Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 39617 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Qanita Fauzia; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowat; Penguji: L Meily Kurniawidjaja, Eko Sapto Priyono
Abstrak: Industri pertambangan merupakan area kerja dengan risiko tinggi. Pekerja tamban underground berisiko terhadap bahaya ergonomi karena proses kerja yang melibatkan postur janggal, posisi kerja statis, gerakan berulang, serta beban kerja berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur kerja pada proses kerja di tambang underground menggunakan metode rapid entire body assessment (REBA) serta mengetahui keluhan musculoskeletal disorders (MSD) pada pekerja tambang di PT. Cibaliung Sumberdaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan semi-kuantitatif deskriptif dengan desain studi cross sectional. Dilakukan observasi pada seluruh proses kerja di underground, kemudian postur kerja yang kritis dianalisis menggunakan metode REBA serta membagikan kuesioner nordic body map untuk mengetahui keluhan MSD yang dialami pekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat satu postur kerja berisiko sangat tinggi (11+) yaitu penggunaan bor jackleg serta enam postur kerja berisiko tinggi (8-10) yaitu postur saat scaling, pemasangan rockbolt dan wiremesh, penanganan chocking, pemasangan ventbag, dan pengoperasian scissor lift. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan oleh pekerja underground yaitu area pinggang 64.15%, punggung 47.17%, leher bagian atas 45.28%, serta bahu kanan 36.79%. Hasil penelitian menyarankan agar pekerja diberikan edukasi dan informasi terkait bahaya ergonomi dan faktor risiko penyebab musculoskeletal disorders. Kata kunci: Ergonomi, postur kerja, REBA, musculoskeletal disorders, tambang underground
Read More
S-10150
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meriza Wulandari; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Yuni Kusminanti
Abstrak: TEKANAN PANAS DI TAMBANG BAWAH TANAH PT CIBALIUNG SUMBERDAYA TERJADI KARENA KOMBINASI DARI TEMPERATUR LINGKUNGAN KERJA, PANAS METABOLIK TUBUH, PAKAIAN KERJA, DAN KARAKTERISTIK PEKERJA. TEKANAN PANAS DAPAT MENIMBULKAN BERBAGAI KELUHAN KESEHATAN YANG DIRASAKAN SECARA SUBJEKTIF OLEH PEKERJA. PENELITIAN DILAKUKAN PADA52 PEKERJA DENGAN DESAIN STUDI CROSS-SECTIONAL. DARI 9 TITIK PENGUKURAN DI UNDERGROUNDMENUNJUKKAN INDEKS WBGT INDOOR BERKISAR ANTARA 29,1OC HINGGA 35,5OC. SETELAH DILAKUKAN ANALISIS BERDASARKAN PERMENKES NO. 70 TAHUN 2016, DIDAPATKAN HASIL BAHWA DARI 52 RESPONDEN, TERDAPAT 48 RESPONDEN (92,3%) MENGALAMI TEKANAN PANAS. SEBANYAK 50 RESPONDEN (96,2%) MERASA TEMPERATUR LINGKUNGAN KERJA MEREKA PANAS DAN 46 RESPONDEN (88,5%) MERASA TIDAK NYAMAN DENGAN KONDISI PANAS TERSEBUT. SELURUH RESPONDEN MENYATAKAN PERNAH MENGALAMI KELUHAN SUBJEKTIF AKIBAT PAJANAN TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI YANG BERBEDA-BEDA. OLEH KARENA ITU, PERUSAHAAN PERLU MELAKUKAN BERBAGAI UPAYA PENGENDALIAN TEKANAN PANAS UNTUK MEMINIMALISASI RISIKO KELUHAN KESEHATAN YANG DIRASAKAN PEKERJA.
KATA KUNCI: INDEKS WBGT, TEKANAN PANAS, KELUHAN SUBJEKTIF, TAMBANG BAWAH TANAH
Read More
S-9833
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Dewi Gustiyani; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Heny Dwiretno Mayawati
S-9382
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Winona Salsabila Sunukanto; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Chandra Satrya, Eko Sapto Priyono
S-10058
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andi Sarbiah; Pemb. Robiana Modjo; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Doni Hikmat Ramdhan, Mayarni, Agung Surya Irawan
Abstrak:

Postur janggal saat bekerja dapat menimbulkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Pada wawancara awal di departemen produksi didapatkan hampir semua pekerja mengeluh pegal dan nyeri pada anggota tubuhnya. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan postur kerja dan keluhan MSDs pada pekerja konveksi di departemen produksi PT. Z Batam. Penelitian ini mengunakan desain cross sectional dan metode penilaian untuk postur tubuh pekerja dengan REBA (rapid entire body assessment). Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko MSDs pada tingkat menengah yang artinya perlu investigasi lebih lanjut dan perubahan. Dan 84 persen pekerja mengeluh mengalami keluhan MSDs yang dinilai dengan nordic body map. Penulis menyarankan agar desain kerja lebih diperhatikan dan disesuaikan dengan pekerja, memberikan pemahaman melalui pelatihan kerja tentang risiko ergonomi dan tata-tata cara bekerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi, Pekerja sebaiknya melakukan peregangan otot agar otot bisa berelaksasi.


 Awkward postures while working can cause complaints of Musculoskeletal Disorders (MSDs). Almost all of the workers interviewed, at the production department convection complained of stiffness and pain in the limbs. The purpose of this study is to explain the working postures and MSDs, affecting workers at the production section of PT Z Batam. This study uses crosssectional design and posture assessment for workers, using the Rapid Entire Body Assessment (REBA) method. The finding showed that the risk of MSDs occurred at the secondary level, which means the need for further investigation and changes to be made. And 84 percent of the workers who complained of pains related to MSDs were assessed with nordic body map. The author suggested that more attention and design work are tailored to the workers, through job training an understanding of risk governance ergonomics and work procedures in accordance with the principles of ergonomics.Workers should also perform muscle stretching in order to recharge.

Read More
T-3767
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
fikri Adam Rabbani; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Baiduri Widanarko, Irma Setiawati
Abstrak: Banyak laporan dan risalah mengenai keluhan MSDs diantara pekerja yang berkerja secara duduk, berdiri, pengemudi, mengangkat barang-barang secara manual dan lainnya. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa gambaran faktor risiko ergonomi pada pengemudi bajaj melalui pengukuran postur kerja dan keluhan subjektif yang mengarah pada Musculoskeletal disorders. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Menggunakan Metode REBA dan Nordic Body Map, hasil penelitian menunjukkan 54 responden penelitian mengalami keluhan Musculoskeletal disorders. Hasil penilaian tingkat risiko ergonomi menggunakan metode REBA pada 5 pengemudi bajaj yang diteliti menunjukkan risiko sedang dan rendah dengan kisaran nilai REBA 2-5. Sedangkan hasil observasi pada keluhan subjektif yang mengarah pada Musculoskeletal disorders dari 54 responden yang di observasi menunjukkan seluruh pengemudi bajaj 54 (100%) responden merasakan ada keluhan pegal/nyeri/sakit/tidak nyaman. Keluhan terbesar terjadi pada bagian punggung bawah (70.37%), leher (55.55%), dan punggung atas (55.55%).Disarankan untuk melakukan perbaikan pada  peralatan  kerja, melakukan peregangan setiap 4 jam sekali selama 1-5 menit dan melakukan olahraga teratur untuk mempertahankan berat badan normal.
 

Many reports and treatise concerning MSDs complaints of worker who worked in sitting, standing, drivers, lifting items manually and other. This study aims to analyze the risk factors of ergonomic description from the Bajaj driver's by measuring working postures and subjective symptoms that lead to the Musculoskeletal disorders. This is a descriptive observational study with cross- sectional approach. Using REBA and Nordic Body Map, the results showed 54 respondent feel complaints of MSDS. While the level of ergonomic risk assessment using REBA from 5 bajaj drivers worker observed indicate medium and low risk with REBA range of values 2-5. While the results of observations on the subjective symptoms lead to Musculoskeletal disorders from 54 respondents observed showed all respondents 54 (100%) respondents feel there are complaints soreness / aches / pain / discomfort. The biggest complaint occurred at the lower back (70.37%), the neck (55.55%), and upper back (55.55%). It is recommended to carry out repair on work equipment, stretching every 5 hours for 1-5 minutes and do regular exercise to maintain normal body weight.
Read More
S-8950
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Regina Pinkan; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Baiduri Widanarko, Dyah Eka Prasadjati
Abstrak: Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu secara global. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, prevalensi tertinggi untuk penyakit kardiovaskular di Indonesia adalah penyakit jantung koroner, yakni sebesar 1,5%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko penyakit jantung koroner (PJK) pada pekerja di perusahaan tambang emas PT Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang tahun 2017 berdasarkan faktor risiko tekanan darah, indeks massa tubuh, merokok, diabetes melitus, aktivitas fisik, kolestrol dan kebiasaan makan. Desain studi penelitian ini adalah cross sectional yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 88 pekerja dengan metode quota sampling. Tingkat risiko PJK dihitung dengan menggunakan metode scoring Skor Kardiovaskular Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39 orang pekerja (44,3%) memiliki tingkat risiko PJK rendah, 31 pekerja (35,2%) memiliki risiko PJK sedang dan 18 orang pekerja (20,5%) memiliki tingkat risiko PJK tinggi. Oleh karena itu, perlu melakukan penanganan dengan segera pada pekerja yang memiliki tingkat risiko tinggi dan melakukan tindakan antisipasi pada pekerja yang memiliki tingkat risiko sedang sebagai wujud tindakan promotif dan preventif untuk mencegah pekerja terkena penyakit jantung koroner.

Cardiovascular disease is the first leading cause of death globally. Riskesdas data of 2013 shows that the highest prevalence of cardiovascular disease in Indonesia is coronary heart disease, which is 1.5%. This study aims to analyze the risk level of coronary heart disease (CHD) in workers at gold mining company PT Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang 2017 based on risk factors of blood pressure, body mass index, smoking habit, diabetes mellitus, cholesterol, physical activity, and eating habits. The study design used in this research is descriptive cross sectional study with quantitative and qualitative approach. The sample of this study were amounted to 88 workers with quota sampling method. The risk level of CHD was calculated using the scoring method of Jakarta Cardiovascular Score. The results showed that 39 workers (44.3%) had low risk of CHD, 31 workers (35.2%) had medium risk of CHD and 18 workers (20.5%) had a high risk of CHD. Therefore, it is necessary to conduct treatment promptly on workers who have a high risk level and take anticipatory action on workers who have medium risk level as a form of promotive and preventive measures to prevent workers from coronary heart disease. 
Read More
S-9610
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diina Maulina; Pembimbing: Hendra; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Indri Hapsari Susilowati, Farida Tusafariah, Tata Soemitra
Abstrak:

Tesis ini membahas masalah keluhan yang sering dirasakan pekerja dibeberapa bagian tubuhnya seperti leher, tulang punggung dan bahu pada pekerja pemasangan baut di Factory Assembly PT. GIKEN Precision Indonesia, dimana pada saat melakukan aktivitas pekerjaannya dominan dalam keadaan berdiri lama, melakukan gerakan berulang dan postur janggal, sedangkan selama perusahaan ini berdiri belum pernah melakukan analisis risiko ergonomi.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis postur kerja dan gambaran keluhan yang mengarah pada MSDs pada pekerja pemasangan baut di Factory Assembly PT.GIKEN Precision Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan REBA.

Hasil penelitian menyarankan memberikan pemahaman melalui pelatihan kerja atau training tentang risiko ergonomi di tempat kerja dan tata-tata cara bekerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi, Pekerja sebaiknya melakukan istirahat selama beberapa menit disaat sudah mulai merasakan kelelahan atau stress otot tubuh. Menyediakan bangku yang nyaman dan memadai di sekitar area kerja sehingga ketika pekerja merasa lelah setelah bekerja dengan postur berdiri dalam waktu yang cukup lama, mereka dapat duduk sejenak dan melemaskan otot.


This thesis discusses issues that are often perceived grievances of workers in some parts of the body such as the neck, spine and shoulder Screw on installation worker at Factory Assembly PT. GIKEN Precision Indonesia, at which time the dominant work activity in a state of long standing, perform repetitive movements and awkward postures, whereas during the company's standing has never made ergonomic risk analysis.

The purpose of this study to determine the working posture analysis and description of complaints that lead to MSDs in workers at Factory mounting Screw Precision Assembly PT.GIKEN Indonesia. The study design is cross-sectional and REBA.

The results suggest giving understanding through job training or training about the risks of ergonomics in the workplace and governance procedures to work in accordance with ergonomic principles, workers should have a break for a few minutes when already feeling tired or stressed muscles of the body. Providing a comfortable and adequate bench around the work area so that when workers feel tired after working with the standing posture in a long time, they can sit for a moment to relax the muscles.

Read More
T-3706
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Azelytta Adriani; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Istiati Suraningsih
Abstrak: Perkembangan teknologi dapat membantu meningkatkan efektivitas danproduktivitas dalam dunia usaha. Akan tetapi, perkembangan ini dapat berdampaknegatif apabila tidak sesuai dengan karakteristik dan kemampuan pekerja. Salahsatu risiko akibat ketidaksesuaian tersebut adalah Musculoskeletal Disorders(MSDs). Penelitian ini menilai postur pada pekerja di Sentra Industri TasPATRIA tahun 2013 yang bekerja dengan posisi duduk dengan jumlah responden20 orang. Faktor lain yang berkaitan dengan postur adalah durasi, frekuensi danbeban yang dinilai menggunakan RULA. Penilaian ini dilengkapi menggunakanQEC untuk mendapatkan skor per bagian tubuh. Penelitian ini juga menggambarkan karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, masa kerja,IMT, perilaku merokok, perilaku olahraga yang berkontribusi terhadap terjadinyaMSDs. Penelitian ini menilai keluhan MSDs menggunakan kuisioner NBM.Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan disain studi cross sectional.Hasil penelitian ini menunjukkan risiko MSDs sangat tinggi pada seluruh prosespembuatan tas dan agenda yaitu pemotongan, penempelan, penjahitan pola danfinishing. Keluhan terbanyak adalah pada bagian leher bagian atas (60%), bahu kanan, punggung dan pinggang (masing-masing 50%). Untuk itu diperlukan upaya pengendalian secara ergonomi berupa perbaikan disain tempat kerja dan administrasi seperti pembatasan jam kerja, penyuluhan cara bekerja yang ergonomi dengan melibatkan pemiliki usaha dan Puskesmas setempat serta melibatkan pekerja secara aktif untuk menurunkan tingkat risiko dan keluhan MSDs. Kata kunci :Beban Kerja, Durasi, Faktor Risiko Ergonomi, Frekuensi, Karakteristik Individu, Keluhan MSDs, NBM, Postur, RULA, QEC.
Technological development can help improve the effectiveness and productivity.However, these developments could have a negative impact if it is not inaccordance with the characteristics and capabilities of workers. One suchdiscrepancy is due to the risk of Musculoskeletal Disorders (MSDs). This studyassesses posture on workers in industrial centers PATRIA bag in 2013 working ina sitting position with the number of respondents 2013. Another factor is relatedto postir duration, frequency and workload was assessed using RULA. Thisassessment was completed with using the QEC to get a risk index score on thebody. This study also present the individual characteristics such as age, gender,years, body mass index, smoking and exercise behaviors that contribute to theoccurrence of MSDs. This assessment also assessed MSDs complaints using aquestionnaire NBM. This study is a descriptive observational cross-sectionalstudy design. the results of this study showed a very high risk of MSDs in thewhole process of bag making and agenda that is cutting, pasting, sewing andfinishing. Most complaints are on the upper neck (60%), right shoulder, back, andwaist (50%). for it, necessary control measures with improved ergonomic designand administrative work such as restrictions on hours of work, work ergonomicsextension method involving local business owners and health centers as well asactively involving workers ringkat to reduce the risk of MSDs and complaints.Keywords :workload, duration, frequency, ergonomic risk factors, individual characteristics,complaints MSDs, NBM, posture, RULA and QEC
Read More
S-8070
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maya Pehulisa Sebayang; Pembimbing; Indri hapsari Susilowati; Penguji: Robiana Modjo, Mila Tejamaya, Irma setiawaty Wulandari, Devi Partina Wardani
Abstrak: Pekerja di Laboratorium Aplikasi Makanan dan Minuman PT X wilayah Jakarta Pusat berpotensi terkena risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs). Hal ini dikarenakan pekerja melakukan aktivitas berulang dengan adanya penambahan beban angkut dan postur kerja yang janggal. Untuk mengurangi keluhan MSDs, peneliti melakukan analisis faktor risiko postur kerja dengan metode deskriptif analitik menggunakan instrumen Rapid Entire Body Assestment (REBA), menyebarkan kuesioner terhadap keluhan MSDs dengan Nordic Body Map (NBM), pengukuran faktor risiko individu (jenis kelamin, antropometri), pengukuran faktor lingkungan (intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban), faktor peralatan (meja kerja). Hasil pengukuran faktor lingkungan kerja (suhu, kelembaban, intensitas cahaya) tidak memenuhi syarat sehingga diperlukan adanya tindakan perbaikan. Penelitian ini dilakukan dengan metode total sampling yaitu seluruh aktivitas (7 aktivitas). Untuk hasil pengukuran postur kerja menggunakan REBA menunjukkan 1 aktivitas berisiko sedang, 3 aktivitas berisiko tinggi, 3 aktivitas berisiko sangat tinggi. Keluhan MSDs pekerja selama 1 minggu dan 1 tahun terakhir, para pekerja di laboratorium aplikasi makanan dan minuman PT X mengeluhkan dibagian leher atas, bahu kiri, lutut kanan kiri, kaki kanan kiri
Read More
T-5549
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive