Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34711 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Miftahul Jannah; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Hadi Pratomo, Tristiyenny Pubianturi, Ramadanura
Abstrak: Prevalensi hipertensi terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena gayahidup masyarakat yang semakin tidak sehat. Salah satu gaya hidup tidak sehat yangberpengaruh terhadap hipertensi yaitu faktor perilaku makan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku makan penderitahipertensi. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kolonodale KabupatenMorowali Utara, menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak140 orang penderita hipertensi yang melakukan kontrol dan pengobatan ke Puskesmasdan Posbindu. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner yangsudah di uji validitas dan reliabilitasnya serta dianalisis menggunakan uji chi-squaredan regresi logistik ganda dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan62,9% responden berperilaku makan kurang baik. Hasil analisis membuktikan faktordukungan keluarga (p= 0,016, OR: 3,349, 95% CI: 1,257-8,922) dan dukungan temansebaya/peer group (p= 0,019, OR: 2,577, 95% CI: 1,166-5,696) berhubungan denganperilaku makan penderita hipertensi setelah dikontrol oleh dukungan petugas kesehatan.Dukungan keluarga merupakan faktor yang paling dominan berhubungan denganperilaku makan penderita hipertensi, responden yang cukup mendapat dukungankeluarga berpeluang untuk berperilaku makan baik 3,349 kali dibanding yang kurangmendapat dukungan keluarga setelah dikontrol oleh dukungan teman sebaya dandukungan petugas kesehatan. Untuk itu instansi terkait perlu merekomendasikanDASHI sebagai pola makan bagi penderita hipertensi serta memberikan edukasi terkaitdiet tersebut kepada keluarga, teman dan mengingatkan pasien untuk berperilaku makanyang baik sesuai rekomendasi DASHI, disamping perlu ada kelompok teman sebayaantara sesama penderita hipertensi agar bisa saling berbagi informasi dan mengingatkanterkait berbagai hal yang berhubungan dengan hipertensi.Kata Kunci: Perilaku Makan, Hipertensi, DASHI, Dukungan.
Read More
T-5422
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Ratnawati; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Evi Martha, Rita Damayanti, Dwi Wahyu Balebu, Melyana
Abstrak:
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum di dunia, termasuk di Indonesia. Meskipun pengobatan hipertensi tersedia, banyak penderita yang tidak sepenuhnya mematuhi pengobatan yang diberikan oleh tenaga medis. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan hipertensi adalah literasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan literasi kesehatan dalam kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Toili II. Penelitian menggunakan desain cross-sectional yang melibatkan 152 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan two-stage cluster sampling, dan data dikumpulkan secara primer pada bulan Mei 2025. Variabel independen adalah literasi kesehatan, variabel dependen yaitu kepatuhan pengobatan, serta variabel konfonder meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan dukungan sosial. Instrumen yang digunakan MMAS-8 untuk kepatuhan pengobatan, HLS-EU-Q16 untuk literasi kesehatan, dan DUFSSQ untuk dukungan sosial. Analisis data meliputi univariat, bivariat (menggunakan uji Pearson dan t-test independen), serta multivariat dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara literasi kesehatan dan kepatuhan pengobatan (r= 0,156; p= 0,05). Adanya hubungan positif antara literasi kesehatan dan kepatuhan pengobatan. Artinya semakin tinggi tingkat literasi kesehatan seseorang, maka semakin besar pula kecenderungan untuk patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi, namun literasi kesehatan bukan satu-satunya faktor penentu. Puskesmas diharapkan meningkatkan edukasi pasien dan keluarga terkait pentingnya kepatuhan pengobatan jangka panjang melalui penyuluhan yang terjadwal dan strategi komunikasi yang sesuai, terutama bagi lansia dan kelompok berpendidikan rendah. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan desain longitudinal atau kualitatif untuk menggali lebih dalam faktor kepatuhan pengobatan hipertensi.

Hypertension, or high blood pressure, is one of the most common health problems worldwide, including in Indonesia. Although treatment for hypertension is available, many patients do not fully adhere to the prescribed medication regimen. One of the factors influencing medication adherence in hypertensive patients is health literacy. This study aims to examine the relationship between health literacy and medication adherence among hypertensive patients in the working area of Toili II Public Health Center. This research employed a cross-sectional design involving 152 respondents. Sampling was conducted using a two-stage cluster sampling technique, and primary data were collected in May 2025. The independent variable was health literacy, the dependent variable was medication adherence, and the confounding variables included age, sex, education level, and social support. The instruments used were MMAS-8 for medication adherence, HLS-EU-Q16 for health literacy, and DUFSSQ for social support. Data analysis included univariate, bivariate (using Pearson correlation and independent t-test), and multivariate analysis with multiple linear regression. The results showed a significant relationship between health literacy and medication adherence (r = 0.156; p = 0.05). The existence of a positive relationship between health literacy and medication adherence. However, health literacy alone is not the sole determinant. Community health centers (Puskesmas) are expected to enhance patient and family education regarding the importance of long-term treatment adherence through scheduled health counseling and appropriate communication strategies, especially for the elderly and those with low educational backgrounds. Future research is recommended to employ longitudinal or qualitative designs to explore in greater depth the factors influencing hypertension treatment adherence.
Read More
T-7276
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lissa Ervina; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Tri Krianto, Anwar Hassan, Yuniarti Situmorang, Yoan Hotnida Naomi Hutabarat
T-4112
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vina Rahmalia; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Ahmad Syafiq, Syahrizal, Hendri Rusdian, Sesri
Abstrak:
Kanker serviks adalah masalah kesehatan utama pada perempuan, menyebabkan ratusan ribu kematian setiap tahunnya di seluruh dunia. Deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA merupakan prioritas pemerintah Indonesia dalam mengendalikan penyakit ini. Namun, cakupan pemeriksaannya masih rendah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA pada WUS usia 30- 50 tahun di Puskesmas IV Koto Kabupaten Agam. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner kepada 145 WUS. Sampel diambil dari 24 Jorong yang berada di Kecamatan IV Koto, dan menggunakan teknik cluster random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 29% WUS melakukan deteksi dini metode IVA. Penelitian ini membuktikan pengetahuan, sikap, motivasi, keterpaparan informasi, dukungan suami, dan dukungan tenaga kesehatan berhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Keterpaparan informasi merupakan variabel yang paling dominan, WUS yang yang terpapar informasi mengenai kanker serviks berpeluang 5,73 kali lebih besar untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA, dibandingan WUS yang tidak terpapar informasi, setelah di kontrol variabel pengetahuan, sikap, dan dukungan suami (OR ; 5,736, 95% CI, 2,156-15,256). Oleh karena itu, penting dilakukan upaya untuk meningkatkan akses dan penyampaian informasi kesehatan yang relevan dan akurat kepada masyarakat, terutama kepada WUS dalam program pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.

Cervical cancer is a major health issue for women, causing hundreds of thousands of deaths annually worldwide. Early detection of cervical cancer using the IVA method is a priority for the Indonesian government in controlling this disease. However, the coverage of this examination remains low. This study aims to identify the determinants of early detection behavior of cervical cancer using the IVA method among WUS aged 30-50 years at Puskesmas IV Koto, Agam Regency. This research uses a cross-sectional design, with data collected through interviews using questionnaires from 145 WUS. The sample was taken from 24 Jorong in IV Koto District using cluster random sampling. Data were analyzed using chi-square tests and multiple logistic regression. The results showed that 29% of WUS performed early detection using the IVA method. The study found that knowledge, attitudes, motivation, information exposure, husband support, and health worker support were related to early detection behavior of cervical cancer using the IVA method. Information exposure was the most dominant variable; WUS exposed to information about cervical cancer were 5.73 times more likely to perform early detection using the IVA method compared to those who were not exposed, after controlling for knowledge, attitudes, and husband support variables (OR: 5.736, 95% CI, 2.156-15.256). Therefore, efforts to improve access to and dissemination of relevant and accurate health information to the community, especially to WUS, in cervical cancer prevention and early detection programs are essential.
Read More
T-6955
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tsalitsa Putri; Pembimbing: Dian Ayubi; Pennguji: Ella Nurlaella Hadi, Tri Yunis Miko Wahyono, Liska Sari, Eem Suhaemi
Abstrak:
Anak usia 6-12 tahun memiliki kerentanan terhadap karies gigi. Kesehatan gigi anak perlu mendapat perhatian orang tua khususnya dari ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku ibu dalam pencegahan karies gigi anak berdasarkan teori Health Belief Model. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 140 ibu siswa. Terpilih enam SDN dengan teknik cluster random sampling. Jumlah sampel dihitung dengan rumus proportional sampling dan sampel diambil secara systematic random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan 53,6 % ibu berperilaku kurang dalam pencegahan karies gigi anak. Persepsi individu yang berhubungan dengan perilaku ibu adalah persepsi kerentanan dan efikasi diri. Efikasi diri adalah faktor paling dominan berhubungan dengan perilaku ibu, artinya ibu dengan efikasi diri rendah berpeluang 3,4 kali untuk memiliki perilaku kurang dalam pencegahan karies gigi anak dibandingkan ibu dengan efikasi diri yang tinggi setelah dikontrol oleh persepsi kerentanan dan persepsi hambatan (OR:3,475,95%CI:1,653-7,306). Untuk itu, perlu ditingkatkan efikasi diri ibu dengan edukasi dan penyuluhan serta membentuk kelompok dukungan ataupun forum online

Children aged 6-12 years have vulnerabilities to dental caries. Children's dental health needs to get good attentions of parents, especially from mothers. This study aims to determine the determinants of maternal behavior in preventing dental caries in children based on the theory of the Health Belief Model. This study used a cross-sectional design on 140 students’ mothers. Six elementary schools were selected using the cluster random sampling technique. The number of samples were calculated using the proportional sampling formula and the samples were collected using systematic random sampling. Data was gathered by interviewes using questionnaires which were analyzed by univariate, bivariate and multivariate. The results showed that 53.6% of mothers had poor behaviors in preventing children dental caries. Individual perceptions related to mother's behavior are perceptions of vulnerability and self-efficacy. Self-efficacy is the most dominant factor related to maternal behavior, meaning that mothers with low self-efficacy are 3.4 times more likely to demonstrate deficiencies in preventing dental caries in children than those with high self-efficacy after being controlled by perceived vulnerability and perceived obstacles (OR: 3,475 .95%CI:1.653-7.306). For this reason, it is esenssial to increase mothers’ self-efficacy with education and counseling as well as forming support groups or online forums.
Read More
T-6706
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Donal Simajuntak; Pembimbing: Rita Damayanti; Agustin Kusumayati; Penguji: Dewi Susanna, Calvin Watimena
T-3062
Depok : FKM-UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tantri Juliyanti; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Dian Ayubi, Yunita Sitorus
S-9624
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rifka Silmia; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Trini Sudiarti, Fatmiaty
Abstrak: Stunting adalah permasalahan gizi yang ada di Indonesia yang masih terjadi di seluruhwilayah Indonesia. Hal tersebut mendorong pemerintah Indonesia melakukan berbagaiupaya menekan angka stunting. Beberapa dampak stunting adalah meningkatkankematian anak, perkembangan kognitif motorik dan bahasa pada anak yang menurun danperawakan pendek saat dewasa. Pemberian makan baduta yang tepat menjadi salah satufaktor yang dapat mempengaruhi status gizi baduta. Penting bagi ibu untuk melakukanpemberian makan baduta yang sesuai ajaran WHO/DEPKES. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui gambaran perilaku ibu dalam pemberian makan pada baduta stuntingusia 6-24 bulan dan faktor yang berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makanbaduta stunting meliputi faktor predisposisi, penguat dan pemungkin.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus denganteknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam secara daring dantelaah dokumen. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kampung melayu daribulan Maret-Juli 2020. Sampel dipilih secara purposive sesuai kriteria inklusi daneksklusi. Informan penelitian terdiri dari lima ibu yang memiliki baduta stunting usia 6-24 bulan, lima informan dari keluarga dan tiga informan kunci (Kepala PuskesmasKelurahan Kampung Melayu, Staf puskesmas bagian gizi dan kader posyandu). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa belum ada ibu baduta yang melakukan pemberian makankepada baduta secara menyeluruh sesuai WHO. Pengetahuan, dan tradisi (Faktorpredisposisi) berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makan baduta stunting.Selanjutnya faktor penguat yang berperan adalah dukungan keluarga dan kader posyandu,sedangkan sebagai pendorong yang berperan adalah daya beli keluarga.
Kata kunci:baduta ; perilaku ibu ; pemberian makan ; stunting
Read More
S-10365
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mina Septiani; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Trini Sudiarti, Sunersi Handayani, Rita Ismail
Abstrak: Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko terjadinya Penyakit Tidak Menularutama. Perilaku makan menjadi faktor yang mempengaruhi kegemukan dan obesitas.Hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukkan prevalensi kegemukan dan obesitas pada anaksekolah sebesar 9,2 persen. Mengalami peningkatan 2 kali lipat pada Riskesdas tahun2013 yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan obesitas 8,8 persen.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku makan anak gemuk(overweight) di Sekolah Dasar Negeri wilayah Kecamatan Duren Sawit KotaAdministrasi Jakarta Timur. Metode penelitian adalah cross sectional dengan jumlahsampel 247 anak gemuk, kelas 4 dan 5. Penelitian dilakukan selama bulan Mei-Junitahun 2018. Variabel yang diteliti mencakup perilaku makan anak gemuk (overweight),pengetahuan tentang gizi, sikap tentang gizi, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlahanggota keluarga, kebiasaan membawa bekal, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan, perankeluarga dan guru, keterpaparan informasi, dan uang saku. Hasil penelitianmenunjukkan anak yang memiliki perilaku makan kurang baik sebesar 55,1%. Faktoryang berhubungan dengan perilaku makan anak gemuk adalah pengetahuan tentanggizi, sikap tentang gizi, pendidikan ibu, kebiasaan membawa bekal, kebiasaan sarapan,peran keluarga, dan peran guru. Peran keluarga merupakan faktor dominan yangberhubungan dengan perilaku makan anak gemuk OR 2,942 (95% CI: 1.496-5.785).Kata Kunci: perilaku makan, anak sekolah, kegemukan, pengetahuan tentang gizi, perankeluarga.
Read More
T-5354
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melisa Yenti; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Ella N. Hadi, Evi Martha, Aries Hamzah, Fiena Fithriah
Abstrak: Kanker serviks merupakan penyakit kanker dengan pervalensi tertinggi kedua padaperempuan di Indonesia. Deteksi dini kanker serviks metode IVA merupakan programpreventif prioritas pemerintah Indonesia dalam pengendalian kanker serviks, namuncakupan pemeriksaannya masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuideterminan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA pada WUS usia 30-50 tahun. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, data dikumpulkan melaluiwawancara menggunakan kuesioner kepada 180 WUS dan dianalisis menggunakan ujichi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 22,8% WUSmelakukan deteksi dini metode IVA. Penelitian ini membuktikan pengetahuan,keterpaparan informasi dan dukungan tenaga kesehatan berhubungan dengan perilakudeteksi dini kanker serviks metode IVA, sementara pendidikan, akses kepelayanankesehatan dan dukungan suami sebagai konfonding pada hubungan tersebut.Keterpaparan informasi merupakan faktor dominan, WUS yang terpapar informasimengenai kanker serviks berpeluang 13,8 kali lebih tinggi untuk melakukan deteksi dinikanker serviks metode IVA dibandingkan WUS yang tidak terpapar informasi setelahdikontrol pendidikan, akses kepelayanan skrining dan dukungan suami (p=0,013,OR:13, 869, 95% CI:1,723-111,650). Sedangkan pekerjaa dan asuransi kesehatan tidakberhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks metode IVA. Instansi terkaitperlu melakukan upaya intervensi komunikasi informasi dan edukasi berupa penyuluhandan penyebaran media promosi terkait kanker serviks dan tes IVA untuk meningkatkanjumlah WUS yang terpapar informasi
Kata kunci : kanker serviks, keterpaparan informasi, metode IVA
Cervical cancer is cancer with the highest prevalence in Indonesia women. Earlydetection of cervical cancer VIAmethod is the government's priority preventive programin controlling cervical cancer, but the coverage of the examination is still low. Thisstudy aimed to determine the determinants of the behavior of early detection of cervicalcancer with VIA method in women of childbearing age of 30 - 50 years. This study usedcross-sectional design, data was collected through interviews using questionnaires to180 samples and analyzed using chi-square test and multiple logistic regressiontest. The results showed 22.8% of childbearing age women perform early detection ofcervical cancer VIA method. These finding revealed that knowledge, informationexposure and support of health care related to early detection of cervicalcancer VIA method, while education, access to health care and husband support asconfounding. Information exposure is a dominant factor, childbearing age womenexposed to information about cervical cancer had 13.8 times chance to early detectionof cervical cancer VIA method than unexposed information after being controlled byeducation, screening service access and husbands support (p = 0,013, OR: 13, 869,95% CI: 1,723-111,650). Meanwhile, work and health insurance are not related to thebehavior of early detection of cervical cancer VIA method. Relevant institutions need tomake efforts communication, information and education in the form socialization anddissemination of promotion media related to cervical cancer and VIA test to increasethe number of childbearing age women exposed information.
Keywords: cervical cancer, information exposure, VIA method.
Read More
T-5335
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive