Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 26026 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sandhy Cahyadi; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Fatma Lestari, Akhmad Suraji, Ratih Fitriani
Abstrak: Akar penyebab sebagian besar kecelakaan industri telah dikaitkan dengan masalah proses keselamatan mulai dari budaya keselamatan yang buruk, kurangnya komunikasi, masalah integritas aset, kurangnya kepemimpinan manajemen dan manusia faktor serta kebijakan yang kurang tepat. Kecelakaan dapat dicegah dengan penerapan yang memadai dari process safety management Proses pemilihan Subcontractor, yang akan di tunjuk di dalam sebuah pekerjaan, merupakan langkah awal untuk menjalankan sebuah sistem perusahaan sebagai pencegahan, pengawasan, implementasi serta peningkatan mutu di dalam sebuah pekerjaan. Penilitian dilakukan secara delphi. Penelitian dilakukan pada bulan febuari 2022 sampai dengan juni 2022. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung dan telaah dokumen perusahaan yang berpedoman pada RKK penawaran yang akan di analisis ke dalam pedoman dari International Sustainable Rating System (ISRS) dan teori Process safety Management dari Theophilus. Tujuan lainnya juga adalah jika kebijakan dokumen ini di lakukan secara lebih sesuai maka, sudah dipastikan bisa meningkatkan kinerja keselaman konstruksi subkontraktor dan dari sisi pemerintahan agar dari pihak kementrian PUPR bisa membentuk assessor team pada saat pemeriksaan seleksi vendor di awal, menentukan penilaian tingkat risiko dan mengembangkan lagi poin yang bisa melengkapi untuk meyakinkan bahwa subcontractor ataupun vendor telah menjalankan kebijakan dokumen yang sesuai. Dan bagi perusahaan agar bisa menampilkan peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
The root causes of most industrial accidents have been linked to process safety issues ranging from poor safety culture, lack of communication, asset integrity issues, lack of management leadership and human factors as well as inappropriate policies. Accidents can be prevented with adequate application of process safety management. The subcontractor selection process, which will be appointed in a job, is the first step to run a company system for prevention, supervision, implementation and quality improvement in a job. The research was conducted using Delphi. The research was conducted from February 2022 to June 2022. Data collection techniques were through direct observation and review of company documents guided by RKK offers which will be analyzed according to guidelines from the International Sustainable Rating System (ISRS) and Process safety Management theory from Theophilus. Another objective is that if this policy document is carried out in a more appropriate manner then it is certain that it can improve the diving performance of subcontractor construction and from the government side so that the Ministry of PUPR can form an assessor team during the initial vendor selection inspection, determine the risk level assessment and develop Another point that can be completed is to ensure that the subcontractor or vendor has implemented the appropriate document policy. And for the company to be able to display an increase in construction safety performance
Read More
T-6837
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Emmi Widya Larasati; Pembimbing: Suharnyoto Martomulyono; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusminanti
S-4380
Depok : FKM-UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ambar Prawidiyanto; Pembimbing: Hendra; Penguji: Chandra Satrya, Zulkifli Djunaidi, Marhaban, Rudiyanto
T-4561
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gama Widyaputra; Promotor: Fatma Lestari; Ko Promotor: Zulkifli Djunaidi, Mila Tejamaya; Penguji: Robiana Modjo, Mirza Mahendra, Kusnedi Soeharjo, Waluyo
Abstrak:
Truk tangki PT XYZ yang beroperasi di seluruh nusantara, merupakan angkutan Bahan Berbahaya dan Beracun atau Hazardous material yang memiliki risiko kecelakaan dan dampak terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan angka rasio dan permodelan kecelakaan truk tangki serta dampaknya terhadap lingkungan, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian, menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data sekunder kuantitatif dan kualitatif. Analisis data menggunakan metode Root Cause Analisys untuk mendapatkan faktor risiko penyebab kecelakaan truk tangki yang terdiri dari faktor manusia, teknis, kesisteman, prasarana, dan eksternal, analisis tindakan halangan (barrier) berupa intervensi dan mitigasi, analisis dampak dari kecelakaan berupa konsekuensi dan eskalasi, serta Road Accident Rate (RAR) untuk menghitung rasio dengan rumus jumlah kecelakaan dibagi dengan jarak tempuh. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kejadian puncak (top event) PT XYZ dari tahun 2014 sampai tahun 2017 berjumlah 612 kejadian, terdiri dari tabrakan sebesar 70,10%, keluar jalur 20,59%, terguling 5,88% dan kebakaran 3,43%. Subfaktor risiko yang signifikan sebagai penyebab kecelakaan adalah kesalahan pihak lain (faktor eksternal) dan kesalahan manusia (faktor manusia). Kedua subfaktor penyebab kecelakaan tersebut independen dan tidak berinteraksi satu dengan lainnya. Terdapat pengaruh bermakna intervensi pada skor Sistim Manajemen Keselamatan Transportasi Darat (SMKTD), dan angka RAR. Mitigasi terhadap kejadian puncak dapat mengurangi dampak truk tangki tidak dapat beroperasi, api gagal dipadamkan, serta gangguan penyaluran bahan Bakar Minyak (BBM) ke konsumen. Kegagalan mitigasi menyebabkan eskalasi dampak terhadap truk tangki antara lain: rusak, terguling, kebakaran habis, terjadi tumpahan BBM, kerugian pihak ketiga, ledakan dan masuk jurang, korban luka berat dan korban meninggal dunia. Kejadian puncak yang direspon sebesar 97,70% dengan tingkat keberhasilan 29,15%. Penelitian menghasilkan dua permodelan yaitu permodelan risiko kecelakaan pada transportasi truk tanki pengankut BBM di PT XYZ yang menggambarkan kejadian sejak ada bahaya, intervensi, kejadian puncak, mitigasi dan konsekuensi serta eskalasi dan permodelan kejadian puncak RAR truk tangki tahun 2014- 2017 dengan menggunakan Analisis statistik multivariate. Diperoleh rumus konstanta sebesar -1,632 + (0,844 x subfaktor kesalahan pihak lain) + (0,495 x subfaktor kesalahan manusia). Secara keseluruhan permodelan kejadian puncak menunjukan penurunanan kecelakaan karena nilai konstanta yang negatif dan subfaktor pengali dibawah angka satu. Selanjutnya prediksi angka RAR 5 tahun ke depan (tahun 2018 s/d 2022), dihitung menggunakan regresi linier dengan tahun kejadian sebagai variabel independen, diperoleh akurasi prediksi sebesar 75,88% pada tahun 2018 dan 76,67% pada tahun 2019. Kesimpulan dari penelitian ini adalah RAR merupakan angka frekuensi yang dipengaruhi oleh beberapa risiko, yaitu faktor: manusia, teknis, kesisteman, prasarana, dan eksternal. Faktor risiko yang berpengaruh bermakna adalah faktor eksternal dan manusia. Hasil penelitian menyarankan untuk menurunkan angka kecelakaan, perusahaan PT XYZ dan pengelola fleet management perlu melakukan program komprehensif berupa intervensi dan mitigasi serta internalisasi, dan keterlibatan berbagai pihak diperlukan antara lain Badan otoritas dan aparat penegak hukum lalu lintas jalan raya dalam kegiatan terstruktur antara lain membuat peraturan khusus kendaraan dan jalur angkutan hazmat, membangun tim penanggulangan hazmat, melakukan kampanye berskala nasional mengenai keselamatan angkutan hazmat yang di kombinasikan ix Universitas Indonesia dengan pengawasan dan penegakan hukum yang tegas serta tidak pandang bulu dalam membangun budaya tertib berlalu lintas.
Read More
D-432
Depok : FKM-UI, 2021
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
First Mayro Annibaja Hutauruk; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Wahyudin Lihawa, Julia Rantetampang
Abstrak:
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sangat penting dalam industri pengolahan susu karena dapat membantu dalam meminimalkan risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat memastikan kesehatan dan keselamatan para pekerja. PT. ABC adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan susu dan produk turunannya. Perusahaan ini berlokasi di Bogor. PT. ABC dalam kegiatan produksinya melibatkan banyak mesin dan peralatan yang memerlukan perawatan dan pengoperasian yang baik agar tidak menimbulkan risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, perusahaan ini memutuskan untuk mengembangkan aplikasi Era-K3 yang merupakan aplikasi untuk meningkatkan efektivitas keselamatan kerja di tempat kerja. Oleh sebab itu perlu diadakan penelitian mengenai efektivitas analisis implementasi aplikasi Era-K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) pada PT. ABC untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan guna mengevaluasi apakah aplikasi secara efektif menyelesaikan berbagai masalah. Berdasarkan hasil dari analisis kinerja SMK3 sebelum implementasi aplikasi Era-K3 yang dilakukan dapat dilihat pemenuhan elemen dari analisis efektivitas sebelum implementasi PT. ABC berhasil memenuhi persyaratan sebanyak 142 elemen, dimana persentase pemenuhan secara keseluruhan sebesar 79.3 %. Setelah implementasi aplikasi Era-K3 PT. ABC berhasil memenuhi persyaratan sebanyak 174 elemen, dimana persentase pemenuhan secara keseluruhan sebesar 96.9 %. Dengan pemenuhan 96.9 % artinya PT. ABC telah memiliki peningkatan kinerja sistem manajemen K3 dari sebelumnya 142 kriteria menjadi 174 dengan presentasi kenaikan sebesar 17.9%.. Angka tersebut dapat menggambarkan bahwa terjadi peningkatan signifikan pada element Perencanaan, Review, Pengembangan Kebijakan dan Prosedur dan Pelatihan.

The Occupational Safety and Health Management System (SMK3) is very important in the dairy processing industry because it helps minimize the risk of work accidents and occupational diseases, thus ensuring the health and safety of workers. PT. ABC is a company engaged in the processing of milk and its derivative products. This company is located in Bogor. PT. ABC production activities involve many machines and equipment that require proper maintenance and operation to prevent work accidents. Therefore, the company decided to develop the Era-K3 application, which is an application to improve work safety effectiveness in the workplace. Therefore, research is needed on the effectiveness of the analysis of the implementation of the Era-K3 application (occupational safety and health) at PT. ABC to collect the necessary data and information to evaluate whether the application effectively addresses various problems. Based on the results of the performance analysis of SMK3 before the implementation of the Era-K3 application, it can be seen that the fulfillment of elements from the effectiveness analysis before the implementation, PT. ABC managed to meet the requirements of 142 elements, with an overall fulfillment percentage of 79.3%. After the implementation of the Era-K3 application, PT. ABC managed to meet the requirements of 174 elements, with an overall fulfillment percentage of 96.9%. With a fulfillment of 96.9%, it means PT. ABC has had an increase in K3 management system performance from the previous 142 criteria to 174, with an increase of 17.9%. These figures can illustrate that there has been a significant increase in elements such as Planning, Review, Policy and Procedure Development, and Training
Read More
T-7148
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andhika Stevianingrum; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Fatma Lestari, Chandra Satrya, Astrid Wina Lestari, Siti Rahmatia Pratiwi
Abstrak: Tesis ini membahas terkait gambaran tingkat kematangan budaya keselamatan dan kesehatan kerja (Safety Culture Maturity Level) serta kinerja keselamatan di PT. X, sebuah perusahaan jasa pertambangan batubara. Penelitian dilakukan dengan pendekatan semi-kuantitatif dengan desain studi cross-sectional pada pekerja di jobsite A,B,C,D pada bulan April - Juni 2022. Variabel kematangan budaya K3 nantinya dilihat keterkaitannya terhadap kinerja keselamatan di PT.X. Hasil penelitian menunjukkan hasil tingkat kematangan budaya keselamatan di PT X pada level Proaktif dengan kinerja keselamatan berdasarkan tingkat kejadian kecelakaan yang dinilai baik, sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kematangan budaya keselamatan dengan kinerja keselamatan di PT.X
Read More
T-6395
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aurelia Artari Puan Pramesti; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Siti Widya Nazhrah
Abstrak:
Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap moda perkeretaapian sebagai transportasi publik di wilayah metropolitan sejalan dengan pentingnya implementasi sistem keselamatan kebakaran di stasiun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja sistem keselamatan kebakaran di Stasiun X yang terdiri dari kinerja sistem proteksi kebakaran, kinerja sarana penyelamatan jiwa, dan kinerja manajemen tanggap darurat. Desain penelitian merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara, pengukuran jarak, dan telaah dokumen, lalu dibandingkan dengan standar NFPA. Tingkat kinerja direpresentasikan oleh persentase yang diperoleh dengan membandingkan jumlah komponen yang terpenuhi dengan jumlah komponen yang seharusnya terpenuhi. Berdasarkan hasil penelitian, kinerja sistem proteksi kebakaran pasif sebesar 100% (Sangat Baik), kinerja sistem proteksi kebakaran aktif sebesar 95% (Sangat Baik), kinerja sarana penyelamatan jiwa sebesar 82.60% (Cukup Baik), dan kinerja manajemen tanggap darurat sebesar 80.64% (Cukup Baik). Secara umum, kinerja sistem keselamatan kebakaran di Stasiun X mencapai 89.56% (Sangat Baik) sehingga Stasiun X telah mengimplementasikan standar NFPA dengan efektif.

The high demand from the community for railway transportation as public transport in metropolitan areas goes hand in hand with the importance of implementing fire safety systems at the stations. This study aims to analyze the fire safety system performance at Station X, which consists of the performance of the fire protection system, the performance of means of egress, and the performance of emergency response management. The research design is descriptive-analytical with a qualitative approach. Data was collected through observation, interviews, distance measurements, and document reviews, then compared with NFPA standards. The performance level is represented by the percentage obtained by comparing the number of fulfilled components to the total number of components that should be fulfilled. Based on the research findings, the performance of passive fire protection system is 100% (Very Good), the performance of active fire protection system is 95% (Very Good), the performance of means of egress is 82.60% (Adequately Good), and the performance of emergency response management is 80.64% (Adequately Good). Overall, the performance of the fire safety system at Station X reaches 89.56% (Very Good), indicating that Station X has implemented NFPA standards effectively.
Read More
S-11786
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arinanda Utomo; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Abdul Kadir, Mufti Wirawan, Hasan Bisri, Ahmad Afif Mauludi
Abstrak:
Industri pertanian dan perkebunan (agribisnis) merupakan pilar utama penyediaan sumber makanan global, namun memiliki statistik kecelakaan kerja yang tinggi. Di Indonesia, sektor ini menyumbang 17,4% dari seluruh kecelakaan kerja periode 2019-2021. Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk menganalisis peran kepemimpinan keselamatan dan pembentukan iklim keselamatan yang mempengaruhi performa kinerja keselamatan di industri agribisnis PT. XXX yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit. Metode penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif, melibatkan 1332 responden yang dipilih melalui stratifikasi random sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pekerja menilai kepemimpinan dan iklim keselamatan di tempat kerja sebagai sangat baik, namun ada area yang memerlukan perbaikan. Penelitian memberikan penjelasan bahwa kepemimpinan keselamatan berada pada kategori tinggi, iklim keselamatan juga berada pada kategori tinggi serta performa kinerja keselamatan juga berada pada kategori optimal. Kemudian secara khusus, hasil analisis juga mengungkapkan hubungan signifikan antara Safety Coaching, Safety Caring, Safety Controlling, Commitment to Safety, dan Perceived Risk dengan Safety Performance. Hal ini dapat di lihat pada Safety Coaching (P = 0,001), Safety Caring (P=0,011), Safety Controlling (P = 0,037), Commitment to Safety (P= 0,007), dan Perceived Risk (P = 0,035) menunjukkan hubungan signifikan dengan kinerja keselamatan. Namun, Emergency Response tidak menunjukkan hubungan signifikan (P = 0,244). Disamping itu Safety Coaching merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja keselamatan. Sehingga peningkatan program pembinaan keselamatan sangat penting untuk meningkatkan keselamatan kerja. Hal ini menekankan pentingnya kegiatan pembinaan guna meningkatkan kompetensi dan melakukan peningkatan serta pemantapan dalam pemahaman serta kesadaran dalam manajemen risiko yang efektif untuk menciptakan proses kerja serta lingkungan kerja yang bersinergi dengan aspek keselamatan dan kesehatan kerja.

The agricultural and plantation industry (agribusiness) is a primary pillar of global food supply, yet it has a high rate of occupational accidents. In Indonesia, this sector accounted for 17.4% of all workplace accidents between 2019-2021. This study aims to analyze the role of safety leadership and the establishment of a safety climate influencing safety performance in the agribusiness industry, specifically in PT. XXX, a palm oil plantation company. The research employs a cross-sectional study design with a quantitative approach, involving 1332 respondents selected through stratified random sampling. The results indicate that the majority of workers rate safety leadership and the workplace safety climate as very good, though there are areas needing improvement. The study explains that safety leadership is in the high category, the safety climate is also high, and safety performance is optimal. Specifically, the analysis results reveal significant relationships between Safety Coaching, Safety Caring, Safety Controlling, Commitment to Safety, and Perceived Risk with Safety Performance. This is evidenced by Safety Coaching (P = 0.001), Safety Caring (P = 0.011), Safety Controlling (P = 0.037), Commitment to Safety (P = 0.007), and Perceived Risk (P = 0.035) showing significant relationships with safety performance. However, Emergency Response does not show a significant relationship (P = 0.244). Additionally, Safety Coaching is the most influential variable on safety performance. Therefore, enhancing safety coaching programs is crucial for improving workplace safety. This emphasizes the importance of training activities to improve competence, understanding, and awareness in effective risk management to create a synergistic work process and environment with occupational health and safety aspects.
Read More
T-6983
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aisyah Yasmin Zafirah; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Mila Tejamaya, Agra Mochammad Khaliwa
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengawas terhadap efektivitas kontrol berupa Geotab yang digunakan untuk mengendalikan risiko tertabrak/menabrak kendaraan ringan. Penelitian dilakukan di Divisi X PT.X yang berkecimpung di industri pertambangan pada Februari – Juni 2023. Penelitian bersifat deskriptif dengan model semi-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner efektivitas kontrol, wawancara, dan telaah dokumen. Variabel yang diteliti meliputi relevansi Geotab, cakupan Geotab, reliabilitas Geotab, reaktivitas Geotab, kompetensi sumber daya untuk Geotab, dan sistem pengawasan Geotab. Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa persepsi pengawas untuk variabel relevansi memiliki skor 3,09 (sesuai), cakupan dengan skor 3,10 (sesuai), reliabilitas dengan skor 3,06 (sesuai), reaktivitas dengan skor 2,99 (sesuai), konpetensi sumber daya dengan skor (2,93), dan sistem pengawasan dengan skor 2,95 (sesuai). Berdasarkan hasil wawancara untuk variabel relevansi diidentifikasi kata kunci “sudah sesuai” dan “bahaya perilaku terkendali”, variabel cakupan diidentifikasi kata kunci “skenario operasi kendaraan ringan”, variabel reliabilitas diidentifikasi kata kunci “seluruh unit tersedia”, “berfungsi dengan baik”, “tidak terdapat indikator” dan “terdapat kesalahan sistem”, variabel reaktivitas diidentifikasi kata kunci “belum mampu memberikan peringatan segera”, variabel kompetensi sumber daya diidentifikasi kata kunci “sosialisasi di awal implementasi”, pemahaman bukanlah kendala”, dan “sudah memahami”, serta variabel sistem pengawasan diidentifikasi kata kunci “pengawasan dan evaluasi dilakukan dari atas ke bawah”. Sementara, berdasarkan hasil telaah dokumen data Planned Job Observation (PJO) diketahui bahwa berdasarkan 33 PJO yang dilaksanakan pada Juni 2023, seluruh unit kendaraan ringan yang diobservasi sudah terinstalasi Geotab. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa variabel relevansi, cakupan, kompetensi sumber daya, dan sistem pengawasan sudah sesuai. Namun persepsi pengawas untuk variabel reliabilitas dan reaktivitas masih cukup sesuai.

This study aims to determine the supervisor's perception of the effectiveness of controls in the form of Geotab which used to control the risk of being hit by a light vehicle. The research was conducted from February to June 2023 at Division X PT.X which is involved in the mining industry. The research is descriptive with a semi-qualitative model. Data collection was carried out through control effectiveness questionnaires, interviews, and document review. The variables studied included Geotab relevance, Geotab coverage, Geotab reliability, Geotab reactivity, resource competence for Geotab, and Geotab monitoring systems. Based on the results of the questionnaire, it is known that the supervisor's perception of the relevance variable has a score of 3.09 (appropriate), coverage with a score of 3.10 (appropriate), reliability with a score of 3.06 (appropriate), reactivity with a score of 2.99 (appropriate), competence resources with a score of (2.93), and control systems with a score of 2.95 (appropriate). Based on the results of interviews for relevance variables identified the keywords "appropriate" and "controllable behavior hazard", the coverage variable identified the keywords "light vehicle operating scenario", the reliability variable identified the keywords "all units are available", "functions well", " there are no indicators” and “there is a system error”, the reactivity variable is identified by the keywords “not yet able to give an immediate warning”, the resource competence variable is identified by the keywords “socialization at the beginning of implementation”, understanding is not a constraint”, and “already understands”, and monitoring system variable identified the keyword "supervision and evaluation is carried out from top to bottom". Meanwhile, based on the results of a review of the Planned Job Observation (PJO) data document, it is known that based on the 33 PJOs that were carried out in June 2023, all light vehicle units observed had Geotab installed. This study concludes that the variables of relevance, scope, resource competence, and control system are appropriate. However, the supervisor's perception of the reliability and reactivity variables is still quite appropriate.
Read More
S-11442
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hariandy Hasbi; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Abdul Kadir, Laksita Ri Hastiti, Subkhan, Tubagus Dwika Yuantoko
Abstrak:
Kepemimpinan keselamatan yang kuat dapat menjadi role models, pemotivasi, dan pendorong karyawan untuk berperilaku aman, nyaman, dan sehat dalam bekerja. Ketika karyawan dilibatkan dalam proses usaha, mereka akan lebih bersemangat, berdedikasi, dan sangat menikmati pekerjaan yang diberikan. Sikap dan perilaku tidak berwujud tersebut mendorong karyawan menunjukkan performa terbaik, sehingga terbangun budaya keselamatan yang terus tumbuh semakin baik dan akan mendorong terciptanya kinerja keselamatan perusahaan yang baik dan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bagaimana pengaruh ekosistem kepemimpinan keselamatan dalam membangun budaya keselamatan kerja yang dimediasi oleh keterlibatan karyawan serta pengaruh budaya keselamatan pada kinerja keselamatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional di mana analisis data multivariat dihitung dengan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner yang telah disetujui melalui informed consent. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT X bidang konstruksi perkeretaapian. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling yang diambil secara acak dari berbagai level jabatan dan lokasi kerja yang memenuhi kriteria inklusi, di mana penetapan jumlah sampel menggunakan formulasi Slovin, sehingga didapatkan sebanyak 243 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan keselamatan berpengaruh positif terhadap budaya keselamatan dan juga pada kinerja keselamatan, keterlibatan karyawan mampu menjadi mediasi antara kepemimpinan keselamatan terhadap budaya keselamatan, serta budaya keselamatan berpengaruh positif terhadap kinerja keselamatan. Implikasinya bahwa peningkatan kapasitas kepemimpinan keselamatan melalui visi, kredibilitas, orientasi terhadap tindakan, komunikasi, kolaborasi, umpan balik, dan pengakuan pada seluruh karyawan di setiap level jabatan dan lokasi. Hal ini dapat membangun budaya keselamatan yang lebih baik melalui keterlibatan karyawan yang memiliki semangat kerja tinggi, berdedikasi dan menikmati pekerjaannya membentuk perilaku aman, nyaman, dan sehat, sehingga membentuk dan berdampak pada patuhnya terhadap aturan dan ikut bersama-sama membangun keselamatan di lingkungan perusahaan.

Strong safety leadership can be a role model, motivator, and booster for employees to behave safely, comfortably and healthily at work. When employees are involved in the business process, they will be more enthusiastic, dedicated, and really enjoy the work. These intangible attitudes and behaviors encourage employees to show their best performance so that a safety culture is built that continues to grow better and will encourage the creation of great and sustainable company safety performance. The purpose of this study is to analyze how the relationship between the safety leadership ecosystem in building a work safety culture mediated by employee involvement and the influence of safety culture on safety performance. This study uses a descriptive method through a quantitative approach with a cross-sectional research design where multivariate data analysis is calculated using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Primary data collection uses a questionnaire that has been approved through informed consent. The population of this study were all employees of PT X in the railway construction sector, the sampling technique used stratified random sampling which was taken randomly from various job levels and work locations that met the inclusion criteria, where the determination of the number of samples used the Slovin formulation so that 243 respondents were obtained. The results of the study indicate that safety leadership has a positive effect on safety culture and also on safety performance, employee engagement can be a mediator between safety leadership and safety culture, and safety culture has a positive effect on safety performance. The implication is that increasing the capacity of safety leadership through: vision, credibility, action orientation, communication, collaboration, feedback and recognition in all employees at every level of position and location can build a great safety culture through the employees engagement who have high work enthusiasm, are dedicated and enjoy their work forming safe, comfortable and healthy behaviors so that they form and have an impact on compliance with the rules and participate together in building safety in the company.
Read More
T-7214
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive