Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38087 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Asnani;Pembimbing: Evi Martha, Dian Ayubi; Penguji: Dien Anshari, Ira Octaviana Madjid, Erman Asnawi
Abstrak: Pemantauan dan evaluasi program Germas belum efektif di Kabupaten Soppeng maupun di Kabupaten Luwu Utara. Kabupaten Soppeng perlu melakukan pertemuan untuk membentuk forum koordinasi pelaksanaan program Germas. Diharapkan kedua kabupaten mengalokasikan sumber daya manusia sesuai kebutuhan. Melakukan sosialisasi kebijakan Germas kepada lintas program dan lintas sektor. Menyusun perencanaan kegiatan Germas yang disesuaikan dengan sasaran dan target pelaksanaan serta mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait. Memantau pelaksanaan kegiatan Germas secara rutin dan berkala setiap enam bulan. Mengevaluasi kegiatan Germas secara rutin dan berkala setiap tahunnya untuk menjamin peningkatan mutu penyelenggaraan program Germas
Read More
T-5593
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melyyani; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Dian Ayubi, Kusdinar Ahmad, Jusuf Kristianto, Ganda Raja Partogi
Abstrak: Perkesmas adalah upaya kesehatan yang terintegrasi dengan semua upaya kesehatanPuskesmas, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untukmencapai kemandirian dalam upaya kesehatannya. Tujuan dari penelitian inimenganalisis secara mendalam mutu pelaksanaan program perkesmas di KabupatenOgan Ilir. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitianadalah Kepala seksi pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan tradisional,Pemegang program Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, Kepala UPTD PuskesmasTanjung Raja, Kepala UPTD Puskesmas Rantau Alai, Pemegang Program Promkes,Kesling, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Pemegang Program Pencegahandan Pengendalian Penyakit, Pemegang Program Gizi dan Keluarga Binaan Perkesmas.Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, diskusi kelompok terarah,observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian terdiri dari komponen input, proses danoutput. Komponen input, meliputi sumber daya manusia masih belum mencukupi,pelatihan perkesmas belum pernah dilakukan, sarana dan prasarana masih belumlengkap, pendanaan dinilai cukup, kebijakan secara keseluruhan tidak bermasalah.Komponen proses, meliputi perencanaan belum berjalan cukup baik, pengorganisasiansudah optimal, pelaksanaan perkesmas masih banyak kendala, pengawasan belumoptimal. Komponen output perkesmas adalah pencapaian keluarga rawan yang dibinamasih dibawah target. Maka dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan perkesmas diKabupaten Ogan Ilir belum baik.Kata kunci: Perkesmas, Puskesmas, Pendekatan sistem.
Public Health Nursing is an effort of health that integrates with all health communitycenter, aimed for individuals, families, groups and communitiesto achieve independence in their health endeavors. The purpose of this study toanalyze in depth implementation quality of public health nursing programin Ogan Ilir District. The research method used qualitative approach. The researchinformants were Head of Primary Health Service and Traditional Health ServiceSection, Program Holder of Ogan Ilir District Health Office, Head of Tanjung RajaPublic Health Center, Head of Rantau Alai Public Health Center, Holder HealthPromotion Program, Holder Environmental Health Program, Holder Maternal Childand Family Health Program, Holder of Disease Prevention and Control program,Nutrition program and Family built community health care. Methods of data collectionwere interviews, focus group discussions, observations and document reviews. Theresults consisted of input, process and output components. Input components, includinginsufficient human resources, no public health nursing training, facilities andinfrastructure were incomplete, funding was adequate, overall policy was notproblematic. Components of the process, including the planning had not run wellenough, the organization was good, the implementation of perkesmas were still manyobstacles, and monitoring was not optimal. The component of the output of the publichealth office was the achievement of vulnerable families that developed on below target.So it can be concluded that the implementation of public health nursing in Ogan IlirDistrict has not been good.Keywords: Public health nursing, Public health center, a system approach.
Read More
T-5352
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Haspeni Simanjuntak; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Ede Surya Darmawan, Nana Mulyana, Novrizal Lubis
Abstrak:
Tesis ini membahas mengenai mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tiga jenis pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini adalah penelitian mixed method dengan desain sequential dimana penelitian kuantitatif dilakukan terlebih dahulu lalu diperdalam dengan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menemukan ada perbedaan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tigas jenis pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Serdang Bedagai dan menyarankan Puskesmas untuk meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada kelengkapan alat, ruangan yang nyaman dan bersih, kemudahan akses, kecepatan dan keramahan dalam memberikan pelayanan), Klinik Pratama untuk meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada ketanggapan petugas dalam memberikan pelayanan dan kesigapan petugas dalam menangani keluhan), Praktik Mandiri Dokter Gigi melengkapi dokumen akreditasi dan meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada ketanggapan petugas dalam memberikan layanan, ketepatan waktu kedatangan dokter gigi dan kejelasan informasi mengenai alur layanan) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai agar berkomitmen untuk penyetaraan mutu dengan melibatkan ketiga jenis pelayanan kesehatan primer dalam setiap kegiatan peningkatan mutu pelayanan Kesehatan di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara.

The focus of this study is the quality of dental and oral healthcare in three types of primary healthcare in Serdang Bedagai Regency, North Sumatra Province. This research is a mixed method research with a sequential design where quantitative research is carried out first and then deepened with qualitative research. The results of the research found that there were differences in the quality of dental and oral health services in three types of primary health services in Serdang Bedagai Regency and suggested that the Public Health Center increase patient satisfaction (especially equipment completeness, comfortable and clean rooms, ease of access, speed and friendliness in providing services), Pratama Clinics to increase patient satisfaction (especially the responsiveness of officers in providing services and the alertness of officers in handling complaints), Private Dentist Practices to complete the practice requirements documents and increase patient satisfaction (especially the responsiveness of officers in providing services, punctuality of the dentist's arrival and clarity of service flow ) and the Serdang Bedagai District Health Service to commit to equalizing quality by involving the three types of primary health services in every activity to improve the quality of Healthcare in Serdang Bedagai District, North Sumatra Province.
Read More
T-6975
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endang Hendaryo; Pembimbing: Suprijanto Rijadi, Dumilah Ayuningtyas; Penguji:
Abstrak:

Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Beberapa keadaan diduga merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam meningkatnya infeksi TBC pada saat ini, antara memburuknya kondisi sosial ekonorni, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal, meningkatnya infeksi HIV, daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman yang meningkat. (Kardiana, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mutu pelayanan program TB di Puskesmas terhadap tingkat keberhasilan program TB di Kabupaten Ciamis tahun 2007. Desain penelitian adalah kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap petugas yang berkaitan langsung dengan program, diskusi kelompok terarah dengan masyarakat pengguna pelayanan dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan pada kelompok Puskesmas yang berhasil dalam peneapaian program penanggulangan TB, pelak.sanaan kegiatan melibatkan seluruh petugas dan sumber daya yang ada di Puskesmas. Sedangkan pada kelompok Puskesmas yang belurn berhasil dalam pencapaian program penangguIangan TB, belum terjalin kerja sama baik lintas program .dan lintas sektor serta belum adanya kepedulian dari seluruh staf Puskesmas terhadap program. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya kepedulian petugas dan karyawan Puskesmas terhadap program, peran aktif dokter terhadap program, peningkatan frekuensi penyuluhan dan sosialisasi program di lintas sektor, pemberian pelayanan yang bermutu sesuai standar dengan mengutamakan kepuasaxi pasien sebagai pelanggan ekstemal dalam pelayanan kesehatan, adanya pembinaan dan pertemuan rutin dari Dinas Kesehatan pengahargaan terhadap prestasi kerja.


Amount of TBC paru patient from year to year in Indonesia increasing. Some situation anticipated to represent factor playing a part important in the increasing of TBC infection at the moment, for example: deteriorating it condition of social economic, not yet is optimal of service facility of health society, the increasing of amount of resident which don't have residence, the increasing of HIV infection, weak body endurance/ downhill, germ amount and virulence which mounting. (Kardiana, 2007). This research aim to to know picture quality of TB program service in Puskesmas to level efficacy of TB program in Sub-Province Ciamis year 2007. Research Design is qualitative by conducting interview to direct interconnected officer with program, directional group discussion with service consumer society and document study. Research place conducted by in four Self-Supporting Puskesmas Executor (PPM) in TB program with selection of research place in two a success Puskesrnas in attainment of Puskesmas and program which not yet succeeded in attainment of program. Result of research show of a success Puskesmas group in attainment of TB overcome program, activity execution entangle entire resource and officer exist in Puskesmas, existence the same of activity pass by quickly program and pass by quickly good sector. While at Puskesmas group which not yet succeeded in attainment of TB overcome program not yet intertwined the same of activity the goodness pass by quickly program and pass by quickly sector. Recommendation in this research the existence of officer caring and Puskesmas employees to program, active the role of doctor on the program, the improving make-up of counseling frequency pass by quickly sector socialization, giving of certifiable service according to standard by majoring satisfaction of patient as the external client in health service, existence of routine meeting and construction from Public Health Service appreciation and reward to the achievement activity.

Read More
T-2637
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizki Rahayuningsih; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Yanti Herman, Molyadi
Abstrak:
Program pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan upaya paling efektif untuk mencegah terjadinya HAIs” (Healthcare-Associated Infections), yaitu infeksi akibat pelayanan kesehatan, yang dapat menjadi ancaman masuknya penularan wabah ke komunitas. Implementasi dan pelaporan program PPI cukup beragam. Ketiadaan pelaporan dan data implementasi PPI di Fasilitas Palayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pada Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dapat menempatkan posisi layanan priemr dalam kondisi tidak siap dalam menghadapi ancaman wabah dan menambah kesenjangan. Tujuan penelitian untuk melihat gambaran implementasi PPI dan kesesuaian implementasi PPI di FKTP DTPK Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan mix methode dengan desain sequential explanatory. Pada tahap pertama dilakukan pengisian kuesioner baku menggunakan kuesioner baku IPCAF- minimum requirement assesment for primary care oleh seluruh tim PPI dilanjutkan dengan wawancara mendalam kepada 11 informan dan dilakukan observasi dokumen. Hasil didapatkan 23,8% Puskesmas di level Kabupaten belum memenuhi kesesuaian standar minimum program PPI, akan tetapi pada Puskesmas DTPK 36,4% Puskesmas sudah memenuhi kesesuaian standar minimum program PPI. Dari 8 komponen inti PPI, pada level Kabupaten nilai tertinggi didapat komponen monitoring dan umpan balik, sedangkan pada Puskesmas DTPK nilai tertinggi didapat pada komponen surveilans HAIs. Sementara pada level Kabupaten maupun Puskesmas DTPK, nilai terendah didapatkan pada komponen pendidikan pelatihan dan beban kerja kepegawaian dan ketersediaan tempat tidur. Perencanaan dan pembiayaan pendidikan pelatihan serta pemanfaatan pelatihan daring dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan nilai komponen pendidikan pelatihan.

Infection prevention and control programs are the most effective way to prevent "Healthcare-Associated Infections" (HAIs), which are healthcare-associated infections that can threaten the entry of outbreaks into the community. Implementation and reporting of the IPC program is quite various. The absence of reporting and data on the implementation of IPCs in Primary Care Facilities (FKTP) in rural/remote area (DTPK) can place the position of primary care facilities in an unprepared condition in facing the threat of an outbreak and increase inequality. The purpose of the study was to look at the description of IPC implementation and the suitability of IPC implementation in DTPK FKTP Kubu Raya Regency. This study used a mix method with a sequential explanatory design. In the first stage, a standard questionnaire was filled in using the IPCAF- minimum requirement assessment for primary care by the entire IPC team, followed by in-depth interviews with 11 informants and document observation. The results showed that 23.8% of FKTP at the district level had not yet compliance with the minimum standards of the IPC program, but at FKTP DTPK 36.4% of FKTP have met the minimum standards of the IPC program. Of the 8 core components of PPI, at the district level the highest value is obtained for the monitoring and feedback component,. while at the FKTP DTPK the highest value is obtained in the HAIs surveillance component. While at both the district and DTPK health center levels, the lowest scores were obtained in the components of training education and staffing workload and bed availability.
Read More
T-6995
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Teuku Beihaf Asbar; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Agustin Kusumayanti, Soetanto, Ernawati
t-2996
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
TItin Tri Lestari; Pembimbing: Kusdinar Achmad; Penguji: Dian Ayubi, Nina Permani, Rina F Bahar
T-3383
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shania Nursiah Hasri; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Anhari Achadi, Evi Martha, Nana Mulyana, Duta Liana
Abstrak:
Tesis ini membahas tentang mutu program Posyandu Lansia dan Posbindu PTM Terintegrasi di Kota Depok. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan kemudian dilanjutkan dengan penelitian kualitatif melalui telaah dokumen dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menemukan sumber pendanaan, kompentensi kader dan petugas keseahtan, dan sistem insetif kader memengaruhi aspek proses dalam pemenhuan ketersediaan materi edukasi ataupun buku monitoring FR PTM dan buku kesehatan lansia. Pelaksanaan yang dilakukan di hari kerja juga menjadi alasan belum optimalnya cakupan peserta dengan usia produktif. Oleh sebab itu, peningkatan kompetensi kader, upaya penyusunan sistem insentif kader kesehatan yang layak, dan alternatif media edukasi yang lebih terjangkau menjadi saran dalam penelitian ini sehingga besar harapan dapat meningkatkan mutu layanan Program Posyandu Lansia dan Posbindu PTM.

This thesis examines the effectiveness of the Integrated Elderly Posyandu and PTM Posbindu programs in Depok City. The study employs a quantitative approach with a descriptive design, followed by qualitative research involving document review and in-depth interviews. The findings indicate that funding sources, cadre and health officer competencies, as well as cadre incentive systems impact various aspects of the process related to the availability of educational materials such as FR PTM monitoring books and elderly health books. Additionally, conducting the implementation on weekdays has resulted in suboptimal participation from individuals of productive age. As a result, enhancing cadre competency, establishing an appropriate health cadre incentive system, and exploring more cost-effective alternative educational resources are recommended to potentially enhance service quality for both the Posyandu Elderly Program and Posbindu PTM.
Read More
T-6970
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Budi Afrizal; Pembimbing: Anwar Hassan, Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Adang Bachtiar, Tri Erry Astuti, Magda Mina Putri
Abstrak:

ABSTRAK Askesin merupakan salah satu program pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin dan tidak mampu di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan jaringannya serta pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit pemerintah kelas III. Dari hasil evaluasi pelaksanaan program askeskin pada tahun 2006 rata-rata jumlah cakupan puskesmas di Kabupaten Serang masih rendah apabila dibandingkan dengan target pencapaian Indikator, diketahui bahwa persentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan gakin dan masyarakat rentan hanya 8,5% (target 14%) dan visit rate hanya 10,59 (target 15%). Sejak dilaksanakannya program Askeskin belum diketahui tingkat kepuasan pasien askeskin terhadap mutu pelayanan puskesmas. Pengukuran kepuasan pasien merupakan salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan program dan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih efisien dan lebih efektif. Dengan cara ini diharapkan ada upaya konkrit yang dapat disarankan kepada pihak pemberi jasa untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin sehingga dapat memenuhi harapan masyarakat yang berpengaruh pada niat berkunjung kembali ke puskesmas. Tingkat kepuasan pasien diukur dengan menggunakan  lima dimensi mutu yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty (Parasuraman et.al, 1990). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan yang menggunakan Askeskin terhadap mutu pelayanan Puskesmas yang dilaksanakan pada akhir bulan Juni sampai Agustus tahun 2007 di 38 Puskesmas se-Kabupaten Serang dengan jumlah sampel 676 orang dengan menggunakan metode analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil Penelitian didapat tingkat kepuasan berdasarkan lima dimensi mutu bahwa masing-masing dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empahty sudah diatas 50% dan dari kelima dimensi tersebut paling besar pada dimensi assurance. Kepuasan umum pasien sebesar 72,8% dengan niat berkunjung kembali sebesar 83%. Variabel karakteristik pasien yang paling dominan berpengaruh adalah status pendidikan, status pekerjaan dan status perkawinan, sedangkan variabel lainnya sebagai variabel confounding. Hasil Importance Performance Analysis didapat beberapa faktor yang menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan dan perbaiki yaitu, waktu tunggu pemeriksaan cepat, petugas terampil dalam bekerja dan petugas mengerti yang dibutuhkan pasien. Dalam rangka memperbaiki mutu pelayanan tersebut disarankan bagi puskesmas agar memberikan pelayanan dengan terampil, membuat alur proses pelayanan, meningkatkan pengetahuan petugas puskesmas dan membuka waktu pelayanan puskesmas pada sore hari, melakukan ‘ghost shopping’  untuk melihat tingkat kepuasan pasien dan memantau kinerja pemberi pelayanan serta membentuk tim pengendali mutu dan diharapkan dinas kesehatan agar senantiasa membuat kebijakan yang mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan di puskesmas. Daftar Pustaka: 78 (1980 – 2007).


ABSTRACT Askeskin is one of government programs in providing free health service for poor and not wealthy people in Public Health Center (Puskesmas) and the network and health service reference in government hospital III rd class. From evaluation result of askeskin program implementation in 2006 the average of puskesmas coverage in Serang Regency still low if compared to target of achievement indicator, known that coverage percentage of gakin health maintenance guarantee and susceptible people only 8,5% (target 14%) and visit rate only 10,59 (target 15%). Since Askeskin program conducted the askeskin satisfaction level toward puskesmas service quality was not yet known. Patient satisfaction measurement is one of the success indicators for program implementation and an important element in providing a more efficient and effective service. By this way, expected concrete efforts that could suggested for service giver to improve poor people health service that fulfilled people expectation, which affecting re-visit intention to puskesmas. Patient satisfaction level measured by using five dimensions quality that could be use for measuring client satisfactory, which are tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy (Parasuraman et.al, 1990). This research aim was identifying outpatient satisfaction level that conducted in the end of June to August year 2007 in 38 Puskesmas of all Serang Regency with samples of 676 people by using analytical method with cross sectional research design. From research result, obtained satisfaction level that based on five dimensions quality, which are tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy was over 50% and from those five dimensions, the largest was assurance dimension. General patient satisfactions as much as 72.8% with re-visit intention as much as 83%. The most dominant affecting patient characteristic variable are education status, working status and marriage status, while other variables as confounding variables. From result of Importance Performance Analysis obtained several factors that become main priority need to be paid attention and fixed, which are quick waiting duration for examination, skillful officer in working and officer understand patient needs. In order to fix those services quality, suggested for puskesmas to provide service that competent, making service plot processes, improving puskesmas officer knowledge and opening puskesmas service time at afternoon, conducting “ghost shopping” to identify patient satisfaction level and monitoring service giver performance, forming quality control, and expecting health agency always form policy that support service quality improvement efforts in puskesmas. References: 78 (1980 – 2007)

Read More
T-2893
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Surya Nanda;Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Dian Ayubi, Besral; Beben Saiful Bahri, Elis Rohmawati
Abstrak: Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pemberi layanan kesehatan tingkat petama milik pemerintah di Indonesia. Pada tahun 2016 sampai 2019 terdapat penurunan jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas di Kota Pariaman sebesar 29,4%. Kepuasan atau ketidakpuasan pasien terhadap layanan puskesmas akan memengaruhi perilaku pasien berikutnya seperti pembelian kembali layanan atau minat untuk melakukan kunjungan ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan kualitas layanan pada minat kunjungan ulang pasien ke puskesmas di Kota Pariaman tahun 2019. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan data dikumpulkan dari 156 orang yang pernah berkunjung ke puskesmas di Pariaman dalam waktu 3 (tiga) minggu terakhir. Analisis statistik menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 88,5% responden menyatakan akan melakukan kunjungan ulang kunjungan ulang; rata- rata kepuasan tertinggi responden berada pada dimensi emphaty yaitu sebesar 88,05%, dan terendah pada dimensi reliability yaitu sebesar 84,22%; terdapat perbedaan kepuasan dimensi responsivenes, dan assurance pada minat kunjungan ulang responden ke puskesmas; umur, jenis kelamin, pendidikan, dan aksesibilitas merupakan confounding pada dimensi responsiveness dan assurance. Pekerjaan hanya confounding pada dimensi assurance. Puskesmas diharapkan Puskesmas diharapkan melakukan prioritas pada peningkatan pelayanan perawat yang responsive serta menjamin obat tersedia dengan cukup dan lengkap serta mempertahankan hal-hal yang dianggap pelanggan yang baik.
Puskesmas is one of the first-level types of governments health care services in Indonesia. In 2016 and 2019, occurred a decrease in outpatient visits to the puskesmas by 29,4% in Pariaman. Patiens satisfaction or dissatisfaction with a service will affect subsequent patiens behavior such as product repurchase or revisit interest. This research aims to determine differences in service quality satisfaction in the interest of patients to revisit puskesmas in the Pariaman in 2019. This study design is a cross-sectional and the data was collected from 156 people who had visited the last 3 (three) weeks to the puskesmas in Pariaman. Statistical analysis using chi-square. The research results obtained 88.5% of respondents said they would make a revisit; the highest average satisfaction of respondents is in the empathy dimension that is equal to 88.05%, and the lowest in the reliability dimension that is equal to 84.22%; there are differences in the satisfaction dimensions of responsiveness, and assurance on the respondents' interest in visiting the puskesmas; age, gender, education, and accessibility are confounding on responsiveness and assurance dimensions. The work is only confounding on the assurance dimension.puskesmas is expected to prioritize efforts for improving the pharmacy service, nurse services and and to maintain things that are considered good customers
Read More
T-5783
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive