Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32302 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Widyamurti; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Bambang Wispriyono, Aria Kusuma
Abstrak: Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi masyarakat dengan kepatuhan menerapkan kebijakan social distancing. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh masyarakat DKI Jakarta usia produktif (15-64 tahun). Sampel penelitian ini berjumlah 408 orang, Variabel independen berupa persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan dan efikasi diri. Variabel dependent berupa kepatuhan menerapkan kebijakan social distancing. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner online dengan analisis data yang digunakan dalam penelitianini berupa analisis bivariate menggunakan uji chi square sedangkan analisa multivariate menggunkan uji regresi logistic.
Read More
S-10614
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Edwina Bernita Sitorus; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Budi Haryanto, Aria Kusuma
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan COVID-19 dengan perilaku social distancing dalam upaya pencegahan COVID-19 pada masyarakat di DKI Jakarta. Penelitian dengan pendekatan metode kuantitatif, desain cross sectional, dilakukan pada 408 orang yang berusia 15-64 tahun dan diambil secara random sampling dari seluruh wilayah DKI Jakarta. Data dikumpulkan dengan metode responden mengisi kuesioner secara mandiri yang dilakukan secara online dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat telah memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai COVID-19, seperti gejala, penularan, pencegahan, dan penyembuhan. Hasil tersebut juga sejalan dengan perilaku social distancing yang dimiliki oleh masyarakat, dimana perilaku masyarakat sudah cukup baik dalam menjaga jarak di tempat umum, menghindari zona merah, penggunaan transportasi umum dan menghindari kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Read More
S-10725
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Wali Rodiyah; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Ema Hermawati, Aria Kusuma
Abstrak: Penyebaran infeksi COVID-19 di Indonesia hingga saat ini masih terus berlangsung. Kepatuhan masyarakat dalam menerapkan kebijakan physical distancing menjadi salah satu kunci untuk menekan laju penyebaran infeksi COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap kebijakan physical distancing di Kota Depok. Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dan diperoleh total 296 responden dari Kota Depok menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner online yang dibagikan ke media sosial (Whatsapp, Instagram, Twitter) dan terdiri dari tiga bagian kuesioner yang memuat variabel: karakteristik individu (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan), pengetahuan tentang COVID-19, dan kepatuhan terhadap kebijakan physical distancing. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square. Lebih dari 50% masyarakat di Kota Depok patuh terhadap implementasi kebijakan physical distancing, mayoritas di dominasi oleh responden perempuan, berusia 15-25 tahun, memiliki tingkat pendidikan tinggi, dan pengetahuan yang baik tentang penyakit COVID-19 dengan status sebagai pekerja/pelajar. Hasil penelitian didapatkan tiga dari lima variabel memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan physical distancing diantaranya jenis kelamin (p=0,038), pendidikan (p=0,001), dan pengetahuan (p=0,028). Kebijakan physical distancing masih perlu diimplementasikan bagi seluruh masyarakat sebagai upaya dalam mencegah penularan COVID-19.
The spread of COVID-19 infection in Indonesia is still ongoing. Community compliance in implementing physical distancing policies is one of the keys to suppressing the spread of COVID-19 infection. The purpose of this study is to determine variables related to compliance with physical distancing policies in Depok City. This research is a quantitative study with cross-sectional design and obtained 296 respondents from Depok City using purposive sampling method. Data collection was obtained through an online questionnaire distributed to social media (Whatsapp, Instagram, Twitter) and consisted of three-part questionnaire containing variables: individual characteristics (age, gender, educations, occupation), knowledge of COVID-19, and compliance to physical distancing policy. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis with chi-square test. More than 50% respondents in Depok City comply with the implementation of physical distancing, the majority are dominated by female respondents, aged 15-25 years, have a high level of education, and good knowledge about COVID-19 with status as workers/students. The result showed that three of five variables had a significant relationship with physical distancing compliance including gender p=0,038), education (p=0,001), and knowledge (p=0,028). Physical distancing health protocols still need to be implemented for the entire community as an effort to prevent the transmission of COVID-19.
Read More
S-11116
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfida Nadira; Pembimbing:Al Asyary; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Rony Darmawansyah Alnur
Abstrak:
Pada bulan desember tahun 2019, seluruh dunia dikejutkan dengan kemunculan wabah penyakit baru di Wuhan yang menyerang sistem pernafasan manusia dan menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara di dunia. Penyakit yang dikenal sebagai Coronavirus Disease (COVID-19) ini ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) akibat kenaikan kasus yang cepat disertai angka kematian yang tinggi. DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah dengan kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia, maka diperlukan perilaku pencegahan dan pengendalian COVID-19 di masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan perilaku penggunaan dan pengelolaan masker dalam upaya pencegahan COVID-19 masa pasca pandemi di DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi masyarakat berusia 16-64 tahun di wilayah DKI Jakarta dengan total sampel sebanyak 624 responden. Analisis dilakukan secara bivariat dengan chi-square. Hasil uji bivariat diperoleh adanya hubungan antara tempat tinggal (p=0,010 <0,05), pengetahuan (p=0,000 <0,05), dan perilaku (p=0,023 <0,05) dengan kejadian COVID-19. Variabel lain seperti usia (p=0,457) dan jenis kelamin (p=0,165) ditemukan tidak memiliki hubungan signifikan (>0,05) dengan kejadian COVID-19. Oleh karena itu, perlu meningkatkan edukasi atau sosialisasi penggunaan masker dalam bentuk infografis yang lebih menarik sehingga dapat mengendalikan angka kejadian COVID-19.

The entire world was astonished in December 2019 by the appearance of a new illness outbreak in Wuhan, that affects the human respiratory system and spreads fast to more than 190 nations. Due to the rapid increase in cases and high fatality rate, Coronavirus Disease (COVID-19) has been designated a Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). DKI Jakarta is one of the regions with the greatest COVID-19 instances in Indonesia, hence a COVID-19 prevention and control culture is required in the community. The purpose of this study was for analyzing the association between public knowledge and mask usage behavior and management in COVID-19 attempts at prevention in the post-pandemic Period in DKI Jakarta. This is a quantitative study using a cross-sectional design. Purposive sampling was the method used for this study, with inclusion criteria for people aged 16-64 in the DKI Jakarta area, yielding a total of 624 respondents. The analysis was performed bivariately using chi-square. The bivariate test results showed an association between residence (p = 0.010 <0.05), knowledge (p = 0.000 <0.05), and behavior (p = 0.023 <0.05) and COVID-19 incidence. Other characteristics, such as age (p = 0.457) and gender (p = 0.165), were found to have no significant association (>0.05) with COVID-19 incident. As this occurs, it is required to increase education or socialization on the use of masks in the form of visually appealing infographics in order to control the occurrence of COVID-19.
Read More
S-11360
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gilang Anugerah Munggaran; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Laila Fitria, Zakianis, Arif Sumantri
Abstrak: Polusi udara di DKI Jakarta meningkat setiap tahun bahkan berkontribusi besar terhadap kejadian pneumonia balita. Kasus pneumonia balita di DKI Jakarta 2018 mencapai 42.305 dengan cakupan penemuan 95,53% kasus. Maka, sangat penting untuk memahami dan memeriksa faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran udara ambien (PM10, SO2, CO, O3, dan NO2) dengan kejadian pneumonia balita pada tiga tahun sebelum dan setahun saat pandemic COVID 19 ang dimulai tahun 2017 sampai 2020 di Provinsi DKI Jakarta. Desain penelitian ini menggunakan analisis time-trend ecologic study dan analisis keeratan hubungan menggunakan uji korelasi spearman (non parametrik). Data Indeks Standar Pencemaran Udara dikumpulkan dengan cara menghitung rata-rata bulanan dan data pneumonia berdasarkan data bulanan insidens pneumonia balita emuan ini mendukung alasan bahwa membatasi konsentrasi PM10 dan CO lebih lanjut di Jakarta merupakan strategi yang efektif untuk mengurangi insidens pneumonia balita. Penelitian ini memanggil penelitian lanjutan dengan metode cross sectional/ kasus kontrol mengenai pencemaran udara bebas dengan pneumonia balita yang dielaborasi dengan pandemi COVID 19
Read More
T-6207
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tiolyn Wina Putri; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Ema Hermawati, Edwin Nasli
Abstrak: Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upayakesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Kegiatan pelayanan kesehatan diPuskesmas menghasilkan limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3) yang akanberdampak pada permasalahan lingkungan dan kesehatan. Kota Administrasi JakartaSelatan adalah salah satu kota yang mengalami laju pertumbuhan penduduk cukup besardan memiliki jumlah Puskesmas terbesar kedua di Provinsi DKI Jakarta, sehingga jumlahlimbah yang dihasilkan akan semakin bertambah. Dengan demikian, diperlukanpengelolaan limbah berkelanjutan yang terpadu. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui gambaran pengelolaan limbah padat B3 Puskesmas di Kota AdministrasiJakarta Selatan dengan menilai aspek pengelolaan limbah berkelanjutan yang terpadu danmenentukan prioritas masalah pada aspek pengelolaan limbah padat B3. Penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif dengan jumlahsampel 35 Puskesmas Kelurahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa skor aspekpengelolaan limbah di Puskesmas Kota Administrasi Jakarta Selatan tergolong baik,dengan nilai 79,18 dari 100. Prioritas masalah disusun berdasarkan nilai terendah yaitudimulai dari aspek kelembagaan dengan skor 60, aspek sosial budaya dengan skor 66,29,aspek teknis dengan skor 75,36, aspek lingkungan dengan skor 94,29, dan aspek hukumdengan skor 100.Kata kunci: Limbah Padat B3, Puskesmas, Pengelolaan Limbah, Jakarta Selatan
Public Health Center (PHC) is a health service facility that organizes public healthand individual health efforts. Health service activities in PHC produce hazardous andtoxic solid waste that will have an impact on environmental and health problems. SouthJakarta City has a fairly large population growth rate and second largest number of PHCin DKI Jakarta Province so that the amount of waste generated will increase, thereforeintegrated sustainable waste management is needed. This study aims to determine thedescription of the management of toxic and solid waste in South Jakarta City PHC byassessing the waste management aspects and determining the priority problems in theix Universitas Indonesiaaspects of hazardous and toxic solid waste management. This research is a quantitativestudy with a descriptive research design with a sample size of 35 Village Public HealthCenters. The results of this study indicate that the score of waste management aspects inSouth Jakarta City PHC is classified as good, with a score of 79,18 out of 100. Priorityproblems are arranged based on the lowest value, starting from the institutional aspects(score 60), socio-cultural aspects (score 66,29), technical aspects (score 75,36),environmental aspects (score 94,29), and legal aspects (score 100).Key words: Hazardous and toxic solid waste, Public Health Center, Waste Managament, SouthJakarta.
Read More
S-10272
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novita Putri Evayanti; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Budi Haryanto, Haryoto Kusnoputranto, Inggariwati
Abstrak: Pendahuluan. Infeksi terobosan adalah kejadian dimana sampel SARS-CoV-2 RNA atau antigen ditemukan pada orang yang telah melakukan vaksinasi lengkap yang telah teregistrasi di Badan POM Republik Indonesia. Infeksi terobosan vaksin COVID-19 telah banyak diteliti dan ditemukan kejadiannya di beberapa negara, Hal tersebut membuktikan vaksin tidak 100% efektif dalam mencegah penularan infeksi. Jenis vaksin yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Sinovac dan Oxford-AstraZeneca sehingga perlu diteliti lebih jauh mengenai hubungan vaksin dengan insiden infeksi terobosan COVID-19 guna dapat menentukan langkah pengendalian pandemi di provinsi DKI Jakarta. Metodologi. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan teknik simple random sampling dimana populasi diambil dari seluruh warga yang berdomisili di Provinsi DKI Jakarta dan sudah mendapatkan vaksin COVID-19 secara lengkap yaitu dua dosis dalam waktu minimal 14 hari setelah penyuntikan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan tools SPSS 20 dengan uji chi square dan regresi logistik sederhana untuk mengetahui hubungan antara jenis vaksin terhadap insiden infeksi terobosan dan analisis multivariat regresi logistik untuk mengetahui hubungan hubungan jenis vaksin dengan insiden infeksi terobosan vaksin COVID-19. Hasil dan Pembahasan. Tidak ada hubungan jenis vaksin terhadap insiden infeksi terobosan vaksin COVID-19 pada responden yang sudah divaksin lengkap sebanyak 2 dosis di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 (P-Value= 0,189), OR 1,975 (CI 95%=0,803-4,859) artinya jenis vaksin Oxford-AstraZeneca memiliki odds 1,975 kali lebih tinggi untuk mengalami insiden infeksi terobosan dibandingkan jenis vaksin Sinovac. Hasil uji regresi logistik ganda variabel kormobid didapatkan OR sebesar 0,479 (CI 95%: 0,213-1,081 )responden yang memiliki jenis vaksin Sinovac dan Oxford-AstraZeneca beresiko 0,479 kali mengalami insiden infeksi terobosan vaksin COVID-19 setelah dikontrol variabel Komorbid. Hasil analisis model persamaan regresi logistik menunjukkan bahwa probabilitas responden yang mengalami insiden infeksi terobosan vaksin COVID-19 sebesar 88.4% oleh variabel Komorbid. Beberapa faktor dapat menjadi hubungan perbedaan angka yang insiden kejadian bila dibandingkan dengan negara lain seperti faktor jenis vaksin yang digunakan dan jumlah responden yang diteliti. Sejalan dengan temuan Duarte, et al, 2021 di Chile korelasi jenis vaksin dengan insiden infeksi terobosan tidak terbukti. Kesimpulan dan Saran. Insiden infeksi terobosan COVID-19 masih terjadi pada kelompok vaksin Sinovac dan Oxford-AstraZeneca, diharapkan setiap orang dapat terus menjaga protokol kesehatan dan menerapkan perilaku 5M dalam kehidupan sehari-hari. Namun, vaksin terbukti efektif dalam menekan angka insiden sakit COVID-19
Read More
T-6346
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Della Amanda Andika Putri; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Al Asyary, Sofwan
Abstrak: Dalam rangka melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat dari dampak timbulan limbah padat B3, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepatuhan pengelolaan limbah padat B3 pada rumah sakit di Indonesia pada saat sebelum dan selama pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan terhadap 343 rumah sakit di Indonesia dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Sikelim (Sistem Informasi Kelola Limbah Medis) milik Kemenkes RI. Data akan dianalisis menggunakan uji chi-square, mann whitney, dan regresi logistik model determinan.
Read More
S-10611
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfi Kamelia Amany; Pembimbing: Al Asyary; Penguji: Dewi Susanna, Novita Suprapto Wati
Abstrak:
Asma merupakan penyakit inflamasi saluran napas kronis yang ditandai dengan gejala pernapasan seperti mengi, dispnea, batuk, dan sesak dada. Selama pandemi Covid-19 (2020 – 2022) jumlah kasus asma di DKI Jakarta termasuk Jakarta Pusat mengalami penurunan jika dibandingkan dengan sebelum pandemi terjadi (2018 – 2019). Hal yang sama juga terjadi pada penurunan polusi udara (PM10) yang menjadi salah satu penyebab penyakit asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsentrasi PM10, suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan dengan jumlah kasus asma di Jakarta Pusat pada waktu sebelum (2018 – 2019) dan selama (2020 – 2022) pandemi Covid-19 dengan menggunakan desain studi ekologi time-trend. Metode analisis dilakukan dengan uji beda ≥ 2 rata-rata, uji korelasi, dan uji regresi linear berganda. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, BMKG wilayah Kemayoran, dan website BMKG. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat perbedaan rata-rata kasus asma, konsentrasi PM10, dan curah hujan yang signifikan antara sebelum (2018 – 2019) dan selama (2020 – 2022) pandemi Covid-19 (p = 0,000; p = 0,023; p = 0,050). Selain itu, uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM10 (p = 0,156; r = 0210), suhu udara (p = 0,883; r = 0,019), kelembaban udara (p = 0,380; r = -0,115), curah hujan (p = 0,154; r = -0,186) dengan kasus asma seluruh tahun (2018 – 2022) di Jakarta Pusat. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan signifikan antara konsentrasi PM10, suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan dengan kasus asma tahun 2018 – 2022.

Asthma is a chronic inflammatory airway disease characterized by respiratory symptoms such as wheezing, dyspnea, coughing and chest tightness. During the Covid-19 pandemic (2020 – 2022) the number of asthma cases in DKI Jakarta including Central Jakarta has decreased compared to before the pandemic occurred (2018 – 2019). The same thing also happened to the decrease in air pollution (PM10), which is one of the causes of asthma. This study aims to determine the relationship between PM10 concentration, air temperature, air humidity, and rainfall with the number of asthma cases in Central Jakarta before (2018 – 2019) and during (2020 – 2022) the Covid-19 pandemic using an ecological study design (time-trend). The method of analysis was carried out by means of ≥ 2 difference test, correlation test, and multiple linear regression test. This study used secondary data from the DKI Jakarta Provincial Health Office, the BMKG for the Kemayoran area, and the BMKG website. The results showed that there were significant differences in average asthma cases, PM10 concentrations, and rainfall before (2018 – 2019) and during (2020 – 2022) the Covid-19 pandemic (p = 0.000; p = 0.023; p = 0.050). In addition, the correlation test showed that there was no significant relationship between PM10 concentration (p = 0.156; r = 0210), air temperature (p = 0.883; r = 0.019), air humidity (p = 0.380; r = -0.115), rainfall (p = 0.154; r = -0.186) with asthma cases throughout the year (2018 – 2022) in Central Jakarta. The conclusion in this study is that there is no significant relationship between PM10 concentrations, air temperature, air humidity, and rainfall with asthma cases in 2018 – 2022.
Read More
S-11330
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Virli Andani Harnelis; Pembimbing: Al Asyary; Penguji: Dewi Susanna, La Ode Ahmad Saktiansyah
Abstrak: Demam berdarah dengue (DBD) ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus betina yang terinfeksi virus dengue (DENV). Selama masa pandemi COVID-19, jumlah kasus DBD di dunia internasional maupun nasional mengalami penurunan, begitupun Kota Jakarta Timur. Kendati demikian, Kota Jakarta Timur merupakan kota dengan kasus DBD tertinggi di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor iklim dengan jeda waktu 0 (non-time lag), 1 (time lag 1), dan 2 (time lag 2) bulan, kepadatan penduduk, dan angka bebas jentik (ABJ) dengan kejadian DBD di Kota Jakarta Timur pada saat sebelum dan selama masa pandemi COVID-19 tahun 2018-2021. Data dianalisis menggunakan uji beda ≥ 2 rata-rata, uji korelasi, dan analisis spasial. Secara statistik, terdapat perbedaan rata-rata incidence rate (IR) DBD dan ABJ yang signifikan antara tahun 2018-2021 (p = 0,000; p = 0,011). Selain itu uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara curah hujan time lag 1 (p = 0,002; r = 0,041) dan time lag 2 (p =0,000; r = 0,651), suhu udara time lag 1 (p = 0,004; r = -0,441), dan time lag 2 (p = 0,001; r = -0,48), serta kelembaban udara non time lag (p = 0,002; r = 0,429), time lag 1 (p = 0,000; r = 0,668), dan time lag 2 (p = 0,000; r = 0,699) dengan kejadian DBD. Secara spasial maupun statistik tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara kepadatan penduduk dan ABJ dengan kejadian DBD. Pemetaan tingkat kerawanan kejadian DBD pada saat sebelum dan selama pandemi COVID-19, menunjukkan bahwa dari 10 kecamatan yang ada di Kota Jakarta Timur, 1 kecamatan mengalami peningkatan tingkat kerawanan menjadi sedang dan 2 kecamatan mengalami penurunan tingkat kerawanan menjadi rendah. Kecamatan Matraman tergolong pada tingkat kerawanan tinggi. Kecamatan Jatinegara, Duren Sawit, Kramatjati, dan Ciracas tergolong pada tingkat kerawanan sedang. 5 Kecamatan lainnya tergolong pada tingkat kerawanan rendah. Adanya perbedaan rata-rata yang signifikan pada ABJ dan IR DBD, hubungan antara faktor iklim dengan kejadian DBD, serta tingkat kerawanan yang tinggi pada beberapa wilayah, sebaiknya dijadikan pertimbangan oleh pemerintah setempat untuk meningkatkan upaya pencegahan DBD dan menyusun rencana strategis dalam pengendalian DBD.
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is transmitted by Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes infected with the dengue virus (DENV). During the COVID-19 pandemic, the number of dengue cases internationally and nationally decreased, as did the City of East Jakarta. Thus, East Jakarta City is the city with the highest dengue cases in DKI Jakarta Province. This study aims to analyze climate factors at time lag of 0 (non-time lag), 1 (time lag 1), and 2 (time lag 2) months, population density, and larva free index (LFI) with the incidence of DHF in the city of Jakarta. East before and during the 2018-2021 COVID-19 pandemic. The data were analyzed using the average difference test, correlation test, and spatial analysis. Statistically, there is a significant difference in the average incidence rate (IR) of DHF and LFI between 2018-2021 (p = 0.000; p = 0.011). In addition, the correlation test showed a significant relationship between rainfall at time lag 1 (p = 0.002; r = 0.041) and time lag 2 (p = 0.000; r = 0.651), air temperature at time lag 1 (p = 0.004; r = -0.441), and time lag 2 (p = 0.001; r = -0.48), as well as non-time lag air humidity (p = 0.002; r = 0.429), time lag 1 (p = 0.000; r = 0.668), and time lag 2 (p = 0.000; r = 0.699) with the incidence of DHF. Spatial and statistically, there was no significant relationship between population density and LFI with the incidence of DHF. Mapping the level of vulnerability to DHF events before and during the COVID-19 pandemic, shows that of the 10 sub-districts in East Jakarta City, 1 sub-district experienced an increase in the level of vulnerability to moderate and 2 sub-districts experienced a decrease in the level of vulnerability to low. Matraman sub-districts are classified as high vulnerability. Jatinegara, Duren Sawit, Kramatjati, and Ciracas sub-districts are classified as moderate vulnerability. The other 5 sub-districts are classified as low vulnerability. The existence of significant differences in the average ABJ and IR of DHF, the relationship between climatic factors and the incidence of DHF, as well as the high level of vulnerability in some areas, should be considered by the local government to increase efforts to prevent DHF and develop a strategic plan in controlling DHF.
Read More
S-11026
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive