Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31474 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Eka Puspita Sindi Amaliasari; Pembimbing: Rita Damayanti, Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Meiwita P. Budiharsana, Maria Gayatri, Dian Kristiani Irawaty
Abstrak:
Latar Belakang: Tren penggunaan KB tradisional di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2017 saja pengguna KB tradisional pada wanita usia subur di Indonesia mencapai 6% yang berarti melebihi angka rata-rata dunia yang sebesar 5%. Pengguna KB tradisional di Indonesia banyak terjadi di kalangan wanita usia subur di perkotaan dan status ekonomi tinggi. Hal ini menjadi perhatian karena KB tradisional memiliki angka kegagalan yang tinggi, berisiko untuk mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Angka kehamilan yang tidak diinginkan pun juga banyak terjadi di kalangan wanita usia subur yang tinggal di perkotaan dan memiliki status ekonomi tinggi. Tujuan: untuk melihat perbedaan penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur berdasarkan klasifikasi tempat tinggal dan status ekonomi pada periode 2002-2003, 2007, 2012, dan 2017. Metode Penelitian: cross sectional dengan menggunakan data sekunder yakni SDKI. Hasil: terdapat perbedaan penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur berdasarkan tempat tinggal pada periode 2007, 2012, dan 2017, serta terdapat perbedaan penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur berdasarkan status ekonomi pada periode 2007, dan 2012. Kesimpulan: Terdapat peningkatan risiko penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur di perkotaan dan status ekonomi tinggi dimana variable pengetahuan tentang jenis KB adalah perancunya

Background: Trend of using traditional family planning in Indonesia is increasing from year to year. In 2017, traditional family planning users in women reproductive age in Indonesia reached 6%, which means more than world average of 5%. Traditional family planning users in Indonesia occur mostly among women reproductive age in urban and high economic status. Traditional family planning has a high failure rate, at the risk of causing unwanted pregnancies. The number of unwanted pregnancies is also common among women reproductive age who live in urban and have high economic status. Aim: see differences in the use of traditional family planning among women reproductive age based on the classification of residence and economic status in the 2002-2003, 2007, 2012, and 2017. Methods: cross sectional using secondary data, IDHS. Results: there are differences in the use of traditional family planning among women reproductive age based on place of residence in the 2007, 2012 and 2017, and based on economic status in the 2007 and 2012. Conclusion: There is an increased risk of using FP traditional in women reproductive age in urban and high economic status where the variable knowledge about types of family planning is the confounder.

Read More
T-5952
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwika Aldila; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dien Anshari, Iwan Ariawan, Chandra Rudyanto, Sarah Handayani
Abstrak: ABSTRAK Nama : Dwika Aldila Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul : Hubungan Antara Persepsi Terhadap Ragam Alat Kontrasepsi Dengan Keputusan Penggunaan MKJP Dan Non MKJP, Analisis Data Sekunder Pada Wanita Usia Subur di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 Pembimbing : Dr. dra. Rita Damayanti, MSPH Rendahnya penggunaan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) menjadi permasalahan pada program Keluarga Berencana (KB). MKJP memiliki tingkat efektivitas lebih tinggi, namun setiap tahun jumlah akseptor non MKJP (Suntik dan Pil) di Indonesia selalu mengalami peningkatan dibandingkan dengan MKJP (IUD dan Impant) yang cenderung menurun. Persepsi akseptor terhadap alat kontrasepsi menyebabkan ketidaksesuain akseptor memilih alat kontrasepsi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menganalisis data sekunder ICMM 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi ragam alat kontrasepsi terhadap keputusan penggunaan MKJP dan Non MKJP. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur (WUS) usia 15 sampai 49 tahun yang menggunakan alat kontrasepsi dengan jumlah responden 9100. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi preferensi MKJP dan Non MKJP, efektivitas, pengetahuan dan durasi pernikahan terhadap keputusan penggunaan MKJP. Dalam upaya peningkatan cakupan penggunaan MKJP diperlukan strategi komunikasi yang tepat dalam pembuatan program keluarga berencana dengan memperhatikan preferensi akseptor terhadap alat kontrasepsi dan efektivitas alat KB kepada akseptor. Kata Kunci: Keluarga Berencana, MKJP, Persepsi alat kontrasepsi ABSTRACT Name : Dwika Aldila Program : Public Health Science Title : Correlation Between Women Contraceptive Tools Perception to Their Choice of LTCM Anda Non LTCM, A Secondary Data Analysis on Fertile Aged Women at West Nusa Tenggara Province In 2016 Academic Advisor : Dr. dra. Rita Damayanti, MSPH The low usage of Long Term Montraceptive Method (LTCM) has become a problem for the Family Planning (KB) program. LTCM has a higher effective rate than its counterpart the non LTCM. But every year the acceptor for the non LTCM contraceptive method (shots and pills) are increasing and the LTCM contraceptive method has been steadily declining. The acceptor perception on the contraceptive method have caused a fault on their contraceptive method choice. This research uses a cross sectional method design analysing a secondary data from the 2016 ICMM data. The purpose of this research is to know the perception of fertile female to the various contraceptive methods (LTCM and Non LTCM). The samples in this research are 9100 fertile women ranging from 15 to 49 years old whos been using contraceptive methods. The results show that there is a significant correlation between perception preference for the LTCM and Non LTCM. For an increase of the LTCM use coverage, it needs an effective communication strategy on the family planning program that pays attention to the acceptor's contraceptive method preference and the effectiveness of the contraceptive method for the acceptor Keywords: Family Planning, LTCM (Long Term Contraceptive Method), Contraceptive Method Perception
Read More
T-5774
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nabilatus Syarifah; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Hida Hidayati
Abstrak:

Program KB di Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan target yang diharapkan. Jumlah Wanita Usia Subur (WUS) yang aktif menggunakan alat kontrasepsi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ciater Kota Tangerang Selatan berkisar 52,5%. Angka ini tentu saja masih berada di bawah target nasional sebesar 61,78%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada WUS di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ciater tahun 2025. Metode penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, pada 115 responden yang dipilih secara consecutive sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pekerjaan (p <0,001), pendapatan (p <0,001), pengetahuan (p <0,001), sumber informasi (p = 0,030, akses fasilitas kesehatan (p <0,001), dukungan keluarga (p <0,001), dan dukungan petugas kesehatan (p = 0,001) memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan alat kontrasepsi pada WUS. Atas dasar tersebut perlu pemberian edukasi mengenai kontrasepsi melalui berbagai metode seperti edukasi langsung, layanan konseling personal, serta pendekatan berbasis keluarga terutama suami dan komunitas dengan melibatkan kader Puskesmas Ciater pada WUS di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ciater.
Kata kunci: Wanita Usia Subur, Kontrasepsi, Keluarga Berencana


The Family Planning program in Indonesia has not yet fully met its expected targets. The percentage of Women of Reproductive Age (WRA) actively using contraceptives in the working area of UPTD Ciater Public Health Center, South Tangerang City, is approximately 52.5%. This figure remains below the national target of 61.78%. This study aims to identify the factors associated with contraceptive use among WRA in the UPTD Ciater Public Health Center working area in 2025. This research employed a cross-sectional design involving 115 respondents selected through consecutive sampling. Data were collected through self-administered questionnaires. The results showed that employment status (p < 0.001), income (p < 0.001), knowledge (p < 0.001), sources of information (p = 0.030), access to health facilities (p < 0.001), family support (p < 0.001), and support from health workers (p = 0.001) were significantly associated with contraceptive use behavior among WRA. Based on these findings, it is necessary to provide contraceptive education through various methods, such as direct education, personal counseling services, and family-based approaches—particularly involving husbands and the community—by engaging Ciater Health Center cadres within the WRA population in the UPTD Ciater Public Health Center working area. Keywords: Women of Reproductive Age, Contraception, Family Planning

Read More
S-12134
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kessa Ikhwanda; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Rita Damayanti, Tri Krianto, Mirdat Silitonga, Muhammad Yusuf
Abstrak:
Target pemenuhan pengunaan kontrasepsi modern menjadi indikator keberhasilan keluarga berencana dalam capaian Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR). Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh memiliki capaian mCPR rendah yaitu 42,40% yang berarti bahwa sedikit WUS menggunakan kontrasepsi modern dalam pengaturan kehamilan. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi determinan penggunaan kontrasepsi modern pada WUS yang sudah menikah di Kecamatan Meuraxa Kota, Banda Aceh tahun 2025. Penelitian kuantitatif melalui desain cross sectional dengan 300 responden secara acak pada WUS yang sudah menikah di Kecamatan Meuraxa. Responden mengisi kueisioner mandiri secara online, dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda. Sebanyak 48% WUS menggunakan kontrasepsi modern dan unmet need mencapai 34,67%. Kontrasepsi paling banyak digunakan non MKJP terutama jenis pil dan suntik. Paritas, pengetahuan, sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku merupakan variabel yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi modern. Pemodelan multivariat didapatkan paritas, sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku signifikan terhadap penggunaan kontrasepsi modern (R square = 0,285). Rekomendasi kepada DP3AKB untuk melakukan pembaharuan lembar balik untuk KIE KB, peningkatan keterampilan kader KB untuk KIE/ konseling, kerjasama penyuluh KB menargetkan TIAL dan IAT untuk menurunkan unmet need, dan kerjasama lintas sektor dengan KUA untuk sosialisasi menggunakan kontrasepsi modern dalam pengaturan kehidupan berkeluarga.

The target of modern contraceptive use is an indicator of the success of family planning in achieving the Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR). Meuraxa sub-district, Banda Aceh city has a low mCPR with 42.40%, which means that few WUS use modern contraceptives. This study aims to identify the determinants of modern contraceptive use among married women in Meuraxa sub-district, Banda Aceh city in 2025. Quantitative research through cross-sectional with 300 respondents randomized to married WUS in Meuraxa District. Respondents filled out a self-report questionnaire online, analyzed using the chi square test and multiple logistic regression. A total of 48% of WUS used modern contraception and unmet need reached 34.67%. Most contraceptives used were non-MKJP, especially the types of pills and injections. Parity, knowledge, attitude, subjective norms, and perceived behavioral control are variables associated with modern contraceptive use. Multivariate modeling found that parity, attitude, subjective norms, and perceived behavioral control were significant to the modern contraceptive use (R square = 0.285). Recommendations to DP3AKB to update the flip sheet for KIE, improve the skills of kader KB for KIE/ counseling, target TIAL and IAT for reduce unmet need, and cross-sectoral cooperation with KUA to socialize of use modern contraceptives in family life.

Read More
T-7349
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Puti Farisa; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Dini Dachlia
Abstrak:

Kegagalan kontrasepsi merupakan salah satu penyebab terjadinya kehamilan yangtidak diinginkan. Kehamilan yang tidak diinginkan akan meningkatkan angkaaborsi yang disengaja dan angka kematian ibu dan anak. Pemilihan kontrasepsiyang tepat sesuai dengan kebutuhan akan meningkatkan efektivitas fungsikontrasepsi dalam menunda, menjarangkan dan menghentikan kehamilan. Tujuanpenelitian ini adalah untuk melihat kejadian kegagalan kontrasepsi berdasarkandeterminannya pada wanita usia subur 15-49 tahun di Indonesia tahun 2017. Desainpenelitian yang digunakan adalah potong lintang dan menggunakan data hasilsurvei SDKI 2017. Hasil penelitian didapatkan bahwa kejadian kegagalankontrasepsi di Indonesia tahun 2017 sebesar 18,2%. Metode yang paling banyakdipilih oleh responden adalah KB Non-MKJP yaitu sebesar 77,3%. Berdasarkankejadian gagal, kegagalan kontrasepsi terbesar ada pada pengguna KB Non-MKJPsebesar 66,1%. Kejadian kegagalan kontrasepsi pada penelitian ini memilikihubungan bermakna dengan usia, pendidikan, status ekonomi, tempat tinggal,paritas, kunjungan pelayanan KB dan pengetahuan KB pada wanita usia subur 1549 tahun diIndonesiatahun2017.

Katakunci:Kegagalankontrasepsi;metodekontrasepsi,SDKI2017


 

Contraceptive failure is one of the causes of unintended pregnancy. Unintendedpregnancies will increase the rate of induced abortion and maternal and childmortality. Choosing the right contraceptive according to the needs will increase theeffectiveness of the contraceptive function in delaying, spacing and stoppingpregnancy. The purpose of this study was to observe the incidence of contraceptivefailure by its determinants among women of childbearing age 15-49 years inIndonesia in 2017. The study design used was cross-sectional and this research wasusing data from the 2017 IDHS survey results. The results showed that the incidenceof contraceptive failure in Indonesia in 2017 was 18.2%. The contraceptive methodthat was mostly chosen by respondents was short-acting methods contraception(KB Non-MKJP), which was 77.3%. Based on failure incidents, the highestincidence of contraceptive failure was among short-acting methods contraception(KB Non-MKJP) users at 66.1%. There was a significant relationship between theincidence of contraceptive failure with age, education, economic status, residence,parity, visited by fieldworker and knowledge of contraceptives among women ofchildbearing age 15-49 years in Indonesia in 2017.

Keywords: contraceptive failure; contraceptive methods; SDKI 2017

Read More
S-11548
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dyah Salamiah; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Iwan Ariawan, Tri Yunis Miko Wahyono; Flourisa Julian; Yunita Wahyuningrum
Abstrak: Pengambilan keputusan penggunaan kontrasepsi tidak saja terjadi pada tahap awal penggunaan, tapi juga pada tahap penggantian. Penggantian alat kontrasepsi dengan menggunakan metode yang efektif dan efisien (MKJP) dapat mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Akan tetapi, penggantian metode kontrasepsi masih didominasi dari non MKJP ke non MKJP. Belum optimalnya komunikasi, informasi, edukasi (KIE) MKJP oleh provider menjadi salah satu faktor rendahnya penggunaan MKJP. Studi ini bertujuan mengidentifikasi penggantian metode kontrasepsi dari non MKJP ke MKJP serta membuktikan hubungan sumber informasi KB, informed choice, tempat layanan KB dan kunjungan petugas kesehatan/KB dengan penggantian metode kontrasepsi pada WUS di Jawa Timur. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Subyek penelitian adalah WUS yang sebelumnya memiliki riwayat menggunakan non MKJP. Pengambilan sampel menggunakan multi stage cluster PPS sample design dan didapatkan sampel sebanyak 3312 orang. Data dianalisis univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Dari total 3312 responden, sebanyak 594 orang (17,9%) yang beralih menggunakan MKJP. Penggantian masih didominasi dari non MKJP ke non MKJP (82,1%). Sumber informasi KB, informed choice dan tempat layanan KB terbukti berhubungan signifikan dengan penggantian metode kontrasepsi setelah dikontrol dengan variabel confounding. WUS yang mendapatkan informasi KB dari dua orang tenaga kesehatan terbukti mendorong untuk beralih menggunakan MKJP. Adanya informed choice juga dapat mendorong WUS beralih menggunakan MKJP serta WUS yang mendapatkan layanan KB dari fasyankes pemerintah lebih mendorong untuk beralih menggunakan MKJP. Untuk membantu meningkatkan peralihan metode kontrasepsi ke MKJP, tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan KB wajib konseling dan memberikan informed choice serta lebih memperkenalkan alat kontrasepsi MKJP sehingga dapat mengambil keputusan penggunaan kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan.
Kata Kunci: Penggantian Metode Kontrasepsi, MKJP, Informed Choice, Provider

Decision making to choose contraception methods occurs not only in the early stages, but also in the switching stage. Switching contraception to Long Acting and Permanent Method (LAPM) that proven effective and efficient method prevent unplanned pregnancy. However, the switching of contraceptive methods was still dominated from non LAPM to non LAPM. Lack of communication, information, education of LAPM by provider might couse the low use of LAPM. This study aims to identify the role of informed choice and family planning services to promote contraception switch from non LAPM to LAPM.. This study uses a quantitative approach with cross sectional design. The sample of this study are women of childbearing age who had been used non LAPM and selected with multistage cluster with total of 3312 participants. Descriptive analyses were conducted to see the proportions of variables, while chi-square tests and logistic regression with a 95% confidence interval were conducted to see the relationship between independent and dependent variable. Out of 3312 respondents, 594 women (17.9%) are switching their contraception method from non LAPM to LAPMs. Most of contraception switch were from non LAPMs to non LAPMs. Sources of family planning information, informed choice and type of health services were significantly related to the replacement of contraceptive methods after controlled with confounding variables. Women whose obtain family planning information from two provider, receive informed choice, and gain family planning service from government health care have higher odds to switch contraception method to LAPMs. To improve the switching of contraceptive methods to LAPMs, provider who perform family planning services are obliged to perform counseling and provide informed choice and introduce more LAPMs, so the client can decide the contraception method as needed.
Key words: Switching Contraceptive Methods, LAPM, Informod Choice, Provider
Read More
T-5464
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Esthetika Wulandari; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Zulazmi Mamdy, Edi Setiawan Tehuteru, Vida Parady
Abstrak: Penelitian ini membahas pengaruh pendidikan laktasi di tempat kerja terhadap self efficacy pemberian ASI Eksklusif pekerja wanita usia subur (15-49 tahun). Desain penelitian adalah kuasi eksperimen. Data primer dikumpulkan dengan kuesioner sebelum intervensi, satu minggu dan tiga bulan sesudah intervensi. Variabel yang diselidiki adalah pendidikan laktasi, self efficacy memberikan ASI Eksklusif, pengalaman menyusui, persepsi menyusui, keterpaparan terhadap informasi menyusui, pengetahuan menyusui dan usia. Penelitian ini menemukan bahwa self efficacy menyusui sebelum intervensi meningkat satu minggu sesudah pendidikan laktasi disarankan agar perusahaan mengembangkan program laktasi berbasis tempat kerja yang berkesinambungan untuk meningkatkan self efficacy menyusui Eksklusif.
 

This thesis aims to investigate the effect of lactation education at workplace on breastfeeding self efficacy among working women (15-49 years old). Research design is quasi-experiment. Primary data were collected prior, one week, and three months after intervention using questionnaires. Variables investigated included lactation education, breastfeeding self efficacy, experience, perception, exposure to information, knowledge and age. Self efficacy score before intervention increased one week after lactation education (Mean=89.3277; p value=0.02l) in the intervention group. It is suggested that continous lactation program at workplace be developed by the company to increase breastfeeding self efficacy among working women.
Read More
T-3169
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kania Nurfatihah; Pembimbing: Tiara Amelia; Pneguji: Kartika Anggun Dimar Setio, Imran Fanani
Abstrak:
Latar Belakang: Partisipasi penggunaan alat kontrasepsi di Kelurahan Cisalak masih rendah dibandingkan wilayah lain di Kota Depok. Tujuan: Menggambarkan faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan penggunaan kontrasepsi oleh Pasangan Usia Subur berdasarkan Theory of Planned Behavior. Metode: Pendekatan kualitatif dengan desain Rapid Assessment Procedure, data diperoleh melalui wawancara mendalam, FGD, dan observasi. Hasil: Menunjukkan bahwa meskipun pengetahuan informan cukup baik, sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku lebih menentukan niat. Kesimpulan: Dukungan sosial dari teman/tetangga, serta rasa aman dan nyaman, menjadi kunci dalam pengambilan keputusan penggunaan kontrasepsi.

Introduction: The contraceptive use rate in Cisalak Subdistrict remains low compared to other areas in Depok. Aims: to describe the factors influencing family planning decisions among couples of reproductive age using the Theory of Planned Behavior. Method: A qualitative approach with a Rapid Assessment Procedure design was employed through in-depth interviews, focus group discussions, and observations. Findings: Although knowledge was adequate, attitude, subjective norms, and perceived behavioral control were more influential in shaping intention Conclusion: Social support from friends or neighbors, along with a sense of safety and comfort, played a crucial role in contraceptive decision-making
Read More
S-12046
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fajar Nurul Fadhilla; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Dian Ayubi, Mario Ekoriano
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menelaah faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan pada wanita usia subur di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan data hasil Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP KKBPK) Tahun 2019 yang menggunakan desain potong lintang. Data dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan persentase kehamilan tidak diinginkan di Indonesia tahun 2019 adalah 17,5%.
Read More
S-10695
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rika Fianti; Pembimbing: Rita Damayanti, Iwan Ariawan; Penguji: Evi Martha, Yunita Wahyuningrum, Flourisa Juliaan
T-5356
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive