Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40386 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Maya Pehulisa Sebayang; Pembimbing; Indri hapsari Susilowati; Penguji: Robiana Modjo, Mila Tejamaya, Irma setiawaty Wulandari, Devi Partina Wardani
Abstrak: Pekerja di Laboratorium Aplikasi Makanan dan Minuman PT X wilayah Jakarta Pusat berpotensi terkena risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs). Hal ini dikarenakan pekerja melakukan aktivitas berulang dengan adanya penambahan beban angkut dan postur kerja yang janggal. Untuk mengurangi keluhan MSDs, peneliti melakukan analisis faktor risiko postur kerja dengan metode deskriptif analitik menggunakan instrumen Rapid Entire Body Assestment (REBA), menyebarkan kuesioner terhadap keluhan MSDs dengan Nordic Body Map (NBM), pengukuran faktor risiko individu (jenis kelamin, antropometri), pengukuran faktor lingkungan (intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban), faktor peralatan (meja kerja). Hasil pengukuran faktor lingkungan kerja (suhu, kelembaban, intensitas cahaya) tidak memenuhi syarat sehingga diperlukan adanya tindakan perbaikan. Penelitian ini dilakukan dengan metode total sampling yaitu seluruh aktivitas (7 aktivitas). Untuk hasil pengukuran postur kerja menggunakan REBA menunjukkan 1 aktivitas berisiko sedang, 3 aktivitas berisiko tinggi, 3 aktivitas berisiko sangat tinggi. Keluhan MSDs pekerja selama 1 minggu dan 1 tahun terakhir, para pekerja di laboratorium aplikasi makanan dan minuman PT X mengeluhkan dibagian leher atas, bahu kiri, lutut kanan kiri, kaki kanan kiri
Read More
T-5549
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Rahmah Hidayatullah Lubis; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Dadan Erwandi, Fatma Lestari, Hanny Harjulianti, Iqbal Hasyim
T-3422
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indri Astuti; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Hendra, Mayarni
Abstrak: Pekerja forklift merupakan salah satu jenis pekerjaan yang memiliki risiko terkenamusculoskeletal disorders karena faktor individu, lingkungan, dan pekerjaan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pekerjaan forklift, faktor individu dan lingkungan yang berhubungan dengan musculoskeletal disorderspada pekerja forklift di PT X tahun 2013 dan melihat gambaran risiko pekerjaan.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi potonglintang dengan kuesioner dan tools REBA.
Hasil penelitian menyatakan bahwalama kerja mempengaruhi keluhan subyektif musculoskeletal disorders dantingkat risiko ergonomi pekerja forklift termasuk ringan hingga sedang. Sarannya,perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian postur kerja pekerja forklift,pengaturan durasi kerja, sosialisasi terkait musculoskeletal disorders, gejala,faktor risiko, tindakan pencegahan, dan penanganan. Kata kunci : risiko, ergonomi, forklift, musculoskeletal disorders.
Read More
S-7784
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Qanita Fauzia; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowat; Penguji: L Meily Kurniawidjaja, Eko Sapto Priyono
Abstrak: Industri pertambangan merupakan area kerja dengan risiko tinggi. Pekerja tamban underground berisiko terhadap bahaya ergonomi karena proses kerja yang melibatkan postur janggal, posisi kerja statis, gerakan berulang, serta beban kerja berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur kerja pada proses kerja di tambang underground menggunakan metode rapid entire body assessment (REBA) serta mengetahui keluhan musculoskeletal disorders (MSD) pada pekerja tambang di PT. Cibaliung Sumberdaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan semi-kuantitatif deskriptif dengan desain studi cross sectional. Dilakukan observasi pada seluruh proses kerja di underground, kemudian postur kerja yang kritis dianalisis menggunakan metode REBA serta membagikan kuesioner nordic body map untuk mengetahui keluhan MSD yang dialami pekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat satu postur kerja berisiko sangat tinggi (11+) yaitu penggunaan bor jackleg serta enam postur kerja berisiko tinggi (8-10) yaitu postur saat scaling, pemasangan rockbolt dan wiremesh, penanganan chocking, pemasangan ventbag, dan pengoperasian scissor lift. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan oleh pekerja underground yaitu area pinggang 64.15%, punggung 47.17%, leher bagian atas 45.28%, serta bahu kanan 36.79%. Hasil penelitian menyarankan agar pekerja diberikan edukasi dan informasi terkait bahaya ergonomi dan faktor risiko penyebab musculoskeletal disorders. Kata kunci: Ergonomi, postur kerja, REBA, musculoskeletal disorders, tambang underground
Read More
S-10150
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andi Sarbiah; Pemb. Robiana Modjo; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Doni Hikmat Ramdhan, Mayarni, Agung Surya Irawan
Abstrak:

Postur janggal saat bekerja dapat menimbulkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Pada wawancara awal di departemen produksi didapatkan hampir semua pekerja mengeluh pegal dan nyeri pada anggota tubuhnya. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan postur kerja dan keluhan MSDs pada pekerja konveksi di departemen produksi PT. Z Batam. Penelitian ini mengunakan desain cross sectional dan metode penilaian untuk postur tubuh pekerja dengan REBA (rapid entire body assessment). Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko MSDs pada tingkat menengah yang artinya perlu investigasi lebih lanjut dan perubahan. Dan 84 persen pekerja mengeluh mengalami keluhan MSDs yang dinilai dengan nordic body map. Penulis menyarankan agar desain kerja lebih diperhatikan dan disesuaikan dengan pekerja, memberikan pemahaman melalui pelatihan kerja tentang risiko ergonomi dan tata-tata cara bekerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi, Pekerja sebaiknya melakukan peregangan otot agar otot bisa berelaksasi.


 Awkward postures while working can cause complaints of Musculoskeletal Disorders (MSDs). Almost all of the workers interviewed, at the production department convection complained of stiffness and pain in the limbs. The purpose of this study is to explain the working postures and MSDs, affecting workers at the production section of PT Z Batam. This study uses crosssectional design and posture assessment for workers, using the Rapid Entire Body Assessment (REBA) method. The finding showed that the risk of MSDs occurred at the secondary level, which means the need for further investigation and changes to be made. And 84 percent of the workers who complained of pains related to MSDs were assessed with nordic body map. The author suggested that more attention and design work are tailored to the workers, through job training an understanding of risk governance ergonomics and work procedures in accordance with the principles of ergonomics.Workers should also perform muscle stretching in order to recharge.

Read More
T-3767
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diina Maulina; Pembimbing: Hendra; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Indri Hapsari Susilowati, Farida Tusafariah, Tata Soemitra
Abstrak:

Tesis ini membahas masalah keluhan yang sering dirasakan pekerja dibeberapa bagian tubuhnya seperti leher, tulang punggung dan bahu pada pekerja pemasangan baut di Factory Assembly PT. GIKEN Precision Indonesia, dimana pada saat melakukan aktivitas pekerjaannya dominan dalam keadaan berdiri lama, melakukan gerakan berulang dan postur janggal, sedangkan selama perusahaan ini berdiri belum pernah melakukan analisis risiko ergonomi.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis postur kerja dan gambaran keluhan yang mengarah pada MSDs pada pekerja pemasangan baut di Factory Assembly PT.GIKEN Precision Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan REBA.

Hasil penelitian menyarankan memberikan pemahaman melalui pelatihan kerja atau training tentang risiko ergonomi di tempat kerja dan tata-tata cara bekerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi, Pekerja sebaiknya melakukan istirahat selama beberapa menit disaat sudah mulai merasakan kelelahan atau stress otot tubuh. Menyediakan bangku yang nyaman dan memadai di sekitar area kerja sehingga ketika pekerja merasa lelah setelah bekerja dengan postur berdiri dalam waktu yang cukup lama, mereka dapat duduk sejenak dan melemaskan otot.


This thesis discusses issues that are often perceived grievances of workers in some parts of the body such as the neck, spine and shoulder Screw on installation worker at Factory Assembly PT. GIKEN Precision Indonesia, at which time the dominant work activity in a state of long standing, perform repetitive movements and awkward postures, whereas during the company's standing has never made ergonomic risk analysis.

The purpose of this study to determine the working posture analysis and description of complaints that lead to MSDs in workers at Factory mounting Screw Precision Assembly PT.GIKEN Indonesia. The study design is cross-sectional and REBA.

The results suggest giving understanding through job training or training about the risks of ergonomics in the workplace and governance procedures to work in accordance with ergonomic principles, workers should have a break for a few minutes when already feeling tired or stressed muscles of the body. Providing a comfortable and adequate bench around the work area so that when workers feel tired after working with the standing posture in a long time, they can sit for a moment to relax the muscles.

Read More
T-3706
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fennia Herma Yunita; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Mila Tejamaya, Agus Triyono, Heny D. Mayawati
Abstrak: Kasus gangguan otot akibat kerja (GOTRAK) mempunyai proporsi 45% - 91% Penyakit Akibat Kerja (PAK) tertinggi di berbagai negara (Eurostat,2004; Aweto 2015). Postur kerja janggal merupakan penyebab utama terjadinya GOTRAK. Industri Proses kimia merupakan salah satu jenis industri yang banyak ditemukan postur kerja janggal. Penelitian ini membahas lebih mendalam tentang faktor risiko terjadinya postur janggal sebagai informasi dan dasar model perbaikan ergonomi di PT. X. Faktor risiko yang diteliti adalah faktor individu, pekerjaan dan desain tempat kerja. Penelitian ini bersifat kualitatif analisis deskriftif pendekatan observasional, Instrument yang digunakan adalah Rapid Entire Body Assessment (REBA) dengan wawancara, observasi dan pengukuran. Penelitian dilakukan pada 2 (dua) stasiun kerja yaitu reaksi Toluenesulfonyl Hydrazide (TSH) dan Azodicarbonamide (ADCA). Hasil telitian mendapatkan postur kerja paling berisiko adalah pada aktivitas penimbangan dan pengepakan Azodicarbonamide di stasiun kerja ADCA dengan skor 15. Perbaikan dengan rotasi kerja, variasi kerja , pelatihan ergonomi serta penyediaan alat bantu sangat disarankan untuk mengatasi postur kerja janggal.

Musculoskeletal disorders (MSDs) have the highest proportion of 45% - 91 % in most countries (Eurostat,2004; Aweto 2015). Awkward posture is the main cause of this MSDs. Chemical Process Industry is one work station in which awkward work posture is often found. The present study discusses more thoroughly on risk factor on awkward posture as information and basic model for ergonomic improvement at PT X. The risk factors studied included risk factor of individual, work and workplace design. This study uses descriptive qualitative analysis using oberservational approach. Instrument used was Rapid Entire Body Assessment (REBA) with interview, observation and measurement. The study was conducted at 2 (two) work stations namely Toluenesulfonyl Hydrazide (TSH) and Azodicarbonamide (ADCA) reaction. Research result revealed that the most risky work posture was in weighing and packaging activity of Azodicarbonamide in the ADCA work station with score of 15. Improvement using work rotation, work variation, ergonomic training and provision of tools is highly recommended to overcome awkward posture.
Read More
T-5201
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anggiri Herliani; Pembimbing: Hendra ; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Ira Siti Sarah
S-6319
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Febriyanti Puspa Nabiilah; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Baiduri Widanarko, Ajie Nur Rendragraha
Abstrak:
Pekerjaan manual handling merupakan satu dari beberapa pekerjaan yang paling berpotensi terhadap munculnya keluhan musculoskeletal disorders. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan menganalisis faktor risiko pekerjaan manual handling, meliputi pengangkatan dan peletakan barang, oleh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM). Penelitian dilaksanakan di salah satu area milik perusahaan sektor logistik dan kepelabuhanan dengan melibatkan 10 orang Tenaga Kerja Bongkar Muat sebagai sampel. Instrumen untuk menilai keluhan musculoskeletal disorders yang digunakan pada penelitian ini adalah Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ) dan instrumen untuk penilaian tingkat risiko menggunakan NIOSH Lifting Equation. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 6 dari 10 pekerja memiliki keluhan musculoskeletal disorders. Sebanyak 9 dari 10 pekerja memiliki tingkat risiko sedang pada kegiatan pengangkatan dan 6 dari 10 pekerja memiliki tingkat risiko sedang pada kegiatan peletakan barang. Hasil pengukuran faktor lingkungan menunjukkan iklim kerja panas memenuhi persyaratan, sementara pencahayaan tidak memenuhi persyaratan.


Manual handling is recognized as one of the occupational activities with a high risk of musculoskeletal disorders (MSDs). This descriptive study aims to analyze the risk factors of manual handling tasks, specifically lifting and lowering loads by Stevedores.The research was conducted at a site owned by a logistic and port service company, involving 10 Stevedores as a sample. Musculoskeletal complaints were assessed using the Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ), while risk levels associated with lifting activities were evaluated using the NIOSH Lifting Equation. The findings indicate that 6 out of 10 workers reported complaints related to musculoskeletal disorders. Additionally, 9 out of 10 workers were found to be at a moderate risk level during lifting activities, and 6 out of 10 were at a moderate risk level during lowering tasks. Environmental measurements revealed that the thermal work environment met regulatory standards, whereas lighting levels did not comply with the required thresholds.
Read More
S-12127
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Oke Ila Lia Yuliyanti; Pembimbing: Hendra; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Wenny Ipmawan
Abstrak: Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian postur kerja, peralatan kerja, danworkstation yang menyebabkan pada keluhan gejala MSDs pada pekerja pengguna komputerhead office PT X. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Data yang dikumpulkan daripenelitian ini berasal dari data primer hasil observasi berupa postur kerja, peralatan kerja,keluhan yang dirasakan pekerja, dan workstation. Hasil penelitian menunjukan terdapatketidaksesuaian pada beberapa postur kerja dari pekerja saat bekerja, peralatan kerja yangdigunakan, serta workstation. Hasil penilaian keluhan gejala MSDs menggunakan metode ROSAmenunjukan hasil yang bervariasi, yaitu skor akhir ROSA 1-4 (tindakan perbaikan tidakdiperlukan sesegera mungkin) bdan 5-10 (tindakan perbaiakn diperlukan sesegera mungkin).Hasil obseravasi keluhan gejala MSDs menunjukan 92 (87%) responden merasakan keluhanpada minimal satu area tubuhnya. Area tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah leher bagianatas (67%), pinggang (62%), dan leher bagian bawah (53%). Disarankan untuk melakukanpenyesuaian peralatan kerja dengan pekerja, melakukan peregangan di sela-sela pekerjaan, dansosialisasi pentingnya ergonomi pada pekerja.
Kata Kunci:MSDs, keluhan gejala MSDs, ROSA
This study aims to analyze approprietness of work posture, work equipment, and workstationthat cause the symptoms of MSDs complaints of computer users Head Office PT X. Designstudy is cross sectional. All of the data collected in these study are derived from primary data ofobservation results in the form of workm posture, work equipment, and workstation. The resultsstudy showed there were discrepancies in some of work posture while work, work equipmentused, and workstation. The results of the symptoms MSDs complaints use ROSA methodsshowed variying results, that are the ROSA final score 1-4 (further assessment not immediatelyrequired) and 5-10 (further assessment required as soon as possible). The observation resluts ofthe symptoms MSDs complaints showed 92 (87%) of respondents feel there are complaints atone area of the body. Many areas of the body most complaints are upper neck (67%), lumbar(62%), and lower neck (53%). It is recommended to make adjustments of work equipment byworkers, doing stretching on the side lines job, and socialization importance of ergonomics toworkers.
Key words:MSDs, symptoms of MSDs complaints, ROSA
Read More
S-9134
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive