Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40276 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nesya Dinda Rahmaningtyas; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Ahdian Haris
Abstrak: Industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang memiliki risiko tinggi terhadap gangguan otot rangka. Pekerja manufaktur dikaitkan dengan beban kerja fisik tinggi dan menghabiskan sebagian besar waktu kerja berdiri atau duduk. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu menganalisis karakteristik individu, faktor fisik, dan faktor psikososial terhadap gejala gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli 2020 dengan melibatkan 94 pekerja dengan rincian 68 pekerja lapangan dan 26 pekerja kantor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan NMQ, QEC, serta kombinasi kuisioner psikososial dari JCQ, COPSOOQ, dan ERI. Variabel independen dalam penelitian ini antara lain karakteristik individu, faktor fisik, dan faktor psikososial. Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah gejala gangguan otot rangka. Hasil penelitian pada karakteristik individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dengan gejala gangguan otot rangka pada tangan atau pergelangan tangan. Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor risiko sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan gejala gangguan otot rangka pada tangan atau pergelangan tangan, dan punggung bawah. Sedangkan untuk faktor psikososial ditemukan hubungan yang signifikan antara tuntutan kerja tinggi serta stress kerja sedang dan tinggi dengan gejala gangguan otot rangka pada bahu, leher, dan punggung atas. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan intervensi untuk mengurangi risiko terhadap gangguan otot rangka. Kata kunci: Gejala Gangguan Otot Rangka, Manufaktur, Ergonomi, Karakteristik Individu, Faktor Fisik, Faktor Psikososial

Manufacturing is one of the sectors that has a high risk of musculoskeletal disorder. Manufacturing workers are associated with high physical workloads and spend most of their work time with standing or sitting. The aim of this research is to analyze individual characteristics, physical factors, and psychosocial factors of musculoskeletal disorder. This research was conducted in March-July 2020 involving 94 workers with 68 field workers and 26 office workers. The design used in this study was cross sectional with NMQ, QEC, and a combination of psychosocial questionnaires from JCQ, COPSOOQ, and ERI. The independent variables in this research are individual characteristics, physical factors, and psychosocial factors. The dependent variable of this research is musculoskeletal disorder symptoms. The results of individual characteristics found a significant relationship between the type of work with musculoskeletal disorder symptoms on the hands or wrists. The results of physical risk factors found a significant relationship between moderate, high, and very high risk with musculoskeletal disorder symptoms on the hands or wrists and upper back. Whereas for psychosocial factors found a significant relationship between high work demands and moderate high work stress with musculoskeletal disorder symptoms on shoulders, neck, and upper back. Therefore, we need control and intervention to reduce the risk of musculoskeletal disorder symptoms. Keywords: Symptoms of Musculoskeletal Disorder, Manufacturing, Ergonomics, Individual Characteristics, Physical Factors, Psychosocial Factors
Read More
S-10468
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aldi Dwi Putra; Pembimbing: Bambang Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Yunita Rahayuningsih
Abstrak: Manufaktur merupakan salah satu sector industri yang memiliki risiko gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2018 dengan melibatkan 51 orang operator pada area mixing rubber dan 40 orang pekerja kantor di PT X yang merupakan perusahaan manufaktur komponen kendaraan bermotor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan instrument pengambilan data berupa kuesioner QEC dan kombinasi kuesioner psikososial. Variabel independent pada penelitian ini yaitu karakteristik individu pekerja (usia, jenis kelamin, IMT, status merokok dan lama kerja), faktor fisik di tempat kerja (force, postur janggal, gerakan berulang, dan coupling) dan faktor psikososial (tuntutan kerja, kendali terhadap pekerjaan, dukungan social, skill discretion, kepuasan kerja, dan stress kerja). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan gejala pada punggung atas, lama kerja dengan gejala pada pergelangan tangan, faktor risiko fifik yang tinggi dengan gejala pada leher, skill discretion dengan gejala pada pergelangan tangan, stress kerja dengan gejala pada bahu dan punggung bawah. Oleh karena itu perlu diadakan pengendalian lebih lanjut mengenai masalah ergonomic pada PT X.
Kata kunci: gejala gangguan otot rangka, manufaktur, ergonomi,faktor fisik, faktor psikososial

Manufacture is one of the industry that has the risk of musculoskeletal disorders. The aim of this research is to analysize the risk factors from the symptoms of disorders of musculoskeletal. This research conducted on March until April 2018 by involving 51 workers on Mixing area and 40 workers on Office Area of X Corporation which is a manufacturing company who made the component of the motor vehicle. This research used Cross Sectional method by using QEC questionnaire and combination of psychosocial questionnaire as the instrument for data collection. The independent variable of this research are the characteristic of workers (age, gender, body mass index, smokimg status, and working time), physical factors on the work place (force, awkward postures, repetitive motion, and coupling) and psychosocial factors (job demands, control of the job, social support, skill discretion, job satisfaction, and work stress). The result of this research shows there is a significant correlation of body mass index with a symptoms on the top of the back, working time and skill direstion with a symptoms of the wrist, high risk of physical factor with a symptom of the neck, and work stress with a symptom of shoulders and the low part of the back. Therefore it needs to be a further control about ergonomic factor at X Corporation.
Keyword: symptoms of musculoskeletal disorder, manufacturing, ergonomic, physical factor, psychosocial factor.
Read More
S-9681
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarah; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Muhammad Zaky Tifano
S-10473
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aliva Andjani; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Moh. Miftah Farid
S-10455
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khansa Fahrinka Ufaira; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Irma Setiawaty
Abstrak: Pekerja kasir berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada kasir. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, meteran, dan lux meter. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala gangguan otot rangka tertinggi pada bahu dan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan gejala pada bahu (OR: 3.575) dan pergelangan kaki (OR: 2.784), kepuasan kerja dengan gejala pada punggung bawah (OR: 3.059), tuntutan kerja dengan gejala pada punggung bawah (OR: 7.650). Salah satu saran berdasarkan penelitian ini adalah melakukan pengaturan kembali workstation kasir.
Kata kunci: ergonomi, gangguan otot rangka, kasir, postur janggal, gerakan repetitif, psikososial

Cashiers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose of this research is to identify risk factors of musculoskeletal symptoms. The design of this research is cross-sectional. Data was collected with QEC, combination of psychosocial questionnaire, NMQ, meter tools, and lux meter. Results showed that the highest musculoskeletal symptoms prevalence was found in shoulder and there are significant association between: gender and shoulder (OR: 3.575) & ankle (OR: 2.784) symptoms, job satisfaction and low back symptoms (OR: 3.059), effort and low back symptoms (OR: 7.650). Based on results, it is recommended to adjust workstation based on anthropometry data.
Keywords: ergonomic, musculoskeletal symptoms, cashier, awkward position, repetitive movement, psychosocial factor
Read More
S-9342
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadya Ramadani; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Pide Jayadi
Abstrak: Konstruksi merupakan salah satu sektor yang berisiko untuk terjadinya gangguan otot rangka. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada pekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2019 dengan melibatkan 177 pekerja di proyek X. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan lembar observasi QEC, kombinasi kuisioner psikososial, NMQ, dan lux meter. Variabel independen dalam penelitian ini, antara lain faktor risiko individu, lingkungan, fisik dan psikososial.

Hasil penelitian pada faktor risiko individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung bawah, serta adanya hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan, indeks massa tubuh dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut.

Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukannya hubungan yang signifikan pada faktor risiko sangat tinggi pada punggung dan bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung, serta faktor risiko tinggi dan sangat tinggi pada bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut. Sedangkan untuk faktor psikososial tidak ditemukannya hubungan yang signifikan dengan gangguan otot rangka. Oleh karena itu diperlukannya pengendalian dan intervensi lebih lanjut khususnya untuk faktor risiko fisik.
Read More
S-10113
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tubagus Dwika Yuantoko; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Pide Jayadi
S-10130
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nusyulia Nurfita; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Ahmad Safrodin
Abstrak: Pekerja konstruksi berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitianini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka padapekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018 denganmelibatkan156 pekerja. Desain dari peneltian inia dalah cross sectional. Pengambilandata dilakukan dengan menggunakan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, luxmeter, dan WBGT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikanantara faktor individu (jenis pekerjaan dan status merokok) dengan gejala gangguan ototrangka. Tingkat risiko yang berhubungan dangan gejala gangguan otot rangka adalahpada tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi.. Sedangkan pada faktor psikososial yangberhubungan dengan gejala gangguan otot rangka adalah tuntutan kerja dan dukunganrekan. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan dan intervensi untuk mengurangirisiko pada gangguan otot rangka melalui beberapa pengendalian terutama faktor fisikdan psikososial.
Kata kunci: Gejala gangguan otot rangka, ergonomi, pekerja konstruksi, faktor fisik,faktor psikososial
Construction workers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose ofthis research is to analyze risk factors of musculoskeletal symptomps in constructionworkers. The research was conducted in March-April 2018 involving 156 workers. Thedesign of this research is cross-sectional. Data was collected with QEC, combination ofpsychosocial questionnaire, NMQ, lux meter, and WBGT. The results show that thereare significant association between the individual factors (type of work and smoking)with the musculoskeletal symptomps. The level of risk associated with muskeletalsymptoms are high and very high risk level. While the the psychosocial factorsassociated with musculoskeletal symptoms are high job demands and low co-workerssupport. Therefore it is necessary to make changes and interventions to reduce the riskmusculoskeletal disorder through some control, especially physical and psychosocialfactors.
Keywords: Musculoskeletal symptoms, ergonomic, construction workers, physical riskfactors, psychosocial risk factor.
Read More
S-9717
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizal Suryamarta; Pembimbing: Widanarko Baiduri; Penguji: Dadan Erwandi, Mila Tejamaya, Muhamad Dawaman, Rakhmi Savitri
Abstrak:
Latar belakang Banyak pekerja di industri manufacturing yang melaporkan keluhan MSD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi keluhan MSD dan hubungan faktor fisik, psikososial dan individu terhaap keluhan MSD di PT NI tahun 2020. Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain study cross sectional. Digunakan kuesioner standard yang sudah divalidasi yang dibagikan kepada 120 responden. Digunakan model regresi logistic untuk mengidentifikasi faktor risiko untuk keluhan MSD 12 bulan terakhir, hambatan beraktivitas karena MSD 12 bulan terakhir dan keluhan MSD 7 hari terakhir. Hasil Prevalensi keluhan MSD 12 bulan terakhir, hambatan beraktivitas karena MSD 12 bulan terakhir dan keluhan MSD 7 hari terakhir adalah 78%, 43% dan 54%. Karyawan dengan posisi kerja membungkuk dengan proporsi ≤ 50% waktu lebih berisiko mengalami keluhan MSD 12 bulan terakhir, hambatan beraktivitas dan keluhan MSD 7 hari terakhir dengan OR (95% CI) 3.69 (1.46-9.35), 2.32 (1.01-5.30) dan 3.14 (1.39-7.12). Pekerjaan berulang dengan proporsi > 50% waktu, mengangkat barang > 15 kg dengan proporsi ≥ 2 hari per minggu dan posisi berlutut/jongkok dengan proporsi > 50 % waktu juga mempunyai risiko lebih mengalami keluhan MSD 12 bulan, hambatan beraktivitas dan keluhan MSD 7 hari. Ketidakpuasan kerja berhubungan positif dan kuat dengan keluhan MSD 12 bulan terakhir pada bagian punggung bawah dan leher dengan OR 2.65 (1.10-6.42) dan 2.12 (1.02-4.40). over commitment tinggi, work pace tinggi dan stress sedang meningkatkan risiko keluhan MSD dan konsekuensinya pada beberapa bagian tubuh. Masa kerja meningkatkan risiko mengalami keluhan MSD dengan OR 1.16 (1.02-1.32). Karyawan perempuan, sistem kerja 2 shift dan kebiasaan merokok juga meningkatkan risiko keluhan MSD. Kesimpulan Pekerja di PT NI mempunyai prevalensi tinggi atas keluhan MSD dan konsekuensinya. Temuan penelitian ini menyiratkan bahwa perlu usaha yang terencana dan terukur untuk mengeliminasi faktor risiko keluhan MSD.

Many workers in the manufacturing industry report MSD complaints. This study aims to determine the prevalence of MSD complaints and the relationship of physical, psychosocial and individual factors to MSD complaints at PT NI in 2020. The method used was quantitative with a cross sectional study design. A validated standardized questionnaire was distributed to 120 respondents. Data analysis used is SPSS with logistic regression  models to identify risk factors for MSD complaints and their consequences. The prevalence of MSD complaints in the last 12 months, reduced activity and MSD complaints in the last 7 days were 78%, 43% and 54%. Physical factors related to MSD complaints are trunk bending position with a proportion of ≤ 50% of time, repetitive work with a proportion of> 50% of time, kneeling / squatting with a proportion of> 50% of time, body vibration ≤ 50% of time, and sitting position> 50% of time . For psychosocial factors are work dissatisfaction, high over commitment, high work pace, and moderate work stress. While the individual factors are the status of contract workers, tenure, 2 shift work systems, and female employees. In conclusion, workers at PT NI have a high prevalence of MSD complaints and their consequences for various parts of the body. A planned and measurable effort is needed to eliminate the risk factors for MSD complaints.

Read More
T-5895
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dinda Ramadhanti Puteri; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Robiana Modjo, Syahrul Efendi Panjaitan
Abstrak: Penelitian ini menganalisis hubungan antara faktor risiko fisik dan psikososial dengan terjadinya keluhan gangguan otot tulang rangka akibat kerja (gotrak) pada pekerja UMKM laundry di Kecamatan Pamulang. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan inferensial menggunakan regresi logistik. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan observasi dan pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa punggung atas (60,3%), punggung bawah (54,0%), dan pergelangan kaki (50,8%) adalah bagian tubuh dengan prevalensi keluhan gotrak tiga tertinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh kategori kurus dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 0,22), tingkat risiko pada postur punggung dengan keluhan gotrak pada punggung bawah (OR = 11,29), tingkat risiko pada postur bahu/lengan dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 8,47), punggung bawah (OR = 6,09), dan pergelangan kaki (OR = 6,09), tingkat risiko pada postur leher dengan keluhan gotrak pada punggung bawah (OR = 8,42), kendali terhadap pekerjaan dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 4,72) dan punggung bawah (OR = 3,41), dan dukungan sosial dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 0,20) dan pergelangan kaki (OR = 0,30). Kerjasama antara pemilik UMKM laundry dengan pekerjanya perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan keluhan gotrak dan faktor risikonya di tempat kerja.
Read More
S-10782
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive