Ditemukan 37026 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Muhammad Fitrah Habibullah; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Hendra, Meitama Arief Budhiman
Abstrak:
Kegiatan inspeksi K3 untuk alat berat menjadi syarat utama bagi setiap kegiatan yang dilaksanakan pada sektor konstruksi. Kegiatan inspeksi meliputi jenis alat berat, jenis inspeksi yang dilakukan, pelaksana inspeksi K3 alat berat, hingga tahapan dari pelaksanaan inspeksi yang didalamnya terdapat proses pencatatan (recording) dan pelaporan (reporting). Proses inspeksi K3 alat berat dapat dilakukan dengan memanfaatkan bantuan teknologi berbasis Android yang melibatkan pengguna, yaitu operator, pelaksana inspeksi K3 alat berat, supervisor, dan manager. Penelitian ini menggunakan metode penelitian (research) dan pengembangan (development) untuk membuat suatu rancang bangun aplikasi inspeksi K3 alat berat di sektor konstruksi. Kata kunci: Inspeksi, alat berat, konstruksi Occupational Health and Safety (OHS) inspection activities for heavy equipment are the main requirements for every activity carried out in the construction sector. Inspection activities include the type of heavy equipment, the type of inspection carried out, the implementer of OHS inspection of heavy equipment, up to the stages of carrying out the inspection in which there is a recording and reporting process. The process of inspection of heavy equipment can be done by utilizing the help of Android-based technology that involves users, such as operators, inspector of heavy equipment, supervisors, and managers. This study uses research and development methods to create a design for OHS heavy equipment inspection applications in the construction sector. Key words: Inspection, heavy equipment, construction
Read More
S-10465
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhammad Mansur; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusmianti
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara inspeksi K3 yang dibantu oleh drone dan inspeksi K3 secara konvensional. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2019 pada dua Proyek konstruksi yaitu Proyek pemasangan kaca di perpustakaan Universitas Indonesia (Proyek A) dan Proyek Biker Outer Ring Road (BORR) Selatan Universitas Indonesia (Proyek B). Data dikumpulkan melalui observasi dengan acuan checklist yang mengadopsi Brazzillian NR 18 dan Inspeksi K3 Konstruksi UPT K3L UI serta dilakukan wawancara mendalam kepada beberapa informan. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas waktu pada inspeksi K3 dengan drone lebih baik 37,5% (Proyek A) dan 40% (Proyek B) daripada inspeksi K3 konvensional. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas jangkauan inspeksi K3 dengan drone lebih baik karena drone dapat menjangkau tempat yang tinggi (Proyek A) dan memiliki jarak tempuh yang jauh (Proyek B). Hasil Penelitian juga menunjukkan bahwa temuan inspeksi K3 dengan drone dapat tercitrakan sedikit lebih banyak daripada inspeksi K3 konvensional pada kedua Proyek. Hasil dokumentasi inspeksi K3 dengan drone dapat digunakan untuk memutar kembali hasil inspeksi K3 agar didapatkan hasil dari berbagai perspektif. Inspeksi K3 dengan drone tetap memiliki kelemahan dimana tidak dapat melakukan interaksi dua arah dan daya baterai terbatas yang membuat hasil dokumentasi inspeksi K3 menjadi kurang detail. Untuk mendapatkan hasil inspeksi K3 yang lebih optimal, sebaiknya dilakukan integrasi antara kedua metode inspeksi K3 tersebut.
Read More
S-10126
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Bangga Agung Satrya; Pembimbing: Kemal N. Siregar; Penguji: Artha Prabawa, Popy Yuniar, Ryza Jazid Baharuddin Nur, Umar Ruswandi
Abstrak:
Read More
Obesitas dapat dicegah, tetapi prevalensi obesitas di Indonesia terus meningkat. Saat ini telah berkembang kesehatan digital dan pemerintah Indonesia sudah memiliki program Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS) Membuat rancang bangun prototipe aplikasi pencegahan dan pengendalian obesitas berbasis android untuk menekan prevalensi/insiden obesitas di Indonesia. Rancang bangun ini menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif dan menggunakan model pengembangan perangkat lunak System Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan prototyping dalam perancangan sistem informasi berbasis android. Basis data dan rancang bangun prototipe aplikasi berbasis android untuk pencegahan dan pengendalian obesitas yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat dan tenaga kesehatan (Konsultan Ahli Gizi dan Olahraga, Puskesmas dan Kementerian Kesehatan). Pada role untuk masyarakat terdapat fitur profile sehat ku untuk melihat status kesehatan pengguna, konsultasi, rekomendasi, artikel kesehatan, video dan kalkulator BMI. Dan role untuk tenaga kesehatan/admin terdapat fitur untuk mengakses dashboard, jawab konsultasi dan membuat artikel kesehatan. Data role masyarakat terhubung dengan role tenaga kesehatan. Rancang bangun prototipe ini memungkinkan masyarakat dan tenaga kesehatan untuk dapat melakukan pencegahan dan pengendalian obesitas di Indonesia.
Obesity is preventable, but obesity prevalence in Indonesia continues to increase. Currently, digital health has developed, and the Indonesian government already has Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS) program. Create a prototype design and development for an Android-based application for obesity prevention and management to reduce the prevalence/incidence of obesity in Indonesia. This design uses a qualitative research approach and uses the System Development Life Cycle (SDLC) software development model with a prototyping approach in designing Android-based information systems. Database and prototype design of android-based application for obesity prevention and control that can be accessed by the whole community and health workers (Consultants of Nutrition and Sports Experts, Community Health Centers, and the Ministry of Health). In the community role, there is a health profile feature to see the user's health status, consultations, recommendations, health articles, videos, and a BMI calculator. And the health workers/administrator role has features to access the dashboard, answer consultations and create health articles. Community role data is connected with the role of health workers. The design and development of this prototype allows the public and health workers to be able to prevent and control obesity in Indonesia.
T-6558
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dandy Fadhilah; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Abdul Kadir, Robiana Modjo, Hendry Ekazandri, Agni Syah
Abstrak:
Read More
Keluhan gangguan otot dan tulang rangka akibat kerja (GOTRAK) merupakan salah satu permasalahan kesehatan kerja yang umum dialami oleh operator alat berat di sektor konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor pekerjaan (jam kerja, shift kerja, masa kerja, beban kerja), faktor karakteristik individu (usia, waktu tidur, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, konsumsi kafein, antropometri), dan faktor lingkungan kerja (getaran, pencahayaan, desain unit kabin) terhadap tingkat keluhan GOTRAK. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan desain cross-sectional pada 100 operator alat berat di proyek konstruksi tambang di Sulawesi Tengah. Data dikumpulkan melalui kuesioner berbasis SNI 9011:2021 dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukkan bahwa 72% operator mengalami keluhan GOTRAK tingkat tinggi. Faktor yang memiliki hubungan signifikan antara lain jam kerja, beban kerja, usia, waktu tidur, kebiasaan olahraga, konsumsi kafein, antropometri, getaran, dan desain kabin unit. Penelitian ini merekomendasikan penguatan intervensi ergonomi dan pengelolaan kerja berbasis data antropometri guna menurunkan risiko GOTRAK pada operator alat berat.
Work-related musculoskeletal disorders (MSDs) are a common occupational health issue among heavy equipment operators in construction sectors. This study aimed to analyze the relationship between work factors (working hours, shifts, work tenure, workload), individual characteristics (age, sleep duration, smoking habits, physical activity, caffeine consumption, anthropometry), and environmental conditions (vibration, lighting, cabin design) with the severity of MSD complaints. A cross-sectional quantitative study was conducted involving 100 operators from mining-related construction projects in Central Sulawesi. Data were collected using a questionnaire based on the Indonesian national standard (SNI 9011:2021) and analyzed using Chi-Square. Results revealed that 72% of respondents experienced high levels of MSD complaints. Significant associated factors included long working hours, heavy workload, older age, insufficient sleep, low exercise frequency, caffeine intake, anthropometric mismatch, exposure to vibration, and cabin design inconsistencies. The findings suggest the need for ergonomic interventions and equipment design improvements based on anthropometric data to mitigate MSD risks among operators. Key words: MSD, heavy equipment, ergonomics, work factors, mining construction.
T-7262
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nida Hanifah Nasir; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Robiana Modjo, Arief Kusuma, Devi Partina Wardani
Abstrak:
UI telah mengidentifikasi 7 potensi keadaan darurat yaitu kebakaran, pohon tumbang, darurat medis, kecelakaan lalu lintas, insiden laboratorium, gempa bumi dan tenggelam. Keadaan darurat yang tidak ditanggulangi dengan baik dapat menjadi suatu keadaan krisis dan akan menimbulkan kerugian bagi Universitas. Aplikasi mobile Panic Button UI merupakan salah satu layanan notifikasi keadaan darurat untuk menanggulangi 7 keadaan darurat tersebut. Namun pada penerapan aplikasi yang saat ini dimiliki masih memiliki beberapa keterbatasan, oleh karena itu peneliti melakukan pengembangan terhadap aplikasi tersebut. Hasil rancang ulang desain aplikasi Mobile Panic Button UI (PB 2) dapat meningkatkan 70% pemenuhan aplikasi sebelumnya (PB 1). Pemenuhan standar aplikasi tersebut meliputi informasi nama dan No HP pengguna, pilihan kategori keadaan darurat, informasi korban, informasi foto/voice, deskripsi keadaan darurat (teks), pilihan lokasi kejadian, pengiriman notifikasi keadaan darurat, pop up notifikasi terkirim, informasi keadaan darurat kepada petugas ERT. Setelah dilakukan pelatihan waktu penggunaan aplikasi Mobile Panic Button UI lebih cepat 20 detik. Pengembangan aplikasi Mobile Panic Button UI (PB 2) dapat mempercepat waktu respon dan aksi respon, meningkatkan keakuratan respon, memudahkan proses notifikasi keadaan darurat serta memudahkan komunikasi keadaan darurat
Read More
T-5791
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nathania Andine Nariswari; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Mohammad Adiwirabrata
Abstrak:
Read More
Sektor konstruksi yang memiliki proses dan tahapan kerja yang kompleks membuat tempat kerjanya berisiko tinggi mengalami berbagai jenis kecelakaan kerja, tidak terkecuali cedera tangan dan jari. Cedera tangan dan jari, mulai dari luka sayat hingga cacat permanen pada tangan dan jari dapat mempengaruhi produktivitas bahkan dapat mengakhiri karir seseorang. PT X merupakan perusahaan sektor konstruksi dengan persentase cedera tangan dan jari yang mendominasi selama beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran risiko terkait cedera tangan pada sektor konstruksi, lebih tepatnya pada proses pemasangan dan pembongkaran aluminium formwork di Jobsite Y PT X. Penelitian menggunakan desain studi deskriptif dengan metode campuran, yaitu metode kualitatif dengan observasi lapangan dan konsultasi, serta metode semi kuantitatif untuk analisis risiko. Analisis risiko dilakukan secara mendalam mulai dari mengidentifikasi bahaya mekanik dan kejadian tak terduga, menganalisis tingkat kemungkinan, pajanan, dan konsekuensi, serta menghitung penurunan risiko dari upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh PT X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko tertinggi terkait cedera tangan dan jari memiliki dampak tangan atau jari terputus, serta terendah dengan dampak cedera ringan akibat terkilir. Terdapat rata-rata penurunan risiko sebesar 37,53% dari upaya pengendalian yang telah dilakukan Jobsite Y PT X terkait cedera tangan dan jari.
The construction sector, which has complex work processes and stages, puts workplaces at high risk of experiencing various types of work accidents, including hand and finger injuries. Hand and finger injuries, ranging from cuts to permanent defects in the hands and fingers, can affect productivity and can even end a person's career. PT X is a construction sector company with a dominant percentage of hand and finger injuries over the last few years. This research aims to provide an overview of the risks related to hand injuries in the construction sector, more precisely in the process of installing and dismantling aluminum formwork at Jobsite Y PT X. The research uses a descriptive study design with mixed methods, namely qualitative methods with field observations and consultations, as well as semi-quantitative methods for risk analysis. Risk analysis is carried out in depth starting from identifying mechanical hazards and unexpected events, analyzing the level of probability, exposure and consequences, as well as calculating risk reduction from control efforts that have been carried out by PT X. The results of the study showed that the highest level of risk related to hand and finger injuries was due to a severed hand or finger, and the lowest was due to minor injuries due to sprains. There is an average risk reduction of 37.53% from the control efforts that have been carried out by Jobsite Y PT X regarding hand and finger injuries.
S-11669
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Hana Fajrianti; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Abdul Kadir, Ferry Hermawan, Kusumo Drajad Sutjahjo
Abstrak:
Read More
Biaya Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan elemen penting dalam memastikan keselamatan kerja pada proyek konstruksi sipil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya SMKK berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS), mengevaluasi alokasi biaya SMKK pada proyek konstruksi sipil, dan mengidentifikasi hubungan antara biaya SMKK dengan kejadian kecelakaan kerja. Penelitian dilakukan pada satu proyek bendungan dengan perhitungan ulang biaya berdasarkan WBS dan 20 proyek konstruksi sipil (gedung bertingkat, bendungan & irigasi, jalan & jembatan) tahun 2020–2023. Data dianalisis melalui dokumen proyek dan validasi oleh lima pakar keselamatan konstruksi menggunakan metode diskusi terfokus untuk memastikan relevansi identifikasi, pengendalian risiko, dan alokasi biaya sesuai Permen PUPR No. 8 Tahun 2023. Uji statistik Spearman digunakan untuk mengkaji hubungan biaya SMKK dan kecelakaan kerja. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan berbasis WBS memungkinkan identifikasi kebutuhan spesifik dan alokasi biaya yang lebih akurat. Personel keselamatan mencatat alokasi terbesar (24,61%), sedangkan asuransi memiliki alokasi terkecil (0%). Rasio biaya SMKK per Rp1 miliar lebih proporsional dibandingkan persentase terhadap nilai kontrak, terutama untuk proyek besar. Korelasi antara biaya SMKK dan kecelakaan kerja tidak signifikan (p>0,05), tetapi proyek dengan alokasi SMKK lebih tinggi menunjukkan penurunan kecelakaan serius. Penelitian ini merekomendasikan pengaturan berbasis rasio biaya SMKK, prioritas pada pelatihan keselamatan, dan evaluasi cost-benefit penerapan SMKK dalam proyek konstruksi.
The cost of Construction Safety Management Systems (SMKK) is a critical element in ensuring workplace safety in civil construction projects. This study aims to analyze SMKK costs based on the Work Breakdown Structure (WBS), evaluate the allocation of SMKK costs in civil construction projects, and identify the relationship between SMKK costs and workplace accidents. The research was conducted on one dam project with a recalculation of costs based on WBS and 20 civil construction projects (high-rise buildings, dams & irrigation, roads & bridges) from 2020–2023. Data were analyzed through project documents and validated by five construction safety experts using a focused group discussion method to ensure the relevance of risk identification, risk control, and cost allocation in accordance with Permen PUPR No. 8 of 2023. Spearman’s statistical test was used to examine the relationship between SMKK costs and workplace accidents. The results show that the WBS-based approach enables the identification of specific needs and more accurate cost allocation. Safety personnel recorded the largest allocation (24.61%), while insurance had the smallest allocation (0%). The SMKK cost ratio per IDR 1 billion was found to be more proportional compared to a percentage of the contract value, especially for large-scale projects. The correlation between SMKK costs and workplace accidents was not statistically significant (p>0.05), but projects with higher SMKK allocations showed a reduction in serious accidents. This study recommends regulation based on SMKK cost ratios, prioritization of safety training, and a cost-benefit evaluation of SMKK implementation in construction projects.
T-7226
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
T-1762
Depok : FKM-UI, 2003
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lena Kurniawati; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Mila Tejamaya, Doni Hikmat Ramdhan, Waluyo, Ida Rochmawati
T-4040
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Mochamad Safari; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Hendra, Moh. Hadiyin, Imam Syafi`i
Abstrak:
Tingginya penggunaan pesawat angkat dan angkut di industri manufaktur dan pelabuhan angkutan barang membutuhkan peningkatan pengawasan dan pembinaan dalam pamakaiannya. Dari hasil laporan kasus membuktikan tingkat kecelakaan bidang pesawat angkat dan angkut masih terus terjadi. Faktor minimnya kompetensi pengawas ketenagakerjaan bidang K3 spesialis pesawat angkat dan angkut serta kurangnya jumlah pengawas menambah permasalahan pesawat angkat dan angkut semakin bertambah. Peningkatan kualitas dan kuantitas pengawas K3 spesialis pesawat angkat dan angkut merupakan suatu solusi yaitu melalui diklat berbasis kompetensi / Competence Based Training (CBT) sesuai Standar Kompetensi Kerja (SKKNI) Pengawas Ketenagakerjaan. Penelitian dilakukan dengan desain deskriptif dan analitik melalui data primer hasil observasi dan wawancara serta data sekunder dari literatur dan Kementerian Ketenagakerjaan. Penelitian ini menggambarkan kondisi pelaksanaan diklat fungsional pengawas saat ini dan dibandingkan dengan hasil pengembangan diklat berpola CBT, dengan melibatkan 3 pilar pendukung yaitu Lembaga diklat, lembaga sertifikasi dan dunia usaha/industri. Kata kunci: Diklat CBT, Pengawas K3, Pesawat angkat dan angkut, Standar kompetensi, Lembaga diklat, Lembaga sertifikasi.
The high use of lifting and transport equipment in manufacturing and freight ports requires increased supervision and guidance in their use. From the results of the case report proves the level of accidents in the field of lifting and transport equipment is still going on. The lack of competence of labor inspector in OSH of lift and transport equipment as well as the lack of supervisors increased the problem of lifting and transport equipment. Improving the quality and quantity of Inspectors Occupational Safety specialist of lifting and transport equipment is a solution that is through Competence Based Training (CBT) in accordance with the Competency Standards (SKKNI) of Labor inspector. The research was conducted with descriptive and analytic design through primary data of observation and interview and secondary data from literature and document from Ministry of Manpower. This study describes the condition of the implementation of functional training of current inspector and compared with the development of CBT patterned training, involving 3 supporting pillars namely Training Institute, certification body and business / industry. Keywords: CBT Training, Inspector of OHS, Lifting and Transport Equipment, Competency Standard (SKKNI), Training institution, Certification institution.
Read More
The high use of lifting and transport equipment in manufacturing and freight ports requires increased supervision and guidance in their use. From the results of the case report proves the level of accidents in the field of lifting and transport equipment is still going on. The lack of competence of labor inspector in OSH of lift and transport equipment as well as the lack of supervisors increased the problem of lifting and transport equipment. Improving the quality and quantity of Inspectors Occupational Safety specialist of lifting and transport equipment is a solution that is through Competence Based Training (CBT) in accordance with the Competency Standards (SKKNI) of Labor inspector. The research was conducted with descriptive and analytic design through primary data of observation and interview and secondary data from literature and document from Ministry of Manpower. This study describes the condition of the implementation of functional training of current inspector and compared with the development of CBT patterned training, involving 3 supporting pillars namely Training Institute, certification body and business / industry. Keywords: CBT Training, Inspector of OHS, Lifting and Transport Equipment, Competency Standard (SKKNI), Training institution, Certification institution.
T-4951
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
