Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32672 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Miftachudin; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: R. Sutiawan, Heri Radison
Abstrak: Penyelenggaraan upaya pengobatan di Puskesmas membutuhkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat yang efisien, efektif dan rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi manajemen Puskesmas sehingga mampu mendukung perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas TegalTimur. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancaramendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan Puskesmas danBidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tegal. Penentuan Informan dengan cara purposive sampling. Informan utama dalam wawancara mendalam adalah Kepala Puskesmas, petugas farmasi Puskesmas, dan Kepala Dinas Kesehatan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam dan pedoman observasi.Analisis terhadap sistem informasi yang saatini ada di Puskesmas Tegal Timur menunjukkan bahwa sistem informasi yang adadi Puskesmas Tegal Timur belum mampu memenuhi kebutuhan pengguna.Informasi ketersediaan obat di gudang obat Puskesmas belum akurat dan sistem belum mampu menghasilkan keluaran yang mendukung pelaporan pengelolaanobat Puskesmas. Pengembangan sistem informasi diharapkan dapat memperbaikisistem informasi pengelolaan obat yang saat ini berjalan di Puskesmas TegalTimur. Desain logik sistem informasi pengelolaan obat di Puskesmas Tegal Timurperlu dilanjutkan dengan penyusunan desain fisik dan pembuatan koding,sehingga dihasilkan sistem informasi pengelolaan obat yang mampu mendukung perencanaan kebutuhan obat Puskesmas.
Kata kunci : Sistem informasi, Puskesmas, obat.
Implementation of treatment efforts in the primary healthcare requires theavailability and affordability of drugs that are efficient, effective and rational. Thisstudy aims to develop a management information system that is capable ofsupporting the health center planning drug needs in East Tegal Primary HealthCare. This research is a qualitative case study approach. Primary data werecollected by means of observation and in-depth interviews, and secondary dataobtained from primary healthcare reports and Health Department City of Tegal.2Determination of the informant by purposive sampling. Key informant in-depthinterviews was Head of primary healthcare, pharmacy officer in , and ChiefMedical Officer. The research instrument used is in-depth interview guide andobservation guide.Analysis of the information systems that currently exist at EastTegal Primary Health Care shows that existing information systems in East TegalPrimary Health Care not able to meet the needs of users. Information availabilityof drugs in health centers drug warehouse is not accurate and the system has notbeen able to produce output that supports the reporting of medication managementhealth center. Information system development is expected to improve drugmanagement information system that is currently running at East Tegal PrimaryHealth Care. Logical design of information systems management in health centersdrug East Tegal need to proceed with the preparation of the physical design andmanufacture of coding, so that the resulting drug management information systemthat is capable of supporting the health center planning needs medication.
Keyword :Information system, Primary Healthcare, drug
Read More
S-8214
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ade Lies Oktorita; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Besral, Milla Herdyati, Fiena Fithriah, Ratna Diliana Sagala
Abstrak: ABSTRAK Nama : Ade Lies Oktorita Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul : Pengaruh Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Terhadap Hasil Akhir Pengobatan Pasien Tuberkuosis di Jakarta Timur Tahun 2017 Pembimbing : Dr. Artha Prabawa, SKM, M.Si Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit non-communicable disease yang paling banyak menyebabkan kematian dan kecatatan di negara berkembang. Indikator yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan program pengendalian TB salah satunya adalah keberhasilan pengobatan. Pasien tidak patuh bahkan hingga mengalami default dalam menjalani pengobatan TB dikarenakan timbulnya efek samping OAT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pegaruh efek samping OAT terhadap hasil akhir pengobatan pasien TB di Jakarta Timur. Penelitian menggunakan rancangan crosssectional yang dilakukan di 10 puskesmas kecamatan wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur pada bulan Juli-Oktober 2018. Sampel ditentukan menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 273 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mengalami kejadian efek samping OAT mempunyai peluang untuk tidak berhasil pada pengobatan TB sebesar 1,9 kali (95% CI: 0,9-4,1) dibandingkan pasien yang tidak mengalami efek samping OAT setelah dikontrol oleh variabel keberadaan PMO. Kata kunci: Tuberkulosis, OAT ABSTRACT Name : Ade Lies Oktorita Study Program : Public Health Title : Relation of Side Effect of Anti Tuberculosis on the Treatment Result of Tuberculosis Patients in East Jakarta 2017 Counsellor : Dr. Artha Prabawa, S.KM, M.Si Pulmonary tuberculosis is a non-communicable disease that causes mortality and disabilities in developing countries. The indicator used to assess the success rate of the TB program is the success of treatment. Patient who is not compliant and even experiences default in undergoing TB treatment due to the occurrence of side effects of anti tuberculosis. This study aims to determine the relation of side effect of anti tuberculosis on the treatment result of TB patients in East Jakarta. The study used a crosssectional design carried out in 10 sub-district health centers in the East Jakarta in July- October 2018. Samples were determined using purposive sampling and obtained a sample of 273 people. The results showed that patients who experienced side effect of anti tuberculosis had a chance of not succeeding in TB treatment by 1.9 times (95% CI: 0.9- viii 4.1) compared to patients who did not experience side effect of anti tuberculosis after being controlled by presence of PMO. Key words: Tuberculosis, Anti Tuberculosis
Read More
T-5779
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ribka Kezia Angelica Sagala; Pembimbing: Popy Yuniar; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Umi Zakiati
Abstrak:
Kepatuhan pengobatan Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama dalam menanggulangi TB di Indonesia. Proporsi kepatuhan minum obat TB di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2018 (69,2%) ke tahun 2023 (62,5%). Dalam strategi DOTS, dijelaskan bahwa salah satu upaya mengendalikan kepatuhan pengobatan adalah  kehadiran Pengawas Menelan Obat (PMO). Namun, proporsi pasien TB yang memiliki PMO juga mengalami penurunan dari 66,2% menjadi 62,1%. Oleh karena itu, penelitian ini hendak menelusuri apakah penurunan keberadaan PMO berkontribusi terhadap penurunan kepatuhan pasien TB usia ≥ 15 Tahun meminum obat di Indonesia menggunakan data sekunder Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Desain studi yang digunakan adalah potong lintang. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariabel, bivariabel, dan multivariabel. Hasil penelitian menemukan hubungan signifikan antara keberadaan PMO dengan kepatuhan minum obat (OR: 4,62; 95% CI: 2,39–8,93). Setelah dikontrol dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status ekonomi, dan komorbid DM, dan kepemilikan jaminan kesehatan, keberadaan PMO masih berhubungan positif dengan kepatuhan (AOR: 4,41; 95% CI: 2,18–8,90). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kehadiran PMO relevan dan penting untuk meningkatkan kepatuhan dan keberhasilan pengobatan TB Paru di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien TB adalah mengoptimalisasi peran dan kualitas PMO baik dari keluarga maupun tenaga kesehatan.


Treatment adherence for tuberculosis (TB) remains one of the major health challenges in TB control efforts in Indonesia. The proportion of TB patients adhering to treatment decreased from 69.2% in 2018 to 62.5% in 2023. In the DOTS strategy, one of the key efforts to improve treatment adherence is the presence of a Treatment Supervisor (Pengawas Menelan Obat or PMO). However, the proportion of TB patients with a PMO also declined from 66.2% to 62.1%. This study aims to examine whether the decline in PMO presence contributed to the decrease in treatment adherence among TB patients aged ≥15 years in Indonesia, using secondary data from the 2023 Indonesia Health Survey (Survei Kesehatan Indonesia or SKI). The study design is cross-sectional, and analyses were conducted using univariate, bivariate, and multivariate methods. The results showed a significant association between the presence of a PMO and treatment adherence (OR: 4.62; 95% CI: 2.39–8.93). After controlling for age, sex, education level, economic status, comorbid diabetes mellitus, and health insurance ownership, the presence of a PMO remained positively associated with adherence (AOR: 4.41; 95% CI: 2.18–8.90). These findings indicate that the presence of a PMO is relevant and essential for improving TB treatment adherence and success in Indonesia. The efforts to enhance patient adherence should also focus on optimizing the role and quality of PMO, whether from family members or healthcare providers.
Read More
S-12109
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Oke Dwiraswati; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Tris Eryando, Artha Prabawa, Nurvika Widyaningrum, Abdulloh
Abstrak: ABSTRAK Nama : Oke Dwiraswati Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul : Perancangan Sistem Analisis Sentimen Terhadap Kebijakan Atau Isu Obat dan Makanan Yang Terintegrasi Dengan Sistem Layanan Informasi dan Pengaduan BPOM Pembimbing : dr. Kemal Nazarudin Siregar, S.KM., M.A., Ph.D. Isu kesehatan terkait keamanan obat dan makanan semakin meningkat, terlebih ketika teknologi informasi berkembang sangat pesat di era revolusi industri 4.0. Kebijakan atau isu obat dan makanan yang berkembang dapat menimbulkan berbagai opini di masyarakat. Untuk mengetahui opini masyarakat dengan cepat dapat dilakukan melalui analisis sentimen dari media sosial seperti Twitter, dan juga dari pengaduan yang disampaikan ke BPOM sebagai lembaga yang berwenang dalam pengawasan obat dan makanan di Indonesia. Opini atau sentimen tersebut akan dianalisis sehingga dapat diketahui kebijakan atau isu mana yang mendapatkan sentimen positif atau negatif. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah pendekatan yang dapat menganalisis sentimen masyarakat terhadap kebijakan atau isu obat dan makanan. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem untuk analisis sentimen terhadap kebijakan atau isu obat dan makanan dari Twitter yang diintegrasikan dengan sistem layanan informasi dan pengaduan obat dan makanan menggunakan metode pengklasifikasian berbasis machine learning, yaitu Naive Bayes Classifier (NBC). Dilakukan serangkaian tahapan yaitu pengumpulan data dari Twitter dan aplikasi Sistem Layanan Informasi dan Pengaduan Obat dan Makanan sesuai kata kunci, kemudian preprocessing (cleansing, case folding, tokenizing, normalisasi dan eliminasi stopwords), serta proses klasifikasi dengan algoritma NBC untuk mendapatkan hasil dengan kategori positif atau negatif. Dari hasil uji dengan 10-fold cross validation diperoleh nilai akurasi tertinggi 88% dengan rincian nilai precission 81%, recall 100% dan f-measure 90%, dengan jumlah data latih 540 (270 negatif, 270 positif) dan data uji 60. Hasil analisis sentimen ditampilkan dalam bentuk dashboard. Data hasil analisis sentimen dapat menjadi masukan dalam penanganan respon cepat terhadap isu obat dan makanan selanjutnya dapat dirumuskan strategi KIE yang tepat ke masyarakat. Kata kunci: Analisis sentimen, obat dan makanan, Twitter, sistem layanan informasi dan pengaduan, naive bayes classifier. ABSTRACT Name : Oke Dwiraswati Study Program : Public Health Science Title : Designing Sentiment Analysis Systems For Food And Drug Policy Or Issues That Integrated With NADFC Information And Complaints Services System Counsellor : dr. Kemal Nazarudin Siregar, S.KM., M.A., Ph.D. Health issues related to drug and food security are increasing, especially in the current digital era of industrial revolution 4.0 when information technology is developing very rapidly. Drug and food policies or issues can lead to various opinions in the community. To find public opinion quickly, it can be done through an analysis of sentiments from Twitter, also from complaints/information requests submitted to BPOM as an institution authorized to control drug and food in Indonesia. Opinions will be analyzed so that policies or issues can get positive or negative sentiments. Therefore, an approach is needed that can analyze community sentiment towards drug or food policy or issues. This study aims to design a system for the sentiments analysis on policies and issues of drugs and food, integrated with the information and complaints service system using machine learning-based classification methods, namely Naive Bayes Classifier (NBC). There are series of stages, namely data collection and application of Information and Complaints Service System for Drug and Food according to keywords, then preprocessing (cleansing, case folding, tokenizing, normalization and elimination of stopwords), and the classification process using the NBC algorithm to get results with categories positive or negative. From the results of the test with 10 fold cross validation, the highest accuracy value is 88% with detailed precission values 81%, recall 100% and f-measure 90%. with the number of training data 540 (270 negative, 270 positive) and 60 test data. The sentiment analysis results are displayed in the dashboard. Data from sentiment analysis can be an input in handling rapid responses to drug or food issues, then can formulate appropriate education strategies to the community. Key words: Sentiment analysis, drug and food, Twitter, information and complaints service system, naive bayes classifier.
Read More
T-5777
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riza Sofia Parmawaty; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Milla Herdayati, Widya Anggraeni, Andri Mursita
Abstrak: Seribu hari pertama kehidupan merupakan periode emas seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Gangguan yang terjadi pada periode ini akibat asupan gizi yang kurang lengkap dalam jangka pendek terganggunya perkembangan otak, kecerdasan dan gangguan pertumbuhan fisik sedang dalam jangka panjang resiko penyakit tidak menular. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanggulangan melalui percepatan kegiatan intervensi gizi spesifik. Namun angka drop out pemeriksaan di Posyandu masih tinggi hal ini dapat menghambat intervensi yang seharusnya didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun prototipe untuk memantauan intervensi gizi spesifik pada baduta di puskesmas serta mengidentifikasi baduta yang tidak datang periksa (drop out) ke posyandu. Penelitian ini merupakan pengembangan sistem informasi dengan teknik prototipe menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Pengembangan sistem informasi ini memberikan notifikasi informasi ketidakhadiran baduta di Posyandu berupa SMS kepada bidan desa dan ibu baduta sehingga dapat dilakukan follow up. Sistem ini juga dapat digunakan untuk memantau intervensi gizi spesifik pada baduta secara berkesinambungan sebagai salah satu upaya mencegah stunting Kata kunci : 1000 hpk, intervensi gizi spsifik, drop out, sdlc The first thousand days of life is a golden period for a child to grow and develop optimally. Disorders that occur in this period due to the lack of complete nutritional intake in the short term disruption of brain development, intelligence and disruption of physical growth is in the long term risk of non-communicable diseases. One effort was made to tackle through the acceleration of specific nutrition intervention activities. However, the number of out-checks in Posyandu is still high. This can prevent the intervention that should be obtained. This study aims to build prototypes to monitor specific nutrient interventions in baduntas at puskesmas as well as to identify badans that do not come drop out to posyandu. This research is an information system development with prototype technique using System Development Life Cycle (SDLC) method. The development of this information system can provide notification of baduta absence information in Posyandu in the form of SMS to village midwife and mother baduta so it can be follow up. This system can also be used to monitor specific nutritional interventions on baduta on an ongoing basis as an effort to prevent stunting. Keywords: 1000 hpk, specific nutritional interventions, drop out, sdlc
Read More
T-4926
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadazaira Alifia Ramadhianisa; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Rico Kurniawan, Dwita Maulida
Abstrak:
Pada tahun 2022, diperkirakan ada sekitar 1.060.000 kasus tuberkulosis di Indonesia, menjadikan Indonesia dengan jumlah estimasi kasus TB tertinggi kedua di dunia. Kota Depok, Jawa Barat mengalami penurunan keberhasilan pengobatan sejak tahun 2019 sampai 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain kohort retrospektif menggunakan data sekunder yang bersumber dari SITB Kota Depok dan bertujuan untuk mengetahui determinan keberhasilan pengobatan pada pasien dewasa TB paru sensitif obat di Kota Depok tahun 2022. Sebanyak 2259 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan SPSS Statistics 25. Diperoleh angka keberhasilan pengobatan pada pasien dewasa TB paru SO sebesar 84,2%. Variabel umur, jenis kelamin, riwayat pengobatan TB, status HIV, dan lama konversi sputum ditemukan memiliki hubungan dengan keberhasilan pengobatan. Ditemukan tiga determinan keberhasilan pengobatan, yakni variabel umur, jenis kelamin, dan riwayat pengobatan TB dengan variabel riwayat pengobatan TB memiliki pengaruh paling besar. Diperlukan adanya intervensi pada kelompok umur lansia, jenis kelamin laki-laki, riwayat pengobatan TB ulangan, positif HIV, dan lama konversi sputum lebih dari 2 bulan untuk dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan TB.

In 2022, it is estimated that there were approximately 1,060,000 tuberculosis cases in Indonesia, making it the country with the second highest estimated TB cases in the world. Depok City, West Java, has experienced a decline in treatment success rates from 2019 to 2022. This research is a quantitative study with a retrospective cohort design using secondary data from SITB aimed at determining the factors influencing treatment success in adult patients with drug-sensitive pulmonary TB in Depok City in 2022. A total of 2,259 samples that met the inclusion and exclusion criteria were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate methods with SPSS Statistics 25. The treatment success rate for adult patients with drug-sensitive pulmonary TB was found to be 84.2%. Variables such as age, gender, history of TB treatment, HIV status, and duration of sputum conversion were found to be associated with treatment success. Three determinants of treatment success were identified: age, gender, and history of TB treatment, with the history of TB treatment having the most significant impact. Interventions are needed for elderly age groups, males, those with a history of repeated TB treatment, HIV-positive individuals, and those with sputum conversion lasting more than 2 months to improve TB treatment success rates.
Read More
S-11703
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Haryanto; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: Poppy Yuniar, Munaryo
Abstrak: Bervariasinya penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health di Kabupaten Bantul membuat laporan SP2TP sebagai keluran dari SIMPUS menjadi terhambat. Dalam penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health di Kabupaten Bantul terdapat hambatan-hambatan yang perlu diperhatikan dan ditangani dengan baik agar tidak semakin kompleks. Evaluasi SIMPUS di Kabupaten Bantul dengan menggunakan metodeHOT-fit digunakan untuk mengetahui sejauh mana penerapan dan kendala dalam implementasi. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian campuran yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Pengumpulan datadilakukan dengan wawancara mendalam, kuesioner, observasi pada Puskesmasdan dokumentasi tertulis kegiatan penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health. Hasilpenelitian menunjukkan SIMPUS IHIS dan e-Health sudah digunakan seluruhPuskesmas di Kabupaten Bantul. Faktor organisasi memberikan pengaruhterhadap berjalannya sistem, komitmen Kepala Puskesmas tidak dijabarkan dalambentuk operasional teknis seperti pembentukan tim SIK dan tidak dibuatnya SOPdalam penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health.
Kata kunci : IHIS, e-Health, Bantul
The variations in the application of SIMPUS IHIS and e-Health in Bantul detainSP2TP reports as the output of SIMPUS. There are obstacles in the application ofSIMPUS IHIS and e-Health in Bantul that need to be considered and dealt with inorder not to become more complex. The evaluation of SIMPUS in Bantul usingHOT-fit method is used to determine the effectiveness of implementation and theconstraints in implementation. The research uses both qualitative research andquantitative research. Data was collected through in-depth interviews,questionnaires, observation and written documentations on the SIMPUS IHIS ande-Health application. The results shows that SIMPUS IHIS and e-Health havebeen used in all Puskesmas in Bantul. Organizational factors impact the run of thesystem, head of the health center's commitment is not described in technicaloperations such as forming SIK team and SIMPUS IHIS and e-Health SOP is notdetermined.
Keywords : IHIS, e-Health, Bantul
Read More
S-8429
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nunung Nursyarofah; Pemb. Pandu Riono, Besral; Penguji: Anwar Santoso, Bambang Budi Siswanto
T-3956
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deden Herlan Suangsa; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Artha Prabawa, Rico Kurniawan, Bahrul Anwar, Yanyan Rusyandi
Abstrak: Pelayanan medis di rumah sakit sangat penting dalam menjamin keselamatan pasien, dan salah satunya yaitu pelayanan kefarmasian, khususnya pelayanan informasi obat (PIO). PIO berfungsi mengidentifikasi obat yang harus diwaspadai (high-alert medication) serta obat berisiko tinggi sebagai penyebab Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD). Saat ini, fungsi PIO dijalankan secara manual hingga memakan waktu cukup lama dan sering terjadi kesalahan manusia, berupa tidak terdeteksinya risiko reaksi obat. Penelitian ini akan membangun model sistem notifikasi interaksi obat yang bersifat otomatis bagi petugas farmasi, sehingga petugas dapat segera mengedukasi pasien atau keluarga. Penelitian dilaksanakan di RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi. Pengumpulan data dan informasi untuk studi awal melalui Focus Group Discussion (FGD). Wawancara mendalam dengan apoteker, asisten apoteker, staf promosi kesehatan rumah sakit, dan programer rumah sakit merupakan pendalaman dari hasil Focus Group Discussion (FGD). Analisis sistem yang dilakukan berdasarkan wawancara menjadi dasar perancangan sistem dengan pendekatan pengembangan sistem yaitu menggunakan metode prototyping sampai tahap pemodelan. Cara pencarian obat di RSUD R. Syamsudin, SH masih berorientasi manual, seperti keterangan interaksi obat dengan obat lain sehingga tidak terintegrasi dalam sebuah sistem, dan edukasi yang diberikan masih sebatas edukasi penggunaan obat secara umum. Hal ini memiliki resiko keselamatan pasien terkait dengan interaksi obat. Rancangan logik sistem notifikasi interaksi obat yang berfungsi sebagai pengingat kepada petugas farmasi pada saat input resep obat memerlukan sistem yang terintegrasi, sehingga pasien tersebut akan diberikan edukasi yang lebih tepat. Sistem ini dapat memberikan kemudahan untuk mengakses informasi, efisiensi waktu, menyimpan data lebih banyak dengan ruang penyimpanan yang kecil. Secara teoritis disain dapat memberikan solusi yang efisien dan efektif dalam mengidentifikasi obat yang harus diwaspadai yang diberikan kepada pasien, dengan terintegrasi pada sistem notifikasi interaksi obat rumah sakit. Hasil penelitian dari 53 pasien lansia yang dirawat ditemukan 125 jenis obat yang digunakan selama pasien dirawat dan ditemukan sebanyak 141 interaksi dalam basis data prototipe sistem notifikasi interaksi obat dengan obat, sedangkan data yang ditemukan oleh apoteker 1 sebanyak 13 interaksi dan 34 interaksi ditemukan oleh apoteker 2. Dapat disimpulkan bahwa basis data prototipe sistem notifikasi interaksi obat dengan obat bisa menemukan interaksi obat lebih banyak dan dapat memberikan peringatan kepada apoteker lebih cepat
Patient safey is fundamental to delivering quality essensial health services in hospital, and one of them is pharmaceutical services, specifically pharmacy information services (PIO). PIO has the function of identifying drugs to watch out for (high alert drugs) as well as high-risk drugs that cause unwanted drug reactions (ROTD). The PIO function has been carried out manually so that it takes a long time and human errors often occur, in the form of undetectable risks from drug reactions. This research will build an automatic drug interaction notification system model for pharmaceutical staff, so they can immediately educate patients or families. The study was conducted at the RSUD R. Syamsudin, SH Sukabumi City. Data and information collection for the initial study through Focus Group Discussion (FGD). In-depth interviews with pharmacists, pharmacist assistants, hospital health promotion staff, and hospital programmers deepened the results of Focus Group Discussions (FGD). System analysis conducted based on interviews is the basis of system design with a system development approach using prototype methods to the modeling stage. Searching drugs information in the RSUD R. Syamsudin, SH is still oriented manually, such as information about drug interactions with other drugs. Due it is not integrated in a system, so the education provided is still limited to education on drug use in general. This has a patient safety risk associated with drug interactions. The logic design of the drug interaction notification system that serves as a reminder to pharmaceutical staff when entering prescription drugs requires an integrated system, so patients will be given more appropriate education. This system can provide easy access to information, save time, save more data with less storage space. Theoretically the design can provide efficient and effective solutions in identifying drugs that must be considered to be given to patients, by integrating them into the hospital drug interaction notification system. The results of the study of 53 treated elderly patients found that 125 types of drugs were used during the patient's treatment and 141 interactions were found in the prototype database of the drug-drug interaction notification system, while the data found by pharmacist 1 were 13 interactions and 34 interactions were found by pharmacist 2 It can be concluded that the prototype database for drug-drug interaction notification systems can find more drug interactions and can alert pharmacists more quickly
Read More
T-6083
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lutviah Sari; Pembimbing: Martya Rahmaniati; Penguji: Besral; Rahmadewi
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai faktor yang berhubungan dengan kematian perinatal di wilayah perkotaan dan pedesaan di Indonesia berdasarkan analisis data SDKI 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kematian perinatal dan faktor apa saja yang memengaruhi kematian perinatal di perkotaan dan pedesaan di Indonesia. Desain studi yang digunakan adalah desain studi potong lintang (cross-sectional). Data dianalisis menggunakan analisis chi-square dan regresi logistik.
Read More
S-10556
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive