Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34041 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Moh. Andi Fatkhurokhman; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Pujiyanto, Masyitoh, A. Rusli Budi, Dwi Martiningsih
Abstrak: Progam Jaminan kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menuntut rumah sakit bekerjasama dengan BPJS yaitu rumah sakit pemerintah, TNI/Polri atau swasta. Dituntut efisiensi, efektivitas biaya dengan membangun mutu klaim yang baik dan pengajuan berkas klaim sesuai target. (Gede,2015). Keterlambatan pengajuan berkas klaim dapat merugikan rumah sakit karena permasalahan problem resume rawat inap dan laporan operasi tidak lengkap, tidak terbaca, tidak diisi, tidak singkron antara anamnesis, diagnosis atau terapi. RST BWT telah membuat aplikasi data base resume rawat inap dan laporan operasi yang telah diterapkan bulan Maret 2020.
Read More
B-2253
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rianti Merviane Erungan; Pembimbing: Wahyu Sulistyadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Adang Bachtiar, Akhmad Rusli Budi Ansyah, Dedeh Istiqomah
Abstrak: Pandemi merupakan wabah suatu penyakit atau virus baru keseluruh dunia dan semua orang belum memiliki sistem kekebalan tubuh (immunity) terhadap virus tersebut sehingga menyebabkan banyak yang terkena dampak dan meninggal (WHO, 2010). Kurangnya kesiapan dan kesiapsiagaan dalam hal insiden manajemen sistem Rumah Sakit di Indonesia serta pengetahuan tenaga kesehatan yang berbeda-beda akan protokol Covid-19 dapat membawa risiko dan menjadi kendala bagi keselamatan pasien, tenaga medis, tenaga non-medis dan seluruh masyarakat Indonesia dalam upaya penanggulangan pandemi ini, untuk itu dibutuhkan analisa mengenai kesiapan Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid 19. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesiapan RS dalam menangani kedaruratan pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kesiapan RS pada periode sebelum pandemi Covid-19, sejak bulan Desember tahun 2019 sampai February tahun 2020 berada pada level yang tidak baik dengan nilai dibawah 10%, artinya belum dipersiapkan. Pada saat pandemi bulan Maret sampai Juni tahun 2020 secara keseluruhan berada dibawah 60%, artinya tingkat kesiapan RS berada pada tingkat yang cukup baik dan kepemimpinan tim gerak cepat Covid19 sudah cukup efektif dalam menangani pandemi Covid-19 sesuai dengan standard Hospital Readiness dari WH0 (2020), Kementerian Kesehatan RI (2020) dan Malcolm Baldrige, dan berkat kerjasama yang baik di internal rumah sakit antara Manajemen (Leadership), TGC, petugas kesehatan yang ada dan koordinasi yang baik di internal RS TNI AD serta eksternal rumah sakit, dengan pemerintah pusat dan daerah serta rumah sakit rujukan Covid-19 lainnya, begitupun edukasi yang baik dari rumah sakit terhadap masyarakat sekitar, dan kepedulian masyarakat terhadap protokol Covid-19, sehingga menghasilkan suatu keberhasilan pada periode New Norm bulan Juli-Desember tahun 2020, dimana RS telah memiliki tingkat kesiapan yang sangat baik dan kepemimpinan tim gerak cepat Covid-19 sudah sangat efektif dalam menangani pandemi Covid-19 dengan nilai rata-rata diatas 90%, sehingga perlu dipertahankan dan di tingkatkan lagi. Berdasarkan data sekunder RS BWT pada Desember 2020, RS sudah menangani pasien Covid-19 sebanyak 302 orang sejak Maret-Desember tahun 2020 dengan CFR 4,4% dan tingkat kesembuhan sekitar 95%
Read More
B-2179
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anis Sakinah Utami; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Kurnia Sari, Anis mardiyah, Iing Ichsan Hanafi
Abstrak:

Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat pengguna BPJS merasa puas dengan inovasi pelayanan kesehatan melalui program BPJS. Namun, masalah justru terjadi pada pihak instansi kesehatan yang merupakan pihak pendukung program BPJS Kesehatan yang mengalami masalah pending claim. Permasalahan pending claim ini harus segera diatasi karena pending claim menyebabkan kerugian akibat pembiayaan pelayanan lebih besar daripada jumlah klaim yang dibayarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor input, faktor proses, faktor hasil (output) dalam prosedur pengajuan klaim rawat inap pasien BPJS di RS Hermina Ciputat, dan mendapatkan gambaran yang menyebabkan pending claims (output) di RS Hermina Ciputat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan observasional deskriptif dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitan menunjukkan bahwa faktor input yang mengakibatkan banyaknya pending claims di RS Hermina Ciputat antara lain: faktor Man (kompetensi ataupun pengetahuan dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga koder yang kurang terkait klaim BPJS); Money (belum dilaksanakannya secara berkelanjutan evaluasi kinerja kepada dokter spesialis); Methods (belum semua ada dan maksimal untuk panduan praktik klinis/clinical pathways); Materials (aplikasi SIMRS tidak praktis dan lambat, jaringan internet lama); dan Machine (kurangnya sarana dan prasarana). Hasil lain dari penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mengakibatkan pending claims di RS Hermina Ciputat antara lain: kesulitan dalam melengkapi bukti administrasi klaim dan kesalahan pengisian administrasi dengan tepat; pengisian berkas rekam medis yang tidak lengkap; kualitas pengisian resume medis dan pengisian resume medis yang tidak sesuai; kurang lengkapnya bukti-bukti penunjang klaim; pemberian kode untuk diagnosa primer dan sekunder yang tidak tepat; dan kesalahan pengentrian jenis perawatan.


 

BPJS users are satisfied with the innovation of health services through the BPJS program. However, the problem occurred on the health agencies which are supporter institutions of the BPJS Health program which experienced pending claims problem. This problem of pending claims must be addressed immediately because pending claims cause losses due to service costs are greater than the number of claims paid. This study aims to identify input factors, process factors, output factors in the procedure for submitting claims for BPJS inpatient claims at Hermina Ciputat Hospital and to obtain an overview of the causes of pending claims (output) at Hermina Ciputat Hospital. This study uses descriptive observational approach with qualitative methods through in-depth interviews and document review. The results of the study show that the input factors that result in the number of pending claims at Hermina Ciputat Hospital include: Man factor (competence or knowledge of specialist doctors, general practitioners, and coding staff who are not competent handling BPJS claims); Man factor (competence or knowledge of specialist doctors, general practitioners, and coding staff who are lacking in relation to BPJS claims); Money (no continuous performance evaluation or specialist doctors); Methods (not maximal impelementation of practice guidelines/clinical pathways); Materials (the SIMRS application is not user-friendly and slow, slow internet connection); and Machine (lack of facilities and infrastructure).Other results of the study show that the factors resulting in pending claims at Hermina Ciputat Hospital include: difficulties in completing proof of claim administration and administrative filling errors; incomplete filling of medical record files; the quality of filling out medical resumes and filling out medical resumes that are not appropriate; incomplete evidence supporting the claim; inappropriate coding for primary and secondary diagnoses; and errors in determining treatment type.

Read More
B-2347
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Saly Salim Saleh Alatas; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Budi Hartono, Pujiyanto, Vetty Yulianty Permanasari, Dwi Satrio
Abstrak:
Pemerintah Indonesia membentuk Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk menjamin kesehatan warga negara Indonesia. Rumah Sakit Ummi Bogor adalah rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan dan menerima dana pembayaran klaim dari tarif yang sudah ditetapkan BPJS Kesehatan berdasarkan berkas bukti pelayanan yang didapatkan pasien. Ketidaksesuaian hasil verifikasi klaim akan mengakibatkan klaim pending. RS Ummi Bogor merupakan RS tipe C yang sebagian besar pasiennya merupakan pasien BPJS, sehingga adanya klaim pending sangat berpengaruh terhadap cash flow rumah sakit terutama di unit rawat inap. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penyebab klaim pending BPJS Kesehatan di unit rawat inap RS Ummi Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan jumlah klaim pending di unit rawat inap pada bulan Maret sebesar 93 dari total 1412 berkas (6,58%) dengan biaya pending klaim sebesar Rp. 660.261.900. atau 11,37 % dari total biaya klaim layak. Klaim pending disebabkan oleh ketidaklengkapan berkas klaim, ketidaksesuaian resource (pemakaian obat dan indikasi rawat) dengan diagnosa, ketidaksesuaian tindakan medis dengan diagnosa, kesalahan koding, dan ketidaksesuaian pemeriksaan penunjang dengan diagnosa umum.

Indonesian Government established the National Health Insurance organized by Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan to guarantee the health of Indonesian citizens. Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan cooperates with hospitals to make it happen. Rumah Sakit Ummi Bogor is a hospital that cooperates with BPJS Kesehatan and receives claim payment funds from the rates set by BPJS Kesehatan based on the proof of service obtained by the patient. Inconsistencies in the results of claim verification will result in claims pending. Rumah Sakit Ummi Bogor is a type C hospital where most of the patients are BPJS patients, so that pending claims are very influential to the cash flow hospitals, especially in inpatient units. The purpose of this study is to analyze the causes of BPJS Kesehatan claims pending in the inpatient unit of . Rumah Sakit Ummi Bogor. This research is a qualitative study. Data collection was carried out through in-depth interviews and document review. The results of the study show that the number of claims pendingin the inpatient unit in March twere 93 files out of a total of 1412 (6.58%) with a claim pending fee of Rp. 660,261,900 or 11.37% of the total cost of claims received caused by incomplete claim files, resource discrepancies (use of drugs and indications for treatment) with diagnoses, discrepancies between medical procedures and diagnoses, errors in coding, and incompatibility of investigations with general diagnoses.
Read More
B-2359
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wida Guslianti; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Pujiyanto, Vetty Yulianty Permanasari, Dewi R. Anggraini, Ati Nirwanawati
Abstrak: Tesis ini membahas kelengkapan resume medis dan ketepatan koding diagnosis dalam potensi risiko klaim BPJS di Unit Rawat Inap RSUD Cempaka Putih Tahun 2016. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian ditemukan ketidaklengkapan pengisian resume medis pada variabel diagnosis sekunder 46%, variabel tanda tangan dokter penanggung jawab layanan 10,5%, variabel pemeriksaan penunjang 1,6 %. Ketidaktepatan koding diagnosis pada diagnosis utama 28,2%, diagnosis sekunder 6,4% dan prosedur 6%. Didapatkan risiko klaim tertunda akibat ketidaklengkapan resume medis sebesar Rp. 159.580.200,-, dan didapatkan selisih klaim akibat ketidaktepatan koding diagnosis sebesar Rp. 7.062.100,- pada bulan November dan Rp. 4.821.400,- di bulan Desember. Hasil penelitian menyarankan agar dilakukan sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO), pelatihan koding, pemberlakuan reward dan punishment, audit koding, pembentukan Tim Koding, dan evaluasi secara berkesinambungan oleh manajemen.

Analysis of medical resume completeness and the accuracy of coding diagnoses against potential risks of BPJS claims at Inpatient Units of RSUD Cempaka Putih in 2016. This research discussed about medical resume completeness and the accuracy of coding diagnoses against potential risks of BPJS claims at Inpatient Units of RSUD Cempaka Putih in 2016. This research used mix method approach with cross sectional design. This research found that there is still incompleteness in filling the medical record for secondary diagnostic variables 46%, the signature of in charge physician variable 10,5%, and supporting examination variable 1,6 %. Inaccuracy of coding diagnoses on primary diagnostic 28,2%, secondary diagnostic 6,4% and procedur 6%. The risk of claims is delayed due to the incompleteness of medical resume amounting to Rp. 159.580.200,- ,and obtained the difference in claims due to inaccuracy of Rp. 7.062.100,- in November and Rp. 4.821.400,- in December. The results suggested that socialization of standar operational procedur,coding practice, reward dan punishment implementation, coding audit, coding team formulation, and continous evaluation by management. 
Read More
B-1889
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adila Kasni Astiena; Pembimbing: Hafizurrachman; Penguji: Adang Bachtiar, Mieke Savitri, Endang Adriyani
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Senior, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Kepala Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Karya Bhakti Kota Bogor Tahun 2008. Kerangka teori dari penelitian ini diambil dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) bagi institusi kesehatan dalam Hertz (2008). Kriteria MBCfPE yang diambil adalah kepemimpinan (leadership) yang dijabarkan menjadi variabel Kepemimpinan Senior, Tata Kelola Dan Tanggung Jawab Sosial. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Data yang dikumpulkan adalah data primer dengan memakai alat bantu kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Responden penelitian ini adalah semua perawat ruang rawat inap Dahlia Anyelir Rumah Sakit Karya Bhakti Kota Bogor Tahun 2008. Hasil penelitian ditemukan bahwa Kepemimpinan Senior, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial mempengaruhi Kinerja Kepala Ruang sebesar 57.59 % sedangkan sisanya 42.41 % dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti. Variabel yang paling besar mempengaruhi kinerja kepala ruang adalah kepemimpinan senior (30.44 %) disusul oleh variabel tata kelola (22.96 %) dan Tanggung Jawab Sosial (4.18 %). Tanggung Jawab Sosial mempunyai koefisen jalur yang tidak bermakna dan sangat kecil, namun tetap dipertahankan dalam model akhir karena secara substantif penting dalam menentukan kinerja kepala ruang. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan kepemimpinan senior, tata kelola dan tanggung jawab sosial guna meningkatkan kinerja kepala ruang dengan cara (1) melakukan pembinaan terhadap kepala ruang dari dalam hal kepemimpinan mencakup kemampuan (ability), keterampilan (skill) dan perilaku (behaviour). (2) Menciptakan kebijakan guna terciptanya kondisi peningkatan kemampuan kepemimpinan senior, tata kelola dan tanggung jawab sosial kepala ruang, termasuk memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan (3) Dalam pemilihan kepala ruang disarankan untuk memilih kepala ruang dengan memperhatikan kapasitas kepemimpinan (kemampuan, keterampilan dan tingkah laku), tata kelola dan tanggung jawab sosial dari calon kepala ruang.


 

This study has an objective to know the influence of senior leadership, governance, social responsibility to performance of roomcare head nurses in Karya Bhakti hospital Kota Bogor 2008. Theoretically, this concept is taken from Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE), in Health Care (Hertz, 2008). The choosen criteria MBCfPE is Leadership. Leadership criteria consist of senior leadership, governance and social responsibility variables. The study design is a survey design with quantitative approaches. The method being used in this study is path-analysis-method. The data are primer taken by the questionaires. Respondance are taken among nurses at Dahlia Anyelir roomcare Karya Bhakti Hospital Kota Bogor 2008. The result shows that senior leadership, governance and social responsibility influenced work performance of roomcare head nurses is 57.59 % while the rest 42.41 % is influenced by other factors which is not included in this study. The biggest variable which influenced work performance of roomcare head nurses is senior leadership (30.44 %), followed by governance (22.96 %) and social responsibility (4.18 %). Social responsibility variable is not significant to work performance of roomcare head nurses, but it being defended because of substantive importance. According to the result of this study, it is recommended to give more attention to improve senior leadership, governance and social responsibility to improve work performance of roomcare head nurses, such as: (1) To maintance ability, skill and behaviour of roomcare headnurses (2) To create regulation to support improvement senior leadership capacity, governance and social responsibility with opportunity to improve knowledge (3) To give suggestion for election roomcare head nurses must have leadership capacity (ability, skill and behaviour), governance and social responsibility from the candidate.

Read More
B-1177
Depok : FKM-UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Slamet Widodo; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Adang Bachtiar, Ascobat Gani, Gita Ika Irsatika, Khosiatun Azmi
Abstrak: Pelayanan pada pasien covid 19 di rumah sakit membutuhkan biaya perawatan yang tinggi sehingga perlu adanya pengeloalaan yang baik dan pemantauan dari awal perawatan hingga pasien tersebut pulang. Agar kepastian klaim pasien tersebut layak untuk diterima atau tidak dispute, dibutuhkan adanya manajemen pengendalian klaim dan pengendalian biaya perawatan. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Penerapan Manajemen pengendalian Klaim dispute dan biaya Perawatan Pasien Covid 19 dilihat dari faktor Input, Proses dan Output yang ada di Rumah sakit Prima Medika Pemalang. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif melalui telaah dokumen, observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan pada input :kurangnya SDM di Ruang Isolasi, kebijakan/ SOP yang sering berubah dan berlaku surut, keterlambatan pencairan biaya yang telah dianggarkan, sarana dan prasarana yang kurang memadai, Faktor Proses : fungsi kontrol yang masih belum berjalan dengan baik, output yang dihasilkan : pengendalian biaya pelayanan baik namun masih terdapat klaim dispute dengan penyebabnya adalah hasil swab yang tidak terlampir, resume medis yang tidak lengkap, upload berkas tidak lengkap, input berkas tidak sesuai, berkas identitas pasien tidak lengkap. Saran dibutuhkan peningkatan pengetahuan SDM yang terlibat pada kegiatan klaim covid-19 tentang persyaratan klaim covid-19 di rumah sakit prima medika untuk mengurangi jumlah klaim dispute, perlu adanya seorang person in contact (PIC) yang bertanggung jawab klaim covid-19 ,pemenuhan sarana dan prasarana, jumlah SDM dan waktu penagihan klaim lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan agar dapat meminalisir klaim dispute.
Read More
B-2252
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nining Tri Maryani; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Helen Andriani, Puput Oktamianti, Pamudji Utomo, I.B.G. Fajar Manuaba
Abstrak:
Tesis ini membahas analisis faktor-faktor keterlambatan klaim rawat inap BPJS Kesehatan kasus kecelakaan lalu lintas di rumah sakit khusus bedah Karima Utama Surakarta tahun 2020.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor input dan faktor-faktor proses yang mempengaruhi keterlambatan proses pengajuan klaim BPJS Kesehatan pada kasus kecelakaan lalu lintas di rumah sakit khusus bedah Karima Utama Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat analitik dengan pendekatan kualitatif dan observasi. Dari penelitian ditemukan masih adanya keterlambatan klaim rawat inap BPJS Kesehatan kasus kecelakaan lalu lintas dengan lama hari 2-29 hari. Keterlambatan terjadi pada tahap input data pada aplikasi penjaminan kecelakaan lalu lintas oleh petugas baik petugas rumah sakit, kepolisian maupun jasa raharja. Keterlambatan juga terjadi pada tahap kodefikasi yaitu pada kelengkapan anamnesa dan resume medik pasien. Hasil penelitian menyarankan yaitu perbaikan pada faktor man yaitu peningkatan kualitas SDM, faktor method dengan pembuatan regulasi rumah sakit yang menjadi acuan petugas dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya, peningkatan supervisi dari pimpinan sekaligus melakukan pembinaan kepada staf serta peningkatan koordinasi antara rumah sakit dengan kepolisian, jasa raharja dan BPJS Kesehatan. Diharapkan DPJP juga tertib dalam pengisian rekam medik dan usulan peningkatan rekam medik dengan rekam medik elektronik

This thesis discusses the analysis of BPJS K inpatient claim late claims in traffic accident cases at the Karima Utama Surakarta hospital in 2020. The purpose of this study is to determine the input factors and process factors that influence the delay in the BPJS claim submission process Health in the case of a traffic accident at the special hospital operating in Karima Utama Surakarta. This research is an analytic study with a qualitative approach and observation. From the research it was found that there were still delays in the BPJS K inpatient claims for traffic accident cases with a duration of 2- 29 days. Delays occur at the data input stage in the traffic accident guarantee application by officers both hospital staff, police and jasa raharja. Delay also occurs in the phase of coding that is the completeness of the patient's medical history and resume. The results of the study suggest improvement in the human factor, namely improving the quality of human resources, method factors by making hospital regulations as a reference for officers in carrying out their duties and responsibilities, increasing supervision from the leadership as well as providing guidance to staff and increasing coordination between the hospital and the police, jasa raharja and BPJS Kesehatan. It is expected that the DPJP is also orderly in filling out medical records and proposals to increase medical records quality with electronic medical records.

Read More
B-2150
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Prima Zola; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Prastuti Soewondo, Pujiyanto, Bambang Wibowo, Maria Margaretha KTSM
Abstrak:

Latar belakang: Rumah Sakit Petukangan merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat bergantung pada pembayaran klaim dari BPJS Kesehatan, dengan proporsi pasien JKN mencapai lebih dari 90% sepanjang tahun 2024. Ketergantungan ini menjadikan kelancaran proses klaim sebagai faktor krusial dalam menjaga stabilitas keuangan rumah sakit, khususnya dalam pengelolaan arus kas operasional.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak klaim pending BPJS Kesehatan terhadap arus kas Rumah Sakit Petukangan, melalui pendekatan perbandingan antara laporan arus kas berbasis akrual dan berbasis kas.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder berupa dokumen Berita Acara Hasil Verifikasi (BAHV) klaim BPJS dan laporan keuangan arus kas Rumah Sakit Petukangan selama periode Januari hingga Desember 2024. Analisis dilakukan dengan menyusun arus kas berdasarkan metode akrual dan kas, menghitung selisih antara keduanya, serta mengamati tren klaim pending dan indikator likuiditas seperti cash ratio, operating cash flow, days cash on hand (DCOH), dan operating margin.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan klaim pending dari Rp14 juta pada Januari menjadi Rp430 juta pada Desember 2024. Selisih antara arus kas berbasis akrual dan kas terus meningkat, menandakan tingginya piutang klaim yang belum dibayarkan. Hal ini berdampak langsung terhadap kondisi keuangan rumah sakit, ditunjukkan oleh operating cash flow yang negatif di sebagian besar bulan, cash ratio yang berada di bawah angka ideal (1,0), dan DCOH yang sempat menyentuh titik kritis 22 hari pada April. Operating margin juga menunjukkan dominasi nilai negatif, mencerminkan tekanan arus kas akibat belum terealisasinya pendapatan secara tunai.
Kesimpulan: Klaim pending BPJS Kesehatan memiliki dampak signifikan terhadap arus kas dan likuiditas jangka pendek Rumah Sakit Petukangan. Diperlukan strategi percepatan pencairan klaim dan diversifikasi pendapatan untuk memperkuat ketahanan keuangan rumah sakit.


Background: Petukangan Hospital is a healthcare facility that heavily depends on claim reimbursements from the Indonesian National Health Insurance program (BPJS Kesehatan), with more than 90% of its patients in 2024 being JKN participants. This high dependency makes the smooth processing and payment of claims a crucial factor in maintaining the hospital’s financial stability, particularly its operational cash flow. Objective: This study aims to analyze the impact of pending BPJS claims on the cash flow of Petukangan Hospital by comparing accrual-based and cash-based cash flow reports. Methods: A quantitative approach was used, utilizing secondary data from verified claim reports (BAHV) and monthly cash flow statements of the hospital from January to December 2024. The analysis involved constructing both accrual and cash basis cash flow statements, calculating the differences between them, and examining trends in pending claims along with key liquidity indicators such as cash ratio, operating cash flow, days cash on hand (DCOH), and operating margin. Results: The findings show a significant increase in pending claims, from Rp14 million in January to Rp430 million in December 2024. The growing gap between accrual and cash-based revenues reflects a high volume of unpaid claims, which directly affects hospital liquidity. Most months recorded negative operating cash flow, with the cash ratio falling below the ideal threshold (1.0), and DCOH reaching a critical low of 22 days in April. Operating margins were also predominantly negative, indicating operational strain due to unrealized cash income. Conclusion: Pending BPJS claims have a significant negative impact on the cash flow and short-term liquidity of Petukangan Hospital. Strategic efforts to accelerate claim reimbursements and diversify revenue sources are urgently needed to improve financial resilience.

Read More
B-2558
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gina Adriana; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Suprijanto Rijadi, Pujiyanto, Puput Oktamianti, Prima Yunika D. Ruswanti
Abstrak: Selama satu setengah tahun, pengajuan penagihan klaim rawat inap oleh RS AwalBros Pekanbaru kepada BPJS Kesehatan menemui berbagai kendala yaitulamanya menyerahkan berkas penagihan klaim RS yang berdampak terlambatnyaRS menerima pembayaran. Penelitian dengan metode preeksperimental pre testpost test ini mengobservasi waktu proses dan waktu antar proses, mengidentifikasiwaste pada proses penagihan klaim serta melakukan perbaikan jangka pendek danjangka menengah menggunakan metode Lean Six Sigma. Hasil penelitian padabulan April 2015 menunjukkan 98% waktu proses penagihan klaim merupakankegiatan Non Value Added dengan waktu terlama melakukan serah terima berkaspenagihan kepada verifikator BPJS kesehatan adalah 26 hari dan waktu tercepatadalah 12 hari dengan nilai sigma level adalah -3,85 dan defect per million adalah999,943. Setelah dilakukan proses perbaikan dengan metode Lean Six Sigma padabulan September 2015, kegiatan Non Value Added menurun menjadi 92% denganwaktu terlama melakukan serah terima berkas penagihan kepada verifikator BPJSkesehatan adalah 11 hari dan waktu tercepat adalah 3 hari dengan nilai sigma leveladalah 1,48 dan defect per million adalah 68,976 dengan menghasilkan kualitasklaim yang lebih baik terlihat dari hasil rekapitulasi berkas tidak ada berkas yangtidak layak klaim.Kata kunci : Lean Six Sigma, waste, klaim, non value added, defect per million,sigma level
During one and a half years, the insurance claim life cycle filling by Awal BrosPekanbaru to BPJS Kesehatan faced many obstacles, such as: longer time tosubmit the billing claims documents that impact to delay on receives payment.This Research using pretest posttest experimental method to observe total time ofinsurance claim life cycle and time between processes, identify the waste, andperform short term and medium-term improvement plan by using Lean Six Sigmamethod. The results of the research in April 2015 showed 98% of billing claimsprocessing time was a Non Value Added activity with the longest time to submitbilling document to BPJS verificator was 26 days, and the fastest time was 12days. The sigma value was -3,85 and defect levels was 999.943 per million. Afterimprovement process by using Lean Six Sigma in September 2015, there weresignificant changes that show non value added acitivity of billing claimprocessing time becomes 92% with the longest time to submit billing document toBPJS verificator was 11 days, and the fastest time was 3 days which values ofsigma level was 1.48 and defect per million was 68.976 with better quality claims.Key words : Lean Six Sigma, waste, Claim, non-value add, defect per million,sigma level
Read More
B-1784
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive