Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31739 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Kurniadji; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Ede Surya Darmawan, Puput Oktamianti, Tb. Rachmat Sentika; Jhon Marbun
B-1972
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maharani Sylvia Rindawati; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Pujiyanto, Atika, Siti Ainun Dwiyanti
Abstrak:
Pemerintah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Rumah sakit bekerjasama dengan BPJS dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui pengajuan klaim, pembayaran atas pelayanan, dan feedback verifikasi dokumen. Berkas klaim yang tidak lengkap dianggap belum layak disebut dengan klaim pending. Klaim pending dapat mengganggu pendapatan dan proses keuangan. Mayoritas pasien yang berobat di RSUD Mampang Prapatan sebanyak 90% merupakan peserta BPJS Kesehatan. Klaim pending di RSUD Mampang Prapatan pada Tahun 2022 mencapai 13.5% rawat inap dan 3.5% rawat jalan dengan tarif pending sebesar Rp1.190.594.300 rawat inap dan Rp331.363.900 rawat jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penyebab klaim pending dan memberikan solusi berupa inovasi dalam mencegah atau mengurangi klaim pending. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, jumlah klaim pending bulan Januari - Juli 2023 ditemukan pada unit rawat inap sebanyak 13.3% dan unit rawat jalan sebanyak 2.3%. Total tarif pending sebanyak Rp780.096.800 pada rawat inap dan Rp145.317.100 pada rawat jalan. Klaim pending disebabkan oleh faktor input dan proses. Faktor input penyebab klaim pending disebabkan antara lain faktor man, yaitu belum adanya verifikator internal, pelatihan koding internal, dan belum ada kebijakan serta evaluasi terkait klaim pending. Dari faktor money, rumah sakit belum menerapkan remunerasi dan belum ada reward dan punishment terkait pengisian resume medis yang tepat dan sesuai untuk menjadi dasar penilaian. Dari faktor material, belum ada kebijakan terkait pengisian resume medis elektronik, beberapa staf rumah sakit belum mengetahui syarat berkas pengajuan klaim, dan tanda tangan pengisian resume medis belum digital. Dari faktor metode, PPK dan ICP hanya tersedia beberapa, sosialisasi syarat pengajuan klaim serta review berkala kasus klaim pending belum dilakukan. Sedangkan, dari faktor machine ditemukan terdapat beberapa komputer yang masih lambat saat menggunakan beberapa aplikasi. Penyebab klaim pending dari faktor proses didominasi oleh ketidaklengkapan berkas pendukung dan masalah dalam koding. Pengembangan prototipe melalui metode design thinking dalam SIMRS telah dilakukan terkait proses pengajuan klaim yang terdiri dari pengumpulan berkas, pengisian resume medis, dan koding dengan menambahkan menu berkas digital, koding yang terintegrasi, serta menu attachment prosedur / tindakan serta diagnosis yang terintegrasi antara perawatan pasien dengan resume medis. Saran bagi rumah sakit untuk menggunakan dan mengembangkan usulan prototipe, upaya perbaikan bagi unit casemix, melakukan sosialisasi mengenai syarat berkas klaim kepada unit terkait, sosialisasi syarat pengajuan klaim BPJS Kesehatan sesuai peraturan kementerian kesehatan dan panduan klinis kepada dokter, dan review berkala secara internal kepada dokter mengenai klaim pending.

The government collaborates with Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) through the National Health Insurance Program. Hospitals collaborate with BPJS in providing health services through submitting claims, payment for services, and document verification. Incomplete claim documents are considered as pending claims. Pending claims can disrupt revenue and financial processes. The majority of patients treated at Mampang Prapatan General Hospital, 90%, are BPJS participants. Pending claims in Mampang Prapatan General Hospital in 2022 reach 13.5% for inpatient care and 3.5% for outpatient care with pending of Rp1.190.594.300 for inpatient and Rp331.363.900 for outpatient. The aim of this research is to analyze the causes of pending claims and provide solutions in the form of innovations in preventing or reducing pending claims. This research is qualitative research with a case study approach. Data collection was carried out through in-depth interviews, observation and document review. The research results show that the number of pending claims in January - July 2023 was found in inpatient units at 13.3% and outpatient units at 2.3%. The total pending rate is IDR 780,096,800 for inpatient care and IDR 145,317,100 for outpatient care. Pending claims are caused by input and process factors. The input factors that cause pending claims include human factors, namely the absence of an internal verifier, internal coding which is not given to staff, and there are no policies and evaluations regarding pending claims. From the money factor, the hospital has not implemented remuneration and there are no rewards and punishments regarding filling out a medical resume correctly and appropriately as a basis for assessment. In terms of material factors, there is no policy regarding filling out electronic medical resumes, some hospital staff do not know the file requirements for submitting claims, and signatures for filling out medical resumes are not yet digital. In terms of method factors, only a few PPK and ICP are available, socialization of claim submission requirements and regular reviews of pending claim cases have not been carried out. Meanwhile, from the machine factor, it was found that several computers were still slow when using several applications. The causes of pending claims from process factors are dominated by incomplete supporting files and problems in coding. Prototype development using the design thinking approach in SIMRS has been done regarding to the claim submission process which consists of collecting files, filling in medical resumes, and coding by adding a digital file menu, integrated coding, and attachment menus in providing procedure and diagnosis integrated with medical resumes. Suggestions for hospital to use and develop the prototype, improve casemix unit, socialize recarding to the requirements in filling claim documents, and periodically held an internal review to doctors regarding to the pending claims
Read More
B-2416
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Revita Anisa Pertiwi; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Masyitoh, Wachyu Sulistiadi, Atika, Fify Mulyani
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab rendahnya pelaporan insiden keselamatan pasien dan budaya keselamatan pasien di RSUD Mampang Prapatan, Indonesia. Data menunjukkan bahwa tingkat pelaporan insiden di RSUD Mampang Prapatan masih sangat rendah, dengan hanya satu kasus yang dilaporkan pada tahun 2021, lima kasus pada tahun 2022, dan delapan kasus pada semester pertama tahun 2023. Budaya keselamatan pasien, yang diukur melalui 12 elemen, juga belum mencapai nilai optimal. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kasus, dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Temuan menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan petugas tentang keselamatan pasien, tidak adanya media edukasi, dan sistem pelaporan yang masih berbasis kertas menjadi faktor penyebab utama. Selain itu, ada faktor proses yang mempengaruhi, seperti ketersediaan dokumen pelaporan saat insiden, persepsi tentang pentingnya laporan, dan ketakutan akibat pelaporan. Untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien dan pelaporan insiden, disarankan untuk mengadakan pelatihan, mengembangkan media edukasi, beralih ke sistem pelaporan digital, serta melakukan pemetaan risiko di setiap unit. Penelitian ini memberikan saran konkret bagi RSUD Mampang Prapatan untuk mengembangkan prototipe usulan yang dapat mengoptimalkan budaya keselamatan pasien dan sistem pelaporan insiden.

This research aims to analyze the causes of the low reporting of patient safety incidents and the patient safety culture at Mampang Prapatan General Hospital, Indonesia. Data shows that the incident reporting rate at Mampang Prapatan General Hospital is still very low, with only one case reported in 2021, five cases in 2022, and eight cases in the first half of 2023. The patient safety culture, measured through 12 elements, has also not yet reached optimal value. The research methodology uses a qualitative approach through case studies, with data collection conducted through in-depth interviews, observations, and document reviews. The findings indicate that the lack of knowledge among staff about patient safety, the absence of educational media, and the paper-based reporting system are the main contributing factors. Additionally, there are process factors that influence, such as the availability of reporting documents at the time of the incident, perceptions about the importance of reports, and fear resulting from reporting. To improve the culture of patient safety and incident reporting, it is recommended to conduct training, develop educational media, switch to a digital reporting system, and carry out risk mapping in each unit. This research provides concrete recommendations for Mampang Prapatan General Hospital to develop a proposed prototype that can optimize the patient safety culture and incident reporting system. Keywords: Optimallization, patient safety culture, the patient safety.
Read More
B-2503
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Sri Rachmawati; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Adang Bachtiar, Sandi Ilyanto, Rachmat Sentika, Marian Margaretha
B-1927
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Roselyne E.H.L. Tobing; Pemb. Prastuti Soewondo; Penguji: Dandi Ilyanto, Kurnia Sari, Ria Virgiandari, IBN Banjar
B-1517
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nining Tri Maryani; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Helen Andriani, Puput Oktamianti, Pamudji Utomo, I.B.G. Fajar Manuaba
Abstrak:
Tesis ini membahas analisis faktor-faktor keterlambatan klaim rawat inap BPJS Kesehatan kasus kecelakaan lalu lintas di rumah sakit khusus bedah Karima Utama Surakarta tahun 2020.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor input dan faktor-faktor proses yang mempengaruhi keterlambatan proses pengajuan klaim BPJS Kesehatan pada kasus kecelakaan lalu lintas di rumah sakit khusus bedah Karima Utama Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat analitik dengan pendekatan kualitatif dan observasi. Dari penelitian ditemukan masih adanya keterlambatan klaim rawat inap BPJS Kesehatan kasus kecelakaan lalu lintas dengan lama hari 2-29 hari. Keterlambatan terjadi pada tahap input data pada aplikasi penjaminan kecelakaan lalu lintas oleh petugas baik petugas rumah sakit, kepolisian maupun jasa raharja. Keterlambatan juga terjadi pada tahap kodefikasi yaitu pada kelengkapan anamnesa dan resume medik pasien. Hasil penelitian menyarankan yaitu perbaikan pada faktor man yaitu peningkatan kualitas SDM, faktor method dengan pembuatan regulasi rumah sakit yang menjadi acuan petugas dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya, peningkatan supervisi dari pimpinan sekaligus melakukan pembinaan kepada staf serta peningkatan koordinasi antara rumah sakit dengan kepolisian, jasa raharja dan BPJS Kesehatan. Diharapkan DPJP juga tertib dalam pengisian rekam medik dan usulan peningkatan rekam medik dengan rekam medik elektronik

This thesis discusses the analysis of BPJS K inpatient claim late claims in traffic accident cases at the Karima Utama Surakarta hospital in 2020. The purpose of this study is to determine the input factors and process factors that influence the delay in the BPJS claim submission process Health in the case of a traffic accident at the special hospital operating in Karima Utama Surakarta. This research is an analytic study with a qualitative approach and observation. From the research it was found that there were still delays in the BPJS K inpatient claims for traffic accident cases with a duration of 2- 29 days. Delays occur at the data input stage in the traffic accident guarantee application by officers both hospital staff, police and jasa raharja. Delay also occurs in the phase of coding that is the completeness of the patient's medical history and resume. The results of the study suggest improvement in the human factor, namely improving the quality of human resources, method factors by making hospital regulations as a reference for officers in carrying out their duties and responsibilities, increasing supervision from the leadership as well as providing guidance to staff and increasing coordination between the hospital and the police, jasa raharja and BPJS Kesehatan. It is expected that the DPJP is also orderly in filling out medical records and proposals to increase medical records quality with electronic medical records.

Read More
B-2150
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meutia Elda; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji:Pujiyanto, Ronnie Rivany, Suhara Manullang
Abstrak:

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa telah terjadi pergeseran terhadap pola pembayaran pengguna jasa Rumah Sakit, dari membiayai sendiri menjadi menggunakan pihak ketiga yaitu Asuransi Kesehatan dan banyaknya kendala yang dihadapi dalam menjalin kerjasama dengan PT Askes terutama pada keterlambatan dokumen klaim. Keterlambatan ini berdampak pada berkurangnya target pendapatan rumah sakit untuk disetorkan pada kas daerah pada akhir tahun anggaran. RSUD Dr. Adjidarmo adalah Rumah Sakit type C dengan kapasitas 120 tempat tidur, terletak dipusat kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis faktor-faktor input yaitu SDM, dana. material, dan metode dengan keterlambatan dokumen klaim Askes melalui proses tahapan manajemen piutang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitik yaitu melalukan pengamatan langsung pads PPATRS (Program Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit), wawancara mendalam dan telaah dokumen pada sistem manajemen Rumah Sakit. Penelitian ini dilakukan dilingkungan RSUD Dr. Adjidarmo dan Asissten Area Manager (AAM) PT. Askes cabang Lebak dari bulan Februari sampai dengan bulan April 2006 dengan menggunakan data rekapitulasi keterlambatan dokumen klaim tahun 2005. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu input, proses dan output sesuai dengan kerangka konsep pada metodologi penelitian. Pada pembahasan diungkapkan basil penelitian yang didapat, dibandingkan dengan teori, dengan paneliti terdahulu serta judgement dari peneliti. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya keterlambatan yang sangat bermakna pada penyelesaian dokumen klaim obat rawat jalan dan rawat imp, dimana kendalanya terdapat pads tahap pembebanan dan penataan dari unsur SDM, material dan metode. Kendala tersebut berupa kurangnya tenaga pelaksana untuk penyelesaian klaim obat rawat imp dan rawat jalan, kurangnya sarana penunjang dan belum adanya kerjasama yang baik diantara unit terkait. Tidak adanya kepastian tugas, tanggungjawab dan wewenang pada petugas penatalaksana klaim obat merupakan kendala yang cukup berarti. Dengan dibentuknya Tim Pengendali Askes, diharapkan kendala-kendala tersebut dapat diatasi.


 

The background of this study was based on fact that have frictioned to pattern payment of Hospital service client, from out pocket became to Health Insurance as the third party and many problem faced in braiding cooperation with PT Askes especially at claim document delayed. This delay affect in decreasing hospital targets budget at end of the year. RSUD Dr. Adjidarmo was a type C hospital with 120 beds where located in Rangkasbitung downtown, Sub-Province Lebak Province Banter'. In this research, researcher made analysis of input factors that were man, money, material, and method with delay in claim document Askes through receivable management step process. This research was qualitative research with analytic descriptive method by doing direct observation at PPATRS (Intire Program Administrative Services of Hospital), in-depth interviews and document study at Hospital management system. This Research was done in RSUD Dr Adjidarmo environment and Asissten Area Manager (AAM) PT. Askes branch Lebak from Februari up to April 2006 and used back up data of 2005. The result and discussion from this research were divided in three parts, that were input, process and output according to framework concept at research methodology. The result compared with theory, previous researcher and also judgment from researcher. Conclusion of this research was delay in drug claim document of out-patient and in-patient where the problem came from in house phase and billing phase, and from variable of human resources, material and method. The problems were lack of employees, especially in drug claim, lack of supporter medium and there was no good cooperation among related units. Inexistence certainty of duty, authority and responsibility was a meaningfull enough problem. By forming of Askes Controller Team, expected the problem could be resolved.

Read More
B-932
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alkhamudi; Pembimbing: Jaslis, Ilyas; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Endang Adriyani, Amila Megraini
Abstrak: Proses pengadaan pebekalan farmasi di RSUP Dr. Kariadi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi yang digunakanan untuk pelayanan kesehatan pada pasien. Proses tersebut dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan dan Pembayaran dilaksanakan oleh Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif riset operasional untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan proses pembayaran pengadaan perbekalan farmasi. Data sekunder diambil dari alur proses pembayaran pengadaan perbekalan farmasi. Data primer diperoleh dari informan yang terlibat dalam proses pengadaan perbekalan farmasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa waktu penyelesaian berita acara 20 hari, waktu pengajuan kuitansi tagihan 8 hari, verifikasi dokumen tagihan sampai pembayaran 9 hari. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan proses pembayaran antara lain Berita Acara Penerimaan Barang tidak segera dibuat, masih ditemukannya kesalahan penulisan dalam dokumen pengadaan maupun kuitansi tagihan, pembuatan dokumen-dokumen pengadaan belum dibantu dengan software yang untuk meningkatkan efisiensi pembuatan dokumen, belum pusatkan penyelesaian dokumen pengadaan.
Read More
B-1682
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tengku Lya Handa Suri; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Jaslis Ilyas, Vetty Yulianty Permanasari, Hariyadi Wibowo, Enny Ekasari
B-2044
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kresensia Nensy; Pembimbimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Kurnia Sari, Samsul Bahri
Abstrak: Latar belakang:Besarnya selisih klaim BPJS RSUD Dr. Ben Mboi Ruteng Tahun 2016 dengan pembayaran Klaim oleh BPJS Kesehatan, yakni sebesar Rp. 5.038.707.422, mengganggu cashflow rumah sakit, dimana penerimaan rumah sakit 75% berasal dari pembayaran BPJS Tujuan:Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hubungan antara faktor kelengkapan resume medis, faktor ketepatan pengisian resume, faktor kelengkapan sistem informasi, faktor ketepatan sistem informasi pada berkas klaim BPJS pasien rawat inap di RSUD Dr. Ben Mboi Ruteng dengan pembayaran oleh pihak BPJS. Metode:Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 504 berkas klaim, yaitu berkas klaim dengan 5 kode INA-CBGs terbanyak. Pengumpulan data menggunakan pedoman checklist. Data terkumpul dianalisis dengan metode analisis univariat, bivariat, uji ChiSquare dan analisis multivariat uji regresi logistic. Hasil:Terdapat10,9% tidak lengkap resume medis, Terdapat 13,1% yang tidak tepat dalam pengisian resume medisnya. Terdapat 7 % berkas klaim tidak tepat sistem informasinya. Sedangkan kelengkapan sistem informasi tidak memiliki masalah karena semuanya lengkap sistem informasinya. Berdasarkan analisis bivariat, didapatkan hubungan bermakna pada kelengkapan dan ketepatan resume medis dan kelengkapan sistem informasi dengan pembayaran BPJS. Sedangkan kelengkapan sistem informasi tidak memiliki hubungan bermakna dengan pembayaran BPJS. Hasil analisis multivariat didapatkan ketepatan sistem informasi paling berhubungan dengan pembayaran BPJS. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara kelengkapan [Type text] [Type text] [Type text] resume medis dengan pembayaran BPJS (hasil verifikasi), terdapat hubungan yang bermakna antara ketepatan resume medis dengan pembayaran BPJS (hasil verifikasi), tidak Terdapat hubungan yang bermakna antara kelengkapan sistem informasi dengan pembayaran BPJS (hasil verifikasi), terdapat hubungan yang bermakna antara ketepatan sistem informasi dengan pembayaran BPJS (hasil verifikasi). Kata Kunci : Berkas klaim BPJS Pasien Rawat Inap, Pembayaran BPJS Background: The magnitude of the difference in claims BPJS RSUD Dr. Ben Mboi Ruteng Year 2016 with Claim payment by BPJS Health, which is Rp. 5,038,707,422, disturbing hospital cashflow, where hospital admission 75% comes from BPJS payments Purpose: This study aims to describe the relationship between medical resume completeness factor, precision resume filling factor, information system completeness factor, accuracy factor of information system on claim file BPJS Of inpatients in RSUD Dr. Ben Mboi Ruteng with payment by BPJS. Method: This research is quantitative research with cross sectional design. The sample totals 504 claim files, which are claims files with the 5 most INACBGs codes. Data collection using checklist guidelines. The collected data were analyzed by univariate analysis, bivariate, ChiSquare test and multivariate analysis of logistic regression test. Result: There are 10,9% incomplete medical resume, There is 13.1% which is not proper in filling of medical resume. There is a 7% improper claim file for its information system. While the completeness of the information system does not have a problem because everything is complete information system. Based on bivariate analysis, there is a significant correlation on completeness and accuracy of medical resume and completeness of information system with payment of BPJS. While the completeness of the information system has no significant relationship with the payment BPJS. Multivariate analysis results obtained information system accuracy most related to the payment BPJS. Conclusion: There is a significant relationship between medical resume completeness and BPJS payment (verification result), there is a significant correlation between the accuracy of medical resume with payment BPJS (verification result), no significant relationship between the completeness of [Type text] [Type text] [Type text] information system with payment BPJS (verification result) , There is a significant relationship between the accuracy of information systems with payment BPJS
Read More
B-1905
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive