Ditemukan 38869 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Rhasal Nirwana; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Trini Sudiarti, Fajrinayanti
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan faktor lainnya terhadap perilaku konsumsi alkohol pada mahasiswa di Jabodetabek tahun ajaran 2020/2021.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dilakukan pada 202 mahasiswa. Pengambilan data dilakukan secara daring menggunakan kuesioner online. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi-square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 70,8% responden mengonsumsi alkohol. Pada penelitian ini diketahui bahwa jenis kelamin, uang saku, sikap, dan pengaruh teman memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku konsumsi alkohol dengan nilai p-value <0,05.
Read More
S-10801
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dika Aning Diyani; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Asih Setiarini, Iih Supiasih
S-7281
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
M. Aadiyaat Dhafi Amstrong; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Sandra Fikawati, Anna Fitriani
Abstrak:
Minuman boba merupakan minuman yang dibuat dari teh atau susu dengan suatu perisa atau pemanis yang kemudian ditambahkan boba atau topping lainnya. Minuman boba dan sejenisnya adalah salah satu dari minuman berpemanis gula atau sugar-sweetened beverages (SSBs) dan termasuk ke dalam hand-shaken sugar-containing drinks (HSDs). Minuman ini meningkat trennya di Indonesia pada tahun 2018 seiring dengan meningkatnya prevalensi diabetes dan obesitas di Indonesia pada tahun yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan konsumsi minuman boba dan sejenisnya dengan berbagai faktor pada mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Lokasi kampus UI berada di dekat daerah pusat kuliner dan sebagian mahasiswa memiliki kebiasaan saling memberikan hadiah makanan atau minuman di antara sesama teman. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan melibatkan responden sebanyak 181 mahasiswa reguler angkatan 2018 dan 2019. Penelitian berlangsung pada pada bulan Mei?Juli 2022. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner metode daring yang selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square dan Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya pada mahasiswa UI didominasi oleh tingkat konsumsi rendah (90,1%). Analisis bivariat menemukan bahwa prestise tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya. Variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya adalah pengaruh kelompok referensi, terutama teman (p-value = 0,044; OR = 3,373). Mahasiswa disarankan untuk mempertimbangkan baik dan buruk saran dari kelompok referensi. Pemerintah disarankan untuk membuat peraturan batasan gula dan mencantumkan label pangan pada minuman boba dan sejenisnya serta membatasi iklan minuman boba dan sejenisnya.
Bubble drink is a drink made from tea or milk with a flavor or sweetener, then added with boba or other toppings. Bubble drinks and its kind are one of sugar-sweetened drinks (SSBs) and included in hand-shaken sugar-containing drinks (HSDs). It has an increasing trend in Indonesia in 2018 along with the prevalence of diabetes and obesity in Indonesia in the same year. This study aims to determine the description and relationship of consumption of boba drinks and its kind on students from the University of Indonesia (UI). UI located near the culinary center area and some of student have a habit of giving gifts or drinks to each other among friends. This study used a cross-sectional study design and involved 181 regular students from class of 2018 and 2019 as respondents in May?July 2022. Data were collected through online questionnaires and then analyzed by univariate and bivariate using the Chi-square and Mann-Whitney U test. Univariate analysis showed that the level of consumption of beverages and its kind among UI students was dominated by low consumption rate (90.1%). Bivariate analysis found that prestige did not have a significant relationship with the level of consumption of boba drinks and its kind. The variable that has a significant relationship with the level of consumption of boba drinks and its kind is the influence of the reference group, especially friends (p-value = 0,044; OR = 3,373). Students are advised to consider the good and bad of the reference group advice. The government suggested to setting a sugar limit, adding food labels on boba drinks and its kind and limiting advertising on boba drinks and its kind.
Read More
Bubble drink is a drink made from tea or milk with a flavor or sweetener, then added with boba or other toppings. Bubble drinks and its kind are one of sugar-sweetened drinks (SSBs) and included in hand-shaken sugar-containing drinks (HSDs). It has an increasing trend in Indonesia in 2018 along with the prevalence of diabetes and obesity in Indonesia in the same year. This study aims to determine the description and relationship of consumption of boba drinks and its kind on students from the University of Indonesia (UI). UI located near the culinary center area and some of student have a habit of giving gifts or drinks to each other among friends. This study used a cross-sectional study design and involved 181 regular students from class of 2018 and 2019 as respondents in May?July 2022. Data were collected through online questionnaires and then analyzed by univariate and bivariate using the Chi-square and Mann-Whitney U test. Univariate analysis showed that the level of consumption of beverages and its kind among UI students was dominated by low consumption rate (90.1%). Bivariate analysis found that prestige did not have a significant relationship with the level of consumption of boba drinks and its kind. The variable that has a significant relationship with the level of consumption of boba drinks and its kind is the influence of the reference group, especially friends (p-value = 0,044; OR = 3,373). Students are advised to consider the good and bad of the reference group advice. The government suggested to setting a sugar limit, adding food labels on boba drinks and its kind and limiting advertising on boba drinks and its kind.
S-11145
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Astri Utami; Pembimbing: Siti Arifah Pudjonarti; Penguji: Trini Sudiarti, Nurul Dina Rahmawati
Abstrak:
Status gizi merupakan gambaran kebutuhan gizi yang apabila tidak terpenuhi akan menimbulkan masalah bagi tubuh, baik kurang maupun lebih. Masalah gizi lebih meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit dan mengganggu produktivitas seseorang. Mahasiswa S1 Reguler Gizi FKM UI merupakan pihak yang sudah tentu diharapkan mampu menjaga kesehatan diri maupun masyarakat khususnya dalam hal status gizi dengan penerapan ilmu gizi yang dipelajari, salah satunya ialah penerapan gizi seimbang.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan hubungan perilaku dan pengetahuan pilar gizi seimbang serta faktor lainnya terhadap status gizi Mahasiswa S1 Reguler Gizi FKM UI. Terdapat 143 responden yang mengikuti penelitian yang merupakan total populasi mahasiswa S1 Reguler Gizi FKM UI 2019 yang berjenis kelamin perempuan angkatan 2016, 2017, dan 2018.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Data penelitian diperoleh melalui pengisian kuesioner mandiri, wawacara 2x 24-h food recall, dan pengukuran berat badan dan tinggi badan secara langsung. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019.
Hasil analisis univariat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi status gizi lebih pada responden sebesar 37,1% dan tidak ada responden yang memenuhi rekomendasi porsi dalam Pedoman Gizi Seimbang. Berdasarkan uji chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara uang saku makan (p value=0,038) dan persepsi citra tubuh (p value=0,001) terhadap status gizi mahasiswa.
Kata kunci: Status gizi lebih, mahasiswa, pilar gizi seimbang, citra tubuh, uang saku makan
Read More
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan hubungan perilaku dan pengetahuan pilar gizi seimbang serta faktor lainnya terhadap status gizi Mahasiswa S1 Reguler Gizi FKM UI. Terdapat 143 responden yang mengikuti penelitian yang merupakan total populasi mahasiswa S1 Reguler Gizi FKM UI 2019 yang berjenis kelamin perempuan angkatan 2016, 2017, dan 2018.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Data penelitian diperoleh melalui pengisian kuesioner mandiri, wawacara 2x 24-h food recall, dan pengukuran berat badan dan tinggi badan secara langsung. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019.
Hasil analisis univariat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi status gizi lebih pada responden sebesar 37,1% dan tidak ada responden yang memenuhi rekomendasi porsi dalam Pedoman Gizi Seimbang. Berdasarkan uji chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara uang saku makan (p value=0,038) dan persepsi citra tubuh (p value=0,001) terhadap status gizi mahasiswa.
Kata kunci: Status gizi lebih, mahasiswa, pilar gizi seimbang, citra tubuh, uang saku makan
S-10009
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fardilla Fitriyani Sumardi; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Heras Ganefi Tamara
Abstrak:
Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapatmeningkatkan risiko hipertensi, dislipidemia, diabetes tipe 2, penyakit jantungkoroner, stroke, osteoartritis, dan kanker. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan perilaku sedentary, asupan gizi, pola makan, kebiasaanmengkonsumsi makanan dan minuman ringan tinggi energi, pengetahuan gizi, danjenis kelamin dengan obesitas pada mahasiswa S1 Reguler FIB UI. Penelitian inimenggunakan desain studi cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Februarihingga Juni 2017. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa S1 Reguler laki-lakidan perempuan sebanyak 151 mahasiswa dari setiap angkatan. Pengumpulan datadilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengisian kuesionermandiri, serta wawancara 2x24 hours food recall. Prevalensi obesitas sebesar22,5%. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara perilaku sedentary(p-value:0,004), kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan tinggi energi (p-value:0,024), dan kebiasaan mengkonsumsi minuman ringan tinggi energi (p-value:0,000) dengan obesitas. berdasarkan hasil penelitian disarankan agarmahasiswa lebih aktif secara fisik dan mengurangi konsumsi makanan danminuman ringan tinggi energi.
Kata kunci : Obesitas, mahasiswa, perilaku sedentary, kebiasaan konsumsimakanan dan minuman ringan tinggi energi
Read More
Kata kunci : Obesitas, mahasiswa, perilaku sedentary, kebiasaan konsumsimakanan dan minuman ringan tinggi energi
S-9570
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lianny Alda Suhendra; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Yuliani
Abstrak:
Skripsi ini membahas hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya dengan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemirimuka. Pengendalian tekanan darah dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Terdapat terapi farmakologis dan non farmakologis berupa edukasi faktor risiko. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa usia merupakan faktor yang mempengaruhi pengendalian tekanan darah. Pengetahuan gizi dan faktor lainnya yang tidak diteliti tidak mempengaruhi pengendalian tekanan darah. Variabel usia mempengaruhi hubungan antara pengetahuan gizi dengan keadian tekanan darah tidak terkendali. Usia mempengaruhi hubungan antara pengetahuan gizi dengan kejadian hipertensi tidak terkendali setelah dikontrol kebiasaan merokok, keadaan stress, dan jenis kelamin pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka pada tahun 2023.
This study focuses on the relationship between nutritional knowledge and other factors and blood pressure control in hypertensive patients in the working area of the Kemirimuka Community Health Center. This study focuses on blood pressure control is carried out to prevent complications. There are pharmacological and non-pharmacological therapies in the form of risk factor education. The results of this study show that age is a factor that influences blood pressure control. Nutritional knowledge and other factors not studied did not influence blood pressure control. The age variable influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled blood pressure. Age influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled hypertension after controlled by smoking habits, stress conditions, and gender in hypertensive patients in the Kemiri Muka Community Health Center working area in 2023.
Read More
This study focuses on the relationship between nutritional knowledge and other factors and blood pressure control in hypertensive patients in the working area of the Kemirimuka Community Health Center. This study focuses on blood pressure control is carried out to prevent complications. There are pharmacological and non-pharmacological therapies in the form of risk factor education. The results of this study show that age is a factor that influences blood pressure control. Nutritional knowledge and other factors not studied did not influence blood pressure control. The age variable influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled blood pressure. Age influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled hypertension after controlled by smoking habits, stress conditions, and gender in hypertensive patients in the Kemiri Muka Community Health Center working area in 2023.
S-11749
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dwi Rizki Purnamasari; Pembimbing: Yvonne Magdalena Indrawani; Penguji: Sartika, Ratu Ayu Dewi, Rahmawati
S-8908
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Adelya Fina Kuswardani' Pembimbing: Triyanti; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Salimar
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi konsumsi fast food modern pada Mahasiswa FKM UI angkatan 2021. Pada penelitian ini, variabel dependennya adalah frekuensi konsumsi fast food modern dan variabel independennya adalah tingkat stres, jenis kelamin, pengetahuan gizi, kontrol diri, uang saku, pengaruh peer group dan pengaruh media sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2022 kepada 145 mahasiswa FKM UI angkatan 2021 yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara daring (online). Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat yang menggunakan chi-square. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 66,2% responden memiliki tingkat konsumsi fast food modern dengan frekuensi sering, yaitu mengonsumsi fast food modern >3 kali per minggu. Hasil juga menunjukkan bahwa tingkat stres, pengetahuan gizi, kontrol diri, uang saku, dan pengaruh media sosial berhubungan dengan konsumsi fast food modern pada remaja.
This study aims to determine the factors associated with the frequency of consumption of modern fast food in FKM UI students batch 2021. In this study, the dependent variable is the frequency of consumption of modern fast food and the independent variables are stress levels, gender, knowledge of nutrition and fast food, self control, amount of money they have, also peer group and social media influence. This study is a quantitative study with a cross-sectional design. Data collection was carried out in June 2022 to 145 FKM UI students, batch 2021, according to the inclusion criteria and exclusion criteria. Data was collected through filling out online questionnaires (online). The data obtained were analyzed by univariate and bivariate method using chi-square design. The results show that as many as 66.2% of respondents have a high level of consumption of modern fast food, based on the frequency of consuming modern fast food > 3 times per week. The results also show that stress levels, knowledge of nutrition and fast food, self-control, money, and the influence of social media are related to the consumption of modern fast food in adolescents.
Read More
This study aims to determine the factors associated with the frequency of consumption of modern fast food in FKM UI students batch 2021. In this study, the dependent variable is the frequency of consumption of modern fast food and the independent variables are stress levels, gender, knowledge of nutrition and fast food, self control, amount of money they have, also peer group and social media influence. This study is a quantitative study with a cross-sectional design. Data collection was carried out in June 2022 to 145 FKM UI students, batch 2021, according to the inclusion criteria and exclusion criteria. Data was collected through filling out online questionnaires (online). The data obtained were analyzed by univariate and bivariate method using chi-square design. The results show that as many as 66.2% of respondents have a high level of consumption of modern fast food, based on the frequency of consuming modern fast food > 3 times per week. The results also show that stress levels, knowledge of nutrition and fast food, self-control, money, and the influence of social media are related to the consumption of modern fast food in adolescents.
S-11009
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Christopher Daniel; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Nurul Dina Rahmawati, Fitri Hudayani
Abstrak:
Read More
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan jasa OFD dan faktor lainnya dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Variabel dependen pada penelitian ini adalah konsumsi gula sederhana dan variabel independennya adalah frekuensi penggunaan jasa OFD, durasi loyalitas konsumen, preferensi makanan dan minuman tinggi gula, jenis kelamin, jumlah uang saku, jenis tempat tinggal, aktivitas fisik, tingkat stres, dan pengetahuan gizi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2023 kepada 125 mahasiswa nonkesehatan di Universitas Indonesia dengan metode quota sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara daring (online) dan wawancara SQ-FFQ secara luring. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi-square, dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44,0% responden memiliki konsumsi gula sederhana yang tinggi yaitu ≥50 gram per hari. Hasil juga menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan jasa OFD, preferensi makanan dan minuman tinggi gula, jenis tempat tinggal, dan pengetahuan gizi berhubungan dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Analisis multivariat menunjukkan preferensi makanan dan minuman tinggi gula merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Peneliti menyarankan agar mahasiswa dapat membatasi konsumsi makanan/minuman manis sehingga dapat terhindar dari peningkatan berat badan yang berlebihan yang dapat menyebabkan obesitas. Peneliti juga menyarankan kepada Universitas Indonesia dan Dinas Kesehatan Depok agar dapat membuat program edukasi gizi dan kesehatan kepada mahasiswa terkait dengan gula sederhana.
This study aims to determine the relationship between the use of OFD services and other factors with the consumption of simple sugars in UI non-health students. The dependent variable in this study was the consumption of simple sugars and the independent variables were the frequency of using OFD services, duration of consumer loyalty, preference for foods and beverages high in sugar, gender, amount of pocket money, type of residence, physical activity, stress level, and knowledge of nutrition. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. Data collection was carried out in May 2023 for 125 non-medical students at the University of Indonesia using the quota sampling method. Data was collected through online questionnaire filling and offline SQ-FFQ interviews. The data obtained were then analyzed by univariate, bivariate using chi-square, and multivariate using multiple logistic regression tests. The results showed that 44.0% of respondents had a high consumption of simple sugar, i.e ≥50 grams per day. The results also show that the frequency of using OFD services, preferences for high sugar foods and drinks, type of residence, and knowledge of nutrition are related to consumption of simple sugars in UI non-health students. Multivariate analysis showed that the preference for high-sugar foods and drinks was the dominant factor associated with consumption of simple sugars among UI non-health students. Researchers suggest that students can limit consumption of sweet foods/drinks so they can avoid excessive weight gain which can lead to obesity. The researchers also suggested to Universitas Indonesia and the Depok’s Health Service to create a nutrition and health education program for college students related to simple sugars.
S-11239
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Aleydia Tridita Putri; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Eti Rohati
Abstrak:
Read More
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang mengkhawatirkan, masih banyak remaja di Indonesia yang belum menyadari kondisi defisiensi zat besi yang mereka alami. Kelurahan Jatimulya menjadi wilayah dengan prevalensi anemia tertinggi di kota Depok tahun 2023 yaitu sebesar 39%. Konsumsi Tablet Tambah Darah secara rutin merupakan salah satu intervensi pencegahan anemia defisiensi zat besi yang efektif, namun belum seluruh remaja putri melaksanakannya sesuai anjuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, self-efficacy, dan faktor lainnya dengan kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri usia 15 - 18 tahun di SMK Walisongo 2 Kota Depok tahun 2025. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengan metode pengambilan sampel consecutive sampling yang melibatkan 103 responden dari kelas X dan XI. Data penelitian diambil dengan cara pengisian kuesioner langsung oleh responden. Data kemudian akan dianalisis secara univariat, dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah di SMK Walisongo 2 Kota Depok memiliki persentase sebesar 15,5%. Pada penelitian ini, variabel pengetahuan dan dukungan teman memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri dengan p – value 0,011 dan 0,011 (P<0,05). Diharapkan sekolah serta Dinas Kesehatan dapat meningkatkan edukasi serta pendampingan terkait program konsumsi TTD pada remaja putri di sekolah.
Anemia is a serious health concern, yet many adolescents in Indonesia remain unaware of their iron deficiency. The Jatimulya subdistrict has the highest prevalence of anemia in Depok in 2023, at 39%. Regular consumption of iron supplements is an effective preventive intervention for iron-deficiency anemia, but not all adolescent girls are following the recommended guidelines. This study aims to investigate the relationship between knowledge, self-efficacy, and other factors with compliance in consuming iron-rich tablets among adolescent girls aged 15–18 years at Walisongo 2 Vocational High School in Depok 2025. The study used a cross-sectional design with consecutive sampling, involving 103 respondents from grades X and XI. Data were collected through direct questionnaire completion by the respondents. The data were then analyzed using univariate and bivariate analyses with the chi-square test. The results showed that the compliance rate for iron supplement consumption at Walisongo 2 Vocational High School in Depok was 15.5%. In this study, the variables of knowledge and peer support were significantly associated with compliance with TTD consumption among adolescent girls, with p-values of 0.011 and 0.011 (P<0.05). It is hoped that schools and the Health Department can enhance education and guidance related to the TTD consumption program for adolescent girls in schools.
S-11901
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
