Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32715 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yuliati; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Dien Anshari, Rohano Budi Prihatin, Dwi Dwinurwati Wahyudi
Abstrak: Indonesia merupakan negara keempat di dunia dengan angka prevalensi perokok terbanyak di dunia. Peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah upaya untuk melindungi masyarakat dari dampak paparan asap rokok. Tempat kerja merupakan salah satu area KTR. Meskipun peraturan KTR merupakan inisiatif pemerintah Kabupaten (pemkab) Bogor yang telah ditetapkan sejak tahun 2012, pada pelaksanaannya masih banyak pegawai pemkab Bogor yang merokok pada area tempat kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepatuhan pegawai pemkab Bogor terhadap peraturan KTR di tempat kerja agar dapat dijadikan pedoman dalam menyusun strategi penegakkan peraturan KTR. Penelitian ini dilakukan di 28 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) kabupaten Bogor dengan jumlah responden 321 pegawai. Desain penelitian cross sectional, pengambilan sampel menggunakan probability proporsional to size (pps). Hasil penelitian ini menemukan bahwa 43,5% responden pegawai perokok patuh dan 51,7% responden pegawai non perokok patuh. Hasil regresi logistik menunjukkan hubungan bermakna antara umur dan persepsi keseriusan penyakit akibat paparan asap rokok dengan kepatuhan terhadap peraturan KTR ditempat kerja pada responden pegawai yang perokok. Hasil regresi logistik pada responden pegawai non perokok menunjukan hubungan yang bermakna antara persepsi manfaat, jenis kelamin dan keyakinan diri (self efficacy) terhadap kepatuhan peraturan KTR di tempat kerja.
Kata Kunci : Kepatuhan, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Kawasan Tanpa Rokok di Tempat kerja, Kabupaten Bogor

Indonesia is the fourth country in the world with the highest prevalence of smokers. The Regulation of smoke free zone is an effort to protect public from the impact of exposure to secondhand smoke. Although the smoke free zone regulation is an initiative of Bogor regency government which has been established since 2012, in the implementation there are still many government employees who smoke in the working area. The government employee is the role model in implementing smoke free zone. This research was conducted to find out the factors influenced government employees in compliance smoke free workplaces regulations in order to be used as guidance in formulating strategies for enforcing smoke free zone regulations. This research was conducted in 28 units of government office in Bogor district with 321 respondents government employee. Study design is Cross sectional and sampling using probability proportional to size (pps). The results of this study found that 43.5% of smokers employee and 51.7% of non-smoker employees are comply the smoke free workplaces regulation. The result of logistic regression showed a significant correlation between age and perceived seriousness towards of smoke free workplaces regulation compliance on smoker respondent and the perceived benefits, gender and self-efficacy towards of smoke free workplaces regulation compliance on non-smoker respondents.
Keywords : Compliance, Smoke free zone, smoke free workplaces, Bogor District
Read More
T-5018
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Imam Maulana; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Anwar Hassan, Nia Nurkania
Abstrak: Mulai tahun 2010, Pemerintah Kota Bogor menerbitkan Peraturan Daerah No. 12 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) tahun 2009. Namun setelah 2 tahun berjalan hasil pengamatan menunjukan, masih banyak perokok di kawasan yang ditetapkan dalam peraturan daerah. Studi berjenis kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel adalah rumah tangga di seluruh wilayah Kota Bogor, diambil dengan metode multistage cluster random sampling. Jumlah sampel sebanyak 300 rumah tangga. Hasilnya, masyarakat Kota Bogor menilai implementasi KTR di tatanan tempat-tempat umum belum efektif. Analisis menunjukkan banyaknya perokok di tempat-tempat umum berhubungan dengan pajanan penyuluhan KTR, tiadanya teguran dari orang lain, pengawasan petugas, keberadaan iklan rokok, dan keberadaan penjual rokok (p <0,05).
 
Untuk lebih mengefektifkan Peraturan daerah tersebut dibutuhkan prioritas berbeda dalam implementasinya di setiap tempat yang menjadi KTR.
 

In 2009, the Government published the Bogor Area Regulations No. 12 about the area Without Smoking (KTR). Based on observations, there are still many smokers in the area set out in the regulatory area. Study of a quantitative approach with cross-sectional. The samples are households in the whole area of the city, which was taken by the method of multistage cluster random sampling. The number of samples as much as 300 households. As a result, society Bogor City looked at the implementation of KTR at public places order has not been effective. Analysis showed the number of smokers in public places associated with exposure illumination KTR, lack of rebuke from others, supervision officers, the presence of advertising cigarettes, and the existence of a seller of cigarettes (p <0,05). To be more makes effective regional regulation would require priorities different in its implementations in every place into KTR.
Read More
S-7693
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ranto Rajadoli Pangaribuan; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Tri Krianto, Suparsih
Abstrak: Pada tahun 2015, jumlah kasus diare yang terjadi di Kota Bogor terdapat sebanyak 27.289 kasus. Kejadian diare di Kecamatan Bogor Utara sebesar 5.530 kasus. Kecamatan Bogor Utara merupakan kecamatan dengan jumlah kasus diare tertinggi se-Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosial ekonomi, faktor perilaku dan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Sebanyak 97 ibu yang memiliki anak balita diwawancari sebagai sampel penelitian menggunakan kuesioner. Sampel diambil pada 4 RW di Kelurahan Tanah Baru, dengan menggunakan teknik quota sampling. Analisis dilakukan untuk menilai kejadian diare, faktor sosial ekonomi,faktor perilaku dan faktor lingkungan. Ditemukan sebesar 37,1% kejadian diare di wilayah puskesmas Bogor Utara. Hasil analisis diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara perilaku cuci tangan, kepemilikan jamban, sarana sumber air bersih dan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare.
Kata Kunci : Perilaku sehat Ibu, diare, balita

In 2015, the number of cases of diarrhea that occurred in the city of Bogor there were 27,289 cases. While the incidence of diarrhea in North Bogor District amounted to 5,530 cases. North Bogor Sub-district is the highest number of cases of diarrhea in Bogor City. Study aim is to determine the relationship between socioeconomic factors, behavioral factors and environmental factors with the incidence of diarrhea an children under five years old in the work area of Puskesmas Bogor Utara. This study used cross sectional design. A total of 97 mothers with toddlers were interviewed as research samples using a questionnaire. Samples were taken at 4 RW in Tanah Baru Urban Village, using quota sampling technique. This study used primary data taken using a questionnaire to assess the incidence of diarrhea, socioeconomic factors and behavioral factors. This and found 37.1% of chause got diarrhea in the area of Puskesmas Bogor Utara. The result show statistically significant a relationship between handwashing behavior, latrine ownership, clean water source and treatment of waste water disposal facility with diarrhea occurrence.
Keywords: Mother's healthy behavior, diarrhea, toddler
Read More
S-9562
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arya Anindita Hutomo Putra; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Ella Nurlaela Hadi, Muhsin
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengankepatuhan untuk menyikat gigi sebelum tidur malam pada siswa-siswi kelas 5 diSDN 04 Ciangsana Kabupaten Bogor Tahun 2012. Penelitian ini menggunakanpenelitian kuantitatif dengan desain non eksperimental, data dikumpulkan secaraCross Sectional. Sampel penelitian ini adalah 74 siswa kelas 5 SDN 04Ciangsana. Dari hasil pengolahan data, terdapat satu faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan menyikat gigi sebelum tidur, yaitu ketersediaan fasilitas untuk menyikat gigi dengan p value 0.000. Diharapkan pihak sekolah, Puskesmas, dan Dinas terkait UKS dapat terus melaksanakan program-program kesehatan gigi dan mulut bagi siswa sekolah dasar.Kata kunci : Pengetahuan, sikap, kepatuhan menyikat gigi sebelum tidur malam,siswa SD
Read More
S-7646
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dadang Darmawan; Pembimbing: Zarfiel Tafal; Penguji: Yovsyah, Donald Sibarani
Abstrak: Tuberkulosis paru hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Prinsif pengendalian TB Paru adalah menemukan kasus sebanyak-banyaknya dan menyembuhkan semua kasus yang ditemukan. Upaya penemuan kasus baru dilakukan melalui pemeriksaan dahak dari kontak penderita TB Paru BTA positif. Cakupan penemuan kasus TB Paru melalui pemeriksaan dahak di Puskesmas Cileungsi masih rendah 44,24%.
 
Penelitian kuantitatif non eksperimental ini menggunakan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen (kepatuhan kontak) dan independen sebagai faktor predisposing, enabling dan reinforcing (bivariat) dengan uji statistik menggunakan Chi-square dilanjutkan uji regresi logitik untuk mengetahui faktor yang paling dominan (multivariat). Jumlah sampel 85 responden yang merupakan kontak penderita TB BTA positif yang berobat ke Puskesmas Cileungsi pada trimester pertama 2013.
 
Hasil penelitian ini diketahui tingkat kepatuhan kontak masih rendah 22,4% dengan determinan kepatuhan yang signifikan antara lain tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap yang termasuk predisposing factor. Jarak, waktu tempuh, dan besar biaya yang harus dikeluarkan yang termasuk enabling factor. Dukungan keluarga, masyarakat dan petugas yang termasuk reinforcing factor. Pengetahuan kontak tentang TB merupakan determinan yang paling dominan. Diharapkan dengan diketahuinya determinan kepatuhan kontak menjadi salah satu pertimbangan puskesmas dalam menciptakan terobosan untuk meningkatkan cakupan penemuan kasus TB baru.
 

 
Pulmonary tuberculosis is still a public health problem in Indonesia. Principle of Pulmonary TB control is to find as many cases and cure of all cases are found. Efforts made the discovery of new cases through sputum examination of contacts of smear positive pulmonary TB patients. Coverage of TB case detection by sputum examination at the health center is still low Cileungsi 44.24%.
 
This non-experimental quantitative study using cross-sectional approach to determine the relationship between the dependent variable (compliance contact) and independent as a factor predisposing, enabling and reinforcing (bivariate) by using a statistical test Chi-square test was continued logistic regression to determine the most dominant factor (multivariate ). Total sample of 85 respondents who are contacts of smear positive TB patients treated at the health center Cileungsi in the first trimester of 2013.
 
Results of this study are known contact is low compliance rate of 22.4% with a significant determinant of adherence such as the level of education, knowledge and attitudes that include predisposing factor. Distance, travel time, and the large costs which include enabling factor. Support families, communities and officials including reinforcing factors. Knowledge about TB contact is the most dominant determinant. It is expected that with the known determinants of compliance contacts into one of the considerations in creating breakthrough health centers to improve the coverage of the discovery of new TB cases.
Read More
S-8307
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agustina; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Iwan Ariawan, Mieke Savitri, Muhtar Lintang
T-3324
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agustina; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Iwan Ariawan, Mieke Savitri, Muhtar Lintang
T-3381
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratia Radiani; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Besral, Dian Ayubi, Rina Hasriana, Heni Rudiyanti
Abstrak: Meningkatnya jumlah penderita hipertensi dan belum diketahui bagaimana pengendalian hipertensi di wilayah Puskesmas Telagasari, dapat menimbulkan permasalahan kesehatan yang sangat serius dan berdampak besar pada kualitas hidup apabila tidak mendapatkan perhatian dan penanganan yang intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam pengendalian tekanan darah di wilayah Puskesmas Telagasari Kabupaten Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 125 penderita hipertensi yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak (59,2%) responden memiliki tingkat kepatuhan yang buruk. Ada hubungan yang bermakna antara keterpaparan informasi (p=0,001) dan pengetahuan (p=0,016) dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam pengendalian tekanan darah. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan adalah keterpaparan informasi. Penderita hipertensi dengan keterpaparan informasi yang tinggi berpeluang untuk memiliki tingkat kepatuhan yang baik sebesar 2,7 kali lebih besar dibandingkan penderita hipertensi dengan keterpaparan informasi rendah setelah dikontrol dengan variabel pengetahuan dan dukungan keluarga (95% CI; 1,13-6,26). Dari hasil penelitian ini perlu peningkatan upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan dalam pengendalian tekanan darah serta perlu kerjasama dengan lintas sektor lainnya termasuk swasta. Kata kunci : Kepatuhan, penderita hipertensi, pengendalian tekanan darah The increased number of patients with hypertension and the lack of information to control hypertension in Telagasari Public Health Center can lead to serious health problems and will give a big impacts on quality of life if there is no serious concern and intensive treatment. The purpose of this research is to analyze the factors related to the adherence of the patience with hypertension in controling blood pressure in Telagasari Public Health Center. Quantitative method and crosssectional design were used to analyze the data. The writer using consecutive sampling methods by interviewing 125 the respondents with hypertension using questionaire. The results showed that (59.2%) respondents were having poor adherence. There was a significant correlation between exposure of information (p = 0,001) and knowledge (p = 0,016) with adherence of hypertension patient in blood pressure control. The most dominant factor associated with adherence is the exposure of information. Hypertensive patients with high information exposure has an opportunity to have a good adherence level of 2.7 times greater than hypertensive patients with lower information exposure after controlling for the variables of knowledge and family support (95% CI; 1,13-6,26). The result of this research shows that it need to improve health promotion efforts in order to improve adherence in controlling blood pressure and need good cooperation with other cross-sector including private. Keywords: Adherence, hypertension, blood pressure control
Read More
T-4980
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diah Tri Puspita; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Dien Anshari, Nana Mulyana
Abstrak: Peringatan Bergambar (Pictorial Health Warning) pada kemasan rokok bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rokok dan mencegah inisiasi merokok pada remaja. Namun, penelitian mengenai efek peringatan bergambar terhadap remaja di Indonesia masih minim. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara kesan menakutkan pada peringatan kesehatan dengan intensi tidak merokok di kalangan remaja di Kota Jakarta dan Bogor. Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan responden remaja usia 15-18 tahun (n=313). Analisis menggunakan model linear mixed effect dengan variabel dependen intensi tidak merokok dan kesan menakutkan, paparan iklan rokok, jenis kelamin, pendidikan sebagai variabel independen. Hasil dari penelitian ini ditemukan hubungan yang positif dan signifikan antara kesan menakutkan dengan intensi tidak merokok (β= 0,44, SE= 0,01, p<0.001) setelah dikontrol karakteristik personal. Penelitian merekomendasikan peringatan kesehatan dengan gambar yang menyeramkan dapat mencegah inisiasi merokok pada remaja.
Read More
S-10220
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Resvi Siti Zulfa; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Tiara Amelia, Ellyana Hutapea
Abstrak: Fenomena persalinan dengan pertolongan dukun bayi pada era JKN merupakan hal yang melatarbelakangi penelitian ini. Fenomena tersebut menimbulkan pertanyaan disaat JKN menanggung biaya persalinan, namun masih ada peserta JKN yang bersalin dengan pertolongan dukun bayi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hal-hal yang berperan dalam pemilihan dukun sebagai penolong persalinan pada peserta JKN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada informan utama yang terdiri dari 5 ibu peserta JKN yang bersalin dengan pertolongan dukun. Informan kunci terdiri dari keluarga terdekat informan utama, kader, Kepala Puskesmas Tenjo dan Bidan Desa Tenjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor predisposisi yang berperan dalam pemilihan dukun adalah interaksi ibu dengan lingkungan sosialnya. Faktor pemungkin yang berperan yaitu kendala pemanfaatan kepesertaan JKN, sulitnya transportasi roda empat serta persepsi negatif informan terhadap tenaga kesehatan yang mudah merujuk pasien. Rasa nyaman yang didapatkan dari pelayanan dukun juga berperan dalam pemilihan dukun. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, diperlukan upaya berupa penyuluhan untuk meluruskan persepsi ibu terhadap tenaga kesehatan, sosialisasi penggunaan ambulan desa, mempermudah pelayanan BPJS khususnya Kecamatan Tenjo, pemberdayaan dukun sebagai mitra bidan dan penyampai pesan kesehatan, serta kebijkan tegas untuk mendorong ibu bersalin di fasilitas kesehatan.
Read More
S-10207
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive