Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34475 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dilla Christina; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi sartika; Penguji: Triyanti, Edith H Sumedi
S-5337
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yessy Nur Handayani; Pembimbing; Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Ida Ruslita
S-5503
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cevin Rosse Octaviane; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Triyanti, Kusharisupeni Djokosujono, Sada Rasmada
Abstrak:
Obesitas sentral yaitu obesitas yang menyerupai apel, dimana lemak disimpan pada bagian pinggang dan rongga perut. Tujuan utama dari penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada pekerja di PT. X Kota Semarang dan faktor yang paling berhubungan terhadap kejadian obesitas sentral. Penelitian ini menggunakan desain cross- sectional dengan jumlah sampel sebanyak 110 orang pekerja. Penelitian ini mengolah data primer yang didapatkan dengan cara wawancara dan pengukuran antropometri. Variabel independen yang diteliti yaitu faktor perilaku berisiko meliputi aktifitas fisik, status merokok, dan asupan gizi (energi, protein, lemak dan karbohidrat). Faktor sosial meliputi tingkat pendidikan, status pernikahan dan tingkat pengetahuan. Faktor yang tidak dapat diubah meliputi usia dan jenis kelamin. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Proporsi obesitas sentral pada pekerja di PT. X Kota Semarang sebesar 69,1%. Hasil bivariat menunjukkan obesitas sentral berhubungan signifikan dengan faktor perilaku berisiko yakni asupan energi, asupan lemak, dan asupan karbohidrat; faktor sosial yakni status pernikahan dan faktor yang tidak dapat diubah yakni jenis kelamin. Hasil analisis multivariat diketahui faktor paling berhubungan terhadap obesitas sentral adalah faktor perilaku berisiko yakni asupan karbohidrat dengan OR 11,580 (95% CI: 1,208 – 111,047). Asupan karbohidrat berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas sentral sebesar 11,58 kali lebih tinggi dibandingkan asupan karbohidrat cukup, setelah dikontrol oleh aktifitas fisik, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, status pernikahan, tingkat pengetahuan, usia, dan jenis kelamin.

Central obesity is obesity that resembles an apple, where fat is stored in the waist and abdominal cavity. The main objective of this study is to determine the factors associated with central obesity in workers at PT. X Semarang City and the factor most related to the incidence of central obesity. This study used a cross-sectional design with a total sample of 110 workers. This study processes primary data that obtained by means of interviews and anthropometric measurements. The independent variables studied were risk behavior factors include physical activity, smoking status, and nutrition intake. Social factors include education level, marital status and level of knowledge. Factors that cannot be changed include age and gender. Bivariate analysis used the chi-square test and multivariate analysis used multiple logistic regression. The proportion of central obesity in workers at PT. X Semarang City is 69.1%. Bivariate results show that central obesity is significantly related to risk behavior factors, include energy intake, fat intake, and carbohydrate intake; social factors, include marital status and factors that cannot be changed, include gender. The results of the multivariate analysis revealed that the factor most related to central obesity was a risky behavior factor, namely carbohydrate intake with an OR of 11.580 (95% CI: 1.208 – 111.047). Excessive carbohydrate intake can increase the risk of central obesity by 11.58 times higher than adequate carbohydrate intake, after controlling for physical activity, energy intake, protein intake, fat intake, marital status, level of knowledge, age, and gender.
Read More
T-6823
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Manzilla; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Ahmad Syafiq, Nazhif Gifari
Abstrak: Dehidrasi merupakan kondisi yang terjadi apabila air yang keluar dari dalam tubuh melebihi air yang masuk ke dalam tubuh. Kejadian dehidrasi pada remaja lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa dan dapat berdampak pada penurunan performa fisik dan kognisi, serta meningkatkan risiko berbagai gangguan atau penyakit.
 
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status dehidrasi pada murid di SLTA X Jakarta Timur tahun 2017. Data yang dikumpulkan berupa status dehidrasi, konsumsi air, kebiasaan minum, pengetahuan air dan dehidrasi, aktivitas fisik, status gizi dan jenis kelamin. Pengambilan data diukur melalui kuesioner, metode food recall 2x24 jam, pengukuran antropometri, serta pengukuran status dehidrasi melalui warna urin dengan menggunakan Kartu PURI Periksa Urin Sendiri.
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 64.2 responden mengalami status dehidrasi dari 134 responden. Berdasarkan uji statistik Chi Square diketahui bahwa terdapat hubungan bermakna antara status dehidrasi dengan konsumsi air dan status gizi. Proporsi kejadian dehidrasi lebih banyak terjadi pada remaja yang memiliki konsumsi air rendah dan status gizi lebih.
 

Dehydration is a condition that happens when the output of water from the body exceeds the body rsquo s water intake. Dehydration happens to adolescents more often than to adults and can contribute in the lowering physical performance and cognition, and may also increase the risk of several disabilities or diseases.
 
This study takes on a cross sectional design in order to know the factors related to dehydration status in SLTA X students, East Jakarta 2017. Data collected in this study includes dehydration status, water intake, drinking habit, knowledge towards water and dehydration, physical activity, nutritional status, and gender. Data was collected using a questionnaire, 2 x 24 hours food recall, anthropometry measures, and measuring dehydration status using PURI cards.
 
Results of this study conclude that 64.2 of the 134 respondents were dehydrated. Furthermore, Chi Square analysis shows that there is a significant relation between water intake and nutritional status. Also, the proportion of dehydration occurs more on adolescents with low water intake and an over nutrition status.
Read More
S-9407
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Nur Sarah Sudrajat; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Endang L. Achadi, Agus Triwinarto
Abstrak: Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian hipertensi dengan berbagai faktor risiko yang mencakup karakteristik demografi, status gizi, gaya hidup, pola diet, dan stres di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018. Desain penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2018. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juli 2021. Populasi pada penelitian ini adalah dewasa muda usia 19-24 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan. Total sampel yang termasuk dalam kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 1.459 sampel.Kejadian hipertensi dianalisis untuk diketahui prevalensi hipertensi sistolik, diastolik, dan gabungan (sistolik dan diastolik) dan ditemukan hipertensi diastolik memiliki prevalensi paling tinggi (14,1%).
Read More
S-10711
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mutia Anggun Sayekti; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Wawan Agung Nurwanto
S-8016
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atika Ramadhani; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Endang L. Achadi, Casilia Meti Dwiriani
Abstrak: KEJADIAN STATUS GIZI LEBIH PADA REMAJA MERUPAKAN MASALAH YANG SUDAH TERJADI DIMANA-MANA. PREVALENSI STATUS GIZI LEBIH PADA REMAJA DI JAKARTA TIMUR LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN DENGAN ANGKA PROVINSI DKI JAKARTA. REMAJA YANG MEMILIKI STATUS GIZI LEBIH DAPAT BERISIKO TERKENA BERBAGAI PENYAKIT DEGENERATIF , MEMILIKI STATUS GIZI LEBIH DIMASA MENDATANG, DAN DAMPAK PALING BURUKNYA, YAITU KEMATIAN DINI. PENELITIAN INI MERUPAKAN PENELITIAN KUANTITATIF YANG BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERHADAP STATUS GIZI LEBIH PADA MURID SLTA X DI JAKARTA TIMUR TAHUN 2017. DESAIN PENELITIAN YANG DIGUNAKAN ADALAH DESAIN POTONG LINTANG PADA 130 ORANG RESPONDEN USIA 15-17 TAHUN. METODE PENGAMBILAN DATA YANG DIGUNAKAN ANTARA LAIN PENGUKURAN TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN DENGAN MICROTOISE DAN TIMBANGAN DIGITAL, PENGISIAN KUESIONER, DAN PENCATATAN WAKTU MAKAN. ANALISIS STATISTIK YANG DIGUNAKAN ADALAH UNIVARIAT DAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI-SQUARE. HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN BAHWA 33,8% MURID MEMILIKI STATUS GIZI LEBIH. HASIL ANALISIS BIVARIAT MENUNJUKKAN BAHWA TIDAK ADA HUBUNGAN YANG SIGNIFIKAN ANTARA VARIABEL INDEPENDEN, YAITU JENIS KELAMIN, ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO, KEBIASAAN JAJAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK, KECEPATAN MAKAN, DAN PERSEPSI CITRA TUBUH DENGAN STATUS GIZI LEBIH. NAMUN, TERDAPAT BEBERAPA VARIABEL YANG MEMILIKI KECENDERUNGAN TERHADAP STATUS GIZI LEBIH, YAITU ASUPAN LEMAK, KEBIASAAN JAJAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK, KECEPATAN MAKAN, DAN PERSEPSI CITRA TUBUH. UNTUK ITU, PERLU ADANYA EDUKASI ATAU PENYULUHUAN MENGENAI CARA MENJAGA STATUS GIZI DAN MENGAPLIKASIKAN PEDOMAN GIZI SEIMBANG.
KATA KUNCI : STATUS GIZI LEBIH, REMAJA
Read More
S-9480
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Isna Aulia Fajarini; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Endang Laksminingsih Achadi, Ekowati Rahajeng
Abstrak: Obesitas pada diabetisi (penderita DM Tipe 2) berdampak pada peningkatan risiko terjadinya komplikasi berupa nefropati diabetis dan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada diabetisi dewasa. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan melibatkan 133 responden yang merupakan perserta PROLANIS. Pengukuran asupan dilakukan menggunakan food recall 1x24 jam, kebiasaan makan menggunakan FFQ, dan aktivitas fisik menggunakan GPAQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 63,9% diabetisi mengalami obesitas (IMT ≥25 kg/m2). Obesitas pada diabetisi berhubungan signifikan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan terkait gizi, dan lama menderita DM tipe 2. Edukasi kepada diabetisi tekait diet bagi penderita DM tipe 2 penting untuk mengurangi obesitas pada diabetisi. Kata kunci: Obesitas, Diabetes Mellitus Tipe 2 Obesity among adult with type 2 diabetes heightens the risk of other comorbid diseases such as diabetic nephropathy and cardiovascular disease. The aim of this study was to determine factors associated with obesity among adult with type 2 diabetes. This study used cross-sectional design and data were collected from 133 member of PROLANIS. Food intake was assessed with 1x24 H food recall, food habit with FFQ, and physical activity with GPAQ. The result showed 63,9% of adult with type 2 diabetes were obese (BMI ≥25 kg/m2). Obesity is significantly associated with level of education, nutrition knowledge, and duration of diabetes. Health education about diet for diabetic patient is important to decrease obesity among adult with type 2 diabetes. Keywords: Obesity, Type 2 Diabetes
Read More
S-9436
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nove Zain Wisuda; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, M. Arief Novianto
S-5982
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Selvia Amelya; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Fathimah Sulistyowati Sigit, Kusharisupeni Djokosujono
S-11898
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive