Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35248 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Hanifa Nawawi; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Mieke Savitri, Surya Ede Darmawan, Djajadilaga
T-3133
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Desi Rosalia Putri Rahmanita; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Sari Chandrawati
S-8306
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Akprilini Mustikawati; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Sandi Iljanto, Nienne Aridayanthi Hainun, Bambang Wisnubroto
Abstrak: Tesis ini membahas gambaran tentang kinerja rawat inap Rumah Sakit ABC melaluipendekatan balanced scorecard (BSC). Desain penelitian adalah analitik deskriptif denganpendekatan kuantitatif dan untuk mendukung hasil yang diperoleh juga dilakukanpendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara, telaah dokumen mengenai empatperspektif pada Balanced Scorecard. Hasil penelitian tahun 2013-2017 menunjukkan :(1).Perspektif keuangan : rata-rata tingkat pertumbuhan pendapatan rawat inap tidak ideal,rata-rata tingkat pengeluaran biaya ideal, perbandingan pendapatan dan pengeluaran ideal,(2). Perspektif pelanggan : kepuasan pasien rawat inap tidak ideal, retensi pelanggan tidakideal, akuisi pelanggan tidak ideal, (3). Perspektif proses bisnis internal : BOR tidak ideal,AvLOS tidak ideal, BTO ideal, TOI tidak ideal, NDR ideal, GDR ideal, pertumbuhanpasien rawat inap ideal, (4) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran : kepuasan karyawantidak ideal, turn over karyawan ideal, akses terhadap pendidikan dan pelatihan tidak ideal.Saran secara umum hendaknya Rumah Sakit ABC mengukur kinerjanya denganmenggunakan pendekatan balanced scorecard, yang efektif dalam mengukur kinerja rumahsakit secara komprehensif, efektif dan dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang ada,serta dapat membantu manajemen rumah sakit untuk menentukan langkah-langkahperbaikan demi meningkatkan kinerja rumah sakit khususnya kinerja rawat inap.
Kata kunci:Instalasi Rawat Inap, Kinerja, Balanced Scorecard.
This thesis discusses the description of hospitalization performance of ABC hospitalthrough balanced scorecard (BSC) approach. The research design is descriptive analyticalwith quantitative approach and to support the results obtained also conducted qualitativeapproach by conducting interviews, study documents on four perspectives on BalancedScorecard. The results of the year 2013-2017 show : (1). Financial perspective : averageinpatient income growth is not ideal, average cost of spending is ideal, ratio income andexpenditure is ideal, (2). Customer perspective: inpatient satisfaction is not ideal,customer retention is not ideal, customer acquisition is not ideal, (3). Internal businessprocess perspective: BOR is not ideal, AvLOS is not ideal, BTO is ideal, TOI is not ideal,NDR is ideal, GDR is ideal, inpatient growth is ideal, (4) Perspective of growth andlearning : employee satisfaction is not ideal, turn over employee is ideal, access toeducation and training is not ideal. General advice should ABC Hospital measure itsperformance by using balanced scorecard approach, which is effective in measuringhospital performance comprehensively, effectively and can identify problems, and canassist hospital management to determine improvement measures to improve performancehospitals especially inpatient performance.
Keywords :Inpatient Installation, Performance, Balanced Scorecard (BSC).
Read More
T-5294
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuniwarti; Pembimbing: Adang Bachtiar, Pujiyanto
T-1891
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratna Utami Wijayanti; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Anhari Achadi, Pujiyanto, Childa Maisni, Euis Saadah
Abstrak: Latar belakang (background): Saat ini, banyak sekali permasalahan kesehatan yangterjadi pada remaja, termasuk juga pada remaja yang berada di sekolah. Di Indonesia,terdapat sebuah program promosi kesehatan yang dilakukan pada tataran sekolah yaituUsaha Kesehatan Sekolah (UKS). Anak sekolah merupakan kelompok terorganisir yangberpotensi untuk mampu berdaya dalam hal kesehatan. Tujuan (Objective): Memberikangambaran mengenai pelaksanaan program UKS pada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas(SLTA)di Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard.Metode (Method): Informasi yang didapatkan berasal dari studi kualitatif yang dilakukanpada sekolah dan Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta. Studi ini dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2014. Informasi yang dianalisis dalam studi ini bersumber dari 17 wawancaramendalam yang dilakukan pada sekolah dan Puskesmas, melibatkan 4 (empat) wakilkepala sekolah, 4 (empat) guru Pembina UKS, 4 (empat) perwakilan siswa, 4 (empat)perwakilan Puskesmas, dan seorang perwakilan staf Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.Hasil (result): Berdasarkan metode evaluasi Balanced Scorecard, pada keempat sekolahyang menjadi studi penelitian ini lebih banyak menjalankan ruang lingkup kuratif saja.Pada keempat Puskesmas diketahui lebih banyak menjalankan fungsi pelayanan kesehatandibandingkan dengan fungsi pendidikan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat.Beberapa faktor yang mendorong belum optimalnya pelaksanaan UKS di SLTAdiantaranya adalah masih kurangnya pelatihan dan forum belajar bagi guru, belummaksimalnya pelibatan siswa baik di sekolah maupun di Puskesmas, dan belummaksimalnya kerjasama yang dilakukan oleh Puskesmas. Kesimpulan (conclusion):Diperlukan sebuah upaya yang komprehensif untuk mengatasi permasalahan tersebuttermasuk peninjauan kembali kebijakan dan pedoman yang berkaitan dengan pelaksanaanUKS di sekolah, peningkatan keterampilan bagi para guru dan petugas kesehatan melaluipelatihan dan mengaktifkan forum komunikasi sebagai sarana belajar untukmengembangkan wawasan, melibatkan para orangtua siswa, dan pelibatan siswa dalammenjalankan proses perencanaan hingga evaluasi program UKS di sekolah.Kata kunci: sekolah, siswa, pelaksanaan, program UKS, Puskesmas, Balanced Scorecard
Background: Nowadays, many health problems happened in adolescent, includingadolescent in school. In Indonesia, there is a program that conducted in school, namedUKS (Usaha Kesehatan Sekolah). In school, adolescent is the organized group that has tobe capable to empower in health. Objective: Explain about implementation of UKSprogram in Senior High School and equal in Province of DKI Jakarta with BalancedScorecard approaches. Method: information obtained from qualitative study conducted inSchool and health care center in Province of DKI Jakarta. Analyzed information in thisstudy sourced from 17 in-depth interviews, consist of 4 (four) vice school principle, 4(four) teachers, 4 (four) students, 4 (four) health care center staff, and representatives fromProvince Health Office. Result: Based on Balanced Scorecard method, in four schoolswhich become the subject of the research stated that are not yet implementedcomprehensive UKS program. Most of them implement only in curative and rehabilitativeefforts. Besides senior high school, the implement program is health care center. In fourhealth care center, most of them implement the program only in health services functioncompared with health education function. Inhibit factors which causes ineffective are lackof training and forum for teacher for encouraging their knowledge and skill that relatedwith UKS, lack of involving the student in school and health care center, and lack ofpartnership between health care center with other sectors like public sector, private sectors,or non-government organization. Conclusion: Required a comprehensive effort to solvethe problems. The governments have to review the policy and guidance related to UKSimplementation di school. Besides that, it is required to improve the organizing skill fromprogram officer (teacher and health care officer) so that they are capable to implementcomprehensive UKS program through training and communication forum as the learning,involve the parent of the student, and involve the students in planning until evaluationprocess in UKS program.Key word: school, student, implementation, UKS, health care center, Balanced Scorecard.
Read More
T-4291
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Luh Putu Sinthya Ulandari; Pembimbing: Jaslis Ilyas Penguji: Anhari Achadi, Sandi Iljanto, Ediansyah, Febriyanti Eka Lukmana
T-5277
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Permanasari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Anhari Achadi, Dumilah Ayuningtyas, Rohana Manggala, Arif Rachman Iryawan
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai evaluasi kinerja pelaksanaan dimensikegiatan monitoring dan evaluasi dalam National Composite Policy Index (NCPI)di DKI Jakarta dengan pendekatan balanced scorecard. Evaluasi kinerja kegiatanmonitoring dan evaluasi diteliti berdasarkan kerangka balanced scorecard yaituperspektif proses internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektifpelanggan dan perspektif finansial dimana masing-masing perspektif mempunyaikomponen tersendiri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dankuantitatif dengan wawancara mendalam, telaah data sekunder dan survei denganmenggunakan kuesioner.Penelitian menunjukkan bahwa kebijakan NCPI sudah tidak berlakusekarang disebabkan karena banyak faktor. Banyak pegawai yang tidakmengetahui tentang keberadaan kebijakan tersebut. Secara umum dapatdisimpulkan bahwa kinerja kegiatan monitoring dan evaluasi berdasarkanBalanced Scorecard yang dilaksanakan oleh Komisi Penanggulangan AIDSNasional dan Komisi Penanggulangan AIDS Propinsi DKI Jakarta masih belumoptimal pada keterbatasan keterampilan dan keahlian pegawai dalam pengolahandata, keterbatasan kemampuan pegawai dalam analisis data, keterlambatanpengiriman laporan monev oleh daerah, kurangnya pelatihan yangdiselenggarakan untuk menunjang pekerjaan, dan belum adanya evaluasi internalbagian monev setelah melaksanakan berbagai kegiatan setiap tahunnya. Hal-haltersebut merupakan tantangan yang dihadapi. Akan tetapi beberapa dari tantangantersebut dapat ditindaklanjuti dengan baik. Hasil penelitian dilihat dari hasilwawancara mendalam,pedoman telaah data sekunder, dan hasil survey denganmenggunakan kuesioner.Kata Kunci:Evaluasi kinerja, Kegiatan Monitoring dan Evaluasi, Kebijakan NationalComposite Policy Index (NCPI), Balanced Scorecard.
This study discusses the performance evaluation of the implementation ofthe monitoring and evaluation dimension in the National Composite Policy Index(NCPI) in Jakarta with a balanced scorecard approach . Evaluation of performancemonitoring and evaluation framework based on a balanced scorecard examined ieinternal processes perspective, learning and growth perspective, customerperspective and the financial perspective in which each component has its ownperspective . This study uses qualitative and quantitative research with in-depthinterviews , review of secondary data and survey using a questionnaire.Research shows that the policy does not apply now NCPI has been causedby many factors . Many employees are not aware of the existence of the policy. Ingeneral it can be concluded that the performance monitoring and evaluation basedon the Balanced Scorecard implemented by the National AIDS Commission andthe Commission of DKI Jakarta Provincial AIDS is still not optimal in the limitedskills and expertise of employees in the processing of data, limited capabilities ofstaff in data analysis, report delivery delays monitoring and evaluation by thecounty , the lack of training provided to support the work, and the lack of internalevaluation M & E section after carrying out various activities each year . Thesethings are the challenges faced. However, some of these challenges can befollowed up with either . The results seen from the results of the study in-depthinterviews , secondary data review of the guidelines , and the results of a surveyusing a questionnaire.Key words:Performance evaluation, Monitoring and Evaluation Activities, Policy NationalComposite Policy Index (NCPI), Balanced Scorecard.
Read More
T-4031
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ade Heryana; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Puput Oktamianti, M Arief Novianto, Hanny Harjulianti
T-4323
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Khoirun Nisa; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Anhari Achadi, Sandi Iljanto, Henny Herlina, Munthe
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang analisis kepatuhan minum metadon diklinik metadon Kota Tangerang Banten dengan pendekatan teori Health Belief Model (HBM) tahun 2014. Kepatuhan minum metadon ini dianalisis berdasarkanenam komponen Health Belief Model yaitu Perceived susceptibility (persepsi kerentanan), perceived seriousness (persepsi keseriusan), perceived benefits (persepsi manfaat), perceived barriers (persepsi hambatan), cues to action (isyaratuntuk bertindak) dan self efficacy (keyakinan diri). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Penelitian menunjukkan bahwa persepsi kerentanan terhadap heroin masih dirasakan meskipun pasien sudah minum metadon, persepsi keseriusan akibat penggunaan heroin membuat pasien patuh minum metadon, demikian juga dengan persepsi manfaat yang dirasakan oleh pasien setelah minum metadon membuat pasien tetap bertahan dalam pengobatan ini. Hambatan terbesar yang dirasakan pasien untuk tetap patuh minum metadon adalah karena masih sering bertemu dengan teman pengguna. Faktor pelayanan yang baik, nasihat orang terdekat seperti orang tua, anak serta keinginan untuk sembuh merupakan suatu isyarat yang dirasakan pasien untuk patuh minum metadon. Demikian juga dengan keyakinan diri untuk bisa terbebas dari heroin dengan terus mengikuti program metadon juga diungkapkan oleh pasien. Kata Kunci :Metadon, Kepatuhan. Health Belief Model
This study discusses the compliance analysis of drinking methadone inmethadone clinics in the city of Tangerang Banten with theory approach Health Belief Model (HBM) in 2014. Adherence to drink methadone is analyzed basedon six components of the Health Belief Model, namely Perceived susceptibility,perceived seriousness, perceived benefits, perceived barriers, cues to action (cueto action) and self-efficacy. This study used qualitative research methods toconduct in-depth interviews, document review and observation.Research shows that perceptions of susceptibility to heroin is still felt eventhough the patient was taking methadone, heroin use due to the perception of theseriousness of making adherent patients taking methadone, as well as perceptions of the benefits experienced by patients after drinking methadone made in the treatment of patients survive this. The biggest obstacle is perceived to remainadherent patients taking methadone is because they are often met with the user'sfriends. Knowledge, good service, the nearest such counsel parents, children andthe desire to heal a perceived cues to adherent patients taking methadone. Likewise, the confidence to be free of heroin with a methadone program also continues expressed by patients. Key words: Methadone, Compliance. Health Belief Model
Read More
T-4124
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ridason; Pembimbing: Sandi Iljanto, Luknis Sabri
T-1858
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive