Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 39540 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Mia Muthiasari; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Giri Wurjandaru
Abstrak: Sarapan penting dilakukan terutama bagi anak usia sekolah untuk meningkatkan produktivitas dan konsentrasi belajar di sekolah. Sarapan belum menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan anak sebelum melakukan aktivitasnya disekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor individu, sosial-ekonomi, dan lingkungan dengan kebiasaan sarapan pada siswa sekolah dasar negeri terpilih di Banten. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dengan jumlah responden sebanyak 345 siswa kelas 4 dan 5 di lima sekolah dasar negeri terpilih di Banten.
 
Hasil penelitian menunjukkan sebesar 52,8 siswa terbiasa melakukan sarapan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh orang tua dan ketersediaan sarapan dengan kebiasaan sarapan. Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah untuk mengadakan program sarapan bersama, kantin sekolah dapat menyediakan sarapan untuk siswa, orangtua dapat menyediakan sarapan yang mudah dan sederhana, mengajak dan mengingatkan anak untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah serta dapat menyediakan bekal jika anak tidak sempat untuk sarapan di rumah.
 

Breakfast is important to do, especially for school aged children, to increase the productivity and study 39 s concentration at school. Breakfast is not yet a habit that children routinely do before doing their activities at school. This study aims to know the association between individual, social economy, and environment factors with breakfast habits among selected public elementary school students. This study used a cross sectional study design using secondary data with total respondents 345 students grade 4 and 5 in five selected public elementary schools in Banten. The results showed 52,8 of students accustomed to breakfast.
 
The result of statistical analysis shows that there was significant association between the influence of parents and the availability of breakfast with breakfast habits. The researcher suggests to the schools to hold the breakfast program together, the school canteen can provide breakfast for students, parents can persuade and remind their children to do the breakfast before they are going to school, also can provide lunch box if children did not have time to breakfast at home.
Read More
S-9478
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cindy junice Helianthe Marella Waruwu; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Asih Setiarini, Adhi Dharmawan T.
Abstrak: RENDAHNYA PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR AKAN MEMBERIKAN DAMPAK BURUK BAGI KUALITAS HIDUPNYA DI MASA MENDATANG. TUJUAN PENELITIAN INI UNTUK MENGETAHUI GAMBARAN DAN HUBUNGAN ANTARA PRESTASI AKADEMIK DENGAN KEBIASAAN SARAPAN, KEBIASAAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH, KEBIASAAN OLAHRAGA, DURASI TIDUR, DURASI MENONTON TELEVISI, KECEMASAN SEKOLAH, PENDIDIKAN ORANGTUA, PEKERJAAN ORANGTUA DAN PENDAPATAN ORANGTUA SISWA SDN TERPILIH DI BANTEN TAHUN 2016. DESAIN STUDI YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN INI ADALAH CROSS SECTIONAL DENGAN TOTAL SAMPEL 363 RESPONDEN. METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR ADALAH MELALUI REKAPITULASI NILAI RAPOR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA, MATEMATIKA, DAN IPA SEDANGKAN VARIABEL LAINNYA DIUKUR MENGGUNAKAN KUESIONER. HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN PRESTASI AKADEMIK RESPONDEN SEBANYAK 49,3% TERGOLONG BAIK SEKALI. KEMUDIAN, HASIL ANALISIS DATA BIVARIAT MENGGGUNAKAN UJI CHI SQUARE DIDAPATKAN KEBIASAAN SARAPAN, KEBIASAAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH, KECEMASAN SEKOLAH, PENDIDIKAN ORANGTUA, DAN PENDAPATAN ORANGTUA MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA DI SD NEGERI TERPILIH DI BANTEN TAHUN 2016. OLEH KARENA ITU, PIHAK SEKOLAH DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN EDUKASI GIZI SEIMBANG DAN MELAKSANAKAN PROGRAM KONSULTASI DENGAN ORANGTUA DAN SISWA. KATA KUNCI: PRESTASI AKADEMIK, BELAJAR, SARAPAN, KONSUMSI SAYUR DAN BUAH, KECEMASAN SEKOLAH, ORANGTUA THE LOW ACADEMIC ACHIEVEMENT OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS WILL ADVERSELY AFFECT THEIR QUALITY OF LIFE IN THE FUTURE. THE PURPOSE OF THIS STUDY WAS TO FIND OUT THE REPRESENTATION AND THE RELATIONSHIP BETWEEN ACADEMIC ACHIEVEMENT WITH BREAKFAST HABITS, CONSUMPTION HABITS OF VEGETABLES AND FRUITS, EXERCISE HABITS, SLEEP DURATION, TELEVISION WATCHING DURATION, SCHOOL ANXIETY, PARENT EDUCATION, PARENT WORK AND PARENT INCOME OF ELECTED SDN ELEMENTARY SCHOOL IN 2016. THE STUDY DESIGN USED FOR THIS STUDY WAS CROSS SECTIONAL WITH TOTAL SAMPLE OF 363 RESPONDENTS. THE METHOD USED TO MEASURE THE ACADEMIC ACHIEVEMENT OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS WAS THROUGH THE RECAPITULATION OF SCHOOL REPORT ON INDONESIAN, MATHEMATICS AND IPA SUBJECTS WHILE OTHER VARIABLES WERE MEASURED USING QUESTIONNAIRES. THE RESULTS SHOWED THAT THE ACADEMIC ACHIEVEMENT OF RESPONDENTS CLASSIFIED AS 49.3% VERY GOOD. THEN, THE RESULTS OF BIVARIATE DATA ANALYSIS USING CHI SQUARE TEST FOUND THAT BREAKFAST HABITS, CONSUMPTION HABITS OF VEGETABLES AND FRUITS, SCHOOL ANXIETY, PARENT EDUCATION, AND PARENT INCOME HAVE CORRELATION WITH STUDENT ACHIEVEMENT IN ELEMENTARY SCHOOL IN BANTEN IN 2016. THEREFORE, THE SCHOOL IS EXPECTED TO PROVIDE BALANCED NUTRITION EDUCATION AND IMPLEMENT CONSULTATION PROGRAMS WITH PARENTS AND STUDENTS KEYWORDS: ACADEMIC ACHIEVEMENT, STUDY, BREAKFAST, CONSUMPTION OF VEGETABLES AND FRUITS, SCHOOL ANXIETY, PARENT
Read More
S-9523
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Salma Nabila; Pembimbing; Ahmad Syafiq; Penguji: Triyanti, Adhi Darmawan Tato
Abstrak: Penelitian terkait mental well-being sudah mulai banyak dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya masalah kesehatan mental yang saat ini sudah terlihat sejak usia anak. Akan tetapi, di Indonesia bukti terkait mental well-being masih terbatas, terutama hubungannya dengan faktor terkait gizi, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan bukti tersebut. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran mental well-being serta faktor terkait gizi yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi cross-sectional melibatkan 315 siswa kelas 4 dan 5 dari 5 sekolah dasar negeri terpilih di Banten. Analisis statistik menunjukkan bahwa mental well-being memiliki korealsi positif dengan aktivitas fisik (r=0,47; p=<0,001) baik pada responden laki-laki maupun perempuan. Selain itu, terlihat juga hubungan yang signifikan dengan kebiasaan sarapan (p=0,04). Adanya hubungan signifikan tersebut menjadikan peningkatan aktivitas fisik dan kebiasaan sarapan pada anak perlu ditingkatkan untuk meningkatkan mental wellbeing melalui peran orang tua serta sekolah. Kata kunci : Mental well-being, aktivitas fisik, kebiasaan sarapan
Read More
S-9400
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ulatun Nikmah; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Rahmawati
Abstrak: Anak sekolah membutuhkan asupan zat gizi yang cukup untuk menjamin tercapainya pertumbuhan dan kesehatan yang optimal. Sarapan dan jajan memiliki peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan zat gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan dan jajan dengan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat pada siswa sekolah dasar terpilih di Kota Depok.
 
Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dari penelitian mengenai hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan gizi lebih pada siswa sekolah dasar terpilih. Desain penelitian adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa sekolah dasar negeri, swasta, dan madrasah di Kota Depok. Jumlah sampel adalah 87 siswa.
 
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata asupan energi adalah 1406 kkal, protein 50.6 gram, lemak 54.5 gram, dan karbohidrat 176.8 gram. Terdapat perbedaan signifikan pada asupan energi dengan kebiasaan sarapan, jajanan roti dan gorengan; asupan protein dengan jajanan es krim; asupan lemak dengan kebiasaan sarapan dan jajanan gorengan; asupan karbohidrat berdasarkan jenis kelamin, jajanan roti dan gorengan. Diharapkan upaya kerja sama antara sekolah dan puskesmas untuk memberikan edukasi gizi kepada siswa dan orang tua mengenai pentingnya sarapan dan jajanan sehat melalui pertemuan Persatuan Orang Tua Murid.
 

School children need an adequate nutrition to ensure that children reach their optimum for growth and health. Breakfast and snacking have an important role in fulfilling nutritional needs of children. The aim of this study was to determine the relation between breakfast and snacking habit with intake of energy, protein, fat, and carbohydrate in selected elementary school students in Depok.
 
This study was an analysis secondary data from research about relation between food pattern and physical activity with overweight among selected elementary school students in Depok. This study population was all of students in public, private, and islamic elementary school. Sample total was 87 students.
 
The results showed the average energy intake, protein, fat, and carbohydrate was 1406 kcal, 50.6 grams, 54.5 grams, 176.8 grams respectively. There were significant differences in energy intake with breakfast habit, snack and fried snacks; protein intake with ice cream; fat intake with breakfast habit and fried snacks; carbohydrate with gender, bread, and fried snacks. Collaboration needed between school and public health centerto provide nutrition education to parents and students about the importance of breakfast and healthy snack through meeting of parents.
Read More
S-7872
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Imas Arumsari; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji : Widjaja Lukito, Wahyu Kurnia Yusrin Putra
Abstrak: Kebiasaan melewatkan sarapan memperbesar risiko terjadinya obesitas, pola hidup sehat, dan penurunan kecerdasan, khususnya pada pelajar. Terlebih, remaja sedang mengalami proses growth spurt dimana terjadi peningkatan kebutuhan gizi. Kabupaten Tangerang memiliki tingkat kelulusan UN SMA terrendah di provinsi Banten pada tahun ajaran 2013 lalu, sehingga perlu diteliti lebih lanjut mengenai pola sarapan remaja di wilayah ini.
 
 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan sarapan dan faktor lainnya dengan pola sarapan siswa/i SMA terpilih di Kabupaten Tangerang tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi crosss sectional. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner isian mandiri yang diisi 160 siswa. Asupan sarapan dinilai menggunakan kuesioner food recall 2x24 jam.
 
 
Hasil penelitian menunjukkan, sebanyak 71,8% responden memiliki pola sarapan buruk. Terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan sarapan (P= 0,014) dengan pola sarapan responden.
 

 
Skipping breakfast habit increase the risk of obesity, unhealthy lifestyle, and lack of intelligence, especially the students. Moreover, adolescent growth spurt is undergoing a process whereby an increase in nutritional requirements. Tangerang has lowest high school graduation rate in Banten Province for the academic year 2013 so it is important to develop research on adolescent breakfast pattern in this region.
 
 
This study aims to determine the relationship between the availability of breakfast and other factors with student breakfast pattern in selected high school in Tangerang on 2014. Research method is a quantitative research with crosss sectional design study. Data were collected using self-completed questionnaires for 160 students. Breakfast intake was assessed using a 2x24 hour food recall questionnaire. The results showed, 71,8% of respondents had a bad breakfast pattern. There is a significant association between the availability of breakfast (P=0.014) with respondents’ breakfast pattern
Read More
S-8346
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arafah; Pembimbing: Yvonne Magdalena Indrawani; Penguji: Fatmah, Ratu Ayu Dewi Sartika, Kresnawan, Fajrinayanti
Abstrak: Obesitas pada anak sekolah merupakan penyakit yang sudah menjadimasalah kesehatan kesehatan masyarakat. Prevalensi obesitas anak di indonesiamengalami peningkatan pada tahun 2007 sebsar 9,5% pada laki-laki dan 6,4%pada perempuan menjadi sebesar 10% pada anak laki-laki dan 7,7% pada anakperempuan pada tahun 2010 dan menjadi 8,8% padan tahun 2013. Penelitian inimembahas mengenai kejadian obesitas pada anak di dua sekolah dasar. Tujuanpenelitian ini untuk membandingkan kejadian obesitas anak serta faktor-faktoryang mempengaruhinya di dua sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan pada bulanMei sampai dengan Juni 2014 di SDN Anyelir1 dengan status ekonomi menengahke atas dan SDN Depok Jaya 7 dengan subjek penelitiannya adalah anak sekolahdasar kelas 4 dan 5. Variabel penelitian ini pola makan, kebiasaan makan,karakteristik anak, karakteristik orangtua, aktivitas fisik anak dan keterpaparanmedia. Penelitian ini merupakan penelitian crossectional dengan analisis perbandingan. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompokmengenai lama waktu menonton TV dan bermain games, karakteristik orangtua,keterpaparan media, asupan energi total, asupan karbohidrat dan asupan lemak.Perbedaan status sosial ekonomi akan terjadi perbedaan pada lama menonton TVdan bermain games, asupan zat gizi energi total, karbohidrat dan lemak. Peneliti menyarankan untuk melakukan penimbangan berat badan dan tinggi badan diataskelas 1, membudayakan kembali senam disekolah untuk memberikan waktu lebih banyak berolahraga, pembinaan kantin sekolah untuk membantu orangtua mengontrol asupan zat gizi anak.
Kata kunci: Obesitas anak, asupan zat gizi, analisis perbandingan
Obesity in school children is a disease that has become a health problem of publichealth. The prevalence of child obesity in Indonesia in 2007 increased by 9.5% inmen and 6.4% in women increased in 2010 to 10% in boys and 7.7% in 2013 to8,8%. This study discusses the incidence of obesity in children at two elementaryschools. The purpose of this study was to compare the incidence of childhoodobesity and the factors that influence it in two elementary schools. This study wasconducted in the SDN Anyelir 1 with middle high socioeconomic status andDepok Jaya SDN 7 with middle low socioeconomic status. The research subjectare children of primary school grade 4 and 5 with the variables of this study diet,eating habits, child characteristics, parent characteristics , child physical activityand media exposure. This design study is a cross sectional with comparisonanalysis. There are significant differences between the two groups regarding thelength of time watching TV and playing games, parental characteristics, mediaexposure, total energy intake, carbohydrate intake and fat intake. Differences insocioeconomic status will be a difference in the long watching TV and playinggames, the total energy intake of nutrients, carbohydrates and fats. Researcherhave suggested annually conduct anthropometric survey in school, once a weekschool aerobic exercising, and parents involve in school cafeteria to control thenutrient intake of children.
Keywords:Child obesity, nutrient intake, comparative analysis
Read More
T-4175
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhiya Farhani; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Fatmah, Iskandar
S-6068
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hana Adisti; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Refa Hayudi Griyanda
S-9124
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cornelis Novianus; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Sandra Fikawati, Titus Priyo Harjatmo, Puji Heriyanto
Abstrak: Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang banyak dialami khususnyaoleh anak umur sekolah dasar. Kejadian karies gigi pada anak diukur melalui indeks DMFT.Karies gigi berkaitan erat dengan kebiasaan anak SD dalam mengkonsumsi makanankariogenik. Di Kota Serang, jumlah siswa SD yang menderita karies gigi tertinggi yaituberada di wilayah kerja Puskesmas Taktakan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahuihubungan karakteristik siswa dan perilaku konsumsi makanan kariogenik dengan kejadiankaries gigi pada siswa umur 11-12 tahun di SDN terpilih wilayah kerja Puskesmas TaktakanKota Serang tahun 2015, meliputi karakteristik (jenis kelamin, uang saku, pengetahuan,sikap, pH saliva), perilaku siswa (konsumsi makanan kariogenik, kebiasaan menggosok gigi,cara menggosok gigi yang benar). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmenggunakan rancangan penelitian Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan di SDN terpilihyang berada di wilayah kerja Puskesmas Taktakan Kota Serang dengan memakai teknikcluster random sampling yaitu SDN Drangong I, SDN I Taktakan, dan SDN Pereng. Hasilpenghitungan besar sampel diperoleh sebanyak 140 orang. Pengumpulan data menggunakankuesioner, pemeriksaan gigi, pengukuran pH saliva dan observasi cara menyikat gigi yangbenar. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, uji bivariat dengan uji Kai Kuadrat,dan multivariat dengan Regresi Logistik. Hasil rekapitulasi indeks DMFT bahwa frekuensiDMFT terbanyak berada pada SDN Drangong I dan SDN Pereng termasuk tingkat keparahankaries gigi tinggi. Sedangkan SDN 1 Taktakan termasuk dalam tingkat keparahan karies gigirendah. Makanan kariogenik yang paling sering dikonsumsi siswa adalah makanankariogeniknya tinggi yang berbentuk padat lengket dan manis. Variabel yang mempunyaihubungan bermakna dengan kejadian karies gigi dengan p value < 0,05 adalah variabel uangsaku, variabel pengetahuan, variabel sikap, variabel kebiasaan menggosok gigi, variabel caramenggosok gigi yang benar, dan variabel konsumsi makanan kariogenik, sedangkan variabelyang tidak memiliki hubungan bemakna dengan kejadian karies gigi dengan p value > 0,05adalah variabel jenis kelamin dan variabel pH saliva. Faktor paling dominan adalah variabelkonsumsi makanan kariogenik berhubungan dengan kejadian karies gigi. Sedangkan variabelpengganggu yaitu variabel kebiasaan menggosok gigi dan cara menggosok gigi yang benar.Saran bagi siswa dapat membawa bekal makanan yang tidak terlalu manis dan lengket, selainpemeriksaan gigi rutin pada semua siswa Puskesmas Taktakan bekerja sama dengan pihaksekolah untuk memberikan penyuluhan kepada orangtua siswa tentang kesehatan gigianaknya terutama mengenai waktu yang tepat untuk anaknya menyikat gigi setelah makanmakanan yang kariogenik.Kata Kunci : Karakteristik Siswa, Karies Gigi, Makanan Kariogenik
Dental caries is one disease the teeth and mouth that many experienced particularly byprimary school children. The incidence of dental caries in children is measured through anDMFT index. Dental caries is closely related to elementary school children in the habitcariogenic foods consumption. In Serang City, the number of students who suffer from dentalcaries highest in the Puskesmas Taktakan working area. This study purpose was to determinethe relationship students characteristics and cariogenic food consumption behavior withdental caries incidence at students aged 11-12 years Selected the State Elementary School AtThe Puskesmas Taktakan working area Serang city 2015 include characteristics (gender,pocket money, knowladge, attitude, salivary pH), student behavior (cariogenic foodconsumption, tooth brushing habits, tooth brushing method). The method used in this study isusing Cross Sectional design. Research conducted at Selected The State Elementary Schoolslocated in the Puskesmas Taktakan working area serang city using cluster random samplingtechniques that is Drangong I State Elementary School, Taktakan I State Elementary Schooland Pereng State Elementary School Calculation results of the samples Size about 140people. Data collection using questionnaires, examination of teeth, salivary pH measurementand correct brushing method. Data was analyzed using univariate analysis, Bivariate with ChiSquare Test and multivariate with Regresi Logistic test. DMFT index recapitulation thatfrequency is the highest DMFT on Drangong And Pereng I State Elementary School andPereng State Elementary School while Taktakan I State Elementary School including theseverity of dental caries low Cariogenic foods most frequently consumed foodskariogeniknya students is high and sweet sticky solid. that have a significant relationship withthe dental caries incidence by p value < 0,05 is pocket money, knowladge, attitude,cariogenic food consumption, tooth brushing habits, tooth brushing method and whereasvariables that do not have a significant relationship with the dental caries p value > 0,05 isincidence is gender, salivary pH. The most dominant factor is cariogenic food consumptionvariable associated with the dental caries incidence. While the confounding variable is thetooth brushing habits variable, tooth brushing method variable. suggestion for students canbring food that is not too sweet and sticky, Routine dental examinations on all studentPuskesmas Taktakan cooperate with the school to provide counseling to parents about theirdental health, especially regarding the right time to brush her teeth after eating cariogenicfoods.Keyword : Students Characteristics, Dental Caries, Cariogenic Food.
Read More
T-4322
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Annisa; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Trini Sudiarti, Abas Basuni Jahari
Abstrak: Kegemukan adalah salah satu masalah gizi. Kegemukan memiliki berbagai dampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak serta kondisi kesehatan jangka panjang. Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya faktor dominan yang berhubungan dengan indeks massa tubuh pada siswa SD Islam As- Syafi’iyah 02 Kota Bekasi.
 
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 155 siswa. Adapun pengambilan data dilakukan pada bulan April 2013. Variabel yang diteliti yaitu indeks massa tubuh, kebiasaan sarapan, durasi tidur, asupan zat gizi makro, frekuensi konsumsi makanan cepat saji, aktivitas fisik, dan durasi menonton televisi. Analisis yang digunakan adalah uji korelasi (analisis bivariat), serta regresi linear ganda (analisis multivariat).
 
Hasil analisis akhir didapatkan bahwa kebiasaan sarapan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan indeks massa tubuh setelah dikontrol faktor frekuensi konsumsi makanan cepat saji, durasi menonton televisi, asupan karbohidrat, asupan lemak, dan asupan protein.
 

Overweight is one of nutrition problem. Overweight has various negative impacts in children’s growth, development and long-term health conditions. The objective of this study was to investigate the dominant factor of children’s body mass index in As-Syafi’iyah Islamic Elementary School, Bekasi.
 
This study used cross-sectional design with a sample size of 155 children. Data collection was conducted in April 2013. Variables studied were body mass index, breakfast habits, sleep duration, macronutrient intake, fast food consumption frequency, physical activity, and watching television duration. The data was analyzed using correlation test (bivariate analysis), and multiple linear regression (multivariate analysis).
 
The final analysis result showed that breakfast habits was the dominant factor associated with body mass index controlling for fast food consumption frequency, watching television duration, carbohydrate intake, fat intake, and protein intake
Read More
S-7865
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive