Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 20437 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sasanti Meirdana; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Budi Hartono, Haruki Agustina
Abstrak: Minimnya penelitian mengenai dampak tidak langsung pandemi COVID-19 terhadap kondisi lingkungan di Indonesia, terlebih lagi di Provinsi DKI Jakarta yang merupakan provinsi dengan kasus terkonfirmasi COVID-19 terbanyak di Indonesia, menimbulkan ketidaktahuan dan ketidakpedulian pada masyarakat yang dapat memengaruhi kondisi dan dampak tidak langsung akibat pandemi COVID-19 di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian untuk memberikan informasi dan gambaran mendalam tentang dampak tidak langsung pandemi COVID-19 terhadap kondisi lingkungan Provinsi DKI Jakarta, khususnya terhadap komponen geologi-fisik kimia dan komponen biologi lingkungan serta mengetahui dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh komponen geologi-fisik-kimia dan komponen biologi terhadap kondisi kesehatan masyarakat Provinsi DKI Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif komparatif dengan membandingkan kondisi lingkungan Provinsi DKI Jakarta sebelum dan selama pandemic COVID-19 berlangsung.
Read More
S-10623
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gilang Anugerah Munggaran; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Laila Fitria, Zakianis, Arif Sumantri
Abstrak: Polusi udara di DKI Jakarta meningkat setiap tahun bahkan berkontribusi besar terhadap kejadian pneumonia balita. Kasus pneumonia balita di DKI Jakarta 2018 mencapai 42.305 dengan cakupan penemuan 95,53% kasus. Maka, sangat penting untuk memahami dan memeriksa faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran udara ambien (PM10, SO2, CO, O3, dan NO2) dengan kejadian pneumonia balita pada tiga tahun sebelum dan setahun saat pandemic COVID 19 ang dimulai tahun 2017 sampai 2020 di Provinsi DKI Jakarta. Desain penelitian ini menggunakan analisis time-trend ecologic study dan analisis keeratan hubungan menggunakan uji korelasi spearman (non parametrik). Data Indeks Standar Pencemaran Udara dikumpulkan dengan cara menghitung rata-rata bulanan dan data pneumonia berdasarkan data bulanan insidens pneumonia balita emuan ini mendukung alasan bahwa membatasi konsentrasi PM10 dan CO lebih lanjut di Jakarta merupakan strategi yang efektif untuk mengurangi insidens pneumonia balita. Penelitian ini memanggil penelitian lanjutan dengan metode cross sectional/ kasus kontrol mengenai pencemaran udara bebas dengan pneumonia balita yang dielaborasi dengan pandemi COVID 19
Read More
T-6207
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hermalina Maharani; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Budi Haryanto, Mafaz Setyawan
Abstrak: Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemi koronavirus terhadap timbulan limbah medis pada tahun 2019-2020, sebelum dan saat kondisi pandemi Covid-19.
Metode: Desain penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dengan unit analisisnya yaitu timbulan limbah medis harian (kg/hari) selama satu tahun terjadinya pandemi. Data akan diolah dengan melakukan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier sederhana untuk melihat kekuatan hubungan antar variabel.
Hasil: Timbulan limbah medis di RS Rujukan Covid-19 sebelum pandemi (2019) adalah 97,35 ton, sedangkan pada tahun 2020 saat terjadinya pandemi adalah 94,35 ton.
Read More
S-10821
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Rosdiana ; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi; Penguji: Ema Hermawati, Zakianis, Rudy Joegyantoro; Slamet Isworo
Abstrak:
Cedera lalu lintas sebagai penyebab utama kematian ke delapan bagi semua usia. Riskesdas 2018 menunjukkan proporsi kejadian cedera jalan raya di Indonesia fluktuatif sejak tahun 2007-2018. Proporsi penyebab cedera kecelakaan lalu lintas tahun 2018 di Indonesia juga didominasi kendaraan bermotor. Saat pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia telah melakukan kebijakan diantaranya kekarantinaan kesehatan yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar sejak 1 April 2020 yang dapat mempengaruhi pola mobilitas masyarakat dan berdampak pada kecelakaan lalu lintas [3]. Tujuannya untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian cedera lalu lintas dan gambaran titik kejadian kecelakaannya. Kota Tangerang Selatan ditetapkan sebagai wilayah urban dan Kabupaten Pandeglang sebagai wilayah rural. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan uji chi square, uji T dan regresi logitik pada semua faktor risiko. Analisis spasial untuk menggambarkan titik kejadian kecelakaan lalu lintas. Pengumpulan data dilakukan Bulan April-Juni 2023. Sumber data penelitian berasal dari data sekunder rekam medis RSUD tipe tertinggi dan kepolisian. Tidak ada perbedaan antara kejadian kecelakaan dan kejadian cedera sebelum dan saat pandemi di dua wilayah tersebut. Sebelum pandemi, kecepatan tinggi berhubungan dengan cedera berat baik di wilayah urban (p 0,000) maupun rural (p 0,003). Saat pandemi, status korban (p 0,001) dan jenis kecelakaan (0,011) signifikan terhadap kejadian cedera berat di wilayah rural. Di rural baik pandemi maupun sebelumnya jalan berlubang (p 0,02 dan p=0,04) berhubungan dengan cedera berat. Waktu kejadian saat pandemi di wilayah rural berhubungan dengan cedera berat (p 0,048). Faktor yang paling berpengaruh kejadian cedera di wilayah rural saat pandemi yaitu status korban, kejadian kecelakaan, dan jalan berlubang. Analisis spasial menggambarkan kejadian kecelakaan di dua wilayah banyak terjadi di pusat ibukotanya dan jalur utama menuju kota lain.

Traffic injuries as the eighth leading cause of death all ages[1]. Riskesdas 2018 shows that proportion of road injuries in Indonesia has fluctuated since 2007-2018[2]. The proportion of causes of traffic accident injuries in 2018 in Indonesia is also dominated by motorized vehicles[2]. During the COVID-19 pandemic, Indonesia implemented policies including health quarantine, Large-Scale Social Restrictions since April 1 2020 which could affect people's mobility patterns and have an impact on traffic accidents [3]. The aim is to find out the factors that most influence the occurrence of traffic injuries and an overview of points accident. South Tangerang City is designated as an urban and Pandeglang Regency as a rural. This study used a cross sectional study with the chi square test, T test and logistic regression on all risk factors. Spatial analysis to describe the point of occurrence of traffic accidents. Data collection was carried out in April-June 2023. The source of research data came from secondary data medical records of the highest type of hospital and police. There is no difference between incidence of accidents and injuries before and during the pandemic in the two regions. Before pandemic, high speed was associated with serious injury in urban (p 0.000) and rural (p 0.003). During pandemic, victim status (p 0.001) and type of accident (0.011) were significant for the incidence of serious injuries in rural. In rural, both the pandemic and previous potholes (p 0.02 and p=0.04) were associated with serious injuries. The timing of pandemic in rural is associated with serious injuries (p 0.048). The factors that most influenced the incidence of injuries in rural during pandemic were victim status, accidents, and potholes. Spatial analysis describes the occurrence of accidents in two areas mostly occurring in the center of the capital and the main route to other cities.
Read More
T-6639
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zahra Dhiyanissa; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Debbie Valonda
Abstrak:
Leptospirosis adalah penyakit zoonosis akibat bakteri Leptospira. DKI Jakarta termasuk dari 11 wilayah endemis. Penelitian ini menganalisis keterkaitan faktor sosial (kepadatan penduduk), iklim (kelembapan, curah hujan, suhu), dan lingkungan (rawan banjir, timbulan sampah) terhadap kasus leptospirosis di lima kota administrasi DKI Jakarta tahun 2017–2023. Hasil menunjukkan hubungan signifikan antara kelembapan, curah hujan, dan daerah rawan banjir (p<0,05), dengan korelasi kelembapan (r = -0,375) dan curah hujan (r = 0,477). Persebaran kasus lebih banyak pada wilayah rawan banjir, timbulan sampah sedang–tinggi, dan kepadatan penduduk sedang. Dengan demikian, perlu dilakukan optimalisasi pelaporan dan kolaborasi lintas sektor dalam mengintervensi masyarakat.


Leptospirosis is a zoonotic disease caused by Leptospira bacteria. DKI Jakarta is one of 11 endemic areas. This study analyzed the relationship between social (population density), climatic (humidity, rainfall, temperature), and environmental (flood-prone, waste generation) factors on leptospirosis cases in five administrative cities of DKI Jakarta in 2017-2023. The results showed a significant relationship between humidity, rainfall, and flood-prone areas (p<0.05), with a correlation of humidity (r = -0.375) and rainfall (r = 0.477). The distribution of cases was more in flood-prone areas, medium-high waste generation, and medium population density. Thus, it is necessary to optimize cross-sector collaboration in intervention. 

Read More
S-12113
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yaneva Azahra Rahmatunisa; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Fitri Kurniasari, Fahmi Hermawan
Abstrak:
Petugas tempat pengolahan sampah berbasis reuse, reduce, dan recycle (TPS 3R) merupakan kelompok pekerja yang berisiko tinggi mengalami penyakit akibat kerja seperti diare karena sering berkontak langsung dengan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu, personal hygiene, dan kondisi lingkungan terhadap kejadian diare pada petugas TPS 3R di Provinsi DKI Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross-sectional) dengan pendekatan kuantitatif dan melibatkan 62 responden dari 12 lokasi TPS 3R. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan observasi, lalu dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa kerja (p=0,033; OR=5,077; 95% CI: 1,138–22,650), penggunaan alat pelindung diri (APD) (p=0,004; OR=0,150; 95% CI: 0,042–0,541), dan keberadaan vektor penular penyakit (p=0,038; OR=3,600; 95% CI: 1,075–12,059) memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare. Sementara itu, variabel usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, serta beberapa indikator personal hygiene dan kondisi lingkungan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa penguatan perilaku penggunaan APD dan pengendalian vektor menjadi langkah penting dalam upaya pencegahan diare pada petugas TPS 3R.


Waste management facility based on reuse, reduce, and recycle principles or tempat pengolahan sampah reuse, reduce, and recylce (TPS 3R) workers are a high-risk occupational group for work-related diseases such as diarrhea due to frequent direct contact with waste. This study aims to examine the relationship between individual characteristics, personal hygiene, and environmental conditions with the incidence of diarrhea among TPS 3R workers in DKI Jakarta Province. A cross-sectional quantitative design was employed involving 62 respondents from 12 TPS 3R sites. Data were collected through questionnaires and observations and analyzed using chi-square tests. The results showed significant associations between diarrhea incidence and work duration (p=0.033; OR=5.077; 95% CI: 1.138–22.650), use of personal protective equipment (PPE) (p=0.004; OR=0.150; 95% CI: 0.042–0.541), and the presence of disease vectors (p=0.038; OR=3.600; 95% CI: 1.075–12.059). Meanwhile, variables such as age, gender, education level, and several indicators of personal hygiene and environmental conditions showed no significant associations. These findings highlight the importance of promoting protective equipment usage and vector control as key measures to prevent diarrhea among TPS 3R workers.
Read More
S-12120
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widyamurti; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Bambang Wispriyono, Aria Kusuma
Abstrak: Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi masyarakat dengan kepatuhan menerapkan kebijakan social distancing. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh masyarakat DKI Jakarta usia produktif (15-64 tahun). Sampel penelitian ini berjumlah 408 orang, Variabel independen berupa persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan dan efikasi diri. Variabel dependent berupa kepatuhan menerapkan kebijakan social distancing. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner online dengan analisis data yang digunakan dalam penelitianini berupa analisis bivariate menggunakan uji chi square sedangkan analisa multivariate menggunkan uji regresi logistic.
Read More
S-10614
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Faza Khairani Batubara; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Prastuti Soewondo, Indah Raksi Padmasari, Fify Mulyani
Abstrak: Kasus Covid-19 semakin meningkat hingga pada 30 Januari 2020, WHO menetapkan KMMD. Bahkan, sampai 22 Juni 2021 sebanyak 23,8% kasus terkonfirmasi berada di Provinsi DKI Jakarta dan 6.393 jiwa berada di wilayah PKC Pademangan. Selain menangani Covid-19, Puskesmas tentunya tidak meninggalkan pelayanan yang menjadi fungsi Puskesmas salah satunya pelayanan KIA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemi terhadap pelayanan KIA di PKC Pademangan. Penelitian kualitatif dengan desain rapid assessment prosedur ini menggunakan data primer dari wawancara mendalam dan data sekunder dari telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan komponen input, proses, dan output pada sebelum dan selama pandemi. Pada komponen input, perbedaan pada refokusing anggaran sehingga berkurang dari tahun sebelumnya, serta dibukanya RB yang menjadikan SDM di KIA terbagi untuk pelayanan RB. Pada komponen proses, metode perencanaan menjadi daring serta meminimalisir kegiatan outdoor dan sesuai protokol kesehatan. Pandemi menjadikan adanya tim tersendiri untuk rujukan dan penanganan Covid-19. Pada komponen output, sebagian besar capaian bulanan tahun 2020 lebih rendah daripada tahun 2019. Puskesmas sebagai pembinaan wilayah dapat merangkul aparat daerah, masyarakat, dan fasilitas kesehatan yang berada di wilayah Kecamatan Pademangan, serta meningkatkan peran keluarga dengan memberikan pendidikan kesehatan agar semakin banyak ibu termotivasi dan sadar akan pentingnya pemeriksaan KIA secara teratur
As the increasing of the covid-19 case by January 30, 2020, WHO makes the final decision as the PHEIC. According to the data, by June 22, 2021, 23% of cases have been confirmed in Jakarta and 6.393 people have been infected in Pademangan district. This research aims to analyze the covid 19 impacts on the Maternal and Child Health in Pademangan district. This is qualitative research that uses a design of rapid assessment procedure with primary data of inclusive interview and secondary data from the documents that have been analyzed. The result of this research shows that there are distinctions from the input, process, and output before and during pandemic. In the input component, there is the main distinction in refocusing the cost budget as the result the budget for Maternal and Child Health has been reduced from the previous year, they also provide delivery rooms that cause the healthcare workers has been split up for dealing the patients in delivery rooms. In-process component, planning method becomes a non-face to face to minimize the outdoor activity and to follow health protocol. In the output component, most of the monthly work target in 2020 is lower than in the year 2019
Read More
T-6246
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dini Wardiani; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: I Made Djaja, Ririn Arminsih Wulandari, Romualdy, Ridwan Panjaitan
Abstrak:

Dalam menjalankan fungsinya rumah sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien, pengunjung dan masyarakat. Berdasarkan survai 2001, 60% rumah sakit di DKI Jakarta baku mutu limbah cair yang dihasilkan masih belum memenuhi baku mutu dan hanya 10% rumah sakit yang melaksanakan pengelolaan dampak lingkungan rumah sakit.Penelitian dilakukan di DKI Jakarta selama bulan Juni sampai Juli 2002, dengan menggunakan rancangan potong lintang (Cross Sectional) terhadap 100 rumah sakit. Observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner dilakukan terhadap rumah sakit yang meliputi faktor-faktor pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan Rumah Sakit, peraturan perundangan, struktur organisasi, pembinaan instansi berwenang, pengembangan sumber daya manusia, jenis rumah sakit, kepatuhan terhadap peraturan, manejemen lingkungan rumah sakit (kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan dan pengkajian).Hasil uji Chi-square menunjukan bahwa faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan rumah sakit yaitu struktur organisasi, pembinaan instansi berwenang, pengembangan sumber daya manusia, jenis rumah sakit, kepatuhan terhadap peraturan, manajemen lingkungan rumah sakit (kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan dan pengkajian). Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan bahwa faktor yang dominan berhubungan dengan pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan rumah sakit adalah pelaksanaan manejemen rumah sakit (X1XOR = 79,44), perencanaan pengelolaan lingkungan (X2}(OR w 52,68) dan jenis rumah sakit (X3)(OR = 18,86) dengan model persamaan Logit P (y) = 5,641 + 3,257X I + 2,444X2 + 2,224X3.Untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan hendaknya instansi berwenang melakukan inventarisasi produk peraturan perundangan yang berlaku dan desiminasi informasi peraturan tersebut. Dalam meningkatkan perencanaan rumah sakit bidang lingkungan, rumah sakit sebaiknya mempunyai SDM yang mengerti lingkungan. Peningkatan pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan dapat diupayakan melalui peningkatan kunj ungan supervise, pemantauan dan pemeriksaan serta bimbingan teknis pengelolaan lingkungan. Melaksanakan koordinasi lintas sektor terkait dalam penegakan hukum untuk mencegah pelanggaran berlanjut.Daftar bacaan : 19 (1985-2000)


 

By doing its function, hospitals may cause health disturbance to the employee, patient, visitor, and the community. Based on the survey in 2001, 60% of the hospitals in DKI Jakarta still produce waste water that does not fulfill the standard and only 10% hospital that implement the environmental impact management.This study was held in DKI Jakarta from June until July 2002 using Cross Sectional design to 100 hospitals. Observation and interview by questionnaire on hospitals including hospitals environmental impact management implementation factors, rules, organization structure, institution that has competency to construct, human resources development, hospitals type, obedient on the rules, hospitals environmental management (policy, plan, implementation, inspection and examine).Chi-square result shows that factors associated with hospitals management implementation on environmental impact are organization structure, institution that has competency to construct, human resources development, hospitals type, obedient on the rules, hospitals environmental management (policy, plan, implementation, inspection and examine). Multiple logistic regression analysis result shows that dominant factor associated with hospitals management implementation on environmental impact are hospital management implementation (X,) (OR=79, 44), environment management plan (X2) (OR=52,68), and hospital type (X3) (OR= 18,86), with equation model: Logic P (y) -5,601 + 3,257 X, + 2,444 X2 + 2,224 X3.To increase the knowledge and obedient on the rules, the institution that has competency to construct should inventorying the rules product that is valid and disseminate the information on that rule. In order to increase the hospital plan on environment, the hospital should have the human resources that understand about environment. Raising the management implementation on environment impact can be striving for by increasing the supervision, to monitor and inspect and by giving a technical guidance on environment management. To prevent a continuing infraction, there should be cross sector coordination in law enforcement.References: 19 (1985-2000)

Read More
T-1374
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfida Nadira; Pembimbing:Al Asyary; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Rony Darmawansyah Alnur
Abstrak:
Pada bulan desember tahun 2019, seluruh dunia dikejutkan dengan kemunculan wabah penyakit baru di Wuhan yang menyerang sistem pernafasan manusia dan menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara di dunia. Penyakit yang dikenal sebagai Coronavirus Disease (COVID-19) ini ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) akibat kenaikan kasus yang cepat disertai angka kematian yang tinggi. DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah dengan kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia, maka diperlukan perilaku pencegahan dan pengendalian COVID-19 di masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan perilaku penggunaan dan pengelolaan masker dalam upaya pencegahan COVID-19 masa pasca pandemi di DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi masyarakat berusia 16-64 tahun di wilayah DKI Jakarta dengan total sampel sebanyak 624 responden. Analisis dilakukan secara bivariat dengan chi-square. Hasil uji bivariat diperoleh adanya hubungan antara tempat tinggal (p=0,010 <0,05), pengetahuan (p=0,000 <0,05), dan perilaku (p=0,023 <0,05) dengan kejadian COVID-19. Variabel lain seperti usia (p=0,457) dan jenis kelamin (p=0,165) ditemukan tidak memiliki hubungan signifikan (>0,05) dengan kejadian COVID-19. Oleh karena itu, perlu meningkatkan edukasi atau sosialisasi penggunaan masker dalam bentuk infografis yang lebih menarik sehingga dapat mengendalikan angka kejadian COVID-19.

The entire world was astonished in December 2019 by the appearance of a new illness outbreak in Wuhan, that affects the human respiratory system and spreads fast to more than 190 nations. Due to the rapid increase in cases and high fatality rate, Coronavirus Disease (COVID-19) has been designated a Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). DKI Jakarta is one of the regions with the greatest COVID-19 instances in Indonesia, hence a COVID-19 prevention and control culture is required in the community. The purpose of this study was for analyzing the association between public knowledge and mask usage behavior and management in COVID-19 attempts at prevention in the post-pandemic Period in DKI Jakarta. This is a quantitative study using a cross-sectional design. Purposive sampling was the method used for this study, with inclusion criteria for people aged 16-64 in the DKI Jakarta area, yielding a total of 624 respondents. The analysis was performed bivariately using chi-square. The bivariate test results showed an association between residence (p = 0.010 <0.05), knowledge (p = 0.000 <0.05), and behavior (p = 0.023 <0.05) and COVID-19 incidence. Other characteristics, such as age (p = 0.457) and gender (p = 0.165), were found to have no significant association (>0.05) with COVID-19 incident. As this occurs, it is required to increase education or socialization on the use of masks in the form of visually appealing infographics in order to control the occurrence of COVID-19.
Read More
S-11360
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive