Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37329 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nabila Isnain Ismi Humairoh; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Dadan Erwandi, Putri Ayuni Alayyannur
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran kesehatan mental (depresi, gangguan kecemasan, dan distress), faktor psikososial, strategi coping stress, dan kerentanan (vulnerability) pada dosen dan tenaga kependidikan di Universitas Indonesia. Desain studi yang digunakan adalah desain studi deskriptif cross sectional dengan metode kuantitatif. Data diperoleh menggunakan metode pengambilan data primer melalui penyebaran kuesioner di Universitas Indonesia dari Mei hingga Juni. Teknik sampling yang digunakan adalah voluntary sampling dengan responden mengisi secara sukarela dan mandiri. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 267 dosen dan 451 tenaga kependidikan. Hasil penelitian pada dosen menunjukkan sebagian besar responden berada pada rentang usia 35–50 tahun (54,3%), berjenis kelamin perempuan (64,8%), berpendidikan terakhir doktor (75,3%), dan memiliki masa kerja 11–20 tahun (36,3%). Sebagian besar responden dosen memiliki kondisi kesehatan normal baik terhadap indikasi depresi (79%), gangguan kecemasan (59,2%), dan distress (85,4%). Selain itu, sebagian besar responden berada pada tingkat kerentanan yang rendah (85%) dan memiliki jenis strategi coping stress dominan berupa problem-focused coping (85,8%). Faktor psikososial yang dipersepsikan memiliki risiko tinggi oleh responden dosen yaitu faktor individu, jadwal kerja, dan beban kerja. Di sisi lain, hasil penelitian pada tenaga kependidikan menunjukkan sebagian besar responden berada pada rentang usia 35–50 tahun (47,7%), berjenis kelamin perempuan (60,5%), berpendidikan terakhir sarjana (60,5%), dan memiliki masa kerja ≤ 10 tahun. Kondisi kesehatan mental pada sebagian besar tenaga kependidikan berada pada tingkat normal dari indikasi depresi (71,2), gangguan kecemasan (52,8%), dan distress (82,3%). Tingkat kerentanan yang dimiliki sebagian besar tenaga kependidikan adalah normal (80%) dan strategi coping stress yang sering digunakan berupa problem-focused coping (85,6%). Faktor psikososial yang dipersepsikan memiliki risiko tinggi oleh responden tenaga kependidikan yaitu pengambilan keputusan, jadwal kerja, dan faktor individu. Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Universitas Indonesia sebagai pelaksanaan pedoman kesehatan mental dan sebagai tolak ukur untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam mengelola kesehatan mental pada dosen dan tenaga kependidikan Universitas Indonesia.


This study aims to analyze the mental health profile (depression, anxiety, and distress), psychosocial factors, stress coping strategies, and vulnerability among lecturers and academic staff at Universitas Indonesia. The study employed a descriptive cross-sectional design with a quantitative approach. Data were collected through a primary data collection method by distributing the questionnaire at Universitas Indonesia from May to June. The sampling technique used was voluntary sampling, with participants completing the questionnaire voluntarily and independently (self-claim). The total numbers of respondents obtained from this study were 267 lecturers and 451 academic staff. The results for lecturers indicate that the majority of the respondents were aged 35–50 years (54,3%), female (64,8%), had a doctoral degree (75,3%), and had a working period of 11–20 years (36,3%). The mental health overview of lecturers shows most of the respondents have normal health conditions to the indications of depression (79%), anxiety (59,2%), and distress (85,4%). In addition, most respondents were categorized as having a low level of vulnerability (85%) and predominantly used problem-focused coping (85,8%) as a dominant type of stress coping strategy. Psychosocial factors perceived as high risk by the respondents are individual factors, work schedule, and workload. On the other hand, the results for academic staff show majority of the respondents were aged 35–50 years (47,7%), female (60,5%), had a bachelor degree (60,5%), and had a working period of ≤ 10 years. Most academic staff also reported normal level indications of depression (71,2%), anxiety (52,78%), and distress (82,3%). The majority exhibited a normal level of vulnerability (80%) and the stress coping strategy often used was problem-focused coping (85.6%). Psychosocial factors perceived as high risk by academic staff respondents were decision making, work schedule, and individual factors. The research findings are expected to be beneficial for Universitas Indonesia in implementing mental health guidelines and serving as a benchmark for taking further steps in managing the mental health of lecturers and academic staff at Universitas Indonesia.
Read More
S-12105
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Niratih Widhi Hapsari; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Dadan Erwandi, Putri Ayuni Alayyannur
Abstrak:

Masalah kesehatan mental merupakan persoalan yang sering dihadapi mahasiswa akibat adanya tuntutan akademik dan sosial di lingkungan universitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran kesehatan mental, faktor risiko psikososial, dan strategi coping pada mahasiswa dengan program sarjana di Universitas Indonesia. Desain studi yang digunakan adalah desain studi deskriptif cross sectional dengan metode kuantitatif. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei – Juni tahun 2025. Penentuan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan mengisi secara sukarela (voluntary) dan menerapkan perhitungan Slovin dari 14 fakultas. Data diperoleh menggunakan metode pengambilan data primer melalui penyebaran kuesioner di fakultas dengan program sarjana di Universitas Indonesia. Total partisipan pada penelitian ini adalah 395 mahasiswa.
Hasil menunjukkan bahwa beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi kesehatan mental meliputi risiko beban akademik kategori sedang (69%), hubungan interpersonal kategori risiko rendah (54,9%), kondisi lingkungan rumah kategori sedang (65,3%), serta tingkat kerentanan yang rendah (78%). Strategi coping yang paling dominan digunakan mahasiswa adalah problem-focused coping. Prevalensi gangguan kesehatan mental meliputi depresi sebesar (47,2%), kecemasan (79%), distres (50,1%), dan kesepian (15,4%). Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai rancangan pelaksanaan pedoman kesehatan mental dan sebagai tolak ukur untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam mengelola kesehatan mental pada mahasiswa Universitas Indonesia.


Mental health problems are common issues faced by university students due to academic and social demands within the university environment. This research aims to examine the mental health status, psychosocial risk factors, and coping mechanisms among undergraduate students at Universitas Indonesia. A descriptive cross-sectional design was utilized for the study and used a quantitative approach. The study was conducted between May and June 2025. Sample selection was carried out using stratified random sampling with participants taking part voluntarily and Slovin's formula were used to choose the sample from 14 faculties. Data were obtained through primary data collection by distributing questionnaires to various bachelor faculties at Universitas Indonesia. The total number of participants in this study was 395 undergraduate students. The findings indicated that multiple factors were linked to mental health conditions, including a moderate risk academic burden (69%), low risk category of interpersonal relationships (54.9%), average risk home environment conditions (65.3%), and low risk levels of vulnerability (78%). The primary coping strategy most frequently employed by students was problem-focused coping. The rate of mental health concerns among students includes depression (47.2%), anxiety (79%), distress (50.1%), and loneliness (15.4%).  The results of this research are anticipated to provide a foundation for creating mental health guidelines and act as a reference for future initiatives in addressing mental health among students at Universitas Indonesia.

Read More
S-12139
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syukrini Rahmawati Zetri; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Tubagus Dwi Yuantoko
Abstrak:

World Health Organization mengakui distres sebagai penyakit epidemiologi abad 21. Distres pada dosen menjadi isu yang sering dibahas. Tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi membuat dosen menghadapi beban kerja berat sehingga menyebabkan distres, kecemasan, dan gangguan tidur. Penelitian Carroll tahun 2022 menunjukkan lebih dari 50% tenaga pengajar di Australia mempertimbangkan untuk meninggalkan profesinya karena merasakan distres yang sangat tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat distres, faktor risiko distres, dan menganalisis hubungan faktor-faktor risikonya terhadap distres pada dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas A tahun 2025. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan cross-sectional. Faktor risiko yang diteliti meliputi faktor di arena pekerjaan (beban kerja, tekanan waktu, long-working hours, ambiguitas peran, hubungan interpersonal, jabatan akademik); faktor di arena rumah (work-family conflict dan status pernikahan); faktor di arena sosial (dukungan sosial), dan faktor di arena individu (usia dan jenis kelamin). Analisis data meliputi analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif mengungkapkan 68% dosen mengalami distres ringan, 30.9% dosen mengalami distres sedang, dan 1% dosen mengalami distres berat. Analisis inferensial mengungkapkan tekanan waktu (p = 0.000; OR = 10.4; 95% CI = 3.513-30.789), ambiguitas peran (p = 0.001; OR = 5.031; 95% CI = 1.950-12.984), hubungan interpersonal ke rekan kerja (p = 0.014; OR = 3.033; 95% CI = 1.235-7.452), work-family conflict (p = 0.000; OR = 19.456; 95% CI = 5.942-63.709), dan dukungan sosial (p = 0.004; OR = 3.675; 95% CI = 1.487-9.082) berhubungan signifikan dengan distres pada dosen FMIPA Universitas A. Universitas A disarankan untuk memperkuat sosialisasi layanan konseling, menyusun SOP yang jelas, serta menyediakan pelatihan dan dukungan teknis untuk mengurangi risiko distres pada dosen.



The World Health Organization identifies distress as a 21st-century epidemiological concern, with lecturer distress emerging as a critical issue. Heavy workloads from fulfilling the Three Pillars of Higher Education contribute to distress, anxiety, and sleep disorders among lecturers.  A study by Carroll et al. in 2022 found that more than 50% of educators in Australia experienced severe distress that caused them to consider leaving the profession. This study aims to examine the levels of distress, identify its risk factors, and analyze the relationships between those risk factors and distress among lecturers at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University A in 2025. A quantitative method with a cross-sectional approach was used. Risk factors examined include work factors (workload, time pressure, long-working hours, role ambiguity, interpersonal relationships, academic rank); home factors (work-family conflict and marital status); social factors (social support); and individual factors (age and gender). Data analysis included descriptive and inferential statistics. Descriptive analysis showed 68% of lecturers experienced mild distress, 30.9% experienced moderate distress, and 1% experienced severe distress. Inferential analysis revealed significant associations between distress and time pressure (p = 0.000; OR = 10.4; 95% CI = 3.513-30.789), role ambiguity (p = 0.001; OR = 5.031; 95% CI = 1.950-12.984), interpersonal relationships with colleagues (p = 0.014; OR = 3.033; 95% CI = 1.235-7.452), work-family conflict (p = 0.000; OR = 19.456; 95% CI = 5.942-63.709), and social support (p = 0.004; OR = 3.675; 95% CI = 1.487-9.082). It is recommended for University A to strengthen the promotion of counselling services, establish clear SOPs, and provide training and technical support to reduce lecturers’ distress risk.
Read More
S-11995
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widya Prameswari; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Abdul Kadir, Mufti Wirawan, Puspita Sampekalo, Ali Syahrul Chairuman
Abstrak:

Tenaga kesehatan merupakan salah satu profesi yang berisiko mengalami distres, dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor individu, pekerjaan, sosial dan lingkungan kerja. Jika tidak ditangani dengan baik, distres tersebut bisa mengakibatkan gangguan kesehatan, mental dan penurunan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi distres pada tenaga kesehatan di RSUD Cibinong. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dianalis menggunakan uji statistik chi-square dan regresi logistik. Variable dependen tingkat distres dan variabel independen terdiri dari faktor individu, faktor pekerjaan, faktor sosial, dan lingkungan kerja. Periode penelitian bulan April – Mei 2025, responden terdiri dari perawat, bidan, ahli gizi, tenaga kefarmasian, apoteker, dan analis laboratorium di ruangan rawat inap RSUD Cibinong Bogor. Ditemukan bahwa beban kerja dan hubungan interpersonal merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap tingkat distres pada tenaga kesehatan di RSUD Cibinong Bogor, dimana beban kerja yang berat berpeluang 4.2 kali menyebabkan tingkat distres dibandingkan dengan beban kerja yang ringan dan hubungan interpersonal yang baik dapat menurunkan tingkat distres sebesar 78.6%. Rekomendasi dari penelitian ini adalah melakukan monitoring dan evaluasi terkait beban kerja, memfasilitasi sarana dan prasarana pendukung untuk meringankan beban kerja, menyelenggarakan pelatihan berkelanjutan terkait ergonomi, manajemen stres, menyediakan wadah penyampaian aspirasi, keluhan atau masalah interpersonal di tempat kerja secara aman dan rahasia.


Healthcare workers are one of the professions at risk of experiencing distress, which can  be caused by several factors such as individual, work, social and work environment  factors. If not handled properly, such distress can lead to health and mental disorders  and decreased productivity. This study aims to identify factors that influence distress in  health workers at Cibinong Hospital. The method used was quantitative research with a  cross-sectional study design analyzed using chi-square statistical test and logistic  regression. The dependent variable is the level of distress and the independent variables  consist of individual factors, work factors, social factors, and work environment. The  research period was April - May 2025, the respondents consisted of nurses, midwives,  nutritionists, pharmaceutical workers, pharmacists, and laboratory analysts in the  inpatient room of the Cibinong Bogor Regional Hospital. Found that workload and  interpersonal relationships are the risk factors that most influence the level of distress in  healthcare workers at Cibinong Bogor Regional Hospital, where heavy workload has a  4.2 times chance of causing distress compared to light workload and good interpersonal  relationships can reduce the level of distress by 78.6%. Recommendations from this study  are to conduct monitoring and evaluation related to workload, facilitate supporting  facilities and infrastructure to ease workload, organize ongoing training related to  ergonomics, stress management, provide a forum for the delivery of aspirations,  complaints or interpersonal problems in the workplace in a safe and confidential manner.

Read More
T-7399
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Richard F. Solang; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: L. Meily Kurniawidjaja, Achmad Laing
S-6296
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sistia Fitriana; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Mila Tejamaya, Yuni Kusminanti
Abstrak: Universitas Indonesia merupakan salah satu kampus dengan akses berkendara yang strategis dan terbuka untuk umum. Data PLK UI menunjukkan telah terjadi 89 kecelakaan lalu lintas pada tahun 2013 dan 54 kecelakaan hingga September 2014. Menurut informasi yang didapatkan dari PLK UI bahwa pengendalian dan program keselamatan lalu lintas dan jalan telah dilakukan namun kecelakaan masih terjadi. Selain itu Universitas Indonesia belum melakukan kajian risiko keselamatan lalu lintas dan jalan. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengkaji risiko keselamatan lalu lintas dan jalan pada pengendara sepeda motor di sekitar halte PNJ dan halte FKM. Metode yang digunakan adalah kualitatif bersifat deskriptif melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko keselamatan lalu lintas dan jalan yang diidentifikasi pada pengendara sepeda motor di sekitar halte PNJ dan FKM yaitu 18 risiko sangat tinggi, 8 risiko tinggi, 2 risiko sedang, dan 6 risiko rendah. Kata kunci: Kajian Risiko, Kecelakaan Lalu Lintas, Keselamatan Lalu Lintas dan Jalan Universitas Indonesia is one of the campuses located in strategic area which has open access for publik. Data from PLK UI shows that there have been 89 traffic accidents in 2013 and 54 traffic accidents until September 2014. According to PLK UI, traffic and road safety controls and programs have been implemented, yet accidents still happen. Furthermore, the assessment of risk od traffic and road safety in Universitas Indonesia has not been studied. Thus, this study aims to assessment of risk of traffic and road safety on motorcyclist around PNJ bus stop and FKM bus stop. The method used descriptive through in-depth interviews and observation. The results showed that the level of risk of traffic and road safety identified on motorcyclist around PNJ bus stop and FKM bus stop is 18 extreme risk, 8 high risk, 2 moderate risk, and 6 low risk. Key Words: Risk Assessment, Traffic Accident, Traffic and Road Safety
Read More
S-8566
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marifatul Mubin; Pembimbing: Robiana Modjo' Penguji: Fatma Lestari, Dadan Erwandi, Alfajri Ismail, Ali Syahrul
Abstrak: Pandemi COVID-19 memberikan tantangan serta dampak pada seluruh lapisan masyarakat terutama tenaga kesehatan yang bekerja di di rumah sakit karena mereka memiliki risiko tinggi tertular COVID-19. Perlu adanya upaya untuk melindungi tenaga kesehatan karena mereka berperan sebagai garda terdepan dalam menangani Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 pada tenaga Kesehatan di 17 Rumah Sakit 5 Provinsi Indonesia Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian metode kuantitatif dan kualitatif yang bersifat deskriptif dan analisis melalui studi literatur. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2022 dengan populasi tenaga kesehatan yang bekerja pada 17 Rumah Sakit di Provinsi Riau, Lampung, Kalimantan Timur, Jambi, dan Bangka Belitung. Hasil analisis menunjukan bahwa implementasi Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di 5 Provinsi terdapat 4 Rumah Sakit yang implementasinya masuk dalam kategori sangat baik (24%), 7 RS kategori baik (41%), 3 RS kategori cukup (18%), dan 3 RS kategori kurang (18%). Semua RS di Provinsi Kalimantan Timur telah mencapai implemntasi dalam kategori sangat baik, sedangkan semua RS di Bangka Belitung masih dalam kategori kurang. Sementara RS di Riau dan Lampung hamper semua masuk dalam kategori baik. Namun RS di Provinsi Jambi masih ada 3 RS dalam kategori cukup. Rumah Sakit yang implementasi Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 dengan kategori kurang dapat melakukan peningkatan melalui kunjungan ke Rumah Sakit yang memiliki implemntasi lebih baik. Setiap rumah sakit perlu meningkatkan elemen Kesehatan Kerja, Kesehatan Mental, dan Dukungan Psikososial.
COVID-19 pandemic presents challenges and impacts on all levels of society, especially health workers who work in hospitals because they have a high risk of infected COVID-19. Efforts are needed to protect health workers because they act as the front line in dealing with Covid-19. This study aims to analyze the COVID-19 prevention and control implementation among health workers in 5 Provinces of Indonesia, 2021. This study is a descriptive quantitative and qualitative method study and analyzed through literature study. The study was conducted in May 2022 with a population of health workers working in 17 hospitals in the provinces of Riau, Lampung, East Kalimantan, Jambi, and Bangka Belitung. The results of the analysis show that in the implementation of Covid-19 Prevention and Control there are 4 hospitals whose implementation is in the very good category (24%), 7 hospitals in the good category (41%), 3 hospitals in the adequate category (18%), 3 hospitals in the moderate category, and 3 hospitals in the poor category (18%). All hospitals in East Kalimantan Province have achieved implementation in the very good category, while all hospitals in Bangka Belitung are still in the poor category. Meanwhile, almost all hospitals in Riau and Lampung are in the good category. However, there are still 3 hospitals in Jambi Province in the moderate category. Hospitals that implement Covid-19 Prevention and Control in the poor category can make improvements through visits to hospitals that have better implementation. Every hospital needs to improve elements of Occupational Health, Mental Health, and Psychosocial Support.
Read More
T-6464
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lintang Gyaning Kawuryan Azzahra; Pembimbing: Hendra; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Randy Novirsa
Abstrak: Tugas pokok petugas cleaning service yaitu menjaga kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan seluruh area baik yang ada di dalam gedung maupun yang ada di luar gedung. Pekerja cleaning service dapat terpajan bahaya kimia, biologi, fisik dan ergonomi sehingga dapat mengakibatkan dampak kesehatan penyakit dermatitis, hepatitis A, dan gangguan muskuloskelatal. Salah satu kegiatan cleaning service yaitu membersihkan toilet dengan menggunakan produk pembersih dan cleaning service dapat terpajan bahaya kimia. Sehingga cleaning service perlu untuk memiliki pengetahuan mengenai potensi bahaya dan dampak kesehatan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pekerja cleaning service FKM UI mengenai potensi bahaya dan dampak kesehatan pada pekerjaannya dan faktor determinannya. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional menggunakan data primer yang didapat dari pekerja cleaning service FKM UI pada tahun 2016.Hasil penelitan ini menujukkan bahwa sebagian besar pekerja cleaning service FKM UI memiliki pengetahuan yang kurang mengenai potensi bahaya dan dampak kesehatan. Selain itu tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor tingkat pendidikan, lama kerja, pelatihan dan pengalaman kerja dengan tingkat pengetahuan mengenai potensi bahya dan dampak kesehatan.

The key task of cleaning service is to maintain cleanliness, neatness, beauty and comfort of the entire area both inside the building and which were outside the building. Cleaning service can be exposed to the dangers of chemical, biological, physical and ergonomics that can lead to health impacts dermatitis, hepatitis A, and musculosceletal disorders. One of the activities is to clean toilet cleaning service using cleaning products and cleaning service can be exposed to chemical hazards. So that the cleaning service is necessary to have knowledge about potential hazards and health effects. This study aims to determine the level of knowledge FKM UI cleaning service about potential hazards and health effects on his work and its determinant factors. The study design used is cross sectional using primary data obtained from a cleaning service FKM UI in 2016. This research showed that the majority of FKM UI cleaning service have less knowledge about potential hazards and health effects. Moreover there is no significant relationship between education level factors, length of employment, training and work experience with the level of knowledge about the potential hazard and health impacts.
Read More
S-9155
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aditya Fadilah Muhamad; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusminanti
Abstrak: Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi, analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan.
Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum.
Hasil penelitian ini adalah matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab.

Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014.
The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes.
Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general.
This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers.
Read More
S-8479
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Faisa Rachma Maurizka; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Dadan Erwandi, Arinta Adhininggar
Abstrak:
Keamanan lingkungan kampus merupakan aspek penting karena berdampak langsung terhadap kenyamanan dan keberlangsungan aktivitas akademik maupun non-akademik. Kampus Universitas Indonesia di Depok merupakan kampus terbuka, sehingga memiliki potensi risiko keamanan baik faktor internal maupun eksternal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai risiko keamanan di Universitas Indonesia, khususnya Kampus Depok menggunakan desain studi deskriptif analitik dengan metode kualitatif sehingga didapatkan gambaran risiko terkait keamanan di Universitas Indonesia. Penelitian dilaksanakan di Kampus Universitas Indonesia Depok pada bulan Maret hingga Juni 2025. Data primer didapatkan melalui observasi dan wawancara dengan petugas keamanan, serta data sekunder didapatkan dari dokumen laporan kasus di kantor keamanan Universitas Indonesia, serta literatur lain yang relevan dengan penelitian ini. Hasil identifikasi ancaman menunjukkan terdapat 38 potensi ancaman keamanan di lingkungan kampus, antara lain 2 ancaman extreme risk, 3 ancaman high risk, 18 ancaman significant risk, 10 ancaman medium risk, dan 5 ancaman low risk. 5 prioritas ancaman yang memerlukan perhatian lebih meliputi pelanggaran aturan lalu lintas, parkir, berdagang, memancing dan pemulung tanpa izin di dalam kampus, pencurian, perampokan, serta kekerasan seksual. Penilaian risiko keamanan yang sistematis di Universitas Indonesia penting dilakukan sebagai dasar penerapan sistem manajemen keamanan kampus di masa depan yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan di lingkungan kampus.


Campus security is important as it directly impacts the comfort and continuity of both academic and non-academic activities. Universitas Indonesia Depok Campus is an open campus, which has potential security risks from both internal and external factors. This study aims to assess security risks in Universitas Indonesia, specifically at Depok Campus, using descriptive analytical study design with qualitative method to describe security-related risks at Universitas Indonesia. The research conducted at Universitas Indonesia Depok from March to June 2025. Primary data gathered through observation and interview with security officers and secondary data through case report documents, as well as other literature related to this research. Threat identification indicates 38 potential threats on campus which included 2 threats of extreme risk, 3 threats of high risk, 18 threats of significant risk, 10 threats of medium risk, and 5 threats of low risk. Top 5 priority threats were traffic violation, parking, fishing, selling, and scavenging illegally in campus, theft, robbery, and sexual harrashment. A systematic security risk assessment at Universitas Indonesia is important to be the foundation for implementing a university security management system in the future which aims to improve security in the university.
Read More
S-12135
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive