Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30443 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Anisa Ilhami Irgananda; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Eka Rosiyati, Fadila Wirawan
Abstrak:
Pada masa kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan gizi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil asupan energinya belum mencukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecukupan energi ibu hamil di kelurahan terpilih di Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional menggunakan data sekunder dan analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda. Terdapat 225 orang ibu hamil dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil di kelurahan terpilih di Kecamatan Sawangan mengalami ketidakcukupan energi (63,1%). Asupan energi dan zat gizi makro dari makanan (p-value 0,000), konsumsi minuman khusus ibu hamil (p-value 0,026), pengetahuan ibu (p-value 0,006), frekuensi makan (p-value 0,001), dan keragaman makan (p-value 0,019) merupakan faktor yang berhubungan dengan kecukupan energi ibu hamil. Faktor dominan yang berhubungan dengan kecukupan energi ibu hamil adalah konsumsi minuman khusus ibu hamil. Ibu hamil yang tidak mengonsumsi minuman khusus ibu hamil berisiko 9,086 kali lebih tinggi untuk mengalami ketidakcukupan energi dibandingkan dengan ibu yang tidak mengonsumsi setelah dikontrol oleh variabel asupan energi dan zat gizi makro, pengetahuan ibu, frekuensi makan, dan keragaman makan. Oleh karena itu perlu dilakukan intervensi berupa pemberian edukasi untuk mengonsumsi makanan secara teratur dan menerapkan gizi seimbang dalam kebiasaan makan.

During pregnancy, energy and nutrient requirements increase. Several studies have shown that pregnant women have inadequate energy intake. This study aims to determine factors with energy adequacy of pregnant women at selected village in Sawangan Sub District, Depok City. This quantitative research with cross-sectional study design used secondary data, and data analysis was conducted using Chi-square test and multiple logistic regression. There were 225 pregnant women in this study. The results of this study showed that the majority of pregnant women in selected villages in Sawangan Subdistrict experienced energy deficiency (63.1%). Energy and macronutrient intake from meal (p-value 0,000), consumption of commercial milk formula-pregnant (p-value 0.026), maternal knowledge (p-value 0.006), meal frequency (p-value 0.001) and dietary diversity (p-value 0.019) were factors associated with energy adequacy of pregnant women. The dominant factor associated with energy adequacy in pregnant women is consumption of commercial milk formula-pregnant. Pregnant women who did not consume commercial milk formula-pregnant had a 9.086 times higher risk of energy inadequacy compared to those who did, after controlled by energy and macronutrient intake from meal, maternal knowledge, meal frequency, and dietary diversity. For this reason, pregnant women need education about eating regularly and the importance of a balanced diet.
Read More
T-6891
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wawan Gunawan; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Triyanti, Siti Arifah Pujonarti, Eka Rosiyati, Farida
Abstrak:
Anemia Gizi Besi pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin yang sedang berkembang. Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan suplemen bagi ibu hamil yang bermanfaat mencegah dan mengobati anemia selama kehamilan. Masih rendahnya tingkat kepatuhan konsumsi TTD pada ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi TTD di Kelurahan Terpilih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan desain studi cross-sectional dengan populasi seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan sejak awal kehamilan hingga melahirkan di kelurahan terpilih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Hasil penelitian: Dari 224 orang ibu, sebanyak 72.8% tidak patuh mengonsumsi TTD selama hamil. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan konsumsi TTD adalah usia Ibu. Ibu dengan usia tidak beresiko memiliki peluang untuk tidak patuh mengonsumsi TTD sebesar 2.729 kali dibandingkan dengan ibu yang memiliki usia berisiko, setelah di kontrol oleh pendidikan suami, dukungan suami, pekerjaanibu, pengetahuan ibu, keterpaparan media sosial dan efek samping. Diperlukan KIE (komunikasi, Informasi dan Edukasi) tentang manfaat konsumsi TTD dan dampak anemia pada ibu hamil yang tidak patuh mengonsumsi TTD.

Iron Nutritional Anaemia in pregnant women is a significant public health problem as it can adversely affect the health of the mother and the developing fetus. Blood Additive Tablets (TTD) are a supplement for pregnant women that is beneficial to prevent and treat anemia during pregnancy. Many factors influence the low compliance rate of TTD consumption among pregnant women. The purpose of the study was to determine what factors are associated with pregnant women's compliance in consuming TTD in Selected Village, Sawangan Subdistrict, Depok City. This study used secondary data with a cross-sectional study design with a population of all pregnant women who had examinations from the beginning of pregnancy to childbirth in selected villages in Sawangan Subdistrict, Depok City. Results: Of 224 mothers, as many as 72.8% were not compliant with taking TTD during pregnancy. The most dominant variable associated with adherence to TTD consumption was maternal age. Mothers with non-risk age had a chance to be non-compliant in taking TTD by 2.729 times compared to mothers with risk age, after controlling by husband's education, husband's support, mother's occupation, mother's knowledge, exposure to social media, and side effects. KIE (communication, information, and education) on the benefits of TTD consumption and the impact of anemia on non-adherent pregnant women consuming TTD is needed.
Read More
T-6898
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cornelia Lugita Santoso; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Sandra Fikawati, Fadila Wirawan
Abstrak:
Pada masa menyusui, kebutuhan gizi ibu mengalami peningkatan. Periode ini merupakan periode penting bagi ibu untuk mengembalikan cadangan gizi ibu setelah melahirkan serta memastikan terpenuhinya kebutuhan energi tambahan untuk menyusui. Namun, berbagai penelitian menemukan bahwa asupan energi ibu menyusui belum memenuhi angka kecukupan yang direkomendasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan asupan energi ibu menyusui di Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional ini menggunakan data sekunder. Terdapat 217 ibu menyusui pada penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu menyusui di Kecamatan Sawangan memiliki asupan energi yang tidak adekuat (78,3%). Keragaman konsumsi pangan (p-value 0,006) dan frekuensi makan (p-value 0,015) merupakan faktor yang berkaitan dengan asupan energi ibu menyusui. Faktor dominan yang berhubungan dengan asupan energi pada ibu menyusui adalah keragaman konsumsi pangan. Ibu menyusui yang konsumsinya tidak beragam berisiko 2,507 kali lebih tinggi untuk mengonsumsi energi tidak adekuat dibandingkan ibu dengan konsumsi beragam, setelah dilakukan kontrol terhadap variabel lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan intervensi pada ibu menyusui salah satunya dengan pemberian makanan tambahan agar dapat memenuhi kebutuhan gizinya sehingga dapat memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan.

Nutritional needs of mothers are increased during lactation. This period is crucial to replenish their nutrient reserves after childbirth and ensure the fulfillment of additional energy requirements for lactation. However, various studies have reported that energy intake of lactating mothers still falls short of the recommended adequacy levels. This study aimed to identify factors associated with energy intake among lactating mothers at Sawangan District, Depok City. This quantitative study with a cross-sectional design utilizing secondary data. There were 217 lactating mothers included in this study. Data analysis was performed using the chi-square test and binary logistic regression. This study revealed that the majority of lactating mothers at Sawangan District had inadequate energy intake (78,3%). Dietary diversity (p-value 0,006) and eating frequency (p-value 0,015) were found to be factors associated with the energy intake of lactating mothers. The dominant factor was dietary diversity. Breastfeeding mothers who had less diverse food consumption were at a 2,507 times higher risk of having inadequate energy intake compared to mothers with diverse consumption, after controlling for other variables. Therefore, interventions are needed, including the provision of supplementary food, to help lactating mothers meet their nutritional needs and continue providing exclusive breastfeeding for 6 months.
Read More
S-11273
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kholifah Uswatun Khasanah; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Eti Rohati, Ahmad Syafiq
Abstrak: Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas anak serta sering menimbulkan terjadinya KLB di beberapa provinsi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok tahun 2020. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Variabel kejadian diare pada baduta digunakan sebagai variabel dependen, sementara variabel independen menggunakan data karakteristik lingkungan, perilaku, gizi, dan sosiodemografi. Data kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 11,3% baduta mengalami diare dalam 1 bulan terakhir. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jarak SGL/SPT dengan TPA/TPS, kebiasaaan memotong kuku baduta, riwayat ASI Eksklusif dan penghasilan kepala rumah tangga dengan kejadian diare pada baduta usia 6-24 bulan.
Diarrhea is an infectious disease that causes child morbidity and mortality and often causes outbreaks in several provinces in Indonesia. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of diarrhea in children under two in the Pasir Putih Village, Sawangan District, Depok City in 2020. This study used secondary data with a cross-sectional study design. Incidence of diarrhea in children under two was used as the dependent variable, while the independent variable used was environmental, behavioral, nutritional, and sociodemographic characteristics. The data were then analyzed by univariate and bivariate analysis. The results showed that as many as 11.3% of children under two experienced diarrhea in the last 1 month. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the distance of well from nearest landfill/laystall, the habit of cutting children's nails, the history of exclusive breastfeeding and the income of the head of the household with the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months.
Read More
S-11102
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anggi Morika Septie; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Ahmad Syafiq, Aisyah Rosalinda
S-6726
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Azma; Pembimbing: Kusharisupeni
S-3182
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amalia Ane Istamayu; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Fathimah Sulistyowati Sigit, Suparno, Kusharisupeni Djokosujono
Abstrak:
Anemia pada masa kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat berdampak tidak hanya pada ibu namun juga pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status anemia ibu hamil di Puskesmas Terpilih di Wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat 2025. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional dan data sekunder dengan sampel adalah ibu hamil. Pengambilan sampel menggunakan total sampling yang berjumlah 124 ibu hamil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan. Analisis data terdiri dari analisis univariat, bivariat dan juga multivariat, dimana masing-masing wilayah dilakukan analisis untuk melihat kecenderungan dari masing-masing wilayah. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa rata-rata kadar Hb ibu hamil di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor adalah 11,46 g/dL dimana ibu hamil di wilayah Kota Bogor mengalami anemia sebesar 17,2% dan 28,3% di wilayah Kabupaten Bogor. Hasil analisis bivariat secara keseluruhan di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil mengenai anemia dan TTD (p value = 0,03; OR = 2,95; 95% CI: 1,18-7,36) dan juga status KEK (p value = 0,01; OR = 4,23; 95% CI: 1,34-13,39) dengan status anemia ibu hamil. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan status anemia ibu hamil adalah status KEK yaitu ibu hamil yang mengalami KEK di Kota Bogor berisiko 10,828 kali lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan dengan  ibu hamil yang status KEK normal sedangkan ibu hamil yang mengalami KEK di Kabupaten Bogor berisiko 8,743 kali lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan dengan ibu hamil yang status KEK normal. Oleh karena itu diperlukan skrining status gizi ibu hamil yang dimulai sejak ANC K1, mengintegrasikan edukasi konsumsi makanan yang bergizi, pencegahan anemia dan bahaya KEK terhadap ibu dan anak dalam penyuluhan rutin sehingga ibu hamil dapat memastikan asupan makanan yang bergizi dan asupan zat besi, vitamin C dan folat terpenuhi setiap hari.

Anemia during pregnancy is one of the public health problems that can affect not only the mother but also the child. This study aims to determine the factors associated with anemia status of pregnant women in Selected Puskesmas in Bogor City and Regency, West Java 2025. This study is a quantitative research using cross sectional design and secondary data with the sample is pregnant women. Sampling using total sampling which amounted to 124 pregnant women based on inclusion and exclusion criteria. Data analysis consists of univariate, bivariate and multivariate analysis, where each region is analyzed to see the tendency of each region. The results of univariate analysis showed that the average Hb level of pregnant women in Bogor City and Regency was 11.46 g/dL where pregnant women in Bogor City experienced anemia by 17,2% and 28,3% in Bogor Regency. The results of the overall bivariate analysis in Bogor City and Regency showed that there was a significant association between pregnant women's knowledge about anemia and TTD (p value = 0.03; OR = 2.95; 95% CI: 1.18-7.36) and also Chronic Energy Deficiency (CHD) status (p value = 0.01; OR = 4.23; 95% CI: 1.34-13.39) with anemia status of pregnant women. The results of multivariate analysis showed that the most dominant variable associated with anemia status of pregnant women was CHD status, pregnant women who experienced CHD in Bogor City had a 10,828 times higher risk of anemia compared to pregnant women with normal CHD status, while pregnant women who experienced CHD in Bogor Regency had a 8.743 times higher risk of anemia compared to pregnant women with normal CHD status. Therefore, it is necessary to screening the nutritional status of pregnant women starting from ANC K1, integrating education on nutritious food intake, prevention of anemia and the dangers of CHD for mothers and children in routine counseling so that pregnant women can ensure nutritious food intake and daily intake of iron, vitamin C and folate.
Read More
T-7263
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Emalia Suryani; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Endang Laksminingsih, Anies Irawati, Yosnelli
Abstrak: Rekomendasi angka kecukupan gizi menunjukan lebih tingginya kebutuhan energi dan protein saat laktasi dibandingkan saat hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi energi dan protein pada ibu menyusui di Kecamatan Beji Depok tahun 2016. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari studi intervensi gizi (Fikawati, 2015) yang menggunakan design penelitian kohort prospective pada ibu menyusui di Kota Depok. Sampel penelitian berjumlah 201 ibu menyusui yang dipantau hingga 6 bulan postpartum sejak Juni 2015-Juli 2016. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional menggunakan analisis uji chi-square. Variabel yang diteliti adalah usia ibu, paritas, jumlah balita, frekuensi menyusui, konsumsi energi ibu saat hamil, status gizi ibu postpartum, pendidikan, status bekerja ibu, dan pengeluaran biaya makanan keluarga. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan bermakna antara konsumsi energi ibu hamil dengan konsumsi ibu menyusui dan konsumsi protein ibu hamil dengan konsumsi ibu menyusui. Ibu yang konsumsi energi saat hamilnya rendah beresiko 6 kali lebih besar untuk mengonsumsi energi yang rendah selama menyusui setelah dikontrol dengan variabel status gizi ibu postpartum dan status ibu bekerja ibu yang konsumsi protein saat hamilnya rendah beresiko 2 kali lebih besar untuk mengonsumsi protein yang rendah selama menyusui. Direkomendasikan perlunya informasi kepada ibu tentang pentingnya konsumsi energi dan protein saat menyusui karena kebutuhannya yang tinggi penting dalam produksi ASI selama periode menyusui. Kata kunci : konsumsi energi dan protein, ibu menyusui Recommended nutritional adequacy rates show higher energy and protein requirements during lactation than during pregnancy. In fact, lactating mothers consumed lower energy and protein. This study aims to determine factors related to energy and protein consumption in lactating mothers in Beji Depok sub-district in 2016. This study used secondary data from a nutrition intervention study (Fikawati, 2015) using a prospective cohort study design in lactating mothers in Kota Depok. The sample of the study were 201 breastfeeding mothers who were monitored for up to 6 months postpartum from June 2015-July 2016. This study was conducted cross sectional using chi-square test analysis. The variables studied were maternal age, parity, number of infants, breastfeeding frequency, maternal energy consumption during pregnancy, postpartum maternal nutritional status, education, mother's working status, and family food expenses. The results showed a significant relationship between energy consumption of pregnant women with the consumption of breastfeeding mothers and protein consumption of pregnant women with breastfeeding mothers consumption. Mothers with low energy consumption during pregnancy are 6 times more likely to consume low energy during breastfeeding after controlled by maternal postpartum status variables and maternal working mother status when protein consumption at low pregnancy is twice as likely to consume low protein during breastfeeding . It is recommended that mother be informed of the importance of energy and protein consumption while breastfeeding because of the high importance of breast milk production during the breastfeeding period. Keywords : energy and protein consumption, lactating mothers
Read More
T-4991
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yenty Hapni; Pembimbing: Asih Setiarini
S-3986
Depok : FKM-UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tursiwi Widiarti; Pembimbing: Syafri Guricci, Asih Setiorini; Penguji: Diah M. Utari, Iip Syaiful, Kaptiningsih
T-2672
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive