Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30713 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yuli Trijayati; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Masyitoh, Asep Ahmad Saefullah, R. Heru Ariyadi
Abstrak:
Kebijakan nasional di bidang kesehatan mendorong reformasi dan peningkatan kinerja rumah sakit, salah satunya melalui pengembangan Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) di Rumah Sakit Daerah. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan kualitas pelayanan dengan menerapkan model manajemen yang lebih adaptif dan berorientasi pada hasil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan UOBK di RSUD Kubu Raya dengan pendekatan kualitatif menggunakan teori implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kendala komunikasi antarorganisasi akibat perbedaan pemahaman dan kurangnya sosialisasi, serta keterbatasan sumber daya manusia. Selain itu, kompetensi dan sikap badan pelaksana berperan penting dalam menentukan keberhasilan kebijakan. Meskipun kebijakan UOBK bertujuan memberikan fleksibilitas dan otonomi dalam pengelolaan rumah sakit, implementasinya di RSUD Kubu Raya belum berjalan. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk mengatasi hambatan tersebut agar kebijakan ini dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan rumah sakit.

The national health policy encourages reforms and improvements in hospital performance, one of which is through the development of Special Organizational Units (UOBK) in Regional Hospitals. This policy aims to enhance accountability, efficiency, and service quality by adopting a more adaptive and results-oriented management model. This study aims to analyze the implementation of the UOBK policy at Kubu Raya Regional General Hospital (RSUD) using a qualitative approach based on the policy implementation theory of Van Meter and Van Horn. The findings reveal that the policy implementation still faces various challenges, such as inter-organizational communication barriers due to differing interpretations and lack of socialization, as well as resource limitations, including human resources, assets, and finances. Moreover, the competency and attitude of the implementing bodies play a crucial role in determining the policy's success. Although the UOBK policy aims to provide flexibility and autonomy in hospital management, its implementation at Kubu Raya RSUD has not yet been optimal. Further efforts are needed to overcome these obstacles to ensure the policy delivers tangible impacts on improving hospital efficiency and service quality.
Read More
B-2514
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Edison Sahputra; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Pujiyanto, Masyitoh, Ani Sri Wiryaningsih, Budhi Suryadharma
Abstrak: Akreditasi rumah sakit adalah untuk keselamatan pasien dengan menilai praktik cuci tangan pada kelompok kerja Pencegahan Pegendalian Infeksi (PPI) versi KARS 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat praktik cuci tangan yang dilakukan perawat di ruang rawat inap RSUD Kemayoran sehari-hari yang merupakan salah satu syarat akreditasi rumah sakit. Metode yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif-kualitatif (mixed method). Desain penelitian kuantitatif secara cross sectional dan data kualitatif diperoleh dengan pengamatan langsung dan wawancara mendalam. Hasil praktik cuci tangan perawat sebesar 58,3 %. Variabel usia, ruang kerja, pengingat di tempat kerja, media belajar, ketersediaan sarung tangan, telusur kars dan sikap ada hubungan Praktik cuci tangan, p Value < 0,05. Kesimpulan: Cara mengatasi kendala dibuat peraturan yang tegas dan mengikat yaitu reward dan punishment seperti memasukkan aktifitas praktik cuci tangan ke dalam SKP (sasaran kinerja pegawai) dan eKinerja sebagai aktifitas utama sehingga bagi yang praktik cuci tangannya kurang baik akan mengurangi remunerasinya dan kalau ini terus terjadi akan berdampak kepada penurunan penilaian SKP yang bisa berakibat kepada skorsing hingga pemecatan.
Kata kunci : Akreditasi rumah sakit, praktik cuci tangan, perawat

Hospital accreditation is for patient safety by assessing handwashing practices in working group of Infection Prevention and Control (IPC) version 2012. The purpose of this research is to see the practice of handwashing done by nurses in Kemayoran Hospital ward everyday which is one of the requirements of hospital accreditation. The method used is quantitative-qualitative research (mixed method). Quantitative research design is cross sectional and qualitative data is obtained by direct observation and in-depth interview. The result of nurse hand washing practice was 58,3%. Age variables, workspace, workplace reminders, learning media, availability of gloves, search kars and relationship attitudes Handwashing Practice, p Value < 0.05. Conclusion: How to overcome the obstacles are made firm and binding regulations such as rewards and punishments such as inclusion of hand-washing practice activities into employee performance goals and e-performance as the main activity so that for those who practice hand washing less will reduce the remuneration and if this continue to happen will have an impact to employee performance goals assessments that may result in suspension and dismissal.
Keywords: Hospital accreditation, handwashing practices, nurse
Read More
B-1870
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gede Alit Wardana; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Puput Oktamianti, Amila Megraini, Punto Dewo
Abstrak: ABSTRAK Asap rokok dapat membahayakan kesehatan perokok aktif dan menimbulkan pencemaran udara yang membahayakan kesehatan orang lain. Pemerintah Kalimantan Timur melalui Surat Keputusan Gubernur no 1 tahun 2013 mengatur tentang kawasan tanpa rokok, yang bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya akibat merokok. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 6 Tahun 2014 mengamanatkan mengenai kawasan tanpa rokok pada tempat pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok di RSUD Dr Abdul Rivai Kabupaten Berau Kalimantan Timur dengan disain studi kasus, analisa deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan sosialisasi kebijakan kawasan tanpa rokok tidak berjalan dengan baik, tim kawasan tanpa rokok belum bekerja dengan baik,diperlukan penambahan sumber daya manusia untuk terlaksananya implementasi Kawasan Tanpa Rokok, Komitmen dari implementor kurang dan masih ada implementor yang ragu untuk menggunakan kewenangannya menegur pengunjung maupun pegawai yang merokok di rumah sakit. Kerjasama dengan pemerintah daerah dalam mengawasi dan mengevaluasi implementasi kawasan tanpa rokok belum berjalan. Dampak dari tidak berjalannya implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok dengan optimal sampai sekarang adalah masih adanya karyawan rumah sakit atau pengunjung melakukan aktifitas merokok di rumah sakit. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Kawasan Tanpa Rokok, komitmen, kewenangan. Cigarette smoke can harm the health of active smokers and cause air pollution haten danger the health of others. The Government of East Kalimantan through the Governor's Decree No. 1 of 2013 regulates the No Smoking Area, which aims to protect public health from the harm caused by smoking. Berau District Regulation No. 6 of 2014 mandated about No Smoking Area in the health service. This study aims to determine the implementation of No Smoking Area policy in Dr Abdul Rivai Hospital, Berau, East Kalimantan with case study design, descriptive analysis with qualitative approach. The result of the research show that the socialization of the No Smoking Area policy is not working well, the team has not worked well, it is necessary to add human resources for implementation of No Smoking Area. Minimal commitment froms implementors and there are still implementers who hesitate to use their authority to reprimand visitors or the employee who smokes in the hospital. Cooperation with local governments in monitoring and evaluating the implementation of No Smoking Areas has not been implemented. The impact of ineffective implementation of No Smoking Area policy optimally up to now, there is still the existence of hospital employees or visitors doing smoking activity in the hospital. Keywords: Hospital policy implementation, No Smoking Area, commitment, Authority
Read More
B-2016
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agustina Syahroel; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Jaslis Iljas, Mieke Savitri, Budi Hartono, Deden Sudendi
Abstrak: Abstrak

Tesis ini membahas hubungan kualitas pelayanan di unit rawat jalan kebidanan dengan loyalitas pasien terhadap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang tahun 2013.

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui faktor penentu loyalitas pasien di Unit Rawat Jalan Kebidanan RSUD Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian cross section dengan menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan survei terhadap para pasien yang datang di Unit Rawat Jalan Kebidanan. Sifat penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan diuji adalah hubungan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pasien terhadap pelayanan di unit rawat jalan kebidanan RSUD Karawang. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey explanatory yang terdiri dari variable bebas yang mewakili kualitas pelayanan kesehatan yang terdiri dari lima subvariabel dan variable terikat yang mewakili loyalitas pasien. Survey ini dilakukan terhadap 100 orang responden melalui pengisian kuesioner yang pernyataan-pernyataannya mewakili variabel-variabel tersebut dengan penilaian menggunakan skala likert. Hasil analisis deskriptif variable kualitas pelayanan dan loyalita sdiperoleh skor rata-rata 3,542 -3,741 yang tergolong kategorip uas/loyal. Hasil analisis korelasi dengan menggunakan korelasi Pearson diperoleh antar variabel yang diteliti semuanya berkorelasi positip bermakna(p<0,001). Hasil analisis penelitian dengan metode Regresi Linier Multipel diperoleh hasil variabel X5 (emphaty) merupakan faktor yang paling kuat berhubungan dengan loyalitas pasien dengan koefisien B = 0,426, kemudian menyusul X2 (responsiveness), X1 (tangible),dan X3 (reliability), sedangkan variabel X4 (assurance) secara multivariabel tidak berhubungan bermakna(p=0,121).


This tesis discusses the relationship beetwen service quality in obstetric out patient unit with patient loyalty in Karawang Public Hospital 2013. The main purpose ofthis research is to find out determinant factor of patient loyalty in obstetric out patient unit in Karawang Public Hospital. This study is a cross sectional study using quantitative method by performing survey to patients who came in obstetric out patient unit. This is a descriptive and verificatives tudy. In this research, hypotesis that will be tested is relationship beetwen service quality in obstetric out patient unit with patient loyalty in Karawang Public Hospital. This study performed with survey explanatory method with independent variable that represent healthy service quality consist of five subvariables and dependent variable that represent patient loyalty. This survey performed to 100 respondents who fill the quesioner consists of that variables above withlikert scale. From analysis variable descriptive service quality and loyalty got score rate 3,542 -3,741 that include satisfied/ loyal category. Correlation analysis using Pearson Correlation shows that all variablehas positive correlation (p<0,001). Research analysis with Multiple Linier Regretion method shows that variable X5 (emphaty) has strongest factor relationship with patient loyalty with B coeffisient= 0,426, then X2 factor (responsiveness), X1 factor (tangible), and X3 factor (reliability), where variable X4 (assurance) with multivariable method has no relationship (p=0,121).

 

Read More
B-1567
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shinta Wardhani Suryanegara; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Kantaatmadja, Adang Bachtiar, Dian Ayubi, Bertina Sjabadhyni
B-984
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Made Dahlia; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Sandi Iljanto, Mieke Savitri, Dewi Lestarini, Nusati Ikawahju
B-1978
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amelia Intan Atthahirah; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Aprizal
Abstrak:
Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen kesiapan RSUD Cileungsi dalam implementasi rekam medis elektronik pada tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan metode survei menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 42 responden. Responden adalah staf yang berperan dan terlibat dalam implementasi rekam medis elektronik dan menggunakan teknik total sampling. Data yang terkumpul kemudian ditabulasi menjadi tabel distribusi frekuensi dan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling Partial Least Square untuk membentuk model kesiapan sebagai variabel laten. Hasil penelitian menunjukkan RSUD Cileungsi telah cukup siap dalam implementasi rekam medis elektronik berdasarkan skor total kesiapan dan dengan rincian sebanyak 66% responden memberikan nilai cukup siap. Pada persamaan struktural model yang dibentuk, komponen budaya kerja organisasi dan komponen sumber daya manusia berhubungan signifikan pada kesiapan rekam medis elektronik sedangkan komponen infrastruktur dan komponen tata kelola memiliki hubungan yang tidak signifikan. Hasil penelitian menujukkan masih tersedianya ruang untuk perbaikan dan pengembangan RME dengan fokus pada komponen budaya kerja organisasi dan komponen sumber daya manusia.

This study aims to analyze of RSUD Cileungsi’s readiness of each component in implementing electronic medical records in 2023. This study is a quantitative analytic study with a survey method using a questionnaire distributed to 42 respondents. Respondents are staff who play a role and are involved in the implementation of electronic medical records and sample are chosen using the total sampling technique. The collected data were then tabulated into a frequency distribution table and analyzed using the Structural Equation Modeling Partial Least Square method to form a readiness model as a latent variable. The results showed that RSUD Cileungsi was quite ready in implementing electronic medical records based on the total readiness score and with details as many as 66% of respondents gave a score of quite ready. In the structural equation model formed, the organizational work culture component and the human resources component have a significant relationship to the readiness of electronic medical records while the infrastructure component and the governance component have an insignificant relationship. The results indicate that there is still room for improvement and development of RME with a focus on the organizational work culture component and the human resources component.
Read More
B-2365
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Achmad Oktorudy Djayusman; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Amal C. Sjaaf, Budi Hartono
B-1299
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jhonferi Sidabalok; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Yaslis Ilyas, Ascobat Gani, Achmad Rois, Avriazar Beng Kiuk
Abstrak: Latar Belakang : Kesehatan merupakan hak asasi setiap warga Negara, sejak era desentralisasi daerah diberi kewenangan untuk mengembangkan sistem kesehatan. Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki wilayah terpencil yaitu kecamatan Kotawaringin Lama yang menghubungkan dengan Kabupaten Lamandau dan Sukamara, daerah terpencil ini menjadi strategis dan adanya perusahaan besar di wilayah kecamatan tersebut. Untuk memenuhi pemerataan pembangunan dan kemudahan akses pelayanan kesehatan Pemerintah Daerah membangun Rumah Sakit Kutaringin didasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 440/1616/KD.B tanggal 22 April 2015. Salah satu dokumen yang belum tersedia adalah perencanaan Sumber Daya Manusia dan langkah-langkah pemenuhannya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan tersusunnya kebutuhan Sumber Daya Manusia RSUD Kutaingin dari segi jumlah dan jenis serta cara pemenuhannya Metode : Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan metode kualitatif, informan dalam penelitian ini berjumlah 14 orang yaitu para pemangku kepentingan di Kabupaten Kotawaringin Barat Hasil : Perencanaan SDM yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan kebutuhan SDM RSUD Kutaringin mengacu Standar Pelayanan Miniman rumah sakit sesuai Permenkes Nomor 3 Tahun 2020 adalah 67 orang dan kebutuhan sesuai dengan perhitungan menggunakan ABK selama 5 tahun perencanaan adalah tahun 2021 sebanyak 45 orang, tahun 2022 sebanyak 47 orang, tahun 2023 sebanyak 49 Orang, tahun 2024 sebanyak 53 orang dan tahun 2025 sebanyak 58 orang. Pemenuhan SDM RSUD Kutaringin akan berasal dari puskesmas penyangga di wilayah kecamatan Kotawaringin Lama dan Kabupaten Kotawaringin Barat lainnya serta tambahan rekrutmen tenaga yang belum tersedia. Anggaran yang tersedia untuk pemenuhan SDM RSUD Kutaringin belum mencukupi. Kesimpulan: Perencanaan Sumber Daya Manusia dengan menggunakan perhitungan formula dan sesuai ABK lebih efisien dan rekrutmen pegawai sesuai tugas pokok dan fungsi, dari hasil perhitungan untuk tahun 2021 dibutuhkan 45 orang. Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dapat segera melakukan perekrutan SDM Rumah Sakit Kutaringin dengan melakukan usulan CPNS, P3K atau dengan mekanisme Tenaga Kontrak Daerah. Regulasi kontrak dokter spesialis harus dibuat khusus untuk menarik minat dokter spesialis. Upaya untuk memenuhi jenis SDM Rumah Sakit Kutaringin Dinas Kesehatan juga bisa melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi dalam bentuk kerjasama peningkatan kompetensi dan mengusulkan ke Kemenkes untuk penugasan kerja dokter spesialis di Rumah Sakit Kutaringin melalui Program WKDS atau PGDS
Read More
B-2207
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Azwar; Pembimbing: Yaslis Ilyas; Penguji: Tris Eryando, R. Sutiawan, Maria Fransisca Antonelly Schoggers, Bambang Suberkah
Abstrak: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, profesionalisme, kinerja, serta akses dan pelayanan pada rumah sakit. Informasi pada sistem tersebut digunakan oleh manajemen rumah sakit sebagai alat pendukung dalam pengambilan keputusan dan administrasi di rumah sakit. Evaluasi SIMRS diperlukan untuk memahami kinerja sistem agar dapat membantu meningkatkan kualitas perawatan dan biayanya, serta untuk menentukan keamanan dan efektivitas SIMRS. Keberhasilan implementasi SIMRS dipengaruhi oleh faktor manusia, faktor lingkungan, dan faktor teknologi. Metode evaluasi manfaat SIMRS terhadap faktor manusia, organisasi, dan kesesuaian teknologi (HOT-Fit) mampu dan berguna dalam melakukan studi evaluasi SIMRS secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil implementasi SIMRS yang dianalisis menggunakan model Human Organization Technology (HOT) ? Fit di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Muhammad Jamaludin I. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dipilih dengan cara purposive sampling sebanyak 6 orang, terdiri dari 5 orang yang berasal dari unit pelayanan dan 1 orang dari staf Informasi dan Teknologi (IT) di rumah sakit. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian didapatkan secara umum implementasi penerapan SIMRS di RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I telah berjalan baik dengan beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Faktor Manusia menunjukkan bahwa penggunaan SIMRS telah bejalan baik dan kepuasan pengguna dirasakan terhadap sistem, namun masih dirasakan kurang dalam hal pemberian pelatihan kepada seluruh pengguna. Faktor Organisasi menunjukkan bahwa struktur organisasi dan lingkungan telah mendukung untuk pelaksanaan SIMRS, tetapi belum ada jadwal pemeliharaan rutin dan antivirus pada komputer dan jaringan SIMRS, dan kurangnya perangkat komputer serta belum ada Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk pelaksanaan SIMRS di unit-unit. Faktor Teknologi pada kualitas sistem masih terkendala gangguan koneksi jaringan akibat kendala sinyal internet dan belum dimanfaatkannya fitur keamanan, kualitas informasi yang dihasilkan telah sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan kualitas layanan yang diberikan telah dirasakan baik namun belum disebarnya panduan dan buku pedoman penggunaan SIMRS di unit-unit. Faktor Manfaat SIMRS telah menunjukkan adanya efektivitas dan efisiensi bagi pengguna dan rumah sakit dalam pelaksanaannya. RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I disarankan untuk membuat SPO dan menambah perangkat komputer dalam pelaksanaan SIMRS, meningkatkan pelatihan dan membagikan modul penggunaan SIMRS kepada seluruh pegawai di unit, serta menerapkan sistem keamanan di SIMRS.
Hospital Management Information System (SIMRS) implementation aims to improve efficiency, effectiveness, professionalism, performance, access and services at hospitals. Information on the system is used by hospital management as a supporting tool in decision making and administration at the hospital. SIMRS evaluation is needed to understand system performance in order to help improve the quality of care and costs, as well as to determine the safety and effectiveness of SIMRS. Successful implementation of SIMRS is influenced by human factors, environmental factors, and technological factors. Evaluation method of the SIMRS benefits on human factors, organization, and technology suitability (HOT-Fit) is capable and useful in conducting a comprehensive SIMRS evaluation study. The purpose of this study was to find out the results of SIMRS implementation with analyzed using the Human Organization Technology (HOT) ? Fit model at the Sultan Muhammad Jamaludin I Hospital. This research method was a qualitative research with a descriptive approach. Informants were selected by purposive sampling as many as 6 people, consisting of 5 people from the service unit and 1 person from Information and Technology (IT) staff at the hospital. Data collection was carried out through in-depth interviews, observation, and document review. The results of the study found that in general the implementation of SIMRS at Sultan Muhammad Jamaludin I Hospital has been going well with several obstacles encountered in its implementation. Human factors indicate that the use of SIMRS has been running well and user satisfaction have been felt with the system, but there is still a lack of training in providing training to all users. Organizational factors indicate that the organizational structure and environment have supported the implementation of SIMRS, but there is no routine maintenance schedule yet and no antivirus on SIMRS computers and networks, and there is a less of computer equipment and there is no Standard Operating Procedure for SIMRS implementation in units. Technological factors, system quality is constrained by network connection disturbances caused by internet signal problems and the security features has not utilized, the quality of information is in accordance with user needs, the quality of service has be perceived as good but the guidelines and manuals for the use of SIMRS in units have not been disseminated. SIMRS Benefit Factor has shown effectiveness and efficiency for users and hospitals in its implementation. Sultan Muhammad Jamaludin I Hospital recomended to make an SOP and add computer equipment number in the implementation of SIMRS, improve training and distribute SIMRS usage modules to all employees in the unit, and implement a security system in SIMRS.
Read More
B-2326
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive