Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37571 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rowena Sofia Zepanya; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Riza Srie Ambari
Abstrak:
Penelitian ini mengeksplorasi penerimaan sumber daya manusia kesehatan (SDM Kesehatan) terhadap Rekam Medis Elektronik (RME) pada klinik-klinik di DKI Jakarta tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam dengan tenaga kesehatan dan staf administrasi, serta analisis dokumen dan regulasi terkait. Kerangka teori yang digunakan adalah Modified Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), yang mengevaluasi pengaruh harapan kinerja, harapan usaha, pengaruh sosial, dan kondisi yang memfasilitasi terhadap penerimaan RME. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun manfaat RME diakui dalam hal peningkatan aksesibilitas data dan manajemen pasien, terdapat hambatan signifikan seperti variasi tingkat literasi digital di antara tenaga kesehatan, resistensi terhadap perubahan alur kerja, serta kekhawatiran tentang privasi data dan keandalan sistem. Harapan kinerja ditemukan sebagai faktor penting dalam penerimaan RME, di mana banyak responden percaya bahwa RME dapat menyederhanakan operasi dan meningkatkan pengambilan keputusan klinis. Namun, transisi ke sistem digital membutuhkan usaha besar, terutama bagi tenaga kesehatan dengan pengalaman terbatas pada teknologi digital, sehingga mereka menghadapi kurva pembelajaran yang menantang. Pengaruh sosial dari regulasi dan kepemimpinan institusi memainkan peran signifikan dalam mendorong adopsi RME. Kondisi yang memfasilitasi, seperti dukungan teknis dan pelatihan berkelanjutan, terbukti penting untuk mengurangi resistensi dan mempermudah proses integrasi. Validasi data dilakukan dengan triangulasi antara wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa adopsi RME yang berhasil memerlukan penanganan hambatan secara menyeluruh. Rekomendasi meliputi pelatihan terstruktur, dukungan teknis yang kuat, dan penciptaan budaya yang mendukung teknologi. Penelitian ini menekankan pentingnya strategi adopsi RME yang efektif untuk peningkatan layanan kesehatan dan efisiensi operasional di klinik.

This study explores the acceptance of health human resources (HHR) toward Electronic Medical Records (EMR) in clinics in DKI Jakarta in 2024. The research type is qualitative with a case study design. The study was conducted through in-depth interviews with healthcare professionals and administrative staff, as well as a review of relevant documents and regulations. The theoretical framework used is the Modified Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), which assesses the impact of performance expectancy, effort expectancy, social influence, and facilitating conditions on EMR acceptance. Data collection was conducted through in-depth interviews and document analysis. The results indicate that while the benefits of EMR, such as enhanced data accessibility and patient management, are recognized, significant barriers exist. These barriers include varying levels of digital literacy among healthcare professionals, resistance to changes in established workflows, and concerns about data privacy and system reliability. Performance expectancy was identified as a crucial factor influencing EMR acceptance, with many respondents acknowledging that EMR can streamline operations and improve clinical decision-making. However, transitioning to digital systems requires substantial effort, especially for healthcare professionals with limited prior experience with digital technology, leading to a steep learning curve. Social influence from regulations and institutional leadership plays a significant role in driving EMR adoption. Facilitating conditions, such as the availability of technical support and ongoing training programs, are essential in reducing resistance and easing the integration process. Data validation was performed through triangulation between interviews, observations, and document analysis. The study concludes that successful EMR adoption requires comprehensive handling of these barriers. Recommendations include structured training, robust technical support, and fostering a culture that supports technology adoption. This study emphasizes the need for effective EMR adoption strategies to improve healthcare services and operational efficiency in clinics.
Read More
S-11577
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Afiana Salma Andhani; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Kesumadewi
Abstrak:
Dalam rangka mengoptimalkan penerapan RME di Indonesia, pemerintah mewajibkan seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia menerapkan dan mengintegrasikan sistem RME dengan platform nasional SATUSEHAT. Hingga saat ini, belum diketahui bagaimana penerapan RME di suatu fasilitas kesehatan setelah menggunakan sistem RME yang telah terintegrasi dengan SATUSEHAT, terutama dari sisi petugas sebagai pengguna. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui penerapan RME yang terintegrasi dengan platform SATUSEHAT berdasarkan persepsi petugas pelaksana di salah satu rumah sakit yang telah terkoneksi dengan SATUSEHAT, yaitu RS Fatmawati melalui RME Transmedic. Penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif dengan mengadopsi metode UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Penelitian memperoleh hasil bahwa penerapan RME Transmedic di RS Fatmawati belum optimal. Hal ini disebabkan petugas masih mempelajari sistem dan terdapat kendala yang sering dihadapi oleh petugas. Mayoritas kendala menyita waktu petugas sehingga efisiensi waktu kerja petugas menurun. Penurunan efisiensi waktu ini mempengaruhi produktivitas dan sikap petugas terhadap penerimaan RME secara sukarela. Meski begitu, kondisi sosial dan fasilitas di RS Fatmawati telah memberikan dukungan yang cukup positif terhadap penerapan RME. Hanya saja, masih terdapat beberapa kendala yang perlu diselesaikan dan beberapa kebutuhan yang perlu diadakan, salah satunya pelatihan rutin. Melalui penelitian ini, diharapkan pihak Transmedic mampu menyelesaikan kendala dan melengkapi fitur yang sudah ada maupun belum ada serta pihak RS Fatmawati memberikan pelatihan rutin guna meningkatkan pengetahuan dan kompetensi petugas.

To optimize the implementation of Electronic Medical Records (EMR) in Indonesia, the government has mandated that all healthcare facilities in Indonesia implement and integrate the RME system with the national SATUSEHAT platform. However, it is unclear how EMR is applied in a healthcare facility after integrating the system with SATUSEHAT, particularly from the perspective of staff as users. Therefore, this study aims to understand the implementation of EMR integrated with the SATUSEHAT platform based on the perceptions of staff at a hospital connected to SATUSEHAT, specifically Fatmawati Hospital through the Transmedic EMR system. This research employs a qualitative design adopting the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) method. Data were collected through in-depth interviews, observations, and document analysis. The study found that the implementation of the Transmedic EMR at Fatmawati Hospital is not yet optimal. This is due to the staff still familiarizing themselves with the system and frequently encountering obstacles. Most of these obstacles consume the staff’s time, thereby reducing their work efficiency. This decrease in efficiency affects the staff’s productivity and their voluntary acceptance of the EMR. Despite this, the social and facility conditions at Fatmawati Hospital provide positive support for the EMR implementation. However, several issues need to be resolved, and certain needs must be met, including routine training sessions. This study hopes that Transmedic can address the issues and enhance the existing and missing features, and Fatmawati Hospital can provide regular training to improve the staff’s knowledge and competence.
Read More
S-11587
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Husni Abdul Muchlis; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Puput Oktamianti, Ede Surya Darmawan, Felly Philipus Senewe, Mirza
Abstrak: Seiring bertambahnya usia, populasi, angka kesakitan dan kematian serta sulitnya akses ke pelayanan kesehatan membuat kebutuhan Puskesmas menjadi komplek untuk didukung. Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan suatu sistem informasi yang direkomendasikan oleh para pembuat kebijakan guna memenuhi tuntutan pelayanan di Puskesmas. Berdasarkan hal tersebut Puskesmas DKI telah mewajibkan penggunaan RME dalam pelayannya akan tetapi terdapatnya jaringan eror/macet, ketidaklengkapan RME, rendahnya penggunaan dan kurangnya literasi tentang RME menjadikannya perlu dievaluasi. MMUST merupakan suatu model yang digunakan untuk mengevaluasi RME di lingkungan yang wajib penggunannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi RME untuk meningkatkan manfaat dan penggunaan sistem informasi di Puskesmas DKI Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan disain penelitian cross sectional dengan menggunakan data primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada dokter, perawat dan bidan dengan jumlah sampel yang diperoleh 125
Read More
T-6420
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Roslina Susilawati; Pembimbing: Prastuti S. Chusnun
S-3277
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ella Silvia Dewi; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Ede Surya Darmawan, Winarni Naweng
Abstrak: Pelayanan kesehatan diberikan secara berjenjang kecuali pada kondisi darurat. Rujukan berjenjang bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada pada FKTP dan FKTRL. Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kota Depok dan aplikasi P-Care UPT Puskesmas Sawangan, angka rujukan pada UPT Puskesmas Sawangan melebihi batas ideal yang ditetapkan BPJS Kesehatan yaitu sebesar 15%. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen.

Hasil Penelitian ini adalah sumber daya manusia sudah memenuhi standar minimal namun masih belum efektif untuk pelayanan kesehatan, sosialisasi dari BPJS Kesehatan kepada masyarakat masih kurang, evaluasi terhadap sistem rujukan sudah baik dan sudah mulai dirasakan dampaknya, ketersediaan obat, peralatan kesehatan dan laboratorium sudah cukup baik untuk kebutuhan pelayanan kesehatan walaupun terdapat beberapa obat dan peralatan kesehatan yang tersedia sesuai pedoman. Penelitian ini menyarankan agar pihak Puskesmas, BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi khusus kepada masyarakat mengenai pelayanan rujukan berjenjang
Read More
S-10204
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Angki Dwinanda; Pembimbing: Mardiyati Nadjib
S-3463
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cindy Tikawati; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Anhari Achadi, Ayu Nadya Kusumawati
Abstrak: Kelengkapan data pasien penting untuk meningkatkan kualitas perawatan. Namun masih banyak rumah sakit yang mencatat data pasien dengan tidak lengkap. Untuk meningkatkan kelengkapan data pasien, beberapa negara telah menerapkan rekam medis elektronik. Rekam medis elektronik diyakini dapat menjadi solusi alternatif untuk mengatasi masalah pada rekam medis kertas, terutama dalam hal kelengkapannya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan capaian kelengkapan data pasien setelah diterapkannya rekam medis elektronik di beberapa negara. Selain itu, penelitian ini juga membahas gambaran faktor-faktor pada komponen input dan proses yang akan mempengaruhi kelengkapan data pasien pada rekam medis elektronik. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan literature review yang menggunakan data sekunder dari berbagai basis data online. Hasil penelitian didapatkan 2 studi terinklusi terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan data pasien pada rekam medis elektronik, dan didapatkan 8 studi terinklusi terkait capaian kelengkapan data setelah diterapkannya rekam medis elektronik. Dari 2 studi terinklusi, pada komponen input dinyatakan bahwa penyediaan sumber daya yang cukup secara positif berpengaruh terhadap penyelarasan rekam medis elektronik dengan proses perawatan. Selain itu, kebijakan pada proses perawatan yang didukung rekam medis elektronik juga secara positif berpengaruh terhadap kelengkapan data pada rekam medis elektronik. Namun, sumber daya secara negatif tidak berpengaruh pada integrasi rekam medis elektronik dalam mencapai kelengkapan data pasien. Pada komponen proses, penyelarasan rekam medis elektronik dengan proses perawatan berpengaruh terhadap partisipasi staf dalam mencapai kelengkapan data rekam medis elektronik. Dari 8 studi terinklusi, pada komponen output dinyatakan bahwa sebagian besar rumah sakit di beberapa negara menunjukkan peningkatan kelengkapan data pasien setelah diterapkannya rekam medis elektronik. Oleh karena itu, disarankan kepada tingkat manajemen rumah sakit untuk menerapkan rekam medis elektronik sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kelengkapan data pasien. Selain itu, penerapan rekam medis elektronik juga harus memperhatikan komponen input dan proses yang dapat mempengaruhi kelengkapan data pasien pada rekam medis elektronik. Bagi peneliti selanjunya, untuk memperluas hasil literature review yang dilakukan, disarankan untuk mengombinasikan konsep kualitas data dengan konsep keberhasilan penerapan rekam medis elektronik karena penerapan rekam medis elektronik yang berhasil akan meningkatkan kualitas data yang dihasilkan.
Kata kunci: Kelengkapan data pasien, kualitas data, rekam medis elektronik
Read More
S-10388
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dita Octarina; Pembimbing: HM. Hafizurachman
S-3825
Depok : FKM-UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Firna Rania Rizkiani Fouady; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Jaslis Ilyas, Dwiana Maya A.
Abstrak:
Transformasi layanan kesehatan dari tradisional ke layanan yang berpusat kepada pasien membuat arah pelayanan menjadi lebih holistik. Dengan implementasi layanan tersebut, SDM kesehatan dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya sehingga dapat memberikan layanan yang terbaik kepada pasien. Kinerja pada SDM kesehatan dapat ditingkatkan melalui implementasi desain pekerjaan yang memenuhi kelima dimensi pekerjaan, yaitu variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pekerjaan beserta lima dimensinya dan kinerja SDM kesehatan di RS Grha Permata Ibu dengan metode penelitian kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring dengan metode self-administered questionnaire. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara karakteristik pekerjaan, identitas tugas, signifikansi tugas, dan umpan balik dengan kinerja SDM kesehatan di RS Grha Permata Ibu. Sementara itu, terdapat hubungan yang lemah dan signifikan antara variasi keterampilan dan otonomi dengan kinerja SDM kesehatan. Rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah mengidentifikasi kesesuaian antara variasi keterampilan yang dibutuhkan dengan yang dimiliki individu sebagai bahan pengembangan SDM, mendorong SDM kesehatan untuk terlibat penuh dalam seluruh proses kerjanya melalui impelementasi rotasi kerja, meninjau kembali kebijakan yang mengatur terkait otonomi kerja, mempromosikan budaya kerja yang mendorong inisiatif SDM kesehatan, serta mengevaluasi efektivitas sistem pemberian umpan balik.

The transformation of healthcare services from traditional models to patient-centered care has led to a more holistic approach to patient care. This shift has placed increased demands on healthcare professionals to continuously improve their performance in order to deliver the best possible care to patients. One approach to enhancing healthcare workforce performance is to implement job design principles that fulfill the five dimensions of work: skill variety, task identity, task significance, autonomy, and feedback. This research aimed to investigate the relationship between job characteristics and their five dimensions, and the performance of healthcare professionals at Grha Permata Ibu Hospital. A quantitative research methodology was conducted, utilizing self-administered online questionnaires for data collection. The findings revealed a positive and significant relationship between job characteristics, task identity, task significance, and feedback with the performance of healthcare professionals at Grha Permata Ibu Hospital. However, a weak yet significant relationship was observed between skill variety and autonomy with healthcare worker performance. The research suggests several strategies to improve the performance of healthcare professionals at Grha Permata Ibu Hospital by identify the alignment between required and individual skill sets as a basis for workforce development initiatives, encourage active involvement of healthcare professionals in the entire work process by implementing job rotation strategies, review internal policies regarding work autonomy to enhance empowerment and decision-making capabilities, promote a work culture that encourages initiative, and evaluate the effectiveness of the feedback system.
Read More
S-11594
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zayyinatul Fathonah; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Gunawan Santoso
Abstrak:
Perubahan lingkungan bisnis yang menekankan pada penggunaan transformasi digital dapat menjadi peluang dan tantangan baru yang harus dihadapi dalam layanan kesehatan. Rumah Sakit X menanggapi hal tersebut melakukan trasformasi digital pada penggunaan rekam medis elektronik (RME). Proses implementasi RME perlu dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja sistem informasi yang lebih baik salah satunya dengan menggunakan HOT-Fit Model. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran implementasi RME dan hubungan human, organization dan technology terhadap net benefit RME pada pelayanan rawat jalan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional. Pemilihan sampel menggunakan sampel total sejumlah 49 orang pengguna RME pada pelayanan rawat jalan yang datanya akan diambil menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran implementasi RME berdasarkan human, organization, technology dan net benefit sudah berjalan dengan baik. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara human (kepuasan pengguna dan penggunaan sistem), organization (struktur organisasi) dan technology (kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan) terhadap net benefit. Sementara itu ditemukan bahwa organization (struktur organisasi) tidak memiliku hubungan terhadap net benefit.

In healthcare, changes in the business environment that emphasize the use of digital transformation can become new opportunities and challenges that must be faced. Hospital X responded to this by carrying out digital transformation in the use of electronic medical records (EMR). The EMR implementation process needs to be evaluated to improve better information system performance, one of which is by using the HOT-Fit Model. The purpose of this study was to determine the description of EMR implementation and the relationship between human, organization and technology to the net benefits of EMR in outpatient services. This research is a quantitative study using a cross-sectional study design. The sample selection uses a total sample of 49 EMR users in outpatient services whose data will be taken using questionnaire. The results of this study indicate that the description of EMR implementation based on human, organization, technology and net benefits has gone well. This study also shows the relationship between human (user satisfaction and system usage), organization (organizational structure) and technology (system quality, information quality and service quality) to net benefits. Meanwhile, its was found that organization (organization structure) has no relationship to net benefits.
 
Read More
S-11624
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive