Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35457 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Windy Cahyani; Pembimbing : Engkus Kusdinar Achmad; Penguji : Diah Mulyawati Utari, Enny Ekasari
Abstrak: Gizi lebih adalah akumulasi lemak berlebih dalam tubuh dan merupakan faktor risiko DM tipe 2 hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi kejadian gizi lebih berdasarkan konsumsi air putih, minuman manis, asupan zat gizi makro, frekuensi makan, dan kebiasaan merokok. Desain penelitian ini adalah potong lintang dengan 108 responden yang merupakan Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kota Depok. Pengukuran status gizi menggunakan IMT; konsumsi air putih menggunakan Questionnaire for Water Consumption Habits oleh BioMed Center; konsumsi minuman manis menggunakan BEVQ-15; asupan gizi makro dan frekuensi makan menggunakan 24h-food recall; kebiasaan merokok menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari Dare et al. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 50% PNS mengalami gizi lebih (IMT ≥25 kg/m2). Terdapat perbedaan bermakna proporsi gizi lebih berdasarkan konsumsi air putih, minuman manis, asupan energi, lemak, karbohidrat, dan frekuensi makan. Setelah dikontrol oleh jenis kelamin, perbedaan bermakna ditemukan hanya pada perempuan, sedangkan untuk variabel frekuensi makan hanya pada laki-laki. Anjuran peningkatan konsumsi air putih, asupan rendah kalori dan lemak, serta pengurangan minuman manis diharapkan dapat mencegah dan menanggulangi angka kejadian gizi lebih. Kata Kunci: gizi lebih, indeks masa tubuh, air putih, minuman manis, asupan gizi Overnutrition is a risk factor for Type 2 Diabetes Mellitus even death. This study aims to determine the difference of overnutrition proportion based on water consumption, sugar-sweetened beverage, dietary intake, eating frequency, and smoking habits. This is a cross-sectional study with 108 Civil Servants of Dinas Kesehatan Kota Depok as respondents. Ovenutrition was measured using Body Mass Index; water consumption using Questionnaire for Water Consumption Habits by BioMed Center; sugar-sweetened beverage (SSB) using BEVQ-15; dietary intake and eating frequency using 24h-food recall; smoking habits using adapted questionnaire by Dare et al. The overnutrition prevalence was 50% (BMI ≥25 kg/m2). There were significant differences based on water consumption, SSB, energy, fat, carbohydrate intake, and eating frequency. After controlled by sex, the differences were only significant in women; eating frequency was only significant in men. Increasing of water consumption, low calories and fat intake, and SSB reducing could be the solution to overcome and prevent overnutrition. Keywords: overnutrition, body mass index, water consumption, sugar-sweetened beverage, dietary intake
Read More
S-9266
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cindy Yanci; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Zakiyah
Abstrak: Obesitas adalah faktor risiko penyakit kardiovaskular. Skripsi ini merupakan penelitian dengan desain studi cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian obesitas berdasarkan asupan gizi, aktivitas fisik, dan faktor lainnya. Penelitian ini melibatkan 104 responden yang merupakan PNS di Kantor Dinas Kesehatan kota Depok. Obesitas diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh. Sebanyak 50% PNS mengalami obesitas (IMT > 25 kg/m2 ). Dari beberapa variabel yang diuji, terdapat perbedaan bermakna kejadian obesitas berdasarkan asupan energi, karbohidrat, dan lemak, serta kebiasaan makan di luar rumah baik pada pria maupun wanita. Setelah dikontrol oleh jenis kelamin, perbedaan tersebut hanya bermakna pada wanita. Berdasarkan hasil penelitian, PNS disarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak yang berlebihan, serta mengurangi frekuensi makan di luar rumah untuk mencegah obesitas.

Kata Kunci: Obesitas, Indeks Massa Tubuh, asupan gizi, aktivitas fisik

Obesity is an independent risk factor for cardiovarcular disease. The purpose of this cross-sectional study is to identify the difference in the incidence of obesity based on dietary intake, physical activity, and some other factors. A total of 104 civil servants of Depok Health Department were included in this study. Obesity was measured using Body Mass Index. The prevalence of obesity (BMI > 25 kg/m2 ) was 50%. From the tested variables, there were significant differences in proportion of energy, carbohydrate, and protein intake, as well as eating out of home on the prevalence of obesity in both men and women. After controlled by sex, the differences were only significant in women, but not in men. The results suggest that civil servants to reduce energy, carbohydrate, and fat intake, as well as the frequency of eating out of home.

Keywords: Obesity, Body Mass Index, dietary intake, physical activity
Read More
S-8743
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bonie Febriany Putri Agnur; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Sandra Fikawati, Zakiah
Abstrak: Gizi lebih berhubungan dengan risiko kematian akibat penyakit diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi kejadian gizi lebih berdasarkan asupan gizi, aktivitas fisik, perilaku sedentari, pengetahuan gizi & gizi lebih, dan kebiasaan sarapan. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 110 responden yang merupakan Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kota Depok. Pengukuran status gizi lebih menggunakan indeks masa tubuh, asupan gizi menggunakan metode food recall 2x24 jam, aktivitas fisik menggunakan GPAQ, perilaku sedentari menggunakan SBQ, pengetahuan gizi & gizi lebih dan kebiasaan sarapan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,6% PNS mengalami gizi lebih (IMT ≥ 25 kg/m2 ). Terdapat perbedaan proporsi bermakna pada variabel asupan gizi, aktivitas fisik, pengetahuan gizi & gizi lebih, dan kebiasaan sarapan. Setelah dilakukan analisis stratifikasi berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan proporsi bermakna variabel asupan energi pada lakilaki sedangkan variabel lainnya bermakna pada perempuan saja. Gizi lebih terjadi pada setengah responden PNS di Dinas Kesehatan Kota Depok. Anjuran untuk konsumsi makanan rendah kalori, rendah lemak, dan tinggi serat serta peningkatan aktivitas fisik dapat mengurangi angka kejadian gizi lebih dan mencegah pertambahan berat badan.
Kata Kunci: Gizi lebih, Indeks Masa Tubuh, asupan gizi, aktivitas fisik, Pegawai Negeri Sipil
Overnutrition associated with the risk of death form diabetes mellitus type 2 diseases. This study aims to determine differences of proportion in the incidence of overnutrition based on dietary intake, physical activity, sedentary behaviour, knowledge of nutrition & overnutrition, and breakfast habits. This study used cross-sectional design. A total of 110 civil employees of Depok Health Department were included in this study. Overnutrition was measured using Body Mass Index, dietary intake using method of food recall 2x24 hours, physical activity using GPAQ, sedentary behaviour using SBQ, knowledge of nutrition & overnutrition using questionnaire. The results showed that were 53,6% civil employees is overnutrition (BMI ≥ 25 kg/m2 ). There were significant differences of proportion in variables dietary intake, physical activity, knowledge of nutrition and overnutrition, and breakfast habits. After stratification analyze based on sex, there were significant differences of proportion variables energy intake in men, while the difference of proportion other variables were only significant in women. Overnutrition occurs on half of civil employees of Depok Health Department. Consumed food with low calories, low fat, and high fiber and then increase physical activity can reduce prevalence of overnutrition and prevent weight gain.
Keywords: overnutrition, Body Mass Index, dietary intake, physical activity, civil employees
Read More
S-9075
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfu Nikmatul Laily; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Fajrinayanti
Abstrak: Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh workshop gizi dengan rancanganTheory-Based Nutrition Education dari Contento, dalam meningkatkan mediatorperilaku dan menurunkan asupan kalori. Setelah protokol dilakukan, mediatorperilaku yang berhasil diidentifikasi adalah pengetahuan, sikap, self efficacy danniat, sedangkan teori yang digunakan merupakan modifikasi dari PolytheoricalModel, Personal Food System, dan Theory of Planned Behaviour. Metode quasi-eksperimental dilakukan selama 1 bulan pada 48 responden dewasa (25-54 tahun)dengan status gizi lebih (IMT≥ 23 kg/m2) yang bekerja sebagai PNS DinasKesehatan di 2 kantor yang telah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu perlakuan dankontrol. Hasil menunjukkan adanya peningkatan mediator yang bermakna(p=0.0005) serta perubahan perilaku yang signifikan (p=0.003) setelah intervensi.Perbandingan antar 2 kelompok menunjukkan kebermaknaan peningkatanmediator (p=0.002) namun tidak pada perilaku. Secara garis besar, kelompokperlakuan mempunyai pencapaian indikator keberhasilan yang lebih tinggidaripada kelompok kontrol.Kata kunci: gizi lebih, kalori, mediator, perilaku, theory-based.
Read More
S-9156
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pebriani Pakpahan; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Rahmawati
S-8290
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Karina Astheria; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Triyanti, Yunita
S-7930
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eri Rachmawati; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Fatmah, Suroto, Mury Kuswari
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status kebugaran bedasarkanstatus obesitas, aktivitas fisik, asupan gizi dan kebiasaan merokok pada PNS DirjenKesmas Kementerian Kesehatan . Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan responden 78 orang. Data yang dikumpulkan meliputi denyutnadi, IMT, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, asupan energi, protein, lemak dankarbohidrat. Pengukuran kebugaran dengan menggunakan metode YMCA. Statusobesitas diukur dengan indeks massa tubuh (IMT), aktivitas fisik menggunakankuesioner GPAQ dan asupan gizi menggunakan food recall. Hasil penelitian adaperbedaan bermakna status kebugaran berdasarkan asupan karbohidrat. Disarankanmengkonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan gizi yang dianjurkan terutamaprotein yang pada penelitian ini terbukti berperan terhadap tubuh yang bugar.
Kata Kunci : Kebugaran, obesitas, aktivitas fisik, asupan gizi
This study aimed to determine differences in fitness status based on the status ofobesity, physical activity, nutrition and smoking habits on the governmentemployees Directorate General for Public Health, Ministry of Health. This studyused a cross-sectional study design with respondents of 78 people. Data collectedwere pulse, BMI, physical activity, smoking habits, intake of energy, protein, fatand carbohydrates. Fitness measurements used the YMCA; obesity status wasmeasured with body mass index(IMT); physical activity obtained with GPAQ andnutrient intake used a 24 hour food recall. There is significant difference in fitnessstatus based on the intake of carbohydrates. It is advisable to consume food inaccordance with nutritional requirements recommended especially proteins in thisstudy proved to contribute to a fit body .
Keywords : Fitness, obesity, physical activity, nutrient intake.
Read More
T-4664
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meutia Ayu Sasmita; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Zakiah
S-8851
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rosmaida; Pembimbing: Yvonne Magdalena Indrawani; Penguji: Kusharisupeni, Suharyati
S-6659
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dinda Rimasandi; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Eti Rohati
Abstrak: Konseling dengan pendekatan gaya hidup untuk perubahan perilaku, salah satunya dengan diet penurunan kalori, telah terbukti dapat menangani gizi lebih. Akan tetapi, pemberian intervensi tatap muka memiliki beberapa keterbatasan, antara lain keterbatasan jangkauan intervensi, serta pemberian umpan balik yang tidak tepat waktu. Berbagai studi menunjukkan bahwa konseling gizi dengan menggunakan metode telehealth dapat berperan dalam penanganan gizi lebih. Saat ini penelitian mengenai telehealth dalam bidang gizi di Indonesia masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendampingan gizi yang meliputi pemberian konseling, edukasi, dan monitoring evaluasi berbasis telehealth terhadap pengetahuan gizi dan asupan zat gizi makro. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental dengan pemberian intervensi selama 3 minggu berupa pendampingan gizi pada 21 PNS wanita di Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Depok (perlakuan) dan edukasi gizi pada 15 PNS wanita Dinas Pendidikan Kota Depok (kontrol) yang mengalami gizi lebih. Penelitian ini menilai perubahan pengetahuan gizi dan asupan gizi makro setelah diberikan intervensi dengan menggunakan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan (p value 0,010), penurunan asupan energi (p value 0,010), protein (p value 0,016), dan karbohidrat (p value 0,001) pada kelompok perlakuan dan adanya penurunan asupan protein (p value 0,012) pada kelompok kontrol setelah diberikan intervensi. Tidak terdapat perbedaan perubahan pengetahuan gizi dan asupan zat gizi makro antar kelompok.
Read More
S-10070
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive