendalian biaya agar tercipta efisiensi yang baik dan mutu pelayanan kesehatan tetap berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi system pembayaran JKN terhadap pendapatan rumah sakit di dua rumah sakit swasta kelas C berdasarkan tarif BPJS dan tarif rumah sakit. Desain penelitian ini berupa studi kasus di dua rumah sakit swasta kelas C dengan desain potong lintang dan melihat tren yang terjadi pada periode tahun 2014 – 2016. Pengumpulan data dilakukan dalam dua bagian, analisis kuantitatif  bertujuan untuk menganalisis selisih pendapatan berdasarkan tarif BPJS dan tarif rumah sakit dan menganalisis komponen-komponen yang menentukan besaran tarif rumah sakit. Analisis kualitatif bertujuan untuk mendapatkan informasi kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen rumah sakit dalam merespon selisih biaya. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni 2017 di RS A dan RS B dengan karakteristik rumah sakit yang mirip dan bekerjasama dengan BPJS sejak tahun 2014. Terdapat  selisih negatif antara pendapatan berdasarkan tarif umum dengan pendapatan berdasarkan tarif BPJS pada periode tahun 2014 – 2016 baik di RS A maupun di RS B. Selisih negative di RS A sebesar  21,2% dari nilai pendapatan berdasarkan tarif umum, dan selisih negative di RS B sebesar 50,5% dari nilai pendapatan berdasarkan tarif umum. Besaran tarif dan metode pembayaran INACBGs menyebabkan adanya upaya-upaya efisiensi dan kendali biaya rumah sakit bagi pasien BPJS berupa pembayaran jasa medis yang lebih rendah, penggunaan obat generik, pengendalian pemeriksaan penunjang, pengendalian biaya di ruang operasi serta pengendalian jumlah hari rawat. Kata kunci : pembayaran JKN, pendapatan Rumas sakit,  Rumah Sakit swasta,


ABSTRACT Nama : Imas Rahmi Wisdiani Program Studi : Hospital Administration Judul Tesis : Analysis on JKN Payment System and its relation to Hospital Income in two type C private hospitals in Karawang, 2017 The implementation of payment system using INA-CBGs (bundling) has lead hospital to improve efficiency to provide good quality of care. The purpose of this study is to analyze implication of JKN payment system toward hospital revenue in two type C private hospitals. This case study in two type C private hospitals was done using Cross Sectional design. Data was retrospectively collected to capture trend for period 20142016,and analysed to compare hospital revenue using hospital charge vs BPJS payment scheme as set up by BPJS. The study was conducted in May-June 2017 covering 548 cases with Herniotomy in the two private hospitals with similar characteristics and contracted as BPJS service provider since 2014. The study revealed that both hospitals tend to have lower revenue from BPJS using bundling scheme as compared to hospital charge, for period 2014-2016. The result showed that in hospital A  21,2% loss and in hospital B was 50,5% loss, this may caused by unefficient use of resources, or no proper monitoring system. The two hospitals have tried to improved efficiency, implement cost containment such as fee adjustment, use of generic drug, proper length of stay, cost containment in providing medical exam and operation. Key words: JKN payment, private hospital, revenue

Read More
B-1928
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mutiara Arcan; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Ferdy Dani Tiwow, Mohamad Ihsan Ramdani
Abstrak: Tesis ini membahas kelayakan dan kesiapan Rumah Sakit (RS) Awal Bros Panam di Pekanbaru menjadi RS Kelas B di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Standar pelayanan, SDM, peralatan dan sarana prasarana yang dimiliki RS saat ini telah melebihi standar RS kelas C. Perubahan sistem pembayaran fasilitas kesehatan menjadi prospective payment dengan Indonesian Case based group (INACBG), menetapkan tarif INACBG RS kelas B lebih tinggi daripada RS kelas C. Desain penelitian adalah operasional (operational research) dengan mengumpulkan data primer dan sekunder dari RS Awal Bros Panam, RS Awal Bros Pekanbaru dan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Cabang Pekanbaru. Tahap pertama penelitian adalah penilaian kelayakan perubahan kelas RS dengan menggunakan standar Permenkes no 56 tahun 2014. Kemudian tahap kedua menilai kesiapan rumah sakit melalui analisis situasi era JKN dengan membandingkan jumlah kasus dan klaim INACBG antara RS Kelas C dan Kelas B. Hasil penelitian menunjukkan RS Awal Bros Panam telah layak dan siap untuk berubah menjadi RS kelas B berdasarkan standar pelayanan, SDM, peralatan dan bangunan serta sarana prasarana. Namun masih tetap harus melengkapi beberapa kekurangan pada standar-standar tersebut. Ruang lingkup analisis situasi masih berfokus pada aspek internal sehingga perlu dipertimbangkan lebih lanjut analisis kondisi eksternal RS seperti kebijakan Pemerintah dan Kebijakan BPJS Cabang Pekanbaru untuk benar-benar memastikan kelayakan dan kesiapan RS. Kata kunci : Rumah sakit, kelayakan dan kesiapan, Rumah sakit kelas C, Rumah sakit kelas B, Jaminan Kesehatan Nasional. This thesis discusses the feasibility and ability of Awal Bros Panam Hospital to become class B hospital by considering National Health Insurance era. The current standard of services, human resources, equipment and infrastructure owned by hospital has exceeded the standard of class C hospital. Changes in payment system with prospective payment known as INACBG, determine INACBG rate for class B Hospital is higher than the class C hospital. This study is an operational research, by collecting primary and secondary data from Awal Bros Panam Hospital, Awal Bros Pekanbaru Hospital and Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Pekanbaru branch. The first stage of the study is by assessing the feasibility of the changes using the regulation from Ministry of Health number 56, 2014. The second stage is by assessing the ability of hospitals through the situational analysis which comparing the number of cases and claims INACBG between Class C hospital and Class B hospital. The results showed Awal Bros Panam hospital has been feasible and able to become class B hospital based on the standard of services, human resources, equipment, buildings, and infrastructure. However there are some standards that still must be completed. The further analysis of external conditions such as the Government and BPJS policies must be considered to ascertain feasibility and ability of Awal Bros Panam Hospital to become class B hospital. Keywords: Hospitals, feasibility and ability, class C Hospital, class B Hospital, the National Health Insurance.
Read More
B-1851
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive