Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 29688 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Iha Nursolihah; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Martya Rahmaniati, Toha Muhaimin, Wisnu Trianggono, Anissa Rizkianti
Abstrak: ABSTRAK Nama : Iha Nursolihah Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul : Faktor Penentu Keguguran di Indonesia Pembimbing : Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M. Sc. Keguguran adalah masalah kesehatan reproduksi penyebab mortalitas dan morbiditas wanita di seluruh dunia. Di dunia, terjadi 208 juta kehamilan dengan 52 juta diantaranya mengalami keguguran. Di Indonesia, keguguran menjadi penyebab kelima terbesar kematian ibu, setelah perdarahan, hipertensi, infeksi, dan partus lama. Beberapa cakupan dalam indikator kesehatan ibu mendapatkan adanya perbedaan antara wilayah perkotaan dan perdesaan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengatahui faktor maternal yang mempengaruhi keguguran di Indonesia berdasarkan wilayah tempat tinggal. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain crossectional study. Sumber data dalam penelitian ini adalah data mencakup seluruh wilayah di Indonesia yang didapatkan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017. Hasil penelitian mendapatkan bahwa usia dan paritas berpengaruh terhadap kejadian keguguran di wilayah perkotaan dan perdesaan, faktor lain yang berpengaruh di perkotaan adalah adanya infeksi menular seksual dan pekerjaan, sedangkan di perdesaan adalah jarak kehamilan. Risiko abortus tidak berhubungan bermakna dengan merokok, K1 ideal, kualitas ANC, Konsumsi TTD, dan kontrasepsi. Kata kunci: Keguguran, Wilayah, Indonesia ABSTRACT Miscarriage is a reproductive health problem that causes mortality and morbidity of women throughout the world. In the world, 208 million pregnancies occur, with 52 million having miscarriages. In Indonesia, miscarriage is the fifth largest cause of maternal death, after bleeding, hypertension, infection, and prolonged labor. Some coverage in maternal health indicators get a difference between urban and rural areas. For this reason, this study aims to know the maternal factors that affect miscarriages in Indonesia based on the area of residence. This type of research is observational analytic with crossectional study design. The source of the data in this study is that data covers all regions in Indonesia obtained from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey. The results showed that age and parity influence the incidence of miscarriages in urban and rural areas, another factor that influences in urban areas is the presence of infectious infections sex and work, while in rural areas is the distance of pregnancy. The risk of abortion is not significantly related to smoking, ideal K1, ANC quality, TTD consumption, and contraception. Keywords: Miscarriage, Urban, Rural, Indonesia
Read More
T-5538
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yusinta Muawanah; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Muhammad Yusuf
S-10246
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Aprilliana Wulandari; Pembimbing: Toha Muhaimin; Penguji: Besral, Rahmadewi
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need keluarga berencana di Indonesia yang menggunakan data SDKI tahun 2002-2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan unmet need KB di Indonesia adalah umur wanita, status pekerjaan, tempat tinggal, jumlah anak masih hidup, pengetahuan KB dan diskusi dengan suami. Faktor yang paling signifikan berhubungan dengan unmet need KB di Indonesia pada tahun 2002 yaitu umur wanita, pada tahun 2007 yaitu jumlah anak masih hidup, pada tahun 2012 yaitu diskusi dengan suami, sedangkan pada tahun 2017 yaitu jumlah anak masih hidup. Penelitian ini menyarankan bahwa dalam melaksanakan program KIE dapat mengandalkan kader-kader, meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan KB dan penyebaran informasi mengenai KB dan pentingnya berdiskusi dengan pasangan di media massa yang dibuat secara persuasif
Read More
S-9974
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putu Sri Devi Tari; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Anhari Achadi, Ede Surya Darmawan, Dian Kristiani Irawaty, Muhammad Yusuf
Abstrak: Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi perhatian terutama di Indonesia. Penurunan AKI merupakan indikator penting dalam pencapaian pembangunan kesehatan di Indonesia. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan penting dilakukan karena tenaga kesehatan memiliki keterampilan dan alat yang sesuai untuk memberikan pertolongan yang aman dan bersih. Kementerian Kesehatan telah mewajibkan pertolongan persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan yang kompeten untuk mencapai target SDG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara partisipasi maternal dalam pengambilan keputusan rumah tangga dan pemilihan penolong persalinan pada ibu.
Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu usia 15-49 tahun yang pernah melahirkan dalam 5 tahun terakhir sebelum survei di 34 provinsi di Indonesia, dengan jumlah responden sebanyak 14.193 orang. Variabel independen penelitian ini yaitu partisipasi dalam pengambilan keputusan yang terdiri dari 4 aspek (perawatan kesehatan, pengeluaran rumah tangga, kunjungan ke keluarga/kerabat, dan penggunaan pendapatan suami) dan variabel dependennya adalah pemilihan penolong persalinan. Variabel kovariatnya adalah umur ibu, tempat tinggal, pendidikan ibu, pendidikan suami, pekerjaan ibu, pekerjaan suami, hidup dengan pasangan, paritas, jumlah anak hidup, pengetahuan kehamilan, jarak ke fasilitas kesehatan, dan tingkat kekayaan. Penelitian ini dianalisis menggunakan regresi logistik ganda.
Hasil: Proporsi penolong persalinan terampil sebesar 67,4% dan penolong persalinan tradisional sebesar 32,6%. Pemilihan penolong persalinan terbanyak oleh tenaga kesehatan yaitu bidan sebanyak 61,8% dan penolong persalinan oleh bukan tenaga kesehatan paling banyak yaitu dukun sebanyak 13,6%. Variabel lain yang paling berhubungan yaitu variabel paritas (grandemultipara) beresiko 1.899 kali untuk memilih penolong persalinan oleh bukan tenaga kesehatan dibandingkan ibu yang paritasnya primipara (OR = 1.899, 95% CI = 1.600-2.253). Pada model akhir multivariat, didapatkan variabel lain yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan yaitu usia ibu, tempat tinggal, pendidikan ibu, pendidikan suami, pengetahuan kehamilan, jarak ke fasilitas kesehatan, paritas, tingkat kekayaan.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara partisipasi maternal di dalam keputusan rumah tangga (perawatan kesehatan, pengeluaran rumah tangga, dan kunjungan ke keluarga/kerabat) dengan pemilihan penolong persalinan. Dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara partisipasi maternal dalam keputusan penggunaan pendapatan suami dengan pemilihan penolong persalinan
Read More
T-6202
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Rosmalasari; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Besral, Dien Anshari, Adhi Darmawan Tato, Tiur Dina Waty
Abstrak: Peningkatan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat dilakukan melalui komunikasi, informasi dan edukasi sehingga masyarakat dapat memilih produk obat yang aman, berkhasiat, dan bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat dengan menggunakan analisis data survei indeks kesadaran masyarakat dalam memilih obat dan makanan tahun 2016 dengan metode cross sectional dan regresi logistik ganda. Hasil analisis menunjukkan faktor sumber informasi merupakan faktor yang paling dominan berhubungan terhadap perilaku masyarakat dalam menggunakan obat (OR = 4). Hal ini berarti, sumber informasi yang besar berpeluang meningkatkan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat sebesar 4 kali dibandingkan dengan sumber informasi yang terbatas. Untuk itu diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan yang sebesar-besarnya terkait dengan penggunaan obat.
Kata kunci: obat, perilaku, sumber informasi, pengetahuan, sikap

Community behavior in medicine use could be improved by organizing communication, information, and education so that people can choose safe, efficacy, and quality medicine products. This study aims to analyze factors related to community behavior in medicine use by using data analysis of public awareness index survey in choosing drug and food in 2016 with cross sectional method and multiple logistic regression. The result shows that the information source factor is the most dominant factor related to the community behavior in medicine use (OR = 4). A large amounts of information sources potentially increase community behavior in medicine use 4 times compared to limited information sources. Therefore, the health promotion effort related to the medicine use is necessary needed.
Keywords: medicine, behavior, information exposure, knowledge, attitude
Read More
T-5508
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Supriyadi; Promotor: Purnawan Junadi; Kopromotor: Tris Eryando, Wendy Hartanto; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Meiwita P. Budiharsana, Soewarta Koesen, Trihono, Kemal Nazaruddin Siregar
D-388
Depok : FKM-UI, 2018
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hana Fauziyah Khairunnisa; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Artha Prabawa, Rahma Dewi
Abstrak: Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia masih tergolong tinggidibandingkan dengan negara-negara penduduk terbanyak di dunia. Pertumbuhanpenduduk Indonesia saat ini adalah 1,1 persen per tahun dengan angka kelahirantotal 2,4 anak per perempuan. Preferensi fertilitas wanita untuk memiliki anaklagi merupakan variabel prediksi perilaku fertilitas yang berperan penting untukmengetahui rencana kehamilan wanita di masa mendatang. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan faktor-faktor yang dapatmempengaruhi preferensi fertilitas wanita memiliki anak lagi. Data yangdigunakan dalam penelitian merupakan data Survei Demografi KesehatanIndonesia (SDKI) tahun 2017. Sampel yang digunakan adalah wanita berstatusmenikah, telah memiliki anak dari pernikahannya, telah memutuskankeinginannya untuk anak lagi di masa mendatang, dan masih dalam masasuburnya, dari kriteria tersebut didapatkan sebanyak 7.610 sampel wanita.Analisis yang dilakukan meliputi univariat, bivariat, dan multivariat. Hasilnyamenunjukan bahwa 39,6 persen wanita di Indonesia masih menginginkan anaklagi. Peresentase wanita yang menginginkan anak lagi paling tinggi terdapat padakategori umur 15-24 tahun sebanyak 88,3 persen, wanita dengan status tidakbekerja 43,1 persen, wanita dengan suami berpendidikan SMP/SMA sebanyak42,0 persen, wanita yang memiliki satu anak sebanyak 84,1 persen, wanita yangmemiliki anak laki-laki saja sebanyak 60,1 persen, dan wanita dengan indekskesejahteraan sangat miskin sebanyak 44,0 persen. Berdasarkan hasil regresilogistik ditemukan bahwa variabel yang berhubungan dengan keinginan wanitamenambah anak lagi diantaranya adalah umur wanita, pendidikan suami, jumlahanak hidup, komposisi jenis kelamin anak dan indeks kesejahteraan. Sedangkanstatus pekerjaan tidak berhubungan secara statistik dengan wanita yangmenginginkan anak lagi di Indonesia. Berdasarkan analisis multivariat diketahuibahwa umur merupakan faktor paling dominan, dengan peluang 23,6 kali lebihbesar pada wanita umur 15-24 tahun. Peluang menginginkan anak lagi akansemakin kecil seiring bertambahnya umur wanita.
Kata kunci: Indeks kesejahteraan; jumlah anak ideal; keinginan memiliki anaklagi; komposisi jenis kelamin anak; preferensi fertilitas; pendidikan suami; statuspekerjaan; dan umur wanita.
Indonesia's population growth is still relatively high compared to mostpopulation countries in the world. Current population growth in Indonesia is 1.1percent per year with a total fertility rate (TFR) of 2.4 children per woman.Women's fertility preferences for having another children are predictive variableof fertility behavior that plays important role in knowing future female pregnancyplans. This study aims to determine the description and relationship of factors thatcan affect fertility preferences of women for having another children. The dataused in the study is the data of the Indonesian Demographic Health Survey (DHS)in 2017. The samples used are married women, have children from theirmarriages, have decided their wishes for more children in the future, and still intheir fertile period, from these criteria there were 7,610 female samples. Theanalysis carried out included univariate, bivariate, and multivariate. The resultshows that 39.6 percent of women in Indonesia still want more children. Thehighest percentage of women who want more children is in the category of 15-24years old 88.3 percent, women with unemployed status 43.1 percent, women whohad husbands with junior high / high school education 42.0 percent, women whohave one child 84.1 percent, women who have only boys 60.1 percent, and womenin a very poor wealth index 44.0 percent. Based on the results of logisticregression, it was found that variables related to women's fertility preferences forhaving another children are included the age of the woman, husband's education,the number of children living, children gender composition and wealth index.While the employment status is not statistically related to women who want morechildren in Indonesia. Based on multivariate analysis, it is known that age is themost dominant factor, with an opportunity of 23.6 times greater in women aged15-24 years. Opportunities for more children will be smaller as increasing ofwomen age.
Keywords: Children gender composition; desire to having another children;employment status; female age; fertility preference; husband's education; idealnumber of children; and wealth index.
Read More
S-10134
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dedy Suprianto; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto, Ema Hermawati; Penguji: Budi Hartono, Inswiasri, Budi Pramono
Abstrak: Sejauh ini banyak dilaporkan empat spesies plasmodium yang dapat menginfeksi manusia di Indonesia, keempat plasmodium itu adalah Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Indonesia dihadapkan pada tantangan perubahan epidemiologi malaria, yaitu dengan dilaporkannya kasus malaria Plasmodiun knowlesi. Di kota Sabang kasus malaria P.knowlesi mengalami peningkatan dari tahun 2017-2018 ditemukan kasus malaria P. knowlesi dengan total sebanyak 57 kasus, hal ini merupakan salah satu bukti bahwa telah terjadi penularan jenis malaria tersebut di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor risiko kasus malaria Plasmodium knowlesi di kota Sabang provinsi Aceh. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kasus kontrol dengan data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat chi square dan multivariat regresi logistik. Faktor-faktor yang diteliti adalah jarak pemukiman penduduk dengan populasi monyet, adanya genangan air disekitar tempat tinggal, pekerjaan, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, penggunaan kelambu, pemeliharaan binatang ternak, penggunaan obat anti nyamuk, aktifitas ke dalam hutan, pemasangan kasa ventilasi, kebiasaan keluar rumah pada malam hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan faktor risiko jarak pemukiman penduduk dengan keberadaan monyet diperoleh nilai p = 0,001 dan OR sebesar 3,970 (95%CI; 1,749-9,01), adanya genangan air di sekitar rumah menunjukkan adanya hubungan diperoleh nilai p = 0,001 dan OR sebesar 3,684 (95%CI; 1,900-7,145), adanya aktifitas kedalam hutan menunjukkan adanya hubungan diperoleh nilai p = 0,001 dengan nilai OR= 3,636 (95%CI; 1,855-7,128) dan adanya aktifitas dimalam hari menunjukkan adanya hubungan diperoleh nilai p=0,004 dengan OR = 2,663 (95%CI; 1,392-5,095). Kesimpulan faktor yang paling dominan terhadap kasus malaria Plasmodium knowlesi di Kota Sabang adalah aktifitas responden kedalam hutan
Read More
T-5563
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ginoga Veridona; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Besral, Athena Anwar, Marwazi Ansory
Abstrak: Tesis ini membahas tentang pengembangan dasbor pemanfaatan raw data hasil pendataan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) sebagai alat bantu perencanaan di Puskesmas. Belum lengkapnya informasi terkait indikator PIS-PK pada dasbor terdahulu melatarbelakangi pengembangan sistem. Penelitian ini merupakan riset operasional dengan teori pendekatan sistem. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) secara iterative. Hasil penelitian berupa dasbor yang berisi tabel dan grafik yang memberikan informasi dari 12 indikator PIS-PK secara detail.
Read More
T-5575
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ristina Rosauli Harianja; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Kemal N. Siregar, Ahmad Syafiq, Rahmadewi, Mugia Bayu Raharja
Abstrak: Masa remaja merupakan salah satu periode dalam perkembangan manusia yang menandai masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Hasil survey kesehatan reproduksi remaja Indonesia (SKRRI) 2017 menunjukan bahwa 3,7% dari total seluruh remaja usia 15-24 tahun memiliki perilaku seksual yang beresiko. Hal ini pun dikhawatirkan akan berdampak pada fisik, psikologis dan sosial remaja hingga timbulnya kecacatan dan kematian generasi produktif di masa mendatang akibat kehamilan remaja, depresi, dan juga mengalami penyakit kelamin menular. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui Determinan Perilaku Seksual Pra Nikah pada Remaja Pria di Indonesia analisis lanjut data SDKI-KRR 2017 untuk. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Perilaku seksual pra nikah pada remaja pria belum menikah usia 15-24 tahun di Indonesia, adalah 12,1%. Variable yang berhubungan dengan perlaku seksual pra nikah pada remaja pria antara lain variable Umur, pendidkan, pengetahuan, keikutsertaan program remaja, diskusi teman sebaya, diskusi dengan tenaga kesehatan dan Paparan media. Variable yang paling dominan mempengaruhi perilaku seksual pra nikah pada remaja pria yakni paparan media dengan OR 1,065 (95% CI=0,874-1,296) Setelah diketahui maka kemudian dapat dilakukan intervensi yang adekuat bagi program remaja melalui media masa.
Adolescence is a period in human development that marks the transition from childhood to adulthood. The results of the 2017 Indonesian Adolescent Reproductive Health Survey (SKRRI) show that 3.7% of all adolescents aged 15-24 years have risky sexual behavior. It is also feared that this will have an impact on the physical, psychological and social aspects of adolescents to the emergence of disability and death of future productive generations due to teenage pregnancy, depression, and also experiencing sexually transmitted diseases. The purpose of this study was to determine the determinants of premarital sexual behavior in adolescent boys in Indonesia, further analysis of the 2017 IDHS-KRR data for. The results of this study found that premarital sexual behavior in unmarried male adolescents aged 15-24 years in Indonesia, was 12.1%. Variables related to premarital sexual behavior in adolescent boys include age, education, knowledge, participation in youth programs, peer discussions, discussions with health workers and media exposure. The most dominant variable influencing premarital sexual behavior in male adolescents is media exposure with OR 1.065 (95% CI=0.874-1.296).
Read More
T-6169
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive