Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 18773 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ni Wayan Sri Astuti; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Prastuti Soewondo, Amal Chalik Sjaaf, Tb. Firmansyah B. Rifai, Albert Maramis
Abstrak: Rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat harus dapat menjaga mutu dan kualitas. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah melalui akreditasi. Akreditasi wajib dilakukan dan merupakan syarat ijin operasional sesuai aturan pemerintah. Rumah Sakit Prima Medika melakukan persiapan akreditasi KARS 2012 yang terdiri dari 4 sasaran pokok, namun penelitian ini pada dua sasaran yaitu sasaran keselamatan pasien dan Milenium Development Goals. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tahapan, masalah dan monitoring dalam proses persiapan akreditasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melibatkan partisipan sebanyak 7 orang yang terlibat dalam kelompok kerja akreditasi. Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam dan penelusuran dokumen, dianalisis menggunakan content analysis. Hasil wawancara persiapan akreditasi dimulai komitmen dari seluruh jajaran rumah sakit, kelompok kerja akreditasi ditetapkan direktur, penyusunan dokumen sesuai elemen penilaian akreditasi, sosialisasi pada staf medis maupun non medis, implementasi sangat penting karena penilaian lebih terfokus pada pelaksanaan dilapangan, monitoring dan evaluasi dengan laporan monev, indikator mutu dan turun langsung ke lapangan. Kesimpulan tahapan persiapan yang penting adalah komitmen seluruh jajaran rumah sakit, melakukan pendekatan kepada dokter spesialis secara formal maupun informal, menambah pelatihan internal. Kata Kunci: persiapan akreditasi, sasaran keselamatan pasien,
Goals Hospitals in providing public health services should be able to maintain quality of services. One of the government's efforts to improve the quality of home services through accreditation, which is compulsory and required by government regulation. This study focus on two goals of Prima Medika Hospital in preparation of KARS 2012 accreditation: International Patient Safety Goals and Millennium Development Goals. The purpose of this study is to determine the stages, problems and monitoring in the preparation process of accreditation on the patient's safety goals and the Millennium Development Goals. This research uses qualitative method by involving 7 participants working group of accreditation. Data collected by in-depth interview technique and document tracing, then analyzed using content analysis. The results of the interviews show that the preparation phase begins with the commitment of all hospitals, the accreditation working group established by the director, the compilation of documents of the assessment elements according to the accreditation standards, program dissemination to medical and non-medical staff, then the implementation. The next stage are monitoring and evaluation, through monev report, quality indicator and field inspection. In conclusions, the very important stages in preparation process are: commitment from all level of hospital, approaches to the specialist doctors formally or informally, more internal training. Keywords: preparation, accreditation, international patient safety, Millennium Development Goals
Read More
B-1990
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Nyoman Dwi Sutrisnawati; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Anhari Achadi, Vetty Yuilianty Permanasari, Satrio Nugroho Pratomo, Yuli Prapancha Satar
B-1762
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
R. Haryo Yudo Prabowo; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Wahyu Sulistiadi, Adib Abdullah Yahya, Kemal Imran
Abstrak: Standar Akreditasi Rumah Sakit merupakan penilaian sejauh mana rumah sakitsudah melaksanakan program keselamatan pasien sesuai dengan PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 1691 Tahun 2011. Rumah Sakit X belum sepenuhnyamelaksanakan pelayanan berbasis keselamatan pasien. Penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif dilanjutkan metode kualitatifbertujuan melihat persiapan Rumah Sakit X dalam menghadapai AkreditasiBidang Keselamatan Pasien tahun 2016. Pada penelitian ini dihasilkan kuesioner keselamatan pasien berdasarkan StandarAkreditasi Rumah Sakit 2012. Uji Reliabilitas menghasilkan 65 pernyataankuesioner menjadi 47 pernyataan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan 17komponen penilaian dari Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012 masih harusditingkatkan pelaksanaannya di Rumah Sakit X.

Kata kunci: Akreditasi Rumah Sakit, keselamatan pasien.
Hospital Accreditation Standards is an assessment for hospitals to implementpatient safety programs in accordance with the Regulation of the Minister ofHealth No. 1691 of 2011. Hospital X wasnot yet fully implementing patient safetybased on the Hospital Accreditation 2012.Descriptive research with quantitative method continued by qualitative methodwas implemented to study the preparation of Hospital X which will undergoAccreditation in 2016.The research also developed questionnaire on Patient Safety based on TheHospital Accreditation 2012. Reliability test was done with the result of that 47out of 65 questionnaires were reliable. The research found 17 points of TheHospital Accreditation 2012 still need improvement in implementation at HospitalX.

Keywords: Hospitals Accreditation, patient safety.
Read More
B-1769
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cynthia Dewi Sinardja; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Mieke Savitri, Puput Oktamianti, Indah Rosana, Made Widnyana
Abstrak: Nyeri pasca bedah merupakan salah satu penyebab nyeri akut yang paling umum.Penanganan nyeri yang efektif merupakan komponen fundamental dari pelayananpasien yang berkualitas. Di RS Prima Medika belum ada protokol standarpenanganan nyeri pasca bedah. Tujuan penelitian ini untuk mengukur intensitasnyeri pasien pasca bedah di RS Prima Medika, membuat protokol standarpenanganan nyeri pasca bedah di RS Prima Medika dalam mewujudkan pelayananyang berkualitas dan aman bagi pasien. Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui observasi intensitasnyeri pada pasien pasca laparotomi dan wawancara mendalam dengan informanserta telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan intensitas nyeri pada periode24 jam pasca bedah adalah nyeri ringan, pada periode 48 jam pasca bedahintensitas nyeri bervariasi antara nyeri ringan sampai sedang dengan prosedurpenanganan nyeri yang tidak terarah dengan baik. Diperlukan suatu SOP untukmemberikan penanganan nyeri pasca bedah yang optimal.Kata kunci : nyeri pasca bedah, SOP
Acute pain usually caused by postoperative pain. Effective pain management is afundamental component to serve a quality service to the patient. There is noStandard operating procedure in pain management in Prima Medika Hospital. Theaim of this study is to measure the intensity of pain in postoperative patient in thishospital, to arrange a standard operating procedure for postoperative painmanagement to serve a quality and safe service to the patient. This is a qualitativedescriptive study where data were collect by observed pain intensity in postlaparotomy patient, in-depth interviews with the informans and revieweddocuments. Result show that pain intensity in 24 hours after surgery were mild,and in 48 hours the pain intensity were mild to moderate with no proper protocol.A standard operatimg procedure is needed to give the best pain management tothe patientKeyword : postoperative pain, SOP
Read More
B-1643
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Putu Wirama; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Puput Oktamianti, I Gusti Ngurang Agus Anom, Ni Gusti Puthu Mariyani
Abstrak: Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan yang komplek dan padat resiko, keselamatan pasien sangat penting untuk meningkatan mutu rumah sakit, salah satu caranya adalah dengan melaporkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). Perawat memiliki kontak paling lama dengan pasien sehingga menjadi komponen terpenting dalam pelaporan KTD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi persepsi melaporan KTD di Rumah Sakit Prima Medika Denpasar tahun 2020. Rumah Sakit Prima Medika Denpasar merupakan rumah sakit swasta tipe C. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian cross sectional dengan sampel penelitian 140 perawat yang dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2020. Didapatkan gambaran persepsi perawat yang tidak pernah melaporkan KTD sebesar 63.6% karena tidak pernah menemukan kejadian KTD atau mungkin pernah mendapat kejadian KTD tetapi tidak berani mealpor. Variabel yang berhubungan signifikan dengan persepsi melaporkan KTD oleh perawat adalah variabe sikap (p value = 0.002), pendidikan (p value = 0,046), porsi beban kerja berat (p value = 0,003 ) dan porsi beban kerja ringan (p value = 0,026 ). Variabel yang paling berpengaruh adalah sikap perawat ( OR 4,33 ). Saran antara lain adalah rumah sakit menumbuhkan sikap positif perawat dalam hal melaporkan KTD dengan memberikan penghargaan kepada yang melapor, rumah sakit melakukan pelatihan keselamatan pasien secara rutin dan regular, shif kerja malam selama 12 jam perlu di evaluasi.
Read More
B-2174
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Natalia Suzana; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Wachyu Suilistiadi, Vetty Yulianty Permanasari, Made Koen Virawan, Ida Ayu Oka Purnama Wati
Abstrak: Keselamatan pasien merupakan hal yang sangat mendasar dalam pelayanankepada pasien di rumah sakit. Sebagai langkah awal dalam upaya meningkatkankeselamatan pasien di rumah sakit adalah dengan mengukur budaya keselamatanpasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepemimpinantransformasional, kerjasama tim, dan kesadaran individual dengan budaya keselamatanpasien di Rumah Sakit Prima Medika (RSPM) Denpasar. Metode yang digunakanadalah metode campuran (mix method). Pendekatan kuantitatif menggunakan jenispenelitian potong-lintang (cross-sectional). Kuesioner dibagikan kepada sampelsebanyak 218 responden. Pada pendekatan kualitatif dilakukan penelusuran lebih lanjutterhadap hal-hal yang dirasa masih belum terjawab, untuk melengkapi penjelasan hasilpenelitian kuantitatif. Analisis statistik menggunakan Structural Equation Modelling(SEM), dengan program STATA-SE 12.1. Wawancara mendalam dilakukan denganDireksi RSPM dan pegawai yang terkait, untuk konfirmasi hasil penelittian. Hasilanalisis menunjukkan variabel independen yang saling berhubungan yaituKepemimpinan Transformasional, Kesadaran Individual, dan Kerjasama Tim, danketiganya berhubungan secara bemakna dengan variabel dependen BudayaKeselamatan Pasien (p<0,001). Variabel kesadaran individual mempunyai hubunganpaling besar (77,8%) dengan budaya keselamatan pasien dibandingkan variabel lainnya.Disarankan untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien di RSPM, maka perludiadakan pelatihan keselamatan pasien secara rutin, meningkatkan komunikasi yangefektif, kompetensi dan kewaspadaan terhadap risiko, belajar dari kesalahan, danevaluasi beban kerja, agar tercipta budaya keselamatan pasien yang diinginkan.Kata kunci: budaya keselamatan pasien, structural equation modeling, kepemimpinantransformasional, kerjasama tim, kesadaran individual.
Patient safety is very basic in the service to patients in the hospital. As a firststep in improving patient safety in hospitals is by measuring the patient's safety culture.The purpose of this research is to know the relationship of transformational leadership,teamwork, and individual awareness to patient safety culture at Prima Medika Hospital(RSPM) Denpasar. The method used is mix method. The quantitative approach usescross-sectional research. Questionnaires were distributed to a sample of 218respondents. In a qualitative approach, further searches on things that remainunanswered, to complement the explanation of the results of quantitative research.Statistical analysis using Structural Equation Modeling (SEM), with STATA-SE 12.1program. In-depth interviews were conducted with the RSPM Board of Directors andrelevant employees, to confirm the results of the study. The results of the analysis showthat the independent variables are Transformational Leadership, Individual Awareness,and Team Cooperation, and all three are related significantly to the dependent variableof Patient Safety Culture (p <0.001). The individual consciousness variable had thegreatest relation (77,8%) with patient safety culture compared to other variable. It isrecommended to improve patient safety culture in RSPM, it is necessary to conductroutine patient safety training, improve effective communication, risk competence andawareness, learn from mistakes, and evaluate workload, in order to create desiredpatient safety culture.Keywords: patient safety culture, structural equation modeling, transformationalleadership, teamwork, individual awareness.
Read More
B-1971
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Laura Widiastuti; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Puput Oktamianti, Mustikasari, Sumijatun
Abstrak: Abstrak

Tesis ini membahas perbedaan variabel penilaian kinerja tehnis keperawatan dalam Instrumen Keperawatan Rumah Sakit 'X' dengan Elemen Penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS tahun 2011 karena adanya perubahan Sistem Akreditasi Rumah Sakit dari sistem akreditasi berorientasi input and dokumentasi menjadi sistem akreditasi berorientasi proses dan pasien Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan persamaan dan perbedaan variabel dan elemen penilaian untuk kemudian dianalisa dan dirumuskan menjadi sebuah insrumen penilaian kinerja tehnis keperawatan adaptasi dari instrumen penilaian kinerja tehnis yang saat ini digunakan oleh Rumah Sakit 'X' sehingga sesuai dengan elemen penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS tahun 2011 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat sebanyak 28 variabel Instrumen Penilaian Kinerja Keperawatan Rumah Sakit 'X rsquo yang sudah sesuai dengan elemen penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS tahun 2011 40 variabel Instrumen Penilaian Kinerja Keperawatan Rumah Sakit 'X rsquo masih berbeda dengan Elemen Penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS tahun 2011 dan akan dimasukkan kedalam draft revisi Instrumen Penilaian Kinerja Rumah Sakit 'X' serta 2 variabel dalam Instrumen Penilaian Kinerja Keperawatan Rumah Sakit 'X rsquo akan dimasukkan kedalam draft revisi Instrumen Penilaian Kinerja Rumah Sakit walau tidak terdapat dalam elemen penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS tahun 2011.


This Thesis discuss the variable difference between nursing technical performance appraisal instrument of Hospital 'X' dan KARS Hospital Accreditation of 2011 due to a change of standard within the Hospital Accreditation System from input and document oriented system into a process and patient oriented system The goal of this research is to find the similarities dan differences between Nursing Technical Performance Appraisal Instrument of Haspital 'X' dan KARS Hospital Accreditation of 2011 to then be analyzed and be made into a draft for Hospital 'X' Nursing Appraisal Instrument revision so that the current Nursing Appraisal Instrument template still can be used with a revision to accomodate KARS Hospital Accreditation of 2011 This research is a qualitative research with a descriptive design The research show a similarities of 28 variables and a difference of 40 variabels between nursing technical performance appraisal instrument of Haspital 'X' dan KARS Hospital Accreditation of 2011 In addition there are 2 more variables derived from the current nursing technical performance appraisal instrument of Hospital 'X' that have no similarities with KARS Hospital Accreditation of 2011 which will be made into a draft for Hospital 'X' Nursing Appraisal Instrument revision.

Read More
B-1482
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Putu Dharma Anggara Putra; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Ede Surya Darmawan, Dumilah Ayuningtyas, Indah Rosana Dj., Dewi Lestarini
B-2057
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Nyoman Risana Dewi; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Jaslis Ilyas, Mustikasari S, Sumijatun, Saida Simanjuntak
Abstrak: ABSTRAK Latar Belakang: Rumah Sakit merupakan organisasi yang menghasilkan produk jasa pelayanan kesehatan dari beberapa disiplin Ilmu, salah satunya paling berperan adalah perawat, karena merupakan tenaga kerja terbanyak, menyediakan pelayanan 24 jam secara terus menerus dan menyerap anggaran Rumah Sakit lebih dari 50% . Angka turnover yang tinggi dapat menyebabkan terganggunya pelayanan kepada pasien. Standar turnover yang masih bisa ditoleransi adalah sebesar 10% pertahun. Turnover perawat yang terjadi di RSU Prima Medika yang meningkat dari tahun 2015 sampai 2017, menyebabkan kekhawatiran dari pihak manajemen, terlebih lagi pada akhir tahun 2016 angka turnover intention sebesar 22,1%.Tujuan penelitian ini diketahuinya faktor penentu Turn Over Intention Perawat. Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 114 orang perawat yang berasal dari RSU Prima Medika setelah dikurangi kriteria eksklusi. Hasil: Faktor Gaji mempunyai hubungan bermakna terhadap kepuasan kerja perawat pada RSU Prima Medika Tahun 2017. Kondisi kerja; Status dalam organisasi; Supervisi; Hubungan Interpersonal sesama rekan kerja, atasan dan bawahan; Prestasi; Pekerjaan itu sendiri, tidak mempunyai hubungan bermakna dengan kepuasan kerja perawat. Kepuasan kerja mempunyai hubungan bermakna terhadap turnover intention perawat pada RSU Prima Medika. Simpulan: turnover intention perawat dipengaruhi oleh kepuasan kerja, dan kepuasan kerja dipengaruhi oleh gaji, sehingga perlu diperhatikan Kata kunci : turnover intention, kepuasan kerja, faktor ekstrinsik, faktor intrinsik Introduction: Hospital is an organization that produces a product in the form of health services which consists of several professions and disciplines of Science, one of which plays an important role is the nurse. Nurses in quantity become the largest workforce, providing 24 hour service continuously and absorb more than 50% Hospital budget. High nurse turnover rates can cause disruption to services provided to patients. Standard turn over employees, which can still be tolerated is 10% per year. Turn over nurses that occurred in RSU Prima Medika which increased from 2015 to 2017, causing concerns from the management, especially at the end of 2016 intention turnover rate of 22.1%. The purpose of this study is to determine the determinants of Turn Over Intention Nurses at Prima Medika Hospital in 2017 Method: This research is analytic with quantitative approach. This study used cross sectional design. The number of samples used in this study was 114 nurses who come from employees who work at Prima Medika Hospital after deducting exclusion criteria. Results: Salary Factor has relationship with nurse work satisfactory at RSU Prima Medika in the year of 2017. Other factors such as: working conditions; status within the organization; supervision; peer-partner interpersonal relationships, superiors and subordinates; achievement and the work itself, has no significant relationship with nurse job satisfactory. Job satisfactory has relationship with turnover intention nurses at Prima Medika Hospital in 2017 Conclusion: nurse intention turnover is influenced by job satisfaction that lies in the salary, so the salary in this case needs to be considered. Keywords: turnover intention, job satisfaction, extrinsic factor, intrinsic factor
Read More
B-1996
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Wayan Okayeni; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Puput Oktamianti, Ida Ayu Oka Purnama Wati, Made Koen Virawan
Abstrak: ABSTRAK Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar telah mengimplementasikan wisata medis sejak tahun 2010, namun implementasi wisata medis tersebut belum dianalisis secara sistematis. Oleh karena, itu perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar.Tujuan umum penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentang implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar. Tujuan khusus penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentang prosedur implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar; menganalisis kesesuaian prosedur implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar dengan Permenkes No. 76/2015; menganalisis kesesuaian prosedur implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar dengan diagram wisata medis model Deloitte 2008; dan menganalisis kepuasan wisatawan medis terhadap implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pelayanan wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar mencakup pelayanan prarumah sakit, selama di rumah sakit, dan pascarumah sakit. Prosedur implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar belum sesuai dengan Permenkes No. 76/2015. Prosedur implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar sesuai dengan diagram wisata medis model Deloitte 2008. Wisatawan medis belum sepenuhnya puas terhadap pelayanan wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar. Kata kunci: wisata medis, rumah sakit, model Deloitte Bali Royal Hospital Denpasar has been implementing medical tourism since 2010, but the implementation of medical tourism has not been systematically analyzed. Therefore, it is necessary to do further study on the implementation of medical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar. The general purpose of the research is to obtain an overview of the implementation of medical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar. The specific objective of the study are to obtain an overview of procedures for the implementation of medical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar; analyzing the appropriateness of procedures for the implementation of medical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar with Health Minister Regulation No. 76/2015; analyzing the appropriateness of medical tourism implementation procedures at Bali Royal Hospital Denpasar with the medical tourism diagram of Deloitte 2008 model; and analyzing the satisfaction of medical tourists on the implementation of medical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar. This research is a qualitative research with descriptive design. Medical tourism services at Bali Royal Hospital Denpasar include pre hospital, during the hospital, and post hospital services. The implementation procedure of medical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar has not been in accordance with Health Minister Regulation No. 76/2015. The implementation procedure of medical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar in accordance with the medical tourism diagram of Deloitte 2008 model. Medical tourists have not fully satisfied with medical tourism services at Bali Royal Hospital Denpasar. Key words: medical tourism, hospitals, Deloitte models ix
Read More
B-2019
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive