Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35976 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
I Putu Wirama; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Puput Oktamianti, I Gusti Ngurang Agus Anom, Ni Gusti Puthu Mariyani
Abstrak: Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan yang komplek dan padat resiko, keselamatan pasien sangat penting untuk meningkatan mutu rumah sakit, salah satu caranya adalah dengan melaporkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). Perawat memiliki kontak paling lama dengan pasien sehingga menjadi komponen terpenting dalam pelaporan KTD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi persepsi melaporan KTD di Rumah Sakit Prima Medika Denpasar tahun 2020. Rumah Sakit Prima Medika Denpasar merupakan rumah sakit swasta tipe C. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian cross sectional dengan sampel penelitian 140 perawat yang dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2020. Didapatkan gambaran persepsi perawat yang tidak pernah melaporkan KTD sebesar 63.6% karena tidak pernah menemukan kejadian KTD atau mungkin pernah mendapat kejadian KTD tetapi tidak berani mealpor. Variabel yang berhubungan signifikan dengan persepsi melaporkan KTD oleh perawat adalah variabe sikap (p value = 0.002), pendidikan (p value = 0,046), porsi beban kerja berat (p value = 0,003 ) dan porsi beban kerja ringan (p value = 0,026 ). Variabel yang paling berpengaruh adalah sikap perawat ( OR 4,33 ). Saran antara lain adalah rumah sakit menumbuhkan sikap positif perawat dalam hal melaporkan KTD dengan memberikan penghargaan kepada yang melapor, rumah sakit melakukan pelatihan keselamatan pasien secara rutin dan regular, shif kerja malam selama 12 jam perlu di evaluasi.
Read More
B-2174
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizki Cinderasuci; Pembimbing; Ede Surya Darmawan; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Wirda Saleh, Indah Rosana
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan memperbaiki angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di ruang rawat biasa Instalasi Rawat Inap RS Anna Medika dengan metode Six Sigma. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang ditunjang dengan metode kuantitatif.

Hasil penelitian menyarankan pengembangan yang paling tepat adalah pengawasan langsung kepada petugas kesehatan dan penempatan sabun disertai label peringatan di tiap wastafel kamar perawatan, disertai upaya untuk meminimalisir biaya pelatihan berkala, evaluasi hasil pengembangan, modifikasi komponen biaya, dan pemberdayaan seluruh petugas untuk mendukung program tersebut.


This research aims to improve adverse event rate in regular care on inpatient service of Anna Medika Hospital using Six Sigma method. Qualitative approach with quantitative method support is used in this research.

The results suggest hospital to improve adverse event rate by observing of health workers hand higiene and procedures, and providing liquid soap with warning sign hand washing sink in every patient's room.

Read More
B-1370
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Musdalifah; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Sandi Iljanto, Anhari Achadi, Sumijatun
Abstrak:

Abstrak

Keselamatan pasien menjadi penting karena masih tingginya angka KTD di rumah sakit secara global maupun nasional. Di RSUD Sele Be Solu pada tahun 2011,dari 1.560 pasien rawat inap penyakit dalam yang dilakukan pemasangan infus sebanyak 1,9% mengalami phlebitis. Di ruang rawat inap anak RSUD Sele Be solu, kejadian phlebitis setelah pemasangan infus kurang dari 3 hari ditemukan sebanyak 8 pasien (20%) dari 40 pasien anak dan ada 11 pasien (61,1%) dari 18 pasien anak setelah lebih dari 3 hari pemasangan infus. Selama ini belum pernah dilakukan penilaian budaya keselamatan pasien di Rumah sakit Sele Be Solu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi pelaporan KTD dengan budaya keselamatan pasien oleh perawat di RSUD Sele Be Solu. Metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, populasi adalah seluruh perawat di instalasi rawat inap sebanyak 110 orang. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner.

Hasil penelitian ada hubungan antara frekuensi pelaporan KTD dengan feedback dan komunikasi terhadap kesalahan, (p value = 0,018) besarnya hubungan dua kali lebih besar dibandingkan dengan kerjasaman dalam unit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih rendahnya tingkat pelaporan KTD di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. Saran kepada pihak manajemen agar segera membentuk komite keselamatan pasien di rumah sakit dan menerapkan standar keselamatan pasien sesegera mungkin/


Patient safety become an important issue because adverse events are still in a high level at hospital globally and nationally. In 2011, at Interna ward of Sele Be Solu Sorong hospital, from 1.560 patients which had i.v line attached by nurses, 1,9% patients were had phlebitis. While at the pediatric ward, phlebitis events after i.v line was attached less than three days, 8 patients was found (20%) from 40 patients, and there were 11 patients (61,1%) from 18 children after 3 days of i.v line was attached. The patient safety culture in Sele Be Solu hospital was never been assessed. The purpose is to discover the relationship between adverse events frequency report and patient safety culture by nurses at Sele Be Solu hospital. Quantitative method was used in this study with cross sectional approached, population were all nurses at inward installation, which are 110 people. Data was gathered with questionnaire which had filled by nurses.

The result is there are relationship between adverse events report frequency activity with feedback and communication to the false (p value=0,018) and the relationship are double amounts higher than teamwork in the unit. Conclusion is the report activity of adverse event at Sele Be Solu hospital Sorong is low. Suggest to the hospital management is to form patient safety committee at hospital and set the patient safety standard procedure immediately.

Read More
B-1497
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Natalia Suzana; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Wachyu Suilistiadi, Vetty Yulianty Permanasari, Made Koen Virawan, Ida Ayu Oka Purnama Wati
Abstrak: Keselamatan pasien merupakan hal yang sangat mendasar dalam pelayanankepada pasien di rumah sakit. Sebagai langkah awal dalam upaya meningkatkankeselamatan pasien di rumah sakit adalah dengan mengukur budaya keselamatanpasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepemimpinantransformasional, kerjasama tim, dan kesadaran individual dengan budaya keselamatanpasien di Rumah Sakit Prima Medika (RSPM) Denpasar. Metode yang digunakanadalah metode campuran (mix method). Pendekatan kuantitatif menggunakan jenispenelitian potong-lintang (cross-sectional). Kuesioner dibagikan kepada sampelsebanyak 218 responden. Pada pendekatan kualitatif dilakukan penelusuran lebih lanjutterhadap hal-hal yang dirasa masih belum terjawab, untuk melengkapi penjelasan hasilpenelitian kuantitatif. Analisis statistik menggunakan Structural Equation Modelling(SEM), dengan program STATA-SE 12.1. Wawancara mendalam dilakukan denganDireksi RSPM dan pegawai yang terkait, untuk konfirmasi hasil penelittian. Hasilanalisis menunjukkan variabel independen yang saling berhubungan yaituKepemimpinan Transformasional, Kesadaran Individual, dan Kerjasama Tim, danketiganya berhubungan secara bemakna dengan variabel dependen BudayaKeselamatan Pasien (p<0,001). Variabel kesadaran individual mempunyai hubunganpaling besar (77,8%) dengan budaya keselamatan pasien dibandingkan variabel lainnya.Disarankan untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien di RSPM, maka perludiadakan pelatihan keselamatan pasien secara rutin, meningkatkan komunikasi yangefektif, kompetensi dan kewaspadaan terhadap risiko, belajar dari kesalahan, danevaluasi beban kerja, agar tercipta budaya keselamatan pasien yang diinginkan.Kata kunci: budaya keselamatan pasien, structural equation modeling, kepemimpinantransformasional, kerjasama tim, kesadaran individual.
Patient safety is very basic in the service to patients in the hospital. As a firststep in improving patient safety in hospitals is by measuring the patient's safety culture.The purpose of this research is to know the relationship of transformational leadership,teamwork, and individual awareness to patient safety culture at Prima Medika Hospital(RSPM) Denpasar. The method used is mix method. The quantitative approach usescross-sectional research. Questionnaires were distributed to a sample of 218respondents. In a qualitative approach, further searches on things that remainunanswered, to complement the explanation of the results of quantitative research.Statistical analysis using Structural Equation Modeling (SEM), with STATA-SE 12.1program. In-depth interviews were conducted with the RSPM Board of Directors andrelevant employees, to confirm the results of the study. The results of the analysis showthat the independent variables are Transformational Leadership, Individual Awareness,and Team Cooperation, and all three are related significantly to the dependent variableof Patient Safety Culture (p <0.001). The individual consciousness variable had thegreatest relation (77,8%) with patient safety culture compared to other variable. It isrecommended to improve patient safety culture in RSPM, it is necessary to conductroutine patient safety training, improve effective communication, risk competence andawareness, learn from mistakes, and evaluate workload, in order to create desiredpatient safety culture.Keywords: patient safety culture, structural equation modeling, transformationalleadership, teamwork, individual awareness.
Read More
B-1971
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cynthia Dewi Sinardja; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Mieke Savitri, Puput Oktamianti, Indah Rosana, Made Widnyana
Abstrak: Nyeri pasca bedah merupakan salah satu penyebab nyeri akut yang paling umum.Penanganan nyeri yang efektif merupakan komponen fundamental dari pelayananpasien yang berkualitas. Di RS Prima Medika belum ada protokol standarpenanganan nyeri pasca bedah. Tujuan penelitian ini untuk mengukur intensitasnyeri pasien pasca bedah di RS Prima Medika, membuat protokol standarpenanganan nyeri pasca bedah di RS Prima Medika dalam mewujudkan pelayananyang berkualitas dan aman bagi pasien. Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui observasi intensitasnyeri pada pasien pasca laparotomi dan wawancara mendalam dengan informanserta telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan intensitas nyeri pada periode24 jam pasca bedah adalah nyeri ringan, pada periode 48 jam pasca bedahintensitas nyeri bervariasi antara nyeri ringan sampai sedang dengan prosedurpenanganan nyeri yang tidak terarah dengan baik. Diperlukan suatu SOP untukmemberikan penanganan nyeri pasca bedah yang optimal.Kata kunci : nyeri pasca bedah, SOP
Acute pain usually caused by postoperative pain. Effective pain management is afundamental component to serve a quality service to the patient. There is noStandard operating procedure in pain management in Prima Medika Hospital. Theaim of this study is to measure the intensity of pain in postoperative patient in thishospital, to arrange a standard operating procedure for postoperative painmanagement to serve a quality and safe service to the patient. This is a qualitativedescriptive study where data were collect by observed pain intensity in postlaparotomy patient, in-depth interviews with the informans and revieweddocuments. Result show that pain intensity in 24 hours after surgery were mild,and in 48 hours the pain intensity were mild to moderate with no proper protocol.A standard operatimg procedure is needed to give the best pain management tothe patientKeyword : postoperative pain, SOP
Read More
B-1643
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Made Koen Virawan; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Dumilah Ayuningtyas, Budi Hartono, Sumijatun
Abstrak:

ABSTRAK Tingginya kasus Kejadian yang Tidak Dinginkan (KTD) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) di Rumah Sakit Umum Surya Husadha disebabkan karena pemberian obat, terjadi peningkatan yang bermakna dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 Telah dilakukan penerapan 6 Benar, Benar Pasien, Benar Obat, Benar Dosis, Benar Cara Pemberian, Benar Waktu dan Benar dokumentasi, keseluruh staf perawat dan farmasi, tetapi terjadinya kesalahan pemberian obat semakin meningkat setiap tahunnya. Metode penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif dan kualitatif dengan mengamati cara penggunaan 6 Benar di Rumah Sakit Umum Surya Husadha dan mengambil seluruh sampel di rumah sakit. Untuk pengamatan dilakukan oleh observer terdiri dari 3 observer keperawatan dan 1 orang observer farmasi. Sedangkan penelitian kualitatif dengan menggunakan kelompok perawat 4 orang dan kelompok farmasi 4 orang. Hasil yang didapatkan adalah adanya hubungan yang bermakna antara benar dosis dengan pendidikan, jenis kelamin, kawin, sosialisasi 6 Benar, frekuensi audit dan benar waktu dengan beban kerja. Hasil wawancara mendalam didapatkan bahwa sosialisasi dan audit seharusnya tidak dilakukan saat jam kerja. Kesimpulan dari penelitian ini, Rumah Sakit Umum Surya Husadha memperoleh gambaran tentang karakteristik terhadap 6 Benar di Rumah Sakit Umum Surya Husadha, akan dilakukan pembenahan terhadap komponen 6 Benar yang potensial menimbulkan KTD dan KNC, pembenahan terhadap orientasi, sosialisasi dan audit kepada staf dan lebih menekankan pada pemecahan masalah. Sedangkan pengembangan karir SDM dilakukan dengan Compentency Base Human Resources Manager (CBHRM). Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan mengembangkan hasil penelitian kepatuhan 6 Benar dengan pendidikan dan beban kerja SDM.


  ABSTRACT High incident of adverse events and near miss in Surya Husadha General Hospital were caused by administering medicines, significantly increasing from 2008 to 2010. Implementation of such 6 rights had been carried out, including right patient, right medication/drug, right dose, right administration, right time and right documentation towards all nursing and pharmacy staff. Medication error, however, was increasing every year. This research used qualitative and quantitive methods by observing the way to implement such 6 rights in Surya Husadha General Hospital and taking all sample in the hospital. Observation was conducted by four observers, there were 3 nurses and 1 staff from the pharmacy. Qualitative research were done in two groups, 4 nurses and 4 staff of pharmacy department. The study found relationship between right dose with education, gender, marrital status, socialization of six right, the frequency of audit, and right time with workload. Outcomes taken from any thorough-going interview obtained that socialization and audit should not be carried out when the work time/hour was effective. We conclude, that any remedial measures must be taken towards the components of 6 rights potentially bring about adverse events and near miss, correction in orientation, socialization and audit against the staff and that any trouble shooting must also be emphasized. Human resources career development is carried out through Competency Based Human Resources Management. Further studies can be done by developing outcomes obtained from the research of such compliance towards the 6 rights through education and workload.

Read More
B-1402
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Wayan Sri Astuti; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Prastuti Soewondo, Amal Chalik Sjaaf, Tb. Firmansyah B. Rifai, Albert Maramis
Abstrak: Rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat harus dapat menjaga mutu dan kualitas. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah melalui akreditasi. Akreditasi wajib dilakukan dan merupakan syarat ijin operasional sesuai aturan pemerintah. Rumah Sakit Prima Medika melakukan persiapan akreditasi KARS 2012 yang terdiri dari 4 sasaran pokok, namun penelitian ini pada dua sasaran yaitu sasaran keselamatan pasien dan Milenium Development Goals. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tahapan, masalah dan monitoring dalam proses persiapan akreditasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melibatkan partisipan sebanyak 7 orang yang terlibat dalam kelompok kerja akreditasi. Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam dan penelusuran dokumen, dianalisis menggunakan content analysis. Hasil wawancara persiapan akreditasi dimulai komitmen dari seluruh jajaran rumah sakit, kelompok kerja akreditasi ditetapkan direktur, penyusunan dokumen sesuai elemen penilaian akreditasi, sosialisasi pada staf medis maupun non medis, implementasi sangat penting karena penilaian lebih terfokus pada pelaksanaan dilapangan, monitoring dan evaluasi dengan laporan monev, indikator mutu dan turun langsung ke lapangan. Kesimpulan tahapan persiapan yang penting adalah komitmen seluruh jajaran rumah sakit, melakukan pendekatan kepada dokter spesialis secara formal maupun informal, menambah pelatihan internal. Kata Kunci: persiapan akreditasi, sasaran keselamatan pasien,
Goals Hospitals in providing public health services should be able to maintain quality of services. One of the government's efforts to improve the quality of home services through accreditation, which is compulsory and required by government regulation. This study focus on two goals of Prima Medika Hospital in preparation of KARS 2012 accreditation: International Patient Safety Goals and Millennium Development Goals. The purpose of this study is to determine the stages, problems and monitoring in the preparation process of accreditation on the patient's safety goals and the Millennium Development Goals. This research uses qualitative method by involving 7 participants working group of accreditation. Data collected by in-depth interview technique and document tracing, then analyzed using content analysis. The results of the interviews show that the preparation phase begins with the commitment of all hospitals, the accreditation working group established by the director, the compilation of documents of the assessment elements according to the accreditation standards, program dissemination to medical and non-medical staff, then the implementation. The next stage are monitoring and evaluation, through monev report, quality indicator and field inspection. In conclusions, the very important stages in preparation process are: commitment from all level of hospital, approaches to the specialist doctors formally or informally, more internal training. Keywords: preparation, accreditation, international patient safety, Millennium Development Goals
Read More
B-1990
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Putu Dharma Anggara Putra; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Ede Surya Darmawan, Dumilah Ayuningtyas, Indah Rosana Dj., Dewi Lestarini
B-2057
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dandy Maslow Panungkunan; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Mardiati Nadjib, Sumijatun
B-1424
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Resky Wandhikasari Adline; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Muh. Taqwa Noer
S-6015
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive