Ditemukan 39485 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Nur Annisa Fauziah; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Nurul Dina Rahmawati, Yuliani
Abstrak:
Read More
Tingginya jumlah penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Kemirimuka dapat menjadi permasalahan kesehatan yang serius. Berdasarkan teori Health Belief Model, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi perilaku pasien yang sedang sakit agar sembuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan minum kopi dan faktor lainnya dengan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kemirimuka tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 156 responden. Pengumpulan data dilakukan pada bulan November 2023 melalui pengukuran tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan serta wawancara menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat menggunakan chi square dan analisis multivariat regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 68,6% responden memiliki tekanan darah tidak terkendali. Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan tidak adanya hubungan signifikan antara kebiasaan minum kopi (p = 0,086) dengan pengendalian tekanan darah. Berdasarkan hasil uji regresi logistik ganda, usia memengaruhi hubungan antara kebiasaan minum kopi dengan pengendalian tekanan darah setelah dikontrol oleh variabel kepatuhan minum obat dan dukungan keluarga. Penderita hipertensi lansia berisiko 10,492 kali lebih besar memiliki tekanan darah tidak terkendali dibandingkan dengan penderita hipertensi dewasa. Berdasarkan hasil penelitian, diperlukan adanya pemberian edukasi kepada para penderita hipertensi dan keluarga penderita agar dapat memahami dampak hipertensi jika tidak ditangani secara serius.
The high number of hypertensive patients in Kemirimuka Community Health Center can be a serious health problem. Based on Health Belief Model Theory, there are several factors that influence a patient’s sick-behavior to recover. This research aims to determine the relationships between coffee drinking habits and other factors with blood pressure control in hypertensive patients at the Kemirimuka Community Health Center 2023. It is a quantitative research with a cross sectional study design. The purposive sampling is used for the sampling method with total sample of 156 respondents. The sources of data are taken in November 2023 through blood pressure, body weight, and height measurement and interviews using questionnaires. This research used chi square for bivariate analysis and multiple logistic regression for multivariate analysis. This research shows that 68,6% respondents had uncontrolled blood pressure. There is no relationship between coffee drinking habits (p = 0,086) and blood pressure control in the statistical analysis. Based on multiple logistic regression, age affects the relationship between drinking coffee habits and blood pressure control after being controlled with medication adherence and family support. Elderly hypertensive patients are 10,492 times more likely to have uncontrolled blood pressure compared to adult hypertensive patients. This research summarizes that it is necessary to provide education to hypertensive patients and their family so that they can understand the impact of hypertension if it is not treated properly.
S-11750
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lianny Alda Suhendra; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Yuliani
Abstrak:
Skripsi ini membahas hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya dengan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemirimuka. Pengendalian tekanan darah dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Terdapat terapi farmakologis dan non farmakologis berupa edukasi faktor risiko. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa usia merupakan faktor yang mempengaruhi pengendalian tekanan darah. Pengetahuan gizi dan faktor lainnya yang tidak diteliti tidak mempengaruhi pengendalian tekanan darah. Variabel usia mempengaruhi hubungan antara pengetahuan gizi dengan keadian tekanan darah tidak terkendali. Usia mempengaruhi hubungan antara pengetahuan gizi dengan kejadian hipertensi tidak terkendali setelah dikontrol kebiasaan merokok, keadaan stress, dan jenis kelamin pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka pada tahun 2023.
This study focuses on the relationship between nutritional knowledge and other factors and blood pressure control in hypertensive patients in the working area of the Kemirimuka Community Health Center. This study focuses on blood pressure control is carried out to prevent complications. There are pharmacological and non-pharmacological therapies in the form of risk factor education. The results of this study show that age is a factor that influences blood pressure control. Nutritional knowledge and other factors not studied did not influence blood pressure control. The age variable influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled blood pressure. Age influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled hypertension after controlled by smoking habits, stress conditions, and gender in hypertensive patients in the Kemiri Muka Community Health Center working area in 2023.
Read More
This study focuses on the relationship between nutritional knowledge and other factors and blood pressure control in hypertensive patients in the working area of the Kemirimuka Community Health Center. This study focuses on blood pressure control is carried out to prevent complications. There are pharmacological and non-pharmacological therapies in the form of risk factor education. The results of this study show that age is a factor that influences blood pressure control. Nutritional knowledge and other factors not studied did not influence blood pressure control. The age variable influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled blood pressure. Age influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled hypertension after controlled by smoking habits, stress conditions, and gender in hypertensive patients in the Kemiri Muka Community Health Center working area in 2023.
S-11749
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Widya Nurhidayah Tri Kusumah; Pembimibing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Trini Sudiarti, Sada Rasmada
Abstrak:
Read More
Stres dapat meningkatkan tekanan darah melalui mekanisme saraf simpatis ataupun perilaku gaya hidup kurang sehat yang terinduksi akibat stres. Penelitian ini merupakan penelitian sekunder yang dilakukan pada bulan Mei-Juni 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel stres dengan pengendalian darah setelah dikontrol variabel kepatuhan minum obat, kepatuhan diet DASHI, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, dan kualitas tidur pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sejumlah 156 orang pasien hipertensi berusia > 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi tidak terkendali yang tinggi, yaitu 68,5%. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara stres ataupun variabel confounding (kepatuhan minum obat, kepatuhan diet DASHI, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, dan kualitas tidur) dengan pengendalian tekanan darah. Namun, analisis sub pertanyaan kuesioner stres (PSS-10), ditemukan hubungan yang bermakna pada ‘marah karena sesuatu yang tidak terduga’ dengan frekuensi ‘sering’ dibandingkan frekuensi ‘tidak pernah’ (p = 0,003; OR= 4,955; 95% CI 1,724-14,242) dan ‘merasa tidak mampu mengontrol hal penting dalam hidup’ dengan frekuensi ‘sering’ dibandingkan frekuensi ‘tidak pernah’ (p = 0,007; OR= 4,955; 95% CI 1,724-14,242). Tidak ada hubungan antara stres dengan pengendalian tekanan darah. Kepatuhan minum obat mempengaruhi hubungan antara stres dengan kejadian hipertensi tidak terkendali, setelah dikontrol oleh kepatuhan diet (p = 0,016; OR= 2,850; 95% CI 1,216-6,679).
Stress can increase blood pressure through sympathetic nervous mechanisms or unhealthy lifestyle behaviors that are induced by stress. This research is secondary research conducted in May-June 2024. This research aims to determine the relationship between stress and blood control after controlling medication adherence, DASHI diet adherence, smoking habits, physical activity, and sleep quality in hypertensive patients in the region works at Kemiri Muka Community Health Center, Depok City. The study design used was cross-sectional and purposive sampling technique with a total sample of 156 hypertensive patients aged > 18 years. The results showed that the proportion of uncontrolled hypertension was high, 68.5%. No significant relationship was found between stress or confounding variables (medication adherence, DASH diet adherence, smoking habits, physical activity, and sleep quality) and blood pressure control. However, analysis of the sub-questions of the stress questionnaire (PSS-10), found a significant relationship between 'getting angry because of something unexpected' with the frequency of 'often' compared to the frequency of 'never' (p = 0.003; OR= 4.955; 95% CI 1.724 -14.242) and 'feeling unable to control important things in life' with a frequency of 'often' compared to a frequency of 'never' (p = 0.007; OR= 4.955; 95% CI 1.724-14.242). There is no relationship between stress and blood pressure control. Medication adherence influenced the relationship between stress and uncontrolled hypertension, after controlled by diet adherence (p = 0.016; OR= 2.850; 95% CI 1.216-6.679). Key words: Stress, uncontrolled hypertension, unhealthy lifestyle
S-11764
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rizka Nur Azizah Purwanto; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Nurul Dina Rahmawati, Firlia Ayu Arini
Abstrak:
Read More
Pengendalian tekanan darah adalah kondisi yang menggambarkan tekanan darah sistolik dan diastolik pasien hipertensi. Kondisi tersebut dapat berasal dari kepatuhan ataupun ketidakpatuhan pasien hipertensi dalam menjalankan modifikasi gaya hidup dan terapi farmakologis. Suatu penelitian menemukan bahwa tingkat pengendalian tekanan pasien hipertensi di Indonesia kurang dari 25%. Cakupan layanan kesehatan dan prevalensi minum obat antihipertensi pada pasien hipertensi pun masih rendah. Jika keadaan tersebut dibiarkan terus menerus dan tidak terdapat penanganan yang tepat maka dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas pada pasien hipertensi. Tujuan dari adanya penelitian ini, yaitu mengetahui hubungan antara asupan natrium dan faktor lainnya dengan pengendalian tekanan darah pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian sekunder yang bersumber dari penelitian primer dengan judul “Hubungan Kebiasaan Minum Kopi dan Faktor Lainya dengan Pengendalian Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kemiri Muka Tahun 2023”. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain studi cross-sectional pada 156 pasien hipertensi berusia ≥ 18 tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan metode uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat 68,6% pasien hipertensi memiliki tekanan darah tidak terkendali. Analisis uji chi square menemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan natrium, aktivitas fisik, durasi tidur, kepatuhan minum obat, pengetahuan mengenai hipertensi, jenis kelamin, pendapatan, status gizi, serta dukungan sosial (p-value > 0,05) dengan pengendalian tekanan darah pasien hipertensi. Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p-value 0,001) dengan pengendalian tekanan darah pasien hipertensi. Sementara itu, analisis regresi logistik ganda menemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan natrium dengan pengendalian tekanan darah pasien hipertensi. Namun, pengendalian tekanan darah pasien hipertensi dipengaruhi oleh usia (p-value 0,000) dan durasi tidur (p-value 0,048) setelah dikontrol oleh variabel confounding, yaitu aktivitas fisik, kepatuhan minum obat, pengetahuan hipertensi, pendapatan rumah tangga, dan status gizi. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan intervensi dan tatalaksana hipertensi pada pasien hipertensi dengan menekankan kategori pasien hipertensi yang lebih berisiko memiliki tekanan darah tidak terkendali, yaitu berusia dewasa dan durasi tidur pendek. Namun, tetap memperhatikan asupan natrium, aktivitas fisik, kepatuhan minum obat, pengetahuan mengenai hipertensi, status gizi, dan dukungan sosial yang baik.
Blood pressure control refers to a condition that describes the systolic and diastolic blood pressure of hypertensive patients. This condition can result from the compliance or non-compliance of hypertensive patients with lifestyle modifications and pharmacological therapy. A study found that the rate of blood pressure control among hypertensive patients in Indonesia is less than 25%. The coverage of hypertension healthcare services and the prevalence of taking antihypertensive medication are also low. If this situation persists without proper intervention, it can increase the risk of morbidity and mortality in hypertensive patients. This study aims to determine the relationship between sodium intake and other factors with blood pressure control among hypertensive patients in the working area of UPTD Puskesmas Kemiri Muka, Depok City in 2023. This study is secondary research deriving from a primary study titled “Relationship between Coffee Drinking Habits and Other Factors with Blood Pressure Control in Hypertensive Patients at the Kemiri Muka Public Health Center 2023”. This study is quantitative with a cross-sectional study design involving 156 hypertensive patients aged ≥ 18 years in the working area of UPTD Puskesmas Kemiri Muka, Depok in 2023. Data analysis in this study was conducted using the chi-square test and multiple logistic regression method. The result of this study found that 68,6% of hypertensive patients had uncontrolled blood pressure. The chi-square test analysis found no significant relationship between sodium intake, physical activity, sleep duration, medication adherence, knowledge about hypertension, sex, household income, nutritional status, and social support (p-value > 0,05) with blood pressure control among hypertensive patients. However, there was a significant relationship between age (p-value 0,001) with blood pressure control among hypertensive patients. Meanwhile, multiple logistic regression analyses found that there was no significant relationship between sodium intake with blood pressure control among hypertensive patients. However, the blood pressure control in hypertensive patients is influenced by age (p-value 0,000) and sleep duration (p-value 0,048) after being controlled by confounding variables, namely physical activity, medication adherence, knowledge about hypertension, household income, and nutritional status. Therefore, it is recommended to implement intervention and management for hypertensive patients by emphasizing hypertensive patient categories at higher risk of having uncontrolled blood pressure, namely adults and those with short sleep duration. However, attention should still be given to other factors such as adequate sodium intake, sufficient physical activity, strong medication adherence, comprehensive knowledge about hypertension, optimal nutritional status, and good social support.
S-11773
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Citra Ayu Budi Arifa; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Sandra Fikawati, Faika Rachmawati
Abstrak:
Read More
Penyakit kardiovaskular dikaitkan dengan sekelompok gangguan pada jantung dan pembuluh darah yang menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Kematian akibat penyakit kardiovaskular dapat dicegah dengan mengobati hipertensi dan mencegah tekanan darah tidak terkendali. Puskesmas Kemiri Muka memiliki angka penderita hipertensi yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dan faktor lainnya dengan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional dengan menganalisis data penelitian primer berjudul “Hubungan Kebiasaan Minum Kopi dan Faktor Lainnya dengan Pengendalian Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka Tahun 2023”. Sampel penelitian adalah 156 pasien hipertensi usia 18 tahun atau lebih. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (chi-square). Hasil penelitian menyatakan 68,6% pasien hipertensi memiliki tekanan darah tidak terkendali. Terdapat hubungan antara durasi tidur (p-value 0,003) dan efisiensi tidur (p-value 0,026) dengan pengendalian tekanan darah. Tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur keseluruhan, kualitas tidur subjektif, latensi tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, disfungsi di siang hari, aktivitas fisik, stres, indeks massa tubuh, dan kepatuhan minum obat dengan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi. Perlu adanya kerjasama antara masyarakat dengan petugas kesehatan dalam menggalakkan program Prolanis sebagai upaya pencegahan komplikasi hipertensi.
Cardiovascular disease is associated with a group of disorders affecting the heart and blood vessels, which are the leading causes of death worldwide. Deaths from cardiovascular disease can be prevented by treating hypertension and preventing uncontrolled blood pressure. Kemiri Muka Health Center has a high number of hypertension cases. This study aims to determine the relationship between sleep quality and other factors with blood pressure control in hypertensive patients. This research is a quantitative study using a cross-sectional study design by analyzing primary research data titled 'Relationship Between Coffee Drinking Habits and Other Factors with Blood Pressure Control in Hypertensive Patients in the Working Area of Kemiri Muka Health Center in 2023'. The research sample consisted of 156 hypertensive patients aged 18 years or older. Data analysis was conducted using univariate and bivariate (chi-square) methods. The results of the study indicate that 68.6% of hypertensive patients have uncontrolled blood pressure. There is a relationship between sleep duration (p-value 0.003) and sleep efficiency (p-value 0.026) with blood pressure control. There is no relationship between overall sleep quality, subjective sleep quality, sleep latency, sleep disturbances, use of sleep medication, daytime dysfunction, physical activity, stress, body mass index, and medication adherence with blood pressure control in hypertensive patients. Cooperation between the community and health workers is needed to promote the Prolanis program as an effort to prevent hypertension complications.
S-11746
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Siseana Gabriela; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Oki Kurniawan
Abstrak:
Tekanan darah pada penderita hipertensi dapat dipastikan tinggi, namun bukan berarti tidak dapat dikontrol. Sebaliknya, tekanan darah pada penderita hipertensi harus dikontrol, karena tekanan darah yang tinggi secara kontinu mampu menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tekanan darah pada penderita hipertensi berdasarkan asupan zat gizi makro dan mikro (makromineral) serta faktor risiko lainnya, menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode recall-24h di antara 106 penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil. 84.9% penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil mengalami tekanan darah tidak terkontrol. Kesimpulannya, ditemukan perbedaan yang bermakna pada tekanan darah berdasarkan asupan kalium (p=0,037) dan kalsiumnya (p=0,033). Blood pressure among the hypertensive patients are known to be high, but it does not mean cannot be controlled. On the contrary, the blood pressure among the hypertensive patients must be controlled, otherwise it will lead into higher risks of diseases and causing death. The purpose of this study is to determine the differences between blood pressure among the hypertensive patients based on dietary macronutrient and macromineral intake using cross-sectional design study. This study is using 24h-recall method among 106 hypertensive patients at Puskesmas Tegal Gundil. 84,9% of the hypertensive patients at Puskesmas Tegal Gundil suffers from uncontrolled high blood pressure. In conclusion, significant differences were found between blood pressure among hypertensive patients based on dietary intake of potassium (p=0,037) and calcium (p=0,033).
Read More
S-9634
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nia Apsari; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Fadila Wirawan, Firlia Ayu Arini
Abstrak:
Read More
Kepatuhan diet penderita hipertensi yang tidak baik dapat mempengaruhi upaya dalam pengontrol tekanan darah dan dapat meningkatkan risiko komplikasi. Diet Approach to Stop Hypertension (DASH) merupakan salah satu diet yang direkomendasikan untuk mengendalikan tekanan darah bagi penderita hipertansi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepatuhan diet DASH terhadap pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Peneliti menggunakan data sekunder dari penelitian ”Hubungan Kebiasaan Minum Kopi dan Faktor Lainnya dengan Pengendalian Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Puskesmas Kemiri Muka Tahun 2023”. Pengolahan data sekunder dilakukan pada bulan April-Mei 2024. Total sampel pada penelitian ini adalah 156 penderita hipertensi usia >18 tahun yang berobat dan kontrol rutin setiap bulan serta merupakan peserta Prolanis dan Posbindu di Puskesmas Kemiri Muka Kota. Data dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukan 68,6% responden memiliki tekanan darah tidak terkendali dan 59,4% responden pada kategori tidak patuh dalam pelaksanaan diet hipertensi DASH. Hasil uji statistik diketahui nilai p-value 0,985 dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kepatuhan diet DASH dengan tekanan darah responden dalam penelitian ini. Variabel usia menjadi variabel yang mempengaruhi pengendalian tekanan darah (p-value <0,05).
Non-compliance with the diet among hypertensive patients can affect efforts to control blood pressure and may increase the risk of complications. The Diet Approach to Stop Hypertension (DASH) is one of the recommended diets for managing blood pressure in hypertensive patients. This study aimed to determine adherence to the DASH diet in controlling blood pressure among hypertensive patients at the Kemiri Muka Public Health Center in Depok City. This research was a quantitative study with a cross-sectional design. Researchers used secondary data from the study "Relationship between Coffee Drinking Habits and Other Factors with Blood Pressure Control in Hypertensive Patients at the Kemiri Muka Public Health Center 2023". Data processing was conducted from April to May 2024. The total sample in this study was 156 hypertensive patients aged >18 years who received regular treatment and monthly check-ups and were participants in the Prolanis and Posbindu at Kemiri Muka Public Health Center. The data were analyzed using the chi-square test and logistic regression. The results of this study showed that 68.6% of respondents had uncontrolled blood pressure, and 59,4% of respondents were categorized as non-compliant in implementing the DASH hypertension diet. Statistical tests revealed a p-value of 0.985, indicating that there was no significant relationship between adherence to the DASH diet and respondents' blood pressure in this study. Age was identified as variable influencing blood pressure control (p-value <0.05).
T-7126
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dea Permata Sari Yahya; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Ahmad Syafiq, Novdini Nurwiryani
Abstrak:
Read More
Kebiasaan minum kopi dan kebiasaan merokok memiliki hubungan yang signifikan terhadap peningkatan tekanan darah. Pekerja yang merokok dan minum kopi lebih rentan terhadap hipertensi daripada pekerja yang tidak melakukannya. Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2018, prevalensi kejadian hipertensi di DKI Jakarta lebih dari rata – rata nasional yaitu sebesar > 8,4%. Pekerja kantoran adalah salah satu kelompok yang memiliki proporsi kejadian hipertensi tinggi dibandingkan dengan jenis pekerja lainnya. Tenaga kerja yang mengalami hipertensi akan mengalami penurunan produktivitas sehingga menimbulkan kecelakaan kerja. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi kopi, kebiasaan merokok, dan factor lainnya terhadap kejadian hipertensi. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel 145 pekerja di Kementerian PUPR yang dipilih denan teknik accidental sampling, Data diperoleh pada bulan Mei 2024 melalui pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, dan pengisian kuesioner. Sebesar 24,1% pekerja mengalami hipertensi. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara hipertensi dengan usia (p = 0,026; OR = 2,471; 95% CI 1,1-5,4) dan status gizi (p = 0,045; OR = 2,518; 95% CI 1,1-6,0). Pekerja yang berusia ≥ 40 tahun berisiko 2,4 kali lebih tinggi dibandingkan pekerja yang berusia < 40 tahun dan pekerja yang memiliki status gizi lebih memiliki risiko 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan pekerja yang memiliki status gizi normal. Bagi pekerja diharapkan dapat melakukan konsultasi gizi dengan ahli gizi agar dapat mengetahui kebutuhan gizi dan pengaturan makan yang sesuai untuk mencegah atau menangani gizi lebih. Untuk pekerja yang berusia menjelang 40 tahun dapat melakukan kontrol rutin terkait tekanan darah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti kadar gula darah dan berat badan.
Coffee drinking habits and smoking habits have a significant relationship with increasing blood pressure. Workers who smoke and drink coffee are more susceptible to hypertension than workers who do not. Based on Riskesdas data in 2018, the prevalence of hypertension in DKI Jakarta is more than the national average, namely > 8.4%. Office workers are one group that has a high proportion of hypertension compared to other types of workers. Workers who experience hypertension will experience a decrease in productivity, causing work accidents. Therefore, this study aims to determine the relationship between coffee consumption, smoking habits, and other factors on the incidence of hypertension. This quantitative research used a cross-sectional design with a sample size of 145 workers at the Ministry of PUPR selected using accidental sampling technique. Data was obtained in May 2024 through anthropometric measurements, blood pressure measurements, and filling out questionnaires. 24.1% of workers experienced hypertension. The results of the analysis showed a relationship between hypertension and age (p = 0.026; OR = 2.471; 95% CI 1.1-5.4) and nutritional status (p = 0.045; OR = 2.518; 95% CI 1.1-6, 0). Workers aged ≥ 40 years have a risk 2.4 times higher than workers aged < 40 years and workers who have a higher nutritional status have a risk 2.5 times higher than workers who have a normal nutritional status. Workers are expected to be able to carry out nutritional consultations with nutritionists so they can find out nutritional needs and appropriate eating arrangements to prevent or treat overnutrition. Workers approaching 40 years of age can carry out routine control of blood pressure and the factors that influence it, such as blood sugar levels and body weight.
S-11671
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Inggriani Priscilia; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Triyanti, Djohan Musali
Abstrak:
TEKANAN PANAS DI TAMBANG BAWAH TANAH PT CIBALIUNG SUMBERDAYA TERJADI KARENA KOMBINASI DARI TEMPERATUR LINGKUNGAN KERJA, PANAS METABOLIK TUBUH, PAKAIAN KERJA, DAN KARAKTERISTIK PEKERJA. TEKANAN PANAS DAPAT MENIMBULKAN BERBAGAI KELUHAN KESEHATAN YANG DIRASAKAN SECARA SUBJEKTIF OLEH PEKERJA. PENELITIAN DILAKUKAN PADA52 PEKERJA DENGAN DESAIN STUDI CROSS-SECTIONAL. DARI 9 TITIK PENGUKURAN DI UNDERGROUNDMENUNJUKKAN INDEKS WBGT INDOOR BERKISAR ANTARA 29,1OC HINGGA 35,5OC. SETELAH DILAKUKAN ANALISIS BERDASARKAN PERMENKES NO. 70 TAHUN 2016, DIDAPATKAN HASIL BAHWA DARI 52 RESPONDEN, TERDAPAT 48 RESPONDEN (92,3%) MENGALAMI TEKANAN PANAS. SEBANYAK 50 RESPONDEN (96,2%) MERASA TEMPERATUR LINGKUNGAN KERJA MEREKA PANAS DAN 46 RESPONDEN (88,5%) MERASA TIDAK NYAMAN DENGAN KONDISI PANAS TERSEBUT. SELURUH RESPONDEN MENYATAKAN PERNAH MENGALAMI KELUHAN SUBJEKTIF AKIBAT PAJANAN TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI YANG BERBEDA-BEDA. OLEH KARENA ITU, PERUSAHAAN PERLU MELAKUKAN BERBAGAI UPAYA PENGENDALIAN TEKANAN PANAS UNTUK MEMINIMALISASI RISIKO KELUHAN KESEHATAN YANG DIRASAKAN PEKERJA. KATA KUNCI: INDEKS WBGT, TEKANAN PANAS, KELUHAN SUBJEKTIF, TAMBANG BAWAH TANAH
Read More
S-9831
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhamad Aziz Firdaus; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Salimar
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan antara karbohidrat dan factor lain dengan gula darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara tahun 2017 (Data Sekunder). Desain penelitian mengunakan cross sectional penelitian dengan observasi dengan pengumpulan data dalam satu waktu di puskesmas Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara Tahun 2017. Hasil penelitian ini tidak ada hubungan antara variabel independen dan dependen. Kadar Gula sewaktu peneliti rata-rata 133,72 mg/dl , kadar gula terendah 69 mg/dl dan tertinggi 407 mg/dl. Disarankan untuk melakukan melakukan pengecekan gula darah sewaktu secara rutin, agar gula darah terkontrol Kata kunci : Hipertensi, kadar gula sewaktu. Asupan This study aims to determine the relationship between carbohydrates and other factors with blood sugar in patients with hypertension in the Tegal Gundil Health Center in North Bogor District in 2017 (Secondary Data). The study design used cross-sectional research with observations by collecting data at one time in the Tegal Gundil Community Health Center, Bogor Utara District in 2017. The results of this study there was no relationship between independent and dependent variables. Sugar content when researchers averaged 133.72 mg / dl, the lowest sugar content was 69 mg / dl and the highest was 407 mg / dl. It is recommended to do blood sugar checks regularly, so that blood sugar is controlled Keywords: Hypertension, current sugar levels. Intake
Read More
S-9908
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
