Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37568 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yuliana; Pembimbing: Hafizurrachman; Penguji: Mieke Savitri, Wahyu Sulistiadi, Erlina Dewi
Abstrak:

Pokok permasalahan yang menjadi titik perhatian dari penelitian ini adalah, ingin melihat dan mengetahui tentang penurunan pemanfaatan pemeriksaan di unit EHCU RSPI oleh pelanggan pribadi. Selain itu terjadi ketimpangan antara jumlah pasien pribadi yang dirawat di RSPI dengan pelanggan pribadi di EHCU. Artinya ada peluang untuk memperluas pasar pelanggan pribadi EHCU. Penelitian ini guna memperoleh gambaran loyalitas pelanggan di Executive Health Check Up Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Loyalitas pelanggan diukur dengan aspek bauran pemasaran (4P) yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan. Dalam penelitian ini terdapat variabel babas, variabel intervening dan variabel terikat. Responden penelitian adalah pelanggan pribadi yang melakukan pemeriksaan di unit EHCU RSPI, berjumlah 110 orang. Pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan selama dua bulan, April-Mei 2006. Data yang terkumpul diolah dengan korelasi Pearson Product Moment dengan taraf signifikansi 5%, menggunakan program SPSS ver 11.5. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara bauran pemasaran dengan kepuasan pelanggan, aspek dari bauran pemasaran yang mempunyai korelasi tertinggi adalah aspek produk. Demikian juga nilai korelasi yang terjadi antara bauran pemasaran dengan loyalitas, yang mempunyai nilai korelasi tertinggi adalah aspek produk. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti.


 

The main of this study is attempt to explore declination of check up in unit EHCU Pondok Indah Hospital by personal customer. Beside this there are differences between individual patient who stay in Pondok Indah Hospital and personal customer EHCU. Its mean there is chance to expanse personal customer market EHCU. This research is aimed at portraying the customers' loyalty in Executive Health Check Up Pondok Indah Hospital Jakarta. The customers loyalty was attempted with marketing mix (4P) that correlated to customers' satisfaction. In this research has independent variables, intervening variable, and dependent variable. The respondent in this research are private customers who get check up in EHCU Pondok Indah Hospital. The data was colleting with questionnaire during two month. Processing data with Pearson Product Moment correlation that significance level 5% and take the SPSS program ver 11.5. These result is positive significance correlation between marketing mix and customers' satisfaction, product has highest correlated. It's also correlated between marketing mix and customers' loyalty. The hypotheses in this research are suggested.

Read More
B-939
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Farhan: Pembimbing; Sabarinah; Penguji; Evi Martha, Dian Ayubi, Annie Trisusilo, Wiwi Karnasih
Abstrak:

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan prosedur kerja dari setiap jenis kegiatan pelayanan yang diberikan. Bila dilihat dari pendekatan sistem yang terdiri dari komponen masukan, proses, keluaran, maka SOP dapat dikatakan sebagai komponen proses. Dari data laporan tahunan RSUD Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, untuk tiga tahun terakhir nilai indikator-indikator kesehatan menggambarkan rendahnya mutu pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan proses pelaksanaan SOP pelayanan rawat inap oleh perawat dalam meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman tahun 2000. Penelitian dilakukan secara observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian merupakan observasi kegiatan oleh perawat di ruang rawat inap. Sedangkan jumlah sampel adalah 64 kali observasi yang dilakukan oleh 32 orang perawat di ruang rawat inap RSUD Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman. Pengumpulan data menggunakan tiga buah instrumen. Instrumen untuk perawat dan pasien berupa data sekunder. Instrumen untuk pelaksanaan SOP berupa data primer. Pengolahan data menggunakan program Epi Info dan SPSS, sedangkan analisis data dengan melakukan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan hahwa faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan pada cc=0,05 terhadap pelaksanaan SOP adalah pendidikan, status pernikahan, beban kerja, diagnosa penyakit, dan kemandirian pasien. Faktor yang paling dominan adalah beban kerja dimana perawat yang tidak diberi tugas rangkap akan cenderung bekerja sesuai dengan SOP 6,564 kali dibanding dengan perawat yang punya tugas rangkap. Untuk itu perlu kiranya pertimbangan sejauh mungkin agar tidak memberikan tugas rangkap kepada perawat yang bertugas di ruang rawat inap RSUD Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman.


 

Factors Related to Implementation of SOP of in-Patient Service by Nurses in Increasing the Quality of Service in Regional General Hospital Regency of Pasaman Year 2000.Standard Operating Procedure (SOP) is the work procedure of each type of service activities provided. In terms of system approach that consists of input, process, output process components, the SOP is a part of the process component. From the annual report of Lubuk Sikaping Regional General Hospital, in regency of Pasaman, for the past three years it turned out that the health indicators that describe the health service quality is not in accordance with to the expected level_ The purpose of this research is to identify the factors related to the implementation process of the SOP of in-patient service by nurses in improving the service quality in the regional general hospital of Lubuk Sikaping in 2000. This research is done through observation with cross sectional method. The population of the research is observation activities from nurses that in charge in an in-patient room. While the sample of the research is 64 observation activities from 32 nurses that in charge in an in-patient room of the Regional General Hospital of Lubuk Sikaping. The data collection is done by using 3 instruments. The instrument for nurses and patients are obtained from secondary data. While instrument for SOP is primary data. The data processing is done by using Epi Info and SPSS, while the data analysis is done by using univariate, bivariate, and multivariate analysis. The result of this research indicates the factors that related significantly within a=0.05 toward the implementation of SOP is education, marital status, workload, diseases diagnosis, and self-sufficiency of patients. The most dominant factors is the workload in which the nurses that have no multiple tasks will tend work according the SOP 6.564 times compared to the nurses that have multiple tasks. Therefore, the management of the Regional General Hospital of Lubuk Sikaping needs to consider not to give multiple task to nurses that are in charge in the in-patients ward. Bibliography 30 (1980 - 2000)

Read More
T-989
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yohana Septianxi Merrynda; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Adang Bachtiar, Wachyu Sulistiadi, Doris Tobing, Erik Winarno
Abstrak:
Latar Belakang : pesatnya perkembangan bisnis yang mengadaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi mendorong setiap rumah sakit mempunyai inovasi terhadap pengembangan produk yang dijual ke masyarakat. Pengembangan inovasi tersebut salah satunya ialah pemasaran digital. RS Siloam TB Simatupang sudah mengimplementasikan pemasaran digital untuk pengenalan produk layanannya ke masyarakat. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemasaran digital dengan minat masyarakat memilih pelayanan Kesehatan Medical Check Up di RS Siloam TB Simatupang. Metode: data yang diambil diperoleh melalui data primer dengan instrument pengisian kuesioner, sampel pada penelitian ini ialah 382 orang peserta MCU ataupun pendamping peserta MCU. Pemasaran digital ini dilihat dari aspek informativeness, usefulness, authenticity, entertainment, aesthetics dan variety. Hasil: hasil analisis menunjunkan adanya hubungan bermakna antara seluruh aspek pemasaran digital dengan minat pengunjung di RS. Entertainment, Authenticity dan Variety memiliki hubungan paling dominan dengan minat pengunjung. Regresi logistic menunjukkan aspek entertainment memiliki hubungan paling signifkan dengan minat pengunjung. Kesimpulan: RS Siloam TB Simatupang sudah melakukan implementasi penggunaan pemasaran digital namun perlu adanya optimalisasi dalam penggunaan media sosial / digital RS baik dari segi kualitas maupun pelayanan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pengunjung rs.

Introduction: the rapid development of businesses that adapt to the development of information technology encourages every hospital to have innovations in the development of products sold to the public. One of these innovations is digital marketing. Siloam TB Simatupang Hospital has implemented digital marketing for the introduction of its service products to the public. Objectives: This study aims to determine the relationship between digital marketing and public interest in choosing Medical Check Up health services at Siloam TB Simatupang Hospital. Methods: the data taken was obtained through primary data with the instrument filling out a questionnaire, the sample in this study were 382 MCU participants or companions of MCU participants. Digital marketing is seen from the aspects of informativeness, usefulness, authenticity, entertainment, aesthetics and variety. Results: the results of the analysis showed a significant relationship between all aspects of digital marketing with visitor interest in the hospital. Entertainment, Authenticity and Variety have the most dominant relationship with visitor interest. Logistic regression shows the entertainment aspect has the most significant relationship with visitor interest. Conclusion: Siloam TB Simatupang Hospital has implemented the use of digital marketing but there is a need for optimization in the use of social media / digital hospitals both in terms of quality and service, this aims to increase the trust and satisfaction of hospital visitors.
Read More
B-2460
Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. : Pusinfokesmas FKM UI, S2
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Wahyuni; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Wiku Bakti Bawono Adisasmito, Mieke Savitri, Anny Sulistiyani Tri Dewo
Abstrak:

Organisasi sebagai sebuah sistem yang terbuka akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan ekstemal dan lingkungan internal. Karena itu, setiap organisasi hams selalu menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut dan selalu peka terhadap perubahan apa yang sedang terjadi. Perubahan organisasi yang disebabkan akibat pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal harus terencana dan dipersiapkan secara bail( dan menyeluruh oleh pihak-pihak terkait. Ladokgi TNI AL R.E.Martadinata merupakan organisasi yang melaksanakan tugas pokok dibidang kesehatan gigi dan mulut dinas pasien TNI AL. Selain itu, Ladokgi TNI AL REM juga memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat umum dalam rangka memperoleh dana tambahan bagi subsudi silang pasien dinas TNI AL. Adanya persaingan saat ini dan masa mendatang menuntut Ladokgi TNI AL untuk menentukan strategi apa yang tepat untuk menghadapi kondisi tersebut. Strategi tersebut kemudian diimplementasikan pada organisasi yaitu pada struktur organisasi Ladokgi yang saat ini masih belum ada kejelasan pengesahan dari pusat. Maka, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan posisi Ladokgi TNI AL REM saat ini dihadapkan berbagai faktor ekstemal dan internal yang mempengaruhi dan strategi untuk menghadapinya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan Matriks TOWS (Treaths - Opportunitiess -- Weaknesses - Strengths) dan Analisis CPM ( Competitive Profile Matrix) dalam sebuah kelompok diskusi atau CDMG ( Conssensus Decision Making Group) yang beranggotakan pars pimpinan Ladokgi TNI AL REM. Hasil Matriks TOWS diperoleh bahwa posisi Ladokgi TNI AL REM herada pada kuadran 4 yaitu Future Quadrant dengan rekomendasi strategi yaitu divesifikasi yang masih terkait, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi vertikal dan penetrasi pasar.. Hasil analisis CPM, posisi relatif Ladokgi TNI AL REM berada dibawah RSGM UI dan RSGM Trisakti dan diatas RSGM Dr.Moestopo dan Lakesgilut. Kelemahan Ladokgi dibanding RSGM UI dan RSGM Trisakti berada pada pengenalan nama dan lokasi/akses sehingga strateginya lebih menekankan pada faktor kelemahan tersebut. Strategi yang diperoleh selanjutnya diimpelementasi kedalam struktur organisasi sebagai usulan rancangan perubahan struktur Ladokgi TNI AL REM yang meliputi pembentukan RSGM sebagai strategi divesifikasi; penambahan bagian pemasaran pads struktur sebagai strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan produk ; pembentukan klinik gigi satelit untuk mempermudah akses ke Ladokgi TNI AL REM sekaligus sebagai sarana pengenalan nama, integrasi, pengembangan pasar dan produk. Dari penelitian ini disarankan Ladokgi TNI AL REM meninjau ulang usulan struktur organisasi untuk disesuaikan dengan strategi, memanfaatkan kekuatan pada pembagian kerja dan fasilitas yang dimiliki serta dukungan anggaran pemerintah untuk meraih peluang banyaknya pangsa pasar dan melakukan evaluasi 1 audit internal terus menerus terhadap kinerja dan mutu pelayanan untuk mengatasi ancaman persaingan dan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut.


 

Organization as an open system will always he influenced by internal and external environment. As a consequence, every organization has to adapt and be sensitive to this condition. Organizational change as a result of influence internal and external factors have to be planned and prepared well and throughout by related parties. The Institute of Dentistry R.E.Martadinata at Indonesian Navy (Ladokgi TNI AL RE.Martadinata) is an organization that provide oral and dental health care for members of the Indonesian Navy and their families. Also, Ladokgi TNI AL REM gives public services to obtain additional fund to subsidize internal patient. For present and future period, competition of oral and dental health care providers force Ladokgi TNI AL REM to determine strategy to face the competition. The Strategy will be implemented to organization in structure Ladokgi which there is no clarity until this time. So, this research has been done to get position of Ladokgi TM AL REM with various external and internal factors and what is the strategy. The research has been done according to qualitative with TOWS ( Treaths - Opportunities - Weaknesses - Strengths ) Matrix and CPM (Competitive Profile Matrix) analysis in a discussion group or CDMG ( Conssensus Decision Making Group) from all member head of Ladokgi TNI AL REM. The result of TOWS Matrix is Ladokgi TM AL REM position at kuadran 4, Future Quadrant. Rekomendations of strategic in Future Quadrant are consentric diversification, market and product development, integration and market penetration. The result of CPM analysis is position relative Ladokgi TNI AL REM under RSGM UI and RSGM Trisakti and above RSGM Dr. Moestopo and Lakesgilut. The Weaknesses of Ladokgi TNI AL REM compared to RSGM UI and RSGM Trisakti at name recognition and location or acces. So, its strategy more is emphasizing at weaknesses factor. Implementation strategy to structure as a recommendation of design changing structure organization Ladokgi TNI AL REM. It consists are making of RSGM as strategy of diversification ; marketing division as strategy market penetration, market and product development ; satellite clinic as acces to Ladokgi and also as strategy of market and product development and name recognition. This research suggests that Ladokgi TNI AL REM has to evaluate its organizational structure to adapt with the strategy, use the strength aspects in division of labor, their facilities and use government support budget to reach opportunities in the market, to internally audit of service quality and performance continuously to increase the number of consumer.

Read More
B-963
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sari Melati SDW; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Anhari Achadi, Mieke Savitri, Rosmida S.
Abstrak:

Rendahnya motivasi karyawan menunjukan adanya masalah kepemimpinan dan kepuasan kerja. Tingginya turnover pegawai di RS Yadika Pondok Bambu mengindikasi permasalahan kepuasan kerja dan komitmen. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan dan hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi di RS Yadika Pondok Bambu. Besar sampel 193 orang. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner.Gaya kepemimpinan transformasional dialami 58% karyawan dan transaksional 42%. Karyawan yang puas 50.28%, yang tidak puas 49.7%. Komitmen afektif&normatif didapatkan pada 67% karyawan dan kontinu 33%. Terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan. Terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi.


Low motivation of employees indicates the issue of leadership and job satisfaction. The high turnover of employees in RS Yadika Pondok Bambu indicates job satisfaction and commitment issues. The purpose of this study was to determine the association between leadership style and job satisfaction and association between employee job satisfaction and organizational commitment in RS Yadika Pondok Bambu. Sample size was 193 people. Research carried out by spreading questionnaire. Transformational leadership style was experienced by 58% of employees and transactional style was 42%. 50.28% of employees were satisfied, 49.7% dissatisfied. Affective and normative commitment was found in 67% of employees and 33% continuous commitment. There is an association between leadership style and job satisfaction of employees. There is an association between job satisfaction and organizational commitment.

Read More
B-1532
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Suwardi; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Jaslis Ilyas, Ede Surya Darmawan, Henny Hana
Abstrak:

Rumah sakit Islam adalah sebuah media pelayanan kesehatan untuk mengartikulasikan Islam dalam pelayanan sehari-hari. Dalam falsafahnya Rumah sakit Islam Jakarta adalah perwujudan dari iman dan amal sholeh kepada Allah dan menjadikannya sebagai sarana ibadah. Di setiap sudut ruang di RS1 Jakarta terparnpang hadis senyum adalah sedekah, tetapi setiap penulis berkunjung kesana jarang mendapat senyarnan. Di misi RSI Jakarta ingin mewujudkan Pelayanan kesehatan yang Islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli pada kaum dhu'afa. Di sisi lain obat-obatan yang dipakai masih mengandung alkohol, pelayanan pasien kandungan masih ditangani dokter spesialis pria. Di jam kerja penulis sering menemui karyawan RSI Jakarta di tempat parkir. Tujuan penelitian ini adalah didapatkannya gambaran Kepemimpinan, Budaya Organisasi Islami dan Produktivitas Karyawan di Rumah Sakit Islam Jakarta. Penelitian ini menggunakart metode cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 310 responden dan satu orang inforrnan yaitu direktur SDM dan Pembinaan Rohani RSI Jakarta. Pada penelitian ini didapatkan basil bahwa, nilai-nilai Islam barn diterapkan dalam bentuk simbol seperti pakaian muslimah tetapi di sisi lain RSI Jakarta masih menggunakan simbol Aesculap yang tidak Islami. Untuk Pelayanan belum dilakukan pernisahan antara petugas pria untuk pasien pria demikian pula sebaliknya. Keteladanan juga didapati bet= kuat di RS1 Jakarta. Sedangkan untuk produktivitas karyawan sudah baik. Pada saat ini Kepemimpinan di RSI Jakarta belum kuat, demikian pula dengan Budaya Organisasi Islaminya, sedangkan untuk Produktivitas Karyawan sudah balk. Untuk itu sebaiknya RS1 Jakarta para pimpinannya lebih berkornitinen untuk menjadi teladan bagi para stafnya. Mulai dirintis pelayanan pasien dengan menggunakan sistem gender, bila ha] itu tidak bisa dilakukan lebih balk rnemperbanyak petugas wanita mengingat batasan aurat wanita yang bokh dilihat yaitu wajah dan telapak tangan. Memperbanyak dialog antara pimpinan dengan staf, staf dengan staf baik di dalam unit kerja yang sama maupun dengan unit kerja lainnya.


Islam Hospital is a health service media for articulating Islam in daily services. In philosophy of Islam Hospital Jakarta is a form of faith and good deed to Allah and make it as religious medium. In every corner of RS1 Jakarta, shown hadis of smile is alms, but every the writer come he rarely got smile. RS1 Jakarta mission is realizing Islamic health service, professional and certifiable by still caring dhu'afa people. In the other side, used medicine was still containing alcohol, obstetrical patient service still performed by man specialty doctor. In work hour, writer often meet RS1 Jakarta staffs in parking area. This research purpose is obtaining description of leadership, Islamic organizational culture and staffs productivity at RS1 Jakarta. This research is using cross sectional method with total respondents of 310 people and I informant whose director of SDM and spiritual construction of RSI Jakarta. From this research obtained that Islamic values implemented in the form of symbolic such as rnuslimah cloths but in the other side RS1 Jakarta still using non Islamic Aesculap symbol. For services not yet performed separation between man staffs for man patient and in the contrary. Compliance obtained not yet strong in RSI Jakarta. While, staffs productivity has already well. Recently leadership in RSI Jakarta not yet strong, thus with Islamic organizational culture, while for staffs productivity is well. Therefore, it is better for leader of RSI Jakarta more committed to become model for their staffs. Patient services start be pioneered by using gender system, if it could not performed, it is better to increase woman staffs considering woman aurat are face and hand palm. Increasing dialogues between chief-staffs and staffs-staffs whether in the same working unit and other working unit.

Read More
B-1026
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Goretty Lusya Angelita; Pembimbing : Prastuti Soewondo; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Mardiati Nadjib, Heri Kurnianto, Arif Riandi
Abstrak: Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2019 di RS Pusat Pertamina, Jakarta . Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan secara retrospektif berdasarkan data kunjungan tahun 2018 dengan jumlah sampel sebanyak 71, terdiri dari 36 pasien Pensiunan Pertamina dan 35 pasien Jaminan Kesehatan Nasional. Hasil analisis bivariat dan multivariat, terdapat perbedaan yang signifikan biaya langsung medis operasional stroke iskemik pada segmentasi pembayaran pasien dan pada lama hari rawat. Hipotesis penelitian ini terbukti, yaitu adanya perbedaan biaya yang bermakna pada kedua kelompok pasien, sehingga upaya kendali mutu kendali biaya harus lebih ditingkatkan pada pasien Pensiunan Pertamina, viii Universitas Indonesia salah satunya dengan memaksimalkan fungsi case manager untuk melakukan pengendalian biaya perawatan pasien
Read More
B-2080
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fatimah; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Ronnie Rivany, Budi Hartono, Trisna Murti Mudijana
Abstrak:

ABSTRAK Untuk menghadapi persaingan yang semakin bcmt, scbuah rumah sakit harus dapat mencmpatkan oricntasi kepuasan sebagai tujuan utama. Dengan demikian kinerja karyawan rumah sakit harus diperhatikan, tcrutama mengenai motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Karena dcngan adanya motivasi kelja dan kepuasan maka karyawan dapal bekerja dengan optimal. Dalam hal ini kebutuhan karyawan juga merupakan perhatian yang panting bagi manajemen rumah sakit dikarenakan adanya keterkaitan yang erat antara karyawan dengan kemajuan rumah sakit, _ RSMH. Thamrin Cileungsi belum melakukan pengukuran mcngcnai motivasi dan kepuasan kenja karyawan sebelumnya. Olch karena itu masalah penelitian dalam tesis ini adalah belum pemah adanya pengukuran mengenai motivasi dengan kepuasan kerja karyawan baik itu karyawan paramedis dan non medis terhadap manqiemen rumah sakit. Penclitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, usia, pcndidikan dengan motivasi kcria karyawan dun juga huhungan motivasi dengan kepuasan kerja karyawan paramedis dan non medis di RS. MH. Tharnrin Cileungsi. Pcnclitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan analisis korelatif yang dirancang untuk mengukur hubungan antara seluruh variabcl bcbas dengan variabel terikat, dengan sampel 202 orang karyawan, terdiri dari 102 karyawan paramedis dan I00 karyawan non medis. I-lasi! penelitian menemukan bahwa pada karyawan paramcdis maupun non medis terdapal hubungan yang bcrrnakna antara jcnis kelamin dcngan motivasi karyawan yang meliputi kebutuhan rasa aman pada karyawan paramedis sedangkan pada karyawan non medis meliputi kcbutuhan iisioiogis. Terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan motivasi karyawan yang meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosialisasi, dan kebutuhan penghargaan pada karyawan paramedis, sedangkan karyawan non mcdis mclipuli kcbutuhan sosialisasi, kcbuluhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi. .luga terdapal hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan motivasi karyawan paramedis yang meliputi kcbutuhan rasa aman, kebutuhan sosialisasi, dan kcbutuhan pcnglmargaun. Namun lidak tcrdaput hubungan yang bemxakna antara pendidikan dengan motivasi karyawan non medis. Serta di dapat adanya hubungan yang bermakna antara motivasi dengzm kepuasan karyawan paramedis maupun non mcdis yang meliputi kebutuhan iisiologis, kcbuluhan rasa aman, dan kebutuhan akan penghargaan. Dengan pcngujian rcgrcsi logistik didapat tingkat pendidikan dan kebutuhan fisiologis yang mcmiliki hubungan paling bermakna dengan kepuasan karyawan paramedis. Sedangkan Dengan pcngujian regresi logistik didapat usia dan kebuluhan rasa aman yang memiliki hubungan paling bermakna dengan kcpuasan karyawan non mcdis. Untuk manajemen rumah sakit perlu lebih memperhatikan hal-hal yang berkenaan dengan motivasi dan kepuasan karyawan paramedis maupun non medis, diantaranya yaitu dengan sistcm kompensasi yang sesuai dengan penclidikan dan bcban kezja, adanya insentiil bonus, jaminan kesehatan dan keselamatan keqia (aslek, jamsostek, dll), dan lain sebagainya. Kenyamanan karyawan dalam bekerja _iuga harus diperhatikan dengan mcnjaga kondisi fisik rumah sakit dan menghindari adanya kecelakaan kerja di RS, selain ilu perlu adanya bus karyawan unluk karyawan yang tempat tinggalnya jauh dari RS. Ada baiknya manajemen rumah sakir mulai memperhatikan prestasi karyawan paramcdis maupun non medis dengan memberikan mcreka penghargaan selayak-layaknya seperti berupa piagam, surat rekomendasi, ataupun sekedar cindcra mata. Pihak manajemen perlu lebih memperhatikan karyawan paramedis dan karyawan non medis, terlebih karyawan paramedis yang pada umumnya sering berhubungan Iangsung dengan pasien. Agar tidak texjadi kesenjangan antara karyawan paramcdis dan non medis, maka pihak manajemen selayaknya dapat bersikap adil dan bijak tanpa membedakan status kepegawaian karyawan.


