Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32762 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Mega Wulandari; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Pujonarti, Siti Afifah ; Marcella, Sylvina
Abstrak: Perilaku pencegahan obesitas yang kurang dapat meningkatkan risiko obesitas. Perilaku pencegahan obesitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meliputi aktivitas fisik dan asupan energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi perilaku pencegahan obesitas berdasarkan persepsi citra tubuh, pengetahun dan sikap terkait gizi dan obesitas, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh media pada siswa SMP Negeri 98 Jakarta. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional yang melibatkan 196 sampel. Pengukuran asupan energi menggunakan metode food recall 2x24 jam, aktivitas fisik menggunakan PAQ-for Older Children, persepsi citra tubuh menggunakan IMT/U dan kuesioner, pengetahuan dan sikap terkait gizi dan obesitas, pengaruh teman sebaya dan media menggunakan kuesioner. Terdapat 15.8% melakukan perilaku pencegahan obesitas yang kurang, 52.6% yang cukup, serta 31.6% yang baik. Penelitian ini belum dapat menemukan perbedaan proporsi yang bermakna antara faktor risiko yang diteliti dengan perilaku pencegahan obesitas, namun ditemukan kecenderungan bahwa perilaku pencegahan obesitas yang kurang terjadi pada siswa yang mengalami distorsi citra tubuh, memiliki sikap yang negatif terkait gizi dan obesitas, serta yang mendapatkan pengaruh yang kuat dari teman dan media. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi sekolah untuk memantau status gizi siswa dan edukasi terkait gizi dan obesitas. Kata Kunci: Perilaku pencegahan obesitas, obesitas, persepsi citra tubuh, remaja Poor obesity prevention behaviors can increase the risk of obesity. In this study obesity prevention behaviors referred to physical activity and energy intake. This study aims to determine the differences in the proportion of obesity prevention behavior based on perception of body image , knowledge and attitudes of nutrition and obesity, efect of peer group, and media influence on students of SMP Negeri 98 Jakarta. The study used cross sectional design with 196 total samples. Energy intake measured using 2x24 hour food recall, physical activity using PAQ-for Older Children, body image perception using IMT / U and questionnaire, knowledge and attitudes of nutrition and obesity, efect of peer group and media using questionnaire. The results showed 15.8% had less obesity prevention behaviors, 52.6% enough, and 31.6% good. This study has not been able to find a significant difference of proportion between risk factors with obesity prevention behavior in junior high school students, but found a tendency that less obesity prevention behavior occur in students who has distortion of body image, has a negative attitude of nutrition and obesity, and has strong influence from friends and the media. Based on the results of the study, it is recommended for schools to monitor the nutritional status of students and education related to nutrition and obesity. Keywords: Prevention behaviors of obesity, obesity, perception of body image, adolescent
Read More
S-9409
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rista Azzulfa; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Sugiatmi
Abstrak:

Mi instan adalah salah satu makanan yang populer di dunia, terutama kawasan Asia. Menurut World Instant Noodles Association (WINA) pada tahun 2023, Indonesia menduduki posisi kedua permintaan mi instan tertinggi. Masa remaja merupakan masa peralihan yang memiliki banyak perubahan dalam aspek kehidupan, termasuk mengenai pemilihan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsumsi mi instan berdasarkan perilaku membaca label ING, pengaruh teman sebaya dan faktor lainnya pada siswa SMAN 34 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah 125 responden yang ditentukan melalui metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian SQ-FFQ dan kuesioner oleh responden di sekolah. Pengolahan dan
analisis data dilakukan menggunakan program Microsoft Excel dan IBM SPSS Statistics. Hasil penelitian menunjukkan 64,8% siswa di SMA memiliki konsumsi mi instan yang tinggi (≥ 1 kali/minggu). Analisis lanjutan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara persepsi harga produk dan pengaruh teman sebaya dengan konsumsi mi instan. Berdasarkan hasil penelitian, siswa disarankan untuk bijak konsumsi mi instan dengan memperhatikan frekuensi, jumlah mi instan yang dikonsumsi, serta penambahan bahan makanan seperti protein dan sayur. Sekolah dan orang tua juga memiliki peran yang penting untuk mengawasi serta mengarahkan remaja dalam pemilihan makanan yang baik.


Instant noodles are one of the most popular foods in the world, especially in Asia. According to the World Instant Noodles Association (WINA) in 2023, Indonesia ranked the second highest demand for instant noodles. Adolescence is a transitional period that has many changes in aspects of life, including food choices. This study aims to determine differences in instant noodle consumption based on ING label reading behavior, peer influence and other factors among students of SMAN 34 Jakarta. This research used a cross-sectional study design with a quantitative approach. The sample in this study was 125 respondents who were determined through the purposive sampling method. Data collection was conducted by filling out the SQ-FFQ and questionnaires by respondents at school. Data processing and analysis were conducted using Microsoft Excel and IBM SPSS Statistics programs. The results showed that 64,8% of students in high school had high instant noodle consumption (≥ 1 time/week). Further analysis showed that there was a significant proportion difference between perceived product price and peer influence with instant noodle consumption. Based on the results of the study, students are advised to consume instant noodles wisely by paying attention to the frequency, the amount of instant noodles consumed, and the addition of food ingredients such as protein and vegetables. Schools and parents also have an important role to supervise and direct adolescents in choosing good food.

Read More
S-11955
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sintha Anggoro Putri; Pembimbing: Kusdinar Achmad; Penguji: Trini Sudiarti, Pritasari
S-7960
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Asih Anggraeni; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Nurfi Afriansyah
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa di SMP Negeri 98 Jakarta. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross sectional menggunakan data primer yang melibatkan 208 responden kelas VII dan VIII SMP Negeri 98 Jakarta. Waktu penelitian dimulai pada bulan April sampai dengan Mei 2017. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, pengetahuan, preferensi, self-efficacy, aktivitas fisik, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengaruh orang tua, pengaruh teman sebaya, ketersediaan buah dan sayur di rumah, serta keterpaparan media massa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan, preferensi, self-efficacy, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengaruh orang tua, pengaruh teman sebaya, ketersediaan buah dan sayur, keterpaparan media massa dan kuesioner PAQ-C (Physical Activity Questionnaire for Older Children) yang diisi sendiri oleh responden, serta 2 kali wawancara food recall 24-hour. Analisis statistik dilakukan dengan uji korelasi dan regresi, t- independen, serta regresi linier ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi buah dan sayur siswa SMP Negeri 98 Jakarta tahun 2017 adalah 85.13±26.58 gram/hari. Sementara itu, menurut WHO, rekomendasi konsumsi buah dan sayur adalah 400 gram/hari. Analisis multivariat menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur, setelah dikontrol oleh variabel self-efficacy, aktivitas fisik, pengaruh orang tua, keterpaparan media massa, dan ketersediaan buah dan sayur. Oleh karena itu, dilakukan pendidikan gizi melalui sekolah agar terjadi peningkatan konsumsi buah dan sayur pada siswa. Kata Kunci: Konsumsi buah dan sayur, siswa SMP, dan pendidikan ibu.
Read More
S-9369
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Febby Mandira; Pembimbing: Yvonne Magdalena Indrawani; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Sri Muljati
S-7794
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Milla Ilfariza; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Asih Setiarini, Hera Ganefi
Abstrak: Prevalensi overweight dan obesitas pada remaja setiap tahun meningkat pesat di seluruh dunia. Kejadian overweight dan obesitas pada remaja akan bermanifestasi menjadi penyakit kronis di masa dewasa. Menurut data Riskesdas tahun 2010 prevalensi penduduk usia 13-15 tahun di Indonesia yang mengalami status gizi overweight dan obesitas sebesar 2,5% yang kemudian meningkat menjadi 10,8% pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan konsumsi serat dan faktor-faktor lainnya dengan overweight dan obesitas pada siswa SMPN 98 Jakarta Tahun 2017. Desain yang digunakan adalah cross-sectional dengan 208 siswa dari kelas 7 dan 8 dengan metode total sampling dari 6 kelas selama April-Mei 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 29,8% responden memiliki status gizi overweight dan obesitas. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi-square menunjukkan hubungan antara kebiasaan konsumsi serat, kebiasaan sarapan dan durasi tidur dengan overweight dan obesitas. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu melakukan upaya pemantauan satus gizi remaja, progam penyuluhan gizi serta memasang media poster berkaitan dengan anjuran sayur dan buah. Kata Kunci Kebiasaan konsumsi serat, overweight dan obesitas, siswa SMP The prevalence overweight and obesity in adolescents increasing rapidly around the world every year. The incidence of overweight and obesity in adolescents will manifest as a chronic disease in adulthood. According to Riskesdas data in 2010 the prevalence of overweight and obesity in adolescent 13- 15 years old of 2,5% which then increased to 10,8% in 2013.The aim of this study to determine the relationship between fiber consumption habits and other factors with overweight and obesity in Junior High School Student of 98 Junior High School South Jakarta 2017. The design study used cross sectional with 208 student from grades 7th and 8th with a total sampling method from 6 classes during Aptil-May 2017. This study used univariate and bivariate analysis. Based from the result 29,8% of respondents had overweight and obesity and from analysis data by chi-square test, there were significantly relationship between fiber consumption habits, breakfast habits and duration of sleep with overweight and obesity. Therefore, the school should make efforts to monitor the nutritional status of adolescents, nutrition counseling program and putting up poster media related to vegetable and fruit recommendations. Key words fiber consumption habits, overweight and obesity, junior high school
Read More
S-9511
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Imam Aulia; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Fatmah, Mohamad Nasir
S-7116
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mirza Rafiqah Farras; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Sandra Fikawati, Acep Mahmudin
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat literasi gizi remaja dan perbedaan proporsi tingkat literasi gizi remaja berdasarkan karakteristik siswa (jenis kelamin, pendidikan orang tua, dan pendapatan keluarga) dan peran lingkungan (penggunaan media, peran guru, peran keluarga, dan peran teman sebaya) pada siswa di SMAN 71 Jakarta. Literasi gizi dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 tingkatan domain, yaitu fungsional, interaktif, dan kritikal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitaif dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2021 kepada 167 siswa kelas 10 dan 11 yang terpilih dengan sistem quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah modifikasi dari NLit (Nutrition Literacy Assessment Instrument) dan NLAA (Nutrition Literacy Assessment of Adolescent). Data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan remaja memiliki tingkat literasi gizi yang cenderung rendah. Terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara tingkat literasi gizi fungsional dengan pendidikan orang tua dan terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara tingkat literasi gizi interaktif dan literasi gizi kritikal dengan penggunaan media, peran guru, peran keluarga, dan peran teman sebaya (p-value < 0,05).
Read More
S-10774
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kristin Helena Ratnaningsih; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Asih Setiarini, Adhi Darmawan Tato
S-9482
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novita Restiani; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Triyanti, Itje Aisah Ranida
S-7170
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive