Ditemukan 35303 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Ridanti Indraswari Prastiwi; Pembimbing: Yvonne Magdalena Indrawani; Penguji: Trini Sudiarti, Rahmawati
S-7149
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Saskia Hanan Rafifah; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Triyanti, Vitria Melani
Abstrak:
Latar belakang: Kecenderungan perilaku makan menyimpang dapat didefinisikan sebagai gangguan kesehatan fisik dan psikososial yang ditandai dengan disfungsi perilaku makan dan penyimpangan citra tubuh. WHO (2019) menyatakan bahwa secara global terdapat 3 juta anak-anak dan remaja yang mengalami perilaku makan menyimpang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja putri di SMA Negeri 28 Jakarta tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dan menggunakan data primer yang diambil dari 161 responden. Hasil: Prevalensi kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja putri di SMA Negeri 28 Jakarta tahun 2024 sebesar 67,7%. Terdapat hubungan yang bermakna antara citra tubuh, riwayat diet, pengaruh keluarga, dan pengaruh media sosial dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang. Terdapat perbedaan rata-rata skor tingkat stres dan nilai standar deviasi IMT/U antara remaja putri yang memiliki kecenderungan PMM dengan remaja putri tanpa kecenderungan PMM. Sementara itu, diketahui bahwa kepercayaan diri, pengaruh teman sebaya, dan ketergantungan media sosial tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang. Kesimpulan: Sekolah dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja putri dengan menyelenggarakan edukasi yang menyasar para siswa, guru, dan orang tua sehingga dapat mempermudah dalam melakukan deteksi dini.
Background: The tendency of eating disorders can be defined as physical and psychosocial health disorders characterized by dysfunctional eating behavior and distorted body image. WHO (2019) states that globally there are 3 million children and adolescents experiencing eating disorders. Objective: This study aims to determine the factors associated with the tendency of eating disorders among adolescent girls at Senior High School 28 Jakarta in 2024. Method: This research uses a quantitative approach with a cross-sectional design and uses primary data collected from 161 respondents. Results: The prevalence of the tendency of eating disorders in adolescent girls at Senior High School 28 Jakarta in 2024 was 67,7%. There is a significant relationship between body image, diet history, family influence, and social media influence with the tendency of eating disorders. There are differences in the average stress level scores and standard deviations of BMI for age between adolescent girls with the tendency of eating disorders and adolescent girls without the tendency of eating disorders. Meanwhile, it is known that self-confidence, peer influence, and social media dependence do not have a significant relationship with the tendency of eating disorders. Conclusion: Schools can increase awareness of the tendency of eating disorders in adolescent girls by conducting education targeting students, teachers, and parents to facilitate early detection.
Read More
Background: The tendency of eating disorders can be defined as physical and psychosocial health disorders characterized by dysfunctional eating behavior and distorted body image. WHO (2019) states that globally there are 3 million children and adolescents experiencing eating disorders. Objective: This study aims to determine the factors associated with the tendency of eating disorders among adolescent girls at Senior High School 28 Jakarta in 2024. Method: This research uses a quantitative approach with a cross-sectional design and uses primary data collected from 161 respondents. Results: The prevalence of the tendency of eating disorders in adolescent girls at Senior High School 28 Jakarta in 2024 was 67,7%. There is a significant relationship between body image, diet history, family influence, and social media influence with the tendency of eating disorders. There are differences in the average stress level scores and standard deviations of BMI for age between adolescent girls with the tendency of eating disorders and adolescent girls without the tendency of eating disorders. Meanwhile, it is known that self-confidence, peer influence, and social media dependence do not have a significant relationship with the tendency of eating disorders. Conclusion: Schools can increase awareness of the tendency of eating disorders in adolescent girls by conducting education targeting students, teachers, and parents to facilitate early detection.
S-11754
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fitri Ayu Rahmawati; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Salimar
Abstrak:
Kebiasaan makan tidak baik dapat berdampak pada status gizi dan dalam jangka panjangmemiliki manifestasi terhadap risiko kesehatan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan makan pada remaja diSMA Negeri 81 Jakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatifdengan desain studi potong lintang (cross sectional). Kebiasaan makan sebagai variabeldependen merupakan variabel komposit dari frekuensi makan, porsi konsumsi kelompokjenis pangan, dan frekuensi konsumsi makanan cepat saji. Sementara itu, variabelindependen pada penelitian ini adalah peran teman sebaya, frekuensi penggunaan mediasosial (twitter, youtube, instagram, dan blog) untuk mencari konten tentang makanan,pengetahuan gizi, tingkat stres, tingkat pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu, dan uangsaku harian. Data pada penelitian ini diambil secara daring dari 176 responden di kelas Xdan XI secara acak dengan menggunakan kuesioner dan SQ-FFQ yang diisi secaramandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 84,6% responden memilikikebiasaan makan tidak baik. Terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antarakebiasaan makan dengan pengetahuan gizi (p=0,017). Tidak ditemukan adanya faktordominan kebiasaan makan pada penelitian ini, akan tetapi berdasarkan hasil analisisregresi logistik ditemukan kecenderungan bahwa remaja dengan pengetahuan gizi tidakbaik berpeluang memiliki kebiasaan makan tidak baik sebesar 4,6 kali.Kata kunci: Kebiasaan makan, remaja, pengetahuan gizi.
Read More
S-10266
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fiky Rahayuningtiyas; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Rahmawati
S-7181
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Etty Agustiani
S-5230
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fanny Chungafarmodjo; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Rahmah Astuti
S-7812
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yuby Abigail; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Trini Sudiarti, Tria Astika Endah Permatasari
Abstrak:
Read More
Kecenderungan perilaku makan menyimpang (PMM) merupakan gangguan makan yang mengubah pola konsumsi atau penyerapan makanan hingga mengganggu kesehatan seseorang. Di Indonesia, prevalensi PMM terus meningkat dan salah satu kelompok yang paling rentan adalah remaja. Beberapa studi terdahulu yang dilakukan di Jakarta, Depok, dan Bekasi (2008-2023) menunjukkan angka kecenderungan PMM sebesar 32,7% - 91,7% di kalangan remaja. PMM merupakan masalah yang perlu memperoleh perhatian khusus karena dapat membawa berbagai dampak buruk bagi tumbuh kembang remaja bahkan dapat berujung pada kematian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kejadian dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan PMM pada remaja perempuan maupun laki – laki. Terdapat sepuluh variabel independen yang diteliti, yaitu jenis kelamin, status gizi, citra tubuh, stres, rasa percaya diri, aktivitas fisik, pengetahuan gizi, pengaruh teman sebaya, pengaruh orang tua, dan pengaruh media sosial. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional melibatkan 217 responden (kelas X dan XI) dari 15 SMA Negeri di Kota Depok, Jawa Barat. Pemilihan responden dilakukan menggunakan metode quota sampling dan pengambilan data dilakukan selama bulan April – Mei 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PMM merupakan masalah yang banyak ditemui dengan 78,8% responden ditemukan memiliki kecenderungan PMM. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna antara kecenderungan PMM dengan stres, status gizi, pengaruh teman sebaya, pengaruh orang tua, dan pengaruh media sosial. Diperlukan adanya kolaborasi dari remaja, orang tua, sekolah, dan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah peningkatan kasus PMM di kalangan remaja.
Eating disorders (EDs) tendencies are disordered eating-related behaviors that alter food consumption or absorption patterns that disrupt one's health. In Indonesia, the prevalence of eating disorders continues to rise, with adolescents being one of the most vulnerable groups. Several previous studies conducted in Jakarta, Depok, and Bekasi between 2008 and 2023 have shown a prevalence of PMM ranging from 32.7% to 91.7% among teenagers. PMM is a problem that requires special attention because it can have various negative impacts on the growth and development of teenagers, and can even lead to death. This study was conducted to understand the incidence and factors associated with EDs tendencies among both female and male adolescents. Ten independent variables were examined: gender, nutritional status, body image, stress, self-confidence, physical activity, nutritional knowledge, peer influence, parental influence, and social media influence. The research design used was cross-sectional, involving 217 respondents (10th and 11th graders) from 15 public high schools in Depok City, West Java. Respondents were selected using quota sampling method, and data collection took place during April - May 2024. Research results indicate that eating disorders are a prevalent issue, with 78.8% of respondents found to have tendencies towards EDs. Bivariate analysis results indicated significant relationships between EDs tendencies and stress, nutritional status, peer influence, parental influence, and social media influence. Collaboration among adolescents, parents, schools, and government is needed to increase awareness and prevent the rise of eating disorder cases among adolescents.
S-11673
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dianita Ratnasari; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Ahmad Syafiq, Judhiastuty Februhartanty
S-7148
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Eka Mauliana Diastuti; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Endang L. Achadi, Ines Y. Gulardi
S-7937
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Annisa Khairunnisa; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penuguji: Engkus Kusdinar Achmad, Ishiko Heriatno
S-7547
Depok : FKMUI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