ABSTRACT To face a more complicated competition, a hospital must place satisfaction orientation as main purpose. Thus, hospital employees` performance had to be paid attention, especially toward motivation and employees work satisfaction. Because work motivation and satisfaction so employees could work optimally. Employees needs also become important focus for hospital management because ol' close relation between employees and hospital progress. MH. Thamrin Hospital Cileungsi not yet performed measurement toward employees? motivation and satisfaction. Therefore, research problems in this thesis is never exist an assessment toward motivation with employees work satisfaction whether paramedic and non-medic employees concerning hospital management. This research was aim to identify reiation of gender, age, education with work motivation and relation motivation with work satisfaction of paramedic and non-medic employees in M.H. Thamrin Hospital Cileungsi. This research is using cross sectional method with quantitative method and using correlative analysis that designed to assess relation between whole dcpcndcnt variables and bond variables, with 202 employees as samples, consist of` l02 paramedic and 100 non-medic employees in M.H. Thamrin Hospital Cileungsi. Research result obtained that whether paramedic or non-medic employees got significant relation between gender and employees motivation including salety needs on paramedic employees while on non-medic employees including physiology needs. Obtained significant relation between ages with employees? motivation including physiology needs, socialization needs, and appreciation needs on paramedic employees. while non-medic employees including socialization needs, appreciation needs and actualization needs. Also obtained significant relation between cducations with paramedic employees? motivation, which including safety needs, socialization needs and appreciation needs. However, there are no significant relations between education and non-medic employees? motivation. Also obtained significant relation between paramedic employees motivation and non-medic employees satisfaction, which including physiology needs, safety need and appreciation needs. By logistic regression test obtained education level and physiology needs, that has the most significant relation with paramedic employees? satisfaction. While, according logistic regression obtained age and safety needs as the most significant relation of non-medic employees? satisfaction. Hospital management need to conccm items that related with motivation and paramedic and non-medic employees? satisfaction, one of them is compensation system that appropriate with education and work responsibility, incentive, bonus, health guarantee and work safety (astclejamsostelt, etc), etc. Employees comlbrtable in working also focused by maintaining hospital physical condition and avoiding work accident in hospital, besides needed employees bus for employees who live far from hospital. lt is beneficial if hospital management staned to concem paramedic and non-medic employees? achievement by giving them reward such as deed. recommendation letter, or souvenirs. Management need focused to paramedic employees and non-»medic employees, moreover paramedic employees that generally directly related with patient. So that there is no gap between paramedic and non-medic employees, thus management should acl fair and wise without altering employees status.

Read More
B-1004
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sutomo; Pembimbing: Wiku B. Adisasmito; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Wahyu Sulistiadi, Hana Johan Sastradijaya
Abstrak:

Program JPKMM (Askeskin) yang dimulai awal tahun 2005 belum ada yang mengevaluasi, padahal program sebelumrrya banyak menimbulkan masalah. Semcntara itu banyak isu ncgatif terhadap peran serta rumah sakit swasta dalam hal pelayanan' masyarakat miskin. Salah satu cara untuk mengevaluasi adalah dengan meiakukan review utilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum pemanfaatan perawatan kelas Ill oleh masyarakat miskin di RSUD dan RS. Krakatau medika. Review juga untuk mengetahui komponen kegiatan pelayanan serta biaya perawatan yang timbul sehubungan dcngan perawatan masyarakat miskin di kelas lil. Komponen tersebut adalah Iama hari rawat, pemeriksaan radiologi, iaboratorium, tindakan operasi, pemberian resep. Penelitian ini bersifat deskriptif , dan didukung oleh wawancara dengan pejabat terkait di dua rumah sakit dengan tujuan untuk memperjclas dalam pembahasan.Waktu penelitian adalah bulan Februari sampai April 2006, data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer dari hasil wawancara. Populasi dan sampel adalah semua pasien rawat inap kelas I Il di kedua rumah sakit. HasiI penelitian yang didapat adalah pemanfaatan pelayanan rawat inap kelas lil di dua rumah sakit masih rendah untuk masyarakat miskin , rata -rata kurang dari 30% dibandingkan dengan total rumah sakit. Biaya perawatan pasien .IPKMM 55% dari total biaya perawatan kelaa Ill, sedangkan pasien umum 44%. Alcan tetapi jumlah pasien JPKMM 40,7% sedangkan pasien umum 58,6% dari total pasien kelas lIl.Hal ini membuktikan bahwa pclayanan RSUD Cilegon tidak efisien. Hari rawat pasien JPKMM 6 hari per pasien sedangkan untuk pasien umum 3 hari per pasien. Di RS. Krakatau Medika untuk pasien umum 5 hari per pasien, sedangkan untuk pasien miskin 7 hari pcr pasien. Biaya obat non DPI-[O dua kali lebih besar dibandingkan dengan biaya obat DPHO. Terdapat perbedaan penyakit terhanyak di kedua rumah sakit, RSUD terbanyak adalah TBC Paru sedangkan di RS. Krakatau medika adalah Demam Tifeid. Disarankan kepada rumah sakit agar mampu mengevaluasi pelaksanaan program JPKMM ini sehingga lebih efektif dan efisien, untuk PT- Askes agar lebih fleksibel dalam dalam penghitungan biaya rawat inap dan pembenahan dalam sistem infbnnasi untuk mempercepat proses klaim.


 

JPKMM program which started on 2005 has not been evaluated yet, eventhough it has caused a lot of problems. At the same time, there are a lot of negative responds to private hospital involvement in services to the poor. One way to evaluate it is by reviewing it?s utilization. This research is aimed to capture general picture of class Ill serivice utilization by the poor at RS. Krakatau Medika and RSUD. lt also reviews service activity and cost components of class Ill sen/iees for the poor. These components are hospital stay, radiology observation, laboratorium, surgeries and recipes. This research is descriptive and supported by interviews with related officers on two hospitals for clarification. This research is conducted on February through April 2006, and data being used are secondary and primary data from interviews. Population and sampling are from all patients staying at class III ofboth hospitals. The result of this research is that utilization of class III for the poor in both hospitals is still very low, less than 30% on average compare to all patient. Cost of the JPKMM patient service is 55% of total cost for Class lll, while for general patient is 44%. On the other hand total quantity of' .IPKMM patient is 40.7% and for general patient is 58% from all class Ill patient. These prove that RSUD Cilegon services is not efficent. Staying period for JPKMM patient is 6 day per patient and for general patient is 3 day per patient. ln RS Krakatau Medika it is 5 day per person, and for the poor it is 7 day per patient. Non-DPHO Medication cost twice as much as DPI-IO medication. There is also difference: in the most disease being treated in both hospitals. In RSUD it is Lung TBC while in RS Krakatau Media it is Typhoid fever. It is advisable that hospitals have to be able to evaluate their JPKMM programs so that it could be more effective and efhcient. lt is also advisable for P'I` Askes to be more flexible in calculating the cost of medical stay and to improve their infomration system for claim system.

Read More
B-930
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evi Maryam; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: M. Hafizurrachman, Amila Megraini, Yuli Prapancha Satar
Abstrak:

Pentingnya pemahaman tentang konsumen dalam pemasaran telah dikembangkan yaitu para pemasar berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Konsep perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukamn dalam hidup mereka. Prinsip-prinsip dan riset perilaku konsumen dapat mambantu pengambilan keputusan manajerial salah satunya pada bidang pengembangan bauran pemasaran. Medical Check Up merupakan satu produk pusat layanan kesehatan yang memiliki dua jenis kegiatan yaitu kegiatan intemai dan kcgiatan ekstemal. Kegiatan intemal adalah pemeriksaan penunjang medis lengkap didukung oleh pemeriksaan medis, sedangkan kegiatan eksternal adalah berupa pemasaran ke perusahaan dan publik yang ingin menjaga diri terhadap kemungkinan penyakit. Lengkap dan akurat pelayanan Medical Check Up sering digunakan dalam upaya promosi suatu rumah sakit sehingga diharapkan dapat menjaring lebih banyak konsumen dalam penggunaan fasilitas kesehatan lainnya di rumah sakit tersebut. Unit Medical Check Up Rumah Sakit PMI Bogor berdiri sejak pertengahan tahun 2003, yang pada saat itu telah didahului 2 rumah sakit swasla lainnya di Kota Bogor. Dari data kunjungan pada tahun 2005 dapat diketahui bahwa tezjadi penurunan penjualan dari pelanggan pribadi sebesar 29,l% jika dibandingkan tahun sebelumnya hal ini berakibat penurunan pendapatan rumah sakit sebesar 5,2 % dari total pendapatan unit Medical Check Up pada tahun 2005. Oleh karena itu dilakukan pcnclitian yang bcrtujuan mcngctahui gambaran perilaku pelanggan pribadi dalam pengambilan keputusan berdasarkan bauran pemasaran di Unit Medical Check Up Rumah Sakit PMI Bogor. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif dengan metode Rapid Asessment Procedure (RAP) untuk meneliti dampak dari sistem pemasaran pelayanan kesehatan terhadap perilaku pelanggan dalam pengambilan keputusan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan pelanggan pribadi datang karena adanya motivasi ingin mendeteksi kesehatan baik untuk melengkapi persyaratan rnelanjutkan sekolah, mencari pekerjaan atau untuk mendapatkan saran pengobatan yang teramh. Selanjutnya mereka mencari infoxmasi secara luas terutama infonnasi dari mulut ke mulut, beberapa atribut yang membentuk sikap positif yaitu produk yang ditawarkan dalam hal ini manfaat dan kemasannya , orang-orang yang memberikan pelayanan yang cepat, ramah dan profcsional, serta bukti fisik sebagai penunjang pcmcriksaan pelayanan baik tata ruang, kclengkapan alat penunjang medis atau suasanya di lingkungan unit Medical Check up. Selanjutnya adalah proses pengintegrasian dari sikap pelanggan pribadi adalah mernilih bukti Hsik yang ada di Unit Medica! Check Up Rumah Sakit PMI Bogor terutama karena kelengkapan alat medis yang tersedia. Pengalaman yang dirasakan setelah melakukan pemeriksaan sebagian besar adalah baik dan merasakan kepuasan karena mendapatkan pelayanan yang sesuai atau lebih dari yang diharapkan. Saran yang dapat diberikan adalah meningkatkan upaya promosi tidak hanya menginfommasikan keberadaannya tetapi juga kearah edukatif , kecendemngan pemilihan dan pembelian yang tidak terlepas dari pengembangan bauran pemasaran lairmya dan dengan cara pendekatan psikologis internal yang menyertai proses pengambilan keputusan.


 

The importance of understanding clients in marketing effort is developed that the marketers are trying to satisfy the needs and wants of the target market. Client behavior concept is a dynamic interaction between affection and cognition, as well as behavior and environment in where men perfonning the activity of exchange in their lives. The principle and research of clients? behavior may help taking a managerial decision of which is the development of marketing. Medical check-up is a product of health center which has two types of activity, that is, internal and extemal ones. lntemal activity is a complete medical supports inspection followed by medical inspection. While extemal activity is performing marketing to corporate and public intending to protect themselves from possible diseases. The completeness and accuracy of Medical Check Up services are often used in promoting a hospital and expected to gain more clients to use the health facilities available in it. Medical Cheek Up unit of PMI Bogor Hospital was established in mid 2003. At that time, two hospitals in the city of Bogor have already set up. From the visitor?s data in 2005, it is known that there was a decrease in personal clients market of 29,1% compared to the previous years. This makes a decrease in hospital income of 5,2% ofthe total revenue of Medical Check Up unit in 2005. Therefore, a research is conducted in order to know the all about of personal clients? behavior in making a decision based on marketing mix of Medical Check Up Unit of PMI Bogor Hospital. This research uses qualitative approach with Rapid Assessment Procedures (RAP) method in order to know the effect of marketing system of the health center to clients? behavior in taking a decision. Based on the research it is concluded that personal clients come in because they want to check their health both to complete the requirement to continue study, find a job or seek for medical advices. Further they are looking for information in wide scope mainly mouth to mouth information, some attributes which are positive in benefit and package, people who make good, fast and professional services, as well as physical evidences which support the services (lay out, medical equipment, and surroundings in Medical Check Up Unit). Further, integration process in personal clients is selecting physical evidences available at the unit in the hospital, particularly the completeness of medical support in the premises. Experiences gained when receiving medical services is mostly due to satisfaction from the good services as expected. It is suggested that the hospital can improve the promotion efforts by not only informing its existence but also for education. The tendency of selecting and using the services are due to the creation of other marketing mix and intemal psychological approach following the process of decision making.

Read More
B-957
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive