Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32513 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Tristi Yuanita; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Mieke Savitri, Zaterti
S-5556
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alhafiza Putra; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Sudarti Kresno, Ella Nurlela Hadi, Gayatri Suryaningsih, R. Dedi Kuswenda
Abstrak:

Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Indonesia sudah menurun, tetapi kalau dibanding dengan Negara tetangga masih jauh lebih tinggi. Sepertiga kernatian bayi teljadi dalam bulan pertarna (neonatal), 80 persen kematian neonatal ini terjadi pada minggu pertarna. Berarti masih rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya pada masa persalinan dan segera sesudahnya. Tahun 2006, kematian Neonatal di Kabupaten So1ok sebanyak 47 kematian dan 7 kematian ibu dari 8.250 kelahiran hidup. Pada periode yang sama teijadi 23 kematian neonatal dan 1 kematian ibu dari 1,091 kelahiran hidup yang terjadi di Kecamatan Lembah Gumanti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktek atau tindakan yang dilakukan o1eh bidan di wilayah keija Puskesmas Alahan Panjang terhadap pelayanan ibu bersalin dan bayi baru lahir 7 hari (minggu pertarna) pasca persalinan. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap hal yang diperkirakan menunjang pelaksanaannya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Inforrnan dalam penelitian adalah seluruh bidan yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Alahan Panjang, ibu bersalin yang persalinannya ditolong oleh inforrnan bidan tersebut, dan inforrnan kunci adalah pimpinan dan koordinator program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Alahan Panjang. Pengambilan data dilakukan dengan cara Diskusi Kelompok Terarah (DKT) kepada 18 bidan, kemudian dilanjutkan dengan Wawancara Mendalam (WM) kepada 4 (empat) orang bidan dari peserta DKT. Untuk konfurnasi, dilakukan WM pada 17 (tujuh) orang ibu bersalin yang dilayani bidan tersebut. Selain itu, juga dilakukan WM kepada Pimpinan dan Koordinator Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Alahan Panjang. Selanjutnya juga dilakukan satu kali pengamatan (rekaman video proses persalinan sarnpai 24 jam pasca persalinan) dan pengamatan praktek atau tidakan bidan sewaktu kunjungan neonatal serta melakukan telah dokumen. Analisa yang dilakukan dengan memasukan data kedalam matrik, kemudian dilakukan analisa isi (content analysis). Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Alahan Panjang pada buian Marer sampai awai lviei 2007. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan masih ada praktek atau tindakan bidan, terhadap pelayanan ibu bersalin dan bayi bam lahir 0 - 7 hari, yang tidak sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan menurut Depkes, (2003). Terutama dalam melakukan penyuluhan kepada ibu bersalin. Selain itu, juga ditemui bahwa supervisi yang dilakukan Pimpinan dan Koordinator Program KIA Puskesmas Alahan Panjang masih kurang. Selanjutnya, masih sedildtnya bidan yang pernah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan fungsi bidan dalam pelayananan KIA dan kurangnya sarana yang mendukung praktek atau tindakan bidan dalam pelayanan KIA. Berdasarkanj hasil penelitian, disarankan kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Solok dan Puskesmas Alahan Panjang untuk peningkatan profesionalisme bidan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dengan peningkatan supervisi, pelatihan dan penyediaan sarana bidan. Untuk bidan, agar meningkatkan profesionalisme dlam bekerja. Selain itu, juga menyarankan peningkatan kuantitas dan kualitas penyuluhan KIA, serta mendorong jorong/desa untuk menjadi jorong/desa siaga.


In Indonesia both the Maternal and Infant Mortality Rate (MMR & IMR) has significantly reduced. However, these two figures were still higher than that of the ASEAN countries. About a third of the infant deaths took place in the neonatal period, while 80% of the neonatal deaths happened during the first week of life. This was partly caused by both low accessibility and quality of care during that period. During 2006, in District of Solok there were I 0I infant deaths (?) and 7 maternal deaths reported from the 8,250 live births. During the same pdod, at the sub-district of Lembah Gunanti, 47 infant deaths and I maternal death took place form the reported I ,091 live births. The objective of this study was to assess the midwives' practice during the provision of services in the post partum and early neonatal period. In addition, this study at Puskesrnas Aiahan Panjang was also aimed to identify supporting factors in delivering the above services. The design of this study was qualitative research design. The methods of data collection were focus group discussions (FGD), in-depth interview and observation. The number of informants of midwives who took part in both FGD and in-depth interview was 18 persons. In addition, 7 postpartum mothers who were attended by some of the midwives on their delivery were also interviewed. Observation using video camera was made at one of the deliveries (24 hour recording). Both midwife coordinator and chief of the Puskesmas Alohan Panjang were also interviewed. The cont nt analysis technique was used to analyze the qualitative data.Results of the study showed that there were many practices of the midwives during postpartum and early neonatal period which did not follow the standard midwifery care by the Ministry of Health (Depkes, 2003). Health education was not properly implemented and quite often it did not take place. Supervision from the Puskesmas chief or midwife responsible for Materoal and Child Health (MCH) services was insufficient There were very few of the midwives who ever joined training in improving their midwifery skills. From the esults of histuly, it is urgel that both District Health Office (Dinkes) of Solok and Puskesmas Alahan Panjang improve the competency of the midwives through appropriate training, supervision and provision of equipment and. facilities.In addition, strengthening of the midwives in conducting effective health education program is also strongly recommended. In line with this effort, socialization of recent MCH programs and support for the development of "jorong" (Desa Si11ga) is also of utmost importance.

Read More
T-2726
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratna Sari; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Puput Oktamianti, Budi Hartono
Abstrak: Kinerja karyawan memiliki peranan penting dalam pelayanan kesehatan kepadamasyarakat di puskesmas. Tingginya angka kemangkiran, kurang optimalnya pencapaian Standar Pelayanan Minimal program dan ketidakdisiplinan waktu penyampaian laporan dapat berdampak pada kinerja karyawan. Hingga saat inikaryawan Puskesmas kecamatan Tambora belum memiliki informasi yang cukupmengenai kinerja karyawan dan kualitas kehidupan kerja mereka. Tujuandilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kinerja karyawan, hubungan komponen kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja mereka serta komponen mana yang paling dominan hubungannya dengan kinerja karyawan diPuskesmas Kecamatan Tambora. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, pada 119 (seratus sembilan belas) orang karyawan menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil penelitan menunjukkan bahwa jumlahkaryawan yang memiliki kinerja kurang cukup besar yaitu mencapai 49,6%. Adadua variabel yang signifikan berhubungan dengan kinerja karyawan yaitu rasa bangga terhadap institusi dan komunikasi. Variabel yang paling dominanberhubungan dengan kinerja adalah komponen rasa bangga terhadap institusi.Saran bagi Puskesmas kecamatan Tambora adalah membangun rasa bangga(pride) terhadap perusahaan bagi setiap karyawan dengan cara memperkuatidentitas dan citra puskesmas, melalui peningkatan kepedulian karyawan terhadapinstitusi karena secara statistik akan meningkatkan kinerja tiga kali lebih baik daripada karyawan yang tidak memiliki rasa bangga tersebut. Kata kunci : Kinerja, Kualitas Kehidupan Kerja, Puskesmas Kecamatan Tambora.
Read More
T-4114
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Thanty Widyastuti; Pembimbing: Mieke Savitri, Penguji: Ede Surya Darmawan, Budi Hartono
S-5236
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ruth Christy Setyaningtyas; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Purnawan Junadi, Vetty Yulianty Permanasari, Murniasi Hutapea, Ika Reny Retnowati
Abstrak:
Kepulauan Seribu merupakan salah satu wilayah kepulauan di Indonesia. Kondisi geografis ini menjadi tantangan dalam memberikan layanan kesehatan optimal bagi masyarakat. Manajemen rujukan pelayanan kesehatan adalah layanan suatu proses pemindahan pasien dari FKTP ke FKTRL dikarenakan belum dapat ditangani secara kompetensi di faskes pertama. Rujukan di wilayah seribu selatan lebih banyak rujukan poli dibandingkan dengan rujukan emergency. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana manajemen rujukan pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas kepulauan seribu selatan berjalan. Desain studi kasus kualitatif menggunakan metode pengumpulan data secara wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian dilihat dari komponen input, ketersediaan SDMK saat ini sudah sesuai dengan standar minimal sebagai puskesmas maupun pustu, sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menujang pelayanan rujukan ada kapal ambulans dan ambulans golf maupun standar jenis layanan di puskesmas, regulasi dalam bentuk SOP rujukan tersedia di masing-masing faskes namun belum ada regulasi yang secara spesifik membahas mengenai rujukan di wilayah kepulauan baik nasional maupun pemerintah daerah, serta sumber pendanaan untuk pelayanan rujukan didapatkan dari APBD dan BLUD. Dilihat dari komponen proccess, koordinasi yang berjalan antara pihak tenaga kesehatan perujuk, tenaga kesehatan rumah sakit rujukan, tenaga kesehatan pengantar rujukan, hingga KSOP berjalan sesuai dengan prosedur rujukan perseorangan yang berlaku. Perpaduan kedua komponen tersebut menghasilkan terlaksananya manajemen rujukan pelayanan kesehatan dengan baik secara dimensi availability, accessibility, dan affordability. 

Seribu Islands is an archipelagic region in Indonesia with unique geographic challenges in delivering optimal health services. Referral management at Seribu Selatan Community Health Center involves transferring patients from primary to advanced care due to competency limits at initial facilities. Most referrals are outpatient rather than emergency. This qualitative case study used in-depth interviews and document reviews to analyze referral management in Seribu Selatan. The results show that, in terms of input components, the availability of health human resources in Seribu Selatan meets the minimum standards for both Puskesmas and auxiliary health centers (Pustu). The facilities and infrastructure supporting referral services include ambulance boats and golf ambulances, as well as standard service types at the Puskesmas. Referral regulations in the form of standard operating procedures (SOPs) are available at each health facility based on current regional regulations. However, there are no regulations that specifically address referrals in archipelagic areas at either the national or local government levels. Funding sources for referral services come from the regional budget (APBD) and the Public Service Agency budget (BLUD). Regarding the process component, coordination between referring health workers, referral hospital health workers, referral escorts, and the KSOP (Harbor Master Office) runs according to the applicable individual referral procedures. The integration of these components results in well-executed referral management services in Seribu Selatan, evaluated through the dimensions of availability, accessibility, and affordability.
Read More
T-7254
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Octoviana Carolina; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Amal C. Sjaaf, Masyitoh, Indah Raksi Padmasari, Fify Mulyani
Abstrak: Global Nutrition Report 2016 mencatat bahwa prevalensi stunting di Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara. Dalam laporan sebelumnya, Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 17 negara yang mengalami beban ganda gizi, baik kelebihan maupun kekurangan gizi Prevalensi stunting Provinsi DKI Jakarta dari 27,5% (tahun 2013) menjadi 17,7 % (tahun 2018), wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara 0,59% (tahun 2018) dan 0,5% (tahun 2019) menjadi 3,35% (tahun 2020), dan Wilayah Kecamatan Pademangan 0,7% (tahun 2018)dan 0,4% (tahun 2019) menjadi 6,42% (tahun 2020). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelayanan intervensi gizi spesifik integratif stunting di wilayah kerja puskesmas kecamatan Pademangan Jakarta Utara. Penelitian kualitatif dengan desain rapid assessment prosedur ini menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam serta FGD dan data sekunder yang berasal dari telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan belum optimalnya perencanaan dan penganggaran, kerjasama lintas sektoral serta pembagian kewenangan pada jajararan pemerintahan yang dapat menjadi potensi penghambat pada percepatan pencegahan stunting di wilayah kecamatan Pademangan terutama pada kualitas pelayanan intervensi gizi spesifik integratif stunting yang dilaksanakan di puskesmas Kecamatan Pademangan. Pada komponen input, perencanaan dan pengganggaran serta kerjasama lintas sektor dan pembagian kewenangan belum di laksanakan dengan implementasi langsung terkait integrasi stunting . Pada komponen proses, yaitu pelayanan yang di lakukan terhadap sasaran prioritas sudah di lakukan tetapi secara kualitas yaitu pengetahuan mengenai gizi berimbang dan kebiasaaan hidup sehat masih belum di laksanakan terutama oleh ibu menyusui dan remaja putri. Pada komponen output, kualitas pelayanan terutama pada Ibu memberikan asi eksklusif dan remaja putri mendapatkan tablet tambah darah masih belum tercapai. Peran dari keterlibatan lintas sektor serta edukasi dari tenaga kesehatan untuk menggiatkan para ibu guna memberikan asi eksklusif serta para remaja putri untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah perlu ditingkatkan dan didukung penuh.
Read More
T-6219
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Citra Ardianty Kurnia; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Noerzamanti Lies Karmawati
S-4769
Depok : FKM-UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sandra Octaviani Dyah Puspita Rini; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Jaslis Ilyas, Wahyu Sulistiadi, Triyani, Elis Rohmawati
Abstrak: Kementerian Kesehatan melaksanakan program peningkatan kinerja sumber dayakesehatan melalui pendidikan dan pelatihan, khususnya pelatihan tenaga pelayanankesehatan tradisional, melalui pelatihan pelayanan akupresur bagi Puskesmas, namunpelayanan akupresur belum berjalan di Puskesmas. Di Kota Jakarta Selatan Puskesmasyang sudah menyelenggarakan pelayanan akupresur hanya dua (2). Penelitian ini adalahpenelitian kualitatif, dan bertujuan untuk menganalisis kebijakan dan implementasipelaksanaan pelayanan akupresur di Puskesmas serta hambatannya. Informan dalampenelitian berjumlah 11 orang, yaitu Kementerian Kesehatan, Sudinkes Jakarta Selatan,Kepala Puskesmas, Dokter poli, pelaksana program. Metode pengumpulan data melaluiWM dan telaah dokumen. Hasil penelitian dari komponen input sudah berjalan, adanyadukungan Kepala Puskesmas, SOP pelayanan, dan SK penugasan namun belum optimalrotasi staf menjadi salah satu kendala, komponen output dan outcome belum optimal.Aspek komunikasi (kejelasan dan konsistensi) belum efektif tentang informasi regulasikebijakan yang ada dari penentu kebijakan kepada pelaksana, aspek pembiayaan belumdidukung peraturan daerah, aspek birokrasi masih kurang koordinasi dan sosialisasikebijakan dari Dinas Kesehatan ke Sudinkes dan Puskesmas.
The Ministry of Health is implementing programs to improve the performance of healthresources through education and training, especially training of traditional health careworkers, through the training of acupressure services for Primary Health Care, butacupressure service has not been run in Primary Health Care. In South Jakarta, PrimaryHealth Care that have been providing acupressure service are only two (2). Thisresearch is a qualitative research, and aims to analyze the policy and implementation ofacupressure service in Primary Health Care and its obstacles. Informants in the studyamounted to 11 people, namely the Ministry of Health, Sudinkes South Jakarta, Head ofPrimary Health Care, Doctor, program implementer. Methods of data collection throughWM and document review. The result of research of input component have beenrunning, existence of support of Head of Puskesmas, service SOP, and SK ofassignment but not optimal rotation of staff become one of obstacle, component ofoutput and outcome not yet optimally. The communication aspect (clarity andconsistency) has not been effective about the existing policy regulation informationfrom the policy makers to the implementers, the financing aspect has not been supportedby local regulations, the bureaucratic aspects are still lacking coordination and thepolicy socialization from the Health Service to tribe of health service and PrimaryHealth Care.
Read More
T-5263
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wendy Damar Aprilano; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Puput Oktamianti, Purnawan Junadi, Yudi Dimyati, Verry Adrian
Abstrak:
Perkembangan dunia digital termasuk teknologi layanan kesehatan berbasis mobile di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan guna memenuhi rancangan Tranformasi Kesehatan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan, termasuk di Puskesmas. Implementasi pendaftaran online di Puskesmas Indonesia merupakan salah satu masalah yang seringkali ditemukan di berbagai daerah, termasuk di Puskesmas Pesanggrahan Jakarta Selatan dengan angka penggunaan yang hanya 26,71% pada tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan penggunaan sistem pendaftaran online di Puskesmas Pesanggrahan melalui pendekatan teori sistem Donabedian dan Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone and McLean. Penelitian dilakukan menggunakan metode mix methode sesuai faktor yang akan diteliti selama periode Oktober hingga Desember 2024. Hasil penelitian menunjukan kemudahan penggunaan sistem (p = 0,010; 95% CI : 1,566 – 34,344), informasi penggunaan (p = 0,023; 95% CI : 1,262 – 7,871) dan aksesibilitas sistem (p = 0,044; 95% CI : 1,143– 12,394) menjadi faktor pasien yang berhubungan dengan pemilihan penggunaan sistem pendaftaran online pada pasien yang mendaftar langsung. Selain itu, SDM yang bertugas mengarahkan pasien untuk mendaftar online, sistem pendaftaran online yang tidak membingungkan pengguna, sistem informasi puskesmas yang mendukung layanan, SOP yang sesuai dalam penerapan Sistem Pendaftaran Online, alur pendaftaran yang sederhana yang memangkas waktu layanan dan membuat pasien merasa memiliki privilege, sosialisasi secara rutin hingga kestabilan sistem diharapkan dapat meningkatkan angka penggunaan sistem pendaftaran online di puskesmas. Pada akhirnya, mulai dari tingkat Puskesmas, Vendor pengembang Sistem Informasi, hingga Dinas Kesehatan perlu bekerja sama agar penggunaan sistem Pendaftaran Online dapat bermanfaat bagi Masyarakat.

The development of the digital world including mobile-based health service technology in Indonesia has developed significantly to meet the Health Transformation plan launched by the Ministry of Health, including at Puskesmas. The implementation of online registration in Indonesian Puskesmas is one of the problems that is often found in various regions, including in Puskesmas Pesanggrahan South Jakarta with a usage rate of only 26.71% in 2024. This study aims to analyse the factors associated with the use of online registration systems at Pesanggrahan Health Centre through the Donabedian system theory approach and the DeLone and McLean Information System Success Model. The research was conducted using a mix method according to the factors to be studied during the period October to December 2024. The results showed that ease of use of the system (p = 0.010; 95% CI: 1.566 - 34.344), usage information (p = 0.023; 95% CI: 1.262 - 7.871) and system accessibility (p = 0.044; 95% CI: 1.143- 12.394) were patient factors associated with the selection of using the online registration system in patients who registered directly. In addition, human resources in charge of directing patients to register online, an online registration system that does not confuse users, puskesmas information systems that support services, appropriate SOPs in implementing the Online Registration System, simple registration flow that cuts service time and makes patients feel privileged, regular socialisation to system stability are expected to increase the use of online registration systems at puskesmas. In the end, starting from the Puskesmas level, Information System developer vendors, to the Health Office need to work together so that the use of the Online Registration system can benefit the community.
Read More
T-7181
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Susanti; Pembimbing: Adang Bachtiar, Anwar Hasan
T-1887
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive